2 minute read

2.6 Deforestasi Sumber Emisi Karbon Dan Perubahan Iklim

tahun, hutan seluas negara Austria atau sekitar 12-13 juta hektar, hilang dan rusak. Dari hutan yang hilang ini, sekitar 3,6 juta hektar adalah hutan hujan primer, yaitu hutan tropis alam sebagai tempat penyimpan karbon dan keanekaragaman hayati terbesar. Mengatasi penggundulan hutan merupakan bagian penting dari solusi perubahan iklim. Sebab, masa depan hutan tropis dan iklim global saling terkait erat. Tapi kenyataanya, kemajuan terhadap terpenuhinya sejumlah tujuan global tersebut saat ini jauh dari apa yang diinginkan. Oleh karena itu diperlukan langka serius dan tegas bagi pemerintah nasional kita untuk mencapai tujuan tersebut. 2.6 Deforestasi Sumber Emisi Karbon Dan Perubahan Iklim

Ibarat lingkaran, deforestasi mempercepat perubahan iklim dan mengurangi ketahanan kita untuk menghadapinya. Sebaliknya perubahan iklim semakin merusak hutan dan mengurangi kemampuan hutan untuk menghilangkan karbon dari atmosfer. Ekosistem global diatur atau bergantung pada pemanasan alam ini. Namun, ketika aktivitas manusia lebih banyak mengeluarkan gas rumah kaca ke atmosfer, efek alam ini akan diperkuat, sehingga menaikkan suhu rata-rata bumi yang kemudian dikenal sebagai pemanasan global, yang dapat mengganggu sebagian besar ekosistem.

Advertisement

Hutan tropis menyimpan seperempat hingga sepertiga dari seluruh karbon yang dilepaskan dari aktivitas manusia antara tahun 1960 dan 2015, yang membuktikan kapasitas hutan yang besar dalam membantu mengatur volume karbon dioksida di atmosfer kita. Sekalipun hutan tropis berperan dalam mitigasi perubahan iklim, kenyataannya peran hutan kurang dihargai. Selain penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber emisi karbon utama, perubahan tata guna lahan, termasuk perkebunan dan deforestasi juga merupakan sumber emisi gas rumah kaca. Perubahan tata-

guna lahan meningkatkan emisi gas rumah kaca hampir 50 persen, jika dibanding dengan emisi gas rumah seluruh sektor transportasi global (yang secara umum dianggap sebagai sumber utama emisi). Selain itu, emisi deforestasi sangat terkonsentrasi, yaitu hanya di sembilan negara tropis yang menyumbang 77 persen emisi gas rumah kaca dari deforestasi antara tahun 2001 dan 2012. Gas rumah kaca adalah gas yang terbentuk secara alami umtuk menangkap panas matahari yang menghangatkan bumi. Mengingat kekuatan dan sifat deforestasi yang terkonsentrasi, maka strategi paling menguntungkan untuk melindungi iklim adalah dengan melindugi dan mencegah terjadinya deforestasi. Potensi hutan sangat besar sebagai penyerap karbon, namun sekarang hutan dunia malah menjadi penghasil emisi karbon disebabkan terjadinya deforestasi dan kerusakan hutan yang semakin meluas. Ketika hutan ditebang atau dibakar, karbon dioksida yang disimpannya akan terlepas ke atmosfer yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Pengurangan emisi dari deforestasi hutan tropis merupakan strategi penting untuk mengendalikan perubahan iklim. Hutan adalah gudang karbon alami, berkat kemampuannya dalam menyerap karbon dioksida, gas rumah kaca, kemudian menyimpannya di batang pohon, daun dan akar. Pada awal abad ini perhatian global telah muncul untuk menghentikan dan memulihkan deforestasi dan perusakan hutan. Penggundulan hutan telah meningkat sedemikian hingga hutan tropis sekarang ini menjadi sumber peningkatan emisi gas rumah kaca. Dalam dekade terakhir, komunitas internasional, pemerintah nasional dan lokal, pelaku bisnis, organisasi non-pemerintah, masyarakat adat dan organisasi kemasyarakatan telah berkomitmen dalam berbagai target yang bertujuan untuk mengubah gelombang perusakan hutan. Hal ini dilakukan karena penggundulan hutan

This article is from: