Harian Umum REDAKSI / BISNIS: Komplek Bandara Tabing, Jl. Hamka Padang. Telp. (0751) 4488700, Fax (0751) 4488704, Email: haluanpadang@gmail.com Email Iklan : haluaniklan1@gmail.com
Harga Eceran Rp4000/Eks (Luar kota Padang Rp.5000,/eks)
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
EDISI: 135, TAHUN KE-74
SENIN, 4 APRIL 2022
harianhaluan.id
3 Ramadan 1443 H
Koran Haluan
@harianhaluanID
HARIAN HALUAN
KepunyaanNya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. (QS Thaha ayat 6)
I M S A K S U B U H D Z U H U R ASAR 04.45
04.55
12.18
15.40
MAGRIB ISYA 18.20
19.32
TARAWIH PERTAMA – Warga melaksanakan ibadah salat tarawih di Masjid Raya Sumatera Barat, Kota Padang, Sabtu (2/4). Sebagian warga Kota Padang memilih Masjid Raya Sumbar untuk melakukan ibadah salat tarawih pertama di bulan Ramadan 1443 Hijriah. IST
KUNJUNGI SPBU-TERMINAL BBM BERSAMA DIRUT PERTAMINA
Andre Rosiade Minta Pertamina Pastikan Solar Sumbar Aman Berpuasa Meningkatkan Derajat Taqwa BUYA GUSRIZAL GAZAHAR
KAMI sudah mengantisipasi untuk Ramadan sampai Lebaran. Dan stok sudah disiapkan. Jadi beberapa SPBU di jalur mudik dan jalur logistik akan dibuka 24 jam. Ada posko-posko Lebaran dipersiapkan, tidak hanya untuk pelayanan BBM tapi juga untuk pelayanan elpiji 3 Kg maupun elpiji non PSO (non subsidi). Lebaran kali ini hampir sama dengan 2019,”
Ketua MUI Sumbar
KETIKA ditanya tujuan berpuasa, jawaban yang terlintas di pikiran kita umat muslim adalah akhir surat AlBaqarah ayat 163, yaitu menjadi orang yang bertaqwa. Lalu apakah taqwa itu sebenarnya? Taqwa berasal dari kata Wuqoyah yang artinya memelihara. Dalam artian memelihara yang ada di dalam diri manusia sehingga terhindar dari amarah Allah SWT. Secara sederhana, para ulama mengatakan taqwa
Alfian Nasution Dirut Pertamina Patra Niaga
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, bersama Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, langsung mengecek stok solar bersubsidi di Kota Padang, Jumat (1/5). Pertamina pun diminta untuk memastikan stok BBM jenis solar di Sumbar aman. IST
Nan Mengajak Sadar Memaknai Sekitar Seperti mesin, kerja kreatif sosok Albert Rahman Putra di kancah seni-budaya bagai tak berjeda. Di usia relatif masih muda, ragam medium berkesenian ia ceburi. Mendirikan dan memimpin Komunitas Gubuak Kopi yang fokus pada gerakan literasi media, mengurus grup kesenian Orkes Taman Bunga, serta tetap menjaga ritme aktivitas menulis lewat akumassa.org dan ruang lainnya. (*) www.harianhaluan.id
>> ANDRE hal 07
Penanganan Pelanggaran HAM di Sumbar Masih Lemah
untuk dibedah melalui bantuan Baznas Kota Padang. Diperkirakan pembangunannya selesai sebelum Lebaran nanti. “Alhamdulillah, program Semalam di Palanta yang kita lakukan selama Ramadan kali ini memasuki tahun kedua. Untuk Ramadan tahun ini kita akan menyasar sebanyak 11 keluarga dari 11 kecamatan se-Kota Padang. Hari ini kita mulai perdana bagi keluarga Ibu Rini (43) dan Bapak Afrizal (45) yang berada di Jalan Padat Karya Kampung Melayu RT 04 RW 07, Kelurahan Piai Tanah Sirah Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung,” ungkap Wako kepada wartawan di sela penjemputan, Minggu (3/4). Melalui program ini, kata Hendri, selain
PADANG, HALUAN—Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM di Sumatra Barat (Sumbar) masih lemah. Hal ini tidak terlepas dari belum adanya perlindungan khusus bagi Pembela HAM. Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM RI, Beka Ulung Hapsara menyampaikan, aktivis yang mendampingi warga untuk memperjuangkan haknya dapat dikategorikan sebagai Pembela HAM. Saat ini, Pembela HAM saat ini banyak mengalami serangan dan ancaman. Pada titik itu, Komnas HAM memandang penting membangun mekanisme pelindungan khusus bagi Pembela HAM. “Pembela HAM memiliki kontribusi yang sangat penting dalam pembelaan hak-hak masyarakat. Tetapi, mereka mendapatkan ancaman dari berbagai pihak. Makanya, kami merasa perlu adanya pelindungan untuk itu,” kata Beka saat Workshop Pelindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Pembela HAM dalam Konflik Agraria yang diselenggarakan secara hybrid di Hotel Grand Basko, beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan bahwa Komnas HAM telah mengeluarkan mekanisme pelindungan bagi Pembela HAM. Komnas HAM saat ini telah memiliki Standar Norma dan Pengaturan (SNP) untuk kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masyarakat. “Contohnya dalam kasus penggusuran oleh pemerintah. Itu boleh dilakukan penggusuran, tetapi harus ada standar yang tinggi mengenai HAM masyarakat setempat sebelum kebijakan itu dilakukan. SNP ini bisa menjadi acuan dalam mempertahankan dan membela hak masyarakat,”
>> BEDAH hal 07
>> PENANGANAN hal 07
>> BERPUASA hal 07
ALBERT RAHMAN PUTRA
PADANG, HALUAN – Langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Sumbar semenjak beberapa bulan belakangan turut menjadi perhatian serius Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade. Ia bersama Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, langsung mengecek stok solar bersubsidi di Kota Padang, Jumat (1/5). Usai turun dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), rombongan menyasar sebuah SPBU baru yang dibuka tak jauh dari bandara. Di sini, tak ditemukan kejanggalan, mungkin karena SPBU tersebut baru beroperasi. Andre dan Alfian yang didampingi Sales Area Manager (SAM) PT Pertamina (Persero) Retail
WALI KOTA Padang, Hendri Septa, mengunjungi salah satu rumah warga yang akan mengikuti program SEMATA. IST
INOVASI PROGRAM SEMATA JILID DUA HENDRI SEPTA
Bedah Rumah Membantu Keluarga Kurang Mampu PADANG, HALUAN — Pada Ramadan tahun ini 1443 H/2022, Wali Kota Padang, Hendri Septa, kembali menggelar program Semalam di Palanta (SEMATA). Diketahui, sebuah inovasi yang dilahirkan Wali Kota milenial tersebut dalam upaya membantu warga yang ia pimpin itu, kini telah memasuki tahun kedua (jilid dua). Melalui program SEMATA para keluarga yang dibantu dibawa ke rumah dinasnya untuk berbuka puasa bersama Wali Kota dan keluarga hingga bermalam sehari di sana. Selama di rumah dinas mereka disediakan sarana untuk beribadah dan melakukan aktivitas lainnya hingga sahur bareng dengan pemimpin Kota Padang. Begitu esoknya rumahnya akan ditinjau
Redaktur: HAMDANI SYAFRI
Layouter: REZKY
16
SENIN, 4 APRIL 2022 2 Ramadan 1443 H Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
ALBERT RAHMAN PUTRA
Nan Mengajak Sadar Memaknai Sekitar oleh : RIGA F. ASRIL
S
EPERTI mesin, kerja kreatif sosok Albert Rahman Putra di kancah seni-budaya bagai tak berjeda. Di usia relatif masih muda, ragam medium berkesenian ia ceburi. Mendirikan dan memimpin Komunitas Gubuak Kopi yang fokus pada gerakan literasi media, mengurus grup kesenian Orkes Taman Bunga, serta tetap menjaga ritme aktivitas menulis lewat akumassa.org dan ruang lainnya. Sejumlah komunitas, samLingkungan yang cukup Bersama Komunitas Gubuak Kopi yang didirikannya kental dengan kesenian mem- bung Albert telah membuat pada tanggal 1 Agustus 2011 buat Albert tampak berbeda berbagai karya yang sangat silam itu, Albert membawa misi dengan pelaku seni lainnya di menarik, seperti di Pariaman dan sederhana. Ia ingin masyarakat Sumatra Barat. Selain jebolan Payakumbuh yang rutin dan sadar dengan cara kerja media Institut Seni Indonesia (ISI) sering menggelar festival. Ia dan mendayagunakannya untuk Padang Panjang, Albert juga menilai, fenomena tersebut merespon persoalan yang di- rutin mengikuti diskusi terkait menjadi pembelajaran bersama, temui; bertindak lokal, berwa- kesenian baik di Kota Solok, untuk menemukan gagasan seni Sumbar hingga komunitas di kolektif yang tepat untuk konwasan global. “Termasuk mengembang- berbagai daerah di Indonesia. teks Sumbar, dan/atau me“Di Solok saya berdiskusi ramaikan skema itu sendiri. kan seni sebagai metode dan riset, ketimbang seni sebagai dengan teman-teman nonNamun, Albert menamhasil. Tapi mencapainya ba- akademisi seni dari berbagai bahkan, yang masih menjadi rangkali tidak sederhana, perlu sudut pandang. Tahun 2015, pekerjaan rumah bersama yaitu banyak kelompok atau orga- muncul anggota-anggota baru ekosistem yang belum utuh dan nisasi yang tersebar untuk di Gubuak Kopi dari kalangan menyeluruh. Banyak yang ingin mendampingi ini. Untuk itu seni rupa. Saya juga pernah kerja menjadi seniman, tapi kecil kita senang berkolaborasi dan di radio. Saya mendapat banyak sekali yang tertarik menjadi memperkuat banyak ko- pengetahuan baru di Forum kritikus, peneliti seni, pengarsip, munitas di berbagai daerah, Lenteng, di Yayasan Pasirputih dan lainnya. dan di kampung-kampung. Lombok, dan lainnya. Semua Kemudian keberadaan infraBagaimana komunitas bisa itu yang saya kira membentuk struktur untuk pengembangan saling terhubung, terkoneksi, kecenderungan ini,”ujarnya. seni di Sumbar. Seperti keAlbert menilai, perkem- beradaan ruang kesenian, akses dan bergotong royong menghadapi persoalan di bangan kesenian di Sumatra dana, akses pengetahuannya, sekitar kita,” katanya kepada Barat makin ke sini makin dan institusi yang serius untuk membaik, bahkan didominasi mengelola ekosistem Haluan, Senin (28/3). Komunitas Gubuak Kopi oleh anak muda yang cukup “Tapi ini terjadi di banyak berfokus pada penelitian dan percaya diri untuk terlibat di kota. Ekosistem ini juga terpengembangan pengetahuan berbagai forum nasional, bah- masuk bagaimana pemangku seni dan media di lingkup lokal kan mungkin internasional. kebijakan memposisikan diri, “Saya kira, kita di Sumbar menyikapi, atau mendukung Kota Solok, Sumatra Barat. Gubuak Kopi memproduksi aktivitas keseniannya cukup kerja-kerja komunitas. Hal ini dan mendistribusikan penge- hidup. Kita memiliki banyak berbeda dengan tujuh tahun tahuan literasi media melalui pelaku seni. Salah satunya di- lalu, saat itu persoalannya adalah kegiatan-kegiatan kreatif, meng- lahirkan oleh beberapa institusi ruang. Sekarang ruang itu sudah organisir kolaborasi antara yang berkaitan dengan kesenian cukup banyak, hanya instruprofesional, seniman, penulis, dan sastra. Tapi barangkali kita mennya belum lengkap,” dan peneliti dan warga, meng- baru sekadar ramai, dan belum ujarnya. embangkan media lokal dan memiliki ekosistem seni yang Ia berharap, Gubuak Kopi sistem pengarsipan, serta mem- baik, dan belum sampai pada bisa mengambil peran dalam hal bangun ruang alternatif bagi tahapan seni yang matang se- tersebut, seperti menjadi labopengembangan kesadaran ke- bagai sebuah gebrakan,” katanya ratorium bersama untuk memlagi. budayaan di tingkat lokal. pelajari seni dan media yang terus Menurutnya, dalam lima bergerak, dan merespons perSelain itu, Komunitas Gubuak Kopi, menurut Albert, tahun terakhir jumlah komunitas soalan lokal. Di samping itu, hadir untuk menjawab ke- atau kelompok seni di Sumbar Albert menyatakan, Gubuak butuhannya terkait ruang yang mengalami peningkatan yang Kopi juga ingin menjadi wadah aman untuk berpikir kritis dan cukup menggembirakan di- bagi anak muda untuk pengemberkarya dengan gembira. Saat banding tahun-tahun sebelum- bangan kesadaran kebudayaan ini, ia tengah mendorong agar nya. Potensi besar tersebut perlu di tingkat lokal. ruang tersebut dapat beroperasi disikapi dengan agar terkelola “Yang ingin dicapai saya kira sebagai laboratorium untuk dengan baik dan menjadi lebih sederhana, masyarakat yang mendorong ruang hidup yang potensial. sadar dengan cara kerja media “Setahu saya, di Sumatra ini dan mendayagunakannya untuk lebih baik. “Kami selalu berusaha kritis kita yang paling ramai. Moti- merespons persoalan sendiri: dan dekonstruktif dalam me- vasinya macam-macam. Bisa bertindak lokal, berwawasan mahami persoalan lokal, yang pelampiasan karena tidak bisa global,” ujarnya. mana bertumpu pada keber- ikut pameran atau pertunjukan Sebab kata Albert, sisi kritis pihakan kita terhadap kepen- besar. Bisa karena tidak di- saja tidak cukup tapi memtingan kita sendiri sebagai anggap oleh pemerintah. Atau butuhkan medium yang tepat warga. Warga yang meng- bisa sekadar batu loncatan agar untuk mendistribusikannya. Di inginkan lingkungan yang ideal,” dilirik institusi yang lebih cang- Gubuak Kopi memiliki basis gih di ibu kota,” katanya. katanya. medium teknologi, seperti
Setahu saya, di Sumatra ini kita yang paling ramai. Motivasinya macam-macam. Bisa pelampiasan karena tidak bisa ikut pameran atau pertunjukan besar. Bisa karena tidak dianggap oleh pemerintah. Atau bisa sekadar batu loncatan agar dilirik institusi yang lebih canggih di ibu kota,”
telepon pintar dan video yang sangat akrab dengan masyarakat. “Medium is the message, medium adalah pesan itu sendiri, kalimat Marshal Mc. Luhan itu benar-benar kita pegang di Gubuak Kopi. Tidak jarang
orang ingin mengkritik, misalnya televisi, tapi malah melakukan praktik-praktik yang sama. Lebih dari itu, kita hanya fokus bagaimana masyarakat mendapatkan pengalaman mendayagunakan teknologi itu sendiri,” ujarnya.
1
2
3 DISKUSI Ruang Kolaborasi bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Mudia, Kementeriam Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, di Rumah Tamera (2021) www.harianhaluan.id
FOTO (1,2,3) : PAMERAN Circumstance oleh Gubuak Kopi dan Galeri Nasional Indonesia, di Rumah Tamera (2021) Redaktur: TAUFIQ SIDDIQ
Layouter: mi2