1 minute read
2.7 Hutan: Strategi Ekonomi Dan Kebijakan
tropis dan kerusakan yang diakibatkannya berkontribusi sekitar 16-19 persen dari emisi gas rumah kaca global, atau 8 persen bila pengembalian hutan diperhitungkan. Akan tetapi, keadaan tersebut tidak harus berjalan seperti itu. Jika kita mengetahui akar dari perubahan iklim, maka kita juga dapat melihat seberapa jauh potensi hutan sebagai bagian penting dari solusi, bukan lagi jadi masalah. Meskipun jumlah keseluruhan penggundulan hutan dan kerusakan hutan tropis hanya menimbulkan 8 persen dari emisi global, menghentikan dan memulihkannya dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga sebesar 30 persen. Oleh karena menghentikan dan memulihkan penggundulan hutan tidak hanya akan menghindari emisi gas rumah kaca, tetapi juga menambah penyerapan karbon dioksida dengan tumbuh kembalinya luas area hutan tropis. 2.7 Hutan: Strategi Ekonomi Dan Kebijakan Pertimbangan ekonomi sering menjadi alasan pembukaan lahan, dimana nilai keseluruhan hutan seringkali tidak diperhitungkan oleh para pembuat kebijakan, serta kurang memperhatikan nilai konservasi. Para pejabat lebih sering mempertimbangkan keuntungan jangka pendek di atas seperti menyetujui konversi hutan menjadi lahan perkebunan, ataupun pemberian konsesi untuk industri pertambangan, meskipun kegiatan tersebut hanya memberikan sedikit manfaat pada masyarakat lokal ataupun nilai ekonomi dalam jangka panjang. Sayangnya, mitos bahwa hutan harus dikorbankan untuk pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan sudah berakar kuat dalam perencanaan pembangunan. Kenyataannya mengalihfungsikan hutan untuk budidaya non kehutanan justru akan menghilangkan pendapatan dan mengancam sektor-sektor penting ekonomi suatu negara dalam jangka panjang, misalnya di bidang pertanian, energi, kesehatan
Advertisement