Morfologi Sebagai Respon Identitas Regionalisme - Anita Hidayat

Page 1

MORFOLOGI

SEBAGAI RESPON

IDENTITAS REGIONALISME

ANITA HIDAYAT arsitektur dan regionalisme
Morfologi Sebagai Respon Identitas Regionalisme daftar isi latar belakang maps mexico now mexico then queensland now queensland then thailand now thailand then kenya now kenya then kesimpulan reference 3 5 9 11 15 17 21 23 27 29 31 33

latar belakang

Housing merupakan salah satu tipologi atau jenis fungsi yang sudah pasti akan selalu ada di setiap negara di penjuru dunia. Housing yang baik juga merupakan aspek yang menunjang kualitas hidup manusia. Desain yang dihasilkan sebagai “wajah” dari perumahan, seringkali memiliki nilai tersirat yang ingin menyampaikan/menunjukkan pesan mengenai kekhasan atau ciri khas dari konteks dimana rumah itu didirikan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses mendesain rumah, perancang akan selalu merespon atau melihat kondisi di masa sekarang (present). Kondisi dimana dunia selalu bertransformasi dan mengalami perubahan setiap saat. Salah satu pendekatan desain dalam membangun bangunan adalah dengan melihat aspek regional atau kawasannya disebut arsitektur regionalisme. Arsitektur regionalisme merupakan respon dalam mengolah suatu kawasan atau bangunan yang di latar berlatar belakangi oleh konteks setempat. Konteks setempat ini bisa berarti cuaca atau iklim, sejarah, budaya, topografi, dan lain sebagainya yang merupakan identitas suatu tempat.

Latar belakang ini, dirancang penulis makalah setelah membaca buku Architecture of Regionalism in the Age of Globalization dari Liane Lefaivre. Kesimpulan yang ditarik setelah membaca buku tersebut membuat penulis makalah ingin menggali lebih dalam dengan menjadikan ini sebagai titik berangkat meriset dan mencari tahu mengenai peranan globalisasi dan regionalisme dalam desain bangunan di masa sekarang. Selain itu, domisili penulis makalah yang berada di kawasan Asia Tenggara menjadi latar belakang proses penelitian ini.

Jika dilihat, lahan kosong yang tersedia di luar sana semakin menipis. Entah karena pembangunan yang pesat karena teknologi yang memperbolehkan manusia membangun dalam waktu yang relatif cepat, atau penggunaan lahan yang tidak efisien atau bahkan tidak terencananya tata kota yang baik sehingga banyak lahan yang tidak terpakai sebagaimana mestinya (land degradation). Apapun alasannya, ini semua, menjadi latar belakang para perancang memutar otak dan melihat banyak kemungkinan dalam merancang housing. Salah satunya dengan membuat bangunan hunian vertikal (bangunan yang disusun menumpuk ke atas beberapa tingkat lantai sehingga menjadi sebuah gedung).

3
Morfologi Sebagai Respon Identitas Regionalisme

Pendekatan dalam mendesain hunian pada zaman sebelum tekonologi dan kecerdasan komputer mendominasi, nampaknya lebih mengedepankan aspek kultural dan fungsional ke arah pencegahan/preventif dari yang dapat diakibatkan oleh regional setempat. Contoh, rumah Gadang dari Minangkabau sAelain memiliki fungsi filosofis (atapnya sebagai ‘perahu’ dan ‘tanduk’) dan nilai sosial-budaya (ukiran pada fasad dan jumlah kamar), juga memiliki fungsi keamanaan yaitu dibuat agak (rumah panggung) naik sehingga mencegah datangnya binatang liar, banjir, dsb.

Selain itu, pengembangan kompleks hunian lebih menyebar secara horizontal karena persepsi ‘rumah’ yang sudah terfiksasi sebagai bangunan yang selayaknya ada di permukaan tanah. Ditambah, belum adanya teknologi semaju sekarang yang memperbolehkan para perancang untuk mengulik berbagai kemungkinan (modelling dan computational estimation) sehingga desainnya cenderung bermain ‘aman’ dan ‘low-risk’.

Berbeda pada zaman sekarang yang telah terpapar teknologi, kemajuan teknologi, dan informasi. Dimana pendekatan desain pada rumah hunian tidak lagi menyebar secara horizontal, tetapi secara vertikal dengan elemen fisika bangunan yang lebih mengedepankan fungsional ke arah ‘hidup bersama’ dan pemanfaatan dari regional setempat. Juga, ditambah dengan kemajuan teknologi, para perancang bisa memiliki banyak kemungkinan dan kebebesana dalam berkesplorasi. Contoh, bangunan-bangunan tinggi sekarang tidak hanya preventif, tetapi juga koperatif. Dimana misalnya selain selubung bangunan tidak hanya berfungsi sebagai double façade yang mencegah panas masuk terlalu banyak, tetapi juga bisa berfungsi sebagai sumber energi yang digunakan dalam bangunan green building. Nampaknya persepsi ‘rumah’ lebih ke arah ke praktisan dan keefektifan dalam menjangkau banyak pusat dan titik kota sehingga sekarang banyak muncul apartemen yang terkoneksi dengan mall.

Regionalisme 4
Morfologi Sebagai Respon Identitas

tropical region

Pemilihan negara tropis didasarkan pada negara yang memiliki pendapatan perkapita diatas ratarata per 2021 menurut Data World Bank. Diantaranya adalah: Mexico, Kenya, Thailand, dan Queensland. Variabel analisis yang dilakukan dalam menganalisa kasus studi dari berbagai negara adalah dari sisi topografi (lanskap alam) dan iklim.

5
Morfologi Sebagai Respon Identitas Regionalisme tropis 6

MEXICO

Meksiko adalah negara yang

terletak di bagian selatan Amerika

Utara, berbatasan dengan Amerika

Serikat di bagian utara dan Belize dan Guatemala di bagian selatan. Iklim Meksiko bervariasi didominasi iklim tropis dan gersang. Sepanjang pantai, Meksiko mengalami iklim tropis, dengan kondisi panas dan lembab, sedangkan daerah pedalaman biasanya gersang dan kering. Meksiko juga dikenal dengan topografinya yang beragam, dengan negara yang menjadi rumah bagi beberapa pegunungan, termasuk Sierra Madre Oriental, Sierra Madre Occidental, dan Sabuk Vulkanik Trans-Meksiko. Negara ini juga memiliki beberapa perairan penting, termasuk Samudra Pasifik di barat dan Teluk Meksiko di timur.

Geografi Meksiko juga beragam, dengan berbagai jenis bentang alam, seperti gurun, hutan, dan pantai. Beberapa fitur geografis penting Meksiko

termasuk Semenanjung Yucatan, Semenanjung Baja California, Gurun Sonoran, dan Pegunungan Sierra Nevada.

7
8

LAS TERRAZAS

Arsitek : Landa + Martínez Arquitectos

Tahun : 2019

Luas : 39000m2

Lokasi : San Pedro Garza Garcia

Las Terrazas merupakan kompleks perumahan yang terdiri dari 53 kamar apartemen yang terbagi menjadi 5 bangunan. Bangunan ini disusun sedemikian rupa mulai dari ketinggian sampai arah hadap, yang merespon topografi setempat baik dari kondisi alam maupun pemandangan yang disuguhkan.

Pada bagian atas parkir apartemen ada area landscape. Dimana disini dikultivais berbagai tanaman endemik seperti: Colorines, Sauzgatillos , Anacahuitas, Chaparros Prietos, Elms, Ebonies, Maples, Comas and Nísperos. Selain taman, area ini juga digunakan untuk keperluan gedung dan fasilitas kolam renang.

9

Bangunan apartemen ini terbagi menjadi 2 tipologi. Tipologi pertama mengedepankan kemiringan natural lahan yang nantinya bagian atap bangunannya akan berguna sebagai teras. Sedangkan tipe kedua adalah hasil respon kelanjutan apartemen tipologi miring yang dibangun secara vertikal.

10

MAYAN HOUSE

Rumah tradisional Mayan di Meksiko dikenal juga sebagai “chiclero” atau “chicozapote”. Rumah sederhana yang terbuat dari kayu dan atap dari rerumputan.

Struktur rumah ini pertamatama dibuat dengan menyusun batu secara melingkar sebesar rumah yang diinginkan. Lalu, dipasang kayu-kayu secara vertikal. Bahan-bahan yang didapat merupakan bahan alami setempat. Dalam beberapa kasus, struktur tembok rumah ini bisa ditambahkan ‘acian’ atau ‘plaster’ dari campuran tanah dan rumput.

Struktur atap rumah Mayan menggunakan kayu dari alam setempat. Biasanya hubungan antar kayu digabung menggunakan simpul dan juga paku. Atap luar nya menggunakan material tahan air yaitu rumput palapa. Karena berada di kawasan yang sering terkena panas dan hujan terus menerus, penggunaan material ini dapat berguna sebagai pencegah rumah menjadi berjamur.

11

Rumah ini tergolong kecil dengan kisaran ukuran 3 sampai 4.5 meter. Rumah ini diperuntukan untuk tempat tinggal yang paling mendasar untuk tidur, bertani, dan berburu (bukan megah sebagai bentuk status/ kemewahan).

oval. Alasannya adalah untuk memecah kekuatan angin karena di daerah Peninsula Yucatan sering terjadi badai dan angin topan. Selain itu sirkulasi di dalam ruangan juga lebih tidak ada batasan.

Rumah Mayan memiliki bentuk yang unik, yaitu
12
Beberapa contoh penampakan rumah Mayan di penjuru Mexico. Dari yang sangat sederhana sampai yang terlihat ‘rumah’.
13

QUEENSLAND

Queensland adalah negara bagian yang terletak di bagian timur laut Australia. Iklim di Queensland bervariasi tergantung wilayahnya, dengan iklim tropis dan subtropis ditemukan di seluruh negara bagian. Wilayah utara Queensland mengalami musim hujan dari November hingga April, sedangkan wilayah selatan memiliki iklim yang lebih sedang dengan musim dingin yang sejuk dan musim panas yang hangat.

Topografi pesisir timur

Queensland menampilkan garis pantai yang panjang dengan banyak pantai dan Great Barrier Reef, sistem terumbu karang terbesar di dunia. Di pedalaman, negara bagian ini memiliki beberapa pegunungan, termasuk Great Dividing Range, yang membentang di sepanjang pantai timur dan merupakan pegunungan terpanjang ketiga di dunia.

14

NORFOLK BURLEIGH HEADS RESIDENTIAL BUILDING

Arsitek : Koichi Takada Architects

Tahun : 2021

Lokasi : Burleigh Heads, Queensland

Bangunan apartemen Norfolk Burleigh Heads berlokasi di kawasan garis pantai yang tidak berubah selama 30 tahun. Bangunan ini didesain untuk bisa beradaptasi dengan identitas setempat dan memanfaatkan keindahan bentang alam di sekelilingnya. Apartemen ini terinspirasi dari bentuk alam khas dari area Gold Coast yaitu buah pohon cemara. Harapannya, bangunan apartemen Norfolk dapat melindungi pengguna dari iklim setempat sama seperti konsep buah pohon cemara yang melindungi biji di dalamnya dari terpaan cuaca yang buruk di setiap saat.

Yang menjadi ciri khas bangunan ini adalah bentuk overhang ceilingnya yang ireguler yang meneduhi pengguna dibawahnya. Dan efek yang tercipta dimanfaatkan untuk meneduhi balkon melayang tiap unitnya.

15

Karena berada di kawasan tropis yang mendapatkan sinar matahari dan curah hujan yang sering, salah satu pendekatan desain adalah dengan menggunakan double skin facade. Selain untuk memecah panas, lattice work double skin ini berfungsi untuk memecah cahaya yang masuk terlalu banyak.

Terlihat bahwa unit apartemen ini memiliki bukaan yang banyak dan berkonsep open plan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan cross ventilation dari luar ke dalam sehingga ruang menjadi sejuk meskipun berada di kawasan pantai yang terik. Head to ceiling ratio nya tergolong pendek, alhasil cahaya matahari yang masuk cenderung lebih sedikit tetapi tetap nyaman.

Cara lain untuk merespon konteks setempat adalah dengan membuat overhang ceiling sehingga cahaya yang masuk tidak begitu banyak dan pengguna dapat terlindungi dari curah hujan. Adanya overhang ini juga menjadi salah satu pendekatan desain agar pengguna tetap merasakan privasi meskipun pemandangan ke arah laut sangat terbuka.

16

GUNYAH HUT

Rumah Gunyah, sebutan rumah aborigin di kawasan pesisir Timur Australia dikenal juga sebagai Goondie/Wurley di kawasan aborigin lainnya. Menurut studi, rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal yang diperuntukan sementara waktu. Ketika area tinggal sudah tidak produktif, maka orang Aborigin akan berpindah ke kawasan lain dan membangun Gunyah lagi. Material yang digunakan digunakan dari alam sekitar, seperti stik kayu, lembaran kayu kering, dan daun kering. Karena

terbuat dari bahan alami, rumah ini dapat diperbaiki dan diganti. Karena hanya ditempat sementara waktu, rumah ini hanya bisa menyediakan fasilitass beristirahat. Bentuk rumah ini adalah kubah karena beberapa hal yaitu karena strukturnya yang kuat menahan gaya dari segala sisi. Cocok ketika ada serangan dari serangga atau binatang buas lainnya. Selain itu, struktur ini juga respon terhadap regionalisme setempat yang sering terjadi hujan, dan panas.

17

Struktur kubah seperti ini mempermudah air untuk mengalir ketika hujan. Material yang digunakan untuk atap adalah kulit pohon kering dan ada juga ditambah dengan rumput kering. Hal ini berfungsi agar air hujan tidak rembes ke dalam.

Struktur kubah pendek seperti ini juga mempermudah memecah dorongan angin sehingga tidak mudah roboh. Rumah Gunyah diperuntukan untuk menangkal angin panas, badai pasir, angin dingin, hujan, embun, dan serangga.

Ketika banyak hujan, maka selubung pondok ini akan ditutup dengan

‘plesteran’ agar air

tidak masuk ke dalam, sedangkan saat musim

panas, selubung

bangunan ini

tidak menggunakan

‘plesteran’ agar

angin bisa tetap masuk ke dalam.

Meskipun belum mengenal fisika bangunan, secara tidak sengaja, suku Aborigin menemukan cara untuk membuat sirkulasi angin lebih baik. Yaitu dengan membuka dua sisi pondok ini sehingga tercipta prinsip cross ventilation.

18
19

THAILAND

Thailand adalah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Myanmar, Laos, Kamboja, dan Malaysia. Thailand dibagi menjadi empat wilayah utama, masingmasing dengan iklim yang berbeda. Wilayah utara mengalami suhu yang lebih dingin dan musim kemarau pada bulan November hingga Februari, sedangkan wilayah selatan mengalami musim hujan pada bulan Mei hingga Oktober. Wilayah tengah, tempat ibu kota Bangkok berada, memiliki iklim lembab dan panas sepanjang tahun.

Topografi Thailand beragam, menampilkan kombinasi pegunungan, dataran, dan garis pantai. Wilayah utara Thailand adalah rumah bagi beberapa pegunungan, termasuk Doi Inthanon yang terkenal, gunung tertinggi di negara tersebut. Wilayah tengah dicirikan oleh dataran datar dan tanah subur, sedangkan wilayah

selatan dikenal dengan keindahan pantai dan pulau-pulaunya. Geografi

Thailand dibentuk oleh beberapa saluran air penting, termasuk Sungai

Chao Phraya, yang mengalir melalui pusat negara dan merupakan sumber air penting bagi penduduk setempat.

20

BANGKOK TRYP

Arsitek : Somdoon Architects

Tahun : 2016

Luas : 1650m2

Lokasi : KHET PHAYA THAI

Bangkok TRYP merupakan kompleks perumahan susun vertikal yang berada di Khat Phaya Thai. Bangunan ini didesain oleh Somdoon Architects dan selesai pembangunannya di tahun 2016. Pendekatan desain Somdoon Architects mengedepankan passive design dengan memperhatikan iklim sekitarnya, yaitu kawasan Thailand, Asia Tenggara. Iklim tropis yang sering menghadapi panas, hujan, dan lembab menjadi titik berangkat Somdoon Architects dalam mendesain.

Pemasangan screen atau fasad tambahan di eksterior bangunannya adalah salah satu cara untuk mereduksi panas dan tetap memberikan pencahayaan yang baik. Hal ini dilakukan untuk merespon panas, cahaya, dan angin. Ada pula implementasi strategi cross ventilation dimana angin akan terus berganti sehingga pengguna bangunan akan selalu mendapat angin segar. Pencahayaan menjadi salah satu elemen yang penting dalam bangunan dan sering kali memakan energi yang banyak. Tetapi, arsitek memiliki strategi desain untuk sebisa mungkin menggunakan dan memaksimalkan cahaya matahari natural lewat bukaan-bukaan yang terpasang di berbagai sisi bangunan. Baik yang horizontal, vertikal, maupun diagonal.

21

Strategi atau pendekatan desain yang diimplementasi pada bangunan ini menarik karena, sang arsitek mencoba menggunakan fisika dan logika bangunan pada gedung apartemen ini. Diantaranya adalah instalasi grill gutter di antara double skin fasad dan kaca interior. Ruang dimana grill gutter terinstalasi, menjadikan udara di pertengahan itu menjadi bisa ditransfer/ direduksi terlebih dahulu sehingga pengguna di dalamnya masih bisa merasa nyaman dengan suhu yang masih bisa ditoleransi.

Pendekatan lain untuk mereduksi panas dari matahari adalah dipasang double skin yang memiliki bentuk yang disusun vertikal sehingga membentuk sirip bangunan. Sirip bangunan ini bisa diputar di beberapa titik, harapannya user bisa mengatur seberapa banyak angin dan cahaya matahari yang diizinkan masuk ke dalam unit apartemen. Dengan pemasangan sirip yang bisa diatur juga, harapannya pemilik unit dapat memiliki kendali penuh terhadap privasi dan pemandangannya.

Pemilihan material dan warna dalam mendesain apartemen ini juga berpengaruh, yaitu kayu warna cokelat tua. Dengan memadukan material dan warna, selain memiliki impresi nyaman, nantinya bangunan juga bisa menjadi tidak mudah menyerap panas.

Bangunan ini nampaknya sangat

memperhatikan sirkulasi udara, ditandai dengan floor to ceilingnya yang tinggi sehingga hawa di dalam ruangan lebih bisa

menampung kapasitas yang banyak dan hilir berganti.

22

BAAN THAI

Baan Thai atau yang dikenal sebagai rumah tradisional Thailand memiliki morfologi yang unik yaitu rumahnya yang naik disokong kolom kayu (rumah panggung). Bentuk seperti ini juga banyak ditemui di beberapa kawasan tetangga seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura.

Keunikan rumah ini tidak lain karena ingin menanggapi lingkungan dan konteks setempat. Diantara lain adalah sebagai strategi untuk membuat rumah menjadi lebih tidak panas karena angin akan bergerak bebas di bawah rumah dan berpenetrasi ke lantai rumah di atas.

Selain itu, kolom kayu ini berfungsi sebagai tempat untuk menaruh perlengkapan rumah dan juga menghindari agar binatang buas dan banjir di saat hujan tidak mudah masuk ke dalam rumah.

23

Atap rumahnya berbentuk prisma

segitiga. Dengan demikian, air hujan

mudah mengalir dan tidak rembes ke dalam rumah. Floor to ceilingnya yang

tergolong tinggi memberi efek untuk

menangkap angin, sehingga rumah terasa

lebih sejuk karena sirkulasi angin.

Secara tidak sengaja, bisa jadi

efek sejuk juga dipengaruhi cross ventilation hasil dari instalasi bukaan-bukaan di sisi-sisi bangunan rumah.

Bentuk atap

rumah demikian

saling menopang

satu sama lain

sehingga kekuatan

nya bertambah.

Atap rumah

Thailand sering

dijumpai elemen

bargeboard.

Bargeboad atau

yang dikenal juga

sebagai panlom

digunakan untuk

menahan angin agar

tidak langsung

mendorong ke sisi

lebar atap.

Kekuatan

bangunan ini tidak

hanya berpegang

pada atap dan

kolom kayu di bawahnya, tetapi

juga pemilihan

kayu yang keras, tahan lama, dan bagaimana

keahlian orang

setempat merangkai

material sehingga

menjadi rangkaian yang kokoh. Salah

satunya adalah

membuat rangka

rumah dengan jati

sebagai struktur

utama, sekaligus

framing, & bracing

untuk atapnya.

24
25

KENYA

Kenya adalah negara yang terletak di Afrika Timur, berbatasan dengan Tanzania, Uganda, Sudan Selatan, Ethiopia, dan Somalia. Iklim di Kenya bervariasi tergantung wilayahnya, dengan negara yang mengalami iklim tropis dan subtropis. Wilayah pesisir biasanya panas dan lembap, sedangkan dataran tinggi mengalami suhu yang lebih sejuk dengan curah hujan sepanjang tahun.

Topografi Kenya beragam, menampilkan kombinasi pegunungan, dataran, dan garis pantai. Bagian tengah dan barat negara itu dicirikan oleh dataran tinggi dan pegunungan, termasuk Gunung Kenya, yang merupakan gunung tertinggi di Kenya dan tertinggi kedua di Afrika. Bagian timur Kenya didominasi oleh dataran semi-kering dan bentang alam seperti gurun, sedangkan wilayah pesisir menampilkan bentangan panjang pantai.

26

TUDOR APARTMENTS

Arsitek : Urko Sanchez Architects

Tahun : 2017

Luas : 4000m2

Lokasi : Mombasa, Kenya

Mombasa adalah kota terbesar kedua di Kenya. Sebuah pusat multikultural dan strategis yang terkenal dengan perdagangan dan pengrajin yang terampil, ditandai dengan iklim tropis savana dan tanah yang dilintasi oleh anak sungai. Berdiri sebuah apartemen (Tudor Apartments) yang menghadap Tudor Creek.

27

Bukaan lebar ada dimana-mana. Hal ini untuk memanfaatkan angin laut agar masuk ke dalam gedung. Selain itu, di saat yang bersamaan bukaan juga digunakan untuk kebutuhan manusia melihat pemandangan ke arah perairan.

Sirkulasi interior juga ditambah dengan internal courtyard. Selain untuk cooling, berfungsi juga untuk memberi kesan high ceiling pada interior bangunan dan interaktif antara pengguna saat berada di lantai bawah dengan yang berada di lantai atas.

Mucharabiah dibuat mengikutipola tradisional. Hal Ini berfungsi untuk privasi dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar, dan untuk cahaya alami yang masuk ke apartemen. Selain itu, juga berperan sebagai celah untuk melihat pemandangan ke arah perairan. Pekerjaan ini diwujudkan sepenuhnya berkat ukiran tangan yang luar biasa oleh pengrajin lokal kayu dari Mombasa dan Lamu.

28

MAASAI HUTS

Maasai Huts, dikenal sebagai Manyatta/Enkaji, adalah tempat tinggal tradisional yang digunakan oleh orang Maasai. Maasai adalah kelompok etnis semi-nomaden di Afrika Timur, terutama berlokasi di Kenya dan Tanzania. Karena kebiasaannya yang sering berpindah, gubuk ini hanya diperuntukan hanya sementara waktu (hitungan bulan). Gubuk Maasai terbuat dari bahan alami seperti tongkat, lumpur, kotoran sapi dan jerami, dan biasanya berbentuk kecil dan melingkar.

Pembangunan gubuk suku Maasai diawali dengan kerangka batang kayu, yang kemudian diikat dengan tali dari tumbuhan kering hingga membentuk kerangka melingkar. Lumpur digunakan untuk mengisi celah di antara tongkat, dan kotoran sapi dioleskan ke dinding untuk memberikan isolasi dan membuat gubuk lebih tahan lama. Gubuk ini tidak bau kotoran sapi, karena sebelum ditinggali, gubuk ini akan dikeringkan terlebih dahulu selama beberapa hari. Terakhir, ditambahkan atap jerami yang terbuat dari rerumputan atau daun palem untuk melengkapi strukturnya. Pembangunan dilakukan sepenuhnya oleh wanita, karena para pria pergi berkelana untuk berburu dan mencari tempat tinggal selanjutnya jika tanah yang ditinggali sekarang sudah tidak produktif lagi.

29

Maasai hut sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin karena ketebalan dindingnya. Maasai hut tidak memiliki aroma kotoran dan urin sapi. Mereka membiarkannya kering sebelum pindah. Gubuk adalah tempat tinggal dasar yang menyediakan perlindungan dari musim panas yang terik dan musim hujan yang dingin serta tempat untuk bersosialisasi. Mereka melakukan pekerjaan itu dan dalam banyak hal cukup nyaman.

Orang Maasai hidup dalam komunitas. Komunitas ini hidup ditengah habitat dengan satwa liar. Untuk mencegah marabahaya, dibuat pagar pertahanan di sekitar area Maasai Hut. Pagar dibangun menggunakan duri dan semak-semak dan akan ditutup pada malam hari untuk melindungi manusia dan hewan peliharaan dari predator seperti hyena, singa, ular, dsb. Sapi, unta, kambing, dan domba masing-masing akan tidur di kandang terpisah di pagar bagian dalam di tengah Maasai Hut.

30

kesimpulan dulu

Meskipun sama-sama berada di area tropis, yang dari sisi keberagaman lanskap, keterampilan

Pada zaman dahulu, manusia cenderung hanya memperhatikan rumah/ housing sebagai tempat untuk sementara waktu. Maka dari itu, pembuatan rumah tidaklah kompleks. Hanya mementingkan dari sisi fungsionalitas. Maka, pindah rumah menjadi satu hal yang mudah karena kurang memiliki nilai sentimental. Bangunan-bangunan zaman dahulu, cenderung ‘tidak berteman’ dengan alam ditandai dengan pemasangan atribut/elemen yang sifatnya mencegah.

31

yang membedakan manusia merespon dalam desain bangunan housing bisa jadi adalah keterampilan manusia, dan keanekaragaman material yang disediakan.

sekarang

Pada zaman sekarang, manusia telah memiliki sumber daya yang banyak, mulai dari material, pengetahuan, teknologi, dan tenaga manusia. Bentuk yang dihasilkan pada housing zaman sekarang lebih beragam. Rumah/housing di zaman sekarang memiliki peran yang beragam, mulai dari tempat bisnis, masak, tidur, mandi, dsb. Dari sisi fungsionalitas, lebih beragam dan memiliki lebih banyak nilai sentimental. Selain itu, dengan keberadaan teknologi, manusia bisa mendesain dengan strategi passive design dimana rumah merespon alam sehingga terkesan bisa ‘berteman’ dengan wilayah setempat.

32

daftar pustaka

Abdel, H. (2021, November 30). Norfolk burleigh heads residential building / koichi takada architects. ArchDaily. Retrieved April 20, 2023, from https://www. archdaily.com/972691/norfolk-burleigh-heads-residentialbuilding-koichi-takada-architects?ad_medium=office_ landing&ad_name=article

Drew, P., & Reviewer. (2007, December 14). Gunyah, goondie + wurley: The Aboriginal architecture of Australia. The Sydney Morning Herald. Retrieved April 20, 2023, from https://www.smh.com.au/entertainment/gunyahgoondie-wurley-the-aboriginal-architecture-of-australia20071215-gdrt5t.html

Exploring cultures: Homesteads and huts of various Kenyan ethnic groups ... (n.d.). Retrieved April 20, 2023, from https://www.makeheritagefun.com/exploring-cultureshomesteads-and-huts-of-various-kenyan-ethnic-groups/

Hernández, D. (2017, August 7). Tudor apartments / Urko Sanchez architects. ArchDaily. Retrieved April 20, 2023, from https://www.archdaily. com/877195/tudor-apartments-urko-sanchez-architects?ad_ source=search&ad_medium=search_result_projects

Lefaivre, L., & Tzonis, A. (2021). Architecture of regionalism in the age of globalization: Peaks and valleys in the flat world. Routledge.

Luco, A. (2020, April 30). Bangkok tryp residential building / somdoon architects. ArchDaily. Retrieved April 20, 2023, from https://www.archdaily.com/938365/ bangkok-tryp-residential-building-somdoon-architects?ad_ source=search&ad_medium=projects_tab

Luco, A. (2020, February 21). Edificio Las Terrazas / Landa + Martínez Arquitectos. ArchDaily en Español. Retrieved April 20, 2023, from https://www. archdaily.cl/cl/933751/edificio-las-terrazas-landa-plusmartinez-arquitectos?ad_content=current-user&ad_ medium=bookmark-show&ad_source=myarchdaily&utm_ medium=website&utm_source=archdaily.com

33

Luque, M. O. y O. (2018, August 29). Mexico’s traditional architecture is disappearing - this project is seeking to keep it alive. ArchDaily. Retrieved April 20, 2023, from https://www.archdaily.com/900830/mexicostraditional-architecture-is-disappearing-thisproject-is-seeking-to-keep-it-alive

Memmott, P. (2023). Gunyah, Goondie and Wurley: The Aboriginal architecture of Australia. Thames & Hudson.

Mexico’s traditional housing is disappearing-and with it, a way of life. The Architectural League of New York. (2022, October 12). Retrieved April 20, 2023, from https://archleague.org/article/mexicostraditional-housing-disappearing-way-life/

Mr.Yucatan. (2018, September 5). What are Mayan houses like? we show you inside and explain them. Everything Playa Del Carmen. Retrieved April 20, 2023, from https:// everythingplayadelcarmen.com/mayan-houses/

Nassrulla, T. (2021, December 1). Maasai huts- who builds them and how?: Tanzania-experience. Tanzania. Retrieved April 20, 2023, from https://www.tanzaniaexperience.com/blog/maasai-huts-who-buildsand-how/#:~:text=The%20huts%20are%20usually%20 circular,dung%20and%20even%20human%20urine.

Senses Atlas. (2021, April 21). Maasai villages, an architecture designed by the traditional pastoral way of life. Senses Atlas. Retrieved April 20, 2023, from https:// www.sensesatlas.com/territory/maasai-villagesan-architecture-designed-by-the-traditionalpastoral-way-of-life/

34

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.