300-327 | ’Anil Islam Vol. 9. Nomor 2, Desember 2016
DILEMA INTEGRASI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI DALAM KELANJUTAN ISLAMISASI PSIKOLOGI THE DILEMMA OF INTEGRATION BETWEEN SUFISM AND PSYCHOTHERAPY IN THE CONTINUATION OF ISLAMIZATION OF PSYCHOLOGY Naufil Istikhari
UIN Sunan Kalijaga naufilist@gmail.com
Abstrak ___________________ Ambisi untuk mengintegrasikan konsep dan praktik tasawuf ke dalam psikoterapi modern tidak bisa dilepaskan dari pengaruh islamisasi psikologi yang melanda dunia Muslim sejak paruh kedua abad ke-20. Integrasi tersebut dalam beberapa aspek telah mencapai sukses yang luar biasa. Namun buah integrasi tersebut cenderung eklektik dan belum menemukan bentuk yang ajek. Di titik ini dilema itu muncul. Jalan sufi atau metode tasawuf merupakan jalan yang sepenuhnya berorientasi spiritual-transendental: mendekatkan diri kepada Allah, sementara psikoterapi tidak mesti mengarah ke sana. Bahkan jika itu terjadi, ia harus dilakukan dengan hati yang tulus, sementara dalam psikoterapi sering ada unsur simulasi dan manipulasi. Pengalaman sufistik seringkali tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata, dan karena itu, mustahil diukur menggunakan skala. Tanpa proses asesmen melalui alat ukur, proses konseling dan terapi tidak mungkin dilakukan. Sufisme bersifat eksklusif. Tidak semua orang yang paham ajaran tasawuf otomatis menjadi sufi. Eksklusivitas ini merupakan dilema tersendiri bagi psikoterapi. Studi ini akan mengurai dilema-dilema tersebut yang terus berlanjut hingga saat ini, saat islamisasi psikologi gagal meraih ambisi terbesarnya. ___________________ Kata kunci: sufi, psikoterapi, pengalaman mistik, islamisasi psikologi