Pengantar E-Learning 2 dalam Dunia Pendidikan Modern | Bagaimana Pemilihan 0 Model-Model Pembelajaran E-Learning?
PENGANTAR E-LEARNING 2 DALAM DUNIA PENDIDIKAN MODERN
Bagaimana Pemilihan Model-Model Pembelajaran ELearning ? Asriatus Sangadah (14150020) (asrisaadah6@gmail.com)
Editor Ahmad Makki Hasan
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2017 Pengantar E-Learning 2 dalam Dunia Pendidikan Modern | Bagaimana Pemilihan 1 Model-Model Pembelajaran E-Learning?
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2 A. Prolog .................................................................................................................................... 3 B. Pengertian E-Learning........................................................................................................... 4 C. Karakteristik E-Learning ....................................................................................................... 4 D. Unsur-Unsur E-Learning....................................................................................................... 5 E. Model Pembelajaran E -learning ........................................................................................... 5 F. Epilog ..................................................................................................................................... 6
BIODATA PENULIS ................................................................................................................ 6
Pengantar E-Learning 2 dalam Dunia Pendidikan Modern | Bagaimana Pemilihan 2 Model-Model Pembelajaran E-Learning?
Bagaimana Pemilihan Model-Model Pembelajaran E-Learning ? 14150020 ASRIATUS SANGADAH (asrisaadah6@gmail.com)
A. Prolog Pada era modern seperti sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi semakin dikembangkan sesuai kebutuhan manusia agar dapat membantu dana memudahkan kebutuhan manusia dalam melakukan aktifitasnya. Seperti perkembangan teknologi informasi yang mempermudah dalam memperoleh suatu informasi, begitu juga perkembangan teknologi komunikasi yang membantu proses komunikasi yang dulunya terhambat jarak bisa teratasi dan bisa tersampaikan dengan waktu yang cepat. Teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini dibutuhkan dalam berbagai bidang, baik itu bidang komunikasi, transportasi, industri, kesehatan, kesenian, bisnis, pertanian bahkan dalam pendidikan. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi terdapat lima pergeseran didalam proses pembelajaran yaitu: 1. Pergeseran dari pelatihan ke penampilan 2. Pergeseran dari ruang kelas dimana dan kapan saja. 3. Pergeseran dari kertas ke “online� atau saluran. 4. Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja. 5. Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata. Pengaruh teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan semakin terasa sejalan dengan semakin banyaknya perubahan metode pembelajaran,dari pembelajaran secara tradisional dengan tatap muka yang pembelajarannya lebih didominasi oleh guru yang lebih aktif menjadi pembelajaran yang semakin terbuka dan kreatif, dengan adanya dorongan anak agar lebih kreatif melalui proses pembelajaran
dengan berbagai media dan teknologi
pembelajaran.
Pengantar E-Learning 2 dalam Dunia Pendidikan Modern | Bagaimana Pemilihan 3 Model-Model Pembelajaran E-Learning?
B. Pengertian E-Learning Sejalan dengan perkembangan teknologi internet dan berbagai penelitian dalam pendidikan, maka terlahirlah e-learning untuk mengatasi berbagai masalah kependidikan. Elearning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakan singkatan dari 'electronica' dan 'learning' yang berarti 'pembelajaran'. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain e-learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite atau komputer. (Tafiardi, 2005) Sejalan dengan itu, Onno W. Purbo (dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa istilah "e" dalam e-learning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan.Pengajaran boleh disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yang berbeda (asynchronously). Selain itu, ada yang menjabarkan pengertian e-learning lebih luas lagi. Sebenarnya materi e-learning tidak harus di distribusikan secara on-linebaik melalui jaringan lokal maupun intemet. Interaksi dengan menggunakan internetpun bisa dijalankan secara on-line dan real-timeataupun recara off-lineatau archieved. Distribusi secara offline menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning. Dalam hal ini aplikasi dan materibelajar di kembangkan sesuai kebutuhan dan di distribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat dimana dia berada (Lukmana,2006).
C. Karakteristik E-Learning Pembelajaran e-learning memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan pembelajaran tatap muka, diantara karakteristik e-learning yang membedakan dengan yang lain yaitu : 1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Sehingga dapat memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan pembelajar, atau pembelajar dengan pembelajar. 2. Memanfaatkan media komputer, seperti jaingan komputer (komputer networks) atau (digital media). Pengantar E-Learning 2 dalam Dunia Pendidikan Modern | Bagaimana Pemilihan 4 Model-Model Pembelajaran E-Learning?
3. Menggunakan materi pembelajaranuntuk dipelajari secara mandiri (self learning materials). 4. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya 5. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi. D. Unsur-Unsur E-Learning Oetomao (dalam Patmanthara, 2006) menyatakan bahwa pembelajaran melalui internet harus mengandung beberapa unsur, antara lain: 1.
Silabus berbasis web, siwa dapat mengetahui dengan pasti kurikulum yang akan diikuti selama masa pendidikannya.
2.
E-mail, siwa dapat berkonsultasi secara elektronik dengan guru atau dosen.
3.
Diskusi beralur, fasilitasnya melengkapi diskusi kelas biasa dengan model debat online yang hidup dan dapat dijalankan dengan teknologi.
4.
Diskusi elektronik, peserta didik seakan dapat hadir untuk mengunjungi masingmasing peserta untuk memberikan pekerjaan rumah (PR) atau bahan diskusi untuk topik yang menarik.
5.
Bahan ajar secara online, mengarah pada digitalisasi dari materi ajar yang disusun oleh pendidikan.
6.
Buku nilai secara online, untuk melihat hasil belajar dan evaluasi pribadi atas prestasi.
7.
Ujian berbasis computer, dimungkinkan untuk diakses oleh para siswa bilamana telah menyelesaikan pemahaman terhadap meteri dari suatu topic atau suatu pelajaran yang telah ditekuninya.
E. Model Pembelajaran E -learning Dalam implementasi pembelajaran, terdapat model penerapan e-learning yang bisa digunakan,yaitu : 1. Selective Model Model selektif ini digunakan jika jumlah komputer di sekolah sangat terbatas (misalnya hanya ada satu unit komputer). Di dalam model ini, guru harus memilih salah satu alat atau media yang tersedia yang dirasakan tepat untuk menyampaikan Pengantar E-Learning 2 dalam Dunia Pendidikan Modern | Bagaimana Pemilihan 5 Model-Model Pembelajaran E-Learning?
bahan pelajaran. Jika guru menemukan bahan e-learning yang bermutu dari internet, maka dengan terpaksa guru hanya dapat menunjukkan bahan pelajaran tersebut kepada siswa sebagai bahan demonstrasi saja. Jika terdapat lebih dari satu komputer di sekolah / kelas, maka siswa harus diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung. 2. Sequential Model Model ini di gunakan jika jumlahkomputer di sekolah / kelas terbatas (misalnya hanya dua atau tiga unit komputer). para siswa dalam kelompok kecil secara bergiliran menggunakan komputer untuk mencari sumber pelajaran yang dibutuhkan. Siswa menggunakan bahan e-learning sebagai bahan rujuakan atau untuk mencari informasi baru. 3. Static Station Model Model ini digunakan jika jumlah komputer di sekolah / kelas terbatas, sebagaimana halnya dalam sequential model. Di dalam model ini, guru mempunyai beberapa sumber belajar yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Bahan e-leaming digunakan oleh satu atau dua kelompok siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kelompok siswa lainya menggunakan sumber belajar yang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama. 4. Laboratory Model Model ini di gunakan jika tersedia sejumlah komputer di sekolah / laboratorium yang dilengkapi dengan jaringan internet, dimana siswa dapat mengguunakannyasecara lebih leluasa (satu siswa satu komputer). Dalam hal ini, bahan e-learning dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran mandiri. Setiap model e-learning yang dapat digunakan dalam pembelajaran diatas masingmasing mempunyai kekuatan dan kelemahan- Pemilihannya tergantung infrashrktur telekomunikasi dan peralatan yang tersedia disekolah. Bagaimanapun upaya pernbelajaran dengan pendekatan e-learning ini perlu terus dicoba dalam rangka mengatasi perrnasalahan-permasalahan yang dihadapi dimasa yang akan datang. F. Epilog Pada hakikatnya, e-learning merupakan salah satu inovasi dalam dunia pembelajaran. Dengan adanya e-learning bisa membawa suasana pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, serta bisa menambah semangat motivasi belajar para peserta didik. Pembelajaran
Pengantar E-Learning 2 dalam Dunia Pendidikan Modern | Bagaimana Pemilihan 6 Model-Model Pembelajaran E-Learning?
dengan metode e-learning ini juga melatih peserta didik untuk mencoba belajar mandiri dan bertanggungjawab dalam pembelajarannya. Meskipun pembelajaran dengan metode e-learning ini memiliki sisi positif yang banyak, dalam penerapannya juga harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, sarana dan prasarana yang ada di sekolah, sehingga dalam pembelajaran e-learning bisa berjalan dengan efektif, begitu juga dalam pemilihan model pembelajaran e-learning. Penggunaan metode pembelajaran e-learning selayaknya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, tetapi penggunaan komputer dalam e-learning tidak dapat mengganti peran guru secara keseluruhan dalam pembelajaran. Komputer tidak lain hanyalah alat bantu pembelajaran. Pembelajaran dengan komputer dan gurur lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru saja atau dengan komputer saja.
BIODATA PENULIS
Asriatus Sangadah, lahir di Kota Kebumen pada tanggal 29 Juli 1996, menikmati masa kecil hingga Mts di Jawa Tengah. Kemudian beranjak ke kota Solo atau Surakarta selama 3 tahun, tepatnya di MAPK MAN 1 Surakarta. Saat ini sedang menempuh pendidikan di jurusan Pendidikan Bahasa Arab angkatan
2014,
Fakultas
Ilmu
Tarbiyah
dan
Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan menimba ilmu agama di PPTQ As Sa’adah Malang. Email: asrisaadah@gmail.com, atau facebook: Asri Asri
Pengantar E-Learning 2 dalam Dunia Pendidikan Modern | Bagaimana Pemilihan 7 Model-Model Pembelajaran E-Learning?