04
Mahasiswa harus mengasah kreatifitas dimulai dari hobi dan jangan pernah takut salah serta harus dapat menerima kritikan dari orang lain karena kritikan itu berguna sebagai suatu pendorong untuk lebih maju
16
Kemarin sejumlah perwakilan sejarawan serta pemerintah malaysia kemari untuk mengali hubungan kebudayaan serta kerajinan di kota Palembang di dasari sisi budaya yang memiliki kesamaan bisa saja sebagian kebudayaan atau kerajinan diklaim kepemilikanya ungkapnya
%ST " N JO ) BOBĂś BI 4 )
Abdullah Ghofar, “Mahasiswa itu harus aktif melakukan kegiatan positif di kampus, karena tidak seperti disekolah. Kami para dosen ini mengawasi dan membimbing saja.� Jelasnya
bingkai kebudayaan yang kian pudar EDISI 24,DESEMBER 2012
MEDIA SRIWIJAYA Koran Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
Forum Dekan
Dalam kesempatannya Prof.Dr.Etty R.Agoes,SH.,LL.M menjelaskan paparan tentang “Pengaturan Kabel Bawah Laut Menurut UNCLOS 1982 dan Perundangan Nasional�
Seminar Nasional : “ 30 tahun konvensi hukum laut PBB 1982 dan Tantangan Diplomasi Kelautan Indonesia � Prof. Amzulian Rifai, SH.,LL.M.,Ph.D DEKAN FAKULTAS HUKUM UNSRI
Atas Nama Tanah Negara Komandan Lanud Palembang Letkol PNB Adam Suharto berkali-kali menyatakan bahwa mereka mempertahankan tanah milik negara. Oleh karena itu mereka secara gigih mempertahankan tanah seluas sekitar 750 hektar yang dikuasai oleh TNI-AU itu. Mungkin itu juga sebabnya beliau tekadang tampil dengan pakaian “loreng-loreng.� ke halaman 15
Palembang- Media Sriwijaya, Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hukum Dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri mengadakan Seminar Nasional di Gedung Serbaguna Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya. Seminar ini di hadiri oleh sekitar 200 orang perserta yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Hukum, tamu undangan, dan berbagai instansi terkait. Seminar berlangsung mulai pukul 08.30 WIB sampai dengan 16.00 WIB seminar ini mengangkat tema “30 tahun konvensi hukum laut PBB 1982 dan Mediasriwijaya/ JDW tantangan diplomasi kelautan IndoBersalaman : Prof. Amzulian Rifai, SH.,LL.M.,Ph.D dengan Direktorat Jendral Hukum di Gedung Aula Pasca Sarjana nesia�. Palembang,Selasa (13/11) Universitas Sriwijaya, Selasa (13/11) ke halaman 15
Etty R. Agoes : Laut Butuh Pengawasan Koordinatif
Hari Sumpah Pemuda BEM :“Bukan�Diskusi Biasa Indralaya, Media Sriwijaya- 28 Oktober 1928 silam ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari yang bersejarah bagi rakyat Indonesia. Dimana pemuda pemudi Indonesia mengikrarkan pengakuan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yang merupakan hasil Kongres Pemuda II. Hingga saat ini Hari Sumpah Pemuda pun tetap diperingati di setiap penjuru wilayah Republik Indonesia (RI). ke halaman 7
ertempat di Aula Pasca Sarjana Unsri Palembang, (13/11) Fakultas Hukum Unsri dan Kementrian Luar Negeri Indonesia menyelenggarakan kegiatan seminar nasional bertajuk “Tantangan Diplomasi Kelautan Indonesiaâ€? sebagai reeksi 30 Tahun UNCLOS 1982. Beruntung, wartawan koran ini (Media Sriwijaya, red) dapat berbincang langsung dengan pakarnya Hukum Laut Internasional, Prof.Etty R Agoes ke halaman 14 Etty R Agoes: sedang diwawancarai salah satu kru MS
Jelajah menjelajahi kota Palembang dari sudut pandang berbeda, reportase langsung anggota magang Mediasriwijaya
EDISI 24, DESEMBER 2012 Jika anda ingin menyampaikan keluhan kritik dan saran ke SMS : 089627506497
Redaksi juga menerima artikel (opini) maksimal 2 lembar, diketik satu satu spasi, huruf Times New Roman (size 12) dilengkapi foto diri. kirim via email ke lpm_fhunsri@yahoo.co.id
Konsistensi dan tanggung jawab !
K
onsistensi, sebuah kata yang mengawali orang untuk belajar dari kesalahan, mengajak orang untuk patuh dan bertakzim pada mandat diri pribadi ataupun mandat orang-orang sekitar, hingga dimaknai sebagai simbol prinsip yang lahir dari ide juga keteguhan jiwa dengan perilaku. Tapi konsistensi kadang hanya sebatas angan dan konsep. kata yang bukan sekadar selesai diucapkan. Butuh perjuangan besar untuk mencapainya. agar konsistensi itu dapat berdiri dan tak goyah pada hitam putih situasi, tentu bukanlah perkara muda. Kondisi ini yang tengah menerpa kami, para awak redaksi juga seisi lpm mediasriwijaya yang dalam proses pengarapan koran serta rutinitas keseharianya kadang mengabaikan kata konsistensi tentu kami pun tak mampu menafsir konsistensi pada makna sebenar-benarnya. Kamipun mengalami apa yang menjadi keris-
Semangat Civitas Kampus Merah “REDAKSI” Mediasriwijaya/ ian
auan pers mahasiswa kebanyakan, yang mempunyai program, aturan, juga cara dalam menggapainya, kami sadar bahwa sejatinya mediasriwijaya bukanlah lembaga pers profesional. Kami butuh waktu, dan proses untuk memainkan peran sebagai agent of control untuk itu sebagai komitmen kepada para pembaca mediasriwijaya, mengabdikan diri menjadi salah satu corong mahasiswa yang menampung Aspirasi dan sebagai bentuk eksistensi kegiatan civitas akademika fakultas hukum UNSRI, Dengan mengucap syu-
kur penuh kelegaan, kami suguhkan karya ini, pada pembaca sekalian, salah satu produk terbaru kami, yaitu media online di www.mediasriwijaya.com, serta tabloid hingga mediasriwijaya channel, kami tak ingin bersaing dengan kiprah pers umum, atau berpaling dari kandang, justru kami ingin belajar lebih, tak seperti kata orang jago kandang!
Disinilah kami memaknai peran kami sebagai mahasiswa yang tak cuma berdiam di kampus,kami tak banyak menyemat harap. semoga bermanfaat dan doakan kru kami bisa menjalankan titah jurnalisme, memberi informasi dan menampung aspirasi Tajam Membangun Kampus REDAKSI
Fokus • Pembangunan Infrastuktur dan fasilitas di Fakultas lebih baik dari tahun sebelumnya ! “ tapi jangan lupa peningkatan mutu akademik terabaikan”
• Dosen Jarang masuk. “awas jadi tren”
Suara Mahasiswa Sampaikan keluhanmu lewat sms suara mahasiswa, dengan format (Nama, Nim , Angkatan, Jurusan PK) lalu kirim ke 089627506497 via blackberry mesengger contact 29E89300 atau email lpmfhunsri@yahoo.co.id +627119431402xxx
kegiatan belajar mengajar kadang tidak kondusif, hal ini di latar belakangi jarang hadirnya beberapa dosen mata kuliah tertentu implikasinya beberapa mahasiswa memilih mata kuliah yang seharusnya bukan jamnya hal ini berdampak pada kuota kelas yang kadang melibihi kapasitas
+62857898494xxx
seharusnya mahasiswa bertanggung jawab terhadap property kampus beberapa kali saya menemukan fasilitas kampus seperti kursi patah, kepada pihak dekanat seharusnya dapat menindak lanjuti atas rusaknya property kampus
+6285669494xxx
+6281929271xxx coba bayangkan pak dalam 1 kelas hampir 100 mahasiswa belum lagi, harus berebut kursi atau angkat kursi dari ruang kelas lain
Over kuota : Suasana kelas yang tidak kondusif
tolong ditindak lanjuti, terkadang dalam proses belajar mengajar masih terkendala dengan sejumlah fasilitas khususnya tidak layaknya sejumlah proyektor, contohnya gambar yang dipantulkan tidak jelas buram dan bewarna kuning. Tabloid mediasriwijaya diterbitkan oleh Unit Penerbitan Fakultas Hukum UNSRI Alamat : Jl. Srijaya Negara Bukit Besar, Kampus Fakultas Hukum Palembang Lantai 2 Pelindung : Prof. Amzulian Rifai,SH.,LL.M.,PhD Penasehat Irsan,SH.M.Hum. Pimpinan umum : Atica, Pimpinan Redaksi : M Syahri Ramadhan, Pimpinan litbang: Muhammad Ardian N, Pimpinan Dana dan Usaha : M Rahman Arief Staf Redaksi : Ditiya Duparia Mona Timur, Meintari Purnamasari, Melda Jaya Sari, Meily Apriza, Rizky Hidayaty,Rizka Nurliyantika,Riky Kurniawan,Lutfiana Damayanti, Shinta Wulandari, Wulan, Icha, Septia, Dessy, Ridho, Anggun,Ulya faridah, M Reza Aidil, Shabrina, Yuri A, Jullietta Reporter magang : Ahmad Irwansyah, Arini Marcilia, Ayu Jayanti, Belia Safira, Chintya Ayu, Diah Ayu Permatasari, Delta Yuriska W, Friska Zalia R, Hera Aprilia, Muhammad Basofi, M.Hardianto P, Marina Ramadhani, M.Nur Komar, Meta Wati Sridewi, Nindya Aryani, Novia Chandra, Olivia K, Reza Fahrizal, Regina Serenity, Siti Mayani Laksmi,Sudirman, Tari Puspita, Tiara Septiani , Vallen Anggraini,Windra Ruben, Yuliana
MEDIASRIWIJAYA
H
arus diakui kemajuan dari FH Unsri mulai dirasakan manfaatnya. Dari segi infrastruktur sampai dengan kegiatan kemahasiswaannya yang sudah lebih baik. namun, bukan berarti kampus merah tidak mengalami kendala. Contoh masih banyak mahasiswa yang membuang – buang waktunya pergi ke kampus hanya untuk nongkrong di kantin atau main gaplek. Padahal, hal yang percuma tersebut dapat diganti dengan mengikuti seminar yang diadakan fakultas atau membentuk kelompok diskusi ilmiah. Dengan adanya kegiatan semacama ini, optimisme fakultas hukum untuk meraih (kembali) akreditasi “A” pasti dapat tercapai. Adanya seminar baik tingkat regional hingga nasional, kegiatan organisasi kemahasiswaan, hingga kegiatan yang dikhususkan bagi pegawai. Menjadi bukti sahih bahwa kampus merah ingin menjadi terdepan. Atau jika boleh meminjam kalimat dari motto ALSA yatitu always be one (selalu menjadi nomor satu). Fakultas Hukum Unsri selalu menjadi nomor satu di ringkat regional, nasional bahkan tidak mungkin di dunia internasional. Hal inilah juga yang patut diapresiasi atas kinerja anggota LPM Media Sriwijaya. Meski masih baru, semangat untuk meliput dan menulis mereka patut diancungi jempol. Untuk enam belas halaman edisi khusus ini hampir sepenuhnya diisi oleh mereka. Koran inilah menjadi tanda bagi mereka untuk mengimplementasikan idealisme sebagai mahasiswa sekaligus bukti semangat mereka untuk membangun fakultas menjadi lebih baik yaitu semangat civitas kampus merah.
sorot salam redaksi, dalam edisi berikutnya team redaksi magang, akan berusaha menghadirkan liputan gedung yang saat ini UFM BI UBI BQ ö OJTI JOH
Sri Rahayu Suroso KBOHBO CFSĂś LJS jika melayani maka harga diri di injak Palembang, Mediasriwijaya sabtu, (10/11) Sosialisasi Pelatihan Pelayanan Prima dan Etika Perkantoran bagi pejabat Pegawai Fakultas Hukum Unsri, Ruang Zainal Abidin Kampus Palembang. membangun hubungan yang nyaman dan positif dalam pelayanan prima merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat terpisahkan dari rutinitas sebagai Civitas Akademika, Ny Sri Rahayu Suroso dari lembaga Pendidikan Carrisa, yang bertempat di Jln Dr Cipto No 20 Palembang, lahir di Yogyakarta di undang khusus untuk memberikan pelatihan mengenai etika, kata etika sendiri kadang dipandang sebelah mata namun makna dibalik kata etika tersebut berdampak pada keseharian baik sebagai,karyawan,mahasiswa, dan dosen, ujarnya Sri Ra-
Oprah Winfrey
Foto : MS Pelatihan Etika : Sri rahayu menjelaskan etika menemui pimpinan
hayu Suroso,sendiri dikenal sebagai praktisi public speaking di berbagai media, pengisi rubrik komunikasi etika dan kecantikan, pengisi di radio smart Fm, serta pengurus school of soempoerna dan yayasan penyandang cacat di palembang Dalam sambutanya Meria Utama selaku Pembantu Dekan II, menuturkan bahwasanya kinerja Staf dan karyawan dinilai rajin, dan 80 % sudah ditingkatkan namun �selaku karyawan dan staff
“Temuan Terbesar sepanjang masa bahwa seseorang bisa mengubah masa depanya dengan mengubah sikapnya�
Baca Hal 8
Mahasiswa FH’10
EDISI 24,DESEMBER 2012
Reporter Pelayanan Prima semua orang Berperan didalamnya ,ujar Sri Rahayu Suroso Bahwa dalam melakukan pelayanan Prima, seseorang menampilkan kesan Profesional dengan menjaga etika, baik saat duduk, berhadapan dengan seseorang, saat berbicara etika saat di meja makan, adapun faktor penting yang menentukan itu semua Komunikasi, Body language, Verbal Elemen, Vocal Elemen bukan hanya itu sapaan (greeting) yang sering terabaikan sendiri bisa memberikan 5 DVD DP DQ 6 HEDJDL EHQW XN SHQJKDUJDDQ 0 HP EHULNDQ UDVD NHQ\ DP DQDQ Caranya dimulai dari diri sendiri baik dengan menjaga Penampilan Memakai pakaian yang rapi, pantas jika bisa terlihat formal dan wangi Lalu membangun hubungan jangan berďŹ kir menang kalah, atau merasa harga diri di injak mulai lah dengan menciptakan hubungan yang seimbang.
Inagurasi Fakultas Hukum Palembang
Palembang- Media Sriwijaya (20/10), Tidak ingin kalah dengan angkatan sebelumnya, angkatan tahun 2012 Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya kampus Palembang juga mengadakan acara malam inagurasi atau malam pengakraban. Malam inagurasi angkatan 2012 ini bisa dikatakan malam inagurasi kedua di Fakultas Hukum Unsri setelah tahun 2011, karena pada tahun 2008-2010 malam inagurasi tidak diadakan. “Kami ingin malam inagurasi ini tetap ada dan menjadi tradisi se-
tiap tahunnya� ujar Andri sebagai wakil ketua pelaksana saat ditanyai alasan mengadakan inagurasi “... dan malam inagurasi adalah malam pengakraban, dimana kita bisa lebih saling mengenal dan lebih dekat� lanjutnya. Di akuinya tidak mudah untuk mewujudkan acara ini. Panitia yang berjumlah 40 orang harus bekerjasama dan bersabar, terutama saat pemungutan biaya. Tetapi dengan kerja keras dan keinginan untuk mengakrabkan sesama angkatan 2012, acara itu dapat terlaksana. Untuk mengadakan malam inagurasi ini tidaklah murah, butuh biaya yang cukup besar, sekitar Rp15.000.000,00, tetapi berkat kerjasama seluruh angkatan 2012, biaya itu dapat terkumpul dalam waktu 20 hari. Acara ini sebenarnya ingin dilaksanakan di kampus FH Palem-
bang, tetapi karena banyak pertimbangan dan karena adanya proyek pembanguna gedung FH yang pengerjaannya hingga malam, yang di khawatirkan dapat mengganggu pelaksanaan acara, maka dipilihlah Selebrity Cafe and Resto sebagai tempat pelaksanaan.
Malam inagurasi yang diadakan pada tanggal 20 Oktober 2012 ini dihadiri oleh sebagian besar mahasiswa/i angkatan 2012 dan juga para undangan. Undangan terdiri dari mahasiswa/i angkatan sebelumnya, perwakilan organisasi dan juga anggota senat. baca : hal 4
Foto : Margoeno Penyerahan Plakat ; perwakilan mahasiswa memberikan plakat sebagai bentuk apresiasi
EDISI 24 , DESEMBER 2012
Sebagai seorang Mahasiswa kegiatan yang dilakukan itu hendaknya selalu bersifat akademis, apalagi jika masih di lingkungan kampus. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang berfikir dan bertindak berdasarkan akal sehat dan ilmu pengetahuan. Mahasiswapun
alurkan hobi pribadinya di kampus, baik itu dalam hal seni , akademik dan lain sebagainya. Selain itu , penyaluran ini juga dapat melalui macam-macam Badan – badan Otonom kampus. Dari sana, mahasiswa dapat menyalurkan ide nya dengan memilih BO sesuai
Contohnya, ada sebagian mahasiswanya yang gemar mengisi waktu luangnya dengan bermain gaplek. Kantin adalah tempat favorit meraka bermain. Gaplek adalah sejenis permainan kartu yang dimainkan oleh 4 orang dengan cara berpasangan, permainan ini cukup
“Jangan sampai memnggangu kepentingan orang lain”
Febrian Roby (Mahasiswa FH Unsri’12 Kampus Palembang)
dituntut untuk aktif di kampus, hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Pak Abdullah Ghofar, “Mahasiswa itu harus aktif melakukan kegiatan positif di kampus, karena tidak seperti disekolah. Kami para dosen ini mengawasi dan membimbing saja.” Jelasnya Menurutnya , kampus hanya sebagai fasilitas dan pemenuhan atas kreatifitas para mahasiswa didalamnya. Dan mahasiswa dituntut untuk memanfaatkannya dengan cara menyalurkan ide dan meny-
hobinya, maka dari sinilah kreatifitas mahasiswa berkembang, dan akan mendorong kampus untuk lebih baik lagi tentunya. Akan tetapi hobi tersebut juga tidak boleh terlalu mendominasi , seperti yang dikatakan oleh pak ghofar , “Dalam menyalurkan kreatifitas itu boleh-boleh saja, asal bisa mengendalikan diri dan diimbangi dengan membaca buku”. Hal ini pun menyangkut hobi sebagian mahasiswa di Fakultas Hukum kampus Palembang.
........................................................................ Inagurasi dari Hal 3 Acara yang berlangsung berdasarkan penilaian dresscode sekitar 3 jam, terhitung dari pu- pada malam itu. Setelah melekul 19.00-22.00 WIB itu berjalan wati tahap penilaian, terpilihlah dengan lancar dan meriah. Su- M. Zaldy Akbar sebagai King sunan acaranya sendiri terdiri dan Meta Aprilim Putri sebagai dari sesi foto-foto, kata sambutan Queen. dari ketua pelaksana, pemberian “Waktu itu shock . Saya yang cendra mata dari mahasiswa an- datang ketinggalan tiket dan baju gkatan 2012 untuk fakultas yang kebesaran, tiba-tiba saat pemilidiwakilkan oleh Rd. M. Ikhsan han nama saya yang disebut” SH. MH. selaku pembantu dekan diakui oleh Zaldy sambil tertawa III yang hadir pada malam itu dan saat ditanya bagaimana perdilanjutkan dengan acara makan asaannya setelah terpilih menmalam bersama. Tidak hanya di- jadi King. Tidak berbeda dengan hadiri oleh undangan, acara itu Zaldy, Meta juga mengaku tidak juga mengundang bintang tamu menyangka bisa terpilih menjadi band Second Episode, band in- Queen pada malam itu, “Terima die Palembang yang personilnya kasih sama temen-temen yang sendiri merupakan mahasiswa sudah memilih Meta menjadi FH Unsri. Selain penampilan queen” paparnya sembari terseband, acara malam itu juga diisi nyum. oleh mahasiswa/i yang ingin meSelain acara pemilihan King nyumbangkan suaranya. and Queen, acara yang juga diPuncak acara yang bertemakan nanti-nanti dan merupakan acara Show Your Red ini adalah pada terakhir di malam inagurasi adalah saat pemilihan King and Queen. saat acara games. Abas sebagai Pemilihan King and Queen ini ketua pelaksana,mengatakan
baik untuk mengasah otak, apalagi kalau pasangan bermain bisa mengimbangi walau kartu lagi jelek pasti masih bisa menang. Gaplek merupakan suatu permainan yang mempunyai keuntungan yaitu untuk mengasah otak dan permainan ini juga dapat melatih kesabaran serta emosi dari permainnya. Pada prinsipnya setiap kegiatan mahasiswa yang tidak ada kaitannya dengan akademik dan Baca Gaplek hal 8
acara games ini adalah acara yang paling meriah dan menyenangkan “Saat games, semuanya tertawa dan membaur. Saat games inilah keakraban itu sangat terasa” akunya. Sebagai wakil dari panitia, Abas berpesan kepada seluruh mahasiswa/i angkatan 2012 “Semoga bisa lebih akrab lagi dan tidak berhenti di malam keakraban itu saja” ujarnya mengakhiri wawancara ini. (diah/ mg)
Menurut saya Ada banyak faktor kenapa mahasiswa lebih memilih gaplek misalnya saja tidak menyukai dosen atau mata kuliah tertentu jadi lebih memilih bermain gaplek. Kalau menurut saya naik atau tidaknya akreditasi fakultas itu tidak tergantung dari aktivitas mahasiswa tersebut tapi tergantung dati fasilitas kampus itu sendiri. Lebih baik lagi kalau di adakan suatu perlombaan atau kompetensi.
Zeta Uri (Mahasiswa FH UNSRI’12 Kampus Palembang)
selagi tidak mengganggu lingkungan dan bukan untuk berjudi boleh saja, tetapi bila mahasiswa tersebut terlihat bolos dari kelas untuk bermain gaplek tentunya harus ditegur Pesan : Jangan sampe memnggangu kepentingan orang lain
Foto : Margoeno
terlihat beberapa undangan, sedang menikamati jalanya acara
EDISI 24, DESEMBER 2012
Septiara Alvionita : Tidak ingin usaha banting tulang Ayah sia-sia Bagaikan air dan api itulah perumpamaan bagi akademis dan aktivisme, keduanya memang sukar untuk dipersatukan Editor : Rendi Hariwijaya Sama seperti mahasiswa pada umumnya, Septiara Alvionita mengaku bukanlah mahasiswa jenius. Namun ada sesuatu yang spesial dimiliki oleh Alvi, sapaan akrabnya, sehingga dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) di Unsri. Semasa sekolah, dirinya selalu berusaha menjadi yang terbaik, hingga pada akhirnya pada kelas 2 SMA ia menjadi Juara umum satu di semester pertama dan menjadi juara umum dua pada semester kedua. Seolah tak puas, sederet torehan tinta emas terukir lewat ketangkasan dara kelahiran 19 tahun silam ini. Saat kelas 3 SMA ia dan team meraih juara 3 dalam lomba Cepat Tepat di Unsri, bahkan menyabet juara pertama saat SMA Negeri 8 Palembang menghelat Lomba Cerdas Cermat. Tak hanya dibidang akademis,
Alvi pun piawai dalam bersolek melalui tarian yang ia kuasai. Bagaikan air dan api itulah perumpamaan bagi akademis dan aktivisme, keduanya memang sukar untuk disatukan. Namun, jika tak pandai menyelaraskan keduanya maka akan terasa amat menyenangkan menjalani keduanya. Puncaknya, dirinya didapuk mendapatkan kesempatan menimba ilmu di Unsri melalui jalur PMDK. “Saya telah menempuh perjalanan sangat jauh untuk tetap menjadi yang terbaik, jadi saya harus berprestasi selama berkuliah.” tutur mahasiswa bersenyum manis ini. Motivasi Orang Tua Saat disinggung apa motivasi yang membuatnya untuk tetap survive dengan kondisi yang ia alami, dengan tegas ia ungkapkan kepada wartawan koran ini (Media Sriwijaya,
tanggapan Widya Saleska
red), kedua orangtuanya yang menginspirasi untuk tetap berkarya, “kedua orangtua saya apalagi yang bekerja itu hanya ayah saya dan beliau bekerja keras hanya untuk saya tetap bisa meneruskan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi, saya tidak ingin usaha banting tulang dari ayah sia-sia bagaikan debu ditiup angin hanya karena saya tidak serius dalam menimba ilmu selama ini karena setiap tetes keringat mereka adalah beribu do’a didalamnya,” ujarnya sambil tersenyum. Alvi pun tak menampik jika ia termasuk orang yang butuh mengalami
proses dalam belajar, karena ia bukanlah orang jenius yang sekali dijelaskan dapat memahami seluruhnya. Dia pun menambahkan bila ia bukan tipe orang seperti itu karena saat belajar ia harus mengolah pelajaran itu terlebih dahulu sehingga ia dapat mengerti, dan ia tipe orang yang mengulangi pelajaran dirumah agar semakin paham. “Tidak mengandalkan sistem belajar SKS ( sistem kebut semalam ) karena justru kita akan semakin gampang lupa, belajarlah jauh-jauh hari sebelum mid semester dan semesteran sebab dikit demi sedikit ilmu • Baca Septiara hal 8
seorang Septiara itu sangat ramah karena dia bukan tipe orang yang pilih-pilih dalam berteman. “ Maka dari itu banyak orang yang merasa nyaman dan senang berteman dengannya, pokoknya dia itu seru buat dijadiin temen,” tungkasnya penuh semangat. Tetapi sejauh ini beliau belum dapat mengetahui titik lemah dari pribadi seorang Septiara, “ Yah, yang mungkin kelemahan dari dia itu. Takut petir kali yaah!” ujarnya terkekeh Wiwid pun mengatakan jika, “Septiara itu seperti pohon yang ingin selalu kokoh ditempatnya, ia pun tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur kapada sang pencipta. Karena sesibuk apapun ia, ia akan selalu menyempatkan waktu untuk bertemu sang pencipta di setiap sujudnya. Baginya ibadah itu merupakan prioritas pertama jika dibandingkan dengan ilmu.”
Kuntjoro : Gagal itu bukan batasan namun awal memulainya kembali Editor : Rendi Hariwijaya “Kali ini kita akan menyelami kehidupan Muhammad Kurnianto Kuntjoro yang sudah lebih satu tahun kuliah dan beraktivitas di Unsri. Apa saja yang telah dia lakukan dan ikuti selama di kampus selama ini? Dan bagaimana sosoknya dalam merontokkan pandangan yang keliru tentang hubungan antara akademis dan aktivisme.” Kuncoro, begitu sapaan akrab pria alumnus SMA Kusuma Bangsa Palembang ini dipanggil. Tak hanya frasa namanya saja yang begitu panjang untuk dilafalkan, ukiran prestasi demi prestasi ia torehkan demi prestise diri. Bidang olahraga Bowling tercatat begitu sering mengharumkan namanya di arena kompetisi. Tercatat saat duduk dibangku kelas 2 SMA, Kuncoro menyabet juara pertama saat lomba bowling POPDA tahun 2010, selain itu ia juga meraih juara pertama untuk Grade Pemula
kelas A dan Grade kelas B, ketika Pusri mengadakan lomba bowling pada 2011 silam. Tak berhenti sampai disitu, di bidang akademis pun ia mampu menunjukkan prestasi yang tak kalah menteren. Kendati hanya menyabet juara harapan dalam lomba Bahasa Inggris, dirinya merasa selalu tertantang untuk terus mencoba mencetak prestasi gemilang
yang membanggakan bagi dirinya. dirinya pun mengaku pernah mencalonkan diri dalam Debat Ekonomi namun dibabak seleksi, ia tidak terpilih tetapi mentalnya tidak turun malah semakin mengebu-gebu untuk lebih baik lagi. Karena baginya kegagalan itu bukanlah batasan untuk berhenti menjadi yang terbaik namun start untuk memulai semuanya dari nol. Hal ini berlanjut kala dirinya mengenyam pendidkan ditahun pertama kuliah. ia pun ingin menunjukan bahwa berorganisasi di lingkungan mahasiswa tidak menjadi penghambat utama untuk terus berprestasi dibidang akademis seperti pandangan-pandangan orang tua selama ini. “Sukses dalam akademis saja tidaklah cukup jika kita tidak mampu berbaur dengan orang lain karena sukses itu adalah keseimbangan antar keduanya”tuturnya. Menghapus negasi dari anggapan yang salah mengenai aktivisme dan prestasi
akademis, itulah sosok yang ingin diperkenalkan oleh seorang Kuncoro. Saat disinggung bagaimana rasanya menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Unsri dan bayangan pertamanya tentang Fakultas Hukum, “Ya rasanya menyenangkan karena akan berada dilingkungan dan suasana baru, dan bayangan pertama saya adalah orang-orang di Fakultas Hukum ini sangat serius dan susah diajak bercanda namun judgement saya hilang seketika karena orang-orangnya sangat mengasyikkan dalam berkomunikasi dan bisa sedikit santai,” ujar pria kelahiran 2 maret delapan belas tahun silam. Inovasi dalam Berpikir Tak salah bila seorang Kuncoro mengungkapkan bila hukum itu suatu bidang ilmu yang sangat menyenangkan bila dibahas bersama-sama dalam bentuk diskusi, karena disanalah kita saling bertukar pendapat dan saling men• Baca Kuntjoro hal 8
EDISI 24 , DESEMBER 2012
Kegigihan Seorang Ibu
Palembang, Media Sriwijaya - Panasnya terik matahari tidak menghalangi kegigihan Ngadiem untuk terus mengais rezeki di samping terminal bus Unsri Kampus Palembang. Sehari-harinya ia berjualan minuman, makanan kecil dan juga majalah. Suami ngdiem bekerja di Unsri Kampus Palembang sebagai salah satu petugas kebersihan. ngadiem mempunyai 4 orang anak, anak pertamanya bekerja sebagai satgas bus mahasiswa, sedangkan anak keduanya baru menyelesaikan studi D-1 komputer dan di wisuda, anak ke tiga dan ke empat Ibu Ngadiem sedang duduk di bangku SMA. Warung Ngadiem hanya sebuah gerobak kecil untuk menaruh minuman serta makanan dan meja kecil untuk tempat meletakkan majalah, tidak ada atap di warung Ngadiem yang ada hanya sebuah pohon yang tidak terlalu besar tetapi bisa menutupi teriknya
sinar matahari agar tidak terlalu terasa panas.Sehari-hari Ngadiem bekerja dari pukul 05.00-18.00 WIB, Ngadiem sudah cukup lama berjualan di daerah pantai ini “ibu sudah berjualan dari sekitar tahun 2001” paparnya. Sebelum memutuskan untuk berjualan di Unsri, Ngadiem juga pernah mengais rezeki melalui berjualan kue keliling. Pada awal membuka warung, ngadiem yang tinggal di belakang Kampus Politeknik Sriwijaya ini, sering kali dimintai uang pajak oleh satpam yang menjaga parkiran di Unsri, tetapi lama-kelamaan uang pajak itu tidak lagi di minta karena tidak diperbolehkan dan juga memang tidak ada peraturannya untuk membayar pajak dari pihak Unsri, hanya pekerjaan iseng satpam saja , sekarang satpam itu sudah tidak bekerja di Unsri. Saat di tanya mengapa Ngadiem tidak menyewa salah satu outlet yang ada di kantin, Ibu Ngadiem menjawab tidak ada biaya untuk membayar sewanya.
Sehari-hari Ibu Ngadiem mendapatkan uang dari hasil ia berjualan Rp500.000,00, tetapi uang itu bukan untung yang didapatkan. Dari Rp500.000,00 itu Ngadiem hanya mendapatkan untung sekitar 10%, lebih kurang sekitar Rp.50.000,00/per-hari. Diakuinya uang Rp50.000,00 itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari bersama keluarga, “ya, ibu banyak keperluan yang harus di beli” ujarnya singkat. Maka dari itu, ngadiem empat orang anak ini juga mempunyai pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan mengumpulkan barang – barang bekas seperti, kardus dan botol bekas. 3 hingga 4 bulan kemudian ia jual yang menghasilkan uang sebesar Rp. 120.000,00. Ngadiem Selalu bersyukur kepada Allah SWT dengan apa yang dijalaninya dan berterima kasih kepada orang yang telah memberikan izin kepadanya untuk membuka warung kecil-kecilanya, “ ibu
sangat berterima kasih kepada Bapak Zainudin Nawawi yang selalu memberikan bantuan “ ujarnya. Meskipun demikian, ia juga sering merasa sedih jika tidak bisa memenuhi kebutuhan anaknya akibat jualannya yang sering tidak laku. Ditambah mengingat suaminya bekerja banting tulang untuk keluarganya, membersihkan TPU Puncak Sekuning yang mendapatkan upah jauh dari kata cukup kadang tidak di upah sama sekali. “ menjadikan anak ibu orang sukses dan berguna bagi semua orang”, itulah harapan besar dari Ibu Ngadiem selama ini. Agar dari keempat orang anaknya tidak mempunyai nasib yang sama dengannya yang hanya tamat dari bangku sekolah dasar. Ibu Ngadiem juga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan dalam hidupnya beserta keluarganya. (diah/hesty/tari)
RIDWAN : Pahlawan Kebersihan yang Selalu Berfikir Positif
Ridwan, pahlawan kebersihan yang rela menghabiskan hari-harinya memenuhi kebutuhan istri dan enam orang anaknya telah berumur 54 tahun lahir di Palembang, 30 April 1958, setahun Ia mengabdi di Dinas Kebersihan Kota Palembang ia mendapat tugas membersihkan daerah sekitar Benteng Kuto Besak (BKB). Pria yang tinggal di daerah tangga buntung ini, hanya mendapatkan upah sebesar Rp55.000,00 per-hari. upah yang relatif kecil dengan bekerja selama 15 jam di mulai dari pukul 06.00-21.00 WIB. Terkadang jika ada acara-acara besar yang diadakan di BKB seperti
acara konser ataupun acara yang baru dilaksanakan kemarin yaitu Dirgahayu HUT TNI yang ke-67. Dia harus bekerja ekstra untuk membersihkan area disekitar BKB, mendapatkan upah lembur sebesar kurang lebih Rp30.000,00 dan ditanggung biaya makan oleh pihak penyelenggara acara. “Dikatakan cukup kurang. ya memang kurang,” ujarnya saat di tanya apakah upah yang Ia terima cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, sebelum bekerja sebagai petugas kebersihan Ia pernah bekerja sebagai buruh bangunan. Pekerjaan yang tidak tetap inilah yang menyebabkan anak pertama dan anak keduanya putus sekolah hanya sampai tingkat Sekolah Dasar. Karena kurangnya pendidikan orang tua dan anaknya inilah yang menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang pendidikan sehingga mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang tetap, karena hal inilah maka Pak Ridwan berharap banyak kepada anak terakhirnya yang sekarang masih duduk di bangku SMA agar dapat melanjutkan pendidikan dan mengubah kondisi ekonomi keluarganya. Dengan penghasilannya yang kurang maka istri Pak Ridwan juga ikut bekerja
sebagai buruh cuci untuk menambah penghasilan keluarganya. Akan tetapi itu masih dikatakan kurang, karena adanya ketimpangan antara penghasilan dengan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Untuk mendapatkan pekerjaannya sekarang, itupun tidak mudah karena sebelum diterima sebagai pekerja Ia harus melewati tahap training selama satu bulan karena untuk menjadi seorang petugas kebersihan harus konsisten, disiplin dan memiliki fisik yang kuat. Karena petugas kebersihan itu melakukan pekerjaan yang keras dengan harus membersihkan seluruh wilayah BKB yang cukup luas. Seperti yang kita tahu, BKB merupakan tempat wisata dimana orang-orang banyak berkunjung dan salah satu wilayah yang sebagian besar outdoor di pusat kota. Sehingga dalam membersihkan sampah-sampah, petugas tidak mengenal cuaca baik itu hujan maupun panas. Dengan pekerjaan yang berat ini Pak Ridwan tidak pernah patah semangat dan selalu bekerja keras karena, kebersihan sudah mendarah daging dalam dirinya. Meskipun dengan gaji yang sangat minim Pak Ridwan selalu berlapamg dada dan berfikir positif terhadap kebijakan pemerintah tentang keputusan mengenai upah para petugas seperti dirinya. Berkat kerja ker-
asnya itulah Dia juga mendapat Reward dari pemerintah yaitu Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp250.000,00 tetapi itu hanya didapat pada saat Hari Raya Idul Fitri saja. Adapun kendala yang pernah dialami Pak Ridwan antara lain, sampah yang semakin hari semakin banyak karena rendahnya kesadaran masyarakat Palembang terhadap pentingnya kebersihan itu. Hal inilah yang menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh para petugas kebersihan. Pada akhirnya, bapak yang saat kecil bercita-cita menjadi seorang guru ini berharap banyak kepada masyarakat agar menyadari pentingnya kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena hal ini menyangkut kesehatan dan kebersihan Kota Palembang. “Kalau bisa, gajinya dinaikanlah,” itulah harapan besar Pak Ridwan terhadap Pemerintah. Ia juga berharap kepada mahasiswa agar belajar dengan rajin, memanfaatkan fasilitas yang ada agar nantinya menjadi orang yang sukses dan berguna bagi masyarakat serta menjadi Sarjana Hukum dan penegak hukum yang baik dan dikagumi oleh kalangan masyarakat.
EDISI 24, DESEMBER 2012
“Peran Pemuda Sebagai Motor Pembangunan Nasional dalam Mewujudkan Eksistensi Hukum Adat Indonesia”. Dalam rangka mempengeringati hari sumpah pemuda Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unsri mengadakan seminar Diskusi Kepemudaan dengan tema “Peran Pemuda Sebagai Motor Pembangunan Nasional dalam Mewujudkan Eksistensi Hukum Adat Indonesia”. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh BEM FH Unsri setiap tahunya dan dihadiri oleh Rd.M Ikhsan SH.MH (Pembantu Dekan III) juga selaku pemateri utama. Diungkapkan Hendrico selaku Gubernur BEM FH Unsri dalam sambutannya, “kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan agar mahasiswa tidak terjebak dinamika-dinamika yang buruk dan tidak kehilangan jati diri sebagai pemuda Indonesia.” Tak kurang 76 mahasiswa Fakultas Hukum Unsri menghadiri seminar yang dilaksanakan di gedung Dekanat Fakultas Hukum Unsri ruang video confer-
Hari Sumpah Pemuda BEM : “Bukan” Diskusi Biasa tanggapan Mahasiswa
ence, Jum’at (2/11). Namun, ada yang berbeda dan menarik dari kegiatan ini. Biasanya dalam suatu acara seminar mengundang pembicara/ pemateri dari luar atau orang yang ahli dalam bidang tertentu. Kali ini pemateri bukan dari kalangan yang terbilang berpengalaman dalam menyampaikan suatu materi seminar. Mereka adalah 3 orang mahasiswa Fakultas Hukum Unsri yaitu Rionaldo Fernandez Sihite, Erlangga, dan Hendi Saputra. Dalam penyampaian dari ketiganya Rionaldo membandingkan tindak hukum dari KUHP dengan Hukum Adat,
Erlangga memaparkan Hukum adat dengan korelasinya terhadap UUD 1945 dan Hendi Saputra memaparkan sebuah dilema yang terjadi di masyarakat adanya penyebab mengapa mereka tidak percaya dengan penegak hukum (polisi). Lanjut pemaparan pemateri utama dari PD III mengungkapkan tentang semangat hukum adat. Hal ini diungkapkan bahwa apabila terjadi konflik antara 2 kelompok adat dengan kerusuhan hingga menyebabkan beberapa orang dari kelompok meninggal dunia. Perdamaianlah yang lebih menyelesaikan
masalah dari pada proses pidana. Dalam hal ini perdamaian sama dengan hukum adat. Hal ini dilakukan agar terjadinya pengembalian keseimbangan antar kelompok adat. Ditemui di sela-sela akhir acara Yogie Novriwandi selaku ketua pelaksana mengatakan kenapa pemateri diambil dari kalangan mahasiswa merupakan ide dari PD III itu sendiri. Dipilih pemateri dari kalangan mahasiswa agar mahasiswa mampu dan mahir berbicara dalam penyampaian materi. (mg 4)
Materi yang disampaikan sangat bagus untuk pengetahuan tambahan dalam bidang ilmu hukum. Hanya saja, kalau bisa waktu kegiatannya jangan sampai tabrakan dengan jam kuliah.
Sangat baik acara ini, sebagai media untuk menumbuhkan nilai-nilai patriotisme kepemudaan dan ingatlah perjuangan itu tak mengenal kata akhir !
Mentoring global : Pentingnya Tharah dalam Suatu Ibadah
Palembang (22/10), Badan Otonom Ramah Fakustas Hukum Universitas Sriwijaya, mengadakan kegiatan Mentoring Global mengenai Toharah dan Shalat. Kegiatan ini dilakukan di Mushollah Fakultas Hukum pada pukul 13.00
WIB. ketua pelaksana Munawir. pria yang lahir di Karang Negara, 04 agustus 1991, menuturkan tema yang di angkat pada Mentoring Global pada kesempatan tersebut mengenai Toharah dan Shalat karena temanya telah ada dalam daftar isi ataupun program kerja
yang direncanakan. materi Toharah dan Shalat merupakan materi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. “tujuan atau manfaat dari adanya kegiatan tersebut, agar penyampaian materi toharah dan shalat dapat diamalkan didalam kehidupan”,ujarnya . dimana materi toharah adalah materi atau hal yang sangat penting untuk diterimanya suatu ibadah. Jumlah peserta kegiatan mentoring tersebut sekitar 200 orang, khususnya mahasiswa Fakultas hukum universitas sriwijaya angkatan 2012 yang beragama islam, tapi tidak menutup kemungkinan untuk umum ataupun mahasiswa Fakultas lain.
Ketika ditanya mengenai kesulitan-kesulitan selama mempersiapkan acara tersebut, Munawir pun menjelaskan bahwa acara mentoring ini tidak begitu mengalami kesulitan, karena dari pihak Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya maupun dari pihak Dosen-Dosen Fakultas Hukum juga mendukung terlaksananya acara ini, dan juga perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan ini seperti LCD juga tersedia, sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Nurhasan, S. Ag, M.Ag sebagai Ketua MPK PAI Universitas Sriwijaya Indralaya serta dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya Palem-
bang yang lahir di Sakatiga Seberang Ogan Ilir, 05 Juli 1974 ini menjelaskan bahwa pengertian dari Toharah itu sendiri adalah bersuci atau menghilangkan hadas dan najis dari badan, pakaian dan tempat supaya dapat menunaikan ibadah khususnya ibadah shalat. Selain pengertian dari Toharah narasumber juga menjelaskan mengenai pandangan tentang penegakan hukum di Indonesia, dimana hukum yang diberlakukan merupakan hasil pemikiran dari manusia, yang tentunya memiliki kelemahan dan kekurangan. Sementara hukum buatan allah tidak akan pernah berubah –ubah hingga akhir zaman, contohnya kitab Al-quran dan Sunah-Sunah Rasul. Narasumber bercerita secara singkat dimana pada zaman Nabi Muhammad ada seorang pemuda yang memberikan kontribusi yang sangat penting dalam • Baca Mentoring hal 11
EDISI 24 ,DESEMBER 2012
Kuntjoro dari hal 5 dengarkan satu sama lain. Be-
berapa hari yang lalu kita baru saja memeringati hari Sumpah Pemuda ternyata Kuncoro memiliki pandangan tersendiri dalam memaknai hari itu, “ Menurut saya patut berbanggalah kita para pemuda-pemudi Indonesia karena kita diberi hari nasional untuk semakin berinovasi dalam berfikir dan bertindak, kita para generasi muda harus bergejolak dalam memandang hari kedepan untuk Indonesia ini,” tuturnya. Dan ketika wartawan koran ini (Media Sriwijaya, red) melontarkan pertanyaan mengenai pandangannya terhadap keadaan sosial di Indonesia tepatnya dari kalangan remaja atas nilai moral, ia pun menjawab dengan santai. “ Sebenarnya kalau dibilang secara nyata, keadaan sosial di Negara kita ini sangatlah memprihatinkan. Hal ini disebabkan, maraknya tawuran antar pelajar bahkan ketidaksopanan terhadap yang lebih tua. Inilah yang seharusnya menjadi cermin para pemerintah dalam menjalankan tugasnya, karena kita ini adalah cerminan dari para pejabat besar itu. Kita ini adalah objek mereka dalam mengurusi segala kepentingan di Negara ini, dalam arti kata kita itu adalah salah satu masalah yang harus mereka kerjakan dengan benar,” pungkasnya sambil tertawa. Sebagai anak bangsa Indonesia kita memiliki peranan berSri Rahayu dari hal 3 akademisi, baik itu dosen, mahasiswa seringkali terjadi kesalahpahaman dan untuk meningkatkan kinerja itu, di perlukanya pelayanan prima . Berbicara mengenai membangun hubungan yang nyaman, dimulai dari hubungan postitif bukan untuk mereka (mahasiswa, karyawan atau dosen ; red), tapi untuk kita dan institusi, mahasiswa membutuhkan kita dan demikian juga sebaliknya hubungan saling membutuhkan, selayaknya sebuah pelayanan jasa yang bermula dari merubah paradigma, (pola pikir ; red), jangan berfikir jika melayani maka harga diri di injak, pelayanan dapat dikatakan suatu tindakan untuk membantu orang lain agar tujuan orang lain dan diri sendiri dapat tercapai, dan kuncinya adalah jujur dan konsisten Dimulai dari sesama teman, dan lakukan dari diri sendiri, bisa dimulai dari hal yang terkecil, senyum, tahukah bahwasanya dengan tersenyum saja kita bisa menghemat 4 otot raut muka, bayangkan jika setiap hari harus memasang mimik muka yang
beda namun dengan tujuan yang sama yaitu saling bahu membahu dalam membangun Negara Indonesia untuk semakin berkembang bahkan menjadi maju dari segi pendidikan, ekonomi hingga budaya. Karena budaya asli indonesia di era saat ini nyaris mengalami pemudaran akibat budaya asing yang menjajah Negara kita. Jangan hanya bisa berteriak ini adalah budaya negaraku namun kita tidak melestarikan dan membudayakannya, itu sama saja tong kosong nyaring bunyinya. Selain itu kita sebagai generasi muda harus memiliki kesadaran diri dalam istilah hukumnya L’etre pour Soa, dimana kita ini hidup berbangsa memiliki satu tujuan yang sama dengan para golongan tua yaitu membentuk Negara yang makmur dan sejahtera. Kita ini dituntut untuk selalu berpikir kritis, jangan memikirkan sesuatu yang telah ada saat ini tapi pikirkanlah sesuatu yang belum mampu kita ciptakan saat ini, maka dari itu kita sedia payung sebelum hujan. Semoga kita dapat belajar dari artikel ini, bahwa dunia aktivisme dan prestasi akademis sangat bisa hidup berdampingan dengan baik, saling mengimbangi dan menguatkan. Saat kita belajar keras didalam kelas untuk mencapai segudang prestasi akademis, maka aktivisme di lingkungan mahasiswa bahkan masyarakat adalah muaranya. (Mg3) seram dengan (cembrut:red) hal itu bisa menghabiskan sedikitnya 6 otot lebih yang mengakibatkan kerutan-kerutan di wajah sehingga terlihat lebih tua, siapa sangka hal kecil yang di angap sepeleh ini berdampak besar untuk keseharian kita, baik itu rohani dan jasmani, Bukan hanya itu saja dimulai dari hal yang tentunya mahal untuk dilakukan, yaitu greeting (sapaan:red) adalah suatu yang mahal untuk ditemui terlebih untuk memulai menyapa terlebih dahulu, namun tidak ada salahnya jika kita sebagai mahasiswa untuk memulai hal ini terlebih dahulu, selamat pagi , selamat sore agar membuat suasana di kampus lebih akrab baik itu antara karyawan, dosen serta mahasiswa, Attitude : Is Just a little thing that makes a big diffrent ungkapnya Etika itu sendiri, bukan dinilai dari apa yang baik dan apa yang tidak baik namun aqlaq untuk berbuat baik, berbeda dengan etiket aturan sopan santun cara yang baik atau falsafah yang baik dilihat secara moral.
Septiara dari hal 5 yang kita pelajari akan lengket tanpa kita hafali hal ini dikarenakan kita memahaminya dan bukan menghafalnya.” Mahasiswa yang mencapai nilai IPK di semester I 3,68 dan semester II dengan nilai 4,00 ini merasa sangat senang dapat meraih IPK 4,00 tersebut namun ia juga merasa takut, “ sejujurnya saya sangat senang dapat meraih IPK sebesar itu namun saya juga merasa takut, takut karena saya tidak bisa untuk mempertahankannya. Meraih sesuatu itu sangatlah mudah bila kita sudah berusaha semaksimal mungkin namun untuk mempertahankan sesuatu itu jauh lebih sulit ketimbang mencapainya, itulah mengapa saya merasa takut karena saya tidak mau di semester berikutnya IPK saya jatuh tetapi saya akan terus berusaha untuk mempertahankannya karena saya percaya akan kemampuan yang saya miliki,” ujarnya merendah. Ia pun menambahkan jika segala sesuatu yang telah kita capai saat ini harus kita syukuri dengan penuh rasa ikhlas karena jika kita tidak mensyukurinya maka Tuhan tidak akan memberikan lagi kenikmatan itu, kita sebagai manusia haruslah memiliki rasa itu dan jangan serakah akan apa yang belum dapat
gaplek dari hal 5 terlalu mendominasi maka akan menimbulkan dampak negatif. Dampak itu bisa berupa kerugian pada diri mahasiswa sendiri maupun tentang tanggapan orang lain di lingkungan unsri. Contohnya gaplek, dimana biasanya para mahasiswa bermain di kantin yang terletak di pinggir jalan dimana orang-orang dan masyarakat umum melintas. Biasanya di sertai teriakan histeris dengan bersemangat oleh mereka. Kerugian dari mahasiswa sendiri bisa berupa melalaikan kegiatan lain yang lebih positif atau tugas tugas akademik mereka. Yang di khawatirkan adalah anggapan negatif dari orang lain yang melihat kegiatan ini . Mahasiswa itu mempunyai tingkat kreativitas yang berbeda-beda. Ada 2 tipe mahasiswa yakni mahasiswa yang suka berorganisasi dan mahasiswa yang tidak suka berorganisasi. Organisasi itu akan mempengaruhi mahasiswa dari cara bertindak, berbicara, dan berpikir. Mahasiswa pun di tuntut untuk mengambil inisiatif untuk mengadakan berbagai acara dari dan organisasi yang ada. Diperlukan pula koordinasi atau kerja sama antar badan organisasi untuk mengadakan suatu rencana kegiatan kampus. Tanggapan tersebut disampaikan oleh kepala pimpinan kampus Palembang,
kita raih hari ini tapi syukuri apa yang telah kita raih sebelumnya. Hal itulah yang mampu membentuk kepribadian mahasiswi semester tiga ini menjadi sangat teguh dalam menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.“Pintar saja tak cukup bila kita tidak bisa menjaga hubungan baik dengan dosen, karena dosen merupakan tolak ukur seberapa jauh kita telah mangalami kemajuan dalam belajar.”tururnya bahkan, dirinya mengaku sudah siap mewujudkan mimpinya mengenai akan menjadi apa pasca mengenyam pendidikan selama Strata-1 (S1)“Saya akan meneruskan ke program magister dan tidak bekerja karena syarat bekerja di era saat ini adalah tamatan S1, dari pada saya bekerja dengan tamatan S1 lebih baik melanjutkan kuliah ke jenjang S2 dan megister yang saya ambil adalah Megister Kenoktariatan ( MKn ).”Pungkasnya. Pasalnya dirinya mengaku berencana menempuh jurusan hukum bisnis saat penjurusan nanti. Selain itu dirinya mengatakan tidak ingin memilih belajar keluar negeri karena saya tetap ingin disini. “Mungkin banyak orang yang lebih memilih kuliah keluar negeri dengan mengejar beasiswa tetapi saya tidak ingin keluar negeri walaupun saya akan tetap mengejar beasiswa.”tuturnya diakhir wawancara. (Mg3)
tanggapan
Abdullah Gofar di sela-sela waktu luang beliau. Aktifnya mahasiswa dalam kampus juga berpengaruh untuk memajukan kualitas kampus itu sendiri. Untuk mendorong hal itu, pihak kampus pun telah berupaya banyak untuk meningkatkan akreditasi kampus salah satunya dengan memperbaiki infrastruktur kampus. Adapun saran dari beliau yaitu , “Mahasiswa harus mengasah kreatifitas dimulai dari hobi dan jangan pernah takut salah serta harus dapat menerima kritikan dari orang lain karena kritikan itu berguna sebagai suatu pendorong untuk lebih maju. Mahasiswapun dapat membuat suatu diskusi atau seminar dengan mengangkat suatu permasalahan yang mengguming di masyarakat dengan begitu selain bersosialisi mahasiswa pun dapat belajar lebih banyak”. Karena baik dan buruknya kampus tergantung pada kualitas mahasiswa didalamnya. Maka dari itu sebagai mahasiswa patutlah kita untuk terus mengasah kreatifitas serta kemampuan akademik melalui berbagai cara yang tentunya positif. Jadi gaplek itu baik apabila di jalankan dengan tindakan yang positif serta tidak menggangu keadaan lingkungan sekitar dan harus pula di dukung dengan kemampuan akademik yang baik dari para mahasiswa. (mg2)
EDISI 24 ,DESEMBER 2012
Mewarnai ‘Merahnya’ Fakultas Hukum Lewat Themis hap penjajakan”,ungkapnya
Editor : Rendi Hariwijaya Kendati bukan hal baru, FH Unsri memiliki wadah baru bagi mahasiswa dalam menyalurkan inspirasi dan kreatifitas mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan. Themis, badan otonom yang bergerak dibidang seni tampil kembali dengan wajah baru setelah lama vakum akibat dari dekaderisasi organisasi. Organisasi tertua kedua setelah Wigwam ini mula-mula didirikan oleh Nur Alif Permana pada 1980an silam. Pasang surut organisasi membuat seni menjadi kaku di lingkungan fakultas. Pada awalnya, Themis lebih memfokuskan pada bidang seni murni seperti teater, melukis, tari dan sebagainya. Namun pada tahun 2007, sempat vakum (terhenti,red) karena tidak adanya regenerasi. Faktor utamanya yaitu minat mahasiswa yang kurang untuk bergabung di organisasi ini. Ialah, Riani Anggraini, Erlangga, dan Budi Rahmat mengusulkan untuk membangun kembali organisasi ini pada tahun 2011. Namun, hal tersebut menemui kegagalan karena adanya hambatan. Bulan Juni 2012 silam boleh jadi menjadi hari bersejarah bagi Themis send-
iri. Betapa tidak, gagasan yang begitu lama terpendam itu kembali muncul ke permukaan. Rd.M.Ikhsan selaku Pembantu Dekan III, Artha Febriansyah dan Agus Ngadino selaku dosen FH Unsri mendirikan kembali organisasi Themis dan dilanjutkan dengan pemilihan ketua umum yaitu Erlangga (FH’10). Sejarah Themis Kala ditemui disela-sela kesibukannya, Erlangga menuturkan organisasi Themis mengalami pasang surut, mulai dari berdiri tahun 1980 masih bagus, tahun 1990an lumayan kemudian tahun 2000 hingga tahun 2005 sempat vacuum. Namun, tahun 2007 masih tetap ada kegiatan hingga 2011 dan sampai didirikan kembali, masih berdasarkan bidang seni murni namun dengan tambahan seni hukum debat konstitusi dan peradilan semu. “Perlu diketahui bahwa organisasi Themis yang berada di bidang seni hukum yang salah satunya debat konstitusi yaitu membahas mengenai isu terhangat baik berita lokal maupun berita internasional yang tidak hanya mengenai hukum tetapi juga poltik, sosial dan budaya kemudian adanya perdilan semu yang masih ta-
legislasi
Salah satu unsur terpenting terbentuknya sebuah negara adalah rakyat. Rakyat yang tinggal di wilayah suatu negara akan menjadi warga negara yang bersangkutan. Kita juga pernah mendengar istilah warga desa,warga kota,warga masyarakat,warga bangsa dan warga dunia, semua istilah ini dapat diartikan sebagai anggota dari suatu negara yang disebut warga negara. Setiap negara yang berdaulat berwenang menetukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan ber-
Lanjut, ditanya mengenai keberadaan peradilan semu yang juga berkaitan dengan hukum, menurut Erlangga masih terkendala dikarenakan adanya beberapa faktor antara lain kegiatannya masih terbatas, sistematika tentang pembahasannnya hanya kepada ilmu kenegaraan saja dan tidak adanya tempat yang tersedia untuk peradilan semu atau dengan kata lain, tidak adanya ruangan khusus untuk menjalankan kegiatan peradilan semu ini. Seni Hukum ini ditambahkan karena adanya kaitan antara organisasi Themis dengan Fakultas Hukum, yang dulunya hanya berperan dalam bidang seni murni dan seni terapan saja seperti teater, tari, melukis dan lainnya tetapi sekarang ditambah dengan adanya seni hukum tersebut agar menjadi sinkron.”Themis merupakan suatu wadah bagi mereka yang benar-benar ingin mengembangkan budaya debat kita.”tambahnya. Pembantu Dekan III juga mendukung bahwa Themis ini tidak hanya terbatas dalam bidang seni murni dan terapan saja tetapi adanya seni hukum yang juga bakal menjadikan identitas terhadap Fakultas Hukum itu sendiri. “Banyak senior dan dosen yang berpesan bahwa kalau seandainya saja Themis pada tahun ini masih tetap eksis itu sudah merupakan suatu keberhasilan, namun saya pikir itu saja tidak cukup karena kita juga harus memiliki peran sehingga BO THEMIS ini menjadi BO favorit di Fakultas Hukum dan harapan kedepannya agar regenerasi ke depan 20112012 tetap mempertahankan badan otonom ini”,ungkap Erlangga. (Mg4)
Foto: Belia wira Fadhilah menjelaskan Struktur Organisasi
BO RAMAH SAJIKAN BATAGOR Dalam rangka penerimaan anggota baru pada organisasi yang bernuansa islami ini yaitu B.O RAMAH . Organisasi ini mengadakan acara OR ( Open Recruitmen ) atau penerimaan anggota baru khususnya untuk mahasiswa angkatan 2012 . Acara ini di beri nama BATAGOR ( Basic Training Organisation ) , yang artinya dasar ber organisasi . Acara yang bertempat di Fakultas Hukum kampus Indralaya ini di mulai pada tanggal 3 – 4 November 2012 . Acara pertama yang dialkukan adalah pembukaan oleh ketua umum B.O RAMAH dan perkenalan kepada struktur atau susunan organisasi terserbut agar para calon anggota baru lebih mengenal dan mengetahui struktur dari organisasi tersebut . Dilanjutkan dengan memperkenalkan visi dan misi oragnisasi tersebut dan di tambah dengan mentoring yang pertama dengan membahas tentang Konsep Diri yang di mentoring oleh Sepriadi . Selanjutnya dilanjutkan dengan ISOMA ( Istirahat Solat dan Makan ) . Acara dilanjutkan kembali dengan mentoring yang kedua yaitu membahas tentang Problematika Pada Remaja Kontemporer dimana pada mentoring itu kita diajarkan menjadi muslim yang dahsyat dan keren yang artinya tetap menjadi remaja yang sopan tetapi juga mengikuti perkembangan zaman . Selanjutnya para calon anggota dan panitia menjalan kan sholat ashar berjamaan di musholla Fakultas Hukum . Banyak hal yang di dapat pada acara penerimaan anggota baru B.O RAMAH tersebut seperti menjaga jarak antara ikhwan ( laki-laki ) dan juga akhwad ( perempuan ) , tindakan tersebut dilaku-
kan untuk menjauhi hal-hal yang tidak diinginkan . Dalam acara penerimaan anggota baru tersebut juga banyak pelajaran tentang islam yang dapat di ambil dari mentoring-mentoring yang didaoat seperti bagaimana meng konsep diri sejak remaja , bagaimana menjadi remaja muslim yang dahsyat dan remaja muslim yang keren serta mempelajari indahnya islam .
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA dasarkan perkawinan. Dalam penentuan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dapat dibedakan menjadi dua asas yaitu asas ius soli dan asas ius sanguinis. Sedangkan kewarganegaran berdasarkan perkawinan mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat. Setiap anak yang lahir dalam sebuah hubungan pernikahan yang sah akan mendapatkan status sebagai warga negara Indonesia. Status anak tersebut juga bisa ditentukan dari tempat di mana ia dilahirkan (ius soli) ataupun ditentukan berdasarkan keturunan (ius sanguinis). Apabila seorang anak yang lahir dari sebuah hubungan pernikahan yang sah dengan ayah berstatus warga negara asing dan ibu berstatus warga negara Indonesia atau sebaliknya maka anak tersebut dapat dikatakan sebagai warga negara Indonesia (pasal 4). Tetapi apabila seorang anak lahir diluar pernikahan yang sah dari seorang ibu berstatus warga negara Indonesia maka anak tersebut dapat memiliki status sebagai warga negara Indonesia (pasal 4).
Untuk mendapatkan status sebagai warga negara dalam suatu negara terutama Indonesia memiliki peraturan tersendiri. Dalam UU No.12 Tahun 2006 tentang Kewargaegaraan Republik Indonesia menyatakan apabila seorang warga negara asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia dia harus berusia 18 tahun atau sudah kawin, mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling sedikit 5 tahun berturut-turut atau paling sedikit 10 tahun tidak berturut-turut, dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (pasal 9). Warga negara asing harus mengajukan surat permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai kepada presiden melalui
menteri yang bertanggung jawab di bidang Kewarganegaraan Republik Indonesia (pasal 10) dan permohonan kewarganegaraan tersebut akan ditetapkan oleh presiden.
Sadar atau tidak sadar kita dapat kehilangan status kewarganegaraan kita dengan berbagai alasan. Dalam UU No.12 Tahun 2006 dengan jelas menguraikan alasanalasan yang dapat membuat kita kehilangan kewarganegaraan kita contohnya apabila seorang warga negara Indonesia yang selama 5 tahun terus-menerus berada di luar wilayah Indonesia bukan dalam rangka dinas negara melainkan tanpa alasan yang jelas maka status sebagai warga negara Indonesia akan hilang dengan sendirinya (pasal 24).(val/mg)
EDISI 24 ,DESEMBER 2012
Di Balik nama Meriam
BKB : Indah Tak Selamanya Bersih Benteng Kuto Besak yang dahulunya, dibangun pada abad ke-17 pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Baddarudin 1. ( : red) tempat pertahanan terhadap perlawanan penjajahan kini berubah menjadi salah satu pariwisata, namun prihatin disetiap sudutnya terdapat sampah yang berserakan. Hal ini lebih membuktikan bahwa masyarakat kota pelembang kurang peka terhadap salah satu icon kota pelembang. Setiap sabtu-minggu sore pengunjung ramai berdatangan ke BKB dari kalangan muda-mudi hingga dewasa. Kurang kesadaranlah yang membuat mengapa daerah sekitar BKB terlihat kurang bersih. . “
Setiap masyarakat Palem- tersebut merupakan salah bang pasti kenal dengan ge- satu senjata bagi tentara pedung yang berdiri kokoh di lindung sultan kerajaan, baik depan Benteng Kuto Besak meriam kecil yang diletakkan yaitu museum Sultan Mahmud pada setiap titik benteng sulBadaruddin II. Museum Sultan tan dan meriam yang ada di Mahmud Badaruddin II dikenal depan museum tersebut dilatau merupakan salah satu etakkan diseberang sungai. tempat wisata terkenal di kota Hal tersebut dikarenakan jika Palembang selain jembatan ada penjajah ataupun mutampak tak terawat Daerah Pariwisata Ampera, sungai Musi, pulau suh yang mengancam sultan di kota Palembang Kemaro tempat dimana ke- maka tentara penjaga sultan beradaan Tionghoa jelas per- 3 sampai 4 orang akan menada disekeliling BKB kenyataannya tidak digunaknah ada di Palembang dan tem- embakkan meriam pada muan dan dimanfaatkan sebagai mestinya separti pat lainnya. Di depan museum suh. kolam air mancur yang terbengkalai menjadi Sultan Mahmud Badaruddin II, Kemudian sejarah awalnya tempat pembuangan sampah. Padahal pemerindapat kita jumpai peninggalan dinamakan meriam itu dikaretah telah menyediakan tempat sampah disetiap zaman Belanda di Palembang, nakan setiap orang Inggris, sudut-sudut BKB yang tidak digunakan oleh penyaitu 2 buah meriam yang ma- Belanda ketika akan mengunjung dan msyarakat sekitar. “Semugo bae sih kokoh berdiri di depan ge- embak, mereka akan men” BKB biso jadi lebih baik kedepannyo” Harap Wati dung museum tersebut. gatakan “atas nama Santa kata Nurdin penjaga WC umum. pedagang kaki lima. (Iwn,Hst,Yln,Hr,Mrgn,Mrn) Menurut bapak Abi Sofyan Maria” lalu mereka menemSelain itu fasilitas dan keadaan yang seorang tourist guide di muse- bakkan meriam tersebut dan um tersebut menjelaskan bah- berbunyi “doom...doom”, wa pada zaman dahulu meriam maka orang Indonesia yang ada di seberang mendengar ucapan mereka dan menyebut alat itu “Maria” namun lama kelamaan terbentuk kata “Meriam”. Fungsi meriam tersebut pada zaman dulu adalah untuk menembak musuh dan membela diri serta dijadikan alat untuk pertahanan diri. Sekarang meriam-meriam tersebut masih ada dan kokoh berdiri di depan ataupun samping museum sultan Mahmud badaruddin II meskipun roda yang asli sudah di ambil oleh bangsa Belanda. (mg)
Monpera Palembang
Media Sriwijaya (7/10), Palembang dikenal sebagai kota yang menyimpan objek sejarah dengan nilai historis yang tinggi, salah satunya Monumen Perjuangan Rakyat ( MONPERA ) yang terletak dikawasan BKB (benteng kuto besak, red). Keberadaan Monpera merupakan bukti nyata dari hasil perjuangan para pahlawan di Sumatera Selatan, mengunjungi Monpera seakan kilas balik perjuangan para pahlawan dapat di rasakan melalui gambar-gambar perjuangan pahlawan yang terdapat di dalam gedung, dimana pahlawan bangsa jatuh bangun dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di dalam gedung berlantai 6 ini, pengunjung dapat melihat berbagai objek seperti foto perjuangan rakyat , gambar perjuangan yang dilukis oleh seniman lokal, senjata dan perlengkapan tentara zaman perjuangan, dan berbagai hal yang menyangkut tentang perjuangan 5
hari 5 malam di kota Palembang. Khususnya tank perjuangan yang dahulunya terletak di depan pasar cinde kini di alokasikan di depan monpera, bahkan Pengunjungpun dapat menikmati keindahan kota Palembang dari puncak MONPERA, namun sayang pada saat redaksi berkunjung ke MONPERA, puncak dari gedung tersebut sedang di tutup untuk umum. Minggu. Adinan (47) yang merupakan seorang penjaga MONPERA diwawancarai redaksi mengatakan bahwa,”MONPERA ini telah didirikan sejak tanggal 17 Agustus 1975 tepatnya ketika memperingati 30 tahun Indonesia Merdeka”. Adinan yang telah mengabdikan dirinya sebagai penjaga museum selama 6 tahun mengungkapkan selama menjalani profesinya tidak ada kesulitan yang beliau alami ditanya soal jumlah Pengunjung, ia mengungkapkan bahwasanya jumlah pengunjung akan meningkat
saat mamperingati hari kemerdekaan RI pengunjung MONPERA, beraneka ragam, banyak juga yang datang dari Mancanegara seperti Malaysia, Eropa, hingga Amerika. Hal ini menjadi suatu kebanggaan dan apresiasi bagi masyarakat karena masyarakat asing pun ingin tahu serta mendalami seluk-beluk dari sejarah kota Palembang. Pemerintah juga mengambil peran penting dalam mengembangkan budaya pariwisata di kota Palembang, selain itu Pak Adinan menambahkan bahwa program sosialisasi yang di adakan Pemerintah sejauh ini sudah cukup baik. Pemerintah melalui Dinas Pariwisata mempunyai beberapa program untuk mengembangan MONPERA yang di sampaikan langsung kepada ketua pengurus (team3)
EDISI 24 ,DESEMBER 2012 Jika anda ingin memasang iklan hub SMS : 081271370774 (rahman arief )
Redaksi menerima Jasa Pemasangan Iklan koran dan website, Jasa Fotografer, pembuatan Website jasa liputan seminar
SINAR BARU DALAM DIES NATALIS FAKULTAS HUKUM KE-55 Editor : Rendi Hariwijaya
BLOOD DIAMOND
Semangat civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya saat merayakan Dies Natalis yang ke-55 sangat berbeda dari biasanya. Antusias luar biasa dari civitas Fakultas Hukum dalam merayakan Dies Natalis diekspresikan dengan diadakannya kegitan bazar. Ide awal diadakannya kegiatan, dicetuskan oleh Pembantu Dekan II Meria Utama,S.H.,LL.M. yang disampaikannya saat memberikan kata sambutan dalam acara Dies Natalis Selasa (23/10). Lanjut disampaikannya pada awalnya yang berpartisipasi dalam acara bazaar ini hanya civitas akademika Fakultas Hukum namun adanya masukan dari Kasubag bahwa seluruh Universitas Sriwijaya juga dapat ikut berpartisipasi. Dekan FH Unsri, Prof. Amzulian Rifai mengaku hal ini penting bagi civitas akademika kampus merah. Bahkan, ia mengaku acara ini perlu diagendakan setiap tahunnya demi meningkatkan solidaritas diantara komponen kampus. Disela-sela acara, saat diwawancara, ia menyampaikan “Bahwa ini merupakan salah satu program saya untuk Fakultas Hukum. Sudah ada beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain mengadakan Qurban saat lebaran Idul Adha dan juga adanya program pemberangkatkan umroh karyawan tiap tahunnya. Meskipun saya sendiri belum pernah naik Haji”, spontan dengan senyum khasnya yang juga salah satu penggemar makanan peyek. Acara Dies Natalis FH Unsri juga dihadiri oleh pembantu rektor II, dalam sambutannya ia menyampaikan, ”Sangat baik kegiatan ini, sebagai pembelajaran bagi kita untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengisi stanstan bagi yang mempunyai jiwa berdagang dan benar yang disampaikan Pak Amzulian bahwa jangan selalu serius tetapi terkadang ada juga waktu santai seperti ini”tuturnya Stan Bazar Ramainya pengunjung pasti tidak luput dari adanya stan-stan dagangan baik mahasiswa ataupun karyawan serta ibu-ibu dharma wanita.
Salah seorang mahasiswa Putri Tanjung Sari (FH’11) yang membuka stan penjualanan seperti kipas, masker, stiker, map file dan lainnya, disampaikannya bahwa dia sangat antusias dengan adanya acara ini. ”Kegiatan ini memang sangat bagus dan sering-sering saja untuk diadakan acara seperti ini”, tukasnya. Kemudian ada juga stan yang diisi oleh karyawan bagian akademik Fakultas Hukum yang bernama Yanti. Disampaikannya bahwa dia juga sangat senang dengan adanya acara ini dan juga ia juga antusias untuk berpartisipasi dalam acara ini, salah satunya dengan membuka stan ini. Dari seluruh stan yang ada, kebanyakan mereka menjual dagangannya dengan harga murah karena banyak yang mendapatkan barang dagangannya dari agen langsung ataupun memang secara khusus membuat sendiri seperti halnya mahasiswa angkatan 2011 Abdul Halim yang berjualan kripik buatan mahasiswa Fakultas Hukum yang dananya didapat dari modal pribadi. “Hal ini dilakukan karena untuk mengenalkan produk kripik “lajulah” kepada masyarakat khususnya mahasiswa Fakultas Hukum dan untuk mengembangkan pula jiwa interpreneur ”yang muda yang berkarya”, jelasnya. Acara Dies Natalis FH Unsri yang ke-55 juga menyelenggarakan acara doorprize yang hadiahnya luar biasa disiapkan pihak panitia. Hadiah utama berupa 1 unit kulkas, 1 unit televisi, 2 unit kipas angin dan banyak lainnya. Doorprize ini
akan didapat dengan prosedur sebelumnya yaitu pembagian kupon dari pihak panitia untuk seluruh karyawan civitas akademika dan bisa juga dengan pembelian sembako seharga 50 ribu rupiah bagi mahasiswa yang ingin ikut. Kupon tersebut akan diundi. Pukul 14.30 WIB partisipan yang menunggu dari pagi dan berharap untuk mendapatkan hadiah utama 1 unit kulkas mulai melihat nomor kuponnya masing-masing. Ketika Pembantu Dekan I Fahmi Yoesmar S.H.,M. Hum. mulai menyebutkan 4 untuk angka awal, ada beberapa partisipan yang sudah kecewa dan ada juga yang masih berdebar menunggu angka selanjutnya dan yang beruntung mendapatkan doorprize utama nomor 402 yang bernama M.Jamil, Staf Humas Fakultas Teknik. Saat ditemui di akhir acara,”Perasaan saya sangat bahagia, mungkin ini adalah hadiah menjelang hari raya idul adha dan harapan saya agar setiap fakultas juga dapat mengadakan acara-acara seperti ini dan juga terima kasih kepada dekan Fakultas Hukum Prof.Amzulian Rifai”, ungkapnya dengan raut muka bahagia tak menyangka ia yang mendapatkan hadiah utama itu. (Mg4)
............................... mentoring global tharah dari hal 7 Agama Islam. Pemuda tersebut menerima ajakan Nabi Muhammad untuk hidup bermasyarakat, beragama, bahkan bernegara karena setiap manusia tidak mungkin hidup dengan kekal didunia. “ Kegiatan ini sangatlah bermanfaat karena hal yang kecil bagi kita, tapi itu sangat penting dan bisa mendapatka pelajaran baru,” Ungkap Rabi’ah Uqbah Fitrizah selaku peserta dari kegiatan mentoring global tersebut. Ketika ditanya harapan diadakannya kegiatan mentoring tersebut, Nurhasan, S. Ag, M.Ag berharap agar pemuda-pemuda Indonesia yang beragama islam bisa mencontoh akhlaq dari seorang Rasul. Munawir sebagai ketua pelaksana juga berharap dengan adanya kegiatan mentoring global tersebut mahasiswa bisa mengerti dan mengetahui mengenai Toharah dan shalat serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. (YL/RB/TR/HR/ND )
ebuah film aksi peranyang dibintangi para aktor dan aktris internasional seperti Leonardo DiCaprio, Djimon Hounsou, Jennifer Connelly, Michael Sheen, Arnold Vosloo, dan masih banyak lagi. Film yang dibuat berdasarkan naskah tulisan Charles Leavitt dan disutradarai oleh Edward Zwick ini dinominasikan untuk lima Academy Award. Dari arti judul yang merujuk pada berlian darah, karena film Blood Diamond terkesan mengangkat kehidupan yang serba keras di benua hitam yaitu Afrika. Dimana berlian ditambang di zona perang Afrika dan dijual ke konflik keuangan, dan panglima perang sehingga keuntungan dan perusahaan berlian di seluruh dunia. Dan difilm yang berdurasi 143 menit ini memperlihatkan bagaimana perilaku penyimpangan hak asasi manusia dan tidak berlakunya lagi sebuah kata hukum juga arti Tuhan. Film yang mengambil setting latar tempat di Liberia Sierra Leone, dan Afrika Selatan ini menggunakan beberapa bahasa yaitu Inggris, Mende, dan Krio. Blood Diamond memperlihatkan betapa mirisnya kehidupan masyarakat, yang harus berjuang agar terhindar dari kematian yang sia-sia, jelas adanya karena di film ini diperlihatkan bagaimana anak-anak kecil dibantai tanpa ampun, wanita-wanita yang dijadikan pemuas nafsu birahi, dan para prianya yang dijadikan budak ditambang berlian. Setting ini dimulai pada seorang tentara perang terlatih yang tergabung dalam Angkatan Pertahanan Afrika pada tahun 1986 yang lahir pada tahun 1968 yang berasal dari keluarga petani kulit putih dimana kedua orang tuanya dibunuh secara keji selama perang semak yaitu Danny Archer (Leonardo DiCaprio). Film ini berlanjut ke setting tahun 1999 dimana Sierra Leone Afrika yang dilanda kerusuhan politik
EDISI 24 ,DESEMBER 2012
Resensi Buku “Politik Hukum Indonesia (Edisi Revisi)”
Judul Penulis Penerbit Tebal Oleh
Politik determinan atas hukum. Corak politik pada suatu rezim pemerintahan tertentu akan sangat mempengaruhi karakter/produk hukum yang dihasilkan oleh pemerintah rezim tersebut. Di dalam negara yang konfigurasi politiknya demokratis, maka produk hukumnya akan berkarakter responsif/ populistik, sedangkan di negara yang konfigurasi politiknya otoriter, maka produk hukumnya akan berkarakter ortodoks/ konservatif/elitis. Itulah inti atau substansi dari isi buku yang berjudul “Politik Hukum di Indonesia” karya Prof. Dr. Moh. Mahfud. MD, SH., SU. ini.Dalam konteks hukum itu dipahami sebagai UU kiranya bukan sesuatu yang berlebihan jika dikatakan bahwa “hukum adalah produk politik” karena sebenarnya lahirnya sebuah UU berasal dari lembaga politik (DPR) dimana pasal-pasal yang tertuang di dalamnya merupakan kompromi atau kesepakatan-kesepakan diantara kekuatan- kekuatan politik parpol yang mempunyai kursi di parlemen. Kelebihan buku ini adalah memberikan perspektif yang berbeda kepada kita terhadap apa yang selama ini kita yakini bahwa hukum itu bersifat otonom dan tidak terpengaruh oleh sistem atau tatanan sosial kemasyarakatan. Namun membaca buku ini seakan kita menemukan sebuah cakrawala baru yang lebih luas bahwa hukum
: Politik Hukum Di Indonesia (Edisi Revisi : Prof. Dr. Moh. Mahfud. MD, SH., SU : Rajawali Pers, 2009 : ix + 381 halaman : Jamaludin Ghafur, SH
yang notabene diproses dan dihasilkan oleh lembaga politik yaitu parlemen sulit untuk tidak dikatakan tidak tercemar oleh kepentingan politik praktis parpol bahkan secara ektrem bisa dikatakan bahwa hukum (undangundang) merupakan kristalisasi dari kepentingan-kepentingan sebuah rezim kekuasaan. Kekurangan dari buku ini adalah beberapa bagian pembahasannya terutama menyangkut Judicial Review beberapa hal sudah tidak lagi kontekstual untuk saat ini karena mikanisme judicial review telah diatur dalam UUD 1945 hasil perubahan ketiga yaitu di dalam pasal 24 ayat (2) dan di dalam UU No. 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Hal ini bisa dimaklumi karena sebenarnya buku ini telah terbit pertama kali pada bulan September tahun 1998 sebelum UUD 1945 diamandemen dan mengadopsi keberadaan MK sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman yang salah satu tugasnya adalah melakukan judicial review.Kekurangan yang kedua adalah dari segi penulisan yang masih banyak salah dalam pengetikannya, misalnya, kata rnelalui yang seharusnya melalui (hlm 347 baris ke 33) serta letak catatan kaki (foot note) ada yang salah letak halamannya sehingga terpisah dari teksnya. Catatan kaki nomor 194 yang seharusnya berada di halaman 273 tetapi berada di halaman 274. Secara garis besar, dalam buku ini dapat dilihat sebagai karya yang tidak hanya mengupas hukum dari sisi yuridis normatif belaka,
tetapi berusaha menguak tabir apa sesungguhnya yang melatarbelakangi sebuah peraturan hukum (UU) itu dihasilkan sehingga hal ini bisa membantu kita untuk memahami esensi hukum itu yang sesungguhnya jauh lebih kompleks dari sekedar persoalan rumusan norma dalam pasal-pasal.
blood diamond dari hal 11 besar dengan bangsa barat. Dan timbullah Fraksi Faksi pemberontak seperti Revolutionary United Front (RUF) sering meneror pedesaan terbuka, mengintimidasi penduduk setempat yaitu suku Mende dan memperbudak secara tidak manusiwi untuk mendapatkan berlianberlian. Kemudian alur cerita film ini berlanjut ke keadaan keluarga Solomon Vandy (Djimon Hounsou) yang ingin melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang diantara kerusuhan yang terjadi didesanya tidak seperti dirinya seorang nelayan dan ia berprinsip bahwa anaknya tidak akan menjadi nelayan seperti dirinya meskipun ayahnya seorang nelayan yang miskin dan buta huruf dan ia ingin Dia Vandy (Kagiso Kuypers) anak laki-laki tertuanya suatu hari menjadi seorang tenaga medis, tetapi Dia telah diambil oleh para pemberontak RUF untuk dijadikan para penerus ketika ia dipenjara oleh pasukan keamanan pemerintah. Dan sebelum Solomon dipenjarakan ia telah menyimpan sebuah batu berlian merah muda di tepi sungai ditanah yang lunak. Hal ini lah yang memicu Archer berusaha membebaskannya. Archer berharap ia bisa keluar dari benua hitam yang terkutuk dengan berlian merah muda itu.
Dan didalam film ini penonton juga disuguhkan sedikit kisah percintaan yang cukup menguras air mata ketika Maddy Bowen (Jennifer Connelly) seorang wartawan yang ingin meliput keadaan yang sedang terjadi di Sierra Leone yang harus berpisah dengan cinta sesaatnya yaitu Danny Archer karena harus dievakuasi dari tempat konflik tersebut. Archer telah berjanji untuk membantu Solomon Vandy menemukan anak laki-lakinya asalakan ia Vandy memberitahu dimana ia menyembunyikan berlian merah muda itu. Archer dibawah tekanan atasannya yaitu Colonel Coetzee (Arnold Vosloo) yang juga ingin berbagi keuntungan dari berlian merah muda itu, akhirnya melarikan diri bersama Solomon Vandy untuk menemukan berlian muda tersebut, tetapi ditengah perjalanan mereka berteme para pemberontak RUF dan Archer pun berdalih meminta bantuan kepada Coetzee dengan imbalan setengah dari keuntungan berlian muda tersebut. Tempat dimana berlian merah muda tersebut pun dihancurkan oleh pesawat tempur kiriman Coetzee, dan disaat itulah Solomon Vandy menemukan anaknya yang hilang dan Archer menemukan berlian merah muda yang diimpikannya. Tetapi dibawah tekanan yang berlebihan Archer pun membunuh semua rekan sejawatnya termasuk atasannya Coetzee. Tetapi keadaan pun semakin miris ketika Archer, Vandy, dan Dia berusaha mencapai puncak gunung untuk menyelamatkan diri, tetapi keadaan Archer yang semakin memburuk terkena baku tembak dengan Coetzee dengan berat hati menolak untuk menyelamatkan diri. Film ini berakhir dengan terkuaknya kasus penggunaan berlian dari daerah konflik karena Maddy Bowen yang berjanji pada Archer untuk mempublikasikannya didepan umum. Dari film ini dapat memberikan pelajaran bahwa betapa belum meratanya arti Hak Asasi Manusia didunia ini dan hukum yang dianggap bisa dipermainkan dengan uang.
EDISI 24 ,DESEMBER 2012
Seminar Nasional “ 30 tahun konvensi hukum laut PBB 1982 dan Tantangan Tanggapan Mahasiswa Diplomasi Kelautan Indonesia ”
ket : Pemberian buku secara simbolis
ket : saat berlangsungnya seminar nasional
Seminar........................dari hal 1 Dekan Fakultas Hukum Unsri Prof. Amzulian Rifai, S.H.,LL.M.,Ph.D melalui sambutannya mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan kehadiran para narasumber dan para peserta seminar. Beliau berharap melalui seminar ini diharapkan akan muncul pemikiran- pemikiran baru sebagai solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kelautan yang terjadi di Indonesia. Linggawaty Hakim,SH., LL.M selaku direktur jendral Hukum dan perjanjian luar negari dalam kata sambutannya juga mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Hukum Unsri atas kerjasamanya. Seminar ini merupakan salah satu bentuk kerjasama kementerian luar negeri dengan civitas akademika Universitas Sriwijaya, khususnya fakultas hukum guna meningkatkan pemahaman tentang hukum laut serta mensosialisasikan aturan perUU-an yang baru tentang kelautan. Setalah kata sambutan dari Dekan Fakultas Hukum Unsri dan Linggawaty Hakim,SH., LL.M ( Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kemlu) acara dilanjutkan dengan peluncuran buku revisi terjemahan UNCLOS 1982 dan pemberian cenderamata. Seminar ini dihadiri oleh 6 pembicara yang merupakan pakar dari tema yang diusung kali ini. Pembicara pertama ialah Kol. laut Kresno Buntoro, SH.,LL.M, Prof.Dr.Etty R.Agoes,SH.,LL.M. Usmawadi,SH.,MH.Dalam pa-
parannya Kol. laut Kresno Buntoro ,SH.,LL.M, menjelaskan tentang berbagai kasus yang berhubungan dengan kelautan, beliau mengatakan perbedaan pandangan tentang hukum laut menyebabkan militer mengalami kesulitan dalam menangani maslah tersebut. Ini juga yang menjadi jawaban beliau kepada salah seorang peserta yang menanyakan sebab lemahnya angkatan militer kita. Dalam kesempatannya Prof.Dr.Etty R.Agoes,SH.,LL.M menjelaskan paparan tentang “Pengaturan Kabel Bawah Laut Menurut UNCLOS 1982 dan Perundangan Nasional”,beliau mengatakan bahwa Implementasi unclos 1982 merupakan kewajiban bagi setiap negara kedalam per UUan nasionalnya. Begitupun tentang hukum kabel bawah laut walaupun sebelum konvensi hukum laut oleh PBB sudah ada kabel kabel bawah laut sebagai kabel komunikasi antar negara, namun diperlukan implementasi ketentuan terkait kabel dan pipa bawah laut lainya melalui per UUan nasional khususnya tentang pemutusan dan perusakan kabel bawah laut. Indonesia dalam hal ini tentunya telah mengimplemtasikan sebagian dari unclos 1982 tentang kabel bawah laut kedalam per uuannya. Pembincangan dilanjutkan dengan pembicara ketiga yaitu Usmawadi,SH.,MH, beliau memaparkan mengenai permasalah IUU Fishing, satu permasalahan yang diangkat beliau yakni mengenai kasus Volga. Setelah istirahat dan makan siang,
acara seminarpun di lanjutkan pada sesi kedua dengan pembicara Bapak Hikmawanto Juwana, SH. LLM. Ph.D, Octavino Alimudin, S.H., LLM dan Dr. Ir. Syahrowi R. Nurin, MM. Pembicara pertama ialah Bapak Hikmawanto juwana, SH. LLM. Ph, D (Guru Besar H.I. FH - Universitas Indonesia), beliau membawakan topik mengenai “Tatangan diplomasi Kelautan Indonesia dalam geopolitik Maritim di Asia tenggara”. Dalam paparannya ada point-point penting yang perlu diperhatikan yakni tiga tongak sejarah Indonesia sebagai negara kepulauan, menurut beliau Indonesia telah diakui sebagai negara kepulauan namun implementasinya belum dan border diplomacy di wilayah laut. Selanjutnya pembicara kedua ialah Octavino Alimudin, S.H., LLM. Lu (Plt. Direktur perjanjian Polkamwil, Kemlu, RI) , beliau menyampaikan mengenai “Kebijakan Border Diplomacy Indonesia”. Pembicara terakhir ialah Dr. ir. Syahrowi R. Nurin, MM, topic yang disampaikan belaiu mengenai “Komparasi Kebijakan Kelautan Indonesia dengan Negara-Negara Anggota Asean”. Para peserta seminar sangat antusias dengan perbincangan pada seminar ini. Banyak pertanyaan dan pendapat yang dilontarkan oleh para peserta menanggapi topik-topik yang disampaikan oleh pembicara. Peserta pun diajukan beberapa pertanyaan yang berhadiah buku revisi terjemahan UNCLOS 1982 . Acara seminar ini bertujuan untuk mensosialisasikan konvensi hukum laut UNCLOS 1982 bagi para mahasiswa maupun masyarakat yang bekerja pada
Ardi pun mengungkapkan, “ Dengan adanya kegiatan seperti ini, kita dapat mengetahui adanya kekurangan hukum laut itu bisa diatasi atau ditutupi dengan cara mengajukan ke DPR untuk legislasi.” Ilmu yang ia dapat pun semakin banyak saat seminar membahas tentang beberapa kasus yang meyinggung daerah territorial Indonesia, dengan adanya azas teritorial yang dimana setiap orang yang melakukan kejahatan di wilayah Indonesia maka dikenakan hukum di Indonesia. Jadi, setiap Negara memiliki batas-batas wilayah meskipun hukum laut di Negara kita ini memiliki banyak kekurangan karenan terjadinya permasalahan yang terjadi, seperti yang disampaikan oleh Prof. Etty R. Agoes.
Fitri Yanti angkatan 2009 yang kini telah PLKH, berujar bila seminar ini sangat efektif bagi mahasiswa yang belum paham betul apa itu hukum laut apalagi pembicara umumnya ada dosen dari Universitas Padjajaran, Bandung. Serta ternyata, hukum laut di Indonesia ini sangat lemah karena ada Hukum tetapi penegak-penegak hukum itu belum ada.
instansi terkait bidang kelautan. Disela-sela waktu makan siang, Media Sriwijaya menyempatkan diri untuk berbincang dengan salah satu pembicara Prof.Dr.Etty R.Agoes,SH.,LL.M menyampaikan sebuah pesan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa hukum untuk dapat menghargai hukum laut terlebih jangan mengabaikan mata kuliah hukum laut karena menurut beliau hukum laut juga merupakan salah satu kajian yang penting untuk diperhatikan dengan maraknya permasalahanpermasalahan kelautan yang dihadapi Indonesia maupun dunia. Acara ini diakhiri dengan peluncuran dan penyerahan buku revisi terjemahan UNCLOS 1982.
EDISI 24 ,DESEMBER 2012
Etty R. Agoes : Laut Butuh Pengawasan Koordinatif Oleh : Rendi Hariwijaya Bertempat di Aula Pasca Sarjana Unsri Palembang, (13/11) Fakultas Hukum Unsri dan Kementrian Luar Negeri Indonesia menyelenggarakan kegiatan seminar nasional bertajuk “Tantangan Diplomasi Kelautan Indonesia” sebagai refleksi 30 Tahun UNCLOS 1982. Beruntung, wartawan koran ini (Media Sriwijaya, red) dapat berbincang langsung dengan pakarnya Hukum Laut Internasional, Prof. Etty R Agoes Maraknya persoalan kelautan di dunia internasional, menyibakkan sebuah pemecahan masalah bagaimana mengentaskan persoalan kelautan yang menjadi batas territorial Negara dalam menetapkan Zona Ekslusif Ekonomi (ZEE) dan landas kontinen. UNCLOS (United Nation Convention on The Law of The Sea) 1982 memberikan limitasi bagi Negara yang terkategorisasi sebagai Negara pantai dan kepulauan yang memiliki luas wilayah kelautan dalam penetapan yurisdiksi. Luasnya wilayah bahari Indonesia berimplikasi pada potensi sumberdaya kelautan Indonesia sebagai
Cerpen Rahasia Oleh: Diah “Daaniii, jangan cepat-cepat dong jalannya” teriak Dina sambil berusaha mengejar Dani yang sudah berjalan jauh di depannya. “kamu lelet banget sih. Kayak tuan putri aja” Jawab Dani sambil berhenti untuk menunggu sahabatnya itu. “ih..aku lagi yang salah, jelas-jelas kamu yang kecepetan jalannya” “kalau bukan kamu yang salah? Terus siapa? Aku?” jawab Dani sambil mengacak-acak rambut gadis didepannya. “Daniii...rambutku jadi kusut nih” Dina sewot sambil merapihkan rambutnya. “Din, mau aku traktir es nggak? Kalo nggak mau sih yaudah” Dani tetap berjalan didepan Dina, tanpa menghiraukan jawaban Dina yang sebenarnya Dani sudah bisa menebaknya. “beneran? Maulah, ayok kita beli” langsung saja Dina memesan dua es krim tanpa melihat ekspresi Dani yang tersenyum menang karena sudah bisa membuat Dina tidak marah lagi. Suara riuh penumpang bus yang sedari tadi bersama Dina mengantri di halte, membuyarkan lamunan Dina tentang Dani sahabatnya. Bergegas Dina masuk kedalam bus supaya mendapat tempat duduk. Hari ini memang tidak seperti hari-hari kemarin, Dina harus merasakan teriknya matahari dan sumpeknya didalam bus sendiri. Kepindahan Dani satu minggu yang lalu membuat Dina sangat kehilangan. Kehilangan sahabat yang
Negara maritim. Hingga keberlakuan entry into force, Indonesia mendapat keuntungan yang besar sebagai Negara kepulauan dalam menetapkan garis pangkal batas teritorial. Berdasarkan ketentuan Pasal 53 Konvensi HukumLaut, Indonesia sebagai Negara kepulauan dapat menetapkan garis pangkal untuk zona ekslusif ekonomi sejauh 200 Mil. Memiliki total luas wilayah kelautan seluas 5,8Juta km2, yang teridiri dari 3,1 juta km2 wilayah laut dan 2,7 km2 wilayah zona ekslusif ekonomi. Indikasinya, wilayah perairan Indonesia menjadi begitu luas setelah berlakunya UNCLOS 1982. Tercatat, Indonesia berada pada urutan ketiga setelah Rusia dan Kanada sebagai negara maritime terbesar di dunia. Namun, besarnya potensi kelautan di Indonesia tidak diimbangi oleh penguatan secara yuridis dalam memertahankan wilayah kedaulatan Indonesia. Setidaknya menurut Prof. Etty R. Agoes butuh pengelolaan kawasan laut secara ekstaktif. Di-
antaranya, penguatan dalam bentuk peraturan perundang-undangan, pendidikan kelembagaan, segi administratif, dan pemublikasian. Yang nantinya keempat instrument tersebut makin menguatkan perlindungan potensi kelautan Indonesia secara internasional. “Mengingat Indonesia telah memiliki pengalaman dalam proses diplomasi di Mahkamah Internasional soal kedaulatan di wilayah laut, maka agar tidak terjadi lagi butuh pengawasan koordinatif.”tukasnya. Peran TNI AL Luasnya wilayah kelautan melalui ZEE dan yurisdiksi domestik kelautan Indonesia mengharuskan Indonesia harus protektif dalam mencegah ancaman yang membahayakan kedaulatan negara. Kondisi geografis Indonesia yang diapit oleh dua samudera besar dan dua benua membuat Indonesia sering menjadi tempat transit kapal sebelum sampai ke tempat tujuan. Karena, tidak semua kapal-kapal yang melintasi wilayah kedaulatan Indonesia mempunyai izin yang jelas. Etty R. Agoes mencontohkan bahwa kendati laut dapat dijadikan sebagai lalu lintas damai terhadap kapal-kapal,
selalu menemaninya dan sekaligus kehilangan orang yang diam-diam sangat dia sayangi. Dani harus pindah keluar kota karena ikut orang tuanya yang dipindah tugaskan. Sebenarnya bukan hanya Dina yang merasa berat untuk berpisah dengan Dani. Dani juga merasa berat untuk pergi dari kota kelahirannya ini dengan segala kenangan, terutama kenangan bersama orang yang sangat dia cintai. Dina. *** Dina merebahkan tubuhnya kekasur kesayangannya, rasa lelah selama perjalanan tadi tidak bisa ditahannya lagi. Sesekali Dina melihat ke arah handphone yang ada disebelahnya, tidak ada tanda-tanda ada yang menghubunginya. Dari pagi saat dia akan berangkat kesekolah handphone itu tidak ada yang menghubungi kemana ya, kok dia nggak nelpon aku batin Dina. Sudah hampir satu hari ini Dani tidak menghubunginya, entah apa yang menjadi alasan sehingga Dani tidak memberikan kabar kepada Dina. Ini tidak seperti biasanya, terlebih handphone Dani juga tidak bisa dihubungi. Tiba-tiba saja perasaan Dina menjadi tidak karuan, lebih tepatnya khawatir. Dina tidak ingin berfikiran yang macam-macam, dia yakin sahabatnya akan baik-baik saja. Setelah mengganti seragam sekolahnya, Dina langsung turun kebawah untuk makan siang bersama mamanya. “lama banget ganti pakaiannya?” tanya mama sambil mengambilkan nasi untuk Dina. “tadi Dina rebahan sebentar ma, ca-
pek banget” “ohh..gimana Din kabar Dani? Tanya mama tiba-tiba. “baik kok ma, Dani sering telpon Dina, tapi hari ini Dani nggak kasih kabar sampai sekarang” jawab Dina sedikit menunduk. “mungkin Dani lagi sibuk” mama berusaha menenangkan “Din, hari minggu besok mama mau kerumah tante Ratna. Kamu mau ikut?” mendengar nama tante Ratna, Dina langsung bersemangat ”beneran ma? Iyaiya..aku mau ikut” jawab Dina dengan semangat sambil terus mengunyah makanannya. Dina memang senang saat mendengar mamanya akan berkunjung kerumah tante Ratna, tante Ratna adalah mama Dani. Mama akan kerumah tante Ratna dan otomatis membuat Dina bisa bertemu dengan Dani. *** Rasa jengkel Dina kepada Dani semakin meluap, jam sudah menunjukkan pukul 22.00, tapi masih belum ada kabar dari Dani. Selesai membereskan pakaian dan segala perlengkapan yang akan dibawa untuk kerumah Dani, yang membutuhkan waktu berjam-jam lamanya, Dina melirik kesebuah kotak kecil di atas meja belajarnya. Kotak kecil itu sederhana, tidak terlihat bagus, malah bisa dikatakan seperti kotak tua. Perlahan Dina membuka isinya dan tersenyum, dia akan mem-
namun bukan berarti kapal-kapal TNI-AL harus pasif dalam menjaga stabilitas laut nasional. “Karena kerap terjadi human trafficking (Perdagangan Manusia,red) melalui penggunaan kapal dan dalih laut sebagai lalu lintas damai,”kata Etty menekankan. Maka dari itu, peran TNI-AL menjadi sangat urgensi kala laut nasional yang memang memiliki lokasi sangat strategis harus dapa menjaga seoptimal mungkin kedaulatan wilayah laut nasional. Tentunya, hal ini mesti didukung oleh pemerintah dan masyarakat secara moril dan materil. Dalam rangka meningkatkan pengawasan terhadap wilayah laut terluar yang rentan terhadap pematokan tapal batas sewenang-wenang oleh negara tetangga, Indonesia tentu harus siap dengan penguatan armada pengamanan wilayah kedaulatan Indonesia. Apalagi, sebagian kawasan wilayah laut Indonesia disebelah barat Kalimantan dan timur Sumatera berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan yang kerap menjadi sengketa banyak negara terhadap status yurisdiksi wilayah laut tersebut. Kendati, Indonesia tidak terlibat langsung dalam hubungan diplomatik yang memanas di wilayah laut Cina Selatan, bukan berarti Indonesia harus pasif terhadap keadaan demikian. Tak patut pula, bila Indonesia melibatkan diri ditengah konflik yang memanas diantara negara-negara Asean+Cina terhadap yurisdikis laut Cina Selatan. “yang jelas, Natuna itu berbatasan langsung dengan negara tetangga dan laut Cina Selatan, potensi Natuna iu sangat besar karena mengandung ladang Gas D-Alpha dengan total cadangan 222 trillion cubic feet,dan gas hidrokarbon yang mencapai 46 TCT dan terbesar se-Asia, sehingga pengawasan laut secara koordinatif mulai dari TNI, Pemerintah, dan Masyarakat harus siap mengawal kedaulatan wilayah yang merupakan harga mati tersebu,”tutup Etty diakhir perbincangan. berikan kotak ini kepada Dani saat mereka berjumpa nanti. Kotak yang sudah Dina simpan dan jaga selama enam tahun dan tidak pernah dia ceritakan kepada Dani. Dina memasukan kotak kecil itu kedalam koper, dia takut kotak itu tertinggal. Sekali lagi dia melirik handphonenya, masih tidak ada tanda-tanda bahwa Dani menghubunginya. Dina berjanji akan memarahi Dani habis-habisan karena tidak memberi kabar seharian. Dina mulai merasa mengantuk, lagi pula besok dia harus bangun pagi untuk berangkat bersama mamanya. Saat akan mematika lampu, tiba-tiba hanndphone Dina berbunyi menandakan ada satu pesan yang masuk, Dina langsung meraih handphonenya dan membuka pesan masuk itu. Tiba-tiba Dina terdiam. *** Sisa hujan yang turun membuat sore ini semakin sejuk, daun-daun berguguran di goyang angin. Dina sudah satu jam duduk dibangku taman belakang
ke halaman15
EDISI 24 ,DESEMBER 2012
Prof. Amzulian Rifai, SH.,LL.M.,Ph.D
Tidak tanggung-tanggung, mengutip media, untuk menghadapi “perlawanan masyarakat” mulai dari latihan penindakan huru hara pasukan PHH Lanud Palembang bersama dengan personel Batalyon 462 Paskhas Lanud Roesmin Nurjadin. Telah juga dieksekusi pencabutan tanaman kelapa sawit yang ditanam warga seluas sekitar 4 hektar. Puncaknya, atas nama melindungi tanah negara, TNI-AU melakukan pemutusan akses ke lorong Prajurit yang merupakan akses dari pemukiman warga RT 27 ke Jalan Letjen Harun Sohar, Kelurahan Kebun Bunga, Palembang. Akibatnya heboh memang, aparat TNIAU bentrok dengan warga yang juga berimbas kepada wartawan yang meliput. Dimasa Orde Baru ketika pemerintahan Indonesia dikenal sangat otoriter dan militeristik, kata-kata “negara” seringkali disalahgunakan. Kata negara juga terkesan angker. Pada masa lalu tanah negara adalah tanah milik negara (Raja/Ratu Belanda) diterapkan di Indonesia melalui produk hukum dalam peraturan “agrarisch besluit” yang diundangkan dalam lembaran Negara “Staatblad” No 118 tahun 1870 (S. 1870-118). Atas dasar pasal 1 AB ini maka dikenal dua bentuk tanah negara
rumahnya, dia menunggu Dani yang tidak kunjung datang. Ditangannya sudah ada kotak kecil yang akan diberikannya kepada Dani. Dia ingin marah kepada Dani, sudah begitu lama Dina menunggu, tapi Dani tidak datang menemuinya. “Dina..” tiba-tiba mama datang dari dalam rumah. Dina tidak menjawab panggilan mama, dia hanya menatap mamanya dengan wajah sendu dan mata berkaca-kaca. “ayok, kamu bilang mau ketemu Dani” mama berusaha mengingatkan. Lagi-lagi Dina tidak menjawab dan langsung berdiri dari
yakni:Pertama,tanah negara kategori tanah negara bebas (vrij landsdomein) berarti tanah itu belum ada atau belum pernah dilekati oleh sesuatu hak apapun. Pengertian hak disini diartikan yuridis yang diatur dalam ketentuan hukum barat (BW) termasuk hak rakyat atas tanah berdasarkan hukum adat. Sepanjang tidak didaftarkan haknya dengan cara menundukkan diri secara suka rela kepada hukum barat maka tanah yang dikuasai rakyat berstatus sebagai tanah negara yang diistilahkan sebagai tanah negara yang diduduki oleh rakyat. Kedua, tanah negara yang tidak bebas “onvrij landsdomein” yaitu tanah negara yang diatasnya ada hak-hak rakyat atas tanah atau tanah yang dikuasai atau diduduki oleh rakyat berdasarkan pada hukum adat mereka (hak ulayat masyarakat hukum adat). Setelah kemerdekaan, sebelum terbitnya UUPA No. 5 tahun 1960, pengertian Tanah Negara, ditemukan dalam PP No. 8 tahun 1953 (L.N. 1953, No. 14, T.L.N. No. 362). Dalam PP tersebut Tanah Negara dimaknai sebagai “tanah yang dikuasai penuh oleh negara”. Substansi dari pengertian tanah negara ini adalah tanahtanah memang bebas dari hak-hak yang melekat diatas tanah tersebut apakah hak barat maupun hak adat (vrij landsdomein). Dengan terbitnya UUPA tahun 1960, pengertian tanah negara ditegaskan bukan dikuasai penuh akan tetapi merupakan tanah yang
duduknya. Dina langsung pergi bersama mamanya. *** Dina berdiri sambil terus memeluk kotak kecil itu, mata Dina panas, ada air yang mengalir dari pipinya. Dia sekarang disini, didepan sebuah gundukan tanah yang masih merah, ada batu yang bertuliskan sebuah nama diatas tanah itu, nama orang yang begitu dia kenal, nama orang yang sangat dia sayangi dan sangat ingin dia temui saat ini. Dani. Saat ini Dina sedang berada didepan makam Dani, pesan yang dikirimkan oleh tante Ratna mama Dani waktu itu membuat Dina tahu apa penyebab Dani
dikuasai langsung oleh negara (lihat,penjelasan umum II (2) UUPA), artinya negara di kontruksikan negara bukan pemilik tanah, negara sebagai organisasi kekuasaan rakyat yang bertindak selaku badan penguasa, yang diberikan wewenang oleh rakyat yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat. Kenyataannya kepemilikan tanah di Indonesia sangat timpang. Ada petani yang sungguhsungguh membutuhkan tanah untuk menyambung hidupnya tetapi tidak lebih dari sekedar buruh penggarap. Sebaliknya, ada orang kaya yang tidak sungguhsungguh membutuhkan tanah tetapi memiliki ratusan bahkan ribuan hektar tanah. Perpu No 56 tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian tegas mengatur luas tanah maksimal yang boleh dimiliki. Misalnya, untuk daerahdaerah yang tidak padat boleh memiliki sawah seluas 15 hektar atau tanah kering 20 hektar. Sedangkan untuk daerah sangat padat maksimal tanah sawah 5 hektar atau tanah kering 6 hektar. Memang untuk tanah bukan pertanian belum ada pengaturan yang tegas. Kita juga menyaksikan tanahtanah yang sangat luas tetapi selama puluhan tahun dibiarkan terlantar tidak diolah (absentee) karena pemiliknya berdomisili diluar kecamatan tanah itu berada. Padahal aturan mewajibkan setiap orang dan badan hukum yang mempunyai sesuatu hak atas tanah pertanian untuk mengerjakan atau mengusahakan sendiri secara aktif.
tidak menghubunginya seharian. Tante Ratna bercerita bahwa Dani mengalami kecelakaan saat akan pergi berlibur untuk menemui Dina. Air mata Dina semakin deras, suara tangisnya tidak bisa lagi ditahan, Dina menangis sekencang-kencangnya didepan makam Dani. “Dan, kenapa kamu ninggalin aku?” tanya Dina marah, tapi dia sadar kemarahan itu tidak bisa membuat Dani kembali bersamanya. Perlahan Dina mencoba untuk menenangkan dirinya dan berusaha tersenyum, didepan pusaran Dani, Dina berkata “Dan, aku kesini untuk kamu, untuk nemuin kamu, tapi kamu malah pergi” ucap Dina sambil sesekali
Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tidak mengizinkan pemilikan tanah secara absentee, maka dalam waktu 6 bulan tanah tersebut harus dialihkan kembali kepada orang yang berdomisili di kecamatan tanah tersebut berada. Indonesia perlu melaksanakan reforma agraria (land reform) agar kepemilikan lahan bisa dilakukan secara adil dan tepat sasaran. Secara konsep negara telah melakukan reforma bidang agraria ini, namun belum maksimal dalam pelaksanaan. Hanya mengatasi tanah-tanah absentee atau kepemilikan lahan dengan luas diluar batas kewajaran saja masih persoalan. UUD 1945 Pasal 33 (3) menegaskan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Apapun dalilnya, amanat konstitusi tanah itu untuk kesejahteraan rakyat. Ironisnya,ditengah Indonesia yang merdeka, tanah lebih banyak dikuasai oleh para pemodal atau oleh mereka yang mengatasnamakan negara. Sudah waktunya kita tidak lagi menggunakan “cara-cara lama” mengintimidasi, menggusur, mengusir dan menidakkan kepemilikan tanah oleh masyarakat atas nama tanah negara yang terkadang juga bermasalah.
mengelap air matanya “tapi nggak apa-apa, aku yakin kamu ada disini. Aku kesini Cuma mau kasih tau kamu Dan, aku sayang kamu. Kotak ini berisi semua perasaan aku ke kamu, tapi aku nggak sempet kasih tau kamu isinya, biar kotak ini aku simpen dan terus jadi rahasia”. Air mata Dina terus mengalir dan terasa sangat susah untuk ditahan. Dina tidak menyangka dia tidak akan pernah membuat kenangan bersama Dani sebagai sepasanag kekasih, kenangannya bersama Dani hanya sebatas sahabat. Perlahan Dina meninggalkan makam Dani sambil tersenyum. Saat langkah Dina semakin menjauh, terlihat sesosok laki-laki yang berdiri didekat makam Dani, laki-laki itu memperhatikan langkah Dina sambil melambaikan tangan sembari tersenyum. Biarlah apa yang Dina dan Dani rasakan tetap menjadi rahasia bagi mereka.
EDISI 24 ,DESEMBER 2012
(‡¼\§ ÂŤÂ ÂŹ \ÂŹ\Ä… \ž ~\¨\ÂŤ .‡l\šâ ~\ĂšÂ&#x; Istiadat lewat Museum Ungkapan Soekarno yang begitu fenomenal mengenai ‘Jas Merah’ Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah mengilhami Amin HanaďŹ ah, SH dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Museum Sultan Mahmud Badarudin.
Editor : Rendi Hariwijaya Pria kelahiran September 1959 ini merupakan alumnus Fakultas Hukum Sore Unsri angkatan pertama. Amin telah menjabat sebagai Kepala Museum Kurang lebih 1 tahun, tapi sebelumnya dirinya telah memiliki jabatan sebagai Kepala TU dimuseum Sultan Mahmud Badaruddin II dan pernah menjadi staf karyawan dibidang kebudayaan. Sebelum Beliau mejadi Ketua Museum Sultan Mahmud Badarrudin II, Bapak Amin sebenarnya sudah membantu dalam hal-hal yang berhubungan dengan Kebudayaan dan Adat Istiadat khususnya kota Palembang. Selain itu Amin juga masih menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pembinaan Adat Kota. Ia juga pernah bekerja di kantor Sosial Politik di pemerintah kota, pada bagian Perekonomian selama kurang lebih 1 tahun. Dalam menjalani pekerjaannya sebagai Ketua Museum SMB II, nyaris tidak terdengar duka. Menurutnya segala sesuatu harus mencari orang yang pas dibidangnya, jadi sedikitpun tidak terdengar keluhan dalam bekerja. Banyak suka yang di alami dalam menjalankan
pekerjaannya, dari kecil ia selalu bergelut dengan hal hal yang berbau adat, kebudayaan, dan sebagainya. Hal inlah yang membuatnya menikmati dalam menjalankan pekerjaannya. Kecintaannya kepada adat terbukti dengan adanya beberapa barang-barang bersejarah yang ia koleksikan.. Semasa SMA ia juga aktif dalam berbagai organisasi salah satunya PSPI (Persatuan Sahabat Pena Indonesia). Bahkan ia pernah ikut dalam demo tentang penolakan penggantian Kepala Sekolah baru di sekolahnya. Amin pernah menulis di dalam koran Merdeka tentang ketidak setujuannya terhadap Menteri Pendidikan & Kebudayaan yaitu Bapak Daud Yusuf karena adanya kebijakan tentang program sekolah 3,5 tahun dan juga pada saat bulan puasa tidak libur dan full sekolah. Ini membuktikan bahwa Amin adalah orang yang berďŹ kir kritis terhadap sesuatu. Mengusung motto hidup “ Jadi lah orang yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain â€? ini merupakan orang yang sederhana dan apa adanya. Karena sifatnya yang seperti itu, dia selalu membicarakan segala hal secara jelas
karena dia tidak pernah menganggap staf-staf nya sebagai bawahannya, tetapi sebagai teman, keluarga, sahabat, dll Kekurangan Koleksi Benda Bersejarah Kurangnya koleksi benda bersejarah di Kota Palembang ternyata memengaruhi antusiasme warga dalam mengunjungi museum. Dirinya menuturkan bahwa, museum SMB berisikan koleksi barang-barang replika, sedangkan yang aslinya berada di Jakarta. Kendala yang ia temui adalah ketika koleksinya tidak ada, dirinya sendiri yang membawa langsung koleksi pribadinya untuk ditampilkan. Lanjut, melihat jumlah pengunjung yang datang ke Museum SMB II, Amin menyebutkan bahwa mulai dari anak PAUD, anak-anak sekolah dasar, dan juga mahasiswa, serta ada juga pengunjung dari luar-luar daerah. Pada hari kerja, Senin sampai dengan Jumat pengunjung yang datang bisa mencapai 30-40 orang sedangkan pada Sabtu sampai dengan Minggu serta hari libur pengunjung dapat mencapai 100-200 orang, pengunjung yang datang bisa lebih dari 200 orang terjadi ketika ada acara atau event terntentu seperti acara SEA
GAMES kemarin. Saat ditanya tentang Pelestariaan budaya, menurutnya penjagaan dan upaya pemerintah tentang hal tersebut sudah cukup sampai dengan pelestarian “Kota Pusaka� tinggal menunggu partisipasi dari masyarakat itu sendiri. Usaha konkrit yang dapat dilakukan pemerintah untuk melestarikan budaya Kota Palembang adalah dengan adanya tukar budaya, mengikuti festival-festival kebudayaan daerah, mengadakan event Bujang Gadis Palembang, dan festival menari. Saat diminta tanggapannya mengenai Negara lain yang mencaplok hasil kebudayaan Negara kita, menurut beliau harusnya segala kebudayaan selalu dijaga dan dilindungi serta dilestarikan, agar Negara lain tidak bisa mencaploknya, contohnya : Malaysia yang ingin mencaplok Telepok (sejenis songket) dan Keling kan (kerajinan tangan berbentuk topi yang dipakai khusus orang Palembang yang sudah naik haji). Untuk pelestarian Telepok dan Keling kan sendiri harus menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah, Beliau juga berharap agar pemerintah lewat Dinas Perindustrian dan Perdagangan segera mendaftarkan kebudayaan asli Palembang itu ke Departement Hukum dan HAM. Sebelum menutup akhir pembicaraannya, dirinya berpesan kepada seluruh masyarakat untuk datang ke museum, karena di museum akan kita dapatkan informasi tentang masa lalu tentang nenek moyang kita yang begitu hebatnya dan museum juga sekarang sudah menjadi salah satu pariwisata yang diminati oleh banyak kalangan. Tidak lupa juga beliau menyampaikan banyak pesan kepada seluruh civitas Fakultas Hukum, yaitu “ Jangan melupakan sejarah� Jangan malu bertanya, berbicaralah yang dikatakan benar, dan yang terakhir jangan melihat siapa yang berbicara, tetapi dengarlah apa yang dikatakannya. (Mg5)
ÂŤÂ ÂŹ \ÂŹ\Ä… \ž Ă’ l š§\ §‡lâ~\Ă\\ÂŹ Ă\š kian Pudar!
Kemarin sejumlah perwakilan sejarawan serta pemerintah malaysia kemari untuk mengali hubungan kebudayaan serta kerajinan di kota Palembang di dasari sisi budaya yang memiliki kesamaan bisa saja sebagian kebudayaan atau kerajinan diklaim kepemilikanya oleh malaysia, hal inilah yang ditakutkan amin ungkapnya tradisional yang sarat akan nilai puOleh: Ardian Nugraha dar seiring berkembangnya masyarakat dari tradisi hingga kesenian kian lama Malaysia melakukan riset ter- kian dilupakan di antaranya kerajihadap Telepok ( red: sejenis song- nan yang mengunakan benang emas ket) dan Keling kan ( red : kerajinan yang berusia ratusan tahun, untuk tangan yang dipakai khusus orang menjumpai pengrajinya sudah sulit Palembang yang naik haji). Mereka dijumpai salah satunya di kawasan 30 sengaja menemui amin, untuk mem- ilir, ujarnya pemerintah pernah membuktikan kesamaan nilai sejarah dan berikan pelatihan untuk melestarikan kebudayaan malaysia dan palem- kebudayaan tersebut dengan tujuan bang yang berasal dari satu rumpun untuk menjaga kualitas serta kuantimelayu, hal ini terlihat dari keseriusan tas nilai sejarah terhadap kerajinan malaysia yang mengundangnya un- itu namun disayangkan setelah diberituk paparan mengenai jenis kerajinan kan pelatihan kerajinan, masyarakat kebudayaan palembang. faktanya menyalahgunakanya untuk membuat bahwa kebudayaan serta kerajinan usaha sendiri dengan mengunakan palembang semakin terlupakan, ten- bahan yang jauh dari standarnya setunya berdampak pada kelestarian hingga berimplikasi jatuhnya harga kebudayaan sebut saja peninggalan kerajinan, disatu sisi hal ini berdamtradisi yang ada di dalam perkawinan pak postif, dan disatu sisi negatifnya
tentunya kualitas kerajinan tersebut , amin menjelaskan hingga saat ini banyak pemburu, yang mengincar kerajinan tersebut bahkan nilaiya bisa jutaan hingga ratusan juta kerajinan bantal yang berlapis hiasan palembang berbenang emas tersebut, tak hanya dinilai dari bahanya melainkan nilai sejarah yang sangat tinggi. Untuk pelestarian Telepok dan Kelingkan sendiri harus menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah, amin berharap agar pemerintah lewat Dinas Perindustrian dan Perdagangan segera mendaftarkan kebudayaan asli Palembang itu ke Departement Hukum dan HAM. Melestarikan kebudayan, bisa terlihat dari upaya pemerintah dengan motif songket palembang yang digunakan sebagai ornament pemanis dalam seragam keseblasan sriwijaya, laskar wong kito“songket Palembang sendiri tentunya hal yang tanpa disadari tersebut, menjaga kelestarian motif songket namun disayangkan ada banyak motif, yang terabaikan hal ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah, diketahui dari ratusan motif hanya sejumlah motif saja yang telah di daftarkan hak patenyaâ€? , ungkapnya Drs. Amin HanaďŹ ah, S.H, yang tinggal di Jln ki Gede Ing Suro no 19 Rt 12 RW 03 , menuturkan peringatan hari jadi kota Palembang saja telah bergeser pada makna kata sejarah itu sendiri, menurut pengakuanya, awal-
nya tanggal 16 merupakan patokan lahirnya kota palembang namun dengan alasan untuk dijadikan tanggal keramat maka di pilihlah tanggal 17 seperi halnya Indonesia Merdeka, bukan sampai di situ( redaksi mediasriwijaya), menanyakan perihal pindahnya berapa monumen yang menjadi titik tolak perjuangan di Palembang seperti halnya, Tank yang dahulunya terletak di depan Pasar Tradisional Cinde, kian berkembangnya masyaraka maka konsep hidup pola pikir masyarakatpun berubah ungkapnya tentunya hal inilah yang mendasari pemerintah, menganti monumen tersebut dengan lambang bola dunia dihiaskan kata entreprneur sebagai bentuk apresiasi berkembangnya pengusaha serta berkembang ekonomi rakyat. namun yang diperlu dipertanyakan keperluan komersil dan kelestarian sejarah seperti dua hal yang tak terpisah seakan mata pisau hal itu tentunya sensitif untuk dibahas, disinggung mengenai kebradaan herritage hotel me Pria yang separuh hidupnya dihabiskan untuk melestarikan kebudayaan ini tidak terlepas dari dua peran orang yang memotivasi hidupnya untuk menjadi insan yang lebih baik dan bermaanfaat bagi banyak orang, sosok ayahnya kebetulan mencintai adat, kebudayaan, dan seni. terbukti dengan terjaganya keberadaan beberapa barang-barang bersejarah di rumah Amin, namun sayang sebagian koleksi bersejarah di kediamanya, hilang bersama abu ketika terjadi kebakaran besar di kediaman keluarganya beberapa puluhan tahun lalu. Menurutnya ayahnya adalah orang yang biasa-biasa saja, tapi memang memiliki kecintaan terhadap nilai sejarah, bagai air cucuran atap jatuhnya pasti ke pelimbahanya juga Amin menekuni bidang sejarah dan kebudayaan. Selain itu orang yang berperan dalam hidupnya adalah temannya Rustam Effendi. Temannya memberikan banyak nasihat, motivasi, dan semangat untuk Amin sehingga ia menyadari bahwa diantara 1000 teman, hanya ada 1 teman yang bisa di ajak menangis, sementara teman yang di ajak tertawa bisa 1000, 2000, bahkan 3000 orang. (Mg5, Tiara ,Yuliana)