Gubuak Kopi di Media: Haluan, 12 Maret 2017

Page 1

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

11 MINGGU 12 MARET 2017 13 JUMADIL AKHIR 1438 H

EDISI: 149, TAHUN KE-69 Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

12

TUTURAN

13

GABA GABA

14

SULAM EMAS

Manfaatkan Waktu dengan Sebaiknya HIDUP manusia dipenuhi dengan berbagai aktifitas, dan berpacu dengan waktu. Artinya, harus berpandaipandai mengatur waktu, dan tidak ada istilah“NEGOSIASI DENGAN WAKTU”. HAL. 8

05.12 12.33 15.47 18.38 19.47

ALLAH-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan mudahmudahan kamu bersyukur.

(QS AL JAATSIYAH, AYAT 12)

Panggung VIVIA ZAMI

Utamakan Keluarga daripada Menyanyi PADANG, HALUAN — Setelah malang melintang di dunia rekaman sejak 1998, artis Minang, Vivia Zami, telah meluncurkan 14 album. Sepanjang karirnya tersebut, ia juga telah menguasai berbagai genre musik. “Genre lagu yang pernah saya bawakan, diantaranya pop minang, dangdut minang, dangdut indonesia, melayu, dan beberapa yang lain,” ujar Vivia kepada Haluan belum lama ini.

>> UTAMAKAN: hal 07

VIVIA ZAMI

FESTIVAL WARNA — Masyarakat Hindu di India merayakan Festival Holi atau Festival Warna yang penuh dengan warna di Kolkata, India, Kamis (9/3). Festival tersebut digelar dalam rangka menyambut musim semi. Cara merayakan festival ini yakni dengan melempar bubuk warna-warni kepada siapa pun baik teman, keluarga, orang asing hingga wisatawan. REUTERS

TOLAK TANAM PAKSA

KMSS Desak Gubernur Cabut SE PADANG, HALUAN — Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Barat (KMSS) mengadakan diskusi pada Jumat (10/3). Diskusi tersebut untuk menyikapi Surat Edaran (SE) Gubenur No. 521.7/2088/Distanhorbun/2017 tentang Dukungan Gerakan Tanam Padi yang kemudian diperjelas dengan SE No. 521.1/1984/Distanhorbun/2017 tentang Dukungan Gerakan Tanam Padi. Menurut Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Era Purnama Sari, gubernur tidak menghormati konstitusi dan secara nyata melanggar hak-hak petani yang diatur secara tegas dalam UU

No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. KMSS menilai Gubenur t elah gegabah bertindak tanpa dasar kajian yang komprehensif tentang persoalan yang dihadapi petani.

Ia kemudian memaparkan kesalahan SE Gubernur Sumbar tersebut. Pertama, Gubernur dinilai tidak memperhatikan teknis pertanian dan permasalahan yang dihadapi oleh para petani. Penanaman tanaman padi kembali setelah 15 hari pasca panen tidak mungkin dilakukan. Lahan pertanian setelah panen membutuhkan waktu satu hingga dua bulan guna pemulihan kesuburan tanah. Petani juga butuh waktu untuk mengolah hasil panen dan penyemaian benih untuk ditanami kembali. >> KMSS : hal 07

Gamawan Fauzi, Pahlawan Antikorupsi, dan Kasus KTP-el JAKARTA, HALUAN— Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi disebut menerima 4,5 juta Dolar AS dan Rp50 juta dari proyek pe ngadaan KTP-el. Masuknya nama Gamawan cukup menarik perhatian lantaran dia pernah mendapatkan penghargaan sebagai tokoh antikorupsi yang disematkan oleh komunitas Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) pada 2004. Peraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini mendapatkan penghargaan BHACA saat menjabat se-

bagai Bupati Solok. Kala itu, ia disematkan sebagai tokoh anti-korupsi bersama ahli hukum tata negara Universitas Andalas, Saldi Isra. BHACA adalah penghargaan yang diberikan oleh komunitas yang sadar mengenai bahayabahaya korupsi bagi kelangsungan hidup bermasyarakat dan berbangsa. BHACA memilik semangat dan tekad untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam mendorong, GAMAWAN FAUZI

Minangkabau, Palembang, Riau Tak Punya Aksara? KITA tahu bahwa pada abad ke-4 M Nusantara mulai mengenal aksara Palawa berbahasa Sanskerta. Aksara itu merupakan suatu budaya baru Oleh: yang dibawa dari JUNAIYAH H.M. In dia lewat penyebaran agama PENELITI BAHASA DARI BADAN BAHASA Hindu dan Budha. Aksara itu tertulis pada prasasti tertua di Nusantara, terdapat di Kutai kuno (322 ªaka/400 M). Itu sebabnya abad itu dianggap sebagai akhir masa prasejarah dan awal masa sejarah Nusantara. Bahasa Sanskerta jauh berbeda dari bahasa di Nusantara. Karena itu, untuk menuliskan bahasa Jawa, misalnya, aksara Palawa harus disesuaikan dengan tata bunyi bahasa Jawa sehingga pada 760 M aksara itu sudah jauh berbeda dari asalnya, yang disebut aksara Kawi. Aksara itu berkembang menjadi aksara Jawa kuno, Bali kuno, dan Sunda kuno. Aksara Kawi juga dipakai di Sumatra, yang disesuaikan dengan tata bunyi bahasa Melayu dan disebut aksara Kawi Sumatra. Menurut Sedyawati, di Sumatra terdapat surat Ka Ga Nga, disebut juga surat Sumatra, mungkin terbentuk pada abad ke13 (prasasti Padang Roco) berasal dari aksara Kawi pada perkembangan lebih tua.

>> GAMAWAN : hal 07

>> MINANGKABAU : hal 07

Melirik Bisnis Busana Syariat Berbahan Kain Kiloan BU K I T T I NG GI , HALUAN — Busana syariat atau yang biasa disebut syar’i saat ini sedang naik daun di Tanah Air, termasuk di Sumatra Barat. Tren berbusana sesuai syariat Islam yang menutup seluruh aurat tersebut diminati muslimah yang muda dan yang sudah berumur. Fenomena tersebut tidak luput dari pandangan para pengusaha yang bergerak pada bidang pakaian muslim. Pengusaha tersebut saat ini tengah berlomba-lomba menghasilkan produk dengan berbagai model yangs menarik dengan harga terjangkau. Salah satu alternatif yang diambil produsen pakaian muslim untuk menghasilkan produk yang bagus dan terjangkau adalah dengan memakai bahan www.harianhaluan.com

SEORANG calon pembeli melihat-lihat bahan dasar kain di Toko Berkah Textile, Jalan Raya Pekan Kamis Km 4, Jorong Balai Panjang III, Kampung Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Agam, Jumat (10/3). WETRIZON

baku dari kain kiloan. “Model dan motif yang beragam serta harga yang relatif lebih murah membuat

kain kiloan diminati oleh produsen pakaian muslim sebagai bahan baku untuk membuat pakaian muslim, Redaktur: Holy Adib

khususnya baju syar`i atau gamis dan hijab,” ujar Roni,

>> MELIRIK : hal 07 Layouter: Luther


2

NASIONAL

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

Jokowi Dapat Merekatkan Hubungan SBY dan Mega JAKARTA, HALUAN - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Kamis 9 Maret 2017, diharapkan membuka pintu komunikasi antara Ketum Partai Demokrat tersebut dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menjelaskan, selain menyiratkan sikap negawaran, pertemuan tersebut juga menjelaskan bahwa komunikasi politik Jokowi sangat cair. “Boleh jadi nanti Jokowi akan bisa menjembatani hubungan itu, sehingga kita harapkan ada pertemuan Megawati dan SBY dengan dijembatani oleh Jokowi. Karena bagaimanapun, Jokowi adalah sosok yang dihormati di PDIP,” kata Emrus, Jumat (10/3). Bahkan, Emrus juga menyarankan pertemuan antara Jokowi dengan seluruh mantan presiden lainnya yang masih ada, yaitu SBY, Megawati, dan BJ Habibie. “Tidak ada salahnya mereka berempat bertemu, silaturahmi, dan tiga mantan presiden memberi masukan pada Presiden Jokowi sehingga silaturahmi terjaga terus,” ujar dia. Melalui pertemuan tersebut, Jokowi dapat menerima masukan berdasarkan pengalaman tiga pendahulunya dalam hal mengurus negara. “Karena pasti pengalaman, pengetahuan, dan persoalan yang mereka hadapi sehingga itu bisa memberikan suatu masukan presiden yang aktif,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengapresiasi pertemuan yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Novanto, pertemuan tersebut diharapkan menghasilkan pembicaraan yang menguntungkan bagi kepentingan bangsa dan negara. “Kami sangat menghargai, mengapresiasi. Pasti ada hal-hal yang disampaikan untuk kepentingan bangsa dan negara. Suasana kenyamanan, ketentraman yang pada akhirnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” kata Novanto di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (10/3). Novanto menuturkan, Jokowi dan SBY, yang juga Presiden ke-6 Indonesia itu memiliki segala pemikiran yang baik bagi bangsa dan negara. “Karena dua tokoh negarawan ini pasti sudah mempunyai hal-hal yang terbaik buat bangsa dan negara. Apalagi SBY yang sudah punya pengalaman luas menjadi presiden dan ini tentu akan memberikan arti apa yang disam paikan kepada presiden,” tuturnya. (h/dtc)

Yusril: Perlu Juga Ada Parpol yang Dibubarkan JAKARTA, HALUAN — Kasus dugaan korupsi elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) yang menyeret sejumlah petinggi partai politik, memunculkan wacana baru yakni pembubaran partai politik. Apabila, pimpinan partai dan partai itu terbukti ikut menikmati uang korupsi tersebut. Korupsi e-KTP disebut men capai Rp2,3 triliun dari total proyek sebesar Rp5,9 triliun. Pakar hukum tata negara yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menilai, dalam iklim demokrasi saat ini perlu untuk partai politik diajukan ke Mahkamah Konstitusi untuk diusulkan dibubarkan. “Langkah pembubaran itu sangat penting bukan saja untuk pembelajaran politik dan demokrasi, tetapi juga untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di masa datang,” kata Yusril dalam siaran persnya, Jumat, (10/3). Yusril menilai, perlu institusi hukum untuk memvonis bahwa partai politik tertentu yang telah melakukan perbuatan korupsi. Maka sesuai dengan undang-undang, MK yang diberi kewenangan itu. “MK memang sangat perlu untuk memutuskan bahwa parpol yang melakukan korupsi adalah partai yang melakukan perbuatan yang merusak sendisendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Yusril menjelaskan. Dengan begitu, MK bisa memutuskan kalau perbuatan partai yang terlibat korupsi sebenarnya bertentangan dengan UUD 1945. Sehingga ada alasan hukumnya untuk membubarkan partai tersebut. “Karenanya cukup alasan konstitusional untuk membubarkannya,” katanya. Sebelumnya, Yusril mengatakan, partai politik sesuai dengan UU 24/2003 tentang Mahkamah Konstitusi dapat dibubarkan dengan permohonan dari pemerintah dengan sejumlah alasan. “Pembubaran partai politik itu harus dimohonkan oleh pemerintah ke MK. Alasannya bisa karena asas, ideologi, atau kegiatan yang bersangkutan membahayakan dan bertentangan dengan UUD 1945,” ujar Yusril. Tak terkecuali dalam kasus

korupsi uang negara yang dilakukan partai politik melalui politisi dan kader partainya. “Partai menerima suap, itu kan tergantung dari pemerintah, apakah penerimaan suap itu sudah cukup alasan untuk mengajukan permohonan ke MK untuk membubarkan partai politik,” katanya menambahkan. Hanya saja, menurut Yusril hal tersebut tak mungkin dilakukan pemerintah saat ini.

Sebab, partai pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden lalu pun tak luput dari jeratan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (eKTP) tersebut. “Ada enggak keinginan dan keberanian dari pemerintah sekarang untuk mengajukan pembubaran partai politik yang diduga menerima suap? Misal, pemerintahan Jokowi sekarang ini untuk membubarkan PDIP, kan enggak mungkin,” terang dia. Menurut Yusril, penting saat ini bagaimana KPK memproses dan membuktikan nama-nama yang disebut dua terdakwa kasus yang merugikan negara senilai Rp2,3 triliun tersebut.

“Jadi prosesnya harus dimu lai dari dibuktikan lebih dulu. Misalnya setelah kasus tengah diadili oleh KPK terhadap dua pejabat Kemendagri. Kalau itu terbukti, lalu memfollow upnama-nama yang terlibat, ditindaklanjuti dengan penyidikan terhadap partai politik yang di duga menerima suap,” kata dia. Sebelumnya, dalam surat dakwaan kasus korupsi pengadaan e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto, terungkap bahwa pada 11 Februari 2011, pengusaha Andi Narogong menemui terdakwa Sugiharto yang merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek e-KTP, untuk membahas pemberian uang kepada sejumlah pihak untuk kepentingan

penganggaran pengadaan eKTP. Andi berencana menggelontorkan dana Rp520 miliar yang akan diserahkan ke beberapa pihak, antara lain Partai Golkar Rp150 miliar, Partai Demokrat Rp150 miliar, PDI Perjuangan Rp80 miliar, Marzuki Ali Rp20 miliar, Anas Urbaningrum Rp20 miliar, Chaeruman Harahap Rp20 miliar dan partai-partai lainnya sejumlah Rp80 miliar. “Rincian pemberian uang tersebut kemudian dilaporkan oleh Terdakwa II (Sugiharto) kepada Terdakwa I (Irman). Atas laporan tersebut Terdakwa I menyetujuinya,” ujar Jaksa Irene saat membacakan dakwaan.(h/viv)

PERSONEL Densus 88 Antiteror Polri amankan 8 pelaku teror di Sulteng.

Sembilan Terduga Pelaku Teror di Sulteng Diamankan SULTENG, HALUAN — Jaja ran Detasemen Khusus 88 Anti teror Mabes Polri kembali berhasil mengamankan sembilan terduga pelaku teror di wilayah Sulawesi Tengah, Jumat, (10/3). Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan,

penangkapan sembilan orang terduga teroris itu terdiri dari enam orang di Kabupaten ToliToli, dan tiga orang di Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah. “Rencananya akan melakukan upaya-upaya perusakan ataupun yang dijadikan sasaran satuan Kepolisian setempat di objek vital lainnya

di Sulawesi Tengah,” kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat. Saat ini Kepolisian masih menelusuri terkait masih ada kelompok lainnya yang melakukan rencana aksi tindak pidana kejahatan teror tersebut. Rikwanto juga masih be-

lum mengetahui sembilan orang yang ditangkap merupakan jaringan teroris dari kelompok teroris mana. “Sudah kita tangkap, saat ini masih dikembangkan. Karena masih kita telusuri pelakupelaku yang diduga menjadi kelompoknya,” katanya. (h/ viv)

KPK: Kalau UU KPK Direvisi, Tak Akan Ada Lagi OTT JAKARTA, HALUAN - KPK menekankan wacana revisi Undang-undang KPK hanya akan melemahkan peran KPK. Pelemahan itu disebut bisa saja dengan upaya meng hapus operasi tangkap ta ngan (OTT) yang biasa dila kukan KPK. “Ke depan kalau pasalpasal ini diterapkan kita tidak akan pernah melakukan operasi tangkap tangan (OTT),” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (10/3). Hal itu menurut Febri disebabkan akan adanya Dewan Pengawas KPK dalam UU KPK hasil revisi nanti. Dewan itu yang nantinya akan memberi izin kepada

www.harianhaluan.com

KPK untuk melakukan penyadapan dan penyadapan itu baru boleh dilakukan jika sudah masuk ke dalam proses penyidikan. “Kami mendapatkan informasi juga tentang poinpoin yang direvisi. Misalnya, salah satunya terkait dewan pengawas dan penyadapan. Jadi terkait dengan dewan pengawas dan penyadapan kita dapat poin. Nah, dewan pengawas dipilih dari DPR, jadi mirip dengan pimpinan KPK, Sedangkan penyadapan baru bisa dilakukan kalau sudah ada izin dari Dewan Pengawas dan penyadapan baru boleh dilakukan kalau sudah ada bukti permulaan yang cukup. Itu artinya kalau disesuaikan dengan UU KPK saat ini,

penyadapan baru boleh dilakukan jika penyidikan sudah dilakukan,” ungkap Febri. Hal itu menurutnya yang akan menghilangkan kemungkinan terjadinya OTT oleh KPK terhadap para pelaku korupsi. Dalam penjelasan Febri, OTT selama ini dapat terjadi karena penyadapan telah dilakukan bahkan sejak proses penye lidikan atau dalam kata lain, sebelum adanya tersangka. “Karena penyadapan kalau dalam kasus OTT dilakukan sejak proses penyelidikan. Kalau dilihat dari substansi itu jelas potensi sangat melemahkan KPK. Belum lagi materi-materi lain yang saya kira akan beresiko dan berseberangan

Redaktur: Rakhmatul Akbar

dengan p rinsip independensi KPK secara kelembagaan,” ucapnya. Dia pun mengharapkan DPR tegas dalam mengambil sikap terkait revisi UU KPK ini. Febri menjelaskan ada pihak di DPR yang menyatakan revisi UU KPK ini tidak masuk ke dalam prolegnas tahun 2017. “Kami harap DPR menyatakan secara tegas, karena ada beberapa pendapat juga misalnya, dari pihak badan-badan tertentu di DPR yang mengatakan tidak ada prolegnas revisi Undang-undang KPK tahun ini. Sementara ada beberapa kalangan yang sedang bergerak ke kampus-kampus meski ada yang ditolak oleh pesertanya,” ujar Febri. h/dtc)

Layouter:Yohanes


MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

RAYAKAN HARI JADIAN

Fabregas Unggah Foto Cium Daniella Fabregas merayakan anniversary atau tanggal jadian dengan kekasih seksinya, Daniella Semaan.Fabregas mempunyai cara tersendiri merayakan hari spesial tersebut. Dia mengunggah foto tengah berciuman dengan Daniella, disertai dengan kata-kata yang romantis. “Jika saya mendapatkan kesempatan menjalani hidup sekali lagi, saya akan memastikan bisa menemukanmu lebih cepat, sehingga saya bisa mencintaimu lebih lama lagi. Terima kasih telah membuat saya menjadi orang

yang paling bahagia di dunia setiap hari. Selamat anniversary untuk kita, hidupku! ,” tulis Fabregas dalam akun Instagram miliknya. Dalam foto tersebut, Fabregas tampil santai dengan bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek. Sedangkan Daniella menggunakan dress berwarni warniFabregas sudah menjalin hubungan dengan Daniella sejak 2011. Meski belum menikah, pasangan ini sudah memiliki dua anak perempuan, yakni Lia dan Capri. Daniella Semaan terpaut usia sebelas tahun

lebih tua dari Cecs Fabregas. Namun siapa nyana perempuan keturunan Lebanon ini kerap bermanja-manja dan menganggap Fabregas sebagai reinkarnasi dari sosok ayahnya. Pasangan pesohor ini bertemu di London, saat Fabregas masih memperkuat Arsenal. Ketika itu, status Daniella adalah istri dari Elie Taktouk, pengusaha properti asal Inggris. Ia kemudian bercerai dengan sang pengusaha yang telah memberinya dua anak, dan mendapat tunjangan 2.500 pound (RP 38,5 juta) tiap bulan. (h/net)

“Tukang Sulap” yang Gemar Buku Filsafat NAPOLI VS CROTONE

MENGUJI TRISULA P

EKAN Ini, adalah petarungan para pemuncak di Liga Italia, Serie A. Napoli menjadi salah satu tim terdekat sang pemuncak, Juventus dalam pertarungan di kasta sepakbola tertinggi di negeri pizza ini. Mereka akan menjamu tim papan bawah Crotone, Minggu malam pukul 21.00 WIB. Bagi tim besutan Maurizio Sarri ini kegagalan di Liga Champions bisa menjadi berkah. Mereka bi-

www.harianhaluan.com

sa konsentrasi menghadapi makin panasnya persaingan di puncak klasemen Seri A dan Coppa Italia. Klasemen hingga pekan ke-17, sementara terus dipuncaki juara bertahan Juventus dengan koleksi 67 poin. Di papan atas lainnya ada AS Roma di peringkat kedua dengan nilai 59, diikuti Napoli 57, Lazio 53, Atalanta Bergamo 52, Inter Milan 51, dan AC Milan 50. Big match pekan ini ialah Juventus menjamu AC Milan yang sekaligus merupakan laga pembuka pekan ke28. Bagi Milan, perolehan poin penuh hukumnya wajib demi mengejar slot zona Eropa. Di sisi berseberangan, sudah pasti Juventus tak mau dipermalukan ketika bermain di hadapan pend uk ung nya sendiri. Apalagi ini pertemua dua tim dengan sejarah panjang yang penuh prestise. Sementara

itu, persaingan antara Roma dan Napoli berebut posisi kedua yang merupakan slot terakhir untuk langsung lolos ke fase grup Liga Champions Eropa juga layak dinantikan. Kali ini keduanya bertemu tim-tim yang tengah berjuang untuk keluar dari zone merah degradasi. Roma ke markas peringkat 18 Palermo, sedangkan Napoli menjamu peringkat 19 Crotone. Ini kesempatan emas bagi trisula tuan rumah. Jose Collejon, Lorenzo Insigne dan Dries Mertens kini sudah punya koleksi 34 gol dan 20 asiss sepanjang 27 penampilan tim ini di Serie A pada musim edar 2016/2017. Dari ketiga trisula tersebut, Napoli punya Mertens yang kian mengkilap sejak diboyong dari PSV Eindhoven tahun 2013 lalu. Ia berpotensi memecah capaian golnya lebih dari 20 gol sepanjang Serie A. Kini saja, ia sudah 18 kali mencatatkan namanya di papan skor. Sementara, di seluruh kompetisi, ia sudah menciptakan 23 gol bagi I Partenopei (*)

Redaktur: Arda Sani

Layouter: Irvand


4

SEPAK BOLA

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

PUSAMANIA VS AREMA

Duel Pelatih Satu Guru BOGOR, HALUAN — Duel dua murid satu guru akan terjadi di final Piala Presiden 2017 antara Arema FC melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) di Stadion Pakansari Bogor, Minggu (12/3). Pelatih Arema Aji Santoso dan Ricky Nelson pelatih PBFC memiliki satu guru.

RICKY NELSON PELATIH PBFC

Saat mengikuti kursus pelatih untuk mengambil lisensi B AFC, keduanya merupakan anak didik instruktur Vincent Subramaniam. Hanya saja, mereka berbeda angkatan.”Saya dan coach Aji memang sama-sama murid dari Subramaniam. Tapi coach Aji adalah senior saya,” kata Ricky.

Ricky sempat bertemu dengan sang mentor beberapa pekan yang lalu. Subramaniam memang datang ke Indonesia dan menjadi instruktur untuk sejumlah pelatih yang mengikuti kursus lisensi B di Sawangan, Jawa Barat. “Saya sempat mengundang Subramaniam untuk menonton pertandingan final, setelah Pusamania Borneo FC dan Arema memastikan lolos ke final. Dia sih bilang akan menonton karena ingin melihat murid-muridnya beradu strategi,” ujar Ricky. Arema FC lolos ke partai puncak setelah tampil luar biasa di semifinal leg kedua melawan Semen Padang. Bangkit dari kekalahan di leg pertama dengan skor 1-0, Cristian Gonzales memborong 5 gol tim Singo Edan untuk mengantarkan Arema melaju ke final dengan skor 5-2. Sedangkan Pusamania Borneo FC tampil mengejutkan di sepanjang turnamen. Mengandalkan sebagian besar pemain lapis kedua sejak awal Piala Presiden 2017, PBFC sukses menapak final. Di semifinal, Diego Michiels dan kawan-kawan menyingkirkan juara bertahan sekaligus tim favorit Persib Bandung. Pelatih Arema FC, Aji Santoso, mene-

gaskan bahwa timnya tidak boleh memandang remeh Pusamania Borneo FC meskipun yang diturunkan bukan skuad utama. “Pusamania tim yang kompak kalau berdasarkan penilaian kami selama menonton rekaman pertandingan,” sebutnya beberapa waktu lalu. Aji Santoso menyakini pertandingan antara tim asuhannya melawan Pusamania Borneo FC bakal berlangsung dalam tempo tinggi, mengingat kedua kubu diperkuat banyak pemain muda.”Sebagai tim underdog, beban mereka lebih ringan. Tak banyak pengamat menjagokan Pusamania Borneo FC bisa masuk final. Saya berharap para pemain Arema FC tidak meremehkan mereka. Final pertandingan penting bagi kami, jika bisa juara bisa jadi modal bagus menatap kompetisi Liga 1 musim 2017,” ujar Aji. Kubu Pusamania Borneo FC sendiri menatap pertandingan puncak kontra Arema FC dengan percaya diri. “Suasana sekarang sangat mendukung, dan sekarang kami sudah ada di sini (Stadion Pakansari Bogor),” tutur sang pelatih Ricky Nelson. (h/san)

DEPORTIVO LA CORUNA VS BARCELONA

INTER MILAN VS ATALANTA

Jaga Kans Juara

Misi Kudeta La Dea

LACORUNA, HALUAN — Juara bertahan La Liga, Barcelona bersiap untuk mempertahankan tahta mereka di puncak klasemen pada akhir pekan ini. Mereka akan bertandang ke markas Deportivo La Coruna pada Jornada ke 27 yang jatuh pada hari Minggu (12/3) pukul 22.15 WIB. Hingga jornada ke 26 kemarin, Barcelona masih menempati posisi puncak klasemen dengan raihan 60 poin. Mereka hanya berjarak satu poin saja dari rival abadi mereka, Real Madrid yang berada di peringkat kedua klasemen sementara La Liga dengan mengumpulkan 59 poin. Demi menjaga kans juara mereka, maka kemenangan di Estadio Riazor wajib diraih oleh kubu El Blaugrana. Barcelona sendiri saat ini tengah berada dalam euforia yang besar. Mereka berhasil memastikan diri lolos ke babak perempat final Liga Champions usai menaklukkan PSG dengan skor telak 6-1. Kemenangan ini merupakan kemenagan yang berarti bagi kubu Catalan tersebut mengingat mereka tertinggal 4-0 sebelumnya di leg pertama. Untuk itu mereka akan membawa atmosfer positif ini untuk meraih kemenangan di markas Super Depor. Barcelona sendiri sejatinya tidak perlu terlalu mengkhawatirkan perlawanan tuan rumah. Pasalnya dari enam pertandingan terakhir kedua tim, kubu juara bertahan tidak sekalipun tersentuh kekalahan dari Super Depor. Dari enam

www.harianhaluan.com

LUIS ENRIQUE

kunjungan terakhir mereka ke Estadio Riazor, Barcelona sukses memetik lima kemenangan dan hanya satu kali imbang. Untuk itu mereka masih diunggulkan untuk mendulang tiga poin pada Jornada ke 27 ini. Menjamu sang juara bertahan, pelatih Pepe Mel tidak bisa diperkuat oleh sejumlah pemain andalannya. Marlos Moreno, Gael Kakuta, dan Guilherme dipastikan absen pada laga ini karena mengalami cedera. Pepe Mel sendiri diprediksi masih akan memainkan skema 42-3-1 dengan Florin Andone sebagai ujung tombak mereka pada laga ini. Ia akan dibantu oleh Faycal Fajr, Emre Colak dan Charles Gil di posisi gelandang serang. Duet Pedro Mosquera dan Celso Borges akan diplot sebagai pengatur aliran bola Super Depor sementara Ger-

man Lux akan diturunkan di bawah mistar gawang mereka. Di kubu tim tamu, pelatih Luis Enrique dikabarkan tidak memiliki masalah cedera yang berarti jelang lawatan mereka ke Estadio Riazor. Hanya Jeremy Mathieu dan Aleix Vidal yang tercatat tidak bisa tampil pada laga ini karena cedera, selebihnya seluruh punggawa El Barca bisa bermain pada laga tandang ini. Enrique sendiri diprediksi masih akan memainkan skema 3 bek pada laga ini, di mana trio Jordi Alba, Samuel Umtiti dan Gerard Pique akan diturunkan sebagai starter pada laga ini. Trio Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar juga diprediksi kembali menjadi starter pada laga ini, sementara Marc-Andre Ter Stegen masih menjadi palang pintu terakhir mereka pada laga ini. (h/san)

MILAN, HALUAN — Peringkat 6 Inter Milan akan menjamu Atalanta di giornata 28 Serie A 2016/17, Minggu (12/3) pukul 21.00 WIB. Inter mengusung misi menang demi membalas kekalahan pada pertemuan pertama sekaligus mengkudeta La Dea dari peringkat 5. Inter saat ini hanya terpaut satu poin dari Atalanta. Jika menang dalam laga di Stadio Giuseppe Meazza ini nanti, maka pasukan Stefano Pioli bisa menyalip Atalanta dan masuk lima besar. Meski main di kandang sendiri, laga nanti bakal cukup sulit bagi Inter. Pasalnya, Atalanta bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan. Kesuksesan Atalanta mengalahkan Inter 2-1 di Bergamo pada pertemuan pertama musim ini, juga fakta bahwa anak-anak asuh Gian Piero Gasperini tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhirnya menang lima, seri dua kali dan sekarang berada setingkat di atas Nerazzurri, mendukung asumsi tersebut. Inter takluk di kandang Atalanta ketika mereka masih dilatih Frank de Boer. Dalam laga tersebut, Inter tertinggal oleh gol Andrea Masiello dan menyamakan kedudukan lewat Eder. Inter lalu menyerah oleh penalti Mauricio Pinilla di menit-menit akhir. Namun, situasi sudah berubah di kubu Inter. Dalam lima

AJI SANTOSO PELATIH AREMA

STEFANO PIOLI laga terakhirnya, Inter meraih tiga kemenangan atas Empoli, Bologna serta Cagliari, dan cuma kalah melawan Juventus serta AS Roma. Spirit Inter bahkan sedang tinggi-tingginya usai menang tandang 5-1 atas Cagliari. Melawan Atalanta, Marcelo Brozovic kembali ke skuat, tapi posisinya kemungkinan akan tetap ditempati oleh Ever Banega. Bersama Ivan Perisic, Banega bakal mendukung Mauro Icardi dalam skema 3-4-2-1. Lini pertahanan Inter tak boleh lengah, terutama karena Atalanta bisa kembali diperkuat Franck Kessie yang sudah lepas dari skorsing. Selain itu, Inter juga perlu mewaspadai kreativitas dan ketajaman Alejandro

Redaktur: Arda Sani

Gomez. Inter punya kans untuk menang, tapi mereka tidak bakal mendapatkannya dengan mudah. Inter akan menyalip Atalanta dan masuk lima besar jika bisa menang dalam laga ini. Inter pasti tak mau menyia-nyiakannya. Namun, untuk mengalahkan tim yang s ebelumnya sudah memukul Napoli 2-0 di San Paolo dan mendominasi laga melawan Fiorentina ini, Inter akan membutuhkan perjuangan yang sangat keras. Jika mampu menjaga fokus selama 90 menit dan menghindari kesalahan yang tidak perlu, Inter bisa menutup laga dengan poin maksimal. (h/ san)

Layouter: Luther


KABAR CABOR Kisah Ellyas Pical Akan Difilmkan JAKARTA, HALUAN — Kisah legenda tinju Ellyas Pical akan segera difilmkan. Olga Lidya sebagai produser menargetkan film tersebut segera tayang Oktober 2018. Perjuangan di atas ring juara tinju kelas terbang IBL 1985, Elly sapaan karib Ellyas Pical menarik perhatian Olga. Bumbu kisah di luar arena pria asal Ambon itu makin membetot keinginan Olga untuk mengalihkannya ke layar lebar. “Saat ini, kami dalam proses dengan investor dan mohon dukungan para sponsor. Kami harap film ini bisa tayang tepat Oktober 2018 karena pada saat itu kami sebagai tuan rumah Asian Games. Kami berharap tinju bisa jadi ikon dari Indonesia. Saya ingin mempersembahkan kepada Indonesia dan dunia olahraga bahwa inilah pahlawan Indonesia Ellyas Pical, yang sangat legendaris dan terpecaya. Sehingga anak-anak muda semakin tahu,” kata Olga, Jumat (10/3) seperti dikutip dari detik.com. Olga mengatakan sejauh ini timnya masih mencari sosok yang tepat untuk memerankan karakter Elly pada saat masih kecil hingga dewasa. “Sudah..sudah melakukan casting dengan beberapa aktor, tapi saya tidak bisa bocorkan. Yang jelas kami mencari sosok seperti bung Ellyas pada masa kecil, muda, hingga dewasa. Tentu nanti wajah bung Ellyas yang sekarang akan muncul juga di layar lebar,” katanya. Olga akan menggandeng sutradara terkenal Robby Ertanto. Dia seorang sutradara yang sudah memproduksi berbagai film indie. Dia juga p ernah membuat film ‘Takut’ yang merupakan hasil kolab orasinya bersama produser Hollywood, Bryan Yuzna dan San Fu Malta. “Kami berharap kelak film ini bisa disukai seluruh masyarakat, termasuk anak-anak muda. Kami jadwalkan akhir tahun ini mulai syuting dan Oktober tahun depan diharapkan sudah tayang,” katanya. Elly senang dengan rencana tersebut. Dia tak sabar untuk melihat hasil jadinya nanti. “Kalau saya bisa sehat terus bisa bersamasama membuat film tersebut. Tetapi, dengan keadaan seperti ini tentu saya harus diawasi terus,” kata Ellyas. Kondisi Elly sudah jauh lebih baik ketimbang tiga pekan lalu. Pemasangan dua ring yang ada di dalam tubuhnya pun sudah cukup membantunya untuk bisa berjalan santai di sekitar rumah. Namun, dokter melarang dia untuk beraktifitas berat. Selain itu, petinju yang sohor dengan pukulan tangan kirinya itu juga masih harus menjalani rawat jalan ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Dia harus tetap mengecek perkembangan kondisinya. Karena selain jantung, Elly mengidap asam lambung. “Saat ini tinggal lambung saya kadang asam lambungnya belum normal jadi setiap dua jam saya harus makan tidak boleh terlambat makan, kalau terlambat makan asam lambung naik, kepala pusing dan lemas, semoga saya cepat pulih,” ucap dia. (h/san)

ELLYAS Pical dan Olga Lidya.

www.harianhaluan.com

IST

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

5

243 Pemanah Ikuti Kejuaraan Wirabraja Open PADANG, HALUAN — Komandan Korem 032/ Wirabraja Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari membuka secara resmi kejuaraan panahan yang bertema” Wirabraja Open Archery Turnamen 2017,” di lapangan tembak Kipan A Yonif 133/ Yudha Sakti, Lapai, Jumat (10/3). Pantauan Haluan, pada hari pertama, Jumat (10/3) digelarnya lomba panahan, yang diikuti kurang lebih 243 peserta dari berbagai daerah seperti, Gorontalo, Jambi, Medan, Sulawesi, Banten, Jawa, DKI Jakarta dan Sumatera Barat tersebut berjalan dengan lancar. Komandan Korem 032/ Wirabraja Brigjen TNI Bakti

KEJUARAAN PANAHAN — Komandan Korem 032/Wirabraja Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari saat memanah dalam kejuaraan Wirabraja Open Archery Turnamen 2017, di lapangan kipan A yonif/133 Yudha Sakti, Lapai, Jumat (10/3). RINA SYAFITRI

Agus Fadjari didampingi oleh Kepala Penerangan Korem (Kapenrem), Kapten Hasran Harahap mengatakan, kegiatan lomba panahan bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga panahan dikalangan masyarakat umum, khususnya di wilayah Sumbar.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah penyaluran bakat bagi generasi muda dalam mengembangkan prestasi olahraga di bidang panahan. “Terselenggara kegiatan ini menjadi wadah generasi muda untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat di olah-

raga panahan. Kemudian juga mampu melahirkan atlet yang andal di kancah nasional dan internasional,” ungkapnya. Nomor yang dipertandingkan adalah recurve kualifikasi dan eliminasi putra, nasional kualifikasi dan eliminasi umum, kualifikasi pelajar SMU, SMP

dan SD dan compound kualifikasi dan eliminasi umum dan kualifikasi pelajar. Lanjut Bakti Agus Fadjari, dalam kejuaraan panahan tersebut, peserta memperebutkan hadiah medali dan sertifikat serta total hadiah uang tunai sebesar Rp120 Juta. Pihaknya mengaku, kegiatan ini pertama kali dilaksanakan oleh Korem 032/ Wirabraja, namun tidak menutup kemungkinan agenda ini akan menjadi program iven tahunan. “Mudahmudahan kegiatan ini bisa jadi iven tahunan bagi korem 032/ Wirabraja,” tambahnya. Ditambahkan, terselenggaranya lomba panahan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri baginya, karena mampu menciptakan perkembangan olahraga panahan yang semakin maju dan dapat mencetak atlet-atlet panahan andal yang mampu mengharumkan nama daerah dan Indonesia. (h/mg-ina)

MINANGKABAU CUP

Sejumlah Daerah Sudah Pastikan Wakilnya PADANG, HALUAN — Sejumlah daerah sudah memastikan wakilnya untuk berlaga di babak 32 besar turnamen Minangkabau Cup putaran provinsi. Babak penyisihan tingkat daerah sendiri sudah digelar dari 12 Februari hingga awal Maret. Sawahlunto, Payakumbuh, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang, Dharmasraya, Pariaman, Pasaman Barat, Solok Selatan dan Agam sudah memastikan wakilnya di babak 32 besar tingkat provinsi. Sementara Pasaman, sejatinya juga telah meloloskan wakilnya, Rao Selatan dan Rao Utara, keduanya lolos tetapi masih akan berduel

BERIKUT KOTA/KABUPATEN YANG SUDAH MELOLOSKAN WAKILNYA: 1. Talawi (Sawahlunto); 2. Payakumbuh Barat (Payakumbuh); 3. Sungayang, 4. Padang Gantiang (Tanah Datar); 5. Padang Panjang Timur (Padang Panjang); 6. Koto Tangah, 7. Lubuk Begalung (Padang), 8. Sitiung, 9. Pulau Punjung (Dharmasraya); 10. Pariaman Selatan (Pariaman);

berebut juara 1 atau runner-up. Kecamatan Luhak yang mewakili Lima Puluh Kota, masih menjalani partai pa-

11. Lembah Malintang, 12. Ranah Batahan (Pasaman Barat); 13. Sangir (Solok Selatan); 14. Matua, 15. IV Nagari (Agam); 16. Rao Selatan, 17. Rao Utara (Pasaman); 18. 2 x 11 Anam Lingkuang, 19. Ulakan Tapakis (Padang Pariaman); 20. Luhak, (Lima Puluh Kota)

mungkas penentuan juara. Lawannya di partai final antara pemenang partai semifinal kedua, Guguak kontra Pang-

kalan. Padang Pariaman yang mendapatkan slot 3 tim. Baru mengirimkan dua wakil, tim 2 x 11 Anam Lingkuang dan Ulakan Tapakis, yang bakal beradu di final. Sisa satu slot lagi yang akan diperebutkan oleh Kecamatan Sungai Limau vs V Koto Kampuang Dalam pada laga tempat ke-3. “Baru ada 20 tim yang pasti maju ke tingkat provinsi. “kata Bidang sekretariat pusat panitia pelaksana pertandingan, Eri Afrizal, Jumat (10/3). Masih ada zona yang tengah memasuki partai krusial dan akan menentukan wakilnya ke babak provinsi, diantaranya Kota Bukitttinggi dan Kabu-

paten Pesisir Selatan.”Hingga Minggu besok, dua daerah ini mungkin sudah ada wakilnya juga,” tambah Eri. Menurut Eri ada daerah yang sepertinya tidak akan menggelar turnamen ini. Hal ini disebabkan karena daerah tersebut masih belum menunjukan tanda-tanda akan menggelar turnamen antar kecamatan terbesar se- Indonesia ini. “Tapi, ada pula Kabupaten/ Kota yang mungkin gagal menghelat pertandingan. Dari informasi yang kami kumpulkan, Kabupaten Sijunjung, Kota Solok, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Mentawai masih belum ada tanda-tandanya untuk menggelarnya,” lanjutnya.(h/san)

Sijunjung Kuasai Peparpelda Sumbar PADANG, HALUAN — Kabupaten Sijunjung berhasil menjadi juara umum Pekan Pelajar Paralympic Pelajar Daerah (Peparpelda) Sumatera Barat setelah meraih empat medali emas, satu perak dan dua medali perunggu. Peparpelda sendiri digelar, 6-9 Maret lalu. Posisi dua diduduki Kota Bukittinggi, dengan 1 emas, 4 perak, 3 perunggu. Peringkat 3 diraih Kota Padang, 1 emas 3 perak 1 perunggu, dan urutan 4 Kota Payakumbuh 1 emas, 2 perak, 2 perunggu. Atlet yang berhasil menjadi juara akan mewakili Sumatera Barat pada Peparpelnas. Renang tuna rungu 100 m gaya dada putra, Iqbal (Padang ), tuna rungu gaya dada putri, Almaysi Lovita (Sawahlunto), Tuna Grahita 100 m gaya dada putra, Dika Putra Jaya (Sijunjung), dan tuna grahita 100 m gaya dada putri, Ayu Andira (Padang Panjang). Catur perorangan tuna netra putra, Arfim Yuliawan (Pesisir Selatan ), dan

perorangan tuna netra putri, Khairun Nisa ( Payakumbuh ). Bulutangkis tuna rungu putra Egy Syahputra ( Limapuluh Kota ), dan tuna rungu putri Tari Ananda Putri ( Bukittinggi ). Tenis meja tuna grahita putra, Afdal Sulaiman (Sijunjung ), dan tuna grahita putri, Jariah (Sijunjung ). Atletik tuna rungu 100 m putra, Tori Saputra (Sijunjung ), putri Rami Safitri (Pariaman ), Tuna grahita putra, Abdil Rauf ( Tanah Datar ), dan putri, Puja Opilla. R ( Kab. Pasaman ). Kepala Bidang Olahraga Dispora Sumbar, Drs.H. Rafli Efendi, M.Pd memint atlet yang lolos ke Peparpelnas yang akan digelar di Solo Jawa Tengah pada bulan Oktober mendatang mempersiapkan diri lebih matang lagi karena persai-

ngan akan lebih berat. A Atlet yang berada di peringkat 2 dan 3, supaya tetap menambah latihan secara maksimal, karena kesempatan untuk mewakili Sumbar masih terbuka.” Bagi atlet yang berada pada peringkat 2 dan 3, agar tidak pesimis, kesempatan mewakili Sumbar ketingkat nasional masih terbuka, sebab bisa saja atlet yang juara mengalami cidera, sakit, atau tamat dari pendidikan

Redaktur: Arda Sani

saat iven digelar,’’ ujar Rafli Effendi Selain itu Rafli Effendi menegaskan, yang menjandi pendamping pada Peparpelnas nanti, adalah pelatih atau official yang atletnya meraih juara pada Peparpelda 2017.”kita tegaskan, pendamping yang ikut pada Peparpelnas nanti, merupakan atletnya yang menjadi juara pada Peparpelda 2017,’’ ucap Rafli Effendi. (h/san)

Layouter: Luther


6

PROFIL JUARA

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Mempersiapkan Junior Bersaing

P

SSI kali ini punya kebijakan berlapis terhadap pembinaan usia muda. Selain setiap klub harus punya tim Under-21, mereka juga harus mengelola tim U-19. Berjenjang pastinya. Target mereka-pun sama. Tim Kabau Sirah senior. Tapi, jangan bilang itu mudah, kendati tim ini punya prestasi moncer sejak merumput di kompetisi kelompok U-21 tahun 2010 silam, tak serta merta mereka punya tempat di kelompok senior, ketika harus memasuki jenjang tersebut. Sebut saja nama-nama seperti Putra Sabilul, Gita Yudha Furqan, Joshua Pahabol, Leo Guntara serta nama keren lainnya. Dimana mereka sekarang? Ini sebenarnya menimbulkan sebuah tanda tanya besar. Ada apa? Kemampuan bersaing berebut pos menjadi PR besar. Tak sekedar kesempatan mungkin, tapi juga terkait dengan taste coach di level senior. Kejelian ini yang harus ditanam oleh para pelatih muda. Mensingkronkan kebutuhan senior dengan proses pengasahan tim di level junior. Kini, kelompok tim Semen Padang U-21 dan U-19 sudah memasuki fase try out setelah melalui fase persiapan umum dan memasuki persiapan khusus. Serangkaian ujicoba dilakoni. Sang Allenatore, Welliansyah dan anak asuh sudah mengawalinya dengan melakoni ujicoba perdana bermain imbang 1-1 dengan GAS Sawahlunto, Sabtu (4/3). Jumat sore kemarin, giliran juara Irman Gusman Cup 2016, tim sepakbola Kecamatan Koto Tangah yang dijajal. Hasilnya, lumayan. Mereka menang besar 7-0 di lapangan sepakbola PSTS Tabing. Namun, sebagai tim yang tengah bersiap, skor bukan segalagalanya. “Saya tidak melihat skor akhir. Saya ingin melihat sampai dimana kemampuan adik- adik setelah menjalani latihan berat dan mengaplikasikannya dalam pertandingan. Alhamdulillah tadi cukup bagus. Tapi memang masih banyak juga kelemahan yang harus dibenahi lagi,” ujar mantan asisten pelatih Tim Nasional Indonesia U-16 di Piala AFF 2013. Dari analisa dua kali pertandingan ujicoba terutama sewaktu menghadapi GAS Sawahlunto, Welliansyah mengakui lini depan masih ada masalah dalam penyelesaian akhir. Tetapi sudah mulai membaik di partai ujicoba kedua kontra Koto Tangah. “Melawan GAS finishing adik-adik lemah. Peluang banyak terbuang. Tapi tadi melawan Koto Tangah mulai membaik. Beberapa momen sudah diselesaikan dengan bagus,” lanjut pelatih pemegang lisensi B AFC itu. Kendati subur pada laga ujicoba itu, alumni SMA 2 Padang ini tetap mengakui mereka punya masalah di posisi striker. “Butuh yang kuat pegang bola. Kalau posisi wing kita tidak masalah. Jadi evaluasi tetap kita butuhkan untuk memperkuat lagi kemampuan tim. Mumpung waktu masih panjang.”katanya.(*)

Skuad Semen Padang U-21 yang tengah dipersiapkan menghadapi Liga 1 U-21

Diskusi adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan Nil dalam berbagai kesempatan dengan jajaran tim pelatih. HUDA PUTRA

NIL MAIZAR

“Tukang Sulap” yang Gemar Buku Filsafat “Yang penting kita berusaha dengan seluruh daya upaya untuk meraih hasil maksimal. Soal hasil itu urusan yang di Atas” Kutipan di atas merupakan hal yang paling sering diucapkan Nil saat berbincang tentang mimpinya membentuk sebuah tim sepakbola. Dimana saja. Kutipan itu,menggambarkan bagaimana sosok seorang Nil Maizar yang ikhlas. Pertama kali ucapan itu terdengar saat meliput laga away Semen Padang FC pada ISL 2010 ke kandang Persiba Balikpapan. Saat itu, masih ada nama mentereng seperti Edward Wilson Junior. Di sela-sela kegiatan persiapan, ia selalu mengajak berdiskusi. Baik dengan staf-nya di jajaran pelatih Semen Padang FC, maupun

dengan wartawan peliput. Ia mengaku banyak membaca buku soal filsafat. Sedikit banyak, filosofi yang tertuang dalam bukubuku ia baca, terserap dalam kesehariannya memimpin tim. Filosofi, kata Nil, membawa kita memahami banyak hal dengan sederhana, tapi punya makna yang kuat. Filosofi, membuat kita bisa membuka celah atas kondisi yang runyam dan menjadikannya sebagai motivasi. Ucapan dalam kutipan di atas hingga kini selalu menjadi pamungkas rang Payakumbuh kelahiran 2 Januari 1970 ini. Dimana saja. Saat memimpin Timnas, saat memimpin Putra Samarinda, terlebih saat memimpin Semen Padang FC. Tapi, baginya, itu bukan berarti pasrah. Ikhtiar dan ikhlas akan menempatkan seseorang bekerja dengan hati. “Saya mau, tim saya be-

kerja dengan hati. Hati mereka untuk siapa? untuk Semen Padang FC? Imbasnya, tentu untuk keluarga, karena mereka semua adalah pemain profesional,” katanya saat bercerita kepada Haluan kala itu dalam bus saat tim hendak bertolak ke stadion di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini menjadi resep bagi seorang Nil untuk memoles timnya. Nyaris, setiap awal pembentukan tim, ia selalu mendapatkan cibiran karena pemain yang ia boyong dianggap tak berkelas untuk Semen Padang. Namun, begitu berjalan, semua berubah. Anak didik Nil seperti menggila, bermain apik dan konsisten. Di musim kompetisi 2016 misalnya. Pemain seperti Riko Simanjuntak, lalu Satrio Syam, Defri Rizki termasuk Marcel Sacramento, jadi cibiran sebagian kalangan. Namun, begitu kompetisi bergulir, semua berubah. Semua menjadi tim

yang solid. Nil seperti membisikkan ke pemainnya, sebuah motivasi jitu yang malah memantik mereka untuk bekerja luar biasa. Tim tahun 2017 ini-pun demikian. Kesankian merajut di tengah tim, kala rekrutan anyar jauh dari harapan banyak fans. Tapi apa yang terjadi kemudian, Pemain Timnas Garuda tahun 1986-1991 itu kembali menyulap mereka menjadi pemain-pemain yang bisa bermain dengan kolektivitas yang baik, sesuai dengan perannya masing masing. Hal serupa juga terjadi kala bapak dua putri ini menyelamatkan Persisam Putra Samarinda (Pusam) dari jurang degradasi di kompetisi ISL 2014. Jika saja saat itu Pusam terdegradasi, maka bisa jadi hari ini tak ada klub yang namanya Bali United. Sebenarnya, Nil Maizar sudah mengalami hal serupa

sejak pertama kali menangani tim ini di tahun 2010 silam. Kala baru menangani tim ini, ia bahkan disebut dengan status pelatih kampung yang baru naik kelas. Tapi, begitu kompetisi bergulir, ia membalikkan semua cibiran tersebut. Cibiran itu, ia jawab dengan sebuah catatan apik, tanpa kekalahan di kandang sepanjang kompetisi dan mengantarkan Kabau Sirah di peringkat 4 ISL 2010/2011. Di Timnas, Nil sebenarnya mengalami hal serupa. Pemainnya, dianggap sebagai pemain kelas dua menyusul konf lik di tubuh federasi. Namun, itu tak memudarkan keikhlasannya. Padahal, banyak pihak yang mengingatkannya untuk tidak mengambil job pelatih kepala saat ada dualisme federasi. Tapi Nil tetap lah Nil yang bergerak dengan keyakinannya untuk membalikkan prediksi miring banyak pihak. rakhmatul akbar

Berkah Piala Presiden untuk Medan Laga Sesungguhnya Pelaksanaan Piala Presiden 2017 menjadi momen penting bagi Semen Padang FC saat meramu tim yang akan dipersiapkan menuju Liga 1 – nama kasta kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia saat ini— . Banyak catatan penting yang menjadi dasar berpijak para pengelola tim untuk pindah bab pembukaan ke bab berikutnya.

www.harianhaluan.com

Menjalani turnamen dengan 70 persen muka lama, Semen Padang FC tampil menjadi tim yang gahar. Perpaduan antara muka lama dengan pendatang baru tak banyak mengalami kendala karena para pendatang baru nyaris mampu menerjemahkan apa maunya tu-

kang racik tim, Nil Maizar. Di setiap lini, ada wajah baru dan beberapa di antara mereka adalah langganan line up. Di posisi kiper misalnya. Wajah baru asal Bandung, Muhammad Ridwan jadi andalan. Hasilnya, ia tak mengecewakan. Tak kebobolan dalam lima pertandingan awal. Hanya saja, mental dan perhitungan Ridwan perlu diperbaiki. Laga keenam ia di bawah mistar Kabau sirah menjadi pelajaran penting bagi kiper Timnas SEA Games tahun 2009 ini. Di belakang, ada nama baru asal Papua, Boaz Artururi. Di klub asalnya, Perseru Serui, ia adalah seorang winger. Namun di musim ini, saat berkostum Semen Padang FC ia tempatkan di posisi wing bek kiri, sebuah posisi yang sebelumnya mutlak milik Novan Satya Sasongko. Kehadiran Boaz, seperti memudahkan Nil untuk melakukan rotasi pemain. Novan yang bisa di posisi kiri dan kanan ikut membantu Nil menerapkan nama-nama baru di sisi pertahanan Semen Padang FC. Di tengah, sebenarnya tak banyak berubah. Regulasi yang memaksanya untuk berubah. Winger senior, Riko “Ucok” Simanjuntak dan Irsyad Maulana dipaksa menepi oleh Adi Nugroho dan Kevin Ivander yang masih berusia under 23. Namun, keduanya perlahan sudah cukup banyak membantu. Dua shooting Kevin berbuah benturan di tiang gawang dan menciptakan sklimit. Adi, memberi asis bagi Marcel Sacramento di babak semifinal Leg2 di Kanjuruhan. Selain keduanya, lini ini menjadi barisan yang paling

sering diacak-acak Nil Maizar. Selain keduanya flank tadi, barisan tengah kerap berganti-ganti formasi. Ada Mofu, ada Rudi, ada Ko Jae Sung, dan Finno Andrianas. Keempat pemain ini sering gonta ganti posisi, memperebutkan dua slot yang ada. Sementara di lini depan sepertinya Marcel belum tergantikan. Ia ditandem dengan pemain usia muda lainnya, Syamsul Bahri yang seorang tentara ini. Ada satu nama striker lainnya yang kurang menit bermainnya, yakni Tambun Naibaho. Pria batak ini sepertinya harus benar-benar memahami cara main ini agar bisa mendapatkan tempat di lini depan. Ex PS TNI ini di ajang ISC lalu, bahkan sempat empat kali menyumbang gol untuk timnya. Tapi catatan yang paling penting atas gelaran turnamen ini adalah “keberanian” Nil Maizar mengocok komposisi pemainnya. Nil, lewat titisan Suhatman Imam-nya punya pakem 4-4-2. Kalaupun ada perubahan, paling daya dorong di lini depan yang diubah menjadi 4-4-11. Biasanya, pola kedua ini dipakai pelatih kelahiran Payakumbuh ini saat membawa timnya berlaga tandang. Namun, menariknya, di laga menghadapi Perseru, Nil sepertinya berani mengganti pakem 4-4-2 menjadi 4-2-31, kendati ia tak mengakui perubahan itu. Nil menyebutnya itu sebagai inovasi pola 4-4-1-1 saja. Namun, pada pola 4-2-3-1 ini, mempertegas posisi gelandang bertahan menjadi dua pemain. Saat itu, dua posisi ini ditempati Ko Jae Sung dan Finno Andrianas.

Trisula gelandang serang, ada enam stok. Di wing, ada Adi, Kevin, Riko, Irsyad, Mofu dan Syamsul. Posisi Mofu paling menarik. Seketika, gelandang yang ini berubah menjadi second striker pendamping Marcel yang kerap kecipratan bolabola manja dari pemain Brasil tersebut. Fungsi Mofu m enarik diperhatikan. Ia kerap tak terperhatikan pemain bertahan lawan dan ia bebas merangsek hingga ke kotak. Chemistry antara MofuMarcel makin kental pada pelaksanaan ajang ini. Setidaknya, ada dua kali Marcel memberikan asis kepada Mofu yang berb uah gol, yakni saat Semen Padang membekap PSCS 5-0 dan saat menciptakan gol kedua di kandang Arema. Pemahaman akan karakter bermain antara kedua bomber Kabau Sirah ini mestinya harus ditularkan kepada pemain lainnya. Kemenangan tim lebih penting daripada sekedar menancapkan nama di papan skor. Bagaimana charming nya seorang Ko Jae Sung saat Semen Padang menghabisi Perseru 6-0. Asiss jitunya, dituntaskan dengan cerdas oleh seorang Irsyad. Dan sebuah asiss manja Jae Sung saat menyodorkan bola kepada Marcel untuk menciptakan hattrik. Padahal, saat itu, jika Jae Sung mau egois, peluangnya untuk menciptakan gol tersebut juga tampak besar, karena dia sudah berhadaphadapan dengan kiper lawan. Lalu, bagaimana ketika berhadapan dengan tim yang levelnya sejajar. Semen Padang menjadi tidak produktif ketika cuma menang 1-0 atas Bhayangkara dan

Redaktur: Rakhmatul Akbar

RAKHMATUL AKBAR Wartawan Olahraga

Arema. Apa yang mereka peragakan di babak penyisihan, seperti tak tampak saat mereka sudah berada di babak knock out. Mental menjadikannya mereka lebih kokoh. Pembelajaran ini, sepertinya maksimal, jika mereka masih tampak kalut, kalut seperti saat mendapat tekanan di laga away leg 2 Semifinal Piala Presiden di Kanjuruhan. Penguasaan bola saat menghadapi Bhayangkara dan Arema nyaris sama. Berbeda saat mereka menunjukkan kelasnya saat menghadapi PSCS Cilacap ataupun Perseru. Sebenarnya, melalui penguasaan bola itu bisa dilihat sejauh mana efektifitas permainan, bola tak gampang putus sehingga alur serangan bisa dibangun dengan baik. Hal ini akan membuat lawan frustasi. Dari kunci ini, pintu kemenangan akan terbuka lebar. Jadi, kita tunggu saja kekuatan tim ini nanti di medan laga sebenarnya di Liga 1. (*) Layouter: Syamsul Hidayat


UTAMA

Golkar Padang Bidik 20 Nama

Indonesia Negara Pertama yang Terima Kiswah Kakbah “Ini pertama kali seorang Raja menghadiahkan ini, ke Indonesia dan ini wujud dari kecintaan raja kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Lukman dalam jumpa pers seusai peresmian pemasangan kiswah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (10/3). Lukman mengatakan, lazimnya kiswah hanya diberikan oleh pihak keluarga Kerajaan Saudi Arabia sebagai bentuk penghormatan untuk orang-orang yang dianggap

berjasa. Kiswah yang diberikan itu pun biasanya hanya berbentuk potongan-potongan kecil. “Baru kali ini dengan sebesar ini dengan ayat yang penuh makna,” ucap Lukman. Lukman menambahkan, prinsipnya kiswah yang bertuliskan Surat AlBaqarah ayat 125 itu dihadiahkan oleh Raja Salman kepada masyarakat muslim di seluruh Indonesia. Masjid Istiqlal dipilih sebagai tempat yang bisa mewakili. (h/kcm)

Baru 43 Jenis Narkotika Diatur UU JAKARTA, HALUAN — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Budi Waseso mengatakan, perkembangan narkotika semakin pesat. Saat ini, kata dia, telah terdapat 800 jenis narkotika. “Di dunia sudah ditemukan 800 jenis baru. Yang masuk ke Indonesia sudah 60,” kata Budi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (10/3). Dari 60 jenis narkotika, Budi

7

PILKADA 2018

POTONGAN KAIN KISWAH — penutup Kakbah diberikan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk Masjid Istiqlal, Kamis (2/3). Pemberian tersebut usai Raja Salman dan Presiden Joko Widodo melakukan shalat tahiyatul masjid, sebagai hadiah untuk Masjid Istiqlal. IST

JAKARTA, HALUAN — Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulazizal-Saud memberikan kenangkenangan berupa kiswah atau kain penutup kakbah kepada Masjid Istiqlal. Rupanya, ini adalah kali pertama Raja Salman memberi hadiah kiswah saat berkunjung ke masjid suatu negara. Hal ini disampaikan Wakil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia dan diterjemahkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

menyebutkan, baru 43 jenis narkotika yang telah diatur dalam ketentuan undang-undang. Sisanya, bersama pemerintah dan luar negeri masih meneliti di laboratorium. “Ya itulah kami teliti. Kalau sudah ketemu turunannya masuk golongan apa, itu masuk UU narkotika,” ujar Budi. Menurut Budi, Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar di ASEAN dalam peredaran nar-

kotika. Ia menyebutkan lebih dari 5 juta orang warga negara Indonesia telah menjadi pengguna narkotika. Dari jumlah itu, Budi menuturkan dalam setahun 15.000 generasi muda Indonesia meninggal akibat narkotika. “Seluruh wilayah republik ini sudah terkontaminasi. Sudah anak bayi yang terkontaminasi narkotika dari Kalteng dan NTB,” ucap Budi. (h/kcm)

PADANG, HALUAN — DPC Partai sudah membidik sekitar 20 nama menjelang penjaringan kandidat untuk Pilkada Padang pada Oktober 2018. Nama tersebut tidak berasal dari internal Golkar, tetapi juga dari eksternal partai. Ketua DPC Partai Golkar Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, mengatakan, meskipun belum ada pembahasan dan pembicaraan secara kepartaian atau secara formal, partainya sudah melihat potensi yang ada di sejumlah kader dan nonkader untuk diusung pada

pilkada Padang. Namun, untuk saat ini ia belum bisa memberikan bocoran siapa saja yang sudah dibidik oleh partai karena belum ada instruksi dari pusat. “20 orang ini ada dari kader ada juga dari luar, dan sudah nampak juga siapa yang akan menjadi yang nomor 1 dan siapa yang akan mendampingi nantinya,” ujarnya di Padang, Jumat (10/3). Terkait namanya yang sering disebut-sebut akan ikut mencalonkan diri di pilkada Padang Wahyu membantah kabar yang

beredar tersebut. Ia juga menyatakan tidak akan maju pada pilkada Padang karena memang keinginan terbesarnya hanya untuk memajukan dan membesarkan partai. Namun, Wahyu tidak akan membantah bahwa partai menginstruksikannya untuk maju pada pilkada Padang nanti. “Untuk saat ini, yang jelas saya tidak akan maju dan kabar yang beredar itu tidak benar. Tapi, kalau saya diinstruksikan oleh partai untuk maju maka saya akan menjalankan amanah tersebut,” tuturnya. (h/rin)

Minangkabau ................................ Dari Halaman. 1 Diduga surat Sumatra dipakai sebagai budaya rakyat dan aksara Kawi Sumatra dipakai sebagai budaya keraton, a.l., untuk menuliskan prasasti Adityawarman (abad ke-14 M). Pendapat itu didukung oleh naskah Mendopo Suleman (tersimpan di Museum Kerinci, 32 hlm ditulis dengan aksara Kawi Sumatra dan 2 hlm terakhir ditulis dengan aksara Kerinci). Menurut Kozok, aksara Kawi Sumatra terbagi atas surat Batak (di utara) dan surat Ka Ga Nga, antara lain surat ulu (Rejang), surat incung (Kerinci), dan surat Lampung (di selatan). Yang menarik ialah sekarang Palembang, Minangkabau, dan Riau tidak mempunyai aksara sendiri, padahal di sekitar Palembang dan Pagaruyung banyak ditemukan prasasti. Ada yang berpendapat bahwa Palembang, Minangkabau, dan Riau dahulu memiliki aksara, yang diduga mirip dengan surat Ka Ga Nga, tetapi surat itu lambat-laun hilang karena pengaruh asing, a.l., masuknya agama Islam, yang membawa huruf Arab. Penyebaran

agama Islam melalui perdagangan dan biasanya per-dagangan dimulai dari daerah pesisir yang ada pelabuhannya, Karena bahasa Arab berbeda dari bahasa Melayu, untuk berkomunikasi dalam bahasa Melayu ataupun untuk mengajarkan agama Islam dan Alquran kepada orangorang Melayu, huruf Arab itu pun disesuaikan dengan tata bunyi bahasa Melayu, misalnya dengan menambahkan huruf konsonan c, g, ng, dan ny. Huruf Arab yang sudah disesuaikan itu disebut huruf Jawi. Huruf Arab dan huruf Jawi dipakai di daerah perdagangan serta di pusat-pusat penyebaran agama Islam. seperti Palembang, Minangkabau, dan Riau. Di situlah para pedagang Arab, India, dan Cina bertransaksi dengan penduduk asli. Makin ramai perdagangan dan makin intensif mempelajari agama Islam serta mempelajari Alquran, makin seringlah mereka menulis dan membaca huruf Arab. Bacaan salat pun berbahasa Arab; Alquran tertulis dalam huruf dan bahasa Arab. Di tempat itu surat Ka Ga

Nga lebih cepat hilang akibat pertemuan berbagai bangsa. Sebaliknya, di daerah terpencil atau di pedalaman surat itu lebih lama bertahan karena pengaruh luar, termasuk penyebaran agama Islam, lebih lambat sampai ke sana. Karena pengaruh luar itu aksara daerah Palembang, Minangkabau, dan Riau (diduga mirip surat Ka Ga Nga), dipakai dalam komunikasi pribadi atau untuk menuliskan peringatan di prasasti, lambat-lambat jarang dipakai, lalu terlupakan. Diduga yang paling lama bertahan memakai surat ulu (Rejang), surat incung (Kerinci), dan surat Lampung pun adalah mereka yang tinggal di pedalaman, terpencil, jauh dari pusat perdagangan, dan jauh dari pengaruh luar lainnya. Di pedalaman Lampung, misalnya, pada awal abad ke-20 surat Lampung masih sering digunakan pada komunikasi pribadi. Hal itu mungkin juga terjadi karena huruf Latin belum banyak dipelajari dan dibatasinya orang yang bersekolah pada masa itu. ***

Melirik........................................... Dari Halaman. 1 KMSS ............................................ Dari Halaman. 1 pemilik Toko Berkah Textile di Jalan Raya Pekan Kamis Km 4, Jorong Balai Panjang III, Kampung Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Agam, Jumat (10/3). Berdasarkan pengakuan pelanggannya, kata Ronny, pakaian yang terbuat dari kain kiloan di tokonya tidak kalah bagus daripada pakaian jadi yang dijual di pasaran. Bagusnya pakaian dari kain kiloan itu juga didukung oleh desainer atau penjahit pakaian tersebut. Toko Berkah Textile, Ronny menjual berbagai bahan dasar kain dari dalam dan luar negeri, seperti bahan dasar waffle, jersey, spandek,

brokat, dan katun. Bahan dasar kain tersebut dijual secara per kilogram dengan berbagai warna dan motif, yakni motif kembang, polkadot, liris, bata, dan abstrak dengan harga Rp85.000—Rp140.000 per kg. “Tidak hanya ramai diincar pengusaha pakaian muslim, bahan kain ini juga ramai dicari masyarakat umum untuk dijadikan bahan dasar pakaian. Selain murah dan menarik, bahan dasar kain ini juga nyaman dipakai. Contohnya saja bahan dasar waffle, sangat laris terjual. Menurut pembeli, bahan dasar tersebut nyaman dipakai, warna, tekstur, dan motif kain

waffle sangat cocok dijadikan bahan baku baju syariah. Dengan harga Rp90.000 per kg, 1 kg kain waffle sudah bisa dijadikan bahan dasar untuk membuat 2 helai baju,” tutur Roni. Roni mengaku tokonya tidak pernah sepi pembeli sejak berdiri dua tahun yang lalu. Toko di jalur lintas Bukittinggi—Agam itu selalu ramai oleh pembeli, khususnya ibuibu sosialita yang selalu ingin tampil menarik dan kekinian. Selain harga menyediakan harga yang bersaing, Toko Berkah Textile diminati pembeli karena menjual bahan kain pilihan berkualitas nomor satu. (h/wet)

Utamakan...................................... Dari Halaman. 1 Dari 14 albumnya, beberapa judul album Vivia yang cukup banyak dicari adalah “Bekas Pacar”, “Gadih jo Bujang”, “zapin minang maimbau”, dan “tanti batanti”. Pada beberapa kesempatan di panggung, Vivia juga pernah berduet dengan artis lain, salah satunya dengan seniman asal Bogor, Tonio Ghandi. Ketika duet dengan Tonio,

Vivia membawakan lagu bergenre dangdut. Setelah sekian lama berkecimpung di dunia seni, kini Vivia memutuskan untuk berfokus dengan keluarga. Untuk sementara waktu ia hanya menerima undangan untuk menyanyi di dalam kota saja. Jika ada permintaan mengisi acara di luar kota, ia menolaknya. Hal itu dilakukannya

karena tidak ingin waktunya dengan keluarga berkurang. Dengan kata lain, wanita asal Pauh Limo, Padang ini tak ingin kesibukannya sebagai penyanyi membuat suami dan anaknya tidak terperhatikan. “Dunia seni memang suatu hal yang menyenangkan. Namun, bagi saya keluarga tetaplah yang utama,” tutur ibu dua orang anak tersebut. (h/len)

Gamawan ...................................... Dari Halaman. 1 memberdayakan, dan melindungi para pejuang anti-korupsi. Komunitas BHACA berdiri pada 9 April 2003 dan telah memberikan penghargaan pada 15 tokoh. Gamawan menjabat sebagai Bupati Solok selama 10 tahun, 1995 hingga 2005. Setelah itu, ia sukses keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Barat pada 2005. Saat itu ia berduet bersama Marlis Rahman sebagai calon wakil gubernur dengan dukungan dua partai politik, PDIP dan PBB. Namun, belum habis masa baktinya, Gamawan langsung ditunjuk oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengisi pos Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Bersatu II. Berbagai penghargaan pernah diraih oleh ayah dari tiga orang anak ini. Selain penghargaan tokoh antikorupsi yang disematkan BHACA, Gamawan pernah meraih Bintang Mahaputra Utama pada 2009, Charta Politika Award untuk kategori pemimpin kementerian/lembaga pemerintah non kementerian berpengaruh di media pada 2010, serta penghargaan dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia pada 2012. Gamawan menjadi salah satu nama “besar” yang disebut menerima aliran dana dalam proyek pengadaan KTP-el. Pada proyek senilai Rp5,9 triliun tersebut, pria kelahiran Solok 59 tahun silam itu diduga menerima uang sebesar 4,5 juta Dolar AS dan Rp50 juta, atau lebih dari Rp60 miliar. Hal itu terungkap dalam surat dakwaan jaksa KPK terhadap dua terdakwa mantan pejabat di Direkwww.harianhaluan.com

torat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto. “Selain memperkaya diri sendiri, kedua terdakwa juga memperkaya orang lain dan korporasi,” ujar jaksa KPK Irene Putri, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (9/3). KPK Belajar kepada Gamawan Pada 2004, KPK mencari pembelajaran soal prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik serta bebas dari praktek korupsi dari sejumlah daerah.KPK menganggap ada beberapa daerah yang dianggap berhasil dalam hal pemberantasan korupsi dan efektifitas pelayanan publik, di antaranya Pemkab Solok yang saat itu dipimpin Gamawan Fauzi sebagai bupati. “Perubahan ke arah yang lebih baik dapat saja berasal dari daerah. Misalnya, harus diakui, Inpres No. 5 tahun 2004 keluar karena terinspirasi oleh usulan-usulan yang disampaikan oleh Pemkab Solok sebelumnya,” ujar Ketua KPK Taufiequrachman ketika itu, saat berkunjung ke Kantor Pemkab Solok, Sumbar, Kamis (16/12/2004). Menurut Taufiq, sebagai pimpinan lembaga yang bertugas memberantas korupsi, ia tidak ingin pemeriksaan para anggota DPRD dan kepala daerah sebagai tersangka kasus korupsi di akhir masa jabatannya terus berulang di masa datang. “Kami ke sini ingin belajar bagaimana prinsip-prinsip good governance dijalankan di Solok, sehingga dapat ditularkan ke daerah lain. Kondisi di berbagai daerah

memang tidak sama. Tapi, kalau Kabupaten Solok dapat dijadikan pilot project dalam hal pemberantasan korupsi dan efektivitas pelayanan publik, kenapatidak?” tuturnya. Gamawan Fauzi waktu itu mengatakan, untuk efektivitas pelayanan publik dan memperkecil kemungkinan terjadinya praktek korupsi di lingkungan Pemkab Solok, pihaknya sudah melaksanakan Perda Transparansi dan Partisipasi, melaksanakan Pakta Integritas dan menetapkan sistem anggaran kinerja. “Langkah yang sudah kita lakukan adalah penghapusan seluruh honor, memperpendek proses administrasi proyek, serta memberikan pelayanan perizinan dalam satu pintu dengan cara dan biaya administrasi yang jelas,” ujarnya. Gamawan mengatakan, untuk menghindari proyek dijadikan sebagai ajang korupsi, pihaknya juga sudah menerapkan sejumlah aturan ketat. Untuk urusan proyek, bupati, wakil bupati, sekda, dan kepala dinas tidak dibolehkan terlibat melainkan sepenuhnya diserahkan kepada pimpinan proyek. “Untuk menghindari suap, kita melakukan pembayaran langsung dari giro Pemkab ke giro pelaksana proyek,” terangnya.Selama kepemimpinannya, Gamawan pernah memecat 8 orang staf, 23 orang diturunkan pangkatnya dan 10 orang turun jabatan. Hal itu dilakukan karena mereka melanggar kesepakatan untuk tidak memberi dan menerima segala sesuatu yang bersifat ilegal yang ditandangani oleh eksekutif dan legislatif. (h/cnn/dtc)

Kedua, Gubernur telah keliru dan melanggar hukum dengan melibatkan TNI karena pertanian bukan tugas dan kewenangan TNI. Kentara Gubernur menarik dan memposisikan TNI sebagai mitra bisnis bukan dilandasi semangat mendukung petani secara cumacuma, padahal TNI tidak diperbolehkan berbisnis. Pikiran Gubernur jelas pikiran untuk meminggirkan hak-hak petani yang nyata tergambar dari munculnya pembagian hasil 20 persen untuk petani dan 80 persen untuk pemerintah/ TNI pada SE. Ketiga, SE Gubernur bukanlah norma hukum sehingga tidak dapat memuat sanksi, sementara Gubernur sudah terang-benderang mengancam merampas pengelolaan lahan-lahan petani melalui tangantangan militer dan UPTD. “Berdasarkan hal tersebut, maka KMSS akan segera melayangkan somasi agar Gubernur segera mencabut surat edaran. Kemudian, meminta Gubernur mengagendakan temu petani dan masyarakat sipil guna mendengarkan suara-suara dan gagasangagasan petani agar kemudian diadopsi di dalam kebijakan. Ini sejalan dengan semangat perlindungan dan permberdayaan petani yang harus dilakukan secara sistematis, terpadu, terarah, menyeluruh, transparan, dan akuntabel sebagaimana ditegaskan di dalam UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Ketiga, mendesak DPRD Sumbar segera mengambil langkah nyata menggunakan fungsi pengawasan, dengan memanggil Gubernur serta Dinas terkait dan melakukan evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksaan program-program pertanian. Keempat, meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk menelusuri, menelusuri asal muasal alatalat pertanian TNI dan perencanaan, pengelolaan dana UPT Pertanian di tingkat Kecamatan. Sangat tidak masuk akal TNI yang tupoksinya bukan pertanian memiliki fasilitas pertanian lengkap dibandingkan dinas Pertanian apalagi petani. Distanhorbun di media intinya mengungkapkan asal muasal Surat Edaran Gubenur dikarenan TNI memiliki fasilitas lengkap namun tidak memiliki dana untuk menggarap lahan sehingga digunakan dana pengembangan usaha agribisnis pedesaan dan dana desa untuk TNI. Ia menambahkan, KMSS terdiri dari LBH Padang, Walhi Sumbar, LP2M, Qbar, PBHI, Aksara Berkaki Universitas Putra Indonesia, WKSOSKEM Universitas Putra Indonesia, SPI Sumbar, Integritas, PHP, WARSI, dan LAM&PK. Sementara itu, Kabiro Humas Pemprov Sumbar, Jasman Rizal, saat dimintai komentarnya terkait

rencana KMSS untuk menyomasi gubernur, menila somasi tersebut sah-sah saja karena merupakan dari dinamika berdemokrasi. Namun, ia mempertanyakan, apa yang mau disomasi. “Kalau soal SE, kan SE pertama sudah disesuaikan dan isi SE kedua telah menjawabnya,” ucapnya. Sebelumnya, Gubernur Sumbar mengeluarkan SE bernomor: 521.1/1984/ Distanhorbun/2017 dan ditujukan kepada bupati/ walikota. Surat itu memuat tiga poin. Pertama, menggerakkan seluruh petugas terkait serta TNI AD untuk mengajak petani agar segera melakukan penanaman padi sehabis panen, sehingga tidak ada lahan yang kosong. Kedua, petani harus menanam lagi lahannya, 15 hari setelah panen, jika 30 hari setelah panen tidak dikerjakan, maka diusahakan pengelolaannya diambil alih oleh Koramil, bekerjasama dengan UPT Pertanian setempat. Ketiga, lahan yang diambil alih pengelolaannya diatur dengan kesepakatan para pihak terkait (petani dan pengelola), dengan ketentuan, seluruh biaya usaha tani ditanggung pengelola.setelah panen, biaya usaha tani dikembalikan kepada pengelola. Keuntungan dari usaha tani dibagi antara petani dan pengelola, dengan perbandingan 80 persen untuk pengelola, 20 persen untuk petani. Kerja sama pengelolaan antara Koramil dan UPT Pertanian Kecamatan diatur lebih lanjut dengan perjanjian bersama tersendiri. Dua poin terakhir itulah yang memicu kemarahan. Ketua Departemen Politik dan Hukum Serikat Petani Indonesi (SPI), Eka Kurniawan Sago Indra, secara tegas menolak intruksi Gubernur Sumbar itu. Ia yakin Gubernur tidak mengerti dengan petani dan dunia pertanian. Sepengetahuannya, Gubernur tidak berhak mengambil alih lahan pertanian. “Petani berhak mengelola lahan sesuai ilmu pertanian yang dipahami. Surat tersebut jelas melukai hati petani dan berpotensi memicu keresahan,” terang Sago Indra yang juga merupakan anggota Majelis Nasional Petani (MNP) Serikat Petani Indonesia (SPI) wilayah Sumbar. Lembaga Bantuan Hukum Padang dan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Sumbar juga mengkritisi surat tersebut. Ketua PBHI Sumbar, Wengki Purwanto, mengatakan, jika surat itu benar, maka dipastikan akan melukai hati petani di seluruh Sumbar. Saat himpitan ekonomi dan persoalan pertanian yang mereka hadapi semakin pelik, tiba-tiba Gubernur Sumbar menjawab keluhan tersebut dengan intruksi yang tidak patut. Redaktur: Holy Adib

“Ini seolah-olah Gubernur kita, memaksa petani menyerahkan lahan mereka. Kedua, mengubah kearifan lokal petani dalam mengelola lahan pertanian. Ketiga, memiskinkan petani dengan pola bagi hasil 20 persen untuk petani dan 80 persen untuk pengambil alih pengelolaan,” kata Wengki. DPRD Sumbar juga ikut mengecam SE tersebut, Sekretaris Komisi II DPRD, Bidang Ekonomi, Nofrizon, mengatakan, jika surat edaran ini dijalankan sama halnya gubernur merampas tanah masyarakat. “Gubernur tak punya hak melakukannya. Kebijakan yang salah kalau seperti itu. Kalau dijalankan juga, pemerintahan yang tidak pro rakyat itu namanya. Memaksa masyarakat melakukan apa yang memberatkan mereka,” ujar Nofrizon, Rabu (8/3). Ketua Komisi II DPRD Sumbar, Yuliarman menyebut seharusnya Gubernur Sumbar lebih bijak ketika saat mengeluarkan aturan. Apalagi jika itu menyangkut kepentingan masyarakat. Ia menilai surat edaran ini akan menyudutkan petani dalam mengelola lahan. Sebab keterlambatan petani menggarap ulang lahan mereka terkadang terjadi karena ketiadaan air. Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi PPP ini berpandangan, mestinya pemerint ah provinsi melalui Dinas Pertanian lebih memahami hal itu, dengan kata lain pemerintah provinsi harus memperhatikan kondisi petani di lapangan. Setelah mendatangkan kecaman dari berbagai pihak, SE tersebut akhirnya direvisi. Pemprov Sumbar menggati SE itu dengan SE Nomor 521.1/2088/ Distanhorbun/2017. Revisi dilakukan setelah banyaknya protes yang dilayangkan aktivis dan petani. Beberapa poin yang direvisi dalam surat itu yaitu, poin tentang petani harus menanam lagi lahannya 15 hari setelah masa panen, jika 30 setelah panen tidak dikerjakan petani maka diusahakan pengelolaan diambil alih oleh Koramil bekerja sama dengan UPT Pertanian Kecamatan setempat. Poin lainnya yang juga tidak tertera dalam revisi yaitu tentang aturan lahan yang diambil alih pengelolaannya dimana terkait dengan keuntungan antara petani dan pengelola yang dibagi 20 persen dan 80 persen. Sebesar 20 persen untuk petani dan 80 persen untuk pengelola. Kepala Biro Humas Sumbar, Jasman Rizal, mengatakan telah membuat SE baru dan memperjelas SE pertama. “Artinya, kita hanya berpedoman pada SE kedua,” paparnya, Rabu (8/3) malam. (h/tim) Layouter: Luther


8

PROFIL

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

TURUN ke lapangan bersama anggota

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

SAAT di lapangan bersama anggota

JONI ARFAN

Manfaatkan Waktu dengan Sebaiknya Laporan: ADE BUDI KURNIATI

HIDUP manusia dipenuhi dengan berbagai aktifitas, dan berpacu dengan waktu. Artinya, harus berpandai-pandai mengatur waktu, dan tidak ada istilah“NEGOSIASI DENGAN WAKTU” .

K

ARENA, w a k t u tidak ada kompromi d engan manusia. Akan terus berjalan, mulai dari detik, hari, minggu, bulan sampai akhirnya bertemu dengan

BERSAMA istri tercinta

BERSAMA keluarga tercinta

www.harianhaluan.com

tahun. Hal itu dirasakan Joni Arfan, kelahiran Padang 28 Maret 1972. Meskipun, berasal dari keluarga sederhana, namun bukan halangan baginya menghadapi tantangan hidup untuk menjadi lebih baik.

"Dalam menjalankan hidup ini butuh waktu, tenaga dan konsekwensi. Sehingga, sesuai yang diharapkan. Artinya, hidup dan pekerjaan pasti ada kendala. Dalam bekerja harus fokus,disiplin dan sesuai dengan standar operasional prosedur," kata suami dari Riza Wahyuni. Kebahagian hidup tak terlepas, bagaimana membawanya kearah yang lebih baik. Ia berharap, keluarga baik-baik saja. Sesuai dengan keinginan, sebuah

keluarga mempunyai visi dan misi. “Ketika waktu bekerja, maka bekerjalah sebaik mungkin. Jika waktu libur, maka fokus untuk keluarga. Artinya, antara pekerjaan, keluarga dan masyarakat perlu di selaraskan”, ujar Mahasiswa STIH ini. Ditambahkanya, untuk membangun sebuah keluarga yang samawa, satu sama lain saling percaya, dan transparan. Bahkan, ia tidak sungkan untuk membantu pekerjaan istri dirumah. Selain itu, dalam hidup harus positif thinking terhadap pasangan, masyarakat, pimpinan. Bahkan, dengan sang khalik. "Disinilah diminta, kesabaran dan kearifan berpikir dan ketabahan keimanan yang kuat untuk menjalani hidup yang sebenarnya," ujar ayah tiga anak ini. Hidup ini, ibarat seorang nakhoda dalam sebuah kapal yang berlayar mengarungi samudra. Banyak sekali rintangan, badai, ombak yang besar, yang mau tidak mau mesti dihadapi. Selain itu, dibutuhkan kerjasama dalam mengarungi samudra yang luas ini, boleh juga kerjasama antara semua komponen yang ada dalam keluarga. Seperti, Isteri dan anak-anak, Tanpa bantuan orang terdekat, maupun orang yang berada dalam lingkungan sendiri maka kesuksesan tidak akan didapat. Menurutnya, kebahagiaan dan kesuksesan itu berasal dari rumah tangga. Dan keberhasilan suami, tak luput dari do’a dan dukungan dari Istri dan anakanak. Tanpa dukungan dan do’a dari mereka, mustahil keberhasilan akan dicapai. Baginya, keluargalah segalagalanya. “Antara pekerjaan, keluarga dan pengabdian kepada masyarakat adalah hal yang terpenting yang tidak bisa hindarkan," katanya. Karena keberhasilan, tergantung bagaimana tatacara di tengah-tengah keluarga. Baginya, bekerja haruslah dengan hati, berhati-hati, fokus dan disiplin.

BERSAMA rekan kerja

Redaktur: Holy Adib

Layouter: Luther


OTOMOTIF

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

9

MOTOR dengan tipis yang juga berbahaya.

GRIP stang motor yang juga nilai berbahaya bagi pengendara.

BAN tipis yang juga berbahaya.

Berikut adalah 6 tips memilih aksesoris motor: 1. Pilihlah aksesoris yang sesuai dengan motor. Jangan sampai aksesoris yang dib eli justru berpotensi menumbulkan kerusakan atau mengganggu performa motor. 2. Disarankan untuk memilih aksesoris motor dari merek-merek ternama. Sebab pada umumnya aksesoris motor memiliki keunggulan yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Memang aksesoris bermerek memiliki harga jual yang lebih tinggi. Akan tetapi dengan memilih aksesoris terpercaya, maka kualitas dan keunggulannya sudah terjamin.

Ternyata Aksesoris Ini Berbahaya untuk Motor Anda M

embuat tampilan motor kece dengan mamasang beragam aksesoris terkini tentu tidak ada salahnya. Namun, ternyata tidak selamanya aksesoris yang dipakaikan untuk kendaraan harian itu aman digunaka. Ada beberapa aksesoris yang ternyata berbahaya. Laporan:

ISRA HERMANTO

3. Sebelum memutuskan untuk membeli, alangkah baiknya untuk mencari tahu dahulu kisaran harga aksesoris yang diinginkan. Hal ini perlu dilakukan agar Anda tahu persis harga pasaran dari aksesoris yang hendak dibeli dan terhindar dari aksesoris berharga mahal. Perlu Anda ketahui, tidak semua aksesoris mahal dapat diterapkan pada motor Anda. 4. Jika Anda membeli aksesoris dengan tujuan mempermanis tampilan motor, maka wajib hukumnya bagi Anda untuk memilih warna yang sesuai. Perhatikan kombinasi warna antara kendaraan dan aksesoris. Dengan memperhatikan hal tersebut hasil yang diperoleh akan menjadi lebih menarik dan semakin indah dipandang mata. 5. Usahakan untuk membeli aksesoris di toko yang memiliki banyak konsumen. Dianjurkan untuk mencari toko yang juga menyediakan layanan garansi. Tujuannya agar Anda terhindar dari penipuan yang pada akhirnya merugikan diri Anda sendiri. 6. Ketika berhadapan dengan penjual, alangkah baiknya jika Anda telah paham b etul mengenai jenis dan mer ek aksesoris yang diinginkan. Dengan begitu Anda akan terhindar dari resiko dibohongi penjual.

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

Sepert i dilansir dari Kompas.com aksesoris berbahaya itu antara lain, Pertama, handgrip alumunium atau krom. Berfungsi mengatur gas. Grip yang dibuat dari alumunium dengan permukaan licin akan mempersulit pengendara mengontrol gas saat berkeringat. Kedua, pijakan kaki (footpeg) alumunium. Pijakan (foot-

peg) ditawarkan dengan berbagai bentuk, mulai dari minimalis hingga modern. Ada beberapa bentuk yang menyalahi aturan sehingga tidak sesuai dengan pijakan kaki dan menjadi licin disaat hujan. Ini akan sangat mengganggu. Terutama saat kita menginjak rem atau mengganti gigi.

Tuas kopling/rem. Tuas kopling atau rem sebenarnya lebih baik menggunakan desain pabrik karena bentuknya disesuai dengan jari-jari tangan kita. Jika bentuk tuas tidak sesuai akan mempengaruhi daya cengkram saat jemari menarik tuas rem/

kopling. Juga bisa membuat tangan cepat lelah jika desainnya kurang bagus. Ban dengan ukuran lebih kecil dari body motor bikin motor lebih mudah terpeleset. Pasalnya, permukaan ban yang bersentuhan langsung dengan permukaan lintasan juga semakin sedikit. Alhasil, daya cengkeraman ban pun semakin kecil. Kulit atau alas jok. Hindari pemakaian kulit licin dan papas jok yang semakin tipis. Saat ini banyak papas jok dijual dengan bentuk seperti papan selancar.

D e sa i n seperti ini membuat pengendara cepat lelah. “Bayangkan jika jok tersebut, tipis dan dilapisi lagi denganb kulit yang licin. Bahayanya besar sekali,� jelas modifikator Tauco, Topo. Peninggi (raiser) setang. Pemakaian raiser memang tidak salah dan bisa membantu pengendalian lebih nyaman. Kendati demikian, masih ada beberapa produsen raiser yang tidak bertanggung jawab karena menggunakan bahan berkualitas rendah. Akibatnya, raiser tersebut mudah patah karena berkarat atau dibuat dari bahan yang rapuh. “Raiser berkualitas rendah bila kesenggol langsung patah. Ini sering terjadi. Teliti dulu bahannya sebelum membeli dan memasangnya,� jelas Topo. (h/ kcm)

Tips Merawat Motor dengan Benar MERAWAT motor dengan baik itu adalah hal yang wajib, karena selain menjaga

motor tetap awet, bisa juga motor terlihat masih baru karena dirawat dengan baik. Salah satunya cat-catnya masih begitu mulus dan belum luntur warnanya. Untuk itu berikut perawatan motor yang benar. 1. Periksa Busi Motor Busi motor merupakan alat yang sangat penting dalam kendaraan bermotor.

Tanpa busi motor hanya rongsokan yang tidak bisa jalan begitupun dengan bensin. Jadi caranya cek businya kalau motor kamu sudah mencapai 10 ribu km lebih baik diganti dengan baru. 2.Cek Filter Kaburator Setiap jenis motor dari tahun ketahun berbeda jenis filternya. Untuk sekarang ada dua jenis filter yaitu filter

basah dan filter kering. Untuk yang basah biasanya model motor tahun 90 hingga 2000 kamu bisa membersihkan dengan bensin lalu dilumasi sedikit oli setelahnya. Untuk yang kering tahun 2000 hingga sekarang kamu bisa semprotkan dengan kompresor maka kotoran yang ada di filter bakal hilang. 3. Periksa Rantai dan Gear Rantai kendor dan gear habis ini sangat bahaya ketika kita melakukan perjalanan jauh. Jadi sebelum perjalanan jauh periksalah terlebih dahulu. 4 . M em b er si h kan Karburator Untuk membersihkan karburator ke bengkel saja, karena orang bengkel lebih paham masalah untuk menyetel karburator. 5. Cek Kondisi Aki Untuk aki motor-motor buatan tahun 2000 ke atas pada umumnya sudah menggunakan aki kering yang tak perlu melakukan perawatan khusus. Tanda-tanda aki kering rusak bila kita starter sudah tidak bisa menyala berarti minta ganti baru. 6. Panaskan Mesin Motor Nah terkadang saat buruburu kita lupa untu memanaskan motor, jadi usahakan panaskan motor dulu. Tidak butuh waktu lama cuman 12 menit saja.Fungsinya sendiri adalah agar seluruh mesin Redaktur: Isra

bisa terlumasi oli pada saat mesin akan dijalankan. 7. Gunakan Spartepart Asli Walaupun suku cadang dari sepeda motor yang asli mahal, tapi biasanya rata-rata untuk yang sparepart asli lebih tahan lama dari pada yang kw-kw nan. 8. Cuci Motor Walaupun sebagaian orang malas untuk mencuci motor, ada b aiknya jika dilakukan pencucian sepeda motor berkala misal dalam satu bulan paling minimalnya 2 kali, atau 3 kali. Apa manfaatnya, agar motornya lebih bersih dan terlihat bersih. 9. Gunakan Oli Standart Untuk merawat mesin motor perlu diperhatikan juga dalam memilih oli motor. Jaman sekarang beberapa orang sudah membuat replika dari produk aslinya. Jadi berhati-hatilah saat memilih oli mesin yang anda gunakan. Teliti sebelum membeli apakah oli tersebut asli atau palsu. 10. Jangan Geber Motor Nih banyak anak muda sekarang yang suka gebergeber motor, kata mereka wajib hukumnya. Mereka tidak sadar bahwa motor yang sering digeber akan menimbulkan mesin cepet loyo, dan beberapa komponen didalamnya mungkin bisa kendor. Layouter: Luther


10

USAHA

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

Siswa juga diajar untuk kretaif dengan memecahkan permasalahannya sendiri di Bimbel Atmosfer.

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Proses belajar di Bimbel Atmosfer penuh keakraban.

Proses belajar mengajar di Bimbel Atmosfer yang membuat siswa betah.

BIMBINGAN BELAJAR ATMOSFER

Solusi untuk Unjuk Prestasi Laporan: DEBI AYU LESTARI

UNTUK melengkapi waktu belajar, siswa membutuhkan belajar tambahan di luar jam belajar di sekolah. Hal inilah yang membuat banyak pelajar yang datang ke beberapa bimbingan belajar (Bimbel). MELIHAT fenomena inilah, Yunita Jayanti mengambil peluang dengan membuka usaha Bimbel, yang

diberi nama Bimbingan Belajar Atmosfer yang beralamat di Jalan Salak IV No 249 Belimbing Padang.

PEMILIK Bimbel Atmosfer

RUMAH DIJUAL/DIKONTRAKKAN

DIKONTRAKKAN: Paviliun di Jl. Surabaya Blok D/10 Ulak Karang Selatan Asratek. Cocok untuk keluarga baru. Hub: 082384180011

Dijual Rumah Luas tanah 360 m2. Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.. Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu. Terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik. Yang berminat hubungi Hp: 081319854811

DIJUAL SEBIDANG TANAH Di Air Pacah Luas 1.320 M2, SHM, Harga Nego. Bagi yang berminat Hub : 0813 8899 8923 JUAL RUMAH. 3 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, PLN, PDAM, Telp Rumah, garase. Alamat: Jln. Tanjung Indah V Blok C, No.20 A, Lapai Kota Padang. Harga Rp500 jt Nego. Hubungi Eky: 081363010182.

1 (satu) bidang tanah Hak milik, luas 1.125 m2, lokasi dekat masjid dan perumahan dekat pusat kota, kel. Anduringt, Kec. Kuranji. Harga Nego & 1 (satu) bidang tanah Hak Milik, luas 1.000 m2, Kel. korong Gadang, Kec. Kuranji. Minat Hub.0813 6358 0062

Sebidang tanah HM luas 316 m HOK, terletak di Komp. Perumahan Palm Griya Indah II/ c9 Korong Gadang Kuranji. Tampa perantara, Hub 0812 755 1965

DIJUAL MOBIL

Dijual ruko permanen 2011 dg harga murah tiga lantai yang berada di pusat kota. Luas tanah 335 M2, luas bangunan 400 M2 (Lt 1 : 9 x16 M, Lt II : 10x19 M, Lt III :8x10 M. Pondasi sumuran, struktur besi ulir dan interior modern. Lokasi Labuah Basilang, Payakumbuh dekat kampus Unand II, 200 M dari Rumdis Walikota.Cocok utk kantor, hunian, toko dan kos-kosan. Serius, Hub : 083287052018. www.harianhaluan.com

Daihatsu Ayla Roda 4 Th.2014. Tangan Pertama, Warna Silver Metalik, Mulus, Pajak Baru Dibayar. Hub : HP. 081267632460 FORD RANGER DOUBLE CABIN 4X4Tahun ‘08, 2 unit, warna silver dan hitam,plat BA, kondisi mobil bagus, mulus, mesin terawat dan siap pakai, orisinil,Asuransi All Risk, nego. Hub: 087895733338, 081267333302

Lokasi bimbel yang berada di ujung komplek dan berdekatan dengan perumahan warga, menjadikan Bimbel ini lebih aman dan nyaman, serta jauh dari kebisingan kendaraan yang lalu lalang. Bimbel Atmosfer didirikan sejak awal semester tahun ajaran 2016/2017, tepatnya 12 Juli 2016. Sebagai pemilik bimbel, Yunita Jayanti mengatakan, awal berdirinya Bimbel berawal dari percakapan disela-sela waktu istirahat di tempat kerjanya dahulu. Berbekal hal tersebut itulah, ia dan temannya mengambil kesempatan dan peluang baru dengan membuka Bimbel. Bermodalkan nekad dan ketekunan, serta keyakinan mereka meminjam modal di sebuah koperasi. “Dengan modal pas-pasan, kami coba menyewa sebuah rumah dan membeli perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengajar,” katanya. Wanita yang kerap disapa Yuyun ini mengatakan, banyak hal yang ia dan rekannya alami saat memulai usaha. Namun, niat awal mereka membuka Bimbel bukanlah untuk mencari keuntungan yang lebih besar, melainkan dapat menjadi wadah membantu anak-anak yang tidak mampu untuk belajar dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. “Saat pertama Bimbel di buka, kami menyebar brosur ke berapa sekolah. Keesokannya, ada beberapa siswa yang mendaftar dan semakin hari semakin bertambah,”

BROTHER MASSAGE, Pijat Refleksi, tradisional dan capek2.oleh tenaga pria profesional dan berpengalaman. bersedia dipanggil ke tempat. Hub. 0822 8374 7141 TRADITIONAL MASSAGE, MELAYANI PIJAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN, PEMIJAT PROFESSIONAL PRIA, HU BUNGI. 0822 8497 6339 STOCKIST XAMTHONE PLUS, sedia paket hemat dan delivery, Dahsyat!, Insya Allah m enyembuhkan. Jln Gang Singgalang 4 Depan Rs. Ibnu Sina Padang, Call. 085274336308 RS SITI RESWARI, menerima persalinan umum dan BPJS, dan Reswari Florist menerima pesanan karangan bunga, Hub. 0852 6371

SOFTWARE SERVER PULSA MU RAH, tapi bukan murahan sudah teruji kehandalannya, langsung diinstalkan dan tinggal pakai.Hub Wardoyo Jln. Tanjung Indah V Blok C/36 Lapai Padang. Hub. (0751) 7055027, 085263978000 LAMPU LED US, dengan Kipas, tinggal colok ke power bank atau laptop. Juga terima jasa instal laptop/komputer, game pc/ android/ipad/iphone,hub 081261888142 (sms)

TOKO ASTAGFIRULLAH, menjual sparkpart mobil, olie, service dll. Jl. Lubuk Lintah No. 22. Hub. 0812 6614

Proses belajar di Bimbel Atmosfer.

katanya. Awalnya, ia tidak menyangka diawal berdiri sudah bisa mendapatkan siswa yang melebihi gambaran yang ada difikirannya. Semuanya, berkat usaha dan doa yang ia lakukan dengan rekan kerjanya. Seiring berjalannya waktu, di semester pertama Bimbel Atmosfer menjadi perhatian baru bagi orang tua siswa sebagai tempat belajar tambahan. Hal ini karena, Bimbel ini menawarkan berbaga fasilitas yang dibutuhkan siswa. Diantara fasilitas tersebut ialah konsultasi belajar yang bisa dilakukan setiap hari dan gratis. Selain itu, juga mengutamakan pendidikan karakter siswa yang islami dengan pembentukan akhlak yang baik. Hal yang sama juga di katakan oleh rekan Yuyun, Ebhy. Ia mengatakan, untuk memacu semangat siswa,

disediakan hadiah poin yang didapat melalui proses pembelajaran. “Untuk siswa yang rajin mengerjakan soal dan mencatat materi, serta aktif di kelas akan mendapat poin. Poin inilah yang akan ditukarkan dengan hadiah,” ucapnya. Tak hanya itu, di Bimbel Atmosfer juga tersedia program Bash Camp bagi siswa kelas enam dan kelas 9 SMP. Program ini diadakan saat siswa akan menghadapi persiapan Ujian Nasional. Adanya Bash Camp menjadikan dengan proses belajar terkontrol. Karena, siswa akan menginap di bimbel dan fokus untuk belajar. Pada akhir semester, siswa akan menerima rapor hasil belajar, yang dirangkum dalam ulangan harian, ulangan bulanan, ujian tengah semester dan semester. Dengan adanya hal

OLISINDO SERVICE, melayani salon mobil, cuci mobil, cuci karpet, tukar tambah ban plat. Jl. Adinegoro No. 30, Arah Lubuk Buaya (Depan Perumahan Lubuk Gading. HP. 0812 6684 0106

ONE PIECE VARIASI, Masang Kaca film, stiker, branding, dll. Jl. ST. Syahrir. No. Hp. 081374315278

MON ACCESORIES MOBIL, menerima pasang kaca film, alarm, central jok, power window, audio mobil, service dll. Jl. Ujung Gurun No. 148 Padang.

CV. CINTA RASA CATERING , Menerima Pesanan untuk Pesta Perkawinan, Penataran dan Peresmian Kantor, menyediakan pesanan untuk rendang, gulai kalio ayam, Samba buruk2 (lado tanak, samba lado bawok, lado terasi, lado bada, dll. Alamat Jln. Pasir Putih Blok M No. 2. Telp. (0751) 447592, 0813 74100 307-0812 76123 679

DIJUAL CEPAT Kavling Taman Golf Residence 2 Sukajadi Batam. Harga 6.5 jt / meter nego. dengan luas 564 meter, view lapangan golf. Hubungi Yulhendri 08127004090 DIJUAL RUMAH TINGGAL, Di Jl. Dobi V No. I padang, kampung Pondok - Kota, ukuran panjang 16 m, lebar 9 m, SHM, Harga 1 Milyar Nego. Minat hub: 0852 1574 1549 / 0823 9099 6930

tersebut, menjadikan proses pembelajaran di Bimbel Atmosfer menjadi lebih efektif, sehingga kemampuan siswa semakin terasah dengan baik dan siswa dapat meningatkan nilainya yang ada di sekolah. Arnika Zuri, siswa kelas VI SDN 48 Kuranji yang telah bergabung dengan Bimbel Atmosfer sejak bimbeil ini didirikan mengatakan, ia mendapat cara-cara cepat dalam menyelesaikan soal. Selain itu, dalam proses

pembelajaran, tentor pengajar dapat menjadikan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Hal itulah yang membuatnya semangat untuk datang setiap hari ke Bimbel. “Dalam menjelaskan materi, kakak pengajarnya menjabarkannya dalam bentuk yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dimengerti. Selain itu, suasana belajar yang nyaman dan jauh dari kebisingan, membuat lebih semangat dan fokus dalam belajar,” katanya. ****

PENERIMAAN lapor hasil belajar siswa yang dilakukan di akhir semester.

AL HAADI ZIARAH TOUR & TRAVEL, Penyelenggara resmi haji khusus dan umrah. Jl. S. Parman No. 152 A. Telp. (0751) 7057746 / 7057747. Hp. 08126764737 OLISINDO SERVICE, melayani Service, ganti oli, cucian mobil, dll. jln. Adinegoro No. 38, Depan perumahan Lubuk Gading Permai, arah ke Lubuk Buaya. Saat ini dibuka lowongan untuk tenaga kasir, datang langsung ke alamat Kami. Hub: Bapak Reza 081266840106

Dijual Mobil Timur Enjeksi tn 1997. Harga 25 jt pas, bisa dilihat di RSUP M. Djamil. Hubungi : 0823 7827 7059 SERVICE AC ( AIR CONDITIONER), special AC mobil & Spare Part. Melayani pemasangan AC, antar jemput ke alamat. Jln. Ujung Gurun No. 77 Padang. Hub: 0751-7814716

DIJUAL RUMAH PT RATU JAYA TOUR & TRAVEL, Jl. S.Parman No 123 Ulak Karang. Telp. (0751) 7058386, 8260961, 8260878

RUMAH DIJUAL/ DIKONTRAKKAN Luas 874 M2,luas bangunan 750M2. Alamat jl.Batang Antokan No12, Padang Baru Barat (Kompleks GOR H.Agus salim padang) hub : 081374717420 DI JUAL 2 (dua) unit mobil Nissan PKC 211 Tahun 2004, beserta dengan tangki Kapasitas 14. 000 liter, harga 155jt (nego). Tanpa Perantara Hub : 0812 6690 3003

Luas tanah 352 M dengan 3 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Terletak di jalan medan B1 No. 5 Wisma Indah Siteba. Sertifikat Hak Milik. yang berminat hubungi HP. 0812 8125 843

DIJUAL TANAH Di Jual Tanah seluas 41.000M2, 4HA, Sertifikat, Kec. Tabir Lintas Depan Pasar Baru Rantau Panjang Kabupaten Merangin. Pinggir jalan Lingkungan Tata Kota Provinsi Jambi. Yang berminat Hub. Hp. 081213847669 Dijual Rumah Luas tanah 360 m2Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik Yang berminat hubungi Hp: 081319854811

DIKONTRAKKAN Rumah. Lokasi Komp. Filano Jaya II BB3 No.12. Rumah 2 Lantai, 5 Kamar (1 Kamar Pembantu), Kamar Mandi 4, Garasi Luar Dalam, Pagar Terali Besi. Hub. 0813 74 40 4476 Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Rahmi


Harian Umum

11

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

12

13

TUTURAN

Cerpen Karta Kusumah Perenggan Puteri Asmarini

14

GABA GABA

Puisi Reni Silfia Wati Esai Adi Osman

SULAM EMAS

Cerita M. Furqan Yonefi Puisi Siswa SMA 1 Pariaman

LAYAR TERKEMBANG

Menilik Kearifan Lokal dalam Sinema OLeh: Mahareta Iqbal Jamal (Mahasiswa aktif Sastra Indonesia Unand. Penikmat Sastra dan Film)

FILM independen biasanya mengangkat problematika kehidupan sehari-hari, warna-warni isu politiksosial-budaya yang sedang hangat diperbincangkan, kebiasaan masyarakat di suatu daerah, serta kepercayaan-kepercayaan terhadap sesuatu hal yang telah lama bermukim di tengah-tengah masyarakat.

K

AMIS malam 9 Februari 2017, UKMF Relair Cinema Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) hadir dengan program apresiasi pemutaran film yang bertajuk Layar Terkembang. Dari awal kehadiran Layar Terkembang di akhir Agustus 2016 lalu hingga sekarang, Layar Terkembang menjadi ruang apresiasi film di Sumatra Barat, yang konsisten dan berkelanjutan memutarkan film-film sineas lokal, baik itu film dari kampus seni, ataupun

J ambangan

film dari komunitas-komunitas independen dari berbagai daerah di Indonesia. Layar Terkembang menjadi ruang alternatif sinema yang layak ditonton dan diapresiasi, karena juga ada sesi diskusi terbuka setelah menonton. Sesi ini dimaksud untuk saling berbagi melalui dialektika antara pegiat film dengan penonton yang hadir. Hal ini sekaligus pendistribusian edukasi tentang film dalam bentuk sharing. Sebab, di Sumatra Barat sendiri hanya ada beberapa ruang pemutaran film independen alternatif, se-

perti Layar Terkembang Relair Cinema (Padang), Bioskop Samotra Cinemama (Padang) yang dalam keadaan “koma”, Sinema Pojok milik Gubuak Kopi (Solok), Bioskop Taman yang diprakarsai Ladang Rupa (Bukittinggi), dan Layar Kampus dari HMJ Seni Rupa UNP. Menonton film independen yang kebanyakan mengangkat keseharian dan lokalitas dan kadang menggunakan bahasa daerah, menjadi semacam kebaruan hidangan menonton yang mesti terus dilahap habis bagi penikmat film, khususnya di Padang sebagai lokasi pemutaran Layar Terkembang. Hal demikian wajar saja terjadi sebab akses untuk menonton film-film semacam itu sangat terbatas. Dan juga, film yang diputarkan di Layar Terkembang tidak dijump56ai di bioskop-bioskop komersil. Film-film yang diputarkan di Layar Terkembang pada 9 Februari 2017, di antaranya Kepunen karya Roby Anggara (2016); Palasik karya Muhamzami (2014); Sugih karya Makbul Mubarak (2015); Sepatu Baru karya Aditya Ahmad (2013); dan Jurig karya Aria Gardhadiputra (2015). Film Kepunen mengangkat kepercayaan masyarakat Bangka Belitung yang disebut kepunen, sebuah kepercayaan yang mengharuskan seseorang melakukan “ritual” kecil-kecilan jari telunjuk kiri diusapkan ke lidah, lalu dicolek ke siku kanan, begitu sebaliknya, sebagai penutup terakhir dicolek ke kening agar nantinya tidak terkena marabahaya setelah keinginan untuk mendapatkan sesuatu tidak bisa terpenuhi. Hal yang demikian disebut dengan malet. Pemilihan aktor yang dimainkan oleh dua orang anak kecil barangkali sutradara ingin mengemas sebuah kepercayaan menjadi lebih asik dan ringan dengan pemilihan konflik yang ringan pula membuat kepercayaan kepunen ini seolah mudah diinterpretasikan. Di akhir Film, pada adegan di mana kedua anak ini jatuh dari sepeda dan terluka, sutradara seperti melempar kembali kepada penonton, boleh percaya atau tidak, perihal keabsahan kepercayaan ini dengan membuat pergantian rasa percaya dari kedua tokoh anak kecil tersebut. Si anak yang sebelumnya percaya menjadi tidak percaya karena sial tetap saja meniban dirinya meski ia sudah berulang kali malet, begitupun sebaliknya, anak kecil yang tidak percaya pada malet,

akhirnya ia memutuskan untuk malet ketika keinginannya untuk makan telur tidak bisa terealisasikan. Hal semacam ini akan mengundang asumsi untuk “jangan” terlalu percaya dan jangan juga mengabaikan suatu kepercayaan yang sudah lama diyakini oleh sekelompok masyarakat tertentu. Sementara itu, yang teringat pertama kali ketika menonton Film Sepatu Baru adalah celana dalam. Si tokoh anak kecil mencoba mengumpulkan celana dalam bekas pakai atau celana dalam orang sedang buang hajat. Menurut kepercayaan di daerah asal sutradara Sepatu Baru (Makassar), celana dalam itu akan menjadi penangkal hujan apabila celana dalam tersebut dilemparkan ke atas atap rumah. Kebenaran kepercayaan itu dapat terjadi di dalam Film Sepatu Baru setelah beberapa celana dalam bertebaran di atas atap rumah warga (dilihat dari perpindahan kamera dari satu atap rumah ke atap rumah yang lain) dan hujanpun mereda. Alasan yang simpel bagi si anak kecil kenapa ia ingin melakukan hal yang demikian; ia ingin memakai sepatu barunya. Pemanfaatan kearifan lokal dan hasrat anak kecil dengan rasa ingin tahu yang tinggi, mengeksperimen kepercayaan tersebut meski pada akhirnya hal yang dilakukan anak kecil tersebut hanya bersifat sementara; hujan sempat reda, ia mengenakan sepatu barunya, tetapi hujan kembali turun dan sepatu barunya basah. Hal yang sedikit itu mencoba “meru ntuhkan” kepercayaan yang sudah menajdi rahasia umum di negeri ini. Berbeda pula pengemasan kearifan lokal dari ketiga film berikut; Palasik, Jurig dan Sugih. Ketiga Film itu lebih berbau mistis ketimbang dua film sebelumnya. Film palasik merupakan interpretasi kepercayaan terhadap adanya palasik yang sudah lama hidup di tengah masyarakat Minangkabau. Palasik adalah sosok makhluk gaib akan tetapi ia bukanlah jin atau hantu melainkan manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Palasik dikemas “lumayan” horror dengan menambahkan unsur audio yang cukup mencekam. Kehadiran secara tibatiba sosok perempuan paruh baya berbaju putih yang tak lain adalah ibu si gadis yang melarikan diri dari kampungnya karena si suami dibakar warga sebab ia ketahuan seorang pala-

sik. Logat bicaranya yang terdengar “totok” menuturkan dialek daerah membuat kehadirannya menjadi satu lawakan tersendiri ketika ia in frame. Hal ini sepertinya mengurangi sisi mistis yang ingin dikontruksi oleh sutradara. Secara keseluruhan, Palasik cukup memberikan gambaran tentang palasik dalam peradigma-paradigma dan kepercayaan yang berkembang di tengah masyarakat Minagkabau. Sementara Jurig, dalam bahasa Indonesia yang berarti hantu, yang dalam Film diwakili oleh hantu perempuan (kuntilanak), merupakan kisah yang diangkat dari sastra Sunda. Seorang lelaki tanpa sengaja membaca mantra pada sebuah buku di perpustakaan yang pada akhirnya membuat dia diikuti oleh sosok hantu perempuan. Pembacaan terhadap simbol stiker di laptop teman si tokoh utama ketika mereka berada di perpustakaan. Meskipun shot pada stiker dibuat blur, namun masih bisa dibaca. Stiker itu bertuliskan “sudah bab berapa?”. Secara tidak langsung bercerita bahwa mereka adalah mahasiswa tingkat akhir yang harus sering main-main ke perpustakaan. Barangkali seperti itulah yang terjadi hingga si tokoh utama akhirnya bersentuhan dengan buku yang sama sekali belum pernah dibacanya di perpustakaan. Unsur komedi terpapah dari awal Film diputar hingga ketika terjadi pengulangan adegan beberapa kali di atas angkot saat tokoh u tama t ertidur, lalu terbangun, tertidur lagi, dan

terbangun lagi. Tingkah polah si tokoh utama terlihat konyol dan penakut saat berhadapan dengan hantu perempuan yang mengikutinya itu. Pada Sugih, yang ingin saya sorot adalah penggunaan kode simbol yang d igunakan oleh sutradara. Ketika si suami salat, peraga waktu salat (subuh sampai isya) yang tergantung di dinding tampak simetris. Pada saat si suami mulai mengikuti kepercayaan untuk melakukan ritual bersama istrinya dalam mengumpulkan uang secara instan adegan saling menampar dengan si istri, lalu banyak uang receh seperti turun dari langit-langit rumah dan jatuh ke lantai— terjadi ketimpangan di salah satu sisi peraga waktu sholat hingga ia terlihat miring. Artinya, sutradara mencoba mengkritisi kejadian yang banyak bermunculan di tengah masyarakat sekarang ini; agama jalan, menyekutu Tuhan juga jalan. Interpretasi masing-masing sutradara terhadap pembacaan kearifan lokal di daerahnya masing-masing perlu diapresiasi. Sebab, melalui Film kepercayaankepercayaan ini bisa “di-nyatakan” dan dipermain-mainkan. Setidaknya, kita tahu bagaimana kearifan lokal suatu daerah itu ada dan bekerja. Hal itu dapat dilihat melalui pembacaan-pembacaan sutradara terhadap kearifan lokal yang ada di negeri ini. Pada akhirnya, kearifan lokal bukan h anya dapat didengar melalui oral saja, tetapi juga apat dinikmati melalui kemasan sinema.(*)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

PINTO JANIR

Penyair Multitalenta Pendarah Kata-kata Oleh: MUHAMMAD FADHLI

S

ARASAH aia marayok dari tabiang, nan lubuak aianyo tajun, balinang si aiamato, dek badarah syairnyo

si Pinto. Nyentrik dan menggelitik, tak ada kata yang lebih tepat untuk menggambarkan sosok Pinto Janir. Ia telah membuktikan, jika berhulu dari puisi, maka karya seni lain yang ditekuni akan bermuara pada keindahan dan kedalaman makna. Pinto Janir telah melepas belenggu karakter yang mendogma seseorang dalam berkesenian. Apa pun jenis karya seni ia tekuni dengan serius, mulai dari melahirkan ribuan karya puisi, cerpen, esai kebudayaan, musik, melukis, seni www.harianhaluan.com

rupa, penataan taman, dan lain sebagainya. Katanya, kebiasaan berseni terpola sejak usia dini, ketika menjadi pimpinan redaksi majalah OSIS saat masih di Sekolah Menengah Pertama, yang dilanjutkan dengan menjadi pimpinan redaksi di majalah Pionir, saat menduduki bangku SMAN 3 Padang. Berlanjut pada bekal ilmu sosial dan politik yang dituntutnya, ia pun mengalirkan jiwa kepenyairannya pada dunia jurnalistik. Ini membuatnya besar di media cetak hingga elektronik. Tercatat, pernah menjadi wartawan Harian Semangat, Pemimpin Redaksi Mingguan Canang. Ia juga pernah menjadi koresponden di majalah nasional, seperti Tempo, D&R, hingga menjabat sebagai General Manager di stasiun televisi FaTivi, dan pegiat kepenulisan di berb agai media

lainnya. Totalitas Pinto Janir bak raja di panggung kepenyairan, itu dapat kita lihat dari caranya mengemas puisi ketika disajikan, sehingga puisi tak lagi menjadi sebuah karya sastra yang begitu melulu. Dari jiwa seni yang dimiliki, bisa saja sebuah puisi ketika dipanggungkannya akan sedahsyat konser rock. Sejalan ucapan mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang pern ah berkata, “Pinto seniman, pemuda kreatif yang pernah saya kenal,” dalam melahirkan karya ia beranjak dari rasa keikhlasan, yang tak tersentuh pikiran komersil, meskipun karya yang dilahirkan memiliki nilai jual. Dalam berkesenian, Pinto janir berprinsip, “Aku tak ingin berlagak seperti orang gaya karena sesungguhnya aku mati

gaya. Aku tak ingin berlagak seperti orang gagah karena sesungguhnya mungkin saja aku lemah. Aku tak ingin berlagak seperti batu, seperti angin, seperti gunung, seperti rimba, seperti hutan, seperti laut, seperti camar, seperti karang, atau seperti pantai dan ombaknya. Menyerupainya saja aku enggan. Aku tak ingin berlagak seperti. Karena seperti itu b ukan aku. Aku hanya seorang Pinto dalam diriku, bukan dalam diri orang lain.” Pinto Janir berpesan, “Sekiranya para penguasa benarbenar berpihak dan peduli kepada prestasi ‘otak kanan’ dalam zona berseni-seni, alangkah indah dan damainya ini nagari. Di manamana tumbuh dan mekar subur taman karya anak muda, indahnya bak bunga yang semerbak bersemi di musim apa saja. Tak perlu sang penguasa harus terjun langsung berseni-seni, yang lebih

diperlukan adalah, mendukung dan memberi apresiasi kepada pegiat seni,” Dalam beberapa kali kesempatan, Pinto Janir terlihat berbaur dengan gembira di tengah anak-anak muda dan para remaja usia sekolah. Ia kini bergerak membagi ilmu kepada generasi muda. Penyair yang kaya metafora dan d iksi ini mengajak anak-anak muda untuk akrab dan mencintai puisi. Dengan elegan, ia gabungkan musik dengan permainan kata puitik. Pembacaan puisinya unik. Setiap penyair memang memiliki kekhasan masingmasing ketika membacakan puisi. Pinto Janir lain lagi daya ungkap dan ekspektasinya. “Jika Negara ini sedang kotor maka puisilah yang akan membersihkannya,” ungkap Pinto Janir dalam beberapa kesempatan. Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


12

TUTURAN

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Apa yang Kaulihat di Kegelapan Itu? Cerpen Karta Kusumah

A

ZAN ISYA masih terdengar belum selesai dan aku mengajak mereka melakukan permainan yang biasa kami lakukan ketika malam tiba. Mereka mengangguk. Tanpa ada yang memberi aba-aba, kami melangkah menuju ke pinggir kolam yang berada d i tengah komplek sekolah. Kolam itu memanjang sekitar 10 meter sesudah gerbang masuk hingga 10 meter sebelum asrama siswa yang berada di bagian paling belakang. Tak ada yang bisa memastikan untuk apa kolam itu dibuat karena kami, siswa sekolah ini, sangat yakin bahwa tidak ada yang pernah memelihara ikan di kolam itu. Memang, kolam itu sering digunakan siswa-siswa di sekolah ini untuk mengerjakan banyak hal setelah jam belajar usai; bercengkerama, membaca, atau hanya sekadar untuk mengeluhkan dan menggunjingkan guru yang menyebalkan. Di sekeliling kolam itu tumbuh pohon-pohon mahoni yang entah ditanam sejak kapan dan di bawah masing-masing pohon mahoni itu ada semacam saung yang bila senja tiba akan menjadi tempat terbaik di antara tempattempat lain yang berada di komplek sekolah ini. Tapi, kami sangat yakin, bahwa kolam ini takkan dibuat hanya demi memenuhi semua kebutuhan sesepele itu. Untuk beberapa lama kami sempat percaya bahwa kolam itu sudah ada sebelum sekolah ini didirikan dan sekolah ini dibangun sengaja dengan mengikuti alur kolam agar suasana belajar menjadi lebih menyenangkan karena kelas-kelas berhadapan langsung dengan pinggir kolam. Tapi tetap saja kami tidak mampu menemukan bukti s ekecil apa pun perihal kebenaran akan hal itu. Lalu kami beralih kepada percaya bahwa kolam itu dibuat untuk persembunyian senjata-senjata dan bahan peledak semasa sekolah ini menjadi basis pertahanan para pejuang pemberontakan bertahun-tahun lalu. Kami berlima sudah sering melakukan permainan ini. Setidaknya sekali dalam seminggu (biasanya pada hari Jumat). Setelah jam makan malam bersama usai aku dan empat orang temanku mengisi jam-jam menjelang pintu pagar asrama ditutup dengan duduk berjejer di pinggir kolam. Kaki-kaki kami menjuntai ke permukaan air di kolam dan satu-dua temanku akan menyulut rokok. Awalnya kami hanya berbincang tentang banyak hal sepele yang selalu berhubungan dengan hari-hari sibuk dan membosankan di sekolah ini. Tentang bagaimana kami ingin waktu segera cepat berlalu dan kami bisa meninggalkan sekolah ini untuk

menjelang masa depan kami kemudian. Hal-hal semacam itulah. Namun, pada suatu malam, ketika kami sedang tertawa lepas setelah bergantian mengolokolok salah seorang guru kami, lampu penerang yang berada di pinggir kolam itu mengedipngedip dan kemudian meledak. Kami sungguh-sungguh kaget karena itu tak pernah kami alami sebelumnya. Tapi, apa yang kami dapatkan setelahnya lebih mengejutkan kami. Dan itu tanpa kami sadari mengubah kebiasaan yang biasanya kami kerjakan di pinggir kolam itu. Tanpa keberadaan lampu penerang kondisi di pinggir kolam akan menjadi sangat gelap dan kami bahkan takkan mampu melihat sesama kami yang hanya berjarak tidak lebih dari satu meter. Kami bergantian memanggil seakan memastikan bahwa tidak ada satu pun di antara kami yang beranjak dari sana dan kami pun bergantian menjawab. Sebenarnya cukup lucu kami bertingkah demikian karena sudah jelas kami tidak akan bisa ke mana-mana dalam kondisi segelap itu, kecuali kami yakin akan kembali ke asrama dengan basah kuyup karena tercebur ke dalam kolam. Tapi, saat itu, memang hanya itulah yang kami bisa lakukan. Kami diam beberapa saat sambil terus mencoba bersuara seakan telah sama-sama sepakat dengan cara begitulah kami bisa mengusir rasa takut— selain karena kami tidak punya cara bagaimana meninggalkan tempat itu. Kami sudah berencana akan meninggalkan tempat itu apa pun resikonya ketika tiba-tiba salah satu temanku bertanya, “Kau melihatnya?” Karena saat itu aku (dan barangkali begitu juga dengan temanku yang lain) tidak benarbenar mengerti apa yang temanku itu maksud, aku mencoba bercanda, “Tentu saja. Aku melihat perempuan itu melayang-layang di permukaan kolam.” “Aku tidak bercanda.” “Aku pun tidak bercanda. Aku hanya mencoba menakut-nakutimu.” Kami tertawa namun teman kami itu membentak. “Dan aku tidak menakutnakutimu!” Kami terdiam, mencoba percaya pada apa yang teman kami itu sampaikan. “Baiklah,” kataku. “Apa yang kaulihat di kegelapan itu?” “Aku melihat langit pukul lima sore yang pucat,” jawabnya. Aku lagi-lagi diam. Sungguh aneh ia mampu berbicara dengan pilihan kata yang seperti itu. Kalimat itu, aku merasa, bukan jenis kalimat yang akan bisa keluar dari mulutnya. Aku baru

saja akan bertanya ketika ia kemudian melanjutkan. “Aku melihat langit pukul lima sore yang muram. Aku melihat orangorang berlarian di sepanjang jalan dengan membawa ketakutan dan air mata di pelupuk mata masingmasing. Aku melihat kendaraankendaraan lalu-lalang dengan canggung seperti tidak mengerti ke mana jalan-jalan itu akan berujung dan apa yang akan mereka temukan di persimpangan jalan. Aku melihatnya, aku melihat asap hitam menggumpal dari sebuah gedung yang terbakar. Aku melihat rumah-rumah rubuh dan orang-orang menjerit di bawahnya...” “Kau baik-baik saja?” tanyaku. Sejenak ia diam. Namun ia tidak memedulikan pertanyaanku dan kemudian melanjutkan. “Aku melihat seorang bayi terlempar dari gendongan seorang perempuan ketika jembatan yang mereka lintasi mendadak runtuh. Aku melihat perempuan itu melayang jatuh dan bayi yang terlempar dari gendongannya itu melayang tepat di atasnya. Oh, aku melihat hujan, hujan yang turun berwarna hitam. Aku melihat darah-darah yang menggenang di jalan-jalan melebur bersamanya. Aku melihat orang-orang terus menerus berlari dan berlari tapi seperti tak tahu mengapa mereka berlari, mengapa mereka mesti berdesakan di jembatan-jembatan, mengapa mereka mesti memanjat pohonpohon dan tiang-tiang tinggi. Di antara orang-orang yang berlari itu aku melihat orang-orang yang hanya berdiri mematung memandang langit. Aku melihat mata mereka bertanya pada sesuatu yang berada di ketinggian tak terjangkau sana. Aku melihat orang-orang bergerombol di hadapan rumah-rumah yang rubuh dan mereka saling memeluk dalam isak tangis. Aku melihat seorang lelaki t ua tergeletak di tengah jalan dan tak ada satu pun orang di keramaian itu yang mengacuhkannya, apa lagi menolongnya. Aku melihat mulut lelaki itu menganga dan rambutnya basah oleh darah. Aku melihat sepasang kaki terjerumus ke dalam sebentang retakan yang menganga di pinggir sungaisungai yang mengering. Aku melihat lembaran-lembaran buku tercecer dan seorang anak memungutnya selembar demi selembar. Aku melihat laut susut dan ikan-ikan menggelepar di pantai...” Kemudian ia mendadak diam. Aku menyeru namanya berulangkali namun ia tetap diam. Dalam gelap aku menggeser dudukku dan berusaha mengingat di posisi mana ia duduk. Tanganku menggapai-gapai mencoba untuk mencarinya.

BERHARI-HARI SEJAK Malam itu, setiap kali bertemu dengannya, aku dan tiga orang temanku yang lain selalu bertanya padanya apa yang sesungguhnya terjadi pada malam itu. Mengapa ia mengerjai kami dengan cara yang sama sekali tidak lucu. Tapi ia selalu menyanggah bahwa itu bukan main-main; bahwa ia benar-benar melihat itu semua dalam kegelapan. Lalu kami akan bergantian menanggapi dengan berkata: “Ah, kau pasti menemukan lelucon itu di dalam buku yang saat itu sedang kaubaca, bukan?” atau “Aku yakin, diamdiam kau pasti ikut sanggar drama dan apa yang kaukatakan malam itu adalah bagian dari dialog yang mesti kauhapal, bukan?” atau “Kalau kau tidak ingin mengatakannya dengan jujur, berarti siasialah pertemanan kita dua tahun belakangan ini.” Namun, lagilagi, bahkan dengan memelas, ia meyakinkan kami bahwa apa yang terjadi malam itu adalah benar adanya. Pada hari ke sekian, melihatnya selalu menanggapi keraguan kami dengan jawaban yang sungguh-sungguh, kami akhirnya percaya bahwa ia tidak berdusta sama sekali. Kami pun membahas kemungkinan-kemungkinan lain atas kejadian itu. “Menurutmu,” kata salah seorang temanku, “apa mungkin saat itu ia kesurupan?” “Aku lebih tertarik jika kita membahas kemungkinankemungkinan yang lebih masuk akal,” tanggap temanku yang lain. “ Tapi kesurupan itu masuk akal.” “Ah, sayang sekali, saat itu aku tidak bertanya kunci jawaban soal matematika untuk ujian semester depan.” Kami tertawa terbahak-bahak seolah-olah melupakan rasa takut yang melanda kami malam itu.

Telah berbagai kemungkinan kami bicarakan tapi tetap saja tidak ada di antara kami yang benar-benar yakin dengan hasil pembicaraan kami itu. Maka, satu-satunya jalan untuk mencari jawaban, kami sepakat, adalah dengan mengulang kembali duduk di pinggir kolam ketika malam tiba. SUDAH SEMINGGU berlalu sejak kejadian malam itu namun lampu penerang yang ada di pinggir kolam itu belum juga diperbaiki. Aku ingat, ketika itu kami sempat menggerutu dengan mengatakan “Dasar sekolah payah!” atau kalimat-kalimat semacam itulah. Tapi kami akhirnya merasa bersyukur bahwa jika lampu itu diperbaiki mungkin kami tidak akan menemukan jawaban yang kami cari dan bahkan kehilangan satu hal menarik yang bisa kami dapatkan selama berada di sekolah ini. “Kamu tidak takut, kan?” tanya salah seorang temanku pada temanku yang lain ketika malam itu kami berjalan di pinggir kolam dalam keadaan gelap gulita. Kami berjalan berjejer dengan saling berpegangan. Langkah kami sungguh pelan. Jelas, kami tidak ingin tercebur ke dalam kolam sebelum kesenangan kami berlangsung. ade “Tidak,” jawab temanku. “Kecuali jika kalian tiba-tiba menghilang.” Kami tidak tertawa. Kami seakan kompak tidak tertawa, meskipun merasa jawabannya lucu, karena merasa ada getar udara yang tertahan ket ika temanku selesai mengatakan hal itu. Setelah merasa yakin telah berada di posisi yang tepat, kami bergantian duduk. Satu orang duduk dengan masih berpegangan pada teman di sebelahnya yang masih berdiri, begitu seterusnya sampai kami semua duduk. Kami sengaja duduk saling berdekatan

agar kami masih bisa saling merasakan keberadaan masingmasing. Setelah duduk, kami semua diam. Menunggu ada salah seorang kami yang memulai bicara. “Apa yang kaulihat di kegelapan itu?” Aku bertanya. Untuk beberapa menit belum ada satu orang pun yang menjawab. Pertanyaanku seakan mengapung di udara di atas permukaan kolam itu. Di sekitar kami sangat hening, sehingga rasanya saat itu aku bisa mendengar suara daun mahoni yang gugur melayang dan jatuh ke permukaan kolam. “Aku melihat,” t iba-tiba temanku berkata setelah keheningan yang berlangsung sekian lama itu. “Aku melihat matahari yang...” HINGGA BERBULAN-BULAN kemudian, begitulah kami menjalani sisa hari-hari kami, sekali dalam seminggu, menjelang pengumuman kelulusan. Kami merasa dengan cara itu kami bisa melihat bayang-bayang dunia luar yang akan kami jelang setelah meninggalkan komplek sekolah ini. Hanya saja, kami tidak pernah bisa mengerti, mengapa dunia yang hadir di pandangan kami dalam kegelapan itu adalah dunia yang melulu suram dan berantakan. [] (Kasaiangan, Juli 2016) KARTA KUSUMAH lahir di Palembang, menetap di Padangpariaman. Bekerja di Komunitas Seni Nan Tumpah. Bukunya yang telah terbit adalah Panduan Membunuh Masa Lalu, Kumpulan Cerita (Erka Publishing, 2016) dan Nilam binti Malin dan Drama Lainnya (Erka Publishing, 2016).

P erenggan

M

ASIH terngiang dalam ingatan, kasus penghinaan terhadap Bendera Merah Putih. Hampir semua headline berita di media massa ketika itu menyoroti hal tersebut. Misalnya, pada sebuah headline berita di salah satu media cetak tertulis, “Mendagri Minta Polisi Mengusut Penghinaan terhadap Bendera Merah Putih” atau pada media cetak lainnya juga terdapat headline bertuliskan, “Akhirnya, Pembuat Bendera Merah Putih Bertuliskan ‘Metallica’ Juga Diburu Aparat”. Menengok waktu ke belakang lebih jauh lagi, kita arahkan ingatan pada sebuah peristiwa miris, ketika seorang artis dangdut diadukan kepada pihak berwajib karena dianggap melecehkan Pancasila. Pada sebuah acara di salah satu stasiun televisi, dengan sembarang, penyanyi tersebut menyebutkan bahwa lambang Sila Kelima Pancasila adalah “bebek nungging”. Banyak orang menjadi begitu marah, mencecar, menekan, bahkan berteriak, dan membuat pengaduan agar penyanyi dangdut tersebut dipenjarakan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Padahal, kita semua begitu memahami bahwa lambang negara tidak bisa kita main-mainkan, untuk seloroh, apalagi untuk dilecehkan. Larangan pelecehan terhadap simbol negara, lambang negara, maupun terhadap identitas negara sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 24 tentang Bendera,

Bahasa Indonesia, Milik Siapa? PUTERI ASMARINI Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Di samping itu, larangan pelecehan terhadap simbol negara sesungguhnya juga sudah diatur dalam Pasal 15a KUHP yang dengan tegas menyatakan bahwa siapa pun yang menodai bendera dan lambang negara Indonesia akan diancam pidana penjara maksimal empat tahun. Lalu bagaimana dengan bahasa Indonesia? Pada Pasal 36 UUD 1945 ditegaskan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai bahasa kenegaraan memiliki fungsi sebagai identitas nasional, sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai kebanggaan bangsa, serta alat komunikasi antarindividu dan antarbangsa Indonesia. Bahkan, pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia pada 89 tahun yang lalu telah begitu menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan mengikrarkannya dalam Sumpah Pemuda. Saat itu, pemuda Indonesia sudah menyadari bahwa mereka terdiri atas banyak suku, dengan beragam bahasa daerah, seperti pemuda Jong Java, Jong Sumatra, dan Jong Celebes. Tiap suku dipisahkan oleh jarak yang begitu jauh. Wilayah Indonesia yang begitu luas dan terdiri atas kepulauan membuat tiap

daerah dan suku terpisah. Akan tetapi, saat itu para pemuda pejuang bangsa tersebut telah menyadari bahwa salah satu yang mempersatukan mereka adalah bahasa Indonesia. Keyakinan tersebut mereka ikrarkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 pada butir ketiga, mereka tekadkan, “menjunjung tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.” Lalu, mengapa dengan mudahnya saat ini kita meremehkan bahasa Indonesia? engapa justru kita sering kali melecehkan bahasa Indonesia? Mengapa bahasa kenegaraan kita perlakukan semena-mena? Sudahkah kita menghormati atau paling tidak menghargai bahasa negara kita tersebut? Sudahkah kita menempatkannya sebagai simbol dan lambang negara, serta martabat bangsa? Kalau boleh jujur kepada diri sendiri, sudah terlalu sering kita melecehkan bahasa Indonesia, mengganggap bahasa bukan sesuatu yang penting. Bukan tanggung jawab kita. Dengan semaunya kita meletakkan bahasa n egara kita tersebut pada tempat/nomor/ kesekian dan menomorsatukan bahasa asing. Merasa keren jika membuat nama usaha pada papan reklame dengan bahasa asing, merasa bangga ketika menuliskan sesuatu dengan bahasa asing walaupun sesungguhnya sudah ada padanan kata

tersebut dalam bahasa Indonesia. Tidak perlu terlalu jauh, hal yang masih hangat dalam ingatan kita, di lingkungan kita, Ranah Minang. Begitu bangga ketika dengan idealisme yang kuat berhasil melarang hadirnya mini market-mini market yang berupa franchise itu masuk ke wilayah Sumatra Barat. Dengan tekad yang kuat hanya membolehkan usaha tersebut dibuat oleh putra daerah Minang. Akan tetapi, sayangnya, ada yang terlupakan. Jika memang ingin mempertahankan idealisme, mengapa nama mini market tersebut harus menggunakan bahasa asing? Tidak sekaligus dengan bahasa Minangkabau “Lapau Minang Sagalo Ado”, “Toserba Minang”, atau “Pasar Minang”? Mengapa harus menggunakan bahasa Inggris? Bukan contoh satu itu saja, berjejer penggunaan bahasa asing di sepanjang jalan di ibu kota dan kota-kota besar di Sumatra Barat ini, bahkan hampir di seluruh daerah di Indonesia. Bukan hanya merek dagang, saat ini, segala kegiatan besar, even-even, bahkan acara kebudayaan diberikan judul dengan bahasa asing. Akan tetapi, apakah ada yang peduli? Adakah yang merasa bahwa bahasa kita dilecehkan karena bahasa asing lebih mendapat tempat? Kalaupun ada yang peduli, beberapa dari kita hanya ber-

teriak, “Mana lembaga bahasa? Apa saja sih sesungguhnya kerja lembaga bahasa itu? Bahasa Indonesia dilecehkan kok mereka diam saja....” Seolah, masalah penggunaan bahasa Indonesia hanya menjadi tanggung jawab lembaga bahasa. Benarkah demikian? Apakah menjunjung tinggi bahasa negara hanya tugas lembaga bahasa dam pemerhati bahasa? Sehingga ketika terjadi kesalahan berbahasa di media publik, dengan mudahnya kita menyalahkan lembaga bahasa. Milik siapa sesungguhnnya bahasa Indonesia? Siapakah yang sesungguhnya bertanggung jawab pada kehormatan, harkat dan martabat bahasa persatuan kita ini? Apakah kita bangsa Indonesia akan rela, ketika sudah begitu asyiknya menggunakan bahasa asing, dan terlengah, lalu bangsa lain mengklaim bahasa Indonesia adalah bahasa miliknya. Bahasa Indonesia adalah bahasa kenegaraan, identitas bangsa, dan milik bangsa Indonesia. Mestinya tidak perlu lagi ditanyakan siapa yang harus bertanggung jawab menghargai, melestarikan, dan menempatkan bahasa Indonesia pada posisi terhormat sebagai bahasa kenegaraan. Dengan cara bagaimana? Mari kita kembali mengingat butir ketiga Sumpah Pemuda, “Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Apakah hanya dengan cara mengingat? Milik siapa sesungguhnya bahasa Indonesia? (*)

Halaman Budaya Haluan menerima kiriman naskah cerpen, puisi dan essai. Kirim karya anda ke email: budayahaluan@gmail.com. Panjang naskah cerpen maksimal 9.000 karakter dengan spasi. Sertakan nomor handphone untuk konfirmasi penerbitan atau penolakan naskah.

Harian Haluan menerima tulisan Anda tentang bahasa atau kebahasaan untuk dimuat dalam rubrik Perenggan halaman 12, dengan panjang tulisan max 700 kata. Naskah beserta biodata dan foto dikirim ke pos-el: perenggan@gmail.com. Rubrik ini terselenggara atas kerja sama Balai Bahasa Sumatra Barat dan Harian Haluan. www.harianhaluan.com

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


GABA-GABA

Harian Umum

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

P uisi-puisi

Reni Silfia Wati

Menu Pagi Ini

Mesin Waktu

Aku memandangi jiwa kosong melompong teronggok hina di depanku Lalu sepotong hati busuk yang kedalamannya sudah bisa kuterka Dengan cara merasukinya Sepiring nasi putih terhidang jua Meski membuat kenangan lama terputar ria di depan mata Saat menjalin kisah kenangan terhitung di setiap butirnya Yang tak bisa lagi dipisahkan dari sejarah padi hampa

Pagi ini tak ada yang tahu arah angin yang berembus kencang begitu menderu disubuh nan kelam entah titipan salam untuk siapa gerangan menghadang hiruk pikuk kokok ayam jantan dan kicauan merdu sang camar menghias pagi kau tampak berdiri kokoh di pengujung jalan tempat pertemuan dulu terawali, inginkan perpisahan semenjak kaki pertama kali menapaki tanah subur nan permai ada apa ini kenapa aku bagai hidup di 10 tahun nan silam yang sangat menjaga sang mesin waktu

Aku juga menghadapi segelas kopi hitam yang kelam di campur sedikit susu Tapi kini susu musnah tak berbekas Yang tampak hanya hitam legam Yang harumnya mengantarku pada gubuk tua yang entah berantah letaknya Dan sekarang, tanganku bagai menyentuh awan Dengan harapan hampa Kapalo Koto, 2017

Wahai Kau Jiwa yang Hidup Wahai kau jiwa yang hidup Jangan terlalu kaku di depanku Kau yang memberi peluang Demi menjelajahi samudera buta tak berpunya Tak ingatkah yang memulai siapa Berkelana mengundang rasa Wahai kau jiwa yang hidup Jangan murka Bilamana kau yang membayar semuanya Ikhlaskan rasa manis pahit adanya Kopi yang kau seduh suatu malam itu

Kapalo koto, 2017

Hal Gila di Pengujung Juli Aku merindukan hal gila di pengujung juli Panas bergelora membakar raga Sepi Dan tua Bangka yang kesiangan di jalan sedang mencari-cari sinyal HP Aku merindukan hal gila di pengujung juli panas bergelora membakar raga sepi Limau manis, 2017

E sai

Layar Kampus: Neorealisme dan Wajah Kikuk Kita OLEH: ADI OSMAN

Kapalo koto, 2017

Lawak Bagalau

Lalok di Lua SAJAK kaus lampu si di pareso urang rumah tiok Karangan Pudin ko kanai daram dek si sabanta..... Jadilah sato den Amaik Mada, Pudin ko ciek, main ketek-ketek se yo, mulai takana bana dan tigo ribu se tangah e,” jawek banyak barubah. Biasonyo Pudin tamakan r ayuan bapantang karajo kasa, suko kawan-kawan u ntuk e mamalak urang se, kini bahampok. Pudin anak kampus ko mulai Partamo main song, kuliah di ABBA alias Angkek Pudin bahati sanang se Batu di Batang Aia. karano manang taruih. Si Lela nan jadi urang Sarangkai tatap dirangguik rumah Pudin, sabana sanang Pudin satiok putaran, bana ko a hati e mancalik udo lereang, kawin, song. e amuh bakarajo kareh, Mancalik karatu Pudin mamacah batu, maonggok tagak tali, nan kawan maraso batu jo ma angkek batu. cameh kok cakak indak ka SI TAMPAN Walau banyak urang babaleh mako kawan minta mangecek b ahwaso e di tuka karatu hijau tu jo karatu zaman susah ko sabana susah merah. Sajak karatu song lo mancari rasaki, manga nan halal, nan haram diganti, karatu Pudin langsuang turun se susah mancari e, tapi Pudin ko tatap payuang, Sagalo pitih manang tadi alah tandeh, mancari rasaki nan halal walau susah bana. tamasuk upah muek batu dari pagi sampai Hari pagi Pudin alah ka batang aia, pulang siang tadi. sore lai mambao pitih agak saratuih sampai Hari sore pitih alah habih, Pudin tabik saratuih limo puluh ribu. “ Lapeh juo untuk manuang, upah bakureh mamacah batu jo balanjo rumah, pambali bareh jo lauk kariang mamuek ka ateh oto tadi ndak ado samiang agak saiku,” kato Pudin. jo lai, apo ka jawek tanyo induk bareh beko Tibo di rumah bini e bagalak sanang jikok tibo di rumah. Walau barek malangkah, mancalik parubahan udo Pudin e tu. Karajo katiko wakatu sarah tarimo rangik jo langau di batang aia jadi kuli Galian C ko modal e sanjo barabuik magrib tu, Pudin alah sampai martil, panggali, pangkua jo karanjang. Kok dirumah e. “Assalamu’alaikum Lela, uda Pulang....!” urang mintak batu pacah bakarajo kareh lah martil, kok urang minta timbunan bakarajo kato Pudin. “Wa’alaikumsalam.Ba a ko tujuh karuik kareh lo panggali, pangkua jo karanjang. Kok urang lai mamintak batu bulek se hanyo kaniang Uda, apo garan nan tajadi?” tanyo panggali nan paralu untuk pancukie batu nan lela dek mancalik muko Pudin bantuak baruak tabanam. Kok sanak ingin tahu ba a bana damam se. “Itulah dek Lela, dari pagi Uda ka batang padih e jadi kuli di batang aia tu, cubolah agak sakali duo, apolai kalau matohari paneh aia, ndak bisa babuek apo-apo doh, aia garang, ndeeeh... paluh untuk bisuak tapaso gadang, oto ndak bisa masuk doh,” kato Pudin baduto ka induk bareh e tu. bakaluan kini-kini. “Sabalah Da, rasaki rimau ndak ka Minggu partamo sampai minggu kaduo, hasil pancarian kuliah di ABBA tu lai di setor dimakan musang doh.... Masuklah Uda, tu ka induk bareh e nan banamo si Lela tu, tapi makan malam Uda alah Lela siapkan,” kato masuk minggu ka tigo, iman si Pudin alah Lela manghibur galau hati laki e tu. Isuk pagi Pudin alah barangkek lo ka mulai lo bakucak. Katiko siap mamuek batu di siang tu, Pudin istirahat di lapau nan adoh batang aia balik, sampai siang alah tamuek dakek batang aia tu, sadang lamak istirahat batu duo oto. Pitih dapek di adu pulo balik kok lai batino duduk malapehan tarangah, basuarolah si pitih tu. Samo jo kajadian ka patang, hari Koron nan babadan hitam badagok. “Lah... Lah... Mulai wak lai. ...!” imbau sore awak kalah, sado nan disaku sabana si Koron ka kawan-kawan nan sadang duduk tandeh. Pudin pulang ka rumah, tibo di rumah bakecek an ka si Lela balik bahwasonyo aia di lapau tu. “Ba a ka mulai, awak baru barampek, masih gadang, oto ndak adoh nan masuk. Tapaso kurang sorang lai,” jawek si Jono nan sadang Lela basaba mandanga laporan udo e tu. Hari ka t igo bantuak it u juo, ndak asyik se jo hapenyo chatingan di fesbuk. Mancalik si Pudin ado pulo di lapau tu, mambao pitih ka rumah doh dek habih bajudi sajak mamuek batu ndak pernah sato song di batang aia tu. Dek Lela ko alah dapek bahampok di sinan doh, mako bakatolah si laporan mungkin tantang parangai laki e ko Koron,” Hoi... Din, kurang sorang a..! Cubo nan bahampok se di batang aia tu. Katiko pulo waang adu pitih waang tu disiko, untuang- sampai di rumah dan mangecek an ka bini e untuang lai batino. Awak mancari pitih, bahwaso inyo alah pulang, langsung se bini e cubolah nikmati pulo pitih pancarian tu, indak tu mangecek dari dalam rumah disetor se ka urang rumah sadonyo doh, bantuak mamburangsang, “ LALOK SE DI LUA anggota ISTI ( Ikatan Suami Takut Istri) DA...! DI DALAM AIA GADANG! OTO NDAK BISA MASUK DOH..! waang mah,” kecek si Koron manciracau. Alamak, gara-gara bahampok se karajo, “ Muncuang waang iyo indak balabel doh Ron....! Waang nan anggota ISTI.... Hape se tapaso Pudin lalok di lua samalam tu.(*) www.harianhaluan.com

13

H

ADIR dengan gagasan baru pada eranya, Pencuri Sepeda (Ladri di Biciclette) menjadi wacana segar dalam acara pemutaran film di Pendopo Universitas Negeri Padang (UNP) 22 Februari 2017 lalu. Diskusi setelah pemutaran berjalan sampai hampir 1 jam, dengan pendapatpendapat dari para spektator yang berbagai macam. Kesadaran sinema sebagai sebuah karya seni yang mengandung berbagai unsur, memicu penonton untuk menilisik unsur-unsur yang terkait. Apalagi perihal Neorealisme Itali.

Film yang disutradarai Vittorio de Sica ini diproduksi 2 tahun pasca Perang Dunia II, menceritakan seorang Antonio Ricci (diperankan oleh Lamberto Maggioranni) mencari pekerjaan pada masa depresi ekonomi pasca perang. Dan akhirnya ia mendapati perkerjaan sebagai penempel poster dengan syarat harus memiliki sebuah sepeda. Sayangnya, sepeda yang ia miliki telah digadaikan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Istrinya pun Maria Ricci (diperankan oleh Lianella Carell) harus menggadaikan harta terakhir keluarga yaitu sprei untuk menebus sepeda suaminya. Namun, nasib sial terus mengikuti sang suami, di hari pertama ia bekerja, sepedanya dicuri. Dengan anaknya Bruno (diperankan oleh Enzo Staiola) mereka bersitumpah mencari s epeda yang hilang. Persitumpahan inilah yang menjadi jalur utama cerita film ini, pula mewakili bagaimana mereka mempertahankan keberlangsungan hidup keluarganya. Dengan bahasanya s endiri, sinema menyampaikan pesan-pesannya melalui visual terlihat kaya pada film ini. Seperti di permulaan film ini, ketika Ricci dan istrinya menggadaikan sprei mereka. Kamera lantas memperlihatkan berbagai barang yang telah digadaikan, serta sprei yang telah tergadai menumpuk tinggi. Hal ini jelas menjelaskan kondisi perekonomian masyarakat saat itu. Informasi lokal melalui visual juga tidak luput dari film ini. Saat adegan Ricci dan anaknya Bruno misalnya, ketika mereka mecari sepeda yang hilang, terjadi pertengkaran antara kedua bapak dan anak ini. Bruno pun merajuk. Mereka berdua didamaikan dengan cara menghadirkan sebuah truk lewat yang berisi pendukung klub sepak bola Modena. Lantas sang ayah menanyakan kepada anaknya “Menurutmu Modena menang tidak hari ini?” Akhirnya mereka berdua bisa berjalan lagi dengan normal dan manis, dan Ricci merayakannya dengan mengajak Bruno makan enak dan minum anggur. Pada saat di ruang makan, Ricci dan Bruno duduk di sebelah kiri sambil menghitung keuangan keluarga. Di sebelah kanan duduk sebuah kelompok yang memesan banyak makanan. Berikut memperlihatkan bagaimana posisi sebelah kiri (Ricci) yang menjadi perwakilan kelas bawah disandingkan dengan posisi sebelah kanan yang menjadi perwakilan kelas atas. Akan tetapi, sebuah pertentangan pun t idak kentara dalam bingkai ini, hanya mempertegas ideologi kelas mereka. Sikap Neorealisme atau bisa dikatakan sebagai sikap humanis ini yang menjadi estetika Pecuri Sepeda. Film ini meninggalkan sesuatu yang boleh atau tidak dijawab oleh penonton, apalagi setelah proyektor dimatikan.

Salah satu indikator Neorealisme adalah pemilihan pemain yang bukan aktor film atau teater. Artinya pemain-pemain dalam film ini adalah masyarakat biasa dengan pekerjaannya masing-masing. Lamberto Maggioranni yang memerakan Antonio Ricci dalam kehidupan sehari-harinya adalah seorang buruh. Lianella Carell berperan sebagai istri Ricci adalah seorang Jurnalis. Dan Enzo Staiola sebagai anak mereka adalah anak kecil yang biasa berlarilarian di jalanan. Disini menjadi poin lebih pada Neorealisme, di mana para pemain sangat terlihat natural dan menjiwai karena mereka memang memainkan karakter dan kehidupan mereka sehari-hari. Begitu pula dengan keramain yang banyak menjadi latar adegan-adegan p ara tokoh. Berdasarkan informasi produksi, sang sutradara memang tidak mengarahkan orang-orang yang berlalu-lalang di jalanan. Hampir semua gambar diambil dengan candid layaknya sebuah dokumenter, kehadiran kamera terlihat cair terhadap wajah masyarakat. Atas hal tersebut bisa diasumsikan tingkat kedekatan kamera serta mediumnya terhadap masyarakat pada zaman itu. Padahal kala itu kamera serta mediumnya belum begitu masif di dunia. Berbeda dengan sekarang dengan medium dan akses yang sangat mudah dan bisa cepat disebarkan hanya dengan sebelah tangan. Wajah Kikuk Indonesia Meskipun medium visual telah menjadi komoditi sehari-hari, kita bisa melihat tiap sebentar orang selfie atau di media sosial juga berserakan wajah-wajah serta kegiatannya yang direkam dengan kamera. Terhadap sinema, wajah-wajah Indonesia masih kikuk. Makanya tidak ditemukan filmfilm arus utama Indonesia menggunakan gaya Neorealisme ini. Yang takut akan distorsi citraan ilusi dan realitas sinema. Kekikukan ini timbul karena ilusi popularitas oleh sinema yang kita saksikan di televisi, yang kemudian menjadi buah pikir masyarakat. Karena itu, ketika sosok wajah akan dibingkai oleh sinema, hal yang terjadi adalah bagaimana diri individu mengatur dirinya untuk terlihat sebegitu rupa di layar. Sehingga tuntutan naturalistas terganggu oleh sikap ini. Hasilnya “pengaturan sikap” ini terlihat begitu rancu dilayar dan terjadi distorsi citra realitas. Bahkan bukan hanya pada sinema, pada kamera-kamera liputan televisi atau kamerakamera besar yang dipakai jurnalis namun bukan untuk keperluan televisi, juga terjadi hal demikian. Sebegitu ironinya posisi sinema dengan keadaan medium visual yang telah menjadi makanan orang-orang setiap hari. Gaya Neorealisme ini juga ada diterapkan oleh akar rumput perfilman kita. Tetapi biasanya akan membutuhkan waktu berbulanbulan bahkan bertahun untuk mencairkan kehadiran kamera terhadap wajah masyarakat. Tetapi selalu tidak berhasil. Salah satunya pada film pendek buatan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang yang diputar di Layar Terkembang 9 Februari 2017 lalu di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Palasik (2014) disutradarai oleh Muhamzami, terlihat bagaimana para pemain film ini bermain dengan wajah-wajah datar meskipun kondisi emosi yang dituntut adalah kengerian atau kemarahan.[] ADI OSMAN, Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas. Bergiat di Sarimata Culture Cinema dan Relair Cinema. Pernah mengikuti kelas kritik film Bunga Matahari 2016 dan Akademi Arkipel 2017.

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Irvand


14

SULAM EMAS

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

PUISI SISWA SANGGAR SASTRA INDONESIA SMAN 1 PARIAMAN

C erita

Serindai Mencuri Asa

Si Pengantar Surat

Kilau kala Mentari enggan menyinari malam terjerat suka antara dua insan pemuka kehinaan dalam jutaan pasang indra terciut menderai hujan kilapan yang semestinya muncul sekerlip dipangkuan

M.Furqan Yonefi “Gimana ya?” bisik hati Reni. “Apa harus aku berikan surat ini ke rumah itu? Gimana kalau aku diusir, atau bahkan…” timbang hatinya. “Assalamualaikum pak, ini ada sebuah surat untuk acara besok,” ucapnya kepada bapak pemilik rumah. “Oh ya terima kasih.” Ucap si bapak. Setelah memberikan surat itu, hatinya lega. Karena segala yang diperkirakan itu tidak terjadi sama sekali, melainkan m endapat sambutan baik dari si pemilik rumah. Sebenarnya jarak rumahnya dengan rumah si penerima surat, tidak begitu jauh. Malahan berhadap-hadapan rumah. Anehnya kenapa dia merasa ragu untuk memberikan selembar surat itu, yang bahkan belum diketahui respon baik atau buruk si penerima. Berikut cerita awal dari kerenggangan ini, 2 tahun yang lalu sekitar jam 8 malam... “Assalamualaikum,” ucap tamu itu kepada tuan rumah. Mereka adalah teman dari pak Sungut dan buk Ida, selaku tuan rumah. “Waalaikumussalam,” jawab pak Sungut sambil menjabat tangan si tamu. Setelah itu mereka saling mengobrol. Begitu pula istri si tamu dengan buk Ida. Sedang asyik mengobrol, si tamu melengongkan pandangannya ke rumah yang berhadapan dengan rumah temannya itu. Seseorang sedang mengintip dari sela-sela antara tirai dan jendelanya. Karena merasa dipergoki, ditutupnya tirai itu. Pergi sembunyi, mungkin. Karena telah tidak ada yang m elihat, dilanjutkannya obrolan dengan si tamu. “Tang…!” terdengar suara dentuman sebuah pintu. Pintu rumah yang berhadapan dengan rumah Pak Sungut itu. Seketika itu, percakapan berhenti. Lepas beberapa saat, Pak Sungut melanjutkan obrolannya. “Ngut, itu kenapa tetangga kamu itu, apa sedang ada masalah ya? Kenapa dari tadi saya liat dia ngintipngintip?” tanya si tamu. Pak Sungut terdiam. Setelah itu dialihkannya pembicaraan. Hingga pukul 9.30 malam. Setelah si tamu mohon pamit pulang, Bu Ida bertanya langsung pada suaminya “Pa, ada apa dengan si Eti? Ngapain membuat kegaduhan dengan menghantam pintu saat Pak Jarrot di sini?” begitu kira-kita tanya beliau. “Entahlah, ada apa dengan mereka, tapi walau bagaimana pun kita tak sepatutnya berprasangka buruk. Mungkin mereka merasa terganggu, karena hari sudah malam, mereka juga kan butuh tidur tapi terganggu dengan suara tamu kita yang terdengar cukup keras.” Lirik Pak Sungut.

Puisi

Bistri Oktavia Usda

Anganku seakan tak lagi ingin bicara dalam seantero samudera kuingin lupa hilang ingatan seribu hujaman dunia perkara cinta menelan jiwa Tapi tidak dengan kau yang menyambutku tanpa duka selintas kumerasa hilang akan beban yang terasa neraka kau pemilik ketuban ketujuh yang kutemui tanpa caci belaka membuat secerca kepedihanku hilang seketika. Pariaman, 02 Maret 2017

Adam dalam Hawamu Joni Syofian Air kasihmu mengalir berlawan arah jam dinding subuh hari melekatkan kain lusuh dan kumuh dalam gigil malam kau menjelajahi hentakkan kaki langit menutup silauan fajar dari arah singgalang Adam dalam hawamu mewakili adam yang telah terkubur bahagia disorotan jendela luar abu-abu sendirian kau bandingkan tulang punggungmu memikul pahit kehidupan bahagia sendiri kau abaikan demi ilalang yang menusuk udara “Tapi jika mereka memang kurang nyaman, kenapa sejak awal mengintip. Begitu pula saat ibumu bertamu, hal yang sama selalu terulang.” “Biarlah, mungkin hanya salah paham,” jawab Pak Sungut pendek. *** HARI itu hari libur, hari minggu. Hari di mana dimanfaatkan pegawai PNS seperti Buk Ida untuk bersantai. Pada pagi hari, tangan Buk Ida sudah gatal ingin melakukan pekerjaan. Yaitu mengatur tanamannya d i kebun yang tidak luas. Sedang asyiknya mengatur tanamannya, terdengar lagi dentuman pintu dari rumah di depan rumahnya. Sontak Buk Ida langsung melihat ke rumah itu. Terlihat olehnya orang sedang mengintip dari celah-celah jendela. “Heii.. Eti! Kenapa kamu mendentumkan pintumu, apa sudah banyak persediaan pintu? Apa kamu sudah banyak uang?” ucap Buk Ida yang sudah naik pitam. Karena perkataan itu diucapkan dengan keras, sontak tetangga yang lain keluar untuk melihat. Tapi secara sembunyi-sembunyi. Hanya Bu Dar yang umurnya di atas Buk Ida yang berani melihat keluar. “ Eti, keluar kamu, kalau berani cepat keluar. Sebutkan apa kesalahanku sehingga begitu besar dendammu. Cepat keluar!” Sedang Buk Ida yang sedang meradang, Buk Eti, si pemilik rumah masih bersembunyi di bentengnya. Meskipun Buk Ida telah marah, tapi dia tetap di dalam sarangnya. “Itu kenapa tu Da? Ada masalah apa dengan si Eti?” tanya Buk Dar. Memulai gunjingannya.

“Ini, sejak kemarin menyindir saya. Seringkali diempaskannya pintunya ketika saya berada di teras maupun di dalam rumah, bahkan yang paling parah ketika kedatangan tamu. Lantas si tamu bertanya ada masalah apa kita dengannya. Masak rumah yang berhadap-hadapan bisa bertengkar. Jadi saya harus berkata apa. Jika dia terganggu kenapa nggak d ibilang, tapi dilampiaskannya dengan mengempaskan pintu,” jelas Buk Ida. Mendengar kata-kata itu keluar juga dia. “Heh Da, apa kamu ingin membuka-bukanya ke semua orang, biar semua orang tahu kalau yang salah itu aku?” ucap Buk Eti. Mendengar perkataan itu tambah naik darah Buk Ida. Memang sebenarnya Buk Ida ini bisa sabar, namun semua itu ada batasnya. “Hei! Kamu sok suci benar ya? Pura-pura tidak bersalah di hadapan semua orang? Emang kapan saya pernah mengganggu kamu? Jika pernah, saya mau kamu jelasin, setelah itu saya mohon maaf. Tapi kamu tanpa sebab, bahkan tanpa awan yang mendung tiba-tiba turun hujan. Ketika tamu saya di sini yang paling parah. Gimana saya bisa menjawab jika yang ditanyanya itu tanpa sebab yang kuketahui?” cerocos Buk Ida. Tiba-tiba muncul Pak Sungut, ditariknya tangan Buk Ida ke dalam rumah. Karena dalam amarah yang tinggi, sehingga Pak Sungut kesulitan membawa istrinya yang melawan ingin bertahan. Akhirnya reda juga amarah Buk Ida. “Apa yang kamu lakukan ini Ida?

Kamu tidak malu tetangga kita keluar semua?” tanya Pak Sungut. “Pa, apa kita akan terus diam begini? Mentang-mentang kita diam, bukan berarti tidak ada perlawanan. Air yang tenang bukan berarti tidak ada buayanya,” balas Buk Ida. “Betul, tapi alangkah baiknya tidak berbuat anarkis begini, apalagi sampai-sampai tetangga-tetangga kita keluar melihat aksi kamu ini. Kalau kita tidak salah, lebih baik kita hindari saja mereka, jika memang tidak terjalin lagi kerukunan dengannya. Yang penting apapun yang ia lakukan, biar saja, urusanku jadi urusanku, urusanmu jadi urusanmu.” *** JADI begitulah awal mulanya terputusnya hubungan antara kedua rumah itu. Kejadian ini berlangsung hingga sekarang. Sebenarnya keluarga Pak Sungut ini, telah memaafkan kesalahan tetangganya itu, dan telah membuka pintu lebarlebar untuk menerima kunjungan dari tetangganya itu, dan untuk mengikat kembali tali yang terputus sejak lama itu. Contohnya saja, ketika aku ragu memberikan surat ini, aku ragu apa akan diterima atau tidak, namun ternyata mendapat sambutan baik dari Pak Sungut. Kemudian aku kembali pulang. Untuk memberi tahu, kalau Pak Sungut dan Istrinya menyampaikan maaf, atas kejadian yang lalu. Tinggal sekarang semua ada pada ibuku, apa dia mau berkunjung ke rumah tetangganya itu, atau mau menerima kunjungan dari Pak Sungut dan istrinya.[]

Sejenak buaiamu menjelajahi aliran darahku meracuniku dengan kasih lembutmu kau tak sadar akan t ulang yang mulai rapuh mengikutimu menghantui keriput wajah di ujung umur senja terus saja kau jajakan dirimu demi anakmu Adam dalam hawamu mengingatkan aku akan kebahagian yang telah dibangun dari ubun-ubun hingga ke ujung jari kakiku kau menguning emas cemara. Pariaman, 01 Maret 2017

Merajut Kilasan Asa Aisya Dhiya Yulsha Derap langkah sepi menapak tergopoh menyusuri hampa jiwa melewati segelintir ingatan rapuh,patah terasa mendalam dicabik- cabik kenangan lama luka,sakit dendam membara tak pantas kau melakukan itu meninggalkan dia sendiri membisu dalam sanyatan hati tergores menutup kisah yang tak berujung detak waktu begitu cepat berputar deretan hari berlalu terbang hilang ingin rasanya memulai lembaran baru bangkit dari segala kepedihan,terpuruk andai jiwa tak lagi berpijak pada dunia, sesak mengekang rasa di dada saat perasaan tak lagi memahami kebenaran kala nafsu ditekan gairah keburukan. Pariaman, 02 Maret 2017

Simile Kupu-kupu Malam Ruhilda Izzati

A presiasi

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Ejaan dan Pola Pengungkapan dalam Puisi OLEH: DENNI MEILIZON

S

MAN 1 Pariaman merupakan sebuah sekolah menengah yang memiliki segudang prestasi. Salah satu bidang yang sedang giat dikembangkan di sekolah kebanggaan Pariaman itu adalah bidang literasi, melalui Sanggar Sastra Indonesia SMAN 1 Pariaman. Sebab itulah, melalui edisi minggu ini redaksi budaya Haluan berkesempatan memuat puisi-puisi dan cerita karya para siswa Sanggar Sastra Indonesia SMAN 1 Pariaman dengan perasaan gembira dan bahagia. Membaca karya adik-adik SSI SMAN 1 Pariaman terasa mengasyikkan. Berbagai tema dengan apik mereka hidangkan. Sayangnya karena keterbatasan halaman, redaksi hanya bisa memilih satu cerita saja untuk dimuat. Demikian juga halnya puisi. Redaksi memilih beberapa saja, semoga mewakili setiap karya yang telah dikirimkan. Kita menemukan buah dari proses berkelanjutan ketika membaca puisi-puisi mereka. Mari kita bahas satu persatu. Puisi yang berjudul ‘Serindai Mencuri Asa’ karya Bistri Oktavia Usda ditulis dalam 4 (empat) bait. Diksi dan metafora dengan rancak saling sanding menyusun bait pertama. Walaupun demikian, kita membaca larik yang membutuhkan perenungan. Ada juga kata yang sebetulnya mubazir dan tidak perlu. Seperti larik pertama ini, Kilau www.harianhaluan.com

kala Mentari enggan menyinari malam. Mungkin penyair ingin mengungkap tentang hilangnya sebuah kebenaran atau pencerahan dengan ditandai simbol “mentari”. Kalau ingin menyandingkan dalam pola sebab akibat, larik ini baiknya ditulis seperti ini, Jika siang menutupi malam. Apa yang ditawarkan oleh malam? Dibalik keindahan malam, tersimpan rahasia diam-diam, mungkin seperti dua insan (yang terjerat) dalam kehinaan. Apalagi hujan yang turun berderai. Segala prilaku abnormal dan kejahatan bersembunyi dalam kelam malam. Puisi kadang kala memang harus ditulis dengan lugas walaupun ada pula keinginan untuk menimbulkan efek keindahan dari kepiawaian permainan kata. Menulis puisi berarti memampatkan kata dengan jeli. Ada beberapa kata yang terindikasi salahan pengetikan. Ke depan hal ini harus menjadi perhatian Bistri Oktavia Usda dan adikadik SSI yang menulis puisi. Puisi berjudul ‘Adam dalam Hawamu’ karya Joni Syofian bercerita tentang perjuangan seorang ibu yang menjadi orangtua tunggal. Puisi ini mengungkapkan perasaan seorang anak terhadap ibunya. Dan seperti puisi sebelumnya, masih ditemukan typo. Sebelum memublikasikan tulisan perlu pembacaan berulang. Penguasaan ejaan bahasa Indonesia juga wajib dimiliki oleh seorang penulis, termasuk juga calon penyair. Tiga puisi berikutnya lebih

menarik perhatian lagi. Barangkali, jika ada timbang penilaian puisi “Merajut Kilasan Asa” karya Aisya Dhiya Yulsha sudah lebih baik membentuk puisi. Puisinya sederhana dan mudah dipahami. Aisya harus lebih giat melatih kemampuannya itu dengan memperkaya kosakata. Menemukan ungkapanungkapan baru. Begitu pula ketika membaca puisi “Simile Kupu-kupu Malam” karya Ruhilda Izzati. Mungkin, pemakaian kata ‘simile’ pada judul saja yang agak sedikit mengganggu. Ada pilihan kata lain yang lebih pas. Atau cukup dengan menorah judul “Kupu-Kupu Malam” saja niscaya sudah terasa bagus. Kelebihan puisi ini adalah susunan bait per baitnya. Bait-bait disusun dalam empat larik. Begitu pula ketika kita membaca puisi Ryanka Edila yang sudah acapkali mengirimkan puisi ke redaksi Budaya SKH Haluan Padang. Puisi Ryanka yang berjudul “Jamuan Palsu” disusun berlarik tiga dalam tiap bait. Kita dedah sedikit puisi penyair ini. Pada bait pertama kita membaca kelugasan dengan larik begini, Bukankah pisau mengajarkanmu kejujuran atau kemunafikan? Menggunakan analogi pisau yang memiliki dua mata, tumpul dan tajam, Ryan mengidentikkannya dengan nilai kejujuran dan kemunafikan. Pisau juga bisa membahayakan sekaligus juga bisa menjadi alat bantu meringankan pekerjaan. Lihatlah larik begini, kau bisa membuat seseorang mati atau

hanya mencari kasihan/kau juga mendengar— dia mengadu. Pisau memiliki telinga juga rupanya. Bait kedua dipahami sebagai sindiran Penyair untuk kemunafikan. Kain emas mewah akan menambal luka yang pernah kau/ lakukan sendiri. Topeng dipahat untuk menyembunyikan perangai buruk. Ada yang lupa ada kematian, menghukum segala perbuatan. Jika lalai, hanya akan mendekati kesepian. Sepi dan sendiri, sebuah siksaan bagi seorang manusia yang juga makhluk sosial itu. Pada bait berikutnya, Ryan dengan gegap gempita menawarkan perlawanan dengan nada yang sarkasme. Ia menulis dengan sinis yang tajam. Akankah aku melangkah dengan prajurit perang melawan/ dunia atau menunggu hatimu meledak?/mana yang semarak? Lalu, puisi ini ditutup dengan ritme pelan. Alih-alih melawan dengan prajurit dunia, Penyair dengan seringai di bibir berkata, Sabar, kau baurkan bangkai anjing dengan/wangi sakura di mulutmu/itu akan mengobati. Mulutmu harimaumu. Ia suatu hari akan memakan kepalamu, begitu kata pepatah menyudahi kesimpulan. Maju terus Ryan. Demikian apresiasi sulam emas edisi ini, kepada seluruh siswa Sanggar Sastra Indonesia SMAN 1 Pariaman dan pembaca umumnya remaja Indonesia mari terus bergerak menggeliatkan gelora semangat literasi di lingkungan kita. Salam Sulam Emas Indonesia!

Lembayung senja menyuarakan keindahannya menggemakan kedatangan sang rembulan Novemberku penuh keindahan mawar malam menawan dengan pancaran rona merah muda serdadu kumbang bergerak mengitarinya menggoda ria merayu manja mawarku ditelanjangi mata-mata dekil mengukung hati dari isapan lebah madu Nelangsa memangkung hati awan merah muda jadi kelabu mawarku layu dikuliti angin mendesau melawan keras hatinya Genta berdering gerombolan otak ayam datang menguliti dengan nafsu membara mengabeni mawarku hingga gugur daunnya malam menjadi saksi mawarku mati. Pariaman, 01 Maret 2017

Jamuan Palsu Ryanka Edila Bukankah pisau mengajarkanmu kejujuran atau kemunafikan? kau bisa membuat seseorang mati atau hanya mencari kasihan kau juga mendengar— dia mengadu Kain emas mewah akan menambal luka yang pernah kau lakukan sendiri. kau sia-sia menjauh dari mati hanya akan mendekati kesepian Akankah aku melangkah dengan prajurit perang melawan dunia atau menunggu hatimu meledak? mana yang semarak? Sabar, kau baurkan bangkai anjing dengan wangi sakura di mulutmu itu akan mengobati.

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Pariaman, 27 Maret 2017 Layouter: Irvand

H


REMAJA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MTSN 5 PADANG

Bentuk Karakter Siswa dengan Pramuka Laporan: DEBI AYU LESTARI

KEPRAMUKAAN adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan keluarga. Biasanya, kegiatan kepramukaan dikemas dalam bentuk menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, dan dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

S

ASARAN gerakan k e p r a m uk a a n a d a l a h pembentukan watak, akhlak,

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

dan budi pekerti luhur. Hal itu pula yang hendak dicapai Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Padang melalui gerakan kepramu-

kaan di sekolah tersebut. Diharapkan, dengan pramuka akan tercetak lulusan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur. Organisasi pramuka di Madrasah yang beralamat di Jalan Raya Kuranji, Kecamatan Kuranji itu, menjadi salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, terutama siswa kelas tujuh. Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan etika sopan santun dan bertanggung jawab. Pembina sekaligus pelatih pramuka di MTsN 5 Pa-

dang, Rinaldi Putra, S.Pdi mengatakan, pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi siswa. Alasan siswa diwajibkan mengikuti bidang ini, karena menjadi salah satu kegiatan yang dapat mengubah kepribadian siswa. Rinaldi mengatakan, sejak siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, siswa menjadi lebih disiplin, cekatan, dan terampil. Hal ini ditunjukkan dan tertular pula dalam aktivitas sehari-hari. “Sejak siswa mengikuti

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

15

SALWA

YOGI PRASETIA

RINALDI PUTRA

kegiatan pramuka, mereka menjadi lebih disiplin. Siswa datang tepat waktu sesuai dengan jam masuk sekolah, sehingga tidak ada lagi siswa yang datang terlambat,” kata Rinaldi. Selain itu, juga dapat dilihat dari nilai akademik siswa. Rata-rata, siswa yang berprestasi di kelas dan sekolah merupakan siswa yang aktif dikegiatan pramuka. “Sebagian besar, siswa yang berhasil dan sukses dibidang akademik merupakan siswa yang aktif di kegiatan pramuka sejak awal masuk MTsN 5 Padang. Hal ini karena, siswa di latih untuk disiplin, terampil, cekatan, dan santun,” katanya. Ketua OSIS sekaligus ketua dewan penggalang MTsN 5 Padang, Nurul Salma mengatakan, keberhasilan yang ia peroleh berkat ilmu yang ia pelajari dari pelatihan pramuka. “Dari pelatihan pramuka, saya belajar bagaimana menghargai setiap waktu dan menjadi pribadi yang tangguh, rajin dan cekatan,” kata siswa yang sekarang duduk di kelas XII. Meski sudah duduk di kelas IX yang sebentar lagi akan ia tinggalkan, Siswa yang kerap dipanggil Salma ini mengatakan, akan memberikan contoh terbaik bagi generasi penerus yang akan melanjutkan estafetnya. Untuk saat ini, Salma mengaku sudah mulai megurangi aktivitasnya dalam organisasi, karena ia harus fokus untuk Ujian Nasional (UN) yang sebentar lagi akan ia hadapi.

Namun, tidak serta merta ia meninggalkan organisasi yang sudah lama ia geluti ini. Di waktu luang ia sempatkan juga mengontrol dan memantau perkembangan organisasi yang dipimpinnya. Hal serupa juga dikatakan Yogi Prasetia, siswa yang aktif pramuka MTsN 5 Padang. Ia mengatakan, banyak hal yang dipelajarinya saat berbaur dengan alam. Kerjasama tim, disiplin, dan saling percaya dengan yang lain. “Selain sebagai wadah pengembangan kemampuan diri, pramuka bisa juga sebagai sarana rekreasi dan mendekatkan diri dengan

alam. Banyak hal yang dapat dirasakan tatkala bergabung dengan organisasi pramuka,” ucapnya. Berbagai prestasi telah berhasil di raih oleh siswa MTsN 5 Padang di bidang Pramuka. Salah sat unya Juara Umum Lomba Tingkat II di tingkat Kecamatan Kuranji, serta mewakili Sumatra Barat Untuk Perkemahan Madrasah di Ambon. Tak hanya itu, anggota pramuka ini juga terpilih sebagai Juara Umum Lomba antar SMP/MTs se-Kota Padang dan Juara umum II Lomba Perkembangan Pramuka Madrasah Daerah.(*)

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Rahmi


16

WISATA

MINGGU, 12 MARET 2017 13 Jumadil Akhir 1438 H

PINCURAN Air Mandi Tradisional Penginapan Rantih.

RUAS Setapak Menuju Sungai Bikan Rantih

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

PINCURAN Air Mandi Tradisional Penginapan Rantih

DESA WISATA RANTIH

Sampai ke MANCANEGARA Laporan: FADILLA JUSMAN

KOTA Sawahlunto, memiliki desa wisata yang sangat takjub yakni Rantih. Bahkan, sudah terkenal kemanamana.

P

ESONA keindahan alam yang di m i l i k in ya , membuat desa yang berada di Kecamatan Talawi ‘Kota Arang’ itu layak untuk dikunjungi. Beragam pesona keindahan alam dapat dinikmati di desa yang berjarak 12 kilometer dari pusat Kota Sawahlunto ini. Mulai dari hijaunya areal persawahan, hutan alam yang masih perawan, hingga taburan air terjunnya. Desa Wisata Rantih sedikitnya memiliki empat air terjun. Mulai dari Air Terjun Lurah Tibarau, Air Terjun Sungai Bikan, Air Terjun Lurah Lobah, dan Air Terjun Landu, yang saling berdekatan

satu sama lainnya. Dari keempat air terjun tersebut, Air Terjun Sungai Bikan yang memiliki ketinggian 40 meter itu, paling banyak dikunjungi wisatawan. Untuk dapat mencapai air terjun tersebut, terlebih dahulu harus melewati hijaunya areal persawahan yang terbentang. Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, untuk bisa menembus kerindangan hutan dengan melakukan perjalanan kaki sepanjang dua setengah kilometer, dari pusat Desa Wisata Rantih. Memang, untuk menuju kawasan air terjun tersebut, tidak dapat menggunakan kendaraan, hanya dengan berjalan kaki. Setelah

SALAH Satu Pemberhentian Masuk Sungai Bikan

sampai di jembatan baru Rantih pengunjung dapat menitipkan kendaraan di salah satu warung yang ada sana. Perlu diketahui, Desa Rantih memiliki dua jembatan. Salah satunya jembatan gantung yang menggunakan kabel sling yang dibangun sekitar tahun 1971, yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja. Sedangkan jemba¬tan baru merupakan jembatan permanen, yang dibangunan di tahun 2011 lalu, sudah dapat dilintasi kendaraan roda empat dan kendaraan berbeban berat lainnya. Untuk sedikit melepas penat, kita dapat menikmati jajanan yang disediakan di warung, yang dikelola Lem¬baga Rantih Desa Wisata. Sebab, ketika sudah masuk ke kawasan wisata air terjun, di sana agak sulit dijumpai pedagang yang menjajakan makanan dan minuman. Usai melepas penat, pengunjung dapat langsung menyusuri areal hutan menuju kawasan air terjun, Air Terjun Sungai Bikan merupakan air terjun yang lebih dekat dari jembatan baru ini. Jika memiliki keberuntungan atau ketika musim tanam akan dimulai, anda akan berkesempatan melihat bagaimana proses pelunakan sawah secara tradisional dengan menggunakan beberapa ekor kerbau atau sapi. Proses melunakan sawah ini, biasanya disebut warga setempat ‘Maoncah’ atau barancah. Di areal persawahan itu, wisatawan juga bisa mencoba peruntungan memancing belut sawah. Lepas dari areal persawahan, juga akan melewati sedikit perbukitan, di bagian bukit akan terlihat begitu banyak pohon enau, dan tidak beberapa kemudian akan langsung disuguhi pemandangan air terjun Sungai Bikan. Air Terjun Sungai Bikan sebenarnya sudah dibuka semenjak tahun 1991 silam, dan beberapa kali dikunjungi wisatawan dari luar negeri. Mulai dari Belanda, Jerman dan Singapura. Objek wisata air terjun ini memang sudah mendapat kunjungan dari wisatawan mancanegara. Setelah sampai di air terjun, anda dapat menikmati kesejukan air terjun dengan menceburkan diri. Tetapi, hati-hati jangan sampai melompat, karena muara

AIR Terjun Sungai Bikan Rantih

dari air terjun sangatlah dangkal. Suasana Air Terjun Sungai Bikan memang terbilang sangat sejuk. Sebab, kawasan tersebut dilingkupi dengan pepohonan yang sangat rindang, yang menghadirkan kesejukan udara yang luar biasa. Tidak jauh dari Air Terjun Singai Bikan, anda akan mendapati tiga air terjun lainnya, yakni Air Terjun Lurah Tibarau, Air Terjun Lurah Lobah, dan Air Terjun Landu. Ketiga air terjun tersebut merupakan hulu dari

sebuah sungai kecil. Serasa Kampung Tempo Dulu Setelah didaulat menjadi salah satu desa wisata, kini desa yang memiliki penduduk lebih kurang seribu jiwa itu tengah mengembangkan diri menjadi objek wisata kampung tradisional. Sesuai dengan namanya, kampung tradisional memang sengaja dibuat untuk para wisatawan yang ingin mengenang kondisi Indonesia tempo dulu. Kondisi dimana Indonesia belum diterangi lampu

dari tenaga listrik PLN, ataupun hiruk pikuk siaran televisi, dengan berbagai cerita sinetronnya. Kawasan kampung tradisional ini, dapat menampung wisatawan yang ingin menikmati suasana malam tempo dulu, tanpa listrik, tanpa televisi, tanpa sinetron dan tanpa hingar-bingar yang hampir setiap hari mendera di luar sana. Kini hampir setiap akhir pekan, kawasan Desa Wisata Rantih mendapatkan kunjungan wisatawan. Tidak hanya yang sekedar berkunjung, namun juga ada yang menginap dan menggelar kegiatan.

PEMBERHENTIAN Motor Menuju Rantih

SUASANA Kawasan Air Terjun Sungai Bikan. www.harianhaluan.com

AREAL Persawahan Desa Wisata Rantih Redaktur:Ade Budi Kurniati

Layouter: Rahmi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.