Strategi pemb kel 2 kls xi

Page 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi sekolah pada umumnya adalah rendahnya mutu pendidikan. Usaha peningkatan kualitas pendidikan terus dilaksanakan secara sistematis. Pembaharuan pendidikan tersebut merupakan upaya sadar yang sengaja dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh pendekatan-pendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta terhadap proses dan hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Adapun permasalahan yang dihadapi siswa antara lain kemandirian dan kedewasaan yang lambat, ini dilihat dari perilaku siswa di kelas yang sering ramai dan tidak merespon materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya motivasi siswa sangat rendah, ini dapat dilihat keinginan siswa dalam mengikuti pelajaran sangat rendah, sehingga guru harus mempunyai strategi tertentu yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran, termasuk memberi motivasi saat pembelajaran berlangsung dengan tanpa disadari oleh peserta didik.Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang pendekatan, metode pembelajaran, strategi serta modelpembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran siswa kelas XI MA mata pelajaran Bahasa Arab pada materi pertama “Aamalu AlMuroohiqiin�.


B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan teori belajar dan teori bahasa yang melandasi model pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas XI MA dalam makalah ini! 2. Jelaskan metode yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas XI MA dalam makalah ini! 3. Jelaskan model yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas XI MA dalam makalah ini! 4. Jelaskan strategi yang digunakan dalam model pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas XI MA dalam makalah ini! C. Tujuan 1. Mengetahui teori belajar dan teori bahasa yang melandasi model pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas XI MA 2. Mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas XI MA 3. Mengetahui model yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas XI MA 4. Mengetahui strategi yang digunakan dalam model pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas XI MA


BAB II PEMBAHASAN A. Pendekatan dengan Teori Behaviorisme Pada makalah strategi pembelajaran kali ini, kami akan menggunakan pendekatan dengan teori behaviorsme. Aliran ini disebut dengan behaviorisme karena sangat menekankan kepada perlunya (behavior) yang dapat diamati. Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini, yaitu: (1) mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil, (2) bersifat mekanistis, (3) menekankan peranan lingkungan, (4) mementingkan pembentukan respon, (5) menekankan pentingnya latihan. Pembelajaran behaviorisme bersifat molekular, artinya lebih

menekankan

kepada

elemen-elemen

pembelajaran,

memandang

kehidupan individu terdiri dari unsur-unsur seperti halnya molekul. Behaviorisme sebenarnya dapat dilacak kembali dari pemikiran Aristoteles dalam esainya berjudul Memory, yang memusatkan pembahasan tentang adanya asosiasi antar kejadian-kejadian, misalnya antara kilat dan guruh. Para pilosof yang mengikuti pandangan Aristoles ini antara lain adalah Hobbs, Hume, Brown, Bain dan Ebbinghause. Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu lebih kepada sisi fenomena jasmaniah dan mengabaikan aspek-aspek mental seperi kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu daalm kegiatan belajar. Hal ini dapat dimaklumi karena behaviorisme berkembang melalui suatu penelitian yang melibatkan binatang seperti burung merpati, kucing, tikus dan anjing sebagai objek. Peristiwa belajar semata-mata dilakukan dengan melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Para ahlli behaviorisme berpendapat bahwa belajar adalah perubahan


tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus (S) dengan respon (R). Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah adanya input berupa stimulus dan output yang berupa respon. Objek penelitian umumnya berupa binatang, selanjutnya respon oleh binatang ini diasumsikan juga akan terjadi pada manusia dalam kondisi pembelajaran yang analog. Kecuali itu juga dikenal istilah operant, yaitu sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan, operant dimaknai sebagai bagaimana perilaku beroperasi atau bermanifestasi dalam lingkungan tertentu. Respon dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh penguatan (reinforcement). Reinforcement sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respon tertentu, tetapi tidak secara sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus seperti dalam classical conditioning. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat, sebaliknya jika penguatan dikurangi (negative reinforcement), misalnya karena adanya hukuman (punishment) maka respon akan semakin lemah. Dalam konteks ini penguat (reinforcer) dan penghukum (punisher) didefinisikan bergantung kepada efeknya terhadap perilaku. Contohnya, aktivitas punisher tidak dianggap sebagai hukuman jika tindakan itu ternyata tidak mengubah perilaku normal pembelajar. Seperti halnya Watson, penyelidikan dan kajian oleh Hull tidak menghasilkan hukum-hukum belajar, tetapi mereka mengungkapkan sejumlah teori belajar yang dilandasi behaviorisme. Ahli lain yang juga sering disebut terkait dengan behaviorisme adalah Miller dan Dollard dengan teori pengurangan dorongan. Sedangkan penyelidikan oleh Thorndike, Pavlov, Guthrie, dan Skinner menghasilkan sejumlah hukum belajar.1

1 Mukhlas, Belajar dan Pembelajaran, Bandung:PT Rtemaja Rosdakarya,2011hlm 58


Secara umum konsep belajar menurut para behavioris dapat dinyatakan dengan gambaran sederhana seperti yang dinyatakan oleh DiVesta dan Thompson (1979) sebagai berikut:

Perilaku/pribadi sebelum belajar

Pengalaman, praktik, latihan

Perilaku/pribadi sesudah belajar bbbebelabelajar

Seorang anak yang belajar dengan giat dan dia dapat menjawab semua pertanyaan dalam ulangan atau ujian, maka guru memberikan penghargaan pada anak itu dengan nilai yang tinggi, pujian, atau hadiah. Berkat pemberian penghargaan ini, maka anak tersebut akan belajar lebih rajin dan lebih bersemangat lagi. Prinsip-prinsip belajar menurut teori behavirisme yang dikemukakan ooleh Harley dan davis (1978) yang banyak dipakai adalah (1) proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila siswa ikut terlibat secara aktif didalamnya; (2) materi pelajaran diberikan dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur sedemikian rupa sehingga hanya perlu memberikan suatu respons tertentu saja; (3) tiap-tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga siswa dapat dengan segera mengetahui apakah respons yang diberikan betul atau tidak; dan (4) perlu diberikan penguatan setiap kali siswa memberikan respons apakah bersifat positif atau negative. Penguatan yang bersifat positif akan lebih baik karena memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa, sehingga ia ingin mengulang kembali respons yang telah diberikan. Jadi suatu respon diperkuat oleh penghargaan berupa nilai yang tinggi dari kemampuannya menyelesaikan soal-soal ujian. Pemberian nilai adalah penerapan teori penguatan yang disebut juga “operant conditioning� tokoh utamanya adalah Skinner yang mengembangkan program pembelajaradengan berpegang pada teori enguatan tersebut. Progaram pembelajaran yang terkenal dari Skinner adalah “programmed instruction� dengan menggunakan media


buku atau mesin pengajaran. Dalam pengajaran berpogram, bahan ajaran tersusun dalam potongan bahan kecil-kecil dan disajikan dalam bentuk informasi dan tanya jawab. Anak belajar dengan cara membaca informasi dan soal, lalu memberikan atau memilih jawaban yang tersedia. Jawaban anak segera dicocokkan dengan kunci jawaban, dan segera diketahui hasilnya yang dinyatakan dengan kualifikasi nlai tertentu. Nilai yang baik akan mendapatkan pujian, sedangkan nilai yang kurang baik akan mendapatkan peringatan. Pengajaran berpogram disajikan dalam berbagai bentuk media pengajaran yaitu dalam bentuk buku program, mesin pengajaran, kaset audio, kaset video tau computer. Melalui penggunaan pelajaran berprogram dimungkinkan anak belajar secara individual, guru dalam hal ini sebagai pengarah, pendorong dan pengelola belajar2. Skinner

adalah

seorang

pakar

teori

belajar

berdasarkan

proses

“conditioning”pada prinsipnya memperkuat dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara stimulus dengan respons. Psikologi penguatab atau “operant conditioning” merupakan perkembangan lebih lanjut dari koneksionisme atau “conditioning”. Pda pertengahan 1950 dan 1960-an menurut Harley dan davis (1978) timbul kritik-kritik tajam terhadap prinsipprinsip belajar yang diterapkan untuk sistem intruksional terutama menyangkut teori behaviorisme, kritik-kritik ini adalah : 1. Apakah hasil penelitian tentang proses belajar, terutama yang menyangkut hubungan S-R yang diperoleh dengan memakai binatang sebagai subjek karakteristik ini sama atau dapat diterapkan pada manusia? Binatang yang berlainan species akan memberi proses yang berlainan apabila diberi macam-macam stimulus penguatan. 2. Apakah hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium akan relevan dengan situasi belajar sesungguhnya? Dalam laboratorium, peneliti dapat mengatur dan mengukur pengaruh variable-variabel lainnya dapat dikontrol. Eksprimen-eksperimen dalam laboratorium terlalu sederhana 2Syaiful Sagala, M. Pd, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:Alfabeta ,2008 hlm 43


sifatnya, dan komplesitas karateristik belajar pada manusia seakan-akan diabaikan? 3. Apakah faktor-faktor sosial juga dperhatikan dalam penelitian-penelitian eksperimental di laboratorium? Seperti diketahui proses belajar manusia tidak merupakan suatu yang berdiri sendiri tanpa dipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya. Lingkungan dapat merubah tingkah laku hewan dan manusia. 4. Kecuali faktor-faktor sosial, nampaknya penelitian di laboratorium juga mengesampingkan faktor perkembangan lainnya seperti pengalamanpengalaman sebelumnya. Bagaimana seseorang belajar sesuatu yang belum diketahui sebelumnya, merupakan pertanyaan penting baik secara teoritik maupun dalam praktek. Perkembangan adalah embentukan keterampilan baru dari keterampilan-ketrampilan yang lebih sederhana yang telah diperoleh sebelumnya. Dengan demikian pada prinsipnya pengalaman-pengalaman sebelumnya merupakan sesuatau yang perlu diperhatikan pada proses belajar. 5. Kritik utama mengenai prinsip-prinsip tersebut ialah bahwa prinsip-prinsip lebih mengutamakan pernyataan yang bersifat deskriptif dan tidak preskriptif. Semua pengajar mengetahui bahwa aktivitas diperlukan dalam proses belajar, tetapi mereka belum mengetahui dengan jelas aktivitas seperti apa, sejauh mana aktivitas tersebut diperlukan dan kapan aktivitas ini justru dapat merupakan penghambat proses belajar? Untuk menanggulangi kritik-kritik ini dalam pengembangan sistem intrusksional

diterapkan

prinsip-prinsip

teori

psikologi

seperti

teori

kepribadian dan psikologo sosial, hal ini dikarenakan: (1) belajar merupakan proses ilmiah dengan prosedur yang ilmiah pula; (2) sikap orang mempunyai kebutuhan dan tujuan yang merupakan keinginan untuk belajar tanpa dapat dibendung oleh orang lain; (3) belajar akan lebih lancer apabila materi ynag dipelajarinya relevan dengan pribadi orang yang belajar, dan ia diberi kesempatan untuk bertanggung jawb atas proses belajarnya sendiri; (4) proses belajar jarang sekali merupakan proses yang terjadi dalam keadaan menyendiri; dan (5) proses beajar dengan pengikutsertaan emosi dan perasaan siswa akan memberikan hasil yang lebih baik. Artinya belajar benar-benar


diperuntukkan untuk mengembangkan kemampuan pribadi siswa dengan mengembangkan potensinya melalui berbagai aktivitas belajar.3

B. Metode Langsung/ Thoriqoh Mubasyaroh

Pada makalah kali ini, pemakalah menerapkan metode langsung dalam pembelajaran bahasa arab, atau yang biasanya disebut dengan Thoriqoh Mubasyarah. Secara etimologi, thariqah adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan satu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. MubÄ syir yang berarti langsung bermakna tidak berhenti. Secara terminologis, thariqah al-Mubasyarah adalah metode dalam pengajaran bahasa dengan jalan memberikan pelajaran langsung dalam bahasa yang dipelajari tanpa menggunakan bahasa ibu. Dari pengertian di atas dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa Arab disimpulkan bahwa metode langsung yaitu suatu cara penyajian atau pengajaran bahasa Arab dimana dalam menyajikan materi, guru langsung menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikitpun. Menurut metode ini, belajar bahasa asing dengan cara menyimak dan berbicara, sedangkan membaca dan mengarang dapat dikembangkan kemudian, sebab inti dari bahasa adalah menyimak dan berbicara.

C. Model STAD (Student Team Achievement Division) Pemakalah juga menerapkan model STAD (student team achievment division) dalam pembelajaran bahasa arab yang akan di ajarkan kepada kelas 11 Madrasah Aliyah. Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman3Syaiful Sagala, M. Pd, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:Alfabeta ,2008. hlm 45


temannya di Universitas John Hopkin. Menurut Slavin model STAD merupakan variasi pembelajaran koorporatif yang paling banyak diteliti. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampua, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Strategi adalah media solutif untuk dipergunakan. Seperti satu perangkat media, ia tidak dapat bekerja sendiri.4Dick dan Carey (1985) mengatakan bahwa strategi pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Lima komponen umum dari strategi instruksional adalah kegiatan prainstruksional, penyajian informasi, partisipasi siswa, tes dan tindak lanjut.5 (Instruksional = berkenaan dengan pengajaran). Dalam proses pemilihan,dan kemudian penetapan strategipembelajaran,hal penting

yangharus

diperhatikan

adalah

tujuanpembelajaran

(learning

objectives), sebab tujuan pembelajaran merupakan sasaran atau target yang harus dicapai. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam mendesain suatu mata pelajaran. Disamping itu, tujuan pembelajaran

juga

dapat

mempengaruhi

terhadappenentuan

strategi

pembelajaran yang akan diterapkan. Penetapan strategi yang tidak tepat dapat berakibat fatal, berupa hal-hal yang kontra produktif dan berlawanan dengan 4Radliyah Zaenuddin, dkk, Metodologi ...... hlm.51. 13 5Haryanto, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: UNY, 2003) hlm.2.


apa yang ingin dicapai.6 Langkah-langkah Pembelajaran Koorperatif Model STAD: 1.Penyampaian Tujuan dan Motivasi Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. 2. Pembagian Kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang mempriorotaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, ras atau etnik. 3. Presentasi Guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya. 4. Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim) Siswa belajar dalam kelompok yang sudah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman lembar kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasi dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. 5. Kuis (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. 6. Penghargaan Prestasi Tim Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan 6Hisyam Zaini, dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 2002)¸ hlm. 96.


angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok.7 Aktivitas belajar dengan

metode

kooperatif

model

Student

TeamAchievement Division (STAD) memungkinkan siswa dapat belajar lebihrileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Ada 5 komponen utama dalam Student Team Achievement Division (STAD)8, yaitu: 1) Presentasi kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasikelas.Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. 2) Tim terdiri dari lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelasdalam kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnitas. Fungsi utama tim adalah memastikan

bahwasemua

lebihkhususnyalagi,

anggota

adalahuntuk

tim

benar-benar,

mempersiapkan

dan

anggotanya

untukbisamengerjakan kuis dengan baik. 3) Setelah sekitar satu atau dua periodesetelah guru memberikanpresentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. 4) Skor Kemajuan Individual Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikankepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang 7Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2011), hal 217. 8Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, edisi Revisi (Bandung: Nusa Media, 2008), hlm. 143-146


lebih baik dari pada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan konstribusi poin yang maksimal kepadatimnya dalam sistem skor ini, tetapitidak ada siswa yang dapatmelakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberi skor awal, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebutsebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. 5) Rekognisi Tim, akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lainapabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. D. Strategi Pembelajaran Dari teori, metode, dan model yang telah dijelaskan diatas, pemakalah akan menjelaskan strategi (langkah-lagkah) pembelajaran bahasa arab, yang akan diterapkan pada kelas 11 Madrasah Aliyah, dengan tema ‫امال المراهقين‬. Berikut adalah rinciannya : Mata pelajaran Kelas Alokasi waktu Unsur

Tema Pendekatan Metode Model

:Bahasa Arab :11 MA : 1 x 45 menit (per-Maharah) :>Keterampilan Menyimak (Maharah Istima’)  Keterampilan Berbicara (Maharah Kalam)  Keterampilan Membaca (Maharah Qiraah)  Keterampilan Menulis (Maharah Kitabah) :‫امال المراهقين‬ : Teori Behaviorisme : Langsung/ Mubasyarah : STAD (student team achievment division)

Materi Istima, Kalam, Qira’ah GAMBAR

TEKS


‫أليلقللل ى الششلليي خ إبلراإهيللمم ‪ ،‬لوهملللو ممبلللللغغ إإلللل ى‬ ‫ضلرةة إديينإيشللأ ة أللمللالم ال ط‬ ‫ط ش‬ ‫اللس ل‬ ‫لَو ب‬ ‫لم ‪ ،‬مملحا ل‬ ‫لوال ش‬ ‫ضلليو ع ‪) :‬لميرلحللللأ ةم‬ ‫طالإلبات تليح ل‬ ‫ت اللميو م‬ ‫المل ملراهللقأ ة(‬

‫لوإمين لكللإم الششيي خ ‪:‬‬ ‫لاتنمتم ياآل ن إف ى لميرلحللللإأ ة المل ملللراهللقأ ة ‪ ،‬لوإهلللي‬ ‫لميرلحللللأ ة بليعلللد لميرلحللللإأ ة ال ط‬ ‫طفميوللللأ ة‪ .‬لوإهلللي‬ ‫لميرلحللأ ة لهاشمأ ة لحلياتإمكيم لوإفي بإنلللاإء إجيسللإممكيم‬ ‫لولعيقلإمكللليم بلللليل ألهللللطم لميرلحلللللةأ ة فإلللي بإنللللاء‬ ‫ق آلمللالإمكيم فإلللي‬ ‫مميسلللتليقبللإمكم ‪ ،‬لوإفللي تليحقإييللل إ‬ ‫اللحلياة‪.‬‬

‫هلذا يلتللمشن ى ألي ن يلمكيول ن ممهلينإدةلسا ‪ ،‬إليليبنإلي‬ ‫البميميوت لوالإعلمالرات‬

‫ك يمإرييللد ألي ن يلمكلليول ن طلبإييةبللا لإيملعاإللل ج‬ ‫لولذإللل ل‬ ‫ض ى إفي المل ميستليشفلليات‬ ‫المل لير ل‬


‫لوهإذإه تمإح ب‬ ‫ب ألي ن تلمكلليول ن مملدلرللسللأ ة ‪ ،‬لإتملللدلرا س‬ ‫التلللإمييذ إفي المل للداإرا س‬

‫ك تلتللمشن ى ألي ن تلمكيول ن مملحاإميشللأ ة ‪ ،‬لإتملسللاإعلد‬ ‫لوتإيل ل‬ ‫المملسلتعضلعإفين إفي اللعلداللأ ة‪.‬‬

‫صللل إدلراللسللتلهم إللل ى‬ ‫لوآلخر يمفل ل‬ ‫عضللل ألي ن يملوا إ‬ ‫لجاإملعات ممتختللإفلللأ ة و إمنهلللا لجاإملعللةأ ة دينإيبللةأ ة‬ ‫ليلس ل‬ ‫لم‪.‬‬ ‫لإيلمكيول ن لعالإةما أو لداإعةيا لإ إ‬

‫هملنا يليتخلتارول ن ألي ن يلمكيومتنوا مجمنوةدا لشاإجإعين‬ ‫لإإدلفا ع لعن بإللإدإهم‬

‫صللللحافإشيأ ة ‪،‬‬ ‫ك تمفل ل‬ ‫لوهمنللللا ل‬ ‫عضلللل ألي ن تلمكللليول ن ل‬ ‫ب إفي الليخلبار‪.‬‬ ‫لإتليكتم ل‬

‫يلينممللو إجيسللمممكيم إفلي هللإذإه المللليرلحللأ ة تنممملل بةوا‬ ‫ك لعيقلممكيم تنمممةبوا للسلإرييةعا‬ ‫للسإرييةعا ‪ ،‬لويلينممو لكذلإ ل‬ ‫فليلإجللللب ألي ن تملحللللافإ م‬ ‫صللللشحأ ة‬ ‫ظوا لعلللللل ى إ‬ ‫أليجلسللاإممكم ‪ ،‬لويلإجللب لعللييمكللم ألي ن تمنلظلمملليوا‬ ‫لحلياتلمكيم‬


، ‫لوتمقللسمميوا أليولقاتلمكيم بلييلللن الشرالحللأ ة لواللعلمللل‬ .‫ضأ ة‬ ‫لوبلييلن اللدلراللسأ ة لواللرليا ل‬ ‫عضوا أليولقاتلمكيم بإطميوإل الشسلهر لولغييللإر‬ ‫لولل تليق م‬ !‫عضبر بإمميستليقبللإمكم‬ ‫لذلإ ل‬ ‫ك إملن الليعلمال التي تم إ‬

1. PEMBELAJARAN ISTIMA’ a. Pendahuluan 1) Membentuk Kelompok beranggotakan 4-5 secara heterogen 2) Siswa melihat gambar yang berkaitan dengan materi. 3) Guru menyampaikan materi yang sesuai dengan gambar. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu mengenalkan materi ‫آلمامل ايلمملراإهقإيين‬ b. Kegiatan Inti 1) Guru mengajak siswa mendiskusikan makna yang terdapat pada teks tentang ‫آلمامل ايلمملراإهقإيين‬ 2) Guru memerintahkan siswa mendiskusikan makna/ maksud yang belum diketahui dari teks bersama kelompoknya 3) Guru memberi quis/ latihan (tadrib) perkelompok, untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi baru 4) Guru membuat penilaian terhadap

kemampuan

penguasaan

keterampilan menyimak siswa c. Penutup 1) Guru memberi kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan 2) Guru memberikan pesan dan penugasan kepada siswa


3) Guru menutup pembelajaran mufradat d. Evaluasi Maharah Istima 1. Menguji kemampuan dan pemahaman siswa dalam menyimak materi yang dijelaskan guru. 2. Menjalin kerjasama antar kelompok dengan cara memberikan waktu untuk berdikusi tentang materi yang telah dijelaskan 3. Memberikan quiz secara berkelompok berupa : ‫ط!أ( طوففقق ا قلقلققطراطء ة طوحصححا ح الطخ ط‬ ‫حصقحفيا ح( أطفو"خ")طخ ط‬ !‫ط!أ‬ ‫ اختطفر "ص") ط‬:(1) ‫تدريب‬ ‫)ص – ح( تللحشد ل‬ ‫ضلرة اللديينإشيأ ة‬ ‫ث الششيي خ لعيبمد ا لعين ألهللميلإأ ة المل ملحا ل‬ ‫ط‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫)ص – ح( تلأيإتي لميرلحللأ ة المل ملراهللقأ ة بليعلد لميرلحللإأ ة الطفيوللأ ة‬ ‫)ص – ح( يلينممو إجيسمم اإليتنلسا ن لولعيقلمهم تنممم بةوا للسإرييةعا طميولل لحلياإته‬ ‫)ص – ح( يلإجب لعلل ى المل ملراإهقإيين ألي ن يمنلظلمموا لحلياتلمهم تلينإظييةما لحلسةنا‬ ‫عضوا أليولقاتلمهم بإطميوإل الشسلهر‬ ‫)ص – ح( يلإجب لعلل ى المل ملراإهقإيين ألي ن يليق م‬ ‫ش‬ ‫ط‬ ‫ش‬ ‫عضبر بإمميستليقلبل لحلياإة الطلَو ب لوالطالإلبات‬ ‫)ص – ح( طميومل الشسلهر يم إ‬ ‫)ص – ح( يليعلمل الطشبإييب إفي المل ميستليشلف ى‬

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7

2. PEMBELAJARAN KALAM a. Pendahuluan 1) Mengelompokkan siswa seperti kelompok sebelumnya 2) Siswa diajak untuk mengingat-ingat kembali materi

yang

telahdipelajari 3) Siswa melihat gambar yang berkaitan dengan materi. 4) Guru memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran kalam yang akan diberikan 5) Guru meyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu melakukan percakapan tentang ‫آلمامل ايلمملراإهقإيين‬ b. Kegiatan inti 1) Guru menanyakan/ berdiskusi dengan siswa tentang ‫آلمامل ايلمملراإهقإيين‬, dan siswa menjawab sesuai dengan kemampuannya 2) Guru membenarkan jawaban siswa yang mengalami kesalahan 3) Guru memberi contoh percakapan tentang ‫آلمللامل ايلمملراإهقإييللن‬, disertai dengan penjelasan mengenai arti kata yang masih belum difahami siswa. 4) Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi bersama kelompoknya 5) Siswa diberi quis berupa monolog/ hiwar (percakapan) tentang ‫آلمامل‬ ‫ايلمملراإهقإيين‬


6) Guru memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 7) Guru memberi penilaian terhadap siswa c. Penutup 1) Guru memberi kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan 2) Guru memberikan pesan kepada siswa 3) Guru menutup pembelajaran d. Evaluasi Maharah Kalam 1. Menguji kemampuan dan pemahaman siswa tentang materi yang dijelaskan dengan cara dialog antar guru dan siswa. 2. Menjalin kerjasama antar kelompok dengan cara memberikan waktu untuk berdikusi tentang cita-cita satu sama lain. 3. Memberikan quiz secara berkelompok berupa : Monolog / dialog di depan kelas tentang cita-cita masing-masing. 3. PEMBELAJARAN QIRAAH (MEMBACA) a. Pendahuluan 1) Mengelompokkan siswa seperti kelompok sebelumnya 2) Guru membagikan teks bacaan 3) Siswa diajak untuk mengingat-ingat kembali materi yang telah dipelajari 4) Guru meyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu membaca teks bacaan tentang: ‫آلمامل ايلمملراإهقإيين‬ b. Kegiatan inti 1) Guru menunjukkan kepada siswa bahwa pembelajaran qira’ah ini berkaitan dengan pembelajaran sebelumnya, yaitu tentang ‫آلمامل ايلمملراإهقإيين‬ 2) Guru membacakan teks qira’ah dengan benar dan fasih 3) Siswa disuruh membaca teks qira’ah dengan benar dan fasih 4) Guru mendiskusikan kepada siswa mengenai isi yang terkandung dalam teks bacaan 5) Siswa diminta berdiskusi tentang teks bacaan bersama kelompoknya 6) Guru menunjukkan arti mufradat yang belum dapat ditemukan siswa 7) Guru memberikan quis kepada siswa berupa membaca dan menerjemahkan arti teks bacaan, serta quis lainnya. 8) Guru membenarkan kesalahan-kesalahan siswa dalam quis teks qira’ah.


‫‪c. Penutup‬‬ ‫‪1) Guru memberikan penilaian terhadap siswa‬‬ ‫‪2) Guru memberi pesan dan penugasan kepada siswa‬‬ ‫‪3) Guru menutup pembelajaran‬‬ ‫‪d. Evaluasi Maharah Qira’ah‬‬ ‫‪1. Menguji kemampuan dan pemahaman siswa tentang materi yang telah‬‬ ‫‪dijelaskan.‬‬ ‫‪2. Menjalin kerjasama antar kelompok dengan cara memberikan waktu‬‬ ‫‪untuk berdikusi tentang harakat dan terjemahan dari materi yang telah‬‬ ‫‪dijelaskan .‬‬ ‫‪3. Memberikan quiz secara berkelompok berupa :‬‬ ‫ص الققطراطء ة و تراجيم الاج ابة !‬ ‫تدريب )‪ : (2‬أطقاجب طعقن الط ف‬ ‫سئقطقلة التقطية طوففقق ا لقنط ح‬ ‫‪-1‬‬

‫َو ب المل ليدلرللسأ ة الشثاتنلإوشيأ ة إملن المل ملراإهقإيين؟‬ ‫هليل طملش م‬ ‫لإلماللذا تلمكيوم ن لميرلحللأ ةم المل ملراهللقأ ة لميرلحللأ ةة لهاشمأ ة إفي لحلياإة اإليتنلسا ن؟‬

‫‪-3‬‬

‫ضأ ةل البللدتنإشيأ ة؟‬ ‫هليل يملماإرا س مكطل مملراإهق اللرليا ل‬ ‫لماللذا يليعلمل المل مهلينإدا س؟‬

‫‪-5‬‬

‫صلحفإبي؟‬ ‫لماللذا يليعلمل ال ش‬

‫‪-2‬‬ ‫‪-4‬‬

‫‪Materi Kitabah‬‬ ‫الفع ال ‪:‬‬ ‫م اض‬ ‫بللللغ‬

‫مض ارع‬ ‫يليبملغ‬

‫مصدر‬ ‫بملميوةغا‬

‫=‬ ‫‪Mencapai‬‬ ‫‪Mengisi‬‬

‫م اض‬ ‫قلشسم‬

‫مض ارع‬ ‫يمقللسمم‬

‫مصدر‬ ‫تليقإسييةما‬

‫=‬ ‫‪membagi‬‬

‫عض ى‬ ‫قل ل‬

‫عضي‬ ‫يليق إ‬

‫عضاء‬ ‫قل ل‬

‫‪/menghabis‬‬

‫تنلظشلم‬

‫يمنل ل‬ ‫ظم‬

‫تلينإظييما‬

‫‪mengatur‬‬

‫تنللما‬

‫يلينممو‬

‫تنممم بةوا‬

‫عضل‬ ‫فل ش‬

‫عضل‬ ‫يمفل ل‬

‫عضييل‬ ‫تليف إ‬

‫‪kan‬‬ ‫‪Tumbuh‬‬ ‫‪lebih‬‬ ‫‪senang‬‬

‫تللمبن ى‬

‫يلتللمبن ى‬

‫تللمنلةيا‬

‫ضشر‬ ‫أل ل‬

‫عضطر‬ ‫يم إ‬

‫إإ ي‬ ‫ضلرارا‬

‫‪Mengharap‬‬ ‫‪kan‬‬ ‫‪Membahaya‬‬ ‫‪kan‬‬

‫التتككيب‬


‫ الفعل‬+ ‫أن‬ ‫ألتللمشن ى أطفن أطككفونطمملهنإدةلسا‬ (? Ingin menjadi apa anda (pr) nanti) ‫لماللذا تمإرييإديلن أطفن تطككفوقن ي إفي المل ميستليقلبل ؟‬ ‫هليل تمإح ب‬ (?Apakah anda ingin menjadi pengacara) ‫ب أطفن تطككفوطن مملحاإمةيا ؟‬ ‫أمإرييد‬ ‫مملدلرللسأ ةة‬ ‫طبإييبلأ ةة‬ ‫ل‬ ‫لتاإجةرا‬ ‫لداإعيلأ ةة إإلل ى اإليلس ل‬ ‫لم‬

‫أطفن!أ طككفوطن‬ (menjadi)

‫ب‬ ‫أمإح ط‬ ‫عضل‬ ‫أمفل ل‬

‫مجينةدا لشاإجةعا‬ ‫ألتللمشن ى‬ 4. PEMBELAJARAN KITABAH (TARKIB) a. Pendahuluan 1) Siswa dikelompokkan seperti kelompok sebelumnya 2) Siswa diminta melihat materi yang di tampilkan di papan tulis/ slide. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada saat ini, yaitu mengenalkan fi’il mudhari’, fi’il madhi, masdar dan juga tarkib tentang ‫ فعل‬+ ‫ ا ن‬. b. Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang fi’il mudhari’, fi’il madhi, masdar dan juga tarkib tentang ‫ فعل‬+ ‫ ا ن‬. 2) Guru mengajak siswa berdiskusi tentang fi’il mudhari’, fi’il madhi, masdar dan juga tarkib tentang ‫ فعل‬+ ‫ ا ن‬. 3) Guru memerintahkan siswa untuk berdiskusi bersama kelompoknya tentang fi’il mudhari’, fi’il madhi, masdar dan juga tarkib tentang + ‫ا ن‬ ‫ فعل‬. 4) Guru memberikan quis secara berkelompok 5) Guru membuat penilaian terhadap kemampuan penguasaan siswa terhadap materi yang ada c. Penutup 1) Guru menyampaikan kesimpulan mengenai fi’il mudhari’, fi’il madhi, masdar dan juga tarkib tentang ‫ فعل‬+ ‫ ا ن‬.


‫‪2) Guru memberi pesan dan penugasan kepada siswa‬‬ ‫‪3) Guru menutup pembelajaran‬‬ ‫‪d. Evaluasi Maharah Kitabah‬‬ ‫‪1. Menguji kemampuan dan pemahaman siswa tentang materi yang telah‬‬ ‫‪dijelaskan dengan cara dialog antar guru dan siswa.‬‬ ‫‪2. Menjalin kerjasama antar kelompok dengan cara memberikan waktu‬‬ ‫‪untuk berdikusi tentang materi.‬‬ ‫‪3. Memberikan quiz secara berkelompok berupa :‬‬ ‫سب !‬ ‫تدريب )‪ : (1‬اقفخطتر الكمطن ا ق‬ ‫‪ -1‬أمإح ب‬ ‫ب ألي ن ) ألمكيول ن – أليخلتالر – أليجلعلل( مجينةدا لشاإجةعا ‪.‬‬ ‫صلحفإشيأ ة ؟‬ ‫‪ -2‬ليا مزلبيلدة ‪ ،‬هليل تمإحبليين ألي ن ) ألمكيول ن – تلمكيول ن – تلمكيوإتني( ل‬ ‫‪ -3‬ليا للسإمير‪ ,‬هليل تلتللمشن ى ألي ن )ألمكيول ن – تلمكيول ن – تلمكيوإتني( لداإعةيا إإلل ى اإليلس ل‬ ‫لم ؟‬ ‫‪-4‬‬

‫هليل ) يميمإكن – تميمإكن – تميمإكنميو ن( للمكم ألي ن تليقلرمؤوا هلذا الشديرا س ؟‬

‫‪-5‬‬

‫ض الطدمريوا س‪.‬‬ ‫المل ملدلرللسأ ة تمإرييد لأ ن ) تليقلرأل ‪ -‬يليقلرأل – تنليقلرأل ( لعللييلنا بليع ل‬ ‫س لمشرات إفي اليليوم‪.‬‬ ‫)ألإجب‪ -‬تلإجب – يلإجب( لعلليي ل‬ ‫صلللي لخيم ل‬ ‫ك ألي ن تم ل‬

‫‪-7‬‬

‫ب ال ش‬ ‫يمإح ب‬ ‫صلباةحا لباةكرا‬ ‫ب ( إإلل ى المل ليكتللبأ ة ل‬ ‫ب – تليذهل ل‬ ‫ب – يليذهل ل‬ ‫طاإلب ألي ن ) أليلذهل ل‬

‫‪-6‬‬

‫ت كاجطملق لقككطل كمففطرطدات آتقطية قبسإسقتخدام أن ‪ +‬الفعل!‬ ‫‪ -2‬طه ا ق‬ ‫‪.1‬‬ ‫‪.2‬‬ ‫‪.3‬‬ ‫‪.4‬‬ ‫‪.5‬‬

‫مجيند لشاإج ع‬ ‫المملسلتلشلف ى‬ ‫الشدعوة‬ ‫لتبإن ى‬ ‫الشتدإخين‬

‫‪BAB III‬‬ ‫‪PENUTUP‬‬


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.