Edisi Lima Belas, Bulan AGUSTUS 2011
Forum Dekan
Tajam Memban gu n Kampus
Dekan Silaturahmi dengan Para Dosen dan Karyawan FH Unsri
Prof. Amzulian Rifai, SH., LL.M., Ph.D Dekan Fakultas Hukum Unsri
Saya Memiliki Mimpi
K
etika diamanatkan menjadi Dekan Fakultas Hukum UNSRI periode 2009-2013, saya dihadapkan pada kondisi nyata yang kurang nyaman. Secara fisik, ruangan kuliah bukan hanya kurang jumlahnya tetapi juga kurang layak tampilannya. Mahasiswa dihadap kan kepada kekurangan toilet (WC). Padahal, bagi saya the right to go to the toilet juga hak asasi manusia (HAM). Kondisi ini terjadi di dua kampus Inderalaya dan Palembang. Mahasiswa dan karyawan di Inderalaya menghadapi kondisi lebih sulit lagi. Mereka kesulitan angkutan. Ketika akan pergi bekerja harus antrian panjang guna mendapatkan kendaraan umum ke Inderalaya. Kond isinya berhimpithimpitan pula. Ongkos tentu saja relatif mahal. Namanya juga kendaraan umum. Kondisi ini masih ditambah lagi suasana akad emik yang belum mendukung. Academic atmosphere dikalangan Dosen masih sangat terbatas. Dari sisi non fisik, tidak juga kalah tantangannya. Diantara dosen ada yang cuma mengajar dua kali dalam satu semester. Tergolong rendah kepedulian dengan aktivitas di fakultas. Apalagi untuk mengawas saat ujian semester. Padahal, seorang dosen terikat dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagaimana diatur dalam UndangUndang Guru dan Dosen. Kultur kerja para karyawan tidak kalah parahnya. Butuh langkah-langkah tegas untuk mengubah kondisi ini. Itu sebabnya saya memiliki macammacam mimpi. Puncak dari mimpi itu membayangkan berbagai aspek kampus fakultas hukum UNSRI “beda-beda tipis saja” dengan kampus ketika saya belajar di Melbourne University Law School dan Baca Saya Memiliki Hal. 7
Sekilas...
Foto:
Dekan FH Unsri bersalaman dengan dosen dan karyaw an FH Unsri
Selang beberapa hari bulan suci Ramadhan Prof. Amzulian meminta permohonan maaf sebesar– besarnya kepada seluruh karyawan dan dosen Fakultas Hukum UNSRI.. Palembang-Media Sriwijaya Demi mempererat tali silaturahmi di kalangan dosen dan karyawan. Dekan FH Unsri, Prof. Amzulian Rifai, SH., L.Lm., Ph.D berinisiatif mengadakan acara silaturahmi antara Dekan beserta Dosen
dan Karyawan. Acara ini sendiri memang merupakan agenda kegiatan tahunan yang dilaksanakan di FH Unsri. Pada hari sabtu ( 30/7 ) Bertempat di ruang Prof. Zainal Abidin gedung FH Sore,
acara ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al – Qur’an yang ditilawahi oleh Mahasiswa, M. Dzkirullah. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberian kata sambutan oleh Dekan FH Unsri. Dalam penggalan sambutannya, Prof. Amzulian mengharapkan seluruh pegawai baik dosen dan karyawan kinerjanya tambah ditingkatkan. Perlu diingatkan bahwa Baca Dekan Hal. 8
Unsri Tindak Tegas Pemalsuan Data Beasiswa Mahasiswa
Gambar: Google
“Supaya alokasi dana beasiswa bisa tepat sasaran maka dibutuhkan koordinasi yang apik antara Fakultas, Ormawa dan Rektorat”
M
eruntut Keputusan Menteri (Kepmen) Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 105/U/1997, Universitas Sriwijaya (Unsri) menyediakan dan menyalurkan beasiswa. Sesuai dengan keputusan tersebut pembagian beasiswa disalurkan
kepad a peserta didik warga Negara Indo nesia. Berbagai jen is pro gram penyaluran beasiswa disediakan. Contohnya saja ialah program beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dan Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Kedu anya ini paling diminati oleh mahasiwa Unsri karena aksesnya yang mudah. Tak ayal, ribuan mahasiswa berlomba-lomba ‘mengadu nasib’ menerima beasiswa. Apalagi sistem pendaftarannya secara online hal ini tentu memberikan efisiensi mahasiswa. Namun, kerap kali pertanyaan besar menyembul ke permukaan mengenai pembagian beasiswa. Sejumlah mahasiswa menuding pembagian beasiswa tidak tepat. Bahkan berdasarkan kuisioner yang
Diskusi Publik Walhi, Mengulas RUU Pengadaan Tanah Tidak Objektif !
disebar Media Sriwijaya 70 % mengatakan pembagian beasiswa tidak tepat sasaran. Berdasarkan pantauan dari Media Sriwijaya, ternyata masih ada mahasiwa “nakal” yan g mencob a mengikuti penyeleksian beasiswa. S eperti ada mahasiswa memiliki standar ekonomi mapan tetapi berhasil lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa). Yang lebih parahnya lagi, ada saja mahasiswa yang serakah dengan mendapatkan beasiswa, baik itu jalu r PPA ataupun BB M. Tak ayal, pembaharuan sistem pun diberlakukan. Sementara itu Purek III, Dr. Ir. H. Anis Segaff, MSCE menilai ketidak tepat
Baca
Beasiswa Hal. 6
Sedikit Cerita Motivasi Di Bulan Ramadhan…
S
dilayan gkan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang concern ter hadap perspektif lingkungan hidup , Walh i (Wah ana Lingkungan Hidup Indonesia) Sumsel kepada Fakultas Hukum Unsri digelar.
uatu hari ada seseorang bercerita, aku bermimpi suatu hari seorang malaikat datang menyapaku lalu menemaniku berjalan-jalan serta menunjukkan keadaan di surga. Saat memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat.
Baca Hal. 3
Baca Hal. 11
K erjasama yang
LPM Fakultas Hukum Unsri
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
2
Opini Dosen
EDISI 15, AGUSTUS 2011
Tarik Menarik Pengaruh Ekonomi dan Hukum dalam Persoalan Buruh Migrant Perempuan Indonesia (Migrant Women Workers) A. Abstrak Baru-baru i ni kembali dihebohkan oleh berita Tenaga Kerja Wanita Indonesia yang meninggal, kali ini TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi tersebut divonis hukuman pancung karena membunuh majikan, belum lagi nasib sejumlah TKW lainnya yang meninggal karena bunuh diri atau terlantar di Negara orang. Permasalahan buruh migrant ini merupakan permasalahan klasik, pemerintah menuding agent TKW yang ti dak bekerja maksimal, sedangkan agent TKW menyangkal dan menyatakan regulasi pemerintah yang tidak dijalankan dengan tepat, hal i ni terbukti banyak buruh migrant yang illegal. Pemikiran lain yang mungki n dapat menjadi pertimbangan adalah ketersediaan lapangan pekerjaan di Indonesia yang masi h kurang untuk menampung dan memberdayakan tenaga atau keahli an mereka sehingga mereka mencarinya hingga ke luar negeri, dengan kata lain tingkat kesejahteraan di Negara kita masih terbilang rendah. Pada sudut pandang lain banyak juga buruh mi grant yang mengalami kesejahteraan di luar negeri bahkan dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya di Indonesi a. Pemerintah sebagai pihak yang berwenang dalam menetapkan kebijakan tentang buruh migrant ini seharusnya dapat memberi kan regulasi pelindungan yang lebih baik bagi para penghasil devisa untuk Negara ini, sehingga semua pihak akan menemukan solusi yang saling menguntungkan satu sama lain.
Membahas persoalan perlindungan tentang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang bekerja di Negara Asing memang membutuhkan perhatian yang lebih dari pemerintah dan masyarakat secara luas. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi dan kehadiran TKW dalam masyarakat sebenarnya memiliki banyak permasalahan. Mulai dari masalah kekerasan, diskriminasi, pekerja rendahan, tidak mempunyai perlindungan hukum atau sosial, tidak menjadi bagian dari agenda kebijakan dan ketidakadilan gender seakan menjadi suatu persoalan yang kompleks menjadi satu yang membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dibenahi dan menempatkannya menjadi peran yang bermakna di masyarakat. Melalui media cetak dan elektronik berita tentang tenaga kerja wanita Indonesia yang menjadi korban tindak kekerasan ketika bekerja di Luar Negeri sudah sering kita baca dan lihat tayangannya. Terasa begitu tidak seimbangnya usaha yang telah mereka lakukan dengan hasil yang telah mereka terima. Betapa berbahaya dan rawannya jalan yang harus mereka telusuri demi usaha perbaikan kehidupannya. Mereka tidak hanya harus menempuh jalan kehidupan yang penuh dengan pemerasan dan pemorotan ketika masih berada di dalam negeri tetapi mereka juga masih harus mengalami, siksaan, perkosaan dan perampokan ketika sedang bekerja. Seperti yang terjadi barubaru ini, dimana terjadi pemulangan besar-besaran Tenaga Kerja Wanita
Salam Redaksi
Team LPM FH UNSRI berpose bersama seusai pelatihan jurnalistik tingkat lanjut
Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Jl. Srijaya Negara Bukit Besar, Kampus Fakultas Hukum Palembang, Lantai 2, Ruang Unit Penerbitan Universitas Sriwijaya Palembang
(TKW) asal Indonesia yang berjumlah kurang lebih 2.349 orang TKW overstayer dari Arab Saudi menuruni anak tangga Kapal Motor (KM) Labobar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 4 mei 2011. Hal yang memprihatinkan adalah banyak diantara TKW tersebut yang membawa anak dan dalam kondisi hamil karena diperkosa oleh majikan mereka saat bekerja. 1 Belum lagi kasus TKW yang divonis hukuman pancung oleh hakim pengadilan di Saudi Arabia. Permasalahan ini seharusnya tidak akan terjadi apabila jaringan sistem dan pengaturan pengiriman tenaga kerja wanita Indonesia ke Luar Negeri sudah ditangani dengan seksama dan ada perlindungan hukum yang kuat dan jelas dari Pemerintah Indonesia, mulai dari bentuk perekrutan TKW, pelatihan yang diberikan, hingga agen penyalur yang bersertifikat terpercaya dalam
melakukan aktifitas tersebut. Apabila sinergis tersebut mampu diciptakan persoalan mendasar mengenai keberadaan TKW Indonesia yang selalu mendapatkan diskriminasi akan terhindarkan. Hal yang tidak kala pentingnya adalah harus ada mekanisme secara prosedural untuk memberangkatkan TKI bekerja ke luar negeri, semacam pembekalan yang akan diterbitkan sertifikat kelayakan untuk dapat beradaptasi dan bekerja sebagai buruh migrant, upaya ini perlu untuk dilakukan agar TKI memiliki nilai jual yang lebih tinggi, dan agar TKI juga tidak hanya fokus pada tenaga kerja kasar tetapi juga tenaga ahli professional. Buruh migrant (TKI) yang bekerja ke luar negeri sebagian besar adalah perempuan, berdasarkan catatan kementrian tenaga kerja dan transmigrasi jumlah TKI Indonesia yang berada di Arab Saudi berkisar 1.45 juta orang dan Malaysia berkisar 900.000 orang dengan jumlah TKW sebanyak 80%. Lebih banyaknya jumlah perempuan yang bekerja di luar negeri dipengaruhi oleh banyaknya kebutuhan akan tenaga mereka di sektor rumah tangga dan industry. Perempuan bekerja memang bukan fenomena baru di zaman modern ini. Pada suatu posisi tertentu, perempuan ketika memutuskan untuk bekerja, setidaknya terdapat tiga alasan mendasar, yaitu sebagai bentuk aktualisasi dirinya, sebagai bentuk aktivitas untuk pengisi waktu dalam upaya keluar dari rutinitas mengurus rumah tangga, dan sebagai upaya untuk mencari nafkah. Pada kenyataannya, seorang perempuan memutuskan
untuk bekerja karena dua atau tiga alasan sekaligus. Dua alasan pertama dapat dilakukan ketika perempuan telah mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, baik atas usahanya sendiri ataupun atas dukungan orang lain, sedangkan perempuan yang bekerja karena alasan ketiga relatif tidak mempunyai pilihan lain. Apabila mereka tidak bekerja, akan semakin sulit untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari (Susi Eja Yuarsi, 2007:233). Perempuan yang bekerja karena keterbatasan ekonomi rumah tangga seringkali harus terjebak dalam pekerjaan-pekerjaan marginal yang tidak memungkinkannya memiliki posisi tawar yang baik di tempat kerja, karena mereka umumnya berpendidikan rendah, jenis pekerjaan yang bisa mereka dapat pun pada umumnya adalah jenis pekerjaan yang mengandalkan tenaga dan sewaktuwaktu siap digantikan oleh pekerja lain. Eksploitasi dan diskriminasi seringkali dialami, namun pekerja perempuan yang bekerja dengan tujuan menghidupi keluarga pada umumnya tetap menerima perlakuan tersebut, tidak jarang perempuan dalam posisi ini harus mengalami ekspolitasi ganda, baik dari pihak keluarga (suami) maupun majikan. Dalam hal ini perempuan mengalami ketidakadilan. Di satu sisi perempuan tetap dianggap sebagai pengurus keluarga yang bertanggung jawab pada tugas-tugas domestik, namun di sisi lain mereka juga harus bekerja mencukupi kebutuhan hidup tanpa
Salam hangat kampusiana. Kembali Media Sriwijaya hadir memberikan secuil informasi. Untuk kesekian kalinya Media Sriwijaya diizinkan oleh Allah SWT untuk menerbitkan Koran media tahun 2011 ini. Koran edisi ke-14 lalu banyak menuai kritik dan saran yang membangun. Namun, hal itu kami syukuri lantaran Media Sriwijaya sendiri baru seumur jagung dalam lingkup kampus merah. Kesempurnaan memang sulit dicapai, tapi percobaan untuk meraihnya adalah sebuah keniscayaan. Dan, proses adalah satu-satunya jalan untuk menempuhnya. Mengenai tajuk utama Koran Media Sriwijaya edisi ke-15 ini kami mencoba mengangkat
tema penerimaan beasiswa. Kesulitan dalam mencari informan yang tepat pun kami lalui dengan pasti. Walhasil, setidaknya informasi simpang siur mengenai beasiswa bisa kami ungkap secara perlahan. Namun, hal ini tentu saja jauh dari kesempurnaan dan ekspektasi kampusiana mengenai informasi beasiswa tersebut. Perlu diketahui, informasi yang merebak di kalangan mahasiswa banyak menyebutkan bahwa pengelolan beasiswa di Unsri ‘tidak bersih’. Hal ini tentunya meningkatkan gairah kami untuk mencari tahu kesimpang siuran opini yang berkembang tersebut. Tak ayal, beberapa kali kami mencoba menggali informasi yang actual namun tak jua menuai hasil. Walhasil, kami pun
langsung menemui Purek III. Betapa terkejutnya kami yang terlontar dari mulut Purek III mengamini opini yang berkembang di kalangan mahasiswa tersebut. Namun, hal itu tentu saja menjadi cerminan kita bersama betapa pengelolaan beasiswa tidak hanya harus dilakukan oleh pihak rektorat semata. Fakultas dan Ormawa harus bersinergi menciptakan iklim yang kondusif mengenai penyeleksian beasiswa. Hal ini ditujukan agar yang mendapatkan beasiswa adalah orang yang layak untuk menerimanya. So, enjoy it guys. Salam dari Medi a Sriwi jaya, TAJAM MEMBANGUN KAMPUS. Cheerss ^.^ (Redaksi)
Oleh: Putu Samawati, SH.,MH Dosen FH Unsri
Baca Tarik Hal. 9
Pimpinan Umum: Prof. Amzulian Rifa’I, S.H, LL.M, Ph.D, Pimpinan Redaksi: Irsan, SH, M.Hum, Redaksi: Muh. Zainul Arifin, M. Alvi Syahrin, Ditiya Duparia Mona Timur, Meintari Purnama Sari, Melda Jayasari, Atica, Ardi Muthahir, Fitri Ilmuwan Putri, M. Ardian N, M. Ikram, M. Rahman Arif, M. Syahri Ramadhan, Meilly Apriza, Merti Ardilla, Martin Manulu, Rendi Hariwijaya, Rizky Hidayaty, Rizka Nurliyantika, Riky Kurniawan Layout: Muji Burrokhim
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Lensa Kampus
EDISI 15, AGUSTUS 2011
3
Diskusi Publik Walhi, Mengulas RUU Pengadaan Tanah Tidak Objektif ! K
erjasama yang dilayangkan sebuah lembaga swad aya masyarakat yang concern terhadap per spektif lingkungan hidup, Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Sumsel kepada Fakultas Hukum Unsri digelar. Bertempat diruang Prof . Zain al Abidin gedung Fakultas Hukum Sore (FHS) Unsri, Selasa (19 /7) kegiatan ini didasarkan sebagai responsif atas prod uk legislasi yang b akal ditelurkan oleh badan legislatif nasional. Rencana pembentu kan rancangan un dang-un dang (RUU) Pengadaan Tanah oleh DPR bak gayung bersambut, belum juga tuntas dibahas secara spesifik bagaimana kelanjutan draft RUU satu ini, kini telah mendapat tanggapan beragam yang disampaikan beber apa elemen masyarakat. Tak pelak, kegiatan yang ber tajuk, “RUU Pengad aan Tana h Untuk Kepentingan Pembangunan, Jalan L egal Perampasan Tanah Rakyat” ini setidaknya dihadiri berbagai elemen penting dalam masyarakat. Sebut saja, petani-petani lokal yang berasal dari berbagai daerah, peminat dan pemerhati masalah lingkungan hidup, koalisi rakyat anti perampasan tanah, dan bahkan akademisi sep erti mahasiswa dan dosen pun ikut serta dalam diskusi public yang diprakarsai oleh Walhi tersebut. Menghadirkan Dr. Firman Muntaqo yang notabene dosen Fakultas Hukum Unsri yang baru saja meraih gelar dokto r di Malaysia ini merupakan dosen mata kuliah hukum agraria. Selain itu, Walhi juga menghadirkan Edi Ganivo=o yan g merup akan perwakilan dari Apersi. Perwakilan dari Konsorsium Pembaharuan Agraria pun turut dihadirkan demi menambah semarak kegiatan ini.
Namu n, satu hal yang membuat diskusi ini berjalan tidak sefenomenal tema yang diulas oleh Walhi. Kehadiran tiga orang pembicara dalam diskusi publik ini sedikit banyak tidak mengurai akar permasalahan yang berujung pada solusi dari kedigdayaan pemerintah yang terus-terusan memberangus hak-hak rakyat. Sangat disayangkan, ketiga pemateri yang merupakan kaum intelektual seharusnya bisa lebih proaktif dalam menyuarakan pembelaan atas hak rakyat yang dilin dungi. B ukannya malah semakin memperkeruh suasana. Ketiga pemateri bila d apat disimpulkan ‘hanya’ mengulas kedzaliman pemerintah. Tidak satupun pemateri memberikan semacam langkah revolusioner untuk berdiri di garda terdepan mengentaskan hak-hak masyarakat yang direduksi. Sebagai perwakilan dari konsorsium pembaharuan agrarian (KPA) yang seharusnya menjadi fasilitator bagi rakyat kaum proletar agar dapat menjangkau hak- haknya atas tanah yang mereka hidupi. Sederhananya, ketiga pemateri hanya omong doank. Tidak ada langkah proaktif yang bisa ditonjolkan disana. Masyarakat yang hadir yang merupakan masyarakat kelas bawah, rata-rata mengaku tidak paham betu l apa yang disampaikan oleh pemateri. Bahkan, Dr. Firman Muntaqo seolah ‘berkuliah’ ditengahtengah diskusi p ublik yang seharusnya bisa diakomodasi lebih afirmatif. Selain itu, pemb awaan materi dengan bahasan ‘terlalu berat’ turut menambah kekakuan didalam ruan gan yang biasa dip akai mahasiswa FHS dalam melaksanakan proses KBM. Hal ini seolah memperolok masyarakat tani yang ikut serta dalam diskusi
publik. Keterbatasan mereka dalam memahami setiap ‘orasi ilmiah’ yang disampaikan pemateri menambah rentetan polemik pelik yang tengah didera. Kuan titas waktu yang disediakan oleh Walhi dalam diskusi pub lik ini pun terkategorikan sebagai waktu penyelenggaraan seminar bukan diskusi publik. Idealnya, diskusi itu identik dengan feed back argument antara panelis dan peserta. Namun, dalam diskusi ini kond isinya dibuat berb eda. Suasana diset seperti seminar. Tamu undan gan du duk menghadap pemateri dan pemateri mengangkangi audiens dengan duduk didepan. Ketidak hadiran wakil dari pemer intah yang dikambing hitamkan sebagai objek yang mesti dimin tai klar ifikasi dan p ertanggung jawaban pun tak menunjukkan batang hidungnya. Dalam TOR (Ter m of R efference) yang dilayangkan oleh Walhi kepada FH Unsri mencantumkan satu orang perwakilan pemerintah sebagai salah seorang yang bakal menjadi pembicara pada diskusi publik kali ini. Namun, fakta dilapangan Anwar Sadat sebagai perwakilan dari Walhi bahkan mengeluhkan ketidak hadiran pemerintah dalam kasus sengketa tanah yang didera masyarakat kali ini. Sebagai gantinya, Walhi menghadirkan salah seorang fungsionaris partai kebangkitan bangsa (PKB) untuk mengisi materi diskusi publik kali ini. Setali tiga uang, Edi G anivo yang merupakan fungsionaris partai yang dekat dengan pemerintah justru seolah ‘bermuka dua’. Keh adiran nya malah memperkeruh suasana dengan sedikit bumbu jargon politiknya bahwa ‘peng usaha akan membantu masyarakat’. Padahal, sebagai fu ngsionaris partai
ISME – ISME YANG MENGGUNCANG DUNIA
dirinya tak lain dan tak bukan adalah bagian dari sistem peta perpoltikan dalam negeri. Yang namanya sistem itu tidak terpisahkan antara satu dan yang lainnya. Jikalau dirinya memang ingin menjadi malaikat ditengah kesu litan yang dialami masyarakat seharusnya dirinya tak perlu melampirkan curriculum vita e dirinya dengan latar belakang partai yang ia menjadi bagian did alamnya. Seo lah menjadi alat kampanye politik untu k merekrut massa d ari kalangan bawah. Sehingga diskusi ini dapat menyimpulkan hasil yang ia rangkum sendiri, tidak objektif. Bahkan, beberapa dosen pun mengakui hal itu. Tidak ada silang pendapat yang justru menambah daya tarik diskusi publik ini. tidak ada adu argumen serta keluh kesah yang muncul secara berkesinambungan
dalam agenda ini. tidak ada penjelasan yang eksplisit mengenai RU U Pengadaan Tanah yang tengah digarap balegnas. Terus terang, saya sangat tidak respek dengan apa yang tiga pembicara lakukan dalam diskusi publik tersebut. Hal ini ditambah lagi dengan sejumlah penanya yang merupakan dosendosen FH Unsri. Seperti biasa, yang mereka tanyakan tetap eksis dengan muatan normative layaknya mereka menggelar kuliah pada saat proses KBM. Sungguh ironi, kehadiran aliansi tani, koalisi rakyat adalah untuk mendapatkan edukasi dan solusi bagaimana cara mereka keluar dari polemik yang selama ini menerpa mereka. Bukan ‘kenyang perut’ yang mereka dapatkan justru ‘lapar berkepanjangan’ yang mereka terima. Oleh : Rendi Hariwijaya
Foto: Pembicara dan Moderator dalam Diskusi Publik
Foto: Peserta Diskusi Publik
Bedah Buku
( KOMUNISME, FASISME, KAPITALISME, SOSIALISME )
A
bad 20 diwarnai sengketa besar antara sistem totaliter yang agresif dan sistem demokrasi yang berpijak pada cara hidup bebas. Revolusi Rusia 1917 dan Agresi Hitler atas nama fasisme telah mendominasi sejarah hingga separuh abad pertama, kemudian disusul totalitariansme Uni Soviet di bawah stalin hingga Leonid Breshnev. Kekerasan dan teror komunisme dan fasisme tercermin dalam ikon – ikon kekejaman seperti KGB ( dinas rahasia Soviet ), Gestapo, kamp – kamp kerja paksa, hingga pembun uhan massal yang dirancang secara sistematis. Buku ini berbicara tentang komunisme dan fasisme di pihak totaliter, kapitalisme dan sosialisme di pihak demokrasi.
Kunci yang digunakan sebagai pendekatan adalah “konsep cara hidup” dan bukan melalui aspek pemerintah an dan ekono mi. Pembaca akan merasakan seolah – olah dirinya hidup dalam sistem totaliter atau demokrasi. Buku ini bukan berbicara tentang hal – hal abstrak di balik isme – isme yang telah menggu ncang du nia, melainkan berb icara tentang sesuatu yang dapat dirasakan secara kongret dan penuh nuansa. Kunci yang digun akan untuk mendekati persoalan dalam buku ini adalah melalui konsep cara hidup dan bukan melalui aspek terten tu, sep erti pemerintahan atau ekonomi. Sistem totaliter dan demokrasi lebih dari sistem – sistem sosial, politik, atatu ekonomi semata –
mata. Mereka adalah dua cara hidu p yang sama sekali bertentangan , mempu nyai kepercayaan – kepercayaan dan nilai – nilai yang berlawanan, dan mendasarkan diri pada konsepsi – konsepsi yang berlainan dan bertentangan ten tang sifat pembawaan manusia. Betapa luas dan mengkhawatirkannya krisis dunia dewasa ini. Oleh karena itu hanya dapat dibayan gkan sepenuhnya d engan jalan memandangnya tidak sebagai akibat gagasan – gagasan dan praktek – praktek politik atau ekon omi semata – mata bertentangan, tapi sebagai satu sengketa di antara dua cara bepikir dan bertindak yang melingkupi keseluruhan penghidupan sosial. (Syahri)
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Foto: Cover Depan
Foto: Cover Belakang
4
Konsultasi Hukum
EDISI 15, AGUSTUS 2011
Bagaimana Pengakuan Putusan Pengadilan Asing Terkait Sengketa Internasional? Pertanyaan : Bagaimanakah pengakuan dan pelaksanaan putusan pengadilan asin g di Indonesia (dalam kaitannya dengan sengketa internasional)? Jawaban : Dalam kaitannya dengan sengketa internasional, ada baiknya kita melihat pada definisi sengketa internasional terlebih dahulu. Mahkamah Internasional (International Court of Justice) berpendapat bahwa sengketa internasio nal ad alah suatu situasi di mana dua negara mempunyai pandangan yang bertentangan mengenai dilaksanakan atau tidak dilaksanakannya kewajibankewajiban yang terdapat dalam perjanjian (Huala Adolf, “Hukum Penyelesaia n Seng keta Internasional”, hal. 3). Secara sed erhana sengketa internasional adalah sengketa yang melibatkan subyek-subyek hukum internasional. Subyeksubyek hukum internasional berdasarkan berbagai konvensi internasional antara lain:
- Negara; - Tahta Suci Vatikan. - Organisasi Internasional; - Palang Merah Internasional; - Kelompok Pemberontak; - Perusahaan Multinasional; - Individu; Negara (dalam hal ini Indonesia) sebagai subyek utama hukum internasional mempu nyai kedaulatan. Sebagaimana dikemukakan oleh Dr. B oer Mauna dalam bukunya “Hukum Internasional” (hal. 25), bahwa: 1.Kedaulatan dapat berarti bahwa negara tidak tunduk pada ketentuan- ketentuan hu kum internasional yang mempunyai status yang lebih tinggi. 2. Kedaulatan berarti bahwa negara tidak tunduk pada kekuasaan apap un dan d ari man apun datangnya tanpa p ersetu juan negara yang bersangkutan. Hal-hal di atas dikemukakan oleh Boer sebagai pengertian negatif dari kedau latan. Mengenai peradilan internasional, Boer
Profil Mahasiswa
berpendapat bahwa peradilan internasional adalah bersifat fakultatif. Menurutnya, bila suatu negara ingin mengajukan suatu perkara ke peradilan internasional,
maka persetujuan semua pihak yang bersengketa merupakan suatu keharu san. Dengan demikian, penyelesaian sengketa antarnegara melalui peradilan internasional adalah juga berarti pengurangan kedaulatan negaranegara yang bersengketa. Sehingga, setelah dikeluarkan putu san oleh perad ilan internasional, setiap negara pihak yang bersen gketa wajib melaksanakan putusan tersebut. Demikian pendapat Boer yang
kami sarikan dari buku “Hukum Internasional” (hal. 220-221). Dari penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa negara berhak menentukan sikap apakah akan mengakui dan melaksanakan putusan pengadilan asing atau tidak. Putusan pengadilan asing adalah putusan pengadilan di luar pengadilan nasional. Apabila sengketa terjadi dalam ranah perdata, salah satu alternatif penyelesaian sengketa adalah melalui badan arbitrase (baik nasional maupun internasional). Sebagaimana ditegaskan oleh M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perd ata”bah wa putusan pengadilan asing (d alam kaitannya dengan sengketa perd ata in ternasional yang diselesaikan melalui arbitrase internasio nal) tidak d apat dieksekusi di wilayah Republik Indo nesia kecuali undangundang mengatur sebaliknya. Yahya Harahap mengacu pada ketentuan Pasal 436 Reglement op de Burgerlijke rechtvordering(“Rv”). Men genai bagaimana melaksanakan putusan
pengadilan/arbitrase asing di Indonesia lebih lanjut dijelaskan oleh Yahya Harahap mengutip dari Pasal 436 ayat (2) Rv bahwa satu -satunya cara u ntuk mengekseku si putusan pengadilan/arbitrase asing di Indo nesia ad alah dengan menjadikan putusan tersebut sebagai dasar hu kum un tuk mengajukan gugatan baru di pengadilan Indonesia. Kemudian, putusan pengad ilan/arbitrase asing tersebut oleh pengadilan Indonesia dapat dijadikan sebagai alat bukti tulisan dengan daya kekuatan mengikatnya secara kasuistik, yaitu: 1.bisa bernilai sebagai akta otentik yang memiliki keku atan pembuktian yang sempurna dan mengikat; atau 2.hanya sebagai fakta hukum yang dinilai secara bebas sesuai dengan pertimbangan hakim. Lebih jauh simak artikel Eksekusi Putusan Pengadilan Asing. Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat Sumber : Hukum Online (http://hukumonline.com)
Indah : Sosok Organisatoris Sejati Perempuan kelahiran Lahat 27 januari 1991 ini bisa dikatakan mahasiswi yang supel dan ramah di kalangan teman – temannya atau bahkan di kalangan adik tingkatnya. Dia merupakan mahasiswi Fakultas Hukum Unsri angaktan 2008 jurusan Hukum Tata Negara. Dibalik kesibukannya menjalani kegiatan perkuliahan, dia juga termasuk organisatoris sejati. Dikatakan organisatoris sejati karena banyak sekali kegiatan organisasi yang digelutinya baik itu bersifat internal maupun eksternal di Universitas Sriwijaya. Kendati demikian, hal ini tidak membuat kuliahnya menjadi “keteteran”. Menyangkut kegiatan organisasi ini, kami ( medi a sriwijaya. red ) berbincang-bincang dengan Mbak Indah begitu ia kerap disapa tentang masalah kegiatan organisasi yang kebanyakan mahasiswa memandang sebelah mata atau bahkan menganggap bahwa mengikuti kegiatan organisasi tersebut hanya dapat membuang – buang waktu saja. Lantas, seberapa pentingkah kita sebagai mahasiswa untuk mengikuti kegiatan organisasi ini ? Organisasi adalah suatu entitas sosial yang secara sadar terkoordinasi, dengan ikatan yang bisa dikenali, berfungsi secara berkesinambungan serta untuk meraih tujuan bersama. Sering orang bertanya, untuk apa organisasi ?. hal ini dapat dilihat dengan kilas balik sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Umur 6 tahun mengembalakan kambing, umur 12 tahun mengelola dagangan, umur 25 tahun mendamaikan Mekkah, umur 40 tahun menjadi Rasul
Kalau dilihat, maka akan ada dua panah yakni menjadikan personal melalui organisasi menuju pemimpin yang mana menjadikan diri sebagai manusia unggul baik dalam potensi, visi dan motivasi. Bagaimana tanggapan Mbak Indah, terhadap statement mahasiswa yang menganggap dengan mengikuti kegiatan organisasi ini, dapat membuat kegiatan perkuliahan kita terbengkalai ? Dalam Islam, mengenal adanya 3 prinsip kesinambungan yakni Iman yang Sempurna, Cinta yang mendalam dan pengorbanan yang tulus. Di dalam sub pada poin ketiga pengorbanan yang tulus terdapat pengorbanan pemikiran (Al-Fikri). Kaitannya adalah alangkah ruginya mahasiswa yang memiliki konsep yang ideal, kecerdasan yang global tidak memanfaatkan ini untuk menjadikan dirinya sebagai agent of change, sosial control dan Iron Stock sesuai dengan peran mahasiswa. Mengenai kuliah terbengkalai, yang salah adalah individunya dalam manajemen waktu (tidak adanya keseimbangan). Mahasiswa harus berjuang dan bergerak karena hidup adalah perjuangan, berhenti bergerak berarti berhenti hidup. Semangat Membangun untuk Perubahan Indonesia yang lebih baik. Perubahan itu dilakukan oleh orang - orang cerdas, dilaksanakan oleh orang - orang ikhlas dan dimenangkan oleh orang - orang yang berani. Sejauh ini bagaimana kegiatan organisasi yang ada di Fakultas Hukum sekarang ? Di Fakultas kita ada BEMF,
DPMF, dan beberapa Badan Otonom. Kalau ditanya secara globalnya maka Saya akan menjawab berdasarkan teori “relativitas” yang mana semua kegiatan itu berkaitan dengan perihal perjalanan atau journey, penggunaan faktor “speed” atau kecepatan. Artinya terdapat dua jawaban yakni ada yang mengalami peningkatan organisasi ataupun sebaliknya. Yang jelas, perubahan perbaikan membutuhkan waktu sesuai dengan subjek penggerak menuju percepatan perbaikan di organisasi tersebut lewat pemikiran yang cerdas, matang dan visioner. Mungkin Mbak Indah tahu kalau di setiap organisasi itu pasti ada saja oknum – oknum yang timbul suatu keinginan kepentingan lain ( yaitu maksudnya untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan organisasi yang lebih baik ke depannya ). Karena sangat menyedihkan sebagai mahasiswa yang menjadi organisatoris telah memiliki suatu orientasi berpikir buruk seperti itu.
Hal ini dapat timbul dikarenakan adanya faktor ketidak percayaan, kepentingan dan egoisme dalam kerjasama antar organisasi bahkan antar individu di dalam organisasi itu sendiri. Adanya “ kepentingan pribadi” ini menandakan mahasiswa tersebut sudah terserang virus pragmatisme. Orang - orang yang seperti itu harus segera diamankan. Maka dari itu mari sama - sama menyiapkan momentum untuk Fakultas Hukum Unsri yang kompak dalam mengusung perbaikan khususnya berkenaan dengan peran yang kita lakoni sebagai organisatoris. Ada kalimat bagus dari Jhon Kennedy mantan presiden Amerika Serikat yang mengatakan: “Jangan pernah berpikir apa yang negara berikan untukmu tapi pikirkan apa yang bisa kau berikan untuk negaramu”. hal ini pun sama seperti kita sebagai organisatoris, yakni: “Jangan pernah berpikir apa yang organisasi (BEMF, DPMF, Beberapa B.O. ) berikan untukmu tapi pikirkan apa yang bisa kau berikan untuk organisasimu.” kemudian dari QS. Ash-Shaff:4: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya berbaris teratur bagaikan bangunan yang tersusun kokoh” Siapakah orang yg berperan penting di dalam hidup Mbak Indah dan apa harapan secara pribadi maupun untuk fakultas ke depannya ? Yang berperan penting dalam hidup saya adalah Allah dan Rasul sebagai penyelamat dengan
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
pengajaran dan pemahaman yang sudah diberikan dari kedua orang tua, saudara sesama muslim, dan Murobbi (Guru) dalam menjalani hidup karena hal ini merupakan skenario dari ALLAH SWT dalam menguji hamba – Nya ). Untuk harapannya, saya berharap untuk teman – teman organisasi, Lupakan sejarah buruk dari nenek moyang terdahulu dan ayo sama-sama kita ukir sejarah yang bermakna yang bisa menginspirasi banyak orang dan organisasi lain lewat karya nyata kita (apapun itu dalam hal prestasi) dengan SEMANGAT LANGKAH yang MEMBARA ala Mahasiswa. Hilangkanlah sekat-sekat atau pembatas gerak yang selama ini memenjarahkan kita, mari kita robohkan. Untuk fakultas, saya berharap suatu saat nanti saya bisa mengharumkan nama FH UNSRI bukan saja d tingkat lokal dan nasional namun Internasional. InsyaAllah jika Allah Mengizinkan. Butterfly Effect Positif to FH UNSRI. Untuk Saudaraku di Fakultas Hukum, Representasikanlah diri kalian sebagai orang yang jujur, berpikiran maju, kompeten, dapat memberi inspirasi, cerdas, adil, berpandangan luas, mendukung, terus terang, bisa diandalkan, bekerja sama, tegas, berdaya imajinasi, berambisi, berani, perhatian, matang atau dewasa dalam berpikir dan bertindak, setia, penguasaan diri, serta mandiri.
HIDUP MAHASISWA..! JAYALAH RAKYAT INDONESIA
Seputar Kampus
EDISI 15, AGUSTUS 2011
5
Menyambut Mahasiswa Baru Universitas Sriwijaya Media Sriwijaya-Inderalaya, Tepat pada tanggal 12 juli 2011 mahasiswa baru Fakultas Hukum Unsri melakukan registrasi ulan g untu k memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan oleh p ihak rektorat. Registrasi ulang ini send iri dilaksan akan o leh mahasiswa b aru setelah melakukan tes kesehatan di bilik kesehatan Unsri. Jika mahasiswa baru ini d inyatakan lo los kesehatan. M aka, mereka diperkenankan untuk melakukan registrasi ulang di Badan Administrasi Keuangan Pusat Universitas Sriwijaya. Suasana kesibukan dan banyak beraneka ragam segala aktivitas yang dirasakan di lingkungan kawasan rektorat sudah terlihat nampak pada pukul delapan pagi. Mulai dari ada mahasiswa yang baris – berbaris menunggu antrean, ada juga para orang tua mereka yang sibuk mengurus segala kebutu han administratif yang dibutuhkan untuk anaknya. Seperti membeli materai, photo copy berkas dan semacamnya. Susana seperti ini merupakan suatu hal yang lumrah terjadi di kala p endaftaran registrasi ulang mahasiswa baru. selain itu, faktor waktu yang membuat suasana terlihat ramai
dan sibuk yang dimana para mahasiswa baru ini hanya diberi batasan waktu satu hari untuk melakukan registr asi ulang. Meskipun begitu, pihak unsri tetap memberi keringanan waktu kepada mahasiswa baru khususnya yang berasal dari luar Sumatera Selatan seperti yang berada di medan, jambi, jawa dan sebagainya. Perlu diketahui b ahwa jumlah mahasiswa baru Fakultas Hukum Unsri yang diterima berjumlah 260 mahasiswa. Hal inilah yang tentunya juga bisa menjadi alasan utama mengapa suasana pada waktu itu terlihat ramai. Bahkan terlihat dari pegawai administrasi di rektorat tersebut kerepotan melayani sekaligus mengecek berkas yang diterima oleh mahasiswa baru tersebut. Apalagi, para pegawai tersebut tambah dibuat kerepotan karena adanya berkas mahasiswa yang kurang len gkap atau belum memenuhi syarat. Untuk membantu dan sekaligus membimbing p ara mahasiswa tersebut d alam melakukan registrasi ulang. Pihak Faku ltas Hu kum melalui organisasi mahasiswanya yaitu BO Ramah dan juga dibantu oleh kalangan mahasiswa fakultas huku m lain nya, berinisiatif mendirikan stand atau tenda di
antara kawasan auditorium dan rektorat. Tujuan didirikannya itu sendiri ialah sebagai tempat pusat informasi bagi mahasiswa baru. bukan itu saja, para kakak tingkat ini juga berinisiatif untuk terjun langsung membantu mahasiswa baru yang akan melakukan registrasi ulang. Para “senior” ini memb antu mengarah kan,
membimbing dan mengiringi mereka yang ingin melakukan registrasi. Oleh karena itu, dengan adanya keberadaan kakak tingkat tersebut, setidaknya diharapkan mampu membantu segala hal yang dibutuhkan atau pun kendala yang dihadapi oleh mahasiswa baru tersebut. Kemudian adanya
mahasiswa fakultas hukum unsri yang baru ini juga dapat membuat dan meningkatkan fakultas hukum unsri ke depan menjadi lebih baik lagi. Selamat datang mahasiswa baru fakultas hukum unsri. Tetap Jayalah FH Unsri. (MSR )
Photo : Suasana mahasiswa baru saat mendaftar di stand fakultas hukum unsri
Hervana Wahyu, Terpilih Sebagai Ketua ISMAHI Periode 2011-2013
Makan
: Hiruk pikuk mahasiswa Universitas Sriwijaya kampus Palembang sebagian besar menghabiskan waktunya di kantin pantai. Saat ini kantin pantai yang terletak disebelah lapangan sepakbola Unsri menyediakan seperangkat alat music demi memanjakan pengunjung yang sebagian besar mahasiswa.
Kuliah Umum : Sejumlah petinggi FH Unsri tengah berpose bersama pasca menghadiri kuliah umum yang menghadirkan guru besar Universitas Gadjah Mada. Dalam pemaparannya, Prof. Abdullah Ghaffur Anshori mengeluhkan paradigma masyarakat yang menganggap bahwa perbankan syariah hanya milik orang Islam.
Palembang-Media Sriwijaya, Sidang sempat memanas, tatkala salah seorang delegasi yang ditenggarai dari Universitas Salatiga menyatakan mundur dari persidangan. Banjir interupsi seperti pada hari-hari sebelumnya kemb ali menggema. Pr oses pemilihan ketua Ismahi periode 2011/2013 itu pun akhirnya memutuskan Hervana Wahyu dari Universitas Riau sebagai ketua Ismahi yang baru. Inilah pun cak penyelenggaraan kongres luar biasa Ismahi yang dilaksanakan oleh BEM Fakultas Hukum Unsri di gedung Bina Praja, Palembang. Agenda pemilihan ketua Ismahi untuk periode 2011/2013 sempat molor dari jadwal yang ditentukan. Terdapat tiga kandidat calon ketua Ismahi yang baru. Hervana Wahyu, Khoirul Abdi, dan Rio Tingana menjadi kandidat kuat calon ketua Ismahi yang baru. Namun, sekali lagi sebelum proses pemilihan itu berlangsung hujan interupsi kembali bergulir. Rata-rata mereka (delegasi, red) menanyakan kredibilitas calon ketua Ismahi tersebut. Bukan itu saja, terdapat dari beberapa para peserta kongres tersebut juga mempertanyakan kemb ali tentang keabsahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ( AD/ART) yang telah dibentuk di waktu sidang sebelumnya. Sampai-sampai,
pern yataan mencengan gkan muncul dari mulut peserta yang menyatakan bahwa kongres ini tidak sah. Intinya, suasana kongres ketika itu berjalan tidak kondusif diakibatkan banyaknya protes atau pun interupsi yang dilayangkan oleh setiap peserta kongres. Proses pemilihan pun dapat dilaksanakan kembali setelah presidium dan dewan nasional menenangkan semua pihak. Tak hanya itu, delegasi yang tadinya mencoba WO dari sidang kongres tersebut akhirnya mengurungkan niatnya untuk pulang dan mengikuti kembali proses pelaksanaan pemilihan ketua Ismahi. Setelah situ asi kembali kondusif, proses pelaksanaan pemilihan dilanjutkan. Presidium meminta satu orang delegasi dari dua puluh senat fakultas yang ada untuk memberikan hak suaranya memilih calon ketua Ismahi yang baru. Caranya ialah satu perwakilan hanya dibolehkan menulis satu calon ketua yang dipilih dikertas kosong. Lalu, kertas yang telah ditulis tersebut dimasukan ke kotak suara yang telah disiapkan oleh panitia. Kemudian, setelah semua hak suara setiap satu peserta delegasi tersebut telah terkumpul. Semua kertas yang telah diisi tersebut dikeluarkan dan dibacakan oleh
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
panitia di hadapan semua peserta sidang kongres. Walhasil, calon ketua Ismahi yang berasal dari Universitas Riau , Hervana Wahyu mendapatkan perolehan suara tertinggi yaitu sebanyak sepuluh suar a. Pero lehan ini sed ikit menungguli perolehan suara Khoirul Hamid yang memperoleh semb ilan suara dan jauh mengangkangi perolehan suara Rio Tigana yang h anya mendapatkan satu suara. Dengan begitu, Presidium sidang kongres tersebut menetapkan Hervana Wahyu sebagai ketua Ismahi yang baru untuk periode 2011/2013. (Syahri)
Hervana Wahyu Prihatmaka terpilih se baga i ke tua Ismahi 2011/2013
6
Suara Mahasiswa
EDISI 15, AGUSTUS 2011
ISTILAH HUKUM Sumber : http://nesaci .com/contoh-isti lahistilah-hukum/
Code Penal (Pr), Kitab Undang-undang Hukum Pidana Codex (Lat). Kitab Undang-undang Codex justianus (Lat). Kitab Undangundang yang disusun dalam zamam Kaisar Justianus Codificate, Kodifikasi, pembukaan hukum yang berlaku dalam berbabagi kitab. Di Negera Republik Indonesia kita telah memiliki Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Kitab Undangundang Hukum Dagang. Gagasan untuk “mengkitabkan” hukum itu dilahirkan di Perancis dalam permulaan abad 20 segera setelah berakhirnya Revolusi Perancis. Maksudnya ialah untuk mengakhiri kekuasaan hakim atau pengadilanpengadilan yang secara wewenang memberikan putusannya. Common law (Ing), Hukum kebiasaan, hukum adat. Dagavaarding (Bld), gugatan, panggilan untuk menghadapa di muka Pengadilan. Dakwa, tuduhan mendakwa : menuduh; pend akwa: p enuduh penggu gat; terdakwa: tertuduh, tergugat. Delict (B ld). Delik, tindak pidana, perb uatan yang diancam dengan hukuman. Dictum (Lat), Amar dari suatu putusan, bunynya suatu putusan yaitu kata-kata yang terdapat di bawah perkataan “mengadili” atau memutuskan; lihat amar. Doodslag (Bld), pembunuhan. Kualifikasi daripada tindak idana ex pasal 338 KUHP ialah dengan sengaja menghilangkan nyawa orang. (Mjr)
“TidakSesuai Kriteria” BEASISWA yang dibagikan saat ini tidak sesuai dengan kriteria baik beasiswa PPA maupun beasiswa BBM. Mahasiswa yang berp restasi dan kekurangan dalam hal materi tidak mendapatkan beasiswa sedangkan ada beberapa mahasiswa yang tergolong kaya malah mendapatkan beasiswa tersebut. Sistem penyeleksian yang tidak selektif membuat pembagian beasiswa ini menjadi tidak sesuai harapan. Saya salah satu mahasiswa yang pernah mendapatkan beasiswa BBM pada tahun 2008 selama satu semester, namun kemudian beasiswa tersebut saya stop. Sempat terdengar selentingan kabar yang mengatakan apabila ingin mendapatkan beasiswa PPA ataupun beasiswa BBM dengan mudah kita harus mendekati salah satu pegawai untuk memasukkan berkasberkas beasiswa milik kita, maka selanjutnya kita akan dijamin lolos dalam penyeleksian dan mendapatkan beasiswa tersebut. Wahyu Kurniawan Mahasiswa Fakultas Hukum Unsri angkatan 2007
“Sah-sah Saja” MAHASISWA kaya sah-sah saja mendapatkan beasiswa selama mereka memang mahasiswa pintar dengan IPK tinggi dan yang diajukannya adalah besiswa PPA. Saya salah satu mahasiswa penerima b easiswa BBM. Saya mendapatkan beasiswa tersebut dari semester satu. Terkadang memang terjadi penyeleksian yang tidak sesuai. Pada Fakultas lain misalnya, ada mahasiswa yang berstatus sebagai anak dokter mend apatkan beasiswa n amun mahasiswa yang sangat membutuhkan dana tersebut malah tidak mendapatkan beasiswa.
“Lebih Selektif” BEASISWA dalam penjaringannya haru s lebih selektif. Saya sudah beberapa kali mengajukan beasiswa baik beasiswa PPA maupun beasiswa BBM. Tetapi saya tidak pernah mendapatkan beasiswa tersebut. Sistem penjaringan dari rektorat tidaklah selektif. Pada beasiswa PPA mahasiswa yang memiliki IPK tinggi tidak mendapatkan beasiswa, tetapi mahasiswa yang mendapatkan IPK lebih rendah dari mahasiswa lain yang mengajukan b easiswa PPA mendapatkan beasiswa tersebut. Selain itu, sistem yang memberlakukan perpanjangan beasiswa bagi mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa PPA tidaklah sesuai. B easiswa PPA meru pakan b easiswa Peningkatan Prestasi Akademik akan tetapi mahasiswa yang IPK nya turun dari semester yang sebelumnya masih bisa mendapatkan beasiswa. Kalau seperti itu sistemnya untuk apa di buka pendaftaran baru bagi beasiswa PPA tiap semesternya. Sempat saya menanyakan hal tersebut di rektorat namun mereka hanya mengatakan “ibarat bubur kami hanya menyajikan”. Kami h anya menerima nama-nama mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dan segala prosedur diatur oleh Pembantu Rektor III. Belum lagi adanya kecurangan yang terjadi dalam pr oses p enjaringan beasiswa tersebut. Ada salah satu mahasiswa yang memberontak ke rektorat akibat tidak mendapatkan beasiswa, faktanya setelah tindakan yang dia lakukan pada semester berikutnya dia langsung mendapatkan beasiswa yang diajukannya. Ikasari Mahasiswa Fakultas Hukum Unsri angkatan 2009
“Survei Dulu” PENYELEKSIAN penerima beasiswa harusnya di survei terlebih dahulu. Sering terjadi ketidaksesuaian antara mahasiswa penerima beasiswa dengan kriteria penerima beasiswa yang disyaratkan. Misalnya saja mahasiswa yang pulang pergi ke kampus dengan menggunakan mobil bisa mendapatkan beasiswa. Terlebih lagi ada beberapa mahasiswa yang menggunakan dana beasiswa tersebut bukan u ntuk keperluan kuliah melainkan untuk kepentingan pribadi semata. Namun disisi lain mahasiswa yang membutuhkan dana tersebut untuk kepentingan kuliah malah tidak mendapatkan beasiswa. Saya pernah mengajukan beasiswa namun tidak dapat. Mungkin saya dinilai tidak sesuai dengan kriteria penerima beasiswa. Seharusnya mahasiswa yang tergolong mampu dalam hal materi tidak perlu mengajukan beasiswa lagi apalagi dengan mengajukan beasiswa BBM, karena masih banyak mahasiswa lain yang lebih membutuhkan beasiswa tersebut untuk keperluan kuliahnya. Muhammad Ikhsan Mahasiswa Fakultas Hukum Unsri angkatan 2008
Sampaikan Keluhanmu Lewat Suara Mahasiswa dengan format Nama_Jurusan/ Angkatan_Komentar Kirim ke 085769159045 atau kirim melalui email redaksi kami: lpm_fhunsri@yahoo.co.id
Kuisioner
Nazila Mahasiswa Fakultas Hukum Unsri angkatan 2008 Beasiswa........................................................................................................................Dari Hal 1 sasaran alo kasi beasiswa telah ditanggulangi dengan cara merubah sistem menjadi lebih ketat. Menurutnya, ketika pertama kali menjadi pembantu rektor tiga, dia menata ulang kembali sistem yang terkait mengenai beasiswa tersebut yakni secara online. Sebelumn ya, sistem pendaftaran mengenai beasiswa tersebut bisa dikatakan masih “esek-esek”. “Dengan adanya sistem secara online ini, mahasiswa dapat mendaftar dimana saja baik itu di warnet, net center, perpustakaan pusat dan sebagainya.”Ujarnya Perlu diketahui, mekanisme tentang penyeleksian beasiswa ini benar-benar dilakukan secara ketat. Ketika seluruh calon pendaftar beasiswa sudah mendaftar maka database tersebut tidak boleh disentuh oleh siapapun. Hal ini dilakukan agar tidak dirusak dan menghindari fitnah seperti did uga adanya KKN dan semacamnya. Namun, ketika ditanya mengenai sejumlah kebocoran data seperti halnya ada mahasiswa yang mendapatkan jatah beasiswa dengan membobol database Anis Segaff berkilah, menurutnya hal tersebut hanyalah semacam opini publik yang tidak relevan bukti di lapangan.
Lanjut, dengan berbagai proses tahapan penyeleksian, Purek III turut serta dalam pro ses penyeleksian . Dirinya mengakui bahwa dari pihak rektorat telah beritikad baik mengenai ketepat sasaran penerima beasiswa tersebut. Selain itu kuota pembagian beasiswa ini telah dilakukan secara profesional dan prop orsion al ber dasarkan jumlah mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada. Namun, dia masih menyayangkan juga terhadap mahasiswa yang belum sadar akan hal itu. Menurutnya lagi ada dua kelompok mahasiswa yang “nakal” yaitu kelompok pertama masih ada mahasiswa yang jujur menyerah kan datanya sebagaimana aslinya yang setelah dilihat ternyata dia merupakan keluarga yang mampu tetapi mengikuti program beasiswa BBM ( Bantuan Belajar Mahasiswa ) dan untuk kelompok kedua ini bisa dikatakan kelo mpok yang berb ahaya yakni “memanipulasi data”. Conto hnya mahasiswa ini bisa saja kong kalikong dengan pihak lurah atau RT dengan mengubah status keluarganya dari mampu menjadi miskin. Oleh karena itu, di tahun 2012 nanti Anis Segaff akan menyarankan
ke Senat agar nantinya dibuat aturan tegas mengenai penerimaan beasiswa tersebut. Seperti halnya dengan memberikan sanksi berupa sanksi akademik. “Kalau perlu jika ada mahasiswa melakukan penyimpangan tersebut sebaiknya langsung dikeluarkan saja dari U niversitas Sriwijaya.”ungkapnya. Hal ini ditujukan agar nantinya tercipta iklim kesadaran yang baik diantara para mahasiswa untuk berlaku jujur dalam memprogramkan jalur beasiswa tersebut. Selain itu, untuk mensukseskan program beasiswa ini tentunya harus adanya kerja kompak dari pihak Fakultas maupun Ormawa dengan pihak Rektorat. Supaya terjalin komunikasi yang baik dan data-data valid yang diterima oleh rektorat sebelumnya telah diverifikasi terlebih dahulu. Sehingga nantinya alokasi dana
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
beasiswa tersebut bisa didistribusikan secara baik. Hal ini diupayakan agar kejadian alokasi beasiswa dua tahun sebelumnya tidak kembali terulang. Contohnya saja dari data tahun 2010, sebanyak 17 mahasiswa di black list lantaran dianggap telah melakukan penyimpangan data. Untuk tahun 2011, telah mengalami sedikit penurunan yaitu hanya berjumlah enam orang. Oleh sebab itu, Anis Segaff menghimbau kepada seluruh civitas akademika Unsri untuk menyukseskan pengelolan beasiswa tersebut. Supaya alokasi dana beasiswa bisa tepat sasaran maka dibutuhkan koordinasi yang apik antara Fakultas, Ormawa dan Rektorat. (MSR/ARD)
Jelajah
EDISI 15, AGUSTUS 2011
7
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ( KPK ) siap a yang tidak kenal dengan lembaga pemberantasan koru psi in i. Komisi Pemberantasan Korupsi atau biasa disingkat dengan KPK memang merupakan salah satu lembaga negara yang memang “wajib” didirikan mengingat dengan semakin merajalelanya tindakan – tindakan korupsi yang ada di indonesia. Apalagi tindakan yang sangat memalukan tersebut sudah terjadi ataupun terkontaminasi di setiap lapisan masyarakat. Baik itu di lapisan masyarakat bawah, menengah mauapun di kalangan atas ( pejabat ). Hal in i tentunya merupakan suatu “Pekerjaan Rumah” yang amat berat bagi pemerintah indonesia khususnya dalam menannggulangi tindakan koru psi ini yang sudah “mengakar” di berbagai kalangan masyarkat indonesia. S alah satunya ialah mendirikan lembaga pemberantasan korupsi yang bern ama KP K ( Ko misi Pemb erantasan Korupsi ). Meskipun begitu, peran dari masyarakat juga tetap sangat sentral dan penting dalam memb erantas korupsi ini dikarenakan mereka akan mengalami bersentuhan langsung dengan tindakan – tindakan yang bersifat korupsi ini. Oleh karena itulah dengan menjunjung tinggi nilai moralitas maupun spritualnya, dengan begitu suatu perbuatan memalukan ini akan dapat terelakan. Selain itu eksistensi dari KPK sendiri semakin santer dilihat dikarenakan selalu ada saja tayan gan – tayangan kasus korupsi di berbagai media yang
tentunya kasus tersebut selalu berhubungan langsung dengan KPK sebagai salah satu lembaga yang berwenang menangani kasus tersebut. Sejarah Lembaga Pemberantasan Korupsi di Indonesia Sebenarnya Indon esia pernah memiliki enam komisi dan lembaga antikorupsi pendahulu Komisi Pemberantasan Korupsi yang ternyata telah dibubarkan. Adap un enam lemb aga antikorupsi yang pernah dimiliki Indonesia adalah : 1.Tim Pemberantasan Korupsi Tim ini dibentuk tahun 1967 melalui Keppres No.228/197 tanggal 2 Desember 1967 yang bertugas membantu pemerintah memb erantas koru psi (pencegahan dan penindakan) 2. Komisi Empat (Januari-Mei 1970) Dibentuk melalui Keppres No. 12/1970 tanggal 31 Januari 1970 yang bertugas menghubungi pejabat atau instansi, swasta sipil atau militer, memeriksa dokumen administrasi pemerintah dan swasta, meminta bantuan aparatur pusat dan daerah. Selain Komisi Empat, Kepp res yan g sama juga membentuk Komite Anti Korupsi yang masa kerjanya hanya 2 bulan dengan tugas mengad akan kegiatan diskusi dengan pemimpin partai politik dan bertemu presiden. 3.Operasi Penertiban (19771981) Dibentuk melalui Inpres No. 9/1977 d engan tugas pemb ersihan pungutan liar,
Foto: Gedung KPK
penertiban u ang silu man, penertiban aparat pemda dan departemen. 4.Tim Pemberantas Korupsi (1982) Tim Pemberantas Korupsi ini dihidupkan kembali tanpa dikeluarkannya Keppres baru. 5. Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (1999) Dibentuk melalui Keppres No. 27/1999 dengan tugas melakukan pemeriksaan kekayaan pejabat negara.Lembaga ini kemudian menjadi subbagian pencegahan d alam Ko misi Pemberantasan Korupsi. 6.Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (20002001) Dibentuk melalui PP 19/2000 dengan tugas mengungkapkan kasus-kasus korupsi yang sulit ditangani Kejaksaan Agung.
Berdasarkan putusan hak uji materiil ( juducial review) Mahkamah Agung, TGPTPK terpaksa bubar. Sejarah KP K ( Ko misi Pemberantasan Korupsi ) Kemudian yang terakhir didirikanlah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk pada Desember 2003 berdasarkan UU No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa KPK dibentuk karena lembaga pemerintah yang menangani perkara tindak pidana korupsi belum berfungsi secara efektif dan efisien dalam memberantas tindak pidana korupsi. Adapun Visi dan misi dari lembaga ini yakni Mewujud kan Indonesia yang bebas korupsi dan Penggerak perubahan untuk mewujudkan
bangsa yang antikorupsi. KPK sendiri memiliki lima tugas utama yaitu : 1. Penyelidikan-PenyidikanPenuntutan 2. Koordinasi 3. Supervisi 4. Pencegahan 5. Monitoring Diawal berdirinya, KPK dipimpin oleh Taufiequrachman Ruki yang dilantik pada tanggal 16 Desember 2003 bersama empat Pimpinan KPK lainnya, yaitu Amien Sunaryadi, Sjahruddin Rasul, Tumpak H. Panggabean, dan Erry Riyana Hardjapamekas. Di masa awal berdirinya KPK, bisa dikatakan modalnya adalah “Nol Besar”. Para Pimpinan KPK dilantik tanpa gedung kantor untuk bisa bekerja dan tanpa karyawan. Mereka bahkan membawa staf dari kantor lamanya masing-masing dan menggajinya sendiri. Tak berapa lama, baru muncul tim dari BPKP yang menjadi karyawan pertama di KPK. Waktu berlalu dan tim tamb ahan dar i Kejaksaan maupun Kepolisian, mulai datang untuk bekerja di KPK. Sekarang, KPK dipimpin oleh Muhammad Busr oh Muqod das. Beliau sendiri dipilih setelah melewati serangkaian fit and proper test oleh komisis III DPR RI pada 25 November 2010 yang menggantikan ketua KPK Antashari Azhar, Beliau dilantik dan diambil sumpah oleh Presiden RI pada tanggal 20 desember 2010.(*)
Saya Memiliki ............................................................................................................................................................................................ Dari Hal 1 di Monash University Law School, Australia. Begitu juga ketika saya b erkesemp atan menimba ilmu di Birmingham University dan Oxford University, Inggris. Mimpi pertama, saya ingin Faku ltas Hukum memiliki gedu ng menju lang tinggi delapan lantai di kampus Bukit Besar. Gedung itu mampu menampung semua aktivitas. Mulai dari mahasiswa tingkat S1, Magister Kenotariatan (MKN), Magister Ilmu Hukum (S2) dan Doktor Ilmu Hukum ( S3). Mahasiswa dan dosen tidak lagi mengeluh soal ruangan kuliah yang kurang. Kurang banyak dan kurang bagus. Pada gedung yang cukup menjulang itu terdapat perpustakaan modern yang bukan hanya menyiapkan buku-buku, tetapi juga menjadi leisu re facility. M isaln ya, pengunjung bisa mendengarkan lagu-lagu indah atau main play station. Diantara gedung delapan lantai ini terdapat ruang serb aguna yang d apat menampung tamu diatas 1500 oran g. Id eal sekali u ntuk seminar atau aktivitas lainnya.
Berlokasi di Fakultas Huku m kampus Inderalaya dibangun gedung G raha Mahasiswa yang memiliki tinggi empat lantai. Segala macam aktivitas mahasiswa berbaur dalam gedung ini. Aktivitas perkuliahan, ekstra kurikuler, hingga ke fasilitas cafetaria yang representatif. Ada juga bursa mahasiswa yang menjual segala macam souvenir khas fakultas hukum seperti sticker, jaket, topi serta pernak-pernik lainnya. Mimpi berikutnya, staf, karyawan dan mahasiswa Fakultas Hukum UNSRI tidak lagi kesulitan transportasi. Fakultas Hukum memiliki bis sendiri dalam jumlah yang memadai. Dalam perjalanan dari dan menuju kampus, para penumpang dapat memanfaatkan waktu istirahat dengan baik. Mungkin ada yang terlelap tidur selama di perjalanan. Tiba ditempat tujuan masih tetap segar, dapat beraktivitas secara baik. Sementara aktivitas mahasiswa juga luar biasa baik kuantitas maupun kualitasnya. Mahasiswa terbiasa den gan model-model kegiatan praktek
hukum seperti Moot Court. Ada lomba peradilan semu ini secara rutin di tingkat Fakultas. Tidak pula kalah dengan fakultasfaku ltas h ukum lainnya di Indo nesia. Menju arai p ula berbagai lomba peradilan semu baik sebagai kelompok, penampilan individual sebagai jaksa, advokat ataupun hakim. Kegiatan pecinta alam penting. Gemapala WIGWAM adalah organisasi pecinta alam Fakultas Hukum yang sejak lama disegani. Organisasi murni made in FH-UNSRI dengan berbagai kiprahnya. Ada juga kegiatan mahasiswa bidang pers melalui Lemb aga Pers Mahasiswa. Penting pula organisasi mahasiswa bidang olahraga, seni, kerohanian. Semua bersatu. Memiliki sekretariat bersama yang memadai. Itulah mengapa gedung delapan lantai dan G raha Mahasiswa itu harus dibangun. Mimpi selanju tnya terbangun dunia akademik yang kental. Para dosennya aktif menjalankan Tri Dh arma Perguruan Tinggi. Bukan hanya mengajar dua kali satu semester, “atas nama tim,” sudah berani
mendeklarasikan sebagai dosen aktif. Mana penelitiannya dan juga pengabdian pada masyarakat? Mimpi saya, Fakultas Hukum memiliki anggaran sendiri untuk mend anai pen elitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi para dosen. Setiap tahun mayoritas dosen menyebar dan memasuki desa-desa diseluruh wilayah Su matera Selatan. Masyarakat semakin terbantu dan merasakan kehadiran Fakultas Hukum UNSRI. Saya juga bermimpi mampu sedikit meringankan beban para staf/pegawai. Membantu mereka tidak lagi berpayah-payah menumpang “bis orang” untuk sampai ketempat bekerja. Harus menimbulkan kebanggaan sebagai staf Fakultas Hukum UNSRI. Ada perhatian untuk kesejahteraan mereka. Pemasukan dari bis Fakultas Hukum dibagikan kepada para pegawai, terutama yang bersatus sopir. Ada juga dana yang dapat dipinjamkan kepada para staf. Mereka tidak perlu berhutang ke bank jika butuh dana terbatas. Tidak perlu direpotkan oleh berbagai “tetek bengek” persyaratan administrasi yang
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
seringkali tidak mampu mereka penuhi itu. Bahkan saya juga bermimpi ad a staf yang diumrohkan oleh lembaga. Kegiatan agama penting. Mushalla memiliki kegiatan yang rutin. Setiap tahun harus ada kegiatan shalat Idul Adha yang dilanjutkan dengan pemotongan hewan Qurban. Sepengetahuan saya sejak Fakultas Hukum berdiri belum pernah ada kegiatan Qurban. Itulah sebagian mimpi saya. Saya seringkali memiliki mimpi-mimpi indah dimanapun mend apat amanah u ntuk memimpin. Untuk memajukan lembaga yang dipimpinnya, seorang pimpinan memang harus berucap lantang “Saya memiliki mimp i (I ha ve a dream)” Jangan pernah takut memiliki mimpi indah. Apalagi jika mimpi indah itu untuk kebaikan orang lain yang dipimpinnya.
P enelitian SINKRONISASI PERATURAN DAERAH DI KOTAPALEMBANG TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGANANAK OLEH: AMIR SYARIFUDDIN, S.H.,M.Hum. INDAH FEBRIANI, S.H.,M.H. NASRIANA, S.H.,M.Hum.
Ringkasan: Hak Asasi Manusia ( selanjutnya disebut HAM ) merupakan hak –hak yang dimiliki manusia sematamata karen a ia m anusia . Manu sia memilikinya bukan karena diberikan kepa danya o leh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata karena martabatnya sebagai manusia. Perkembangan konsep HAM dewasa ini sudah semakin luas mencakup HAM sipil Politik, HAM Ekosob, dan HAM atas pembangunan. Salah satu bentuk perkembangan konsep HAM adalah mengenai perlindungan terhadap anak dimana Indonesia mengaturnya dalam UU No. 23 Tahun 2002. Pengaturan tentang perlindungan anak ini selain diatur di level Undang-Undang juga memerlukan aturan yang lebih khusus yakni dalam suatu Peraturan Daerah karena berdasarkan semangat otonomi daerah kewenangan dalam mengatur dan mela ksanaka n perm asalah yang berkaitan dengan HAM banyak yang diserahkan kepada daerah. Oleh karena itu timbul permasa lahan yakni Bagaimanakah pengaturan mengenai perlindungan anak di Kota Palembang dan apakah penga turan mengenai perlindungan anak di Kota Palembang sudah sinkron dengan Undang-Undang Nomo r 23 Tahun 20 02 ten tang Perlindungan Anak sebagai salah satu sumber hukum HAM bagi perlindungan anak di In donesia . Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang ingin menganalisis sinkronisasi Peraturan Daerah di Kota Palembang terh adap UU No. 23 Tahun 2 002. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini a dalah pendekatan dogmatik hukum yang tujuan nya untuk mengkaji huku m positif dalam arti “men ghimpun, memapar kan, mens istema tisasi, meng analis is, menafsirkan dan menilai norma-norma huku m positif. Baha n hukum yang digunakan adalah bahan hokum primer, yang didapat melalui studi kepustakan dan sebagai pendukung jyga digunakan dat primer yang didapt dari sumber pertama. Penelitian dilaksanakan dalam waktu enam bulan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaturan tentang perlindungan anak melalui Perda di Kota Palembang belum ada sama sekali , ini dibuktikan dari keseluruhan Perda di Kota Palembang selama lima tahun terakhir (tahun 2005 s.d. 2009) ternyata tidak ada satu pun Perda yang secara eksplisit mengatur tentang Perlindungan Anak, oleh karen a itu pembahasan permasalahan yang kedua mengenai sinkrinisasi Perda Kota Palembang tentang perlindungan Anak terhadap UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tidak dapat dilakukan. Peneliti juga menyimpulkan bahwa secara umum upaya perlindungan anak di Indonesia sudah cuku p baik ditand ai den gaan dibentuknya berba gai peratu ran di berbagai level dan beberapa lembaga yang khusus yang dibentuk dalam rangka upaya perlindungan anak, seperti KPAI, Komnas Anak, dan P2TP2A. (Mjr)
8
Humaniora
EDISI 15, AGUSTUS 2011
Dalsiah: Berdoa dan Jalani Hidup Apa Adanya Awal mula ia bekerja di kampus merah, hanya dilakukannya dalam waktu satu hari dalam satu minggu. Namun, berkat ketekunan dan kesabarannya beberapa pekan yang lalu dirinya diangkat bersama puluhan pegawai dan dosen BLU lainnya dikontrak.
B
arangkali tak banyak yang tahu siapa ‘srikandi’ dibalik kebersihan kampus FH Unsri kampus Palembang. Namun, sumbangsihnya terhadap kebersihan kampus membuat perannya dalam kebersihan kampus menjadi cukup vital. Tak hanya itu, di usianya yang tak lagi muda hingga kini fisiknya masih terlihat menarik dan enerjik. Tak ada perasaan menyesal sedikitpun yang terlontar setiap ia menjalani perannya sebagai pegawai di FH Unsri. perasaan yang timbul adalah tetap berdoa dan jalani hidup apa adanya. Yuk Dal. Sapaan singkat yang kerap mampir ketelinga dirinya kala menjalani tugasnya sebagai petugas kebersihan kampus di FH Unsri. Ia dikenal cukup ramah dan bersahaja, terbukti dengan ketika wartawan koran ini (Media Sriwijaya,red) mewawancarai dirinya beberapa waktu yang lalu. Cukup menarik perjalanan karirnya, banyak lika-liku kehidupan yang harus dia hadapi sehingga dapat menjadi pegawai honor di FH Unsri sampai dengan sekarang. Bahkan, Ibu dari empat orang anak ini sempat meratapi kesedihan ketika ia dan keluarganya harus menelan pil pahit tatkala masalah finansial keluarga merebak. Belum pula keluar dari permasalahan yang tengah dirundung badai. Hal itu justru diperparah dengan kondisi yuk dal pada saat itu dia tidak mempunyai pekerjaaan dan penghasilan suaminya sebagai tukang bangunan tak jua menampakkan hasil yang memuaskan. Akan tetapi, benar kata orang bila berdoa dan diiringi dengan kerja keras pasti jalan terjal turut pula dilalui. Kabar menggembirakan itu datang bukan dari sanak saudaranya ataupun kerabat dekat disekitar rumahnya, anugerah dari Tuhan itu datang dari salah seorang mahasiswa FH Unsri kampus Palembang. Mahasiswi
bernama Winda (sekarang telah menjadi alumni) tersebut menawarkan kepada dirinya untuk bekerja di FH Unsri. Pekerjaan yang dilakoni pun tak cukup sulit. Hanya membersihkan mushola dan toilet yang ada di lingkungan FH Unsri kampus Palembang. Seolah mendapat angin syurga, tawaran tersebut diterimanya dengan senang hati. Awal mula ia bekerja di kampus merah, hanya dilakukannya dalam waktu satu hari dalam satu minggu. Namun, berkat ketekunan dan kesabarannya beberapa pekan yang lalu dirinya diangkat bersama puluhan pegawai dan dosen BLU lainnya dikontrak. Setelah ditetapkan menjadi pegawai honor pekerjaan ini pun dilaksanakannya secara rutin hampir setiap hari mulai dari pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB kecuali hari minggu atau tanggal merah (libur nasional). Tidak banyak harapan yang diinginkan di dalam hidupnya dan keluarganya. Perempuan bernama lengkap Dalsiah ini hanya menjalani kehidupannya dengan apa adanya. Dia tetap bersyukur dengan keadaannya sekarang. Di dalam benak pikirannya ialah hanya akan menjalani pekerjaan yang dia harus terima sekarang. “Berdoa dan jalani hidup apa adanya, yang penting bisa menafkahi keluarga.” ujarnya menambahkan. Sebelum menutup akhir wawancaranya yukd dal ingin mengucapkan rasa terima kasih sebanyak – banyaknya kepada seluruh Fakultas Hukum Unsri yang tetap mempercayainya untuk mengemban tugas di kampus merah. Kemudian, dia juga tak lupa ingin mengucapkan sangat berterima kasih sekali kepada saudari Winda, berkat dirinya jualah mengajaknya bekerja di kampus merah sehingga bisa menjadi pegawai honor seperti sekarang. (SYR)
Aris Halatas Dalsiah
Dekan ................................................................................................................................................................................................. dari Hal. 1
seluruh elemen yang berada di FH Unsri diberi amanah dari pemerintah untuk mendidik mahasiswa, oleh karena itu tentunya amanah tersebut harus dijalankan dengan rasa penuh tanggung jawab. Kemudian yang tidak kalah pentingnya ialah sebagai keluarga b esar, kita selayaknya dan seharusnya selalu memberi perhatian bagi rekan sejawat yang terkena musibah. Sebelum menutup kata sambutannya, karena acara ini bertepatan dengan selang beberapa hari bulan suci Ramadhan Prof. Amzulian meminta permohonan maaf sebesar – besarnya kepada seluruh karyawan dan dosen yang menghadiri acara tersebut. Prof. Amzulian pun tak lupa kembali mengingatkan dosen dan karyawan untuk tidak kendur dalam menjalankan amanah yang diemban. Tak hanya itu, acara ini turut pula disertai dengan undian berhadiah. Sontak, acara silaturahmi dekan tersebut semakin bertambah meriah. Riuh suara saling bersahut-sahutan bergemuruh di ruangan yang sering dipakai oleh mahasiswa FH Sore kuliah tersebut. Apalagi, ketika nama salah seorang dosen/karyawan disebutkan sebagai pemenang undian berhadiah tersebut. Acara berlangsung hikmat, seiring dengan iringan doa serta salam-salaman diantara dosen dan karyawan. ( Syr/Ard )
Foto: Dosen dan Para Pegawai FH UNSRI saat menghadiri acara silaturrahmi (Foto : Ardian MS)
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Forum Mahasiswa
EDISI 15, AGUSTUS 2011
9
PENGGUNAAN MATA UANG LOKAL ASEAN
Oleh: Kiki Eka Sari Mahasiswa Hukum Internasional 2008 FH Unsri
ASEAN (Associasion of south east ASEAN berdiri pada tahun 1967 di tengah situasi regional d an yang sed ang ber ubah. Pada awal pembentukannya ASEAN hanya terdiri dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filiphina dan sampai sekarang ASEAN sudah berjumlah 10 negara anggota. Walaupun masing-masing negara anggota berbeda satu sama lain dalam hal bahasa, budaya, agama, geografi, etnisitas dan pengalaman sejarah, hubungan antaranggota secara bertahap menumbuhka rasa kebersamaan. Perjanjian persahabatan dan kerjasama (Treaty of Amity and Cooperation) yang ditandatangani pada pertemuan
puncak ASEAN yang ditandatangani pada tahun 1967 di Bali disebut sebagai wujud dari nilai-nilai global yang mendasari pembentukan organisasi regional. Selama emp at dekade keberadaannya, ASEAN telah mengalami banyak perubahan serta perkembangan positif dan signifikan yang mengarah pada pendewasaan ASEAN. Kerjasama ASEAN kini menuju tahapan baru yang lebih integratif dan berwawasan ke depan dengan akan dibentuknya Komunitas ASEAN (ASEAN Community) pada tahun 2015. Hal ini diperkuat dengan disahkannya Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang secara khusus akan menjadi landasan hukum dan landasan jati diri ASEAN ke depannya. Pembentukan Komunitas ASEAN diawali dengan komitmen para pemimpin ASEAN dengan ditandatanganinya ASEAN Vision 2020 di Kuala Lumpur pada tahun 1997 yang mencita-citakan ASEAN sebagai suatu komunitas yang berpandangan maju, hidup dalam lingkungan yang damai, stabil dan makmur, dipersatukan oleh hubungan kemitraan dalam pembangunan yang dinamis dan masyarakat yang saling peduli. Tekad untuk membentuk
Komunitas ASEAN kemudian dipertegas lagi pada KTT ke-9 ASEAN di Bali pada tahun 2003 dengan ditan datangan inya ASEAN Concord II. AS EAN Concord II yang menegaskan bahwa ASEAN akan menjadi sebuah komunitas yang aman, damai, stabil, dan sejahtera pada tahun 2020. Negara-negara AS EAN men yadari perlu nya meningkatkan solidaritas, kohesivitas dan efektif itas kerjasama. Kegiatan kerjasama dalam ASEAN tidak lagi hanya terfokus pada kerjasama ekonomi namun juga harus didukung oleh kerjasama lainnya di bidang keamanan dan sosial budaya. Untuk menjaga keseimbangan itu, pembentukan Komunitas ASEAN 2015 berlandaskan pada 3 pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Secu rity Community), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Econ omic Community), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community). Ketiga pilar tersebut saling berkaitan sagtu sama lain dan saling memperkuat tu juan pencapaian perdamain yang berkelanjutan, stabilitas serta pemerataan kesejahteraan di
kawasan. Di dalam pernyatakan ASEAN corcord II pada point ke tiga tentang masyarakat ekonomi ASEAN merumuskan bahwa: “Masyarakat Ekonomi ASEAN akan membentuk ASEAN sebagai pasa r tungga l dan basis produksi, mengubah keragaman yang menjadi ciri khas daerah menjadi peluang bagi komplementasi bisnis membuat ASEAN segmen lebih dinamis dan lebih kuat d ari ra ntai pasokan global. Strategi ASEAN terdiri dari integrasi ASEAN dan meningkatkan daya s aing ekon omi AS EAN. D alam bergerak menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN, ASEAN, antara lain, mekanisme lembaga baru dan langka h-lang kah un tuk memp erkuat pelaksa naan inis iatif yang a da eko nomi termasuk ASEAN Free Trade Area (AFTA), Persetu juan Kera ngka Ker ja ASEAN di Bida ng Jasa (AFAS) dan Kawasan Investasi ASEAN (AIA); mempercepat integrasi regional dalam sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan orang bisnis, tenaga kerja terampil dan baka t, dan memper kuat meka nisme kelemba gaan ASEAN, termasuk perbaikan Sengketa ASEAN Mekanisme
Penyelesaian yang ada untuk memastikan resolusi cepat dan mengikat secara hukum dari ekonomi perselisihan. Sebagai lang kah per tama menuju terwujudnya Masyar akat Ekonomi ASEAN, ASEAN harus mela ksanakan rekomen dasi dari Tingg i Ting kat Satuan Tugas Integrasi Ekonomi ASEAN sebagai dianeksasi.” Sebagai tindak lanjut dari rumusan point ke tiga itu maka Masyarakat Ekonomi ASEAN didasarkan pada konvergensi kepentingan di antara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memp erluas upaya integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan jadwal waktu yang jelas. Salah satu inisiatif baru yang baru menjadi isu adalah penggunaan mata uang lokal dalam ASEAN dan ASEAN plus yaitu Jepang, Korea dan China. Di dalam Hanoi of Plan mengatakan secara jelas terhadap visi dan misi ASEAN sebagai pend ukung r esmi ASEAN concord II yaitu “Dalam peng akuan atas kebutuhan untuk mengatasi situasi ekonomi saat ini di wilayah tersebut, ASEAN harus melaksanakan inisiatif untuk mempercepat Baca Penggunaan Hal. 11
Tarik ................................................................................................................................................................................................................................................................................... dari Hal. 2 diakui perannya sebagai pencari nafkah utama. Persoalan perlindungan hukum bagi tenaga kerja wanita Indonesia tidaklah mendapat perhatian utama bagi pemerintah, upaya untuk memperoleh tambahan devisa bagi Negara dan keuntungan pribadi bagi agen penyalur tidak diimbangi dengan pemberian hak-hak bagi para TKW tersebut. Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja wanita berpedoman pada UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan khususnya pasal 76, 81, 82, 83 84, pasal 93, Kepmenaker No. 224 tahun 2003 serta Peraturan Perusahaan atau perjanjian kerja bersama perusahaan yang meliputi: 1. Perlindungan bagi Tenaga Kerja Indonesia a. Perlindungan Jam Kerja pengaturan masalah waktu kerja diatur dalam Pasal 77 UndangUndang No.13 Tahun 2003, yang menaytakan bahwa waktu kerja 7 (tujuh) jam sehari atau 40 (empat puluh) jam satu minggu untuk enam hari kerja dalam satu minggu. Sedangkan untuk masa kerja lima hari dalam satu minggu, waktu kerja yang diberlakukan adalah 8 (delapan) jam sehari atau 40 (empat puluh) jam seminggu. Pengusaha yang memberlakukan waktu kerja lebih dari ketentuan dianggap memberikan lembur dan wajib membayar upah lembur (Pasal 78). Perlindungan dalam hal kerja malam bagi pekerja wanita (pukul 23.00 sampai pukul 07.00). Dalam pelaksanaannya masih ada perusahaan yang tidak memberikan makanan dan minuman bergizi tetapi diganti dengan uang padahal ketentuannya tidak boleh diganti dengan uang. b. Jaminan sosial dan Pangupahan Agar para pekerja dapat menjalankan pekerjaanya dengan semangat dan bergairah, masalah jaminan sosial dan pengupahan perlu diperlukan oleh perusahaan. Jaminan
sosial yang dimaksud antara lain jaminan sakit ,hari tua, jaminan kaesehatan, jaminan perumahan, jaminan kematian dan sebangainya. Mengenai jaminan sosial ini sudah diatur secara normatip didalam perundangan, sehingga bagi perusahaan yang belum atau tidak memenuhi standard yang sudah ditetapkan dapat dikenakan sangsi. Perihal perlindungan upah diatur antara lain tentang jumlah upah yang diterima oleh para pekerja apabila pekerja sakit, halangan atau kesusahan. Disamping itu diatur pula tentang larangan diskriminasi antara tenaga kerja laki-laki dan tenaga kerja wanita didalam hal menetapkan upah untuk pekerjaan yang sama nilainya. 2. Perlindungan yang sifatnya khusus untuk tenaga kerja wanita a. Kerja malam Kebutuhan dari beberapa sektor industri menuntut tenaga kerja wanita bekerja malam hari. Berdasarkan peraturan perundangan pada prinsipnya tenaga kerja wanita dilarang untuk bekerja pada malam hari, akan tetapi mengingat berbagai alasan, maka tenaga kerja wanita diizinkan untuk bekerja pada malam hari antara lain : a. alasan sosial, b. alasan teknis, c. alasan ekonomis. Ketentuan yang mengatur kerja malam tenaga kerja wanita pada pasal 7 ayat 1 UU No. 12 tahun 1984 yang menetapkan : “ Orang wanita tidak boleh menjalankan pekerjaan pada malam hari, kecuali jikalau pekerjaan itu menurut sifat , tempat, dan keadaan seharusnya dijalankan oleh wanita”. Tata cara mempekerjakan tenaga kerja wanita pada malam hari telah dikeluarkan dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I./ No. Per.04/MEN/1989 yang terdiri dari lima pasal, antara lain, harus ada izin dari Depnaker setempat dengan syarat yang harus dipenuhi, misalnya : mutu produksi harus lebih baik bila mempekerjakan wanita, pengusaha harus menjaga keselamatan, kesehatan
dan kesusilaan (tidak boleh mempekerjakan wanita dalam keadaan hamil, ada angkutan antar jemput dan sebagainya), penyediaan makanan ringan, ada izin dari orang tua / suami dan lain–lain. Namun Kenyataan masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan peraturan tersebut misalnya tenaga kerja wanita tidak disediakan angkutan antar jemput malainkan datang sendiri ke tempat kerja. b. Cuti haid Bagi wanita yang normal dan sehat, pada usia tertentu akan mengalami haid. Didalam prakteknya, banyak wanita yang sedang dalam masa haid tetap bekerja tanpa gangguan apapun. Tetapi kalau keadaan fisiknya tidak memungkinkan sehingga yang bersangkutan tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut. Hal ini diatur dalam UU No. 13 tahun 2003 Pasal 81 dinyatakan: Buruh wanita tidak boleh diwajibkan bekerja pada hari pertama dan hari kedua waktu haid. c. Cuti hamil, melahirkan dan gugur kandungan Bagi tenaga kerja wanita yang hamil, dilindungi oleh UU dalam pasal 82 UU No.13 Tahun 2003 yang menyatakan : - Buruh wanita harus diberi istirahat selama saru setengah bulan sebelum saatnya ia melahirkan menurut perhitungan dan satu setengah bulan setelah melahirkan anak atau gugur kandungan. Ketentuan tersebut dinyatakan berlaku dengan syarat bagi tenaga kerja yang akan menggunakan hak cutinya diwajibkan : · Mengajukan permohonan yang dilampiri surat keterangna dokter, bidan atau keduanya tidak ada, dapat dari pegawai pamong praja atau sederajatnya camat. · Permohonan diajukan selambatnya 10 hari sebelum waktu cuti mulai. Cuti sebelum saatnya melahirkan dimungkinkan untuk
diperpanjang apabila ada keterangan dokter yang menerangkan bahwa yang bersangkutan perlu mendapatkan istirahat untuk menjaga kehamilannya. Perpanjangan waktu istirahat sebelum melahirkan memungkinkan sampai selama – lamanya tiga bulan. d. Kesempatan menyusui anak Bagi tenaga kerja wanita yang masih menyusui anak. Harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anak. Didalam penjelaskan pasal 83 tersebut ditentukan bahwa dipikirkan oleh pemerintah kemungkinan mengadakan tempat penitipan anak. e. Pengapusan perbedaan perlakuan terhadap tenaga kerja wanita peningkatan perlindungan bagi tenaga kerja wanita, dapat dilihat pula dengan adanya beberapa ketentuan yang menghapuskan adanya pebedaan perlakuan terhadap tenaga kerja wanita seperti mengenai upah yang sama antara laki–laki dan wanita untuk pekerjaan yang sama nilainya, meskipun dalam prakteknya benyak sekali keluhan dari para pekerja wanita tersebut, misalnya : 1) tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tambahan atas beban perusahaan, 2) adanya distriminasi atas pengupahan yang sama untuk masa kerja yang sama dan pekerjaan yang sama nilainya, 3) adanya distriminasi atas promosi jabatan antara wanita dan laki-laki, walaupun dalam hal prestasi wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya yang laki-laki, dan sebagainya.
1. Rendahnya kualitas Tenaga Kerja Wanita Indonesia harus segera diperbaiki. Sangat disayangkan bahwa semangat yang menggebu dari para Tenaga Wanita Indonesia dalam usahanya untuk memperbaiki kehidupan keluarganya tidak diimbangi dengan bangku pendidikan yang mencukupi. Suatu hal penting yang mempersukar mereka untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang memadai. 2. Mental mereka harus dipersiapkan mengingat kerasnya lapangan kerja yang akan mereka hadapi. Mitos kerja yang sangat berbeda dengan di Indonesia, sangat perlu untuk dicamkan dengan seksama sebelum pemberangkatan. 3. Pengetahuan bahasa negara tujuan atau paling tidak bahasa Inggris harus dikuasai. Setidaknya agar dapat berkomunikasi dengan warga setempat. 4. Mereka harus diberikan dasar dan pengarahan tentang pengetahuan yang berhubungan dengan berbedanya sistem budaya negara penerima tenaga kerja wanita dengan budaya Indonesia. 5. Memaksimalkan perhatian dan menghilangkan sikapnya yang “seolah” masa bodoh dari pemerintah Indonesia dalam menangani masalah tenaga kerja wanita di Negera Timur Tengah dan negara penerima Tenaga Kerja Wanita Indonesia lainnya. Hal ini penting untuk mengurangi dan menghilangkan nilai negatif yang ada. Bila hal-hal dasar tersebut belum dan tidak juga dilaksanakan maka penderitaan tenaga kerja wanita Indonesia di Negeri Orang masih akan tetap terjadi.
Ada beberapa langkah dasar penting yang harus segera diputuskan dan dilakukan oleh yang berwenang (Pemerintah terutama) dalam penanganan tenaga kerja wanita Indonesia yang akan bekerja di Luar Negeri. Seperti misalnya:
(Footnotes) 1 “ Dari Arab Saudi Bawa Anak Haram” , source: http://www.poskota.co.id/ berita-terkini/2011/05/05/dari-arabsaudi-bawa-anak-haram
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
10
Profil Alumni
EDISI 15, AGUSTUS 2011
Potret Pengacara Yohanes Supriyo.S.H. “ Jujur Merupakan Sumber Luhur” Di dalam pembicaraan tersebut, orang yang tidak dikenal itu mengatakan kepada anaknya bahwa bapaknya akan mau dibunuh. Hal ini tentunya yang membuat anaknya menangis histeris.
H
ukum seharusnya tidak memihak itulah yang tergambar dalam salah satu simbol penegakan hukum yang tergambar jelas dalam dewi themis yang dicirikan dengan mata tertutup membawa pedang dan timbangan, kita semua tahu bahwa penegakan hukum di Indonesia sekarang jauh dari apa yang diharapkan oleh masyarakat sekarang. Karena hal inilah yang membuat salah satu pendekar hukum (advokat) kita satu ini bermotivasi untuk menciptakan clean of government atau menciptakan pemerintahan yang bersih di negeri tercinta ini. Di saat kami ( Media Sriwijaya,red ) menemui di kediamannya di jalan inspektur yazid yang sekaligus juga merupakan kantornya. alumni angkatan fakultas hukum tahun 77 ini dengan senang hati menerima kami. Beliau pun bercerita singkat tentang pengalaman hidupnya sehingga menjadi pengacara yang bisa dibilang sukses sampai dengan sekarang. Di dalam masa kecilnya banyak dihabiskannya dihabiskan daerah transmigrans taman sari metro lampung yang juga merupakan tempat kelahirannya. Dia bercerita bahwa akses transportasi di tempat tinggalnya tersebut sangat sulit untuk dilewati. Bahkan, tanah jalannya bisa dikatakan memprihatinkan.”jika orang yang naik sepeda, bisa jadi sepeda yang naik orangnya ( maksudnya dipikul ) karena jalannya yang berlumpur dan parah”. Ujarnya. Memang sudah kelihatan sekali bahwa suami dari Sandra Yulita SE ini memiliki cikal bakal menjadi orang sukses. Hal ini dibuktikan bagaimana
sejak kecil dia sudah bisa hidup mandiri. Bayangkan mulai dari pukul lima pagi dia sudah harus pergi ke tempat sekolahnya yang berjarak lima kilometer dari rumahnya. Kemudian, setelah pulang sekolah dia pun lekas membantu mengantarkan dagangan ibunya ke para pelanggan dan juga membantu ayahnya menggembalakan sapi. Bukan itu saja, di rumahnya dia meruapakan “juru masak” bagi keluarganya di rumah. Sejak muda, Advokat yang pernah top di era tahun 1987-an bahkan masuk 10 besar orang terpopuler Sumsel versi Sriwi jaya Post tahun 1990 tersebut memang sangat gemar akif bermasyarakat dan berorganisasi. Hal ini dibuktikan ketika dia baru duduk di bangku kelas tiga “SMP”. Dia sudah ditunjuk sebagai wakil partai politik di kecamatannya di pertemuan anggota parpol di tingkat kabupaten. Selain itu, dia juga menjadi ketua pemuda gereja di purbolinggo lampung tengah. Yang lebih mengesankan lagi ialah anggota di organisasi gereja tersebut mayoritas orangnya lebih dewasa dibandingkan dia seperti ada anggota yang berprofesi sebagai pegawai, guru, dan sebagainya. Pada tahun 1975 setelah menamatkan pendidikanya di STM negeri 2 Yogyakarta. beliau hijrah ke Palembang. Saat di berada di
palembang, dia sama sekali tidak mempunyai sanak famili satu pun disana.. karena tidak mempunyai uang untuk menyewa di hotel pengenapan atau di kost-an. dia pun ingin mencoba mencari tempat yang gratis. Dia pun akhirnya menemukan
Bisa dibayangkan dari 1500 lebih calon yang mendaftar, yang diterima oleh perusahaan tersebut hanya berjumlah 75 orang dan itu termasuk dia. Namun, setelah dua tahun bekerja disana. Dia sudah mulai tidak tertarik lagi bekerja disana diakibatkan suasana kerja yang kurang menyatu dengannya. Hal ini yang membuat minatnya terhadap teknologi sudah tidak lagi. Kemudian, minatnya beralih ke dunia sosial. Dia sebenarnya memang dari dulu senang berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu dia senang sekali mempelajari ilmy yang berkaitan dengan psikologi dan filsafat.. karena di jurusan ilmu hukum hampir tidak jauh berbeda dengan pelajaran yang disenanginya. Dia pun memutuskan masuk di Fakultas Hukum Unsri. Setelah masuk di fakultas hukum ini, paradigma berpikir untuk menjadi seorang Advokat benar – benar terpatri di dalam jiwa pria yang pada waktu kuliah mengambil jurusan hukum tata negara ini. Mungkin salah satu faktor yang membuat dia terkenal sebagai pengacara ialah pada awal dia membuka kantor. Tidak tanggung – tanggung, kasus yang diseretnya di pengadilan ialah meliputi ruang lingkup pemerintahan seperti gubernur, walikota yang pada waktu itu berada di zaman era orde baru. yang dimana kebebasan pada waktu itu terkekang oleh tindakan otoriter dari aparat pemerintahan. Bahkan, dia pernah menyerer kasus perkara yang mungkin dianggap kecil yaitu kasus tilang. Dalam kasus ini dia menyeret kapolda mauupun kapoltabesnya. Dalam menangani kasus ini saja dia bekerja dengan single fighter, bukan asociated. Bahkan dengan keberaniannya ini, ada rekan sesama pengacaranya yang heran
Yohanes Supriyo suatu gereja sekaligus tempat sekolah katolik yang tepatnya di Xaverius, jalan Kol. Atmo. Disana dia mendapatkan izin menumpang tidur di ruang karyawan sekolah tersebut. Sebenarnya bukan tanpa alasan, mengapa beliau berhijrah ke kota palembang tersebut. Dia pergi kesana dikarenakan ingin mengirim surat lamaran pekerjaan ke PT PUSRI. Selama empat bulan dia menetap di tempat tersebut, dia akhirnya mendapat informasi untuk melaksanak ujian seleksi penerimaan di perusahaan tersebut. Berbagai tahapan proses yang dia lalaui selama ujian seleksi tersebut. Takjubnya, dia mampu melalui rintangan tersebut.
Hj. Djasmaniar:Mengajar Berarti Belajar “Mahasiswa cenderung belajar sendiri dengan segala fasilitas internet yang sudah memadai”
K
esederhana selalu tampak setiap kali melihat sosok dosen yang satu ini. Sikap bersahaja yang tampak pada dirinya menjadi ciri utama dosen yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Dosen yang bernama lengkap Hj. Djasmaniar M, S.H., M.S. ini merupakan dosen mata kuliah hukum agraria. Wanita yang bertempat tinggal di sekip tengah ini sangat bercita-cita menjadi seorang notaris. Demi mencapai keinginannya menjadi seorang notaris, ia rela pergi ke Jakarta, karena pada saat itu kursus untuk bidang kenotariatan baru ada di Jakarta. Tetapi, harapan hanya tinggal mimpi saja. Keinginannya untuk kursus kenotariatan pupus lantaran orang tuanya yang jatuh sakit. Biar pun gagal men jadi seorang notaris tetapi ia pernah bekerja sebagai pegawai di kantor notaris. Awal karirnya sebagai
dosen dimulai saat ia ditawari menjadi asisten dosen hukum agararia. Tak lama berselang ia langsung d iangkat menjadi dosen tetap Fakultas Hukum Unsri untuk bidang spesialisasi hukum agraria. Pencapaian tertinggi yang pernah didapatkannya selama ini adalah tesis S2 nya mengenai huku m agraria. Walaupun sebenarnya dua tahun yang lalu dirinya sudah pensiun sebagai dosen di Fakultas Hukum Unsri, namu n dirinya masih tetap bekerja dengan status sebagai dosen Luar Biasa (LB). Hal ini dikarenakan dosen Fakultas Hukum Unsri Firman Muntaqo, S.H., M.H. sedang menjalankan kuliah S3 nya. “Saya tid ak per nah merasakan duka saat menjadi seorang dosen. Hanya suka cita yang saya rasakan selama menjadi do sen di Fakultas Huku m Unsri”, ujar d osen
beru mur 67 tahun ini. Kesenangannya berhubungan dengan orang lain yang menjadi alasan utama dirinya tidak pernah merasakan duka saat mengajar. Itulah mengapa ia bercitacita menjadi seorang notaris ataupun dosen seperti saat ini. Selain waktu kerja yang tidak terikat serta keinginan untuk terus belajar juga menjadi alasan tersendiri baginya memilih profesi sebagai dosen. Pendidikan dasar banyak dihabiskannya di Taman Siswa, yaitu saat TK, SD, dan juga SMA, sampai akhirnya ia juga pernah menjabat sebagai Dekan di Universitas Taman Siswa. Di sela wawan cara berlangsung kami sempat menanyakan pendapat ia mengenai perbedaan mahasiswa zaman dulu dengan mahasiswa yang sekarang. Dia berpend apat, masa perkuliahan pada zaman dulu cukup lama. Banyak hambatan yang mengakibatkan tertundanya proses perkuliahan, misalnya saja saat terjadi demo, perkuliahan
akan terhenti sementara waktu, sedangkan mahasiswa saat ini sudah jauh lebih mu dah. Contonya saja mengenai sistem perkuliahan yang menggunakan SKS, hal ini dapat mempercepat dan mempermudah mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perkuliahan. “Tetapi, tidak adan ya keaktifan kelompok belajar di kalangan mahasiswa saat ini sangat disayangkan. M a h a s i s w a cenderung belajar sendiri dengan segala fasilitas internet yang sudah memad ai”, tamb ahnya dengan suara lembut. Di akhir wawancara dengan repo rter (M edia Sriwijaya, red), ia men yampaikan harapannya bagi m a h a s i s w a , Mahasiswa ad alah pemimpin masa depan sehingga
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
dengannya karena mau saja membela orang yang kere dan lebih mengherankan lagi orang – orang yang diperkarakannya merupakan penjabat pemerintah maupun oknum penegak hukum yang berpangkat tinggi. Tetapi sekali lagi demi mewujudkan tujuannya yakni menciptakan clean of government atau menciptakan pemerintahan yang bersih di negeri tercinta ini, dia akan melakukan segala cara meskipun yang tindakan yang akan dia lakukan ini bersifat resiko tinggi dan itu memang benar – benar terjadi. Dia pun menceritakan pengalaman yang mencengangkan tersebut yaitu Pada waktu dia berada di belakang dapur rumahnya, ketika itu juga anaknya menerima telepon dari seseorang yang tidak dikenal. Di dalam pembicaraan tersebut, orang yang tidak dikenal itu mengatakan kepada anaknya bahwa bapaknya akan mau dibunuh. Hal ini tentunya yang membuat anaknya menangis histeris. Karena mendengar teriakan histeris dari anaknya, dia pun langsung pergi menuju anaknya. Setelah mengetahui persoalan mengapa anaknya menangis histeris seperti itu. Dia pun langsung menjelaskan bahwa orang tersebut tidak dapat membunuh papanya dan juga dia mengatakan bahwa orang yang menelpon itu adalah orang “gila”. Sebelum menutup akhir wawancara kami ( Media Sriwijaya, red ) dengan beliau .menekankan kepada para penerus bangsa ini khususnya seluruh mahasiswa Fakultas Hukum Unsri bahwa jangan takut untuk berbuat jujur karena jujur merupakan sumber luhur. Selain kejujuran, dia juga mendambakan para mahasiswa ini agar selalu bekerja keras, tidak takut capek dan tidak pernah kenal lelah. Tutupnya. (SYR/ARD )
Sosok harus banyak belajar dan serius, karena ilmu adalah bekal yang digunakan di masa depan dan ilmu lah yang betul-betul akan di praktekkan di masa depan. (Meintari/Mona).
Rubrik Legislasi
EDISI 15, AGUSTUS 2011
11
UNDANG-UNDANG N0. 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL P endidikan adalah usaha tumpah darah Indonesia (keamanan); pentingnya dalam pembentukan atau juga dapat berupa peningkatan pendidik, pengawas, pegawai tata sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (pasal 1 ayat 1). Sistem pendidikan nasional ditetapkan melalui UndangUndang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989. Di mana Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.Tujuan nasional Negara Indonesia tertuang di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke IV, yaitu : 1. Membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
2. Untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa (kesejahteraan); 3. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan (ketertiban). Pada pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional dijelaskan mengenai tujuan dari sistem pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan lain yang tidak kalah
suatu undang-undang pendidikan ialah untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) yang kelak dapat merubah perekononian Negara Indonesi lebih baik lagi dikemudian hari. Guna mempercepat peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) indonesia, mulai dicanangkan gerakan wajib belajar duabelas tahun secara bertahap, untuk mengejar mutu SDM Indonesia yang terpuruk hingga mendapat predikat terendah di Asia. Namun perlu diperhatikan juga, di mana setiap perundang-undang/ pepres/pp/perda dan lain sebagainya selalu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan suatu sistem pendidikan nasional dapat berupa meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia,
mutu SDM yang berorientasi pada penghidupan masyarakat yang layak. Kekurangan suatu sistem pendidikan nasional dapat ditinjau dari segi perekonomian, dimana apabila, selama duabelas tahun dapat dihitung besarnya investasi yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dan pemerintah, dari sisi masyarakat yang harus dibelanjakan adalah untuk SPP, uang buku, uang praktikum, uang jajan, uang transport dan uang sumbangan-sumbangan lainnya. Dari sisi pemerintah lebih banyak lagi yanag harus dibelanjakan mulai dari penyediaan sarana prasarana pendidikaan seperti ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, perpustakaan, laboratorium, lapangan olah raga, dll; tenaga
Sedikit Cerita Motivasi Di Bulan Ramadhan… Ada begitu banyak cerita-cerita motivasi yang telah kubaca, namun hanya ada beberapa diantaranya yang tanpa harus berpikir panjang benar-benar menyentuh. disini saya hanya akan bercerita sedikit saja ya, selamat menyimak….
S
uatu hari ada seseorang bercerita, aku bermimpi suatu hari seor ang malaikat datang menyapaku lalu menemaniku berjalan-jalan serta menunjukkan keadaan di surga. Saat memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata,” Ini adalah S eksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, akan diterima”. Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku terkejut karena mendapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. Serta menyatukannya dalam arsip-arsip tertentu. Kemudian,…. aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang. lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Lalu ia pun berkata. “Ini adalah S eksi Pengepakan dan Pengiriman, Disini, kem uliaan dan rahmat yang diminta manusia akan dipro ses da n dikirim kembali ke manusia-manusia yang memintanya”
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim kembali ke bumi. Kami melanju tkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh kor idor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yan g san gat mengejutkanku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun, seakan-akan tidak ada kegiatan apapun disana. “Ini adalah S eksi Pernyataan Terima Kasih”, kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu. “Bagaimana ini? Mengapa hamp ir tid ak ada peker jaan disini?”, tanyaku. Menyedihkan”, Malaikatku menghela napas. “Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih”. “Ba gaiman a manu sia menyatakan terima kasih atas Rahmat Tuhan?”, tanyaku.
“Sederhana sekali”, jawab Malaikat. “Cukup berkata, ‘ALHAMDUL ILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih, Tuhan’ “. “Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukur i?”, tanyaku. Malaikat-ku menjawab, “Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, Pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. “Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.” “Dan jik a eng kau mend apatkan pesan in i di kom puter mu,engkau ad alah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu” Juga…. Jik a eng kau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesak itan … engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini” “Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat…. Maka,engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”. “Jika,…….. engkau dapat meng hadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada
usaha, penjaga sekolah, gaji guru, dan gaji-gaji karyawan selaian guru, biaya operasional sekolah, dan banyak biaya-biaya lainnya. Kesimpulannya adalah tidak sedikit biaya yanag harus dibelanjakan oleh pemerintaha dan masyarakat untuk dunia pendidikan wajar duabelas tahun ini. Meskipun telah ada solusi pemerintah berupa dana Bantu Operasional Sekolah (BOS) namun sering kali ada beberapa petugas/oknum yang memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan pribadi atau kelompok yang melenceng dari fungsinya. Perlunya tekad dan komitmen yang baik dari seluruh pihak guna terciptanya suatu sistem pendidikan nasional yang bermanfaat untuk berbagai segi kehidupan. (atica)
Rubrik Motivasi
ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan,atau kematian … Maka, engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang didunia” “ J ik a , … . o r a n g tu a m u masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan … Maka sungguh, engkau termasuk orang yang beruntung dan sangat jarang. “Jika engkau d apat menegakkan kepala dan tersenyum… maka, engkau bukanlah seperti o rang kebanyakan, engkau unik dibandingkan emua mereka yang berada dalam ker aguan dan keputusasaan”
“Jik a,…eng kau da pat memb aca pesa n ini, maka engkau menerima rahmat ganda yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali”. Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugera hkan kepadamu….. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu un tuk mengingatkan mereka betapa mereka sangat berarti bagi kita.
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu’ “. (QS:Ibrahim (14) :7 )
Penggunaan ..................................................................................................................................................................................................................................................................... dari Hal. 9
pemu lihan ekonomi dan mengatasi dampak sosial dari krisis ekonomi dan keuangan global. Langkah-langkah ini menegaskan komitmen ASEAN untuk integrasi regional lebih deka t dan diarah kan un tuk meng konsolidasi dan memp erkuat fundamental ekonomi Negara Anggota.” Salah satu nya ad alah memperkuat kerjasama d an keuangan makr oekonomi dengan cara
Mengembangkan pasar keuangan dalam dan cairan u ntuk memungkinkan pemerintah dan peru sahaan swasta u ntuk meningkatkan pendanaan jangka panjang dalam mata uang lokal, sehingga mengurangi ketergantungan pada keuangan atas bank dan membatasi risiko krisis keuangan. Dalam hal mata u ang, Konf erensi Tingkat Tin ggi ASEAN di Jakarta 7-8 Mei ini tidak
membicarakan kemun gkinan pembentukan mata uang bersama seperti yang dilakukan Uni Eropa. ASEAN lebih menekankan penggunaan mata uang lokal dalam setiap transaksi perdagangan yang dilakukan. Setiap Pemerintah di 10 negara ASEAN harus mendorong bankbank sentr al mer eka un tuk mematangkan rencana perjanjian pertukaran mata uang secara bilateral antarsesama negara
ASEAN. Dengan perjan jian tersebut, transaksi perdagangan antarnegara ASEAN d apat menggunakan mata uang lokal negara tersebut secara langsung. pentingnya bank-bank sentral di negara-negara AS EAN (Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara) mempelajari kemu ngkinan untuk bisa melakukan dan mempersiapkan fasilitas perjanjian pertukaran mata uang bilateral (bilateral swap
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
agreement/BS A). BSA itu maksudnya pertukaran dengan menggunakan mata uang local. den gan ad anya p erjanjian antarnegara ASEAN atau antara sepuluh negara ASEAN dan Jepang, Korea Selatan, dan China, perdagangan dapat menggunakan yen, yuan, atau won secara langsung. N amun, u ntuk mencapai hal tersebut, setiap bank sentral harus saling terkait satu sama lain.
12
ISMAHI
EDISI 15, AGUSTUS 2011
Tak Beri Hak Suara, Panitia Walk Out dari Kongres Oleh : Rendi Hariwijaya Palembang-Media Sriwijaya Belum juga selesai pelaksanaan kongres luar biasa ISMAHI di Palembang saat itu, hingga kini beragam perisitiwa masih menyisakan sekelumit polemik yang mesti dituntaskan. Seyogianya, meruntut run down acara yang disebar panitia, hari sabtu (17/7) adalah proses terakhir pelaksanaan kongres ISMAHI. Namun, lantaran beberapa hal yang membuat terhambatnya proses pemilihan ketua ISMAHI yang baru ‘terpaksa’ kongres molor hingga hari berikutnya. Pada hari ketiga pelaksanaan kongres kemarin, Sabtu (17/7) rangkaian acara langsung diisi dengan agenda pemilihan presidium sidang. Berdasarkan hasil voti ng yang dilaksanakan oleh panpel, terdapatlah tiga nama yang bakal menjadi calon presidium sidang. Ketiga nama yang menjadi calon presidium itu adalah Meili Ferawati dari Universitas Riau yang memperoleh 11 suara. Kemudian disusul oleh Yulianis dari STIH Pertiba dengan persentase perolehan suara sebesar lima suara dan terakhir ditempatkan oleh Radiansyah dari Universitas Sriwijaya dengan perolehan dua suara. Setelah itu, redaksional acara dilanjutkan dengan pemilihan anggota komisi yang terbagai dalam tiga komisi yaitu, komisi A, komisi B, dan komisi C. Ketiga komisi ini akan membahas draf keperluan dasar keorganisasian seperti, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
(AD/ART) dan garis-garis besar haluan kerja organisasi (GBHKO). Proses pelaksanaan kongres ini hampir menyisakan tanda tanya besar ketika proses pelaksanaan sidang tengah berlangsung. Terang saja, pada saat pemilihan anggota komisi selesai. Peserta dikejutkan d e n ga n kehadiran beberapa pese rta l e n gk a p d e n ga n almamater y a n g mereka ke n a ka n masuk ke da l a m r u a n ga n si d a n g. Kemudian, s a l a h seor ang pese rta menanyakan keabsahan dari kedatangan delegasi yang baru masuk untuk dapat memberikan hak suaranya dalam pemilihan ketua ISMAHI. Namun, kuorum dan presidium menetapkan bahwa delegasi yang mengalami keterlambatan diputuskan hanya memiliki hak berbicara dan dengan tidak mengurangi rasa hormat hak suara delegasi yang baru masuk dicabut.Terang saja, hal ini membuat delegasi yang baru datang berang.
Mereka beranggapan, kedatangan mereka ke kongres menjadi sia-sia lantaran tak mendapatkan hak suara seperti yang mereka inginkan Hal ini disetujui oleh beberapa peserta lainnya, peserta yang pro terhadap delegasi yang baru datang untuk
disamakan haknya sebagai peserta bahkan sempat menyatakan menarik diri dari kongres atau walkout. Ketika dikonfirmasi, peserta yang ditenggarai merupakan delegasi Unsri tersebut menyatakan untuk WO lantaran Ia menyayangkan sikap peserta lainnya yang tidak menyetujui pemberian hak yang sama kepada peserta yang datang terlebih dahulu. Tak ayal, kericuhan pun tak terelakkan. Peserta yang pro terus-
terusan mendesak presidium untuk mempertimbangkan kembali putusannya. Namun, presidium tetap keukeuh dengan apa yang telah diketok palu. Tak pelak, ruangan yang biasa dipakai oleh pejabat daerah Sumsel itu sempat bersitegang. Peserta yang kontra terus mendesak agar kongres dilanjutkan tanpa mengindahkan keinginan delegasi yang baru datang untuk mendapatkan hak yang sama. Berang dengan situasi demikian, Rio Tigana perwakilan Unsri menyatakan WO beserta keseluruhan panitia dari Unsri untuk keluar dari ruang persidangan. Hal ini diikuti oleh delegasi yang baru datang dari STIH Sumpah Pemuda Palembang dan Universitas Jombang. Tak ketinggalan, presidium III, Radiansyah yang merupakan delegasi Unsri ikutikutan membelot atas putusan yang dijatuhi oleh Presidium I, Meili Ferawati. Sidang sempat terhenyak beberapa saat, lantaran presidium tak menyangka akan kejadian yang sedang Ia saksikan. Dirinya langsung menghimbau panitia untuk kembali
masuk kedalam ruang persidangan. Namun, hal ini tetap tidak diindahkan oleh panpel yang sebelumnya mengiringi proses pelaksanaan sidang. Setelah melewat proses panjang yang alot, diiringi dengan adu argument diantara peserta dengan presidium dan peserta lainnya membuat sidang ini diskors selama 1x10 menit. Dalam rentang waktu skors sidang, peserta kemudian diajak untuk rembukan mencarikan solusi yang arif bagi kedatangan delegasi yang baru datang. Belum juga memberikan putusan atas hasil musyawarah diantara para peserta, delegasi dari STIH Sumpah Pemuda dan Universitas Jombang menyatakan kesediaan mereka untuk mengikuti sidang berikut dengan putusan apapun yang akan dihasilkan kongres. Mereka beranggapan bahwa yang paling penting adalah ISMAHI ini bisa tetap berdiri kokoh Hal ini seolah membuat hati presidium I dan II yang dari awal pelaksanaan kongres terus dicecar oleh peserta lainnya berbunga-bunga. Senyum sumringah pun sempat mampir dan menyapa peserta. Tanpa berpanjang lebar, agenda acara langsung dilanjutkan dengan pembacaan laporan komisi per komisi yang sebelumnya ditugaskan untuk membahas beberapa draf keperluan keorganisasian. Foto: Delegasi tengah meninjau legalitas surat keputusan pelaksanaan kongres luar biasa ISMAHI di Palembang
Forum Mahasiswa
MENYAMBUT SANG PETUGAS MASA DEPAN F
akta sejarah Indonesia telah memperlihatkan peran besar dari keberadaan kaum muda, hal ini dapat tercermin pada berbagai peralihan rezim dari negeri ini. Kehadiran kaum muda dalam mengusung harapan masa depan dari suatu bangsa atau Negara pun hadir diberbagai belahan dunia, salah satu sosok misalnya Che Guevara yang tampil menggerakkan semangat revolusi di amerika latin. Keberhasilannya dalam membantu Castro dalam menumbangkan rezim dari Batista di kuba p ada tahun 1 959 membuat Guevara kembali memimpin kelompok revolusi bawah tanah di Bolivia. Namun sayang, ia kemudian mati ditembak pada usia 39 tahun, usia yang cukup muda. Oleh karena itu betul kata Soekarno, “ berilah aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia’. Pidato yang berapi-api yang memiliki makna dahsyat akan langkah suatu perubahan yang digawangi oleh kaum-kaum muda. Optimalisasi Peran generasi muda dimasa datang cuku plah p enting, hal ini mengingat di genggangam sosok-sosok itulah to ngkat estafet penerus catatan sejarah bangsa ini akan d ijalan kan. Kesadaran akan realitas ini mesti perlu dibangkitkan demi memberikan suatu harapan baru
tentang masa depan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Dari rangkaian perjalanan negeri ini, rakyat sudah cukup lama mengalami berbagai penderitaan, keterbelakangan dan keterpurukan dalam hidupnya karena terjadi manipulasi-manip ulasi oleh pemerintah dan penguasa dalam menyajikan data u ntuk kepentingannya. Walaupun disisi lain sudah ada rakyat yang dapat menikmati kemerdekaan Indonesia, tetapi sungguh hanya sebagian, yakni kelompok pemilik modal atau elit penguasa yang kemu dian mencerminkan bagaimana jurang antara yang kaya dan yang miskin itu semakin jelas melebar. Oleh sebab itu tugas dari kaum mu dalah u ntuk memastikan harapan tentang masa depan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat dan tidak hanya sekedar wacana ataupun mimpi belaka. ‘ Kenyataan hari ini adalah mimpi hari esok dan mimpi hari ini adalah ken yataan hari esok’ merupakan sebuah selogan yang penuh dengan pesan nilai terutama kepada pemuda akan pentingnya membangun harapan besar demi masa depan yang lebih baik. Dalam konteks hal tersebut, maka P esan akan kebangkitan intelektual menjadi sebu ah hal yang penting. Intelektualitas merupakan buah dari proses ’ ber fikir yang
mendasar’. Dalam a rt ia n bahwa berangkat d a r i kesadaran untuk membaca berbagai realitas Oleh : d a n JHADI WIJAYA Mahasiswa FH UNSRI mencipta berbagai alternatif dan solusi akan fenomena yang terjadi. S ebagaimana juga intelegensia, merupakan bahan baku intelektualitas-bukanlah apa yang memenuhi kepala kita. Namun sebenarnya, apa yang dapat menyinari hati kita dengan cahaya kebenaran sehingga kita dapat memilah mana jalan yang benar dan mana yang salah. Kompetensi dan kapasitas dari semua wacana perubahan yang ditawarkan oleh generasi muda dimasa akan datang sudah seharusnya secar a otomatis generasi muda akan sulit menjadi bagian dari masa depan dan solusi bangsa ini. Kemudian Integritas, Hal ini sangat penting dalam menunjang kred ibilitas. Apapun dan bagaimanapun prestasi yang telah diberikan akan menjadi tidak berarti bila diri belum mampu
terkendali dengan baik. Aspek integritas relevan dengan moral dan kepekaan. Un tuk menghadirkannya, intensitas interaksi dengan realitas menjadi urgen mengingat disanalah proses integrasi integr itas melekat pada diri. Dan Sinergi. Kemampuan diri dari pribadi seseorang tidak lah cukup, jejar ing tetap dibutuhkan untuk membuat visi ideal kita terhad ap rakyat, Indonesia, dan dunia terealisasi dan mudah dipahami. Aktifitas dikelompok, organisasi, komunitas, serta pemanfaatan tekn ologi ko munikasi dan informasi semakin penting dalam membangun jejaring. Hal ini demi menjamin interko nektif itas jejaring dengan segala dunia. Baik nyata maupun maya. Resolusi teknologi informasi dan komu nikasi saat ini telah menghantarkan pada sebuah fase dimana kerjasama tidak hanya dilakukan seb atas hubu ngan d iplomatik an tar negara, namun sudah melampaui pada tahapan personal. Berbagai Prestasi yang akan kita capai akan terwujud apabila kita mampu menghadirkan keempat hal tersebut secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berb angsa dan bernegara. Sehingga Generasi muda akan
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
tampil menjadi figur alternatif yang menjanjikan dimasa yang akan datang, dengan d imilikinya kejelasan pribadi, profesionalitas sikap, dan kemampuan yang tidak meragukan. Tanpa rasionalitas dan alasan yang konkrit, sangat sulit bagi siapapun menolak kehadiran generasi ini dalam berkontribusi membangun Indonesia Kala Tinta itu di tumpahkan pada kain putih yang terhampar tak bermakna, Sadarkah kau ? Bahwa warna itu hadir memberi nilai akan dunia hampa ini? Onggokan daging yang bergerak itu berfikir kalo mereka kini gagah hanya karna dibangun oleh Lapisan beton dan tumpukan baja, oleh kata perekonomian, atau oleh nyanyian pemerintahan. Tidak kawan..! Sentuhan hati dan sebungkus semangat, Adalah perekat yang terselip dalam fondasi perjalanan sejarah peradaban. Sebuah perangkat revolusi. Bungkuslah difikiranmu dengan berbagai baju yang bersih, tempelkan otakmu dan hatimu mengiringi langkah lidahmu. Guna menghapus daftar kemelaratan dan kebodohan. Demi cahaya perubahan
Seputar KLB Ismahi BEM FH Unsri Selenggarakan Kongres Luar Biasa ISMAHI Palembang-Media Sriwijaya Berselang beberapa tahun semenjak era kep enguru san terakhir empat tahun silam, organisasi non profit mahasiswa fakultas hukum se-Indonesia ISMAHI (Ikatan S enat Mahasiswa Hukum Indonesia) kemabali digelar. Agenda yang seharusnya bisa direalisasikan satu tahun lalu ini akhirnya baru bisa diselenggarakan tahun ini. Sebu ah keho rmatan bagi Palembang yang dipilih menjadi tuan rumah agenda pertemuan mahasiswa hukum se-Indonesia. Bukan tanpa alasan, menurut Nur Hudi selaku perwakilan dari Dewan pimpin an nasional ISMAHI,berlangsungnya acara hingga bisa dilaksanakan hari ini, Kamis (14/7) berkat kesediaan BEM Fakultas Hukum Unsri dalam mengakomodir kepentingan organisasi. Lanjut, dirinya turut pula bersyukur atas digelarnya pelaksanaan even akbar mahasiswa hukum se-Indonesia ini adalah momentum yang tepat. Mengapa ? menurut dirinya, hal tersebut adalah keakur atan penyelenggaraan IS MAHI dengan kampanye Sumsel dalam menyukseskan SEA Games keXXVI di tanah Sriwijaya. Even yang rencananya akan diselenggarakan secara kontinyu selama tiga hari kedepan ini, akan menggunakan tiga lokasi yang dijadikan sebagai lo kasi pelaksanaan kongres. Lokasi pertama yang dijadikan sebagai temp at pembu kaan kon gres Ismahi akan menggun akan gedu ng pertemuan Istana
Gubernur, Griya Agung. Dihari kedua, rencananya peserta akan diajak ke Aula Pasca Sarjana Unsri untu k melanjutkan agenda kongres. Dihari terakhir, gedung Bina Praja yang bertempat di Kantor Guber nur Sumatera Selatan akan menjadi ven ue t e r a k h ir k o n g r e s . Rencananya,pada hari ketiga ini akan diselenggerakan serah terima jabatan Ketua ISMAHI yang baru. *** Sepi Peserta Pada hari per tama pelaksanaan K ongres (14/7) kesemua peserta yang dijanjikan panitia bakal ‘membeludak’ tak menuai hasil. Dilihat pada hari pertama pelaksaan, yang tampak hanyalah segelintir mahasiswa non- Unsri yang tu rut hadir. Menu rut panitia, yang baru meregsitrasi ulang bar u 15 perguruan tinggi saja. Marjin yang terlalu mencolok terlihat saat wartawan koran ini (Media Sriwijaya, red) menanyakan total undangan yang disebar yang sebanyak 96 perguruan tinggi. Namun, panitia berkilah. Menurut mereka, hal tersebut dikarenakan kebanyakan peserta masih dalam perjalanan menuju Palembang. Namu n, hingga berita ini ditu runkan lonjakan peserta secara signifikan tak kunjung datang. Sekedar informasi, kesemua mahasiswa yang menjadi peserta Ko ngres luar b iasa ISMAHI di Palembang ini diinapkan di Hotel Sukarame, Palembang. Termasuk perwakilan Dewan Nasio nal ISM AHI, Nurhudi. (Rendi)
KLB : Spanduk bertuliskan Kongres Luar Biasa ISMAHI. Kongres ini dilaksanakan karena kevakukan pengurus ISMAHI Pusat.
EDISI 15, AGUSTUS 2011
13
Hari Kedua Kongres ISMAHI Banjir Interupsi
Palembang-Media Sriwijaya Hingga hari kedua pelaksanaan kongres luar biasa Ikatan senat mahasiswa hukum Indonesia (ISMAHI) Jumat (15/7) di Palembang, info terkini yang dirangkum wartawan koran ini (Media Sriwijaya, red) belum ada lonjakan fantastis kuantitas peserta yang hadir. Sama seperti hari pertama p elaksan aan kongres, keselu r uh an peserta tak memperlihatkan tan d a- tan d a ‘ramai’. Yang ada hanyalah wajah-wajah lama yang m e m a n g semenjak hari p e r ta ma p elaksan aan sudah datang ke Palembang. Belum d ike t ah u i secara pasti, k e n a p a k o n g r e s s e k e l a s nasional ini sepi peserta. Informasi yang diter ima dar i panitia, kebanyakan peserta masih dalam perjalanan menuju Palembang. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda semarak ISMAHI bakal terasa meriah. Padahal, hari ini adalah hari kedua pelaksanaan. Atau bisa dikatakan sebagai acara inti dari pelaksanaan kongres luar biasa ini. Pada hari kedua ini, kesemua peserta sudah turut diajak dalam agenda substantif kongres luar biasa ini. Seperti halnya pada pukul 10.00 WIB tadi dilaksanakan seminar nasional bertajuk ‘Solusi di Tengar Krisis Nasional” yang menghadirkan seju mlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Kegiatan yang dilangsungkan di Gedung Serbaguan Pasca Sarjana Unsri ini dihadiri semua peserta kongres. Bus Usang Kemu dian, p elaksanaan kongres dilanjutkan dengan Pleno. Agen da Pleno I yang akan memb ahas AD /ART senat. Peserta diangkut langsung dari aula pasca sarjana Unsri dengan menggun akan bus kota yang disewa secara khusus oleh panitia. Namun, menurut informasi yang diterima. Moda transportasi yang digunakan peserta menuju gedung Bina Praja sebagai tempat
pelaksanaan agenda kongres memb uat seju mlah pan itia lainnya berang. Terang saja, acara sekaliber ISMAHI yang m e m p er t e m u k a n s iv it a s akademika mahasiswa hukum seIndonesia diangkut sebuah bus usan g trayek Bukit BesarJakabaring.
Agenda Molor Tak hanya itu, redaksional acar a selan jutnya yang seyogianya bakal dimulai pada Pukul 16.00 WIB molor hingga satu jam. Banjir interupsi pun tak terelakkan. Hampir kesemua peserta melontarkan argumen masing-masing. R iuh su ara peserta yang saling bersahutsahutan pun menjadi nada-nada sumbang yang mampir ketelinga penulis. Samp ai-sampai, salah seorang peserta yang dengan lantangnya menyampaikan argumennyasempat mendapatkan ‘hadiah’ tepukan dari peserta lainnya. Tak pelak, hal ini membuat pimpinan sidang pengantar (Pindangtar) I, Nur
Hudi kewalahan. Dirinya sempat mengalihkantampuk kepemimpinan Pindangtar II yang bertugas sebagai notulis untuk memimpin sidang. Tak pelak, hal ini membuat Pindangtar II yang merupakan perwakilan dari tuan rumah gusar. Eksp resi wajah d an gestur tubuhnya menampakkan k e g e li s a h a n k e t i k a Pin dangtar I mengaksepsikan Pindangtar II langsung mengambil alih sid ang. Tak ayal, interupsi s e c a r a sporadis dari p e s e r t a bergaung. B ah kan , interupsi itupu n tak h a n y a ditujukan k e p a d a pindangtar yang memimpin jalannya sidang melainkan pula mengarah kepada panitia. Panitia pun kebagian jatah ‘dimarahi’ peserta lantaran tidak memenuhi keinginan yang mereka (Baca : Peserta) inginkan. Hal ini jelas membuat panitia kelabakan. Terang saja, peserta kongres meminta seju mlah kejelasan sejumlah poin rancangan tata tertib acara seperti AD/ART Kongres ISMAHI, SK (Baca : Surat Keputu san) pelaksanaan kongres hingga meminta tambahan foto kopi rancangan tata tertib acara. Hingga berita ini diturunkan, agenda acara masih berlanjut dengan pembahasan AD/ART dan GBHPKO ISMAHI. (Rendi)
Sausan kongres luar biasa ISMAHI di Palembang. Hervana Wahyu delegasi Universitas Riau terpilih menjadi ketua ISMAHI periode 2011-2013.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Foto: Presidium Sidang ISMAHI
14
Resensi Buku
EDISI 15, AGUSTUS 2011
L.S.D.L.F. Lontong Sayur Dalam Lembaran Fashion
Paperback, 284 pages Published 2004 by PT Gramedia Pustaka Utama ISBN. 9792209522 primary language: Indonesian original title L.S.D.L.F - Lontong Sayur Dalam Lembaran Fashion url: http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=EGdI5104&kat=4# characters: Alif, Raisa, Didi, Nisa
L.S.D.L.F. adalah refleksi dari sisi hidup wartawan-wartawan lifestyle. Mereka ber ada dalam pr ofesi yang berhadapan langsung dengan berbagai kond isi so sial metropolis. Mereka berinteraksi dengan orang-orang gila brand, social climber, fashion society, ingin jadi model terkenal, intrik agen-agen model, kaum metroseksual, dan orang-orang yang tulus di tengah sekelompok hedonis. Mereka menanggapi kehidupan dengan kritis dan investigatif. Keempatnya adalah Alif, Raisa, Didi, dan Nisa. Salah satu dari mereka, Alif, menyimpan satu affair dengan seorang staf. Ia menemukan tantangan yang menyenangkan dengan affair ini. Sebagai penulis dengan jam terbang yang tinggi,
T
Alif juga memiliki penggemar gelap yang tak diketahui jenis kelaminnya. Alif menjaga eksistensi penggemarnya ini karena ternyata ia banyak memberikan ide dan kritikan yang memicu cara berpikir Alif jadi semakin kr itis. Alif juga beru saha mengorbitkan seorang model pemula yang misterius latar belakang hidupnya. Profil penulis : Syahmedi Dean, seorang jurnalis bidang lifestyle, lahir di Medan tahun 1969, dan menamatkan kuliah S1 Jurusan Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia Yogyakarta tahun 1995. Pengalaman jurnalistik pertamanya dialami tahun 1995 di harian Th Coment :
ini adalah rekomendasi dari temen gw yang katanya sih bagus...well... selama beberapa chapter gw agak jenuh banget karena mungkin gw gak terlalu familiar
dengan dunia fashion, but mas Syahmedi Dean ini bisa membuat pembaca dari yang gak tau soal fashion sama sekali jadi bisa punya gambaran sedikit ten tang fashion.. suka banget cer ita Hid den love<i/>nya Edna da n Alif, and persahabatan di antara Raisa, Nisa, Didi and Alif juga seru and kompak banget deh! . unexp ected en ding story, hehehe...ini juga yang bikin seru. oke deh, di tunggu karya-karya s elanju tnya yaa...(RAN)
Setelah menghabiskan novel ini selama mmm... 5 hari (yes, 5 days..) akhirnya gw menyimpulkan well, it’s related with the Syahmedi Dean’s world.. So, he could explain those fashion things well... All those real life, scandal, competition,
lifestyle in fashion world are explained briefly in his book. Yang mengecewakan adalah, karena judulnya ada Lontong Sayur-nya, gw berharap ada connection between lontong dan fashion. Hahahaha... Kind of weird but it would be interesting, but I didnt find it.
Hmmmmm.. yg suka baca cerita metropop..ato chicklit Indonesia harusnya ga kelewatan baca novel satu ini.. Cerita seru ttg 4 orang sahabat yg profesinya sbg wartawan majalah fashion yg TOP bgt di ibukota.. ada Alif,Raisa,Nisa sama Didi.. Isi bukunya seruuu bgt.. it’s so fashion bangeeeet.. pokonya ringan bgt deh.. kocak juga.. masing” karakter punya cerita sendiri.. yg jelas ga bakalan bosen baca novel ini.. lanjutan LSDLF ada JAKARTA PARIS VIA FRENCH KISS,ato disingkat JPVFK.. ini juga seruuuu..lanjutan dari LSDLF.. settingnya di europe gituh.. ceritanya mereka lagi ngeliput Fashion Week gitu.. konfliknya juga nambah di novel kedua ini.. daaaaan novel ketiganya juga udah keluar.. judulnya PENGANTIN GYPSY DAN PENIPU CINTA.. di singkat PGDOC..huehehehe lucu yah di singkat”... yg ketiga juga seruuuu.. pokonya seru semua.. kalo yg suka cerita” cewek sook atuh dibaca.. (Rizka)
Tulisan Mahasiswa
MAHASISWA DAN BEASISWA
ahu n ajaran b aru Memasuki tahun 2011, mahasiswa yang baru diterima baik itu dari jalur SNMPTN maupun jalur USM akan segara mengikuti awal proses perkuliahan. Seperti biasa akan diadakannya Program Pengenalan Kampus atau biasa disingkat dengan nama P2K. Kegitan yang satu ini bisa dibilang acara tahunan yang akan dilaksanakan di kampus Universitas Sriwijaya. Banyak yang bilang dan mungkin itu memang kenyataan dizaman sekarang bahwa biaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ter bilang cukup mahal bagi kebanyakan golongan, dan hal tersebutlah yang biasanya jika ada siswa yang diterima di suatu perguruan tinggi baik negeri maupun swasta tidak bisa masuk meskipun sudah mampu secara keilmuan tetapi terbentur dengan keuangan. *** Jumlah atau banyaknya beasiswa Untuk menjawab persoalan tentang biaya kuliah bagi mahasiswa sebenarnya sudah ada solusi untuk menjawab permasalahan tersebut, yaitu dengan mend apatkan beasiswa. Beasiswa dikalangan perguruan tinggi menjadi salah satu elemen yang tidak dapat dipisahkan, karena di dalam Pendidikan Perguruan Tinggi ban yak sekali b iaya yang diperlukan, seperti biaya kuliah, biaya untuk hidup sehari – hari, biaya penelitian, seminar, riset, skripsi, dan masih banyak lagi. Mahasiswa dalam keuangannya perbulan pun berb eda-beda dan itu tergantung tingkat perekomomian orang tua mahasiswa tersebut, ada yang mendapat kiriman uang 500rb, 1 juta, 2 juta, atau bahkan lebih. Dan mungkin pembaca bisa melih at per ekomomian so rang
mahasiswa dengan melihat kehidupannya sebanyak 600. Jadi, diharapkan tidak ada istilah mahasiswa yang sedang kuliah tidak sehari-hari. Universitas Sriwijaya (Unsri) dalam dapat melanjutkan studynya hanya garagara terbentur dengan biaya empat tahun terakhir kuliah. melakukan berbagai Beasiswa khusu tero bosan agar mahasiswa baru yang beasiswa yang ada di mungkin sering terdengar Unsri sampai kepada adalah besiswa Bidik Misi, mahasiswa yang beasiswa ini direncankan memang benar-benar oleh Menteri Pendidikan juga membutuhkan, ditahun khususnya u ntuk calon 2007 terakhir beasiswa mahasiswa yang tidak Masih diurus oleh mampu dalam bidang pegawai atau karyawan yan g ada ditingkat ekonomi, tetapi memiliki Faku ltas, tetapi kemauan dan kemampuan memasuki tahun 2008 dalam keilmuan u ntuk bidang kemahasiswaan melanjutkan kuliahnya. Unsri dalam hal ini Dan juga b isa Pembantu Rektor 3, didapatkan oleh Oleh : Dhamar Aji Prasetyo Pak Anis Saggaf, Mahasiswa FH Unsri Angk. 2007 mahasiswa yang m e la k u k a n memiliki prestasi yang tero bosan baru baik juga. yang intinya adalah *** memp ermudah mahasiswa d alam mendapatkan info dan bagaimana caranya Tidak meratanya beasiswa Tidak meratanya beasiswa yang yang mendapatkan beasiswa secara baik. Banyaknya beasiswa di Unsri bisa kerap kali muncul buka karena kesalahan dibilang cukup banya beasiswa yang biasa dalam system pembagiannya, tetapi lebih menjadi ajang perebutan mahasiswa adalah kapada banyaknya jumlah mahasiswa yang beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik ada disuatu fakultas maupun jurusan, dan (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa ada pula beasiswa yang peruntukannya (BBM), karena beasiswa ini bisa didapatkan untuk Fakultas tertentu sesuai dengan oleh semua mahasiswa Unsri di semua keperluan instansi yang memberiakan jurusan, tetapi ada juga beasiswa yang beasiswa. *** khusus untuk fakultas tertentu seperti beasiswa dari Conoco, Medco, Pertamina. Peruntukan beasiswa Beasiswa p ada umumny Untuk beasiswa PPA dan BBM di Kampus Unsri bisa mencapai 5000 beasiswa diperuntukan kepada mahasiswa yang dan pada tahun 2011 inipun Pembantu kurang mampu secara ekonomi, tetapi Rektor 3 merencanakan akan menambah sekarang yang menjadi kebutuhan Instansi lagi beasiswa PPA sebanyak 800, dan BBM yang memberiakn beasiswa ada pula yang
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
memang khusus untuk mahasiswa yang mempunyai prestasi yang bagus untuk kepentingan bagi si pemberi beasiswa. *** Penyimpangan beasiswa Inilah yang menjadi permasalahan tertentu agi kampus nsri dterjadi alam mengurusib beasiswa, yangUsering dan yang pernah dialami oleh penulis adalah tidak tepatnya suatu beasiswa yang diberiakan kepada mahasiswa yang mampu padahal masih ada mahasiswa ang kuarang mampu yang membutuhkan beasiswa tersebut. Tetapi dalam empat tahun terakhir ini jumlah pelanggaran tersebut berkurang karena dengan penerapan sistem satu tempat pengurusan dengan tujuan untuk memperpendek birokrasi dan juga sekarang di Unsri khusu untuk beasiswa PPA dan BBM pendaftarannya dilakukan dengan menggunakan internet. Begitupun d engan sosialisasi beasiswa yang akan diberiakan, PR3 Unsri memiliki web khusus yaitu http :// kemahasiswaan.unsri.ac.id yang bisa diakses oleh setiap mahasiswa Unsri dimamanapun berada. Kembali lagi pada masalah penyimpangan beasiswa yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa sendiri dengan memalsukan data yang ada, maka ini menjadi persoalan bersama mahasiswa tentang kejujuran dalam memberikan dataanya dan menjadi pekerjaan bagi PR3 untuk dapat menyikapi jika ada mahasiswa yang tidak layak tapi mendapatkan beasiswa dan begitupun sebaliknya. *** Info Beasiswa yang ada di Unsri Cipta Sarjana, Indosat, Djarum, BCA, BBM, PPA, I’m-Here, Conoco Philip, Organisasi, Bidik Misi,
Resensi Film
EDISI 15, AGUSTUS 2011
15
Brooklyn’s Finest, Upaya Kepolisian New York Redam Kejahatan Wilayah Hitam K
riminalitas di kota New York, Amerika Serikat, memang seakan tak akan ada habisnya. Acapkali kisah serupa diangkat terus ke layar lebar. Tapi, masih ada saja sisi menarik yang bisa disiasati sang penulis skenario dan sutradara, di tiap-tiap filmnya. Begitu pula lewat film Brooklyn’s Finest in i, mengisahkan kehidupan tiga polisi dengan tiga masalah yang diramu berbeda dalam satu film yang serba muram dan keras. Hingga suatu operasi besar penumpasan kejahatan yang mengubah hidup mereka. Apapun yang terjadi, akhirnya setiap orang akan melindungi hidupnya sendiri. Begitu kata pengantar yang menjadi pembuka film arahan sutradara Antoine Fuqua ini. Brooklyn’s Finest mengisahkan seorang polisi senior divisi patroli, Eddie Dugan (Richard Gere); Sal Procida (Ethan Hawke), seorang polisi divisi narkotika; dan Clarence Butler (Don Cheadle) seorang anggota kepolisian yang menyamar sebagai anggota gangster yang memakai nama samaran Tango. Mereka adalah anggota departemen kepolisian New York atau New York Police Department (NYPD) yang menghadapi tugas dan godaannya masing-masing. Selain itu,
masih ada juga seorang mantan tahanan bernama Caz (Wesley Snipes). Caz adalah gembong narkoba yang punya reputasi nama besar di New York. Karena kegagalan perkawinannya, Eddie mencari pelarian untuk itu, lewat wanita PSK berkulit hitam bernama Chantel (Shannon Kane). Sepekan menjelang masa pensiunnya tiba, setelah 20 tahun mengabdi, ia diminta untuk melatih polisi baru, Quinlan (Jesse Williams). Ia mendapat rekan kerja patroli seorang polisi muda yang baru pertama kali terjun ke lapangan. Suatu kali Eddie meninggalkan rekan kerjanya, Quilan sejenak. Tapi hal itu, malah membuatnya menyesal. Pasalnya, Quinlan, rekan kerjanya yang masih muda dan penuh gejolak emosi itu, secara tak sengaja, meletuskan senjata apinya ke salah seorang warga yang bersikeras adu mulut dengannya. Selama 12 tahun, Sal bekerja di divisi narkotika, ia berusaha memenuhi keinginan istrinya yang tengah hamil tua dan lima anak mereka dengan jalan menginvestasikan seluruh hartanya untuk mendapatkan rumah impian, yang memang tak akan mampu dibeli seorang polisi manapun. Namun, Sal adalah
ayah dan suami yang tidak ingin mengecewakan keluarga, ia melakukan apa pun untuk mengejar mimpi itu, termasuk berencana ingin merampok uang salah seorang bandar narkoba kelas teri. Sedangkan, Tango telah menghabiskan tiga tahun terakhir menyamar sebagai pembunuh dan pengedar narkoba, termasuk mendekam sembilan bulan dipenjara. Hingga kehidupannya lebih gangster daripada sebagai seorang petugas polisi, namun ia ingin hidupnya kembali normal. Atasannya, berupaya membujuk Tango dengan menawarkan promosi yang sudah lama dinantikannya dan juga dapat mengembalikan istrinya yang kabur meninggalkannya. Rupanya, pihak kepolisian menginginkan Tango menangkap temannya, Caz - sebuah dilema
Judul Film Genre Sutradara Skenario Produksi Pemain Durasi
keputusan terberat bagi Tango. Saat NYPD berencana melakukan sebuah operasi besar yang diberi nama Operation Clean Up (Operasi Sapu Bersih), hidup mereka semua berubah. Satu sama lainnya menjadi saling terkait. Ditambah lagi, dengan adanya tuduhan korupsi di badan kepolisian New York tersebut. Tetapi sebagai manusia, polisi juga punya masalah, tertekan dengan keadaan dirinya sendiri dan keluarganya. Dalam benak para polisi itu tak ingin menghabiskan seluruh kehidupannya hanya untuk kesatuannya. Pasalnya, mereka sendiri tak mampu memenuhi keinginan sendiri, malah mengorbankan diri untuk membalas dendam dan mencari uang demi meraih kesejahteraan dan ketenangan hidupnya.(Net)
: BROOKLYN’S FINEST (2010) : Drama/Thriller/Adult. : Antoine Fuqua. : Michael C. Martin. : Millennium Films. : Richard Gere, Don Cheadle, Ethan Hawke, Wesley Snipes, Jesse William, Shannon Kane. : 125 min.
Seputar Kampus
Program Kenotariatan Fakultas Hukum UNSRI Undang Dosen Tamu Prof. Dr. H Abdul Ghaffur Anshori, SH., MH
Palembang-Media Sriwijaya
Mungkin lantaran terlalu Setelah beberapa p ekan kesal dengan steoro tipe silam program studi magister masyarakat yang menyebutkan kenotariatan melaksanakan ujian bahwa perbankan syariah hanya tes masuk bagi milik orang mahasiswa b aru. I s l a m Jumat (27/7) program semata, studi yang diketuai Prof. Abdul oleh Saut Parulian Ghaffur Pandjaitan ini lantas yang juga menggelar acara merupakan kuliah umum bagi k e t u a m a h a s i s w a program kenotariatan Unsri. s t u d i Bertempat di ruang m a g is t e r Prof. Zainal Abidin kenotariatan gedu ng Faku ltas U G M Hukum Sore, acara memaparkan yang digelar pasca b a h w a pelaksanaan Shalat perbankan Jumat ini syar iah menghadirkan guru Cinderamata :Sekretaris Program Studi Kenotariatan Unsri, Antonius m e m i l i k i besar hukum Islam ban yak Suahdimenyerahkan cinderamata kepada Prof. Abdul Ghaffur Anshori Universitas Gadjah keuntungan Mada (UGM), Prof. Dr. y a n g H Abdul Ghaffur. Prof. Abdul Ghaffur, beliau berb eda pad a bank- bank Mengawali kuliah singkat langsung menyatakan penolakan konvensional . yang dipaparkan beliau, Prof. dirinya terhadap penyebutan Tak ayal, dir inya Abdu l gahffu r menyatakan bahwa perbankan syariah hanya menyebutkan bahwa pada praktik apresiasinya datang dan milik orang muslim semata. perbankan syariah di Indonesia, menginjakkan kaki di B umi Menurutnya, perbankan syariah jamin an (collater al) atas Sriwijaya. “Sriwijaya hadir jauh itu bisa digunakan oleh kalangan pembiayaan mudharabah bisa sebelum Indonesia merdeka, nama apapun karena perbankan syariah dipastikan merup akan suatu besarnya menggaung seantero dapat berusaha meningkatkan keniscayaan. Selain itu, drinya Asia.”serunya. Selain itu, beliau kesejahter aan masyarakat. juga menambahkan output yang pula turut bangga bisa memberikan “sebagai orang yang berwawasan dapat diberikan oleh perbankan kuliah umum bagi mahasiswa intelektual yang tinggi, bukan syariah terhadap pelaksanaan kenotariatan FH Unsri. tempatnya untuk mempersoalkan kesejahteraan masyarakat dapat Acar a yang mengu sung keberadaan perbankan syariah”, diklasifikasikan menjadi tiga tema, “Arti Penting Perbankan ungkapnya d isela- sela macam. Yang pertama menurut dan Perbankan Syariah Bagi pemaparan materi. beliau, perbankan syariah mampu Nota ris di Indonesia” menjadi produk penghimpun dimoderatori oleh Abdullah Ghofar Perb ankan S yariah Bagi dana. Produk tersebut terbagi yang notabene merupakan dosen Kesejahteraan dalam tiga jenis yakni, Giro, FH Unsri. Tanpa berpanjang lebar, kuliah umum ini langsung digeber. Pada saat pemaparan materi awal yang disampaikan
PUISI
Tabungan dan Deposito. Yang kedua, perbankan syariah dapat PASANG AN menjadi produk penyaluran dana dan yang terakhir menurutnya Pasangan hidup perbankan syariah bisa menjadi Pemberi cahaya saat gelap produk dibidang jasa. Diri memiliki belahan jiwa Tak hanya itu, Prof. Abdul Ghaffur turut pula menjelaskan Tak mungkin sendiri di dunia bahwa produk perbankan syariah ini dipastikan aman. Karena Pasangan sejati menurut beliau, dalam produk penyaluran dana bank syariah Tentulah saling berbagi beru pa pembiayaan berlaku Yang kan slalu setia prinsip bahwa semua bentuk Berbagi suka dan duka pembiayaan dapat dimintakan jaminan oleh bank. Selama hampir dua jam Prof. Pasangan hingga akherat Abdul Ghaffur memberikan kuliah Tak hanya teman juga kepada segenap civitas akademik yang hadir saat itu, tak menjadi sahabat ‘menggugah’ hati mahasiswa Menerima apa adanya untuk mengikuti kuliah dengan Serta saling menjaga tenang dan serius. Tak pelak, kondisi dilapangan membuktikan sejumlah mahasiswa kenotariatan Pasangan hati bahkan hanya sibuk dengan Bersama hingga mati urusan masing-masing seperti Walau penuh rintangan ngobrol dan main ponsel. Tak ayal, kondisi demikian Hingga akhir zaman dikeluhkan Abdullah Ghofar selaku mod erator. Dirinya Sumber : mengeluhkan keseriusan mahasiswa yang hadir dalam Gudangpuisi.com kuliah umum tersebut. Sontak saja, mendengar pernyataan demikian membuat mahasiswa kenotariatan yang berada dalam ruangan tersebut terpaku. Setelah acara selesai, agenda dilanjutkan dengan acara foto bersama antara dosen-dosen kenotariatan bersama dengan Prof. Abdul Ghaffur (Rendi)
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
16 Edisi Lima Belas Bulan AGUSTUS 2011
Nashriana: Dengan Usaha Kita Pasti Bisa “Pengaruh globalisasi ditambah banyaknya tontonan serta berkembangnya pengaruh internet di masyarakat mempengaruhi perilaku dan sikap anak-anak zaman sekarang” Saat masih sekolah dia dijuluki sebagai anak kolong, istilah yang dikenal bagi mereka yang orang tuanya bekerja sebagai tentara, Akibatnya dia sering berpindah sekolah saat masih kecil. Hal ini terjadi sejak dia masih sekolah dasar. Wanita bernama lengkap Nashriana, S.H., M. Hum. ini merupakan ibu dari satu orang putri. Keluarga kecil yang dimilikinya saat ini berbanding terbalik dengan dirinya yang sepuluh bersaudara. Dia pernah tercatat bersekolah di Jambi kemudian pindah ke Kerinci Sumatera Barat, SD Putri Plaju Palembang dan kembali lagi ke Jambi saat mau ujian semester kelas 5 SD. Orang tua yang selalu pindah tugas saat SMP dia juga tercatat di beberapa sekolah menengah, diantaranya di Kota Bumi Lampung Utara saat masuk kelas 1 SMP, lalu pindah lagi ke Manak Bengkulu Selatan dan kembali lagi ke Lampung dan dia merupakan lulusan SMA di Musi Rawas. Walaupun sering berpindah sekolah, tetapi sekolahnya tetap lancar tidak pernah tinggal kelas. Ada banyak pengalaman yang dialaminya saat dia mengikuti orang tuanya pindah tugas berpindah. Dia tidak selalu berada di kota besar tetapi juga kota kecil. Sering terjadi perbedaan kurikulum pendidikan di tiap daerah. Jika berpindah dari kota besar ke kota kecil jauh lebih enak, ada beberapa pelajaran yang telah kita pelajari terlebih dahulu dari mereka. Tetapi saat kita sudah lama berada di kota kecil kemudian pindah ke kota besar maka akan ada kesulitan penyesuaian. Ada beberapa pelajaran yang belum dipelajari saat kita berada di kota kecil tersebut. Perubahan tersebut sempat membuat dirinya tertekan, namun masalah ini dapat diatasinya berkat usaha untuk terus berlajar dan akhirnya dia mendapatkan juara. “Intinya kalau kita usaha, kita pasti bisa ini adalah pelajaran hidup yang ibu dapatkan dari kecil”, ujarnya dengan lembut.
“Saat ini saya kira juga masih ada perbedaan kurikulum yang terjadi, banyak orang yang mempertanyakan mengenai Ujian Nasional yang menyamaratakan semua sekolah di tiap daerah karena masih banyak sekolah yang sarana prasaranya tidak mendukung”, tambahnya disela-sela wawancara. Walaupun sering berpindah sekolah mengikuti orang tua yang pindah tugas, dia tidak pernah mengeluh pada orang tuanya. Dia berpendapat kalau sifat anak-anak dulu memang selalu menurut pada orang tuanya berbeda dengan anak zaman sekarang yang mungkin efek dari globalisasi. Tahun 1990 merupakan awal karirnya sebagai dosen Fakultas Hukum Unsri. Saat kuliah semester 5 dia mendapatkan beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas (TID). Siswa yang mendapatkan beasiswa ikatan dinas secara otomatis nantinya akan bekerja sebagai dosen, walaupun cita-cita awal dirinya adalah ingin menjadi wanmil karena orang tunya yang seorang ABRI. Dia berubah pikiran saat mendapatkan nasehat dari orang tuanya. Waktu luang yang banyak jika menjadi dosen, serta pembagian waktu antara mengajar dan juga keluarga yang dapat seimbang membuat dirinya menerima tawaran sebagai dosen. Ini juga merupakan wujud dirinya menurut pada orang tua dengan menerima nasehat dari orang tua. Dan pada akhirnya dia merasakan kesenangan bekerja sebagai dosen karena status sebagai dosen memiliki kemandirian dan tidak bergantung pada orang lain. Ada pengalaman hidup yang selalu diceritakannya kepada mahasiswa, bahwa hidup itu hanya menjalankan apa yang ditakdirkan oleh Allah. Tahun 2007 dia sempat mengalami sakit yang diduga akibat malpraktek. Dia mengalami koma selama 4 hari. Lalu setelah itu dia kembali sadar yang akhirnya butuh waktu tiga bulan untuk dapat kembali sehat lagi.”Mungkin ini peringatan untuk saya sendiri atau untuk orang-
orang yang melihat saya”, tambahnya. Dia sangat berterima kasih terhadap orang-orang di sekeliling yang mendoakannya saat dia dirawat. Dia berecerita hal tersebut agar mahasiswa lebih termotivasi, mahasiswa mempunyai waktu luang yang banyak selain mereka juga masih muda, jadi seharusnya dapat lebih serius dalam menjalankan kehidupan terutama saat kuliah. Bukan hanya sikap, prilaku, tetapi juga contoh yang ditularkannya pada anak dan mahasiwanya. Dalam perjalanan karirnya dia pernah menjabat sebagai Ketua pengabdian dan sekarang menjabat sebagai Sekretaris Bagian di Fakultas Hukum Sore sebelumnya sempat menjadi Ketua Dua. Program kerjanya saat ini mengenai perkuliahan, berkaitan dengan internal yaitu karyawan agar dapat bekerja lebih baik. Di Fakultas Hukum Sore tidak diperkenankan mebuat kebijakan hanya menjalankan kebijakan yang telah ada hanya sebagai perpanjangan tangan.
Di sela wawancara kami sempat menanyakan pendapatnya mengenai mahasiswa di Fakultas Hukum Sore. “Awalnya saya sempat sakit hati saat dosen-dosen sering membandingkan antara mahasiswa hukum sore dengan mahasiswa hokum Indralaya, tetapi ketika diselami memang agak berbeda. Lebih sulit untuk memanage mahasiswa hukum sore, kurangnya etika, sulitnya menjaga kebersihan padahal telah disediakan tempat sampah di setiap kelas, serta cara berpakaian yang terkadang tidak pantas untuk kuliah terutama amahasiswa perempuan membuat mereka sulit untuk diatur. Dari segi akademik mahasiswa hukum sore tidak kalah dengan mahasiswa Indralaya. Faktanya saja, kemarin jumlah mahasiswa yang mendapat gelar “Dengan Pujian” lebih banyak dari mahasiswa di Indralaya”, ujar dosen yang dijuluki mak nyak ini. Kesulitannya dalam mengatur mahasiswa dianggapnya sebagai suka duka menjadi dosen. Dia berpendapat
bahwa ada perbedaan antara mahasiswa dulu dengan mahasiswa zaman sekarang. Mahasiswa dulu lebih akrab satu sama lain apalagi jika satu angkatan, berbeda dengan mahasiswa sekarang yang telah banyak terkena imbas negatif dari globalisasi. Diakhir wawancaranya dengan reporter (Media Sriwijaya, red) dia menyampaikan harapannya agar akreditasi Fakultas Hukum dapat naik menjadi A, selain itu, fasilitas pendukung yang lebih cepat diselesaikan dan bagus serta dosen yang harus terus menambah ilmunya. Dan untuk mahasiswa hukum sore dapat lebih berusaha agar jangan sampai ada pembicaraan kalau mahasiswa fakultas hukum sore kalah dengan mahasiswa fakultas hukum Indralaya dengan tidak melupakan etika terhadap orang tua. Selain harus terus menaati peraturan yang berlaku di fakultas. (Syahri & Meintari) ***
NASHRIANA, SH.,M.Hum
Design: Muji LPM Fakultas Hukum Unsri
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)