#05
02
Teks>>
ANGGUN NUGRAHA @PariwisKata
Foto>>
MARIO IROTH
INDONESIA
S“
udah barang tentu, Indonesia adalah tanah air dan tumpah darah yang tak tergantikan bagi mereka yang mengaku cintai negerinya. Termasuk juga untuk Mario. Dedikasi dan pengabdiannya tidak diragukan bagi Indonesia. Mungkin orang lain akan memberikan kekuatan finansialnya dan yang lain menyumbangkan kekuatan pikirannya untuk Indonesia. Akan tetapi, berbeda dengan Mario! Ia menggunakan passion-nya demi Indonesia. Passion-nya adalah berpetualang, mendidik, dan menginspirasi orang dengan kendaraan bermotornya..
“
mARIO IROTH
Breathtaking, educational, and inspiring Itu motonya saat melaju di atas roda dua.
03
INDONESIA
KAMBOJA
Sebelum menderukan bunyi mesin untuk anak-anak Indonesia yang perlu pendidikan dan inspirasi dari kakak-kakaknya, ia sempat membantu anak-anak di Kamboja. Baginya, tak ada halangan dalam membantu sesama. Tidak perlu senegara, tidak perlu sekeyakinan, tak perlu pula sebahasa. Tidak juga perlu dinanti-nanti bila bisa dilakukan sekarang.
BATTAMBANG SIEM REAP
2011
“CAMBODIAN “NEW HOPE CHILDREN’S CAMBODIA” TRUST”
04
Programnya di Kamboja tahun 2011 membawa semangat Mario melambung tinggi. “Mario, Cambodian Children’s Trust” (di Battambang, Kamboja), dan “New Hope Cambodia” (di Siem Reap) memboyong pekerjaan charity ini ke ranah yang sudah semestinya dipahami, yaitu manusia harus saling menolong dengan sesamanya.
Dalam hatinya meresap kenangan anak-anak Kamboja yang polos, penuh semangat dan pengharapan. Mario merasa bahwa bila ada satu negara lagi yang ia bisa hidup di dalamnya dan mengembangkan dirinya seperti apapun harapannya maka negara itu ialah Kamboja. Bukan hanya karena hutan alaminya yang dibiarkan menyelimuti cagar budaya dunia, Angkor Wat, atau keindahan alam dan budaya lainnya tetapi ia telah terhanyut dengan kerasnya perjuangan wanita Kamboja. Mario tahu seperti apa perjuangan wanita di Bali, setidaknya. Akan tetapi, dengan mengangkat wanita Kamboja yang menurutnya penuh perjuangan maka bisa dibayangkan mungkin mereka lebih dari mengangkat batu di kepala, berjalan dengan beban puluhan kilo dipundaknya, atau mengisi semua relung fungsinya di pagi hari, siang, hingga malamnya. Nyatanya, Mario lebih peka dari sekedar membandingkan wanita mengangkat beban puluhan kilo yang diemban wanita Bali. Di Kamboja, seorang wanita memiliki banyak anak karena program keluarga berencana yang tak sukses. Bukan kiloan beratnya. Tidak tersebutkan derajat deritanya. Di bawah garis kemiskinan, wanita-wanita di Kamboja harus membesarkan anak-anaknya dengan kepayahan yang teramat sangat. Banyak pengemis timbul akibat Perang Pol Pot. Kambing dan sapi hidup di tanah gersang dengan perut kosong sehingga dipotong pun hanya buang tenaga saja. Mungkin itu yang menyentuh nurani seorang Mario.
05
Dari uraian hatinya lewat huruf-huruf tersusun di atas keyboard, Mario selalu mengedepankan manusia dalam perjalannnya. Ia ingin dan selalu mengharapkan interaksi dengan masyarakat lokal saat berada di sebuah destinasi. Cerita dan derita seolah berpadu dalam sebuah perbincangan dimana akhirnya pertalian batin antara jiwa satu dengan jiwa lainnya menjadi nyata. Dari masyarakat lokal pula, Mario lebih senang mendapatkan cerita tentang sebuah destinasi wisata. Mungkin tak perlu mengukur tingkat keakuratan informasinya tetapi Mario lebih memerhatikan bagaimana warga lokal melihat dan memahami sebuah tempat indah di sekitarnya. Ia makan di mana warga setempat makan. Ia tidur dimana warga setempat tidur. Dengan cara itulah ia bisa menjadi satu dengan mereka. Walau tak semua senyum berbahasa persahabatan dan tak semua pandangan kosong bermakna ketakpedulian, Mario menikmati setiap detik ketaktersambungannya.
06
Ia masih nyaman mengendarai motornya yang berbeda cerita bila ada di negara asing. Toh di sana pun merah tandanya berhenti dan hijua tandanya boleh melaju tetapi bila segalanya menjadi lebih nyaman dengan kendaraan lokal maka helm pun diganti menjadi caping petani atau topi cowboy kesukaannya. Dengan berkenalan dan menganggap dirinya sama dengan warga sekitar, Mario bisa merasakan apakah destinasi tersebut membentuk manusia di sekitarnya menjadi materialistis atau sebaliknya, menjadi bijak dan mengedepankan konservasi. Walau demikian, itu tak memberikan pembenaran bagi Mario untuk menilai. Baginya, perjalanan ialah pendidikan.
Kembali ke Kamboja seperti berada dalam sebuah kapsul yang melontar menyeberangi waktu. Angkor Wat di millennium ini masih terlihat wujudnya dan hutan yang membelitnya masih tampak dengan bias tanah keringnya di sana-sini. Seolah waktu tak bergerak untuk kawasan itu. “The time stands still”, katanya. Andai itu terjadi di Borobudur dan Prambanan, ujarnya pula karena kerinduan itu bukan tak beralasan setelah sebuah cagar budaya pada akhirnya bisa runtuh bukan karena waktu tapi karena salah mengurusnya.
“the
t i ds me
stan
NILA TANZIL
6.000 KM
srio till
~ma
Setahun setelah Kamboja, Wheel Story pun lahir. Tetap dengan semangat seorang Mario yang tak berubah dari jiwa filanthropis-nya, ia melihat bangsa Indonesia sendiri masih perlu banyak uluran tangan. Pendidikan anak bangsa menarik perhatiannya. Bersama Taman Bacaan Pelangi yang diasuh jiwa muda yang bersarang di dalam sosok Nila Tanzil, akhirnya Mario mau menempuh 6.000 kilometer untuk menjadi sebuah jalur charity. Bagi dirinya dan demi bangsanya.
“
irot
h~
07
Wheel Story 2 adalah tajuk dari perjalanannya menyusuri Indonesia Tengah dan Indonesia Timur dengan motornya yang tangguh. Setelah berhasil menaklukkan 20 ribu kilometer, ia tambah lagi makna mengendarai motor dalam hidupnya untuk sederetan tujuan, yaitu membantu pendidikan anak bangsa lewat Taman Bacaan Pelangi, juga ingin mempromosikan keragaman budaya, keindahan alam, dan keramahtamahan orang Indonesia yang memesona.
08
Mario berharap jalur yang dilalui berikutnya ke Indonesia Tengah dan Indonesia Timur bisa menghadirkan keaslian, seperti di Sumba atau Sumabawa. Selain itu, perjalanannya nanti di bulan Juni 2014 bisa menghadirkan wawasan dan inspirasi baru bagi yang mengikuti cerita perjalanannya.
Dajah Trvllr akan terus membawakan untuk Anda cerita perjalanan Mario di tahun 2014 ini menyusuri Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Keep Moving! Keep in touch..
chief editor
Asisten chief editor ROSALINA WATI
HIM @saifanah
@prettyow
PENGEMBANGAN BISNIS
tata letak & design
@arisbronson
@BlackPackerz
EKO JUSMAR
REDAKSI & KEMITRAAN JL. KYAI GEDE UTAMA NO. 12 BANDUNG 40132 PHONE. +62.22.2501925 - FAX. +62.22.2516752
SOCIAL MEDIA MOWELBLACKPACKER
@Dlajah
@mikeystroo
FOTOGRAFER ARIS BRONSON
@dlajahmagz
MIKHAEL SEBAYANG
@caksun
@PariwisKata
Dlajah
SUNARYO KUSUMO
ANGGUN NUGRAHA
w w w. d l a j a h .c o m
kemitraan
@kitajimaland
ADMINISTRASI & KEUANGAN
WEBSITE MASTER
IDA SITI NURAIDA
NUR KHAFIDL @Nuraida_ida