KAMPUNG GANDEKAN
TIPOLOGI RUANG PUBLIK
bentuk ruang yang digunakan manusia secara bersama-sama berupa jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte) dan Kampung Gandekan terbagi menjadi Gandekan Tengen dan Gandekan Kiwo. Nama kampung Gandekan sendiri berasal dari nama abdi dalem dari Kraton Kasunanan Surakarta yaitu Gandhek, yang terdiri dari 2 golongan yaitu Gandhek Tengen (Kanan) dan Gandhek Kiwa (Kiri), sehingga museum. nama kampung tempat abdi dalem gandhek tinggal itu akhirnya disebut dengan kampung Gandekan Tengen dan kampung Gandekan Kiwa. KRITERIA RUANG PUBLIK Kampung Gandekan merupakan salah satu kampung yang cukup padat di kota Solo dan memiliki perbatasan langsung degan Kali Pepe. Salah satu RW yang memiliki kepadatan yang cukup tinggi yaitu RW III Kampung Butuh Gandekan. Kampung ini merupakan kampung yang cukup tinggi tingkat heterogenitas dari segi ekonomi masyarakatnya, demoratic menaningful responsive
TIPOLOGI RUANG PUBLIK KAMPUNG GANDEKAN Jika melihat ruang publik dari kaca mata kampung, maka akan didapati beberapa hal yang menarik dan berbeda. Di kampung tempat dimana wargamasyarakat bertemu, berkumpul dan berinteraksi bukan hanya pada suatu ruang publik terbuka dan luas, di kampung, tertutama kampung Gandekan yang di bahas kali ini memiiki ruang publik yang unik, yaitu seperti, mck komunal, pompa komunal, warung warga, bok warga, masjid, dll. Tempat-tempat tersebut merupakan ruang publik di kampung dan telah sesuai dengan kriteria ruang publik yang ada yaitu, meaningful, demoratic, dan responsive
PROSES PEMILIHAN RUANG PUBLIK MCK & Pompa Komunal Pompa Komunal Warung Warga
MCK & Pompa Komunal Pompa Komunal Warung Warga
Posyandu
MCK & Pompa Komunal Pompa Komunal
MCK & Pompa Komunal Pompa Komunal
Masjid
Rumah Warga
Rumah Warga
Bok Warga
Bok Warga
Masjid
Masjid
Semua Tipe Ruang Publik Kampung Butuh Gandekan
MCK Komunal
Ruang Publik yang Dapat Dipakai Semua Usia (minus Posyandu)
Ruang Publik yang Bukan Milik Perseorangan (minus rumah warga, warung warga dan, bok)
Ruang Publik yang Dapat Digunakan oleh Semua Orang (minus masjid)
MCK Komunal Terpilih sebagai Ruang Publik yang penting bagi Kampung Butuh Gandekan
MCK KOMUNAL KAMPUNG BUTUH YANG KONDISINYA KURANG MEMADAI
MCK Komunal ini merupakan mck dengan keadaan terburuk di seluruh Kampung Butuh bahkan di seluruh Gandekan. Padahal MCK ini digunakan oleh lebih dari 18 KK dari dua RT. MCK ini juga menarik jika dilihat dari segi sejarahnya, karena telah ada sejak tahun 1974 yang mulanya hanya mempunyai separuh dinding saja, jadi benar-benar seperti bilik. Keadaan MCK ini sekarang perlu dibenahi melihat lebar dan tinggi pintu juga tinggi langit-langit yang tidak ideal sehingga beberapa orang mengalami kesulitan jika hendak menggunakan mck ini MCK ini terletak di RT 05 RW 03 Kampung Butuh Gandekan
Setelah ditemukannya lokasi ruang publik (mck komunal) yang perlu mendapatkan perhatian lebih, kemudian yang diperlukan kembali adalah bagaimana menarik Participatory Warga, karena MCK komunal ini adalah milik warga dan yang akan menggunakannya juga warga. Oleh sebab titu maka dilakukanlah beberpa kali tahapan proses FGD (Focus Group Discussion) yang dilakukan bersama dengan Ketua RT dan warga yang menggunakan MCK Komunal ini secara langsung dimana warga dapat menyalurkan aspirasinya.
FGD
TAHAP 1
Metode yang digunakan oleh mahasiswa untuk menyampaikan kepada warga dengan cara presentasi. Alat yang digunakan laptop, lcd, dan peralatan sound. Warga dapat mengerti dengan baik yang disampaikan dan memberikan respon positif.
PERSIAPAN Mahasiswa mempersiapkan peralatan untuk proses FGD tahap 1.
FGD
TAHAP 2
TAHAP 3
PRESENTASI MAPING Mempresentasikan hasil maping ruang publik yang ada di Kampung Butuh, Gandekan
DISKUSI BERSAMA WARGA Diskusi mengenai bagaimana seharusnya MCK yang baik dan bersih sesuai dengan standar yang ada
Ÿ Mahasiswa diizinkan melakukan kegiatan di Kampung Butuh, Gandekan Ÿ Pemilihan setelah diskusi dengan warga bahwa MCK RT 05 yang akan di desain ulang bersama warga
PEMAPARAN Mahasiswa memaparkan denisi ruang publik dan contoh-contoh nya
Metode yang digunakan oleh mahasiswa untuk menyampaikan kepada warga dengan cara presentasi dan mengajak warga berpartisipasi langsung dalam mendesain mck. peralatan yang digunakan adalah laptop, lcd, peralatan sound, foto, kertas hvs, bolpoin, dan juga sticky notes. Pada FGD Tahap 2 warga lebih antusias dalam merespon dan juga dapat bersama-sama mengembangkan ide melalui peralatan-peralatan yang disediakan.
MATERI Materi mengenai MCK layak pakai serta air bersih dan pengolahan grey water
FGD
PERKENALAN DAN IZIN Mahasiswa memperkenalkan diri dan meminta izin pada warga untuk melakukan kegiatan
HASIL
HASIL
RESPON WARGA Warga memberikan respon terhadap presentasi yang diberikan oleh mahasiswa serta kemudian berdiskusi bersama-sama.
Ÿ Warga paham bagaimana seharusnya MCK yang baik Ÿ Warga mencoba mendesain MCK yang ada di lingkungan mereka Ÿ Sketsa desain MCK dari warga
DESAIN BERSAMA WARGA Warga diberikan foto MCK yang telah dipilih dan diajak berdiskusi dan mendesain MCK sesuai dengan standar dan keinginan warga
Metode yang digunakan oleh mahasiswa untuk menyampaikan kepada warga dengan cara presentasi, gambar 3D dan juga menunjukan kepada warga maket dari mck yang sudah didesain bersama dalam FGD tahap 2. Peralatan yang digunakan adalah laptop, lcd, peralatan sound, maket. Pada FGD tahap 3 warga paling antusias. Warga dapat lebih mengerti bentuk mck yang akan dibangun karena adanya gambar #D yang ditunjukan serta maket mck.
HASIL
DESAIN BERSAMA WARGA Antusiasme warga dalam megikuti sesi desain bersama yang sangat baik ditambah dengan semangat dari pak RT yang banyak memberikan ide-ide nya dalam proses desain bersama ini
Ÿ Warga menjadi lebih jelas membayangkan desain MCK dengan media maket Ÿ Evaluasi desain Ÿ Penambahan mural pada dinding depan MCK
DISKUSI HASIL DESAIN Diskusi menggunakan maket sebagai media tiga dimensi sehingga warga dapat melihat dan mencoba merasakan ruang secara jelas
K
AMPUNG OTA 2016
DESAIN DENGAN MEDIA 3D SKETCHUP
RUJACK CURS ARCHITECTURE
DESAIN DENGAN MENGGUNAKAN MAKET
URBAN RURAL DESIGN and CONSERVATION Research Group ARCHITECTURE - UNS
PROGRAM REHABILITASI MCK WARGA
Mendesain ulang mck komunal dari warga, bersama warga, untuk warga
JL. S UNG AI
BATA
NGH A
RI
INDONESIA
KP. BUTUH, GANDEKAN SUN
ISSUE
GAI
PEP
E
SOLO 12 1
11
TIMELINE KAMPUNG KOTA (TAHUN 2016) KAMPUNG BUTUH, GANDEKAN, SOLO
2
10
3
9
MCK & Sanitasi Komunal
MARET
APRIL
MEI
JUNI
Materi
Pemilihan lokasi
Survey
FGD dan Desain
Proses Renov
Siap pakai
4
8 7
PROBLEM STATEMENT
FEBRUARI
5 6
Graphic Usage MCK
JANGKA PENDEK MCK Kotor
Ukuran Standard MCK
JANGKA MENENGAH
JUNI 2016 Warga dan Program Studi Arsitektur 2016
JANGKA PANJANG
September 2016 Warga dan Rencana Program Kelurahan Gandekan
NEXT PROGRAM (Warga)
Perubahan bentuk atap
Air bersih
Pembuangan ke sungai
Finishing dinding dengan mural
Penambahan bangku Penambahan elemen vegetasi
CONCEPT
Program Rehabilitasi
Jangka Pendek
Jangka Menengah
Jangka Panjang
Perubahan pintu sesuai standard Perspektif
Renovasi
Kran Air Pompa Listrik Tandon Air Paving Block
Septictank Komunal Treatment MCK di titik lain
Permukiman warga
Tampak Depan
Tampak Kanan
Tampak Belakang
Tampak Timur
Denah / Siteplan
K
AMPUNG OTA 2016
RUJACK CURS ARCHITECTURE
URBAN RURAL DESIGN and CONSERVATION Research Group ARCHITECTURE - UNS
GRAFIK, DIAGRAM, DAN TOOLS PARTISIPASI WARGA TOOLS :
GRAFIK KEHADIRAN WARGA 60% FGD Hari 1 tools : - presentasi powerpoint
FGD Hari 2 tools : - presentasi powerpoint - foto existing site - sticky notes - kertas - spidol
FGD Hari 3 tools : - presentasi powerpoint - desain awal sketchup - maket desain
70%
GRAFIK ANTUSIASME WARGA 80%
FGD 1 FGD 2
85% FGD 1 FGD 2
FGD 3
FGD 3
35%
20%
PARTICIPATORY DIAGRAM
WARGA Sebagai fasilitator yang merangkul masyarakat dan merespon serta menanggapi apa yang ditemukan di warga/ masyarakat
- Mahasiswa Arsitektur UNS - Dosen Arsitektur UNS - Mahasiswa Sosiologi UNS - Dosen Sosiologi UNS
AKADEMISI
AHLI
- Warga pengguna mck - Warga RT 05/III Kampung Butuh - Pak RT 05
Sebagai penentu, mck didesain dari warga, oleh warga dan untuk warga.
- Pak Topo (tukang dalam pengerjaan) - Mas Ilham (Mural) dan - Komunitas Mural Solo
Sebagai ahli dalam pembangunan mck komunal yang telah di desain
1. PEMBONGKARAN
6. PEMASANGAN VENTILASI
Pembongkaran dilakukan oleh mahasiswa arsitektur serta masyarakat sekitar. Pembongkaran dimulai dari membongkar pintu, keramik dinding & lantai, dinding bagian bawah yang sudah rapuh, dan atap.
Pada bagian depan dan samping MCK ditambahkan dengan rooster, sebagai jalur sirkulasi udara. Sedangkan pada bagian belakang ditambahkan dengan glassblok sebagai jalur masuknya cahaya dari luar.
2. PEMASANGAN BEKISTING
7. PEMLESTERAN DINDING UNTUK MURAL
Pembuatan bekisting ini untuk membuat balok yang akan berfungsi untuk menahan atap. Proses pembuatan bekisting ini dimulai dari pengukuran tulangan besi, pemasangan tulangan, hingga pencetakan.
Dinding yang diplester sebagi tempat mural yaitu dinding rumah warga yang berada tepat di depan MCK. Luas dinding yang digunakan Âą15 meter persegi.
3. PENAMBAHAN KETINGGIAN DINDING
8. PEMASANGAN ATAP
Penambahan ketinggian dinding pada bagian belakang bertujuan agar dapat merubah kemmiringan atap yang tadinya lebih rendah pada bagian belakang, menjadi lebih rendah pada bagian depan agar aliran hujan jatuh ke bagian depan MCK.
4. PEMILIHAN BAHAN Pintu yang dipilih merupakan pintu berbahan PVC. Sedangkan untuk keramik menggunakan keramik berwarna cream sesuai dengan permintaan masyarakat sekitar MCK.
Atap yang digunakan tetap menggunakan atap asbes, namun dengan ukuran yang lebih besar. Sedangkan kusen menggunakan kusen alumunium.
9. PROSES MURAL
Terdapat dua tema pada mural ini, yaitu tema yang menggunakan sumur pompa sebagai salah satu icon, dan tema tentang hidup bersih.
5. PEMASANGAN KERAMIK DINDING
10. PENAMBAHAN KETINGGIAN LANTAI
Pemasangan keramik di dalam MCK yaitu sampai dengan ketinggian 1,2 meter
Ketinggian lantai yang ditambahkan, yaitu sekitar 10 cm
K
AMPUNG OTA 2016
RUJACK CURS ARCHITECTURE
URBAN RURAL DESIGN and CONSERVATION Research Group ARCHITECTURE - UNS