1 minute read

2.3 Deklarasi Hutan Tropis

Banyak spesies yang ditemukan di hutan tropis bersifat endemik, artinya mereka ada dalam lingkup geografis terbatas dan tidak ditemukan di tempat lain di muka bumi, sehingga membuat mereka sangat rentan terhadap kepunahan, ketika habitat mereka yang terbatas terancam oleh deforestasi. Setiap spesies yang punah merupakan kerugian yang tak ternilai dari sebuah ciptaan Allah SWT yang unik dan khas melalui perkembangan evolusi selama periode sejarah bumi yang sangat panjang. Ilmu pengetahuan terus menemukan spesies baru di hutan tropis sepanjang waktu. Namun secepat spesies baru ditemukan, mereka juga terancam punah ketika hutan terus digunduli. Sejak satu abad yang lalu, aktivitas manusia, termasuk deforestasi dan perusakan hutan tropis telah mendorong kepunahan spesies 100 kali lebih cepat daripada laju kepunahan alami.

Hutan tropis merupakan gudang penyimpan karbon alam, meskipun beberapa analis menganjurkan penangkapan dan penyimpanan karbon menggunakan teknologi, namun teknologi tersebut mahal dan belum terbukti. Sesungguhnya, hutan merupakan satu-satunya sistem yang aman, alami, dan tersedia saat ini untuk menangkap dan menyimpan karbon dalam skala besar. Melalui proses alami fotosintesis, pohon menyerap karbon dioksida (CO2 ) dari atmosfer, bila karbon dioksida berlebih akan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Pohon menyimpan karbon ini secara aman dalam batang, dahan, akar dan daunnya. 2.3 Deklarasi Hutan Tropis Pada tahun 2011, negara-negara mengakui pentingnya hutan tropis untuk keanekaragaman hayati dan berkomitmen melindunginya sebagai bagian dari Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020, yang dibentuk di bawah Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati. Sejak tahun itu,

Advertisement

This article is from: