INDONESIA
ASIAN FILM AWARDS ACADEMY
The Asian Film Awards Academy, a non-profit organisation, was founded by Busan, Hong Kong and Tokyo International Film Festivals with the shared goal of celebrating excellence in Asian cinema. Aiming to promote and recognise Asian films and its talents, AFAA highlights, strengthens and develops Asian film industry through the annual Asian Film Awards and several year-round initiatives.
Our year-round events and programmes are held with the objectives to promote Asian films to a wider audience, expand the film market within Asia, and build and sustain connections among Hong Kong and international film professional. Masterclass Series –in conversation with filmmakers, Journey to the fest – Student Visit to International Film Festivals, Asian Cinerama – Film Roadshow, and Young Film Professionals Programme – overseas training and work-placement, are examples of our year-round programmes. These programmes could not have held successfully without the financial support of Create Hong Kong and Film Development Fund of the HKSAR Government. AFAA has worked to promote, educate, inform and develop knowledge, skills and interest in Asian cinema among the industry, students and audience in Asia and beyond with the support of film festivals and cultural organisations.
Asian Film Awards Academy, sebuah organisasi non-profit, didirikan oleh Busan, Hong Kong dan Tokyo International Film Festivals dengan tujuan yang sama untuk merayakan keunggulan sinema Asia. Dalam rangka mempromosikan dan mengakui film-film Asia dan bakat-bakatnya, AFAA menyoroti, memperkuat, dan mengembangkan industri film Asia melalui Asian Film Awards tahunan dan beberapa inisiatif yang berlangsung sepanjang tahun.
Acara dan program kami yang berlangsung sepanjang tahun diselenggarakan dengan tujuan untuk mempromosikan film Asia kepada khalayak yang lebih luas, memperluas pasar film di Asia, dan membangun serta mempertahankan relasi antara profesional film dari Hong Kong dan manca negara. Masterclass Series - berbincang-bincang
dengan para pembuat film, Journey to the fest - Kunjungan Mahasiswa ke Festival Film Internasional, Asian Cinerama - Roadshow Film, dan Young Film Professionals Programme - pelatihan dan penempatan kerja di luar negeri, merupakan contoh program kami yang berlangsung sepanjang tahun. Program-program ini tidak akan berhasil diselenggarakan tanpa dukungan finansial dari Create Hong Kong dan Dana Pengembangan Film dari Pemerintah HKSAR (Provinsi Otonomi Khusus Hongkong). AFAA telah bekerja untuk mempromosikan, mendidik, menginformasikan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan minat terhadap sinema Asia di kalangan industri, pelajar dan penonton di Asia dan sekitarnya dengan dukungan festival film dan organisasi budaya.
HONG KONG FILM GALA PRESENTATION
The Hong Kong Film Gala Presentation, presented by the Asian Film Awards Academy, with the financial support of Create Hong Kong and Film Development Fund, is a grand programme that showcases exceptional talents of Hong Kong’s filmmakers to diverse audience across different regions. Our mission is to establish strong relations and bring together film professionals from ASEAN countries and Hong Kong for an in-depth discussion of the art of cinema. Since 2021, we have brought our spectacular events to international cities such as Singapore, Kuala Lumpur, and Jakarta, showcasing the boundless creativity and unparalleled diversity of Hong Kong films.
Presentasi Gala Film Hong Kong, yang dipersembahkan oleh Asian Film Awards Academy, dengan dukungan finansial dari Create Hong Kong dan Film Development Fund, merupakan program akbar yang menampilkan bakat luar biasa dari para sineas Hong Kong kepada penonton dari berbagai wilayah. Misi kami adalah untuk membangun relasi yang kuat dan mempertemukan para profesional film dari negara-negara ASEAN dan Hong Kong untuk berdiskusi secara mendalam mengenai seni perfilman. Sejak 2021, kami telah membawa acara spektakuler kami ke kota-kota manca negara seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Jakarta, menampilkan kreativitas tanpa batas dan keragaman film Hong Kong yang tak tertandingi.
PRESENTED BY
IN COLLABORATION WITH FINANCIALLY SUPPORTED BY
SUPPORTED BY
SCREENING SCHEDULE
JADWAL PEMUTARAN
(Tue) A LIGHT NEVER GOES OUT* (Q&A)
STUDIO 4 | 12:00 IN DAYLIGHT
STUDIO 4 | 14:30 THE NARROW ROAD
STUDIO 4 | 18:00 A GUILTY CONSCIENCE
INFERNAL AFFAIRS
(Fri) IN BROAD DAYLIGHT* (Q&A)
STUDIO 2 | 14:15
STUDIO 4 | 20:00 FALLEN ANGELS
STUDIO 2 | 21:00
THE WAY OF THE DRAGON STUDIO 2 | 23:00
TICKETING INFORMATION
INFORMASI PEMBELIAN TIKET
*Post-screening Q&A session will be held.
*Setelah selesai pemutaran film akan dilakukan sesi tanya jawab.
All films are shown in original Cantonese language with Chinese and English subtitles. Semua film diputar dalam bahasa Cantonese dengan teks Bahasa Inggris dan Cina.
All films are sereened at EMPIRE XXI Cinema Yogyakarta. Each ticket priced at IDR 35.000. Semua film diputar di EMPIRE XXI Cinema Yogyakarta. Harga tiket per film adalah IDR 35.000.
For detailed information, please refer to the official websites and Facebook pages of Asian Film Awards Academy and Jogja-Netpac Asian Film Festival. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi laman situs resmi dan Facebook Asian Film Awards Academy dan Jogja-Netpac Asian Film Festival.
A GUILTY CONSCIENCE
毒舌大狀
Director Jack Ng
Crime, Comedy 134min Cantonese
Cast Dayo Wong
Tse Kwan Ho
Louise Wong Fish Liew
Michael Wong
Ho Kai Wah
In a moment of irresponsible negligence, barrister Adrian Lam indirectly sentences an innocent woman to prison over manslaughter. To right his wrong would mean going to war with the Chungs, the financial tycoon family who is responsible for the crime. Adrian must reflect on his mistakes and fearlessly overcome any challenges, if he is to uphold justice and punish the true culprit.
Dalam sebuah momen kelalaian yang tidak bertanggung jawab, pengacara Adrian Lam secara tidak langsung memenjarakan seorang wanita yang tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan. Untuk memperbaiki kesalahannya yang berarti berperang dengan keluarga Chung, keluarga taipan bertanggung jawab atas kejahatan tersebut. Adrian harus merenungkan kesalahannya dan tanpa rasa takut menghadapi tantangan apa pun, jika dia ingin menegakkan keadilan dan menghukum pelaku yang sebenarnya.
DIRECTOR'S BIOGRAPHY
A four-time Hong Kong Film Awards nominee, Jack Ng is a frequent collaborator of filmmaker Dante Lam, writing some of his best action thrillers such as The Beast Stalker (2008), The Sniper (2009), Fire of Conscience (2010), The Stool Pigeon (2010), The Viral Factor (2012), and Unbeatable (2013). His latest writing credits include the action smash hit Cold War 2 (2016), blockbusting fantasy Monster Hunt 2 (2018) and the recent blockbuster Anita (2021).
BIOGRAFI SUTRADARA
Sebagai nominator Hong Kong Film Awards empat kali, Jack Ng adalah seorang kolaborator dari dari sutradara Dante Lam yang sering menulis beberapa film thriller aksi terbaiknya seperti The Beast Stalker (2008), The Sniper (2009), Fire of Conscience (2010), The Stool Pigeon (2010), The Viral Factor (2012), dan Unbeatable (2013). Karya tulis terbarunya termasuk film laga yang sukses besar Cold War 2 (2016), film fantasi laris Monster Hunt 2 (2018) dan film terbaru yang laris berjudul Anita (2021).
A LIGHT NEVER GOES OUT
燈火闌珊
Director
Anastasia Tsang
Drama 103min Cantonese
Cast
Sylvia Chang
Simon Yam
Cecilia Choi
Henick Chou
Ben Yuen
Shing Mak
Alma Kwok
Jacky Tong
Middle-aged widow Mei Heung has gone through countless sleepless nights since the death of her husband, Bill. One day, she finds a key among the items that Bill left behind, leading her to his secret neon workshop and meet the young apprentice, Leo. She learns from Leo that Bill had an unfulfilled last wish: to recreate a demolished legendary neon sign. With Leo’s help, Mei-heung tries to uncover the story behind the sign and learns the craft of blowing neon lights in hopes of fulfilling her deceased husband’s last wish with her own hands. As clues of the legendary neon sign gradually emerge, the secrets that Mei-heung couldn’t face are about to be revealed...
Janda paruh baya bernama Mei Heung telah melewati malam-malam tanpa tidur yang tak terhitung jumlahnya sejak kematian suaminya, Bill. Suatu hari, dia menemukan sebuah kunci di antara barang-barang yang ditinggalkan Bill, kemudian ia ke bengkel neon rahasia Bill dan bertemu dengan anak magang, Leo. Dari Leo, Mei Heung mengetahui bahwa Bill memiliki keinginan terakhir yang belum terpenuhi, yakni membuat ulang papan neon legendaris yang telah dibongkar. Dengan bantuan Leo, Mei-heung mencoba mengungkap kisah di balik papan nama tersebut dan mempelajari kerajinan lampu neon untuk memenuhi keinginan terakhir almarhum suaminya dengan tangannya sendiri. Saat petunjuk tentang papan neon muncul secara bertahap, rahasia yang tidak dapat dihadapi Mei-heung akan segera terungkap...
DIRECTOR'S BIOGRAPHY
Anastasia Tsang graduated from the Film Department of Sorbonne University. Tsang is a writer-director with her first short film Marriage Sans Frontières (2011), which explored transgender issues, and participated in Cannes Short Film Corner and won Best Short Film at Seattle Translation Short Film Festival. Her surreal short film Marryland (2015) also screened at Udine Far East Film Festival. She recently co-directed a TV series Till Death Do Us Part (2018), which portrayed complexities of married life.
BIOGRAFI SUTRADARA
Anastasia TSANG lulus dari Jurusan Film Sorbonne University. Tsang adalah seorang penulis sekaligus sutradara dengan film pendek pertamanya yang berjudul Marriage Sans Frontières (2011), film ini mengeksplorasi isu-isu transgender, dan berpartisipasi dalam Cannes Short Film Corner serta memenangkan Best Short Film di Seattle Translation Short Film Festival. Film pendeknya yang surealis, Marryland (2015), juga diputar di Udine Far East Film Festival. Baru-baru ini ia menjadi sutradara serial TV Till Death Do Us Part (2018), yang menggambarkan kompleksitas kehidupan rumah tangga.
FALLEN ANGELS
(4K RESTORED VERSION)
Director
Wong Kar-Wai
Drama 99min Cantonese
Cast Leon Lai
Michelle Reis
Takeshi Kaneshiro
Charlie Yeung
Karen Mok
A hitman finds that the assassin’s life has slowly lost its allure. Complicating his life is his beautiful contact who pines after him with fetishistic ardor, although the two have never met in their nearly three-year partnership. In another part of the city, Ho, a mute, boyish ex-convict, makes a living by sneaking into and running businesses after hours. Still living with his father who runs the Chungking Mansions hotel, the restless Ho falls for Cherry, a woman getting over her breakup with the offscreen Johnny.
Seorang pembunuh bayaran mendapati bahwa kehidupan sebagai pembunuh perlahan-lahan kehilangan daya pikatnya. Yang memperumit hidupnya adalah narahubung cantik yang mengincarnya dengan gelora fetisisme, meskipun keduanya belum pernah bertemu selama hampir tiga tahun bekerjasama. Di bagian lain kota, Ho, seorang mantan narapidana bisu yang kekanak-kanakan mencari nafkah dengan menyelinap masuk dan menjalankan bisnis di luar jam kerja. Masih tinggal bersama ayahnya yang mengelola hotel Chungking Mansions, Ho yang gelisah jatuh hati pada Cherry, seorang wanita yang baru saja putus cinta dengan Johnny yang tidak pernah terlihat sepanjang film.
DIRECTOR'S BIOGRAPHY
Wong Kar-Wai’s notable works include As Tears Go By (1988), Days of Being Wild (1990), and Chungking Express (1994). Wong Kar Wai’s films have received international acclaim, with Happy Together (1997) winning the Best Director Prize at Cannes and In the Mood for Love (2000) earning Tony Leung the Best Actor Prize. His recent projects include My Blueberry Nights (2007) and The Grandmaster (2013).
BIOGRAFI SUTRADARA
Karya-karya Wong Kar-Wai yang terkenal antara lain As Tears Go By (1988), Days of Being Wild (1990), dan Chungking Express (1994). Film-film Wong Kar Wai telah menerima pujian internasional, dengan Happy Together (1997) yang memenangkan Best Director Prize di Cannes dan In the Mood for Love (2000) yang membuat Tony Leung mendapatkan Best Actor Prize. Film-film terbarunya termasuk My Blueberry Nights (2007) dan The Grandmaster (2013).
IN BROAD DAYLIGHT
白日之下
Director
Lawrence Kan
Drama 106min Cantonese
Cast
David Chiang
Jennifer Yu
Bowie Lam
Leung Chung Hang
Chan Charm Man Peter
Based on true events, In Broad Daylight reveals a little-known truth about residential care homes for the disabled that hides beneath the headlines. A news organization’s investigative journalism unit receives a tip about the abuse of residents in Rainbow Bridge Care Home. To expose the home’s wrongdoings, reporter Kay goes undercover to expose the inhumanity inside, searching for the cruel truth under broad daylight.
Berdasarkan kisah nyata, In Broad Daylight mengungkapkan kebenaran yang tidak banyak diketahui tentang panti jompo dengan disabilitas yang tersembunyi di balik berita utama. Sebuah organisasi berita unit jurnalisme investigasi menerima informasi tentang kekerasan terhadap para penghuni di Rainbow Bridge Care Home. Untuk mengungkap kejahatan panti tersebut, reporter Kay menyamar untuk mengungkapkan kekejaman di dalamnya, mencari kebenaran yang keji di siang bolong.
DIRECTOR'S BIOGRAPHY
Lawrence Kan graduated from Vancouver Film School. His first film, When “C Goes with G7” (2013), was selected for the “Hong Kong First” section of Hong Kong Asian Film Festival 2013. In 2021, he directed his first TV series In Geek We Trust, whose lead actors Ling Man-lung and Kaki Sham were nominated for Best Rising Star and Best Supporting Actor, respectively, at Busan International Film Festival’s Asia Contents Award. Kan directed his second feature film In Broad Daylight.
BIOGRAFI SUTRADARA
Lawrence Kan lulus dari Vancouver Film School. Film pertamanya, “When C Goes with G7” (2013), terpilih sebagai “Hong Kong First” dari Hong Kong Asian Film Festival 2013. Pada tahun 2021, ia menyutradarai serial TV pertamanya, “In Geek We Trust”, yang yang aktor utamanya Ling Man-lung dan Kaki Sham. Film ini dinominasikan sebagai Best Rising Star dan Best Supporting Actor di Busan International Film Festival’s Asia Contents Award. Kini, Kan menyutradarai film layar lebarnya yang kedua, In Broad Daylight.
INFERNAL AFFAIRS
(4K RESTORED VERSION)
無間道
Director
Andrew Lau, Alan Mak
Action, Drama 100min Cantonese
Cast
Andy Lau
Tony Leung
Eric Tsang
Anthony Wong
Idealistic police cadet Chan Wing-Yan (Tony Leung) is recruited by Police Superintendant Wong (Anthony Wong) to go deep undercover as a member of the criminal Triad society. Into the same cadet class, crime boss Hon Sam (Eric Tsang) installs new Triad member Lau Kin Ming (Andy Lau) to become a long-term mole for the gang. A decade later, both have risen through the ranks in their respective aliases -- but when both of their covers are in danger of being blown, a game of life and death ensues.
Taruna polisi yang idealis, Chan Wing-Yan (Tony Leung) direkrut oleh Inspektur Polisi Wong (Anthony Wong) untuk melakukan penyamaran sebagai anggota kelompok kriminal Triad. Di kelas taruna yang sama, bos kriminal Hon Sam (Eric Tsang) memasukkan anggota Triad baru Lau Kin Ming (Andy Lau) untuk menjadi anggota jangka panjang geng tersebut. Satu dekade kemudian, keduanya telah naik pangkat dengan nama samaran masing-masing, tetapi ketika penyamaran mereka berdua terancam terbongkar, permainan hidup dan mati pun terjadi.
DIRECTOR'S BIOGRAPHY
Andrew Lau Wai-keung is a Hong Kong film director, producer, and cinematographer. He began his career in the 1980s, serving as a cinematographer to filmmakers such as Ringo Lam, Wong Jing and Wong Kar-Wai, before seeking creative freedom as a film director and producer. A highly prolific filmmaker, Lau has crafted films in a variety of genres. He is best known for his action and crime films, including the Young and Dangerous film series, the Infernal Affairs trilogy (the latter co-directed together with Alan Mak), and Revenge of the Green Dragons (executive produced by Martin Scorsese).
BIOGRAFI SUTRADARA
Andrew Lau Wai-keung adalah seorang sutradara, produser, dan sinematografer film dari Hong Kong. Ia memulai karirnya pada tahun 1980-an sebagai sinematografer untuk para pembuat film seperti Ringo Lam, Wong Jing dan Wong Kar-Wai, sebelum mencari kebebasan sebagai sutradara dan produser film. Sebagai pembuat film yang sangat produktif, Lau pernah membuat film dalam berbagai genre. Dia terkenal dengan film aksi dan kriminalnya, termasuk seri film Young and Dangerous, trilogi Infernal Affairs (yang terakhir disutradarai bersama Alan Mak), dan Revenge of the Green Dragons (diproduseri eksekutif oleh Martin Scorsese).
THE NARROW ROAD
窄路微塵
Director
Lam Sum
Drama 115min Cantonese
Cast Louis Cheung
Angela Yuen
Patra Au
Chu Pak Hong
Tung On Na
Under this flashy city, amidst the numbness of frustrations, what people are looking forward to is the glimmer of light that might change their lives. Chak, who runs a small cleaning company, barely takes over the cleaning work on his own to make a living. Hitting by the COVID-19 pandemic, small business closed down one by one. One day, a young single mother, Candy, comes to look for a job opportunity from Chak. She doesn’t seem like a trustworthy person to Chak, unexpectedly, shehelps Chak to resolve many difficulties at work. The morning sun never lasts a day, Chak’s company is being accused, at the same time, his family is facing a nightmare as well, all his hopes are dashed to pieces, but they can still try their best to resist the oppression of life and support each other through this painful year.
Di bawah kota yang gemerlap ini, di tengah rasa frustasi, yang dinantikan adalah secercah cahaya yang dapat mengubah hidup mereka. Chak, yang menjalankan sebuah usaha kecil layanan kebersihan, hampir tidak pernah mengerjakan pekerjaan bersihbersih sendiri untuk mencari nafkah. Dihantam oleh pandemi COVID-19, banyak bisnis kecil tutup satu per satu. Suatu hari, seorang ibu muda, Candy, datang untuk mencari lowongan kerja dari Chak. Dia tidak terlihat seperti orang yang bisa dipercaya bagi Chak, tapi tanpa diduga, dia membantu Chak menyelesaikan banyak kesulitan di tempat kerja. Matahari akan selalu terbenam setiap hari, perusahaan Chak dituduh melakukan kesalahan, pada saat yang sama, keluarganya juga menghadapi mimpi buruk, semua harapannya hancur berkeping-keping, tetapi mereka masih mencoba melakukan yang terbaik untuk melawan tekanan hidup dan saling mendukung satu sama lain melalui tahun yang menyakitkan ini.
DIRECTOR'S BIOGRAPHY
Born in Hong Kong. Lam is an independent short film and documentary filmmaker graduated from School of Film and TV, Hong Kong Academy for Performing Arts (APA FTV), majoring in directing. Lam’s work are mostly focus on social issue and lives of grassroot in Hong Kong. The Narrow Road is his second feature film.
BIOGRAFI SUTRADARA
Lahir di Hong Kong. Lam adalah seorang pembuat film pendek dan film dokumenter independen yang lulusan School of Film and TV, Hong Kong Academy for Performing Arts (APA FTV) jurusan sutradara. arya Lam sebagian besar berfokus pada isu-isu sosial dan kehidupan masyarakat bawah di Hong Kong. The Narrow Road adalah film layar lebar keduanya.
THE WAY OF THE DRAGON
(4K RESTORED VERSION)
猛龍過江
Director Bruce Lee
Martial Arts, Comedy 98min
Cantonese
Cast
Bruce Lee
Nora Miao
Paul Wei
Huang Chung-hsin
Tony Liu
Unicorn Chan
Chuck Norris
A young Hong Kong man, Tang Lung arrives at Rome to help a friend of his family, a girl called Chen Ching-hua. She has been threatened by local gangsters who want to takeover her restaurant. Soon after Tang’s arrival, the gangsters appear at the restaurant and force Chen to sign over the deed. They laugh at the Chinese style of fighting. Angry Tang challenges and defeats them in an excellent show of his fighting skills. The mastermind of the gang orders Tang’s assassination. When this fails, the gang leader hires an international Karate champion form the United States in a last attempt to kill Tang. Tang meets the American in a coliseum and they fight like gladiators to the death.
Seorang pemuda Hong Kong, Tang Lung tiba di Roma untuk membantu seorang teman dari keluarganya, seorang gadis bernama Chen Ching-hua. Ching-hua telah diancam oleh gangster lokal yang ingin mengambil alih restorannya. Segera setelah kedatangan Tang, para gangster muncul di restoran dan memaksa Chen untuk menandatangani akta penjualan. Mereka menertawakan gaya berkelahi ala Tionghoa. Tang yang marah menantang dan mengalahkan mereka dalam sebuah pertunjukan ketrampilan bertarungnya yang luar biasa. Pemipin geng memerintahkan pembunuhan Tang. Ketika ini gagal, pemimpin geng itu menyewa seorang juara karate internasional dari Amerika Serikat dalam upaya terakhir untuk membunuh Tang. Tang bertemu dengan orang Amerika itu di sebuah coliseum dan mereka bertarung seperti gladiator sampai mati.
DIRECTOR'S BIOGRAPHY
Iconic actor, director and martial arts expert Bruce Lee was a child actor in Hong Kong who later returned to the U.S. and taught martial arts. He starred in the TV series The Green Hornet (1966-1967) and became a major box office draw in The Chinese Connection and Fists of Fury. Shortly before the release of his film Enter the Dragon, he died at the age of 32 on July 20, 1973.
BIOGRAFI SUTRADARA
Aktor ikonik, sutradara dan pakar seni bela diri Bruce Lee adalah seorang aktor cilik di Hong Kong yang kemudian kembali ke AS dan mengajar seni bela diri. Dia membintangi serial TV The Green Hornet (1966-1967) dan menjadi bintang utama di box office dalam film The Chinese Connection dan Fists of Fury. Tak lama sebelum perilisan filmnya, Enter the Dragon, ia meninggal dunia pada usia 32 tahun pada tanggal 20 Juli 1973.