JURNAL
“
WISUDAWAN UNESA SIAP BERKIPRAH DAN MENGABDI DI SELURUH WILAYAH NKRI
WISUDA 86 WISUDA KE
Universitas Negeri Surabaya Tahun 2016
D
alam berkiprah dan mengabdi tentu dituntut untuk membaktikan tenaga, pikiran serta memberikan apa yang dimiliki untuk Bangsa dan Negara. Pada saat berkiprah dan mengabdi, tentu disesuaikan dengan potensi dan profesi masing-masing, seperti profesi di bidang pendidikan tentu mengabdi di dunia pendidikan sedangkan dibidang non pendidikan mengabdi di dunia non kependidikan. “Kesungguhan dalam bekerja di mana pun berada, yang dilakukan secara ikhlas dan bertanggung jawab serta dapat terus meningkatkat kinerja dalam melaksanakan suatu pengabdian merupakan indikator pengabdian,” jelas Rektor Unesa, Prof. Dr. Warsono, M.S. Kiprah seorang guru adalah sebagai pendidik, sehingga sebagai seorang pendidik (guru) yang berkualitas haruslah mengacu pada kompetensi guru, yang
meliputi kompetensi pedagogik (kemampuan guru mengelola pembelajaran), kompetensi profesional (penguasaan dibidang keilmuan), kompetensi sosial (kemampuan berkomunikasi yang baik), dan kompetensi kepribadian (guru seba gai teladan). Akan tetapi yang terpen ting dari 4 kompetensi tersebut adalah bagaimana cara membangun jiwa-jiwa pendidik pada calon guru. “Untuk menanamkan jiwa pendidik secara ideal harus diasramakan, karena untuk membangun kepribadian butuh pembiasaan dan keteladanan. Selain itu, membangun kepribadian itu butuh media tersendiri. Di Unesa dengan cara menanamkan keilmuan skill and knowledge, akademik, dan vokasional,” ujar guru besar FISH Unesa tersebut. Untuk meningkatkan daya saing, lulusan Unesa harus disiapkan dengan pengoptimalan kompetensi dan penguasaan
4
bahasa asingnya. Serta adanya pelatihan, bimbingan dan target yang dicapai. Dengan tujuan untuk mencapai daya saing yang lebih baik, maka perlu mencetak lulusan yang berkualitas. Indikator untuk melihat suatu lulusan salah satunya mengacu pada kesiapan untuk mengabdikan diri di masyarakat. Solusi yang utama untuk meningkatkan kualitas lulusan yang baik adalah prestasi yang ditentukan oleh motivasi dan keberhasilan yang ditentukan oleh keberanian untuk mengambil keputusan. “Harapannya lulusan Unesa agar menjadi agen-agen perubahan dalam pengabdian, jika dia sudah berdedikasi otomatis mereka akan mengabdikan diri untuk masyarakat. Karena mengabdi dapat menggunakan fisik atau pun ilmu, yang penting mereka dapat meyalurkan apa yang mereka dapatkan selama berada di perkuliahan,” papar Rektor Unesa.n (PUPUT/KHUSNUL)
Kompetensi untuk Siap BERKIPRAH & MENGABDI Prof. Dr. Warsono, M.S Rektor Unesa
Jurnal Wisuda ke-86 Unesa Tahun 2016
1
EDITORIAL
W
WISUDAWAN UNESA SIAP BERKIPRAH DAN MENGABDI DI SELURUH WILAYAH NKRI
ISUDA. Kata yang bermakna peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara. Wisudawan, berarti orang yang sudah menyelesaikan perjalanan panjang sebagai mahasiswa di perguruan tinggi. Dengan kata lain wisudawan adalah seseorang yang sudah menyelesaikan seluruh kewajibannya sehingga dianggap sudah memiliki kompetensi sesuai bidang yang ditekuninya, sehingga dia layak mengikuti wisuda. Ya, wisuda adalah kegiatan yang diharapkan dan dibanggakan oleh siapa saja yang menyebut dirinya mahasiswa bahkan segenap keluarganya. Untuk itu, tidak heran jika setiap acara wisuda selalu diikuti oleh sejumlah keluarga mahasiswa. Acara wisuda yang tampaknya berkait erat dengan mahasiswa saja, sesungguhnya melibatkan (jika boleh disebut merepotkan) banyak pihak untuk menyelenggarakannya. Hal ini karena siapa pun menginginkan acara tersebut dapat berjalan semarak, meriah, lancar, sekaligus khidmat. Itu sebabnya setiap acara ini digelar, dibutuhkan persiapan yang matang dan dibutuhkan keterlibatan banyak orang. Untuk mencapainya dibutuhkan sejumlah aturan penyelenggaraan. Khidmat dimaknai, di samping penuh kebahagiaan terpatri di dalamnya selaksa doa. Lalu, siapakah para wisudawan Unesa? Apa kompetensi wisudawan Unesa? Wisudawan Unesa adalah mereka yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan dan nonkependidikan. Kompetensi ini berdampak pada profesi apa yang nanti dapat mereka masuki, yakni sebagai pendidik (guru) dan sebagai tenaga ahli (sesuai bidang keilmuannya). Profesi guru, merupakan satu profesi yang strategis bahkan mulia. Wisudawan memiliki peran untuk ikut terlibat langsung dalam mencerdaskan dan menyelamatkan generasi mendatang. Guru adalah ujung tombak pendidikan. Keberhasilan pendidikan di negeri ini banyak bergantung pada peran guru ketika menjalankan kewajiban dan tugas-tugasnya. Sebagai tenaga ahli, wisudawan memiliki kompetensi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, oleh lembaga-lembaga khusus yang bergerak di bidang keilmuan tertentu. Agar wisudawan dapat menjalankan profesi tersebut, lembaga ini sudah mempersiapkan mereka dengan matang, sejak mereka diterima sebagai mahasiswa. Tentu saja semuanya tidak dapat berjalan baik tanpa peran dosen melalui berbagai program perkuliahan dan pembimbingan, serta peran segenap tenaga kependidikan. Dengan demikian, wisudawan Unesa siap berkiprah dan mengabdi untuk kemajuan bangsa. Sebagai lembaga yang telah mempersiapkan dan mencetak tenaga guru dan tenaga ahli di berbagai bidang keilmuan, Unesa mengucapkan SELAMAT kepada para wisudawan ke---2016. Lembaga percaya, bahwa wisudawan kali ini telah memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dan sudah sangat layak untuk siap berkiprah di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta.n (HENY)
2
Jurnal Wisuda ke-86 Unesa Tahun 2016
“
Abdi Unesa untuk NKRI
Kunci berkiprah adalah mampu menaklukkan berbagai kondisi di masyarakat. Ketika seseorang tidak mampu menaklukkan berbagai kondisi di masyarakat, untuk berkiprah akan sangat sulit,” ujar Wakil Rektor I Unesa, Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. Kiprah tidak harus murni di bidang pendidikan, tapi seluruh lini yang ada di masyarakat, sesuai kompetensi masing-masing. Untuk berkiprah di masyarakat, perlu adanya bekal bagi para wisudawan, yakni sinergi antara softskill dan kemampuan akademik. Softskill akan matang jika bersinergi dengan kemampuan akademik. Karena softskill akan lemah ketika kemampuan akademiknya tidak menunjang. Dua kombinasi tersebut akan baik ketika bersinergi. Di Unesa, banyak mahasiswa yang memang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kebanyakan dari mereka kembali ke daerah asalnya masing-masing. Meski belum merata, tapi ada keterwakilan dari berbagai daerah. Harapannya, mereka bisa mewarnai kiprah itu sendiri di tempat mereka kembali dan mengabdi. “Dikatakan merata memang belum, tapi ada keterwakilan dari berbagai daerah. Masih didominasi wilayah Jawa Timur,” ungkapnya. Keberadaan mahasiswa yang berasal dari luar Jawa Timur, menjadikan Unesa tempat berbaurnya budaya yang berbeda. Hal inilah yang menjadi salah satu kekuatan Unesa. Dengan mereka mengenal dan berinteraksi, dalam pola adaptasi itu mereka dituntut untuk menghadapi situasi yang berbeda, sehingga ketika lulus ada keterbukaan pandangan untuk berkiprah tidak hanya di Jawa, tetapi juga di luar Jawa. Ketika mereka ditempa di Unesa dengan situasi dan kondisi mereka saat belajar, baik melalui pembelajaran di kelas maupun di luar kelas seperti praktik industri, PKL, PPP, dan lain-lain. Sebe tulnya adalah miniatur kehidupan yang dapat mereka aplikasikan di kehidupan bermasyarakat. Dengan kegiatan dan berbagai tugas yang diberikan, kecepattanggapan para wisudawan ini dapat diukur apakah mereka dapat menyelesaikan masalah dengan waktu yang relatif singkat. Ketika telah terjun di masyarakat nanti, masalah akan selalu muncul dan harus diatasi dengan cepat. Kondisi-kondisi problem solving yang ada di pembelajaran itulah yang diharapkan para wisudawan ini bisa menjadi problem solver atau pemecah masalah. “Harapannya para wisudawan dapat menjadi fast learner dan menangkap peluang-peluang yang ada di kehidupan bermasyarakat, sehingga mereka bisa berkiprah dan bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.n (LINA MEZALINA) STAF REDAKSI Penanggung Jawab: Yuni Sri Rahayu Penanggung Jawab Teknis: Ratih Pudjiastuti Pengarah Teknis: Heny Subandiyah Penyunting: Emir Musa Reporter: Annisa, Wahyu, Rudi, Lina, Murbi, Khusnul, Ayu Dyah, Isti, Ilmi, Suryo, Raras, Puput, Syiful H. Tata Design: Arohman Pelaksana & Tata Usaha: Supi’ah, Lusia Patria Penanggung Jawab Produksi: Sudiarto Dwi Basuki Alamat Redaksi: Humas Unesa Gedung F4 Kampus Ketintang Surabaya, (60231) Telpon: 031-8280009 psw.124 Fax: 031-8280804 Website: http://www.unesa.ac.id Email: humasnyaunesa@yahoo.com
INSPIRASI PEMUNCAK Dr. Supeno, S.Pd, M.Si. Wisudawan Terbaik S3
IPK 3,83
Kuncinya Bekerja Keras dan Istiqomah
S
upeno dilahirkan di Blitar pada 7 Desember 1974 dari keluarga petani, yaitu bapak Paiman dan ibu Supinah (Alm). Dia merupakan wisudawan terbaik dari Program Studi Pendidikan Sains, Pascasarjana (S3). Anak ke 4 (empat) dari 7 (tujuh) bersaudara ini pernah menjabat sebagai Kaprodi Pendidikan Fisika Universitas Jember. Pendidikan SD hingga SMA ditempuh di Blitar, S1 di IKIP Malang (19931997), S2 di ITS (2002-2005). Pada 1997-1998 dia mengajar di SMA Swasta di Malang kemudian 1999 sampai sekarang sebagai Dosen. di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember. Prinsip hidupnya, berkaitan dengan kerja keras, berusaha, dan selalu berdoa serta bermanfaat. “Ciri bahwa kita bermanfaat bagi orang lain adalah orang lain akan merasa kehilangan dengan ketidakhadiran kita di sekitarnya dan sebaliknya pula,” ungkap Pria dengan IPK 3,83 tersebut. Teladan dari orang tua dan peran Isteri menjadi kunci kesuksesannya yang utama. Penelitian Disertasinya tentang desain model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membelajarkan keterampilan proses sains dan kemampuan berargumentasi ilmiah. Penelitian ini didasari pada
IPK 3,94
permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran fisika, yaitu 1) rendahnya keterampilan berargumentasi ilmiah dan keterampilan proses sains pada siswa, 2) pembelajaran fisika belum membelajarkan keterampilan berargumentasi ilmiah, 3) beberapa model pembelajaran yang telah digunakan untuk membelajarkan keterampilan berargumentasi ilmiah tidak efektif dan efisien. Padahal keterampilan proses sains dan argumentasi ilmiah diperlukan siswa dalam membangun pemahaman konseptual, mengembangkan kemampuan meneliti, memahami manfaat sains, dan memahami nilainilai interaksi sosial. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan mendesain model pembelajaran dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang didesain dalam penelitian ini dinamakan dengan model pembelajaran Penyelesaian Masalah Argumentatif (PMA). Kesan selama menempuh studi S3 ialah, suasana, tuntutan, dan layanan akademis yang ada benar-benar melatih mahasiswa untuk kerja keras, ulet, dan tangguh. “Untuk menyelesaikan studi S3 diperlukan kemandirian yang tinggi. Untuk itu, diperlukan kerja keras yang konsisten (istiqomah) dan memperbanyak diskusi dengan dosen dan teman serta menikmati semua tantangan dan hambatan yang ada agar terasa ringan,” pungkasnya memberikan pesan kepada teman sejawatnya.n (RUDI UMAR)
Alvita Wulansari, S.Pd, M.Pd.
Wisudawan Terbaik S2
Bercita-cita Majukan Pendidikan Bawean
S
yukur dan senang menyelimuti gadis asli Pulau Bawean ini. Nilai yang nyaris sempurna dengan IPK 3,94 membuat Alvita Wulansari menjadi wisudawan terbaik Program Pascasarjana Jurusan Matematika. Bagi Vita, sapaan akrabnya, penghargaan ini hanyalah rasa senang sementara. Akan tetapi, makna sesungguhnya dari penghargaan ini adalah rasa tanggung jawab yang perlu ditingkatkan. Berusaha menjadi lebih baik, yang merupakan modal utama untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan Alvita dalam memperoleh IPK yang hampir sempurna, tidak semudah membalikkan telapak tangan akan tetapi banyak hambatan dan rintangan dalam mengerjakan tesisnya. Rasa terima kasihnya selalu diberikan kepada dosen pembimbingnya karena tenaga dan pikiran telah diberikan padanya demi memperoleh nilai yang maksimal. Selama itu banyak pengalaman berharga yang dapat dijadikannya sebagai pembelajaran demi masa depannya. Anak dari pasangan Syahrul Arif dan Almarhumah Hindun ini mempunyai cita-cita yang sangat mulia, yaitu ingin memajukan Pulau Bawean di bidang pendidikan agar mampu berkontribusi lebih baik ditingkat nasional. Baginya tanah kelahirannya itu merupakan aset negara yang memiliki peluang besar demi kemajuan bangsa Indonesia. “Menciptakan pendidikan tertinggi di Pulau Bawean merupakan
cita-cita besar saya,” ujar gadis 24 tahun itu. Harapan Alvita bagi Unesa adalah Unesa mampu melahirkan generasi bangsa yang unggul dan tangguh. Unggul dapat dinilai dari kontribusi lulusan Unesa dalam mengabdi ke masyarakat. Tangguh juga dinilai dari sisi kualitas. Kualitas lulusan Unesa diharapkan mampu meminimalisasi kesenjangan di dalam masyarakat. Hal ini dapat digambarkan dengan memanfaatkan ilmu para wisudawan yang diperoleh selama berkuliah. n (WAHYU)
Jurnal Wisuda ke-86 Unesa Tahun 2016
3
INSPIRASI PEMUNCAK IPK 3,90
Nisa’ul Machfiroh, S.Pd. Wisudawan Terbaik FIP
Berkah Belajar sambil Mengajar
W
alau sempat mundur satu tahun untuk berkuliah, semangat belajar dan meraih cita-cita yang dimiliki oleh �������������������������������������� Nisa’ul Machfiroh �������������������� tetap berkobar. Perasaan sedih, tentu pernah menyerang Nisa’ saat itu. Dengan mengisi kekosongan satu tahunnya saat itu, wanita ������������������������������������������������������ kelahiran Mojokerto tersebut������������������� tetap belajar sambil mengajar di sekitar rumahnya. Dengan perjuangannya itulah membuat dia lolos jalur SBMPTN Bidikmisi di tahun 2012. “Memang mustahil untuk kuliah saat itu, tapi dengan niat menuntut ilmu dan atas izin Allah, saya diberi kesempatan untuk kuliah. Alhamdulillah,” ucap syukur wisudawan PGSD tersebut. Kalau ditanya tentang masa-masa kuliah, Nisa’ mengakui hanya diisi dengan belajar dan belajar. Dia juga mengakui tiap minggu pulang kampung demi mengajar murid-murid di sekitar rumahnya itu. Sejak dulu Nisa sudah menjadi guru les privat di kampungnya. Selain itu, dia juga aktif dalam organisasi keagamaan di Mojokerto. Walaupun Nisa’ tergolong kurang aktif selama masa menjabat sebagai mahasiswa S1, tapi dengan fokus belajar dan hasil skripsinya bisa membawa dia menjadi wisudawan terbaik di FIP Unesa. “Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5 me
Afiyah Maghfiroh, S.S. Wisudawan Terbaik FBS
lalui model pembelajaran problem based learning pada tema organ tubuh manusia dan hewan di SDN Dukuh Pakis 1 Sura baya” adalah judul skripsi yang telah diselesaikan oleh pengagum Maher Zain ini. Nisa’ mengambil judul ini karena dia berharap pada generasi mendatang tak hanya pintar dalam materi saja, tapi juga mampu mengimplementasikannya ke dalam kehidupan nyata dan mau berpikir kritis serta peduli untuk Indonesia yang lebih baik lagi. “Banyak sekali orang pintar, tapi mereka tidak tanggap dan peduli dengan masalah di sekitar, menanggapi segala sesuatu dengan tidak bijak dan tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada,” ujar gadis yang ingin melanjutkan pendidikan S2 ini. Mimpinya untuk menjadi seorang pengajar sudah Nisa’ miliki sejak kecil. Bahkan mimpinya makin meluap saat ia melihat sebuah film India yang mengisahkan tentang seorang guru yang menyelamatkan muridnya dari kebodohan dan ketidakmampuan membaca dan menulis karena siswa tersebut terkena gangguan dyslexia. Perempuan yang lahir pada 14 April 1993 ini ingin sekali menjadi seseorang yang bisa menginspirasi banyak orang dengan giatnya dia belajar dan meraih citacitanya. n (CHIKITA)
IPK 3,78
Praktik Kuliah di Luar Negeri Menjadi Nyata
P
ada wisuda ke-86, Wisudawan terbaik Fakultas Bahasa dan Seni diwakili oleh Afiyah Maghfiroh, dari prodi Sastra Inggris. Dengan IP 3,78, perempuan asal Pasuruan tersebut berhasil meraih gelar Sarjana Sastra dalam kurun waktu tiga setengah tahun dengan mengankat skripsi yang berjudul “The Representation of Literacy as Power and Danger in J.K. Rowling’s Harry Potter and The Half Blood Prince”. Perempuan yang lahir pada 29 April 1994 tersebut telah mengalami banyak perjuangan selama berkuliah hingga mampu mendapat predikat wisudawan terbaik. Satu di antara pengalaman perjuangan yang paling berkesan adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL) di dua negara. Ia beserta teman sekelompoknya, berhasil menjadi mahasiswa pertama di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris yang melakukan PKL di luar negeri. Jika mahasiswa lain melaksanakan PKL satu kali, ia dan teman-temannya melakukannya dua kali.
4
Jurnal Wisuda ke-86 Unesa Tahun 2016
“Itu awalnya kita di-php oleh KBRI Singapura. Mereka awalnya menerima saya dan teman-teman. Ketika KKN, saya dapat info, kalau pihak Fungsi Pendidikan Sosial dan Budaya miskomunikasi dengan atasannya. Akhirnya kita banting stir mencari di Surabaya, dan Alhamdulillah English First (EF) menerima kami dengan cepat. Tapi kami tetap bergerilya ke KBRI di negara ASEAN. Akhirnya, pada minggu terakhir magang di EF, kami dapat pemberitahuan bahwa KBRI Laos menerima kami”, tuturnya. Afiyah, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa tidak mudah menjalani PKL di luar negeri tersebut karena pada pelaksanannya bersamaan dengan perkuliahan, sehingga dapat berakibat pada presensi pada semester akhirnya. Namun, dengan bermodal tekad dan semangat, ia dan temantemannya berhasil membuat kesepakatan dengan pihak dosen, yaitu mengerjakan tugas kuliah dan mengejar materi perkuliahan secara individu. Meski dirasa cukup melelahkan, PKL di luar negeri tersebut mampu membayarnya dengan beragam pengalaman lain. Tidak sekadar PKL untuk berpraktik teori, melainkan juga pengalaman dan interaksi dengan orang-orang yang baru dan berkesan. Dengan motto “Something worth has never come easy”, ia mengaku ingin melanjutkan kuliahnya melalui beasiswa GKS di Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan. Baginya, rahasia dalam meraih kesuksesan terletak pada besarnya usaha, semakin besar usaha semakin besar pula keberhasilan yang digapai. Terbukti, anak kesembilan pasangan Sjueb dan Mukaromah tersebut, berhasil lulus tepat waktu dengan pengalaman dua kali PKL di dua negara.n (ANNISA ILMA)
INSPIRASI PEMUNCAK Rofiqur Rizqi, S.Pd. Wisudawan Terbaik FIK
IPK 3,74
“
Ingin Memasyarakatkan Olahraga Softball
Saya awalnya tidak menyangka akan memperoleh predikat wisuda wan terbaik terse but. Ya syukur alham du lillah semua itu ber kat dari Allah serta dukungan dan motivasi dari pihak keluarga, do sen, dan teman-teman. Orang tua pun juga berpe san bahwa jangan lu pa dengan Allah atas ke berhasilan ini,” ungkap Rofiur Rizqi. Rofiur Rizqi, yang lahir di Surabaya, 26 Juli 1994 putra dari Abdul Muntholib dan Zuhroh mampu menjadi wisudawan terbaik di Fakultas Ilmu Keolahragaan dengan IP 3.74. Bermodalkan kesukaannya berolahraga terutama softball, mampu memberikan ide skripsi yang luar
IPK 3,77
L
Lailatul Ahadiah, S.Pd.
Wisudawan Terbaik FMIPA
Beruntung Bukan Mahasiswa Biasa
ailatul Ahadiah, sebagai salah satu, mahasiswa yang namanya akan disebut dalam ceremonial gebyar wisuda Juli ini mencoba membagikan cerita mengapa ia memilih menjadi mahasiswa yang ‘tidak biasa’. Ahadiah, begitu sapaan yang melekat dengannya mengungkapan jika ia merasa beruntung saja bisa sampai di capai yang bisa dibilang memuaskan itu, IPK 3,77. Namun, satu yang ia percaya layaknya sebuah nasihat, ‘siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan menuai hasilnya’. “Begitu juga dengan belajar, yang sungguhsungguh belajar maka akan memperoleh hasilnya juga, karena sudah menjadi kewajiban kita belajar,” tandasnya. Baginya belajar tidak hanya di bangku kuliah, bahkan lulusan terbaik jurusan sains ini menuturkan, belajar tidak boleh ada habisnya paling tidak sampai dengan fenomena munculnya gagak putih atau hari akhir. Tidak hanya itu, seabrek aktivitas ternyata pernah dilakoni Ahadiah saat kuliah, diantaranya dengan aktif di organisasi jurusannya HMP (Himpunan Mahasiswa Prodi) dan sebagai guru privat. Inilah yang membuat gadis kelahiran Pasuruan ini berbeda, ia menuntut dirinya mampu membagi waktu dan dewasa dalam berpikir maupun bertindak. Tidak jarang demi menjalankan ketiganya, yakni kuliah, organisasi, dan bekerja ia hanya tidur 2-3 jam sehari untuk bisa menyelesaikan tugas yang banyak. Bisa dibilang, usahanya
biasa dengan judul “Penerapan Modifikasi Permainan Softball terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada Siswa Kelas VII MTs. ASSA’ADAH Sampurnan Bungah Gresik”. Dalam penelitiannya, dia ingin mengenalkan kepada peserta didik mengenai softball dan memberikan motivasi untuk bermain softball. Kendala dalam mengerjakan skripsi pasti dijumpai dari rasa malas sampai liburnya sekolah, hingga membuat penundaan penelitian. Selama berada di bangku kuliah, bukan urusan akademik saja yang membuatnya sibuk melainkan urusan organisasi. Hal ini terlihat ketika dia tergabung di organisasi HMJ, UKKI dan UKM Softball dengan memegang jabatan dari ketua hingga wakil ketua. Dia juga termasuk mahasiswa Bidikmisi. Sedangkan untuk saat ini dia disibukkan dalam ajang PON Baseball sebagai official. Dia juga berpesan bahwa “Kunci ini semua bersungguh, berikhtiar dan berusaha. Untuk mengerjakan skripsi atau sesuatu hal yang lain, memang harus sungguh-sungguh agar hasil yang diperoleh juga memuaskan dan kendala yang menghadang terlewati. Selain itu, taat dan patuh kepada Allah, orang tua dan guru-guru agar jalan yang kita tempuh barokah,” tambahnya di sela-sela wawancara.n (MURBI) berhasil karena ia mampu mempertahankan IPK di poin 3,77. Praktiknya, Ahadiah mengatakan bila membagi waktu sangat penting karena kegiatan organisasi yang banyak diluar waktu kuliah, keduanya diatur agar sesuai dengan porsinya. Dengan belajar berorganisasi, membantunya untuk menyadari perannya sebagai wanita karier sekaligus wanita dalam kehidupan keluarga nantinya, dalam hal membagi waktu. Poin plus lainnya yaitu kedewasaan. Akademisi kelahiran 21 tahun lalu ini menuturkan bahwa ia tidak mengelak jika berorganisasi juga membuatnya terbiasa dengan masalah. “Organisasi menuntut kita untuk bertanggung jawab dalam mengemban amanah, jadi kita belajar berpikir dewasa dalam menghadapi masalah organisasi,” tandasnya. Belum lagi posisinya sebagai pelajar bukan di kota kelahiran, otomatis jauh dari orang tua menuntut kedewasaan bertindak dan tegar menghadapi masalah apa pun. Mengenai kiprahnya di bidang sains, Ahadiah melalui skripsinya mengembangkan suatu alat praktikum, elektroskop sederhana, van de graff sederhana dan statif interaksi antar muatan. Ketiganya dibuat dengan bahan-bahan sederhana sebagai alat praktikum pada pembelajaran listrik statis kelas IX SMP. Pengalaman selama mengajar di sekolah, anak-anak sangat antusias bila membelajarkan sains menggunakan suatu media. Mengantongi beberapa pengalaman itu membuat akademisi kelahiran 1994 ini tidak ragu menjajaki karir sebagai pendidik terutama di tempat kelahirannya, Pasuruan. “Rencana setelah lulus, Insya Allah mau mengamalkan ilmu dulu, mengabdi di kota kelahiran,” tandasnya.n (RARAS)
Jurnal Wisuda ke-86 Unesa Tahun 2016
5
INSPIRASI PEMUNCAK
M
uhammad Rohman Nudin, S.Pd salah satu wisudawan terbaik seUniversitas Negeri Surabaya dari Fakultas Teknik Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Elektronika Komunikasi. Rohman, putra ketiga dari Bapak Zaini yang bekerja sebagai petani yang satu-satunya berkuliah diantara kedua saudaranya. Pria kelahiran Ponorogo, 6 Oktober 1993 ini merupakan penerima
Muhammad Rohman Nudin, S.Pd. Wisudawan Terbaik FT
IPK 3,84
Memang Ingin Menjadi Cum Laude beasiswa Bidikmisi. Ia mengaku tidak menyangka akan menjadi wisudawan terbaik pada wisuda ke-86 karena sebelumnya tidak pernah mempunyai target untuk menjadi lulusan terbaik namun berkeinginan untuk menjadi lulusan cum laude. Rohman mengaku tidak ada strategi belajar khusus untuk menjadi lulusan terbaik. Ia tertib menjalankan ibadah salat 5 waktu tepat di awal waktu secara berjamaah. Menurutnya itu adalah strategi terbaik. Dan strategi tersebut ia dapatkan dari kajian di Musholah yang diberikan oleh Bapak Agung Dosen Jurusan Teknik Mesin Unesa. “IQ dan EQ itu saling melengkapi. Jika kita mempunyai SQ (Spiritual Quotient) yang baik, maka secara otomatis IQ dan EQ kita juga membaik”, ujar Rohman. Apa yang Rohman dapatkan tidaklah instant. Semua ada prosesnya. Predikat lulusan terbaik tidak ia dapatkan dengan mudah. Ia mulai dari mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan yang menjabat sebaga staf depag pada semester 2 dan 3. Lalu pada semester 4 dan 5, ia menjadi kadep depag. Namun pada semester 6 ia ditawari untuk menjadi ko-as di laboratorium elektronika. Dan karena Rohman memiliki prestasi yang baik, pada semester 7 ia ditawarkan lagi untuk menjadi ko-as di laboratorium fisika. Dan pada semester 8, ia menjadi ko-as di laboratorium pengukuran. Dana pada semester 8 total Rohman menjadi ko-as di 3 lab sekaligus. Judul skripsi yang mengantar Rohman menjadi wisudawan terbaik adalah “Pengembangan Trainer Operational Amplifier Menggunakan IC-741 pada Mata Kuliah Praktikum 2 Elektronika 2 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya”. Usai wisuda, rencananya Rohman akan bekerja di Jurusan Teknik Elektro Unesa untuk membuat buku ajar Fisika Teknik. Sembari itu, ia juga akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan mendaftar S2 LPDP. n (ANING)
6
Jurnal Wisuda ke-86 Unesa Tahun 2016
Putri Ulfa Kamalia, S.Pd. Wisudawan Terbaik FE
Harumkan FE dengan Prestasi
P
IPK 3,88
utri Ulfa Kamalia merupakan mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi yang memperoleh predikat wisudawan terbaik FE. Perempuan kelahiran 18 November 1994 mendapatkan IPK 3.88, Dia menyelesaikan tugas akhirnya dengan judul Analisis Pengetahuan Anggota tentang Koperasi terhadap Sisa Hasil Usaha dengan Partisipasi Anggota Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada KPRI Bhakti Husada) Kabupaten Bangkalan. Dan rencananya akan melanjutkan studi ke S2. “Jangan takut untuk mengembangkan kemampuan terutama dalam penciptaan sebuah karya. Karena, bila selama studi tidak memanfaatkan waktu yang ada, maka muncul penyesalan di kemudian hari,” ungkapnya memberikan motivasi kepada teman-teman Fakultas Ekonomi. Lanjutnya, tidak ada kata menyerah, untuk membuat masa depan lebih indah. Prinsip hidupnya Doa, Usaha, Ikhitiar, dan Tawakkal. Empat hal itulah yang mengantarkannya menjadi seperti saat ini. Selain aktivitasnya berkuliah, dia juga sempat menjadi panitia dalam beberapa kegiatan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan berbagai kegiatan lainnya, baik di Unesa maupun di luar Unesa. “Saya pernah mendapatkan Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Koperasi Tingkat Mahasiswa Se - Jawa Timur tahun 2013. Juara 1 Mawapres tingkat Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Unesa, Juara 2 Lomba Baca Puisi Peksiminas Tingkat Unesa, Juara 2 Lomba Berpacu dalam Koperasi (Uji Perkoperasian) Tingkat Koperasi Mahasiswa, Babak Semifinal LKTI Hipoter-2 IPB tahun 2014, dan Juara 3 Lomba Debat Kebijakan Presiden Baru Tingkat Unesa,” pungkasnya. n (SYAIFUL H).
INSPIRASI PEMUNCAK Sebma Nidia Dariati, S.Pd.
lengkap serta membuat catatancatatan kecil untuk lebih mudah dibawa kemana saja. Bagi sebagian orang menonton film dianggap menyita waktu dan mengganggu waktu belajar, namun tidak demikian bagi Sebma. Film yang menjadi favoritnya berupa film motivasi dan film sejarah yang sejalan dengan jurusannya. Selain dapat digunakan sebagai sarana hiburan juga dapat sebagai sarana edukasi. Sebma mengakui bahwa sebagai mahasiswa dirinya bukan termasuk dalam kategori mahasiswa yang cerdas. Namun dengan kesadaran tersebut justru memacu dirinya untuk rajin dan tidak menunda pekerjaan. Jika mendapat tugas, ia akan segera mengerjakan dengan sebaik-baiknya. “Saya tidak akan bisa tidur sebelum tugas saya selesai dengan sempurna” ungkap alumni SMAN 1 Bojonegoro tersebut. Mahasiswi kelahiran Bojonegoro, 19 Agustus 1994 itu pada akhirnya meraih IPK 3,70 dan menjadi yang terbaik di FISHsebagai bonus dari usahanya selama ini.n (ILMI).
IPK 3,70
Wisudawan Terbaik FISH
Film Motivasi Antar yang Terbaik
D
on’t think to be best but do the best as we can. Jangan berpikir menjadi yang terbaik namun lakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, merupakan salah satu prinsip Sebma Nidia Dariati wisudawan terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum. Bagi Sebma, motivasi sangat diperlukan dalam berbagai hal termasuk dalam kegiatan perkuliahan. Uniknnya, setiap mendapat jadwal kuliah baru ia tidak pernah lupa menuliskan sebuah kata motivasi yang dianggap dapat memacu semangatnya dalam menempuh kuliah selama satu semester kedepan. Perempuan yang hobi menonton film ini mempunyai cara belajar tersendiri sesuai dengan karakternya. “Cara belajar saya mudah saja, hanya perlu fokus dan tidak bermalas-malasan” tuturnya. Ia selalu mencatat setiap materi perkuliahan dengan SAMBUNGAN TABEL JUMLAH LULUSAN DARI HALAMAN 8: Manajemen Informatika Jumlah FT
6
3
6
3
0
0
24
11
111
59
135
70
6
0
0
10
Pend. Jasmani, Kesehatan & Rekreasi
41
12
41
12
4
20
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
22
4
22
4
3
3
Ilmu Keolahragaan
11
1
11
1
0
4
0
0
74
17
74
17
7
0
0
27
Jumlah FIK Pendidikan Ekonomi
1
1
1
1
0
1
Pendidikan Akuntansi
3
1
3
1
1
1
Pendidikan Administrasi Perkantoran
1
0
1
0
0
0
Pendidikan Tata Niaga
5
2
5
2
3
5
Manajemen - Manajemen Keuangan
5
2
5
2
0
0
Manajemen - Manajemen Pemasaran
12
5
12
5
1
0
Manajemen - Manajemen SDM
5
2
5
2
0
0
Akuntansi
13
6
13
6
0
2
Akuntansi
3
3
3
3
0
0
3
3
45
19
48
22
5
0
0
9
Pendidikan Matematika
17
12
17
12
2
Pendidikan Sains
17
9
17
9
2
Pendidikan Olahraga
8
2
8
2
5
Pendidikan Bahasa & Sastra
25
17
25
17
4
Manajemen Pendidikan
15
5
15
5
14
Pendidikan Dasar
32
13
32
13
20
Pendidikan Dasar-PAUD
3
3
3
3
2
Pendidikan Seni Budaya
5
4
5
4
0
Pendidikan IPS
11
5
11
5
2
Pendidikan Teknologi & Kejuruan
18
11
18
11
5
Teknologi Pendidikan
24
6
24
6
6
Pendidikan Ekonomi
9
6
9
6
4
Pendidikan Luar Biasa
5
4
5
4
2
Pendidikan Luar Sekolah
2
2
2
2
0
Pendidikan Matematika
2
1
2
0
0
Ilmu Keolahragaan
1
0
1
0
0
Pendidikan Sains
1
0
1
0
1
Pendidikan Bahasa & Sastra
0
0
0
0
0
0
0
0
0
191
99
4
1
195
100
69
34
15
1117
817
191
99
4
1
1346
932
141
0
1
496
Jumlah FE
Jumlah PPs Total UNESA
Jurnal Wisuda ke-86 Unesa Tahun 2016
7
INSPIRASI PEMUNCAK
JUMLAH LULUSAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA WISUDA KE-86 TAHUN 2016, TANGGAL 23-24 JULI 2016
LULUSAN SESUAI JENJANG FAKULTAS / PROGRAM STUDI
D III
S-1
JUMLAH LULUSAN
S -2
S -3
PER PRODI/FAKULTAS
KETERANGAN LULUSAN BIDIK MISI
LP
P
LP
P
LP
P
LP
P
LP
P
S-1
D III
CLASS INTERNASIONAL
Bimbingan dan Konseling
44
27
44
27
5
PREDIKAT CUM LAUDE 18
Teknologi Pendidikan
13
9
13
9
3
4
Pendidikan Luar Sekolah
37
30
37
30
0
13
Pendidikan Luar Biasa
14
11
14
11
0
4
PGSD
194
167
194
167
19
173
Psikologi
41
34
41
34
7
8
PG-PAUD
25
25
25
25
5
17
Manajemen Pendidikan Jumlah FIP
24
17
24
17
3
11
0
0
392
320
392
320
42
0
0
248
Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
42
38
42
38
10
32
Sastra Indonesia
11
10
11
10
5
7
Pendidikan Bahasa Inggris
7
7
7
7
1
1
Sastra Inggris
14
13
14
13
1
10
Pendidikan Bahasa Jerman
14
11
14
11
2
1
Sastra Jerman
8
6
8
6
0
1
Pendidikan Bahasa Jepang
3
3
3
3
0
0
Pend. Bahasa dan Sastra Daerah
69
61
69
61
2
4
Pendidikan Seni Rupa
12
4
12
4
0
3
Desain Grafis
0
0
0
0
0
0
Pendidikan Sendratasik
2
1
2
1
0
0
Pendidikan Bahasa Mandarin
17
15
17
15
0
0
0
0
199
169
199
169
21
0
0
59
Jumlah FBS Pendidikan Matematika
13
11
13
11
1
1
5
Matematika
5
1
5
1
0
0
0
Pendidikan Fisika
18
16
18
16
4
0
7
Fisika
6
5
6
5
1
0
1
Pendidikan Kimia
45
42
45
42
14
0
11
Kimia
2
1
2
1
0
0
0
Pendidikan Biologi
10
9
10
9
2
0
5
Biologi
2
1
2
1
0
0
0
Pendidikan Sains
32
27
32
27
9
0
19
0
0
133
113
133
113
31
0
1
48
PPKn
Jumlah FMIPA
38
30
38
30
7
4
Pendidikan Geografi
20
11
20
11
3
1
Pendidikan Sejarah
21
19
21
19
5
6
Sosiologi
5
2
5
2
2
1
Ilmu Administrasi Negara
68
52
68
52
12
14
Administrasi Negara
7
1
7
1
0
0
Ilmu Hukum
11
6
11
6
0
0
7
1
163
120
170
121
29
0
0
26
Jumlah FISH PTE - Teknik Tenaga Listrik
6
3
6
3
1
4
PTE - Elektronika Komunikasi
16
8
16
8
1
5
Teknik Listrik
1
0
1
0
0
0
PTM - Mesin Otomotif
7
2
7
2
0
1
PTM - Mesin Produksi
11
2
11
2
1
0
Teknik Mesin Otomotif
0
0
0
0
0
0
Teknik Mesin Produksi
1
0
1
0
0
0
PTB - Bangunan Gedung
35
11
35
11
1
0
PTB - Bangunan Air
0
0
0
0
0
0
Teknik Sipil
15
12
15
12
1
0
Teknik Sipil
7
1
7
1
0
0
Transportasi
8
6
8
6
0
0
Pendidikan Tata Boga
5
5
5
5
0
0
Pendidikan Tata Busana
9
9
9
9
1
0
Pendidikan Tata Rias
7
7
7
7
0
0
Tata Boga
1
1
1
1
0
0
Tata Busana
0
0
0
0
0
0
8
BERSAMBUNG KE HALAMAN 7:
Jurnal Wisuda ke-86 Unesa Tahun 2016