ATUR FREKUENSI ZINE VOLUME #4

Page 1

JIKA MAHASISWA KELAS PEKERJA MAKSA MEMBUAT MAJALAH MAKA HASILNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

21/08/2016

#4 IDR : 10K / GANTIAN FOTOCOPY

REVIEW EVENT VROH : “CIAMIS REBELLION SYNDICATE”| GEDUNG KESENIAN CIAMIS DAN CORETAN DI DINDING - SENIMAN DAN PEMERINTAH ARTWORK2 KEREN SANGADH DARI TUKANG GAMBAR LOKAL TERNAMA PENGALAMAN PRIBADOS : “DIONTROG JEUNG DIRIUNG KU FPI” INTELEKTUAL BEBAL - SURAT DARI HATI - DO’A UNTUK NEGERI SYAM “MI ai zine teh naonsih ?” - IDEOLOGI DIBALIK ROKOKKU AND MANY-MANY MORE


TIDAK SELARAS !

A

pa kabar pembaca setia ? (emang aya kitu ?) semoga senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan-Nya yahh ... amiin, hey yow we are Atur Frekuensi Zine kembali dengan materi baru dan Alhamdulillah edisi #4 ini bisa selesai secara maksa didalam kemalasan dan kegalauan saya yang berlarut-larut, malas karena berengseknya pekerjaan kantor dan tugas2 kuliah yang seakan tiada habisnya memberondong layaknya senapan mesin dan kegaluan yang disebabkan karena ditinggal begitu saja oleh seorang wanita wkwk jadi curhat, ngomong2 nama wanita itu sama dengan slogan baru Kabupaten Ciamis : “Selaras� yaa namanya Laras dan kecantikannya bagi saya adalah cetak biru dari keindahan alam Ciamis, wajah jelita dan senyum yang manis, kulit putih, mata lentik, dan suaranya yang lemah lembut tak bisa saya lupakan sampai saat ini namun sayang apa mau dikata, Laras pergi ke kuliah ke Bandung bersama harapan saya yang sirna begitu saja entah bagimana kelanjutannya apakah seperti film AADC ? yaudah lah yaa ga usah dibahas. Tema dari volume #4 kali ini sama dengan edisi-edisi sebelumnya yaitu tidak ada atau tanpa konsep samasekali yang orang sunda bilang “teu pararuguh� dikarenakan alangkah sulitnya mencari kontributor yang mau menyumbangkan karyanya, ada yang sudi juga sudah syukur mengingat zine masih asing disini di Ciamis. Alhamdulillah setelah saya calling dan datangi sana-sini akhirnya terkumpul pelbagai karya teman-teman, ada yang berupa gambar, tulisan, curhatan, dll. dan terimakasih banyak saya ucapkan pada banyak pihak yang tidak mungkin saya ucapkan satu-satu, mereka yang telah membantu, memberi masukan, bahkan ada yang menymbangkan sebagian hartanya untuk kesejahteraan bersama hahaha secara langsung aupun tidak dalam proses pembuatan Atur Frekuensi Zine edisi ini. Edisi ini akan membahas banyak isu-isu yang sangat aktual dan fenomenal yow, mulai dari keresahan akan isu kenaikan harga rokok hingga aksi sewenangwenang TNI terhadap teman-teman Perpus Jalanan Bandung, juga review acara dll. pokoknya asyik deh hehe :) ... Sekian basa-basi tak berguna yang bertele-tele entah kemana arahnya, terimakasih atas apresiasinya dan terus belajar teman-teman karena alasan orang bijak belajar adalah karena kemauan sedangkan orang bodoh belajar karena keharusan. Tabik ! Salam hangat, Redaksi

Azmy Rancu 1


DAFTAR ISI REVIEW EVENT VROH : “CIAMIS REBELLION SYNDICATE” GEDUNG KESENIAN CIAMIS DAN CORETAN DI DINDING - SENIMAN DAN PEMERINTAH ARTWORK2 KEREN SANGADH DARI TUKANG GAMBAR LOKAL TERNAMA PENGALAMAN PRIBADOS : “DIONTROG JEUNG DIRIUNG KU FPI” INTELEKTUAL BEBAL - SURAT DARI HATI DO’A UNTUK NEGERI SYAM “MI ai zine teh naonsih ?” - IDEOLOGI DIBALIK ROKOKKU AND MANY MANY MORE

blog/website www.aturfrekuensi.blogspot.com facebook ATUR FREKUENSI ZINE e-mail aturfrekuensi@gmail.com contact moron +6285315857131 or 7ED1B918 homebase Ciamis, West Java Indonesia

anti copyright silahkan fotocopy sendiri perbanyak sesuka hati ! ART COVER BY : FAISAL RACHMAN A.K.A. CLUDHTIRTEEN DESKRIPSI : “DIBAWAH NAUNGAN GUNUNG SAYAWAL KAMI MENYATAKAN DIRI SEBAGAI MUDA-MUDI KEKIRIAN DENGAN KEDANGKALANNYA KAMI LUAPKAN KEMARAHAN DAN ATAS DASAR KEGELISAHAN \DITOREHKAN DENGAN TULISAN-TULISAN HASIL MEMBACA SEHARI-HARI DITENGAH GELAPNYA MALAM MENJADI SAKSI KELAMNYA HIDUP INI”

2


REDAKSI AZMY RANCU KONTRIBUTOR RIDWAN HASYIMI | IQBAL TAWAKAL | RIFKI SYARANI FACHRY | mohamad sobary DIEZ “REVENGE ART” | FAISAL RACHMAN “CLUDHTHIRTEEN” | KOKOMIXXX WILLY “MORPHEGOAT ART” | BUTUHSPASI | DENA M. ADITYA | ANONIM | SETYAWAN KUSUMA ATMAdJA DINATA ATMANEGARA | SALIM ARSIR DIDUKUNG OLEH METAL GEAR DEATH STORE | MUSIKBAWAHTANAH.ORG | RINDU SVASTIMUKHA SEMU SIN COFFE | MAKARONI SEMELE

“Donald Duck Join The Pit” | Pen on Paper | by : KUSUMA ATMADJA DINATA ATMANEGARA | Cimahi

3


“Aku Adalah Penolakan, Aku adalah Anti-kalian“ Oleh : Dena M. Aditya Aku layaknya barang busuk di pikiran kalian . Celotehan bak sampah yang eggan aku telan bulat bulat . Pikiran kalian terlalu pendek untuk masuk era kemajuan . Bagiku , kebebasan adalah hakikat yang lebih agung dari apapun , Cinta di dalam nya teraduk rapih jika terkendali. Tapi pikiran kalian terlalu kecil untuk di pompa , Terlalu kosong untuk menilai seseorang . Kalian sama seperti pemerintah! Merasa benar walau sesalah apapun yang di lakukan . Hak untuk melakukan apa yang aku mau tak bisa di ambil! Omongan so suci layaknya ustad selebriti takan masuk di pikiran so idealis yang aku punya . Oh begitu menyedihkan parasit seperti kalian , yang gatal melihat seseorang bebas dalam aturan . Layaknya tuhan dengan lisan yang kalian punya , kalian berhak melarang apapun! Tapi , aku terkendali oleh bebas , terkendali oleh pikiran keras . Kalian tidak berhak apapun selain mengkritik . Aku tidak akan tunduk dan patuh pada apa yang kalian paksakan . Kebebasan dan cinta menyertaiku. dengki kalian aku kunyah lalu jadi muntah. Oh begitu menyedihkannya sampah seperti kalian , begitu kejam nya tuhan menjadikan kalian orang orang bodoh. Begitu tak beruntung nya kalian! Kalian adalah Fatamorgana di tumpukan cinta . Tidak terkurung , Tidak patuh , Aku adalah penolakan! 4


“Adisa” | Pencil on Paper | by : Salim Arsir | Ciamis 2016

5


GEDUNG KESENIAN CIAMIS DAN CORETAN DI DINDING Oleh : Ridwan Hasyimi +“A, aya nu nyorat-nyoret Gedung Kesenian (Ciamis).” - “Coretan kumaha?” +”Teuing, teu jelas. Da abi ningalina ti jalan, bari ngaliwat. Saliwat mah asa aya tulisan + siga puisi Rendra, ngan abi teu apal da teu jelas. Ngan aya lambang Anarki.”

L

ebih kurang begitulah percakapan saya dengan seorang kawan yang lama tak jumpa. Beberapa hari lalu ia berkunjung. Mengawali obrolan, bukan menanyakan kabar atau basa-basi lainnya, ia malah langsung melaporkan semacam vandalisme di Gedung Kesenian Ciamis. Barangkali kawan saya itu tahu, sejak lama saya mengkritik gedung megah itu maka ia pikir saya akan sangat tertarik dengan informasi ini. Namun meski sejak lama bersikap kritis terhadap gedung itu, mendengar gedung itu ada yang mencoret-coret, saya pun terkaget apalagi kabarnya ada kutipan (yang mirip) puisi W. S. Rendra di sana. Jika si pencoret sebatas orang iseng atau muda-mudi yang kurang ruang ekspresi seni rupa, agaknya mengutip puisi Rendra itu terlalu serius untuk sekedar sebuah keisengan atau sebut saja kenakalan remaja. Rasa penasaran tak kunjung pergi sejak kawan saya mengabarkan berita itu. Akhirnya saya pun menyengajakan diri pergi ke Gedung Kesenian Ciamis, berniat melihat sendiri coretan-coretan itu lebih dekat dan mengabadikannya dengan kamera ponsel pintar saya. Setibanya di sana, benar saja. Dinding kanan-kiri pintu utama dan pintu utama bagian kanan sudah dihiasi coretan yang diduga menggunakan pilox hitam. Ada 5 coretan yang menghitam di gedung yang konon seharga lima milyar lebih itu. Tiga coretan berbentuk semacam lambang anarki (huruf A kapital dalam lingkaran) yang terdapat di dinding kiri pintu utama dan kaca pintu utama bagian kanan. Dua lagi coretan berupa tulisan “Sekarang jamnya mabuk! – Charles B.” dan “MAKSUD BAIK SODARA UNTUK SIAPA? Rendra.” 6


Saya bukan polisi atau ahli grafolgi yang bisa memastikan dengan yakin apakah coretan-coretan itu dibuat oleh satu tangan yang sama atau bukan. Hingga saat ini saya belum tahu pasti siapa yang melakukan ini. Juga belum ada seseorang atau sebuah kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas aksi ini. Lepas dari analisis seorangkah atau banyak orangkah yang melakukan coretan itu, saya lebih tertarik pada maksud dari coretan yang sering dipandang sebagai bentuk vandalisme ini.

Tiga coretan lambang yang mirip lambang anarki boleh jadi merupakan pesan tersembunyi dari si pencoret. Anggap saja coretan itu adalah benar lambang anarki, dan jika kita membaca sejarah serta pengertian anarki, kita barangkali bisa berasumsi bahwa coretan-coretan ini ditujukan untuk pemerintah, terlebih coretan ini berada di gedung milik pemerintah, gedung plat merah. Anarki bukan sebatas tindakan kekerasan yang brutal. Anarki pada perkembangannya telah mengokohkan diri menjadi isme, lengkap dengan segenap pemikir dan teori-teorinya. Anarkisme mencoba memberi tawaran pada dunia tentang bagaimana dunia dan kehidupan ini musti dilakoni khususnya dalam konteks sosial politik. Namun kitapun tidak bisa mutlak menuduhkan pencoretan ini pada orang berpaham anarkisme. Boleh jadi pencoretan lambang anarki ini sebatas keren-kerenan, mengikuti trend (tanpa memahami maksud), atau bisa juga si pencoret memang adalah seseorang yang paham betul tentang anarkisme. Banyak sekali kemungkinan. Tentang tulisan “Sekarang jamnya mabuk! – Charles B.”, ini pun bisa punya banyak tafsir. Terhadap “Sekarang jamnya mabuk!”, ini boleh jadi seruan/ajakan untuk mabuk dalam arti menenggak miras atau mengkonsumsi Napza. Kalau kita mau berandai-anadai, katakanlah saat peristiwa pencoretan itu berlangsung, di sana, di sekitaran Gedung Kesenian Ciamis itu sedang berkumpul muda-mudi (atau orang tua pun boleh jadi) yang hendak mabuk-mabukan. Seseorang dengan gagah berani kemudian berseru seraya menyemprotkan piloxnya ke dinding gedung, menulis “Sekarang jamnya mabuk!”. Dan di akhir tulisan ia sematkan nama samarannya “Charles B.” 7


Atau mungkin “mabuk” dalam tulisan itu punya arti lain. Mabuk ini berarti keblinger, edan, gila, tak sadar, tak bernalar sehat, sempoyongan, ngaco, yang kesemuanya ini merupakan sindiran pada kondisi pemerintah Ciamis kini yang dianggap oleh si pencoret layaknya orang mabuk. Pemerintah Ciamis seperti tak berakal sehat dengan membangun gedung ini, gedung yang dalam hemat saya malfunction, cacat sebagai gedung kesenian jika membandingan dengan gedung-gedung kesenian yang lebih senior secara usia : Gedung Kesenian Rumentangsiang Bandung, Gedung Kesenian Sunan Ambu dan Gedung Kesenian Dewi Asri (ISBI Bandung) misalnya, atau Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, misalnya. Atau boleh jadi sindiran pada Pemprov Jabar karena sebagian besar dana pembangunan gedung ini berasal bantuan Pemprov Jabar. Terkait “Charles B.”, ini barangkali merupakan nama samaran si pencoret atau bisa saja nama asli, kita tak pernah tahu sebelum bertanya langsung pada si pencoretnya. Jika kita berasumsi bahwa “Charles B.” adalah seorang tokoh, maka banyak sekali Charles B. yang musti kita kaji sebab nama Charles B. bisa merujuk pada banyak tokoh di berbagai bidang. Dan jika Charles B. ini adalah seorang tokoh, maka Charles B. siapa yang pernah mengujar “Sekarang jamnya mabuk!”. Sekali lagi, banyak kemungkinan. Terkahir adalah tulisan yang paling tampak dari arah depan karena posisinya memang terdapat pada dinding yang menghadap ke arah depan (jalan) yakni tulisan “MAKSUD BAIK SODARA UNTUK SIAPA? Rendra”. Selain posisinya yang visibel, tulisan ini menjadi mencolok sebab penulisannya menggunakan huruf kapital secara keseluruhan kecuali untuk tulisan “Rendra”. Perbedaan penggunaan huruf ini mungkin dimaksudkan bahwa tulisan berhuruf kapital merupakan katakata Rendra. Sampai sini kita masih dibingungkan, Rendra mana yang menulis ini. Bisa saja si pencoret bernama Rendra. Atau bisa saja yang dimaksudkan adalah Wibrodus Surendra Bawana Rendra yang pasca masuk Islam mengganti namanya menjadi Wahyu Sulaiman Rendra (W. S. Rendra), seorang penyair besar Indonesia yang dikenal kritis terhadap persoalanpersoalan sosial politik, seorang budayawan dan pendiri Bengkel Teater Rendra. Jika yang dimaksud adalah Rendra yang ini maka saya kira ini bukan sekedar iseng belaka. Ada satu puisi W. S. Rendra yang pada dua baitnya terdapat kata-kata yang sama persis dengan tulisan itu. Sajak Pertemuan Mahasiswa Matahari terbit pagi ini mencium bau kencing orok di kaki langit, melihat kali coklat menjalar ke lautan, dan mendengar dengung lebah di dalam hutan. Lalu kini dua penggalah tingginya. Dan ia menjadi saksi berkumpul di sini memeriksa keadaan. Kita bertanya : Kenapa maksud baik tidak selalu berguna Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga 8


Orang berkata : “Kami punya maksud baik” Dan kita bertanya : “Maksud baik untuk siapa?” Ya! Ada yang jaya, ada yang terhina Ada yang bersenjata, ada yang terluka. Ada yang duduk, ada yang diduduki. Ada yang berlimpah, ada yang terkuras. Dan kita di sini bertanya : “Maksud baik saudara untuk siapa? Saudara berdiri di pihak yang mana?” Kenapa maksud baik dilakukan tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya. Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang kota. Perkebunan yang luas hanya menguntungkan segolongan kecil saja. Alat-alat kemajuan diimpor tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya. Tentu kami bertanya : “Lantas maksud baik saudara untuk siapa?” Sekarang matahari, semakin tinggi. Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala. Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya : Kita ini dididik untuk memihak yang mana? Ilmu-ilmu diajarkan di sini akan menjadi alat pembebasan, atau alat penindasan? Sebentar lagi matahari akan tenggelam, malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok. Dan rembulan akan berlayar. Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda. Akan hidup di dalam bermimpi. Akan tumbuh di kebon belakang. Dan esok hari matahari akan terbit kembali. Sementara hari baru menjelma. Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan. Atau masuk ke sungai menjadi ombak samodra. Di bawah matahari ini kita bertanya : Ada yang menangis, ada yang mendera. Ada yang habis, ada yang mengikis. Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang mana! (Jakarta, 1 Desember 1977) Menurut beberapa catatan, puisi ini dipersembahkan Rendra untuk mahasiswa UI. 9


Adegan pembacaan sajak ini turut mengisi film besutan Sjuman Djadja berjudul Yang Muda Yang Bercinta produksi tahun 1997. Rendra bermain sebagai pemeran utama dalam film tersebut. Agaknya kita bisa menerka-nerka apa “maksud baik” dan siapa “saudara” yang terdapat dalam puisi itu. Tapi bagaimana dengan “maksud baik” dan “sodara” pada tulisan di gedung megah itu? Apakah “maksud baik” dan “saudara” yang terdapat pada Sajak Pertemuan Mahasiswa tersebut punya makna yang sama persis dengan yang terdapat pada tulisan si pencoret? Hemat saya, jika “saudara” dalam puisi Rendra itu tertuju (spesifik) pada Pemerintahan Orde Baru jelas maknanya berbeda sebab 2016 ini Orde Baru (katanya) sudah runtuh melalui peristiwa 1998. Namun jika puisi ini ditarik secara mimetik ke 2016, barangkali “saudara” versi Rendra dan “sodara” versi si pencoret bisa berjumpa pada satu target yang sama : Pemerintah. Rendra yang hidup di masa itu menembak pemerintah dengan sebutan “saudara” dan si pencoret meminjam “saudara”nya Rendra untuk menembak pemerintahan masa kini, spesifiknya Pemda Ciamis. Boleh jadi begitu atau bukan, lagi-lagi, banyak kemungkinan. Lantas, bagaimana dengan “maksud baik”? Ciamis, 18 Juli 2016

10


“ROBIN” | Colase on Paper | by : Rifki Syarani Fachry | Ciamis 2016

11


Foto ini diambil dari potongan video yang dirilis oleh aktivis anti-pemerintah Suriah Aleppo Media Center (AMC), terlihat dua bocah terluka dengan tubuh penuh debu, Aleppo, Suriah (17/8). (REUTERS)

D’oa Untukmu Negeri Syam ( konflik panjang tak berujung ) oleh : Setyawan

Assalamualaikum kita lihat d tv di medsos dan semua media selalu menayangkan konflik tak berujung di timur tengah dari mulai irak , kuwait , afganistan hampir semua nya negeri arab ingin di invasi tak lain dan tak bukan adalah campur tangan zionist dan amerika yg ingin menguasai ladang minyak di sana. tak berhenti di situ banyak anak dan wanita jadi korban membabi buta para penjajah ... masa depan mereka di luluh lantak kan oleh penjajah bahkan yg terjadi di suriah saat ini russia memakai bom kimia yg sangat di larang dalam perang. coba renungkan sobat apabila itu terjadi di negara kita pedulikah negara lain pada kita ayoo mulai sekarang mencoba peduli untuk saudara kita di negeri syam sana negeri yg di berkahi allah swt negeri gerbang terakhir akhir zaman dan tanda tanda kiamat ... doa dan bantuan real kita sangat berarti bagi mereka waalaikumsalam .. 12


REVIEW EVENT VROH :

“CIAMIS REBELLION SYNDICATE” Oleh : Azmy Rancu

M

erupakan perhelatan musik cadas yang sudah (masih baru) saja selesai digelar menjelang bulan puasa, lebih tepatnya tanggal 29 Mei 2016 bertempat di Gedung Koperasi Tumbal, Ciamis, Jawa Barat. CIAMIS REBELLION SYNDICATE diselenggarakan oleh Komunitas indie kreatif PLAT-D dan teman-teman CDMS dengan support dari distro underground METAL GEAR dan perusahaan rokok (234 nama disamarkan) Menampilkan 3 Band Bintang Tamu : BLIND TO SEE dan ROTTEN TO THE CORE dari Bandung juga FINAL ATTACK dari Jakarta namun sudah barang tentu ada penampilan dari Band2 lokal kenamaan lainnya. Acara ini menjadi salah satu bukti bahwa muda-mudi pecinta musik cadas di Ciamis khususnya masih tawakal dalam mengadakan event-event musik keras dalam scenan Priangan Timur. Latar belakang diadakan acara CIAMIS REBELLION SYNDICATE dengan mengundang 3 Bintang Tamu tadi adalah karena penyelenggara melihat bahwa anak-anak sekarang awam terhadap Band bukan dari rame atau tidaknya tapi perjuangannya edanlah dengan bertahan sampai hampir 20 tahun dari awal nge-rilis album sendiri bener2 D.I.Y. bikin rilisan merch sndiri dan dijual dengan uang itu baru bisa manggung dimana-mana sampai sampai sebesar sekarang, yaa sudut pandang dari situ dan di Ciamis audience-Nya emang kurang karena masih awam dan acara ini diadakan dengan tujuan merubah paradigma bahwa Band besar pasti berawal dari perjuangan yang gak main-main dan impactnya supaya band-band lokal agar keluar dan bisa lebih dikenal. ATUR FREKUENSI ZINE dalam kesempatan ini ikut berkunjung ke acara dengan membeli tiket tentunya, turut menikmati juga merepotkan dengan kedok modus baru yaitu “melapak zine” (ngabala lebih tepatnya) di event CIAMIS REBELLION SYNDICATE. Mungkin ini adalah pertama kalinya ATUR FREKUENSI ZINE bisa “Ngabala” di acara badag se-kaliber Priangan Timur, haturnuhun Kang Andi PLAT-D haturnuhun, Kang Iin, METAL GEAR juga Diez, Willy dan teman-teman CDMS lainnya yang saya lupa namanya hahaha hampura tulisanna butut. Berikut sedikit reviewreviewan CIAMIS REBELLION SYNDICATE dari ATUR FREKUENSI ZINE : CIAMIS REBELLION SYNDICATE menampilkan 14 Band termasuk 3 Band Bintang Tamu, dan pada pagi itu berangkat dari kostan setelah lelah mencari jalan pintas menuju Gedung Koperasi Tumbal Ciamis yang Lokasinya tepat berada dipinggir Jalan Raya dan kebetulan pada minggu pagi itu sedang dilaksanakan Car Free Day sehingga jalan utama ditutup, akhirnya kami sampai sekitar pukul 09.00 dan acara belum dimulai namun panitia sudah Nampak sibuk berlau-lalang, pada saat itu ROTTEN TO THE CORE sedang cek sound setelah selesai kembali lagi ke hotel. Dengan bantuan crew acara kami mulai beres-beres lapak bermodalkan sebuah meja yang disediakan panitia dan banner bekas yang dipilok ATUR FREKUENSI ZINE ditempel rapih di depan meja, 5-10 menit kemudian beres

13


dengan ATUR FREKUENSI ZINE Volume 1,2, dan 3 berjejer apik diatas meja hehe, akhirnya 09.30 band pertama “INSIDIOUS” dan berikutnya disusul 2 band berikutnya naik panggung namun audience kelihatan masih sepi. Sedang asyik-asyiknya melapak kami dihampiri 2 orang MC Acara CIAMIS REBELLION SYNDICATE, Laki-laki dan Perempuan yang namanya kami lupa hahaha mungkin karena terlalu serunya mengobrol sehingga perkenalan pun dilewatkan, beliau berdua berasal dari Tasikmalaya dan sering sekali dipercaya menjadi pembawa acara di berbagai event musik terutama musik cadas, saya tidak meragukannya terlihat dari kelancaran berbicara saking lancarnya perbincangan kami mengalir begitu derasnya karena kata-kata yang keluar dari mulut mereka berdua seakan tak berhenti wkwkwk ….

Perbincangan yang intinya beliau berdua sangatlah support dengan pergerakan membuat zine yang saya geluti hahaha dibuktikan dengan dipromosikannya Atur Frekuensi Zine di setiap MC membuka penampilan setiap band yang tampil di panggung CIAMIS REBELLION SYNDICATE tentulah saya senang bukan kepalang karena rasa-rasanya ini acara saya sendiri wkwkwk... Band-band lokal yang tampil tidak bisa diremehkan dapat dirasakan dari atmosfer stage yang sangat liar ketika mereka beraksi, area moshpit dipenuhi audience yang kebanyakan anak-anak usia SMP/SMA generasi baru yang masih bergairah, saya sendiri baru sempat masuk stage pada saat RINDU SVASTIMUKHA SEMU tampil, yaa band beraliran alternative rock / grunge ini selalu liar dalam aksinya di atas panggung dan yapp membanting gitar sampai rusak adalah hal sakral yang kerap kali dilakukan lead guitar sekaligus vokalisnya Rifki termasuk pada penampilannya pada saat itu, terhitung 7 kali gitar listrik itu diayunkan sekuat tenaga ke permukaan panggung beton yang keras itu membuat penonton terpaku melihatnya hahahaha. Keseruan tidak berakhir namun berlanjut dengan aksi band-band local cadas lainnya, ada HORITICAL dari Banjarsari dengan dentuman music Grind yang memacu adrenalin, ada SARKAS dari Tasikmalaya yang tampil membawakan salah satu single favorit saya “DEMONSTRAN” seakan nyali terisi kembali bila mendengarnya, ada KILLMEMOM band yang pernah sangat dibanggakan Ciamis ini kembali naik panggung setelah lama tertidur dari lelapnya hahaha membawakan hampir semua lagunya yang saya favoritkan membuat rasa rindu ini terobati, sedikit meliar di panggung dengan stage dive membuat saya agak asing karena sudah lama rasanya tidak berada di area moshpit wkwkwk … berikutnya ada DEATH FOR REVENGE, STRIKES DOWN, dan BOROCK area moshpit terbakar olehnya mungkin karena genre yang diusung memacu kepala seakan tak mau henti ber-HEADBANG hahahaha sayangnya ke-tiga Band terakhir hanya bias saya lihat dari luar stage karena sedang asyik melapak wkwkwk sedang asyik melapak saya dihampiri oleh Iin owner distro METAL GEAR yaa pemilik distro underground terbesar se-Ciamis itu berbincang sedikit dengan saya dan menyatakan akan kekecewaanya pada pengunjung acara CIAMIS REBELLION SYNDICATE yang diarasa masih kurang dan berharap supaya kedepannya lebih banyak lagi yang hadir dan support acara dengan MEMBELI TIKET !!!

14


Tak disangka-sangka ketika saya sedang melapak sambil melamun memperhatikan begitu bahenol dan seksinya SPG SPG Rokok yang hilir mudik menawarkan produk rokok dan main game seru dari rokok yang mensponsori acara CIAMIS REBELLION SYNDICATE pada satu persatu audience yang datAng wkwkwk belum sempat air liur menetes karena melihat SPG tadi tiba-tiba lapakan saya dihampiri seseorang berkacamata saya kira siapa ternyata dia Vokalis “FINAL ATTACK” yang baru saja datang dari Hotel ke stage, dia sangat meng-apresiasi ATUR FREKUENSI ZINE dibuktikan dengan caranya mengobrol dan tentu saja membeli zinenya haha kesenangan saya tidak berakhir karena tak lama berselang rombongan “BLIND TO SEE” datang dan hal yang sama juga dilakukan sang vokalis dan tak disangka rombongan mereka juga diikuti Bloodturtle yang tidak lain adalah Vokalis band punk TURTLES JR mereka semua saya idolakan sejak lama dan ternyata menaruh apresiasi dan membeli ketiga volume ATUR FREKUENSI ZINE padahal dari semua pengunjung yang datang ke acara tidak ada satupun yang membeli hahahaha teu payu di lembur sorangan tapi dihargaan ku batur teu nanaonlah Akhirnya tiba di akhir acara dengan penampilan bintang tamu pertama yaitu “FINAL ATTACK” stage begitu liar, Band beraliran hardcore ini membawakan single-single andalan diantaranya yang saya favoritkan “CAN'T BREAKAWAY” dan “FALSE HOPE” dan dilanjutkan dengan penampilan “ROTTEN TO THE CORE” yaa Band Punk Rock asal Bandung ini membawakan banyak lagu diantaranya “POLICE ON MY BACK” yang juga saya favoritkan hehe namun sayang entah kenapa penonton mulai sepi pada saat itu, entah karena band ini masih asing atau bagaimana kami tak menduga akan sperti itu jadinya, dan akhirnya tiba disaat Band yang paling saya favoritkan yaa “BLIND TO SEE” Band beraliran Oldschool HC yang lebih mengarah pada YOUTH CREW-nya “YOUTH OF TODAY” dkk. Hehe dan akhirnya saya dengan segenap energi yang tersisa mengeluarkan segala daya daan upaya ikut berjibaku di moshpit bersama kawan2 seangkatan lain dan entah berapa kali saya melakukan aksi “stage dive” tenggelam dalam Lagu2 andalan “BLIND TO SEE” Seperti “HIJAU DAMAI” , “SADAR” , “WHAT WILL REMAIN” , “STRAIGHT EDGE PRIDE” , dan lain-lain yang kesemua lagunya saya favoritkan tanpa kecuali, Azis sang vokalis tak jemunya berjngkrak-jingkrak diatas panggung walaupun sempat terjadi Keributan atau gelut yang terjadi antara oknum auidence tapi acara berakhir memuaskan dengan ditutup oleh single “YOUTH CREW” milik YOUTH OF TODAY hehe ... dan saya pulan gdengan kepuasan yang tak ada habisnya hingga saat ini. BRIKUT INI GAMBAR-GAMBAR DAN DOKUMENTASI FOTO YANG BERKAITAN DENGAN ACARA “CIAMIS REBELLION SYNDICATE” :

15


16


“NOT FOR SALE” | DIGITAL Colase | by : DIEZ (REVENGE ART) | Ciamis 2016 17


Intelektual Bebal yang Paling Menyebalkan ! Oleh : Anonim

"Mahasiswa menjadi menjijikkan bukan hanya karena kelemahan mereka, tetapi juga karena kepuasan diri mereka sendiri dan kecenderungan mereka yang tak sehat untuk berkubang dalam alienasi, berharap hal tersebut akan menjadi menarik di tengah ketidakmenarikan mereka. Mahasiswa adalah budak-budak yang sabar, dimana semakin banyak rantai otoritas yang mengikat maka semakin mereka merasa bebas. Seperti halnya keluarga baru mereka, universitas. Mereka menganggap diri mereka sebagai kalangan spesialis yang paling independen, padahal nyatanya, mereka secara langsung dan sukarela bersikap patuh pada dua sistem otoritas sosial yang terkuat: keluarga dan negara. Mahasiswa adalah anak yang patuh dan penurut. Mengikuti logika anak penurut, mereka membagi segala nilai dan mistifikasi sistem serta mengonsentrasikannya ke dalam diri mereka sendiri." Cuplikan di atas berasal dari pamflet gerombolan Situationist International dan mahasiswa radikal University of Strasbourg berjudul 'On the Poverty of Student Life', diedarkan tahun 1966 yang kemudian menjadi salah satu pemicu Pemberontakan Paris '68. Ya! 'Mahasiswa' adalah status kebanggaan sebab konon katanya mengemban tugas sebagai pembawa perubahan. Mitos? Tentu saja. Tidak perlu kita merasa berdosa untuk menyebut sesungguhnya kampus adalah refleksi atas apa yang terjadi di luar sana. Sehingga kita tidak perlu heran pula melihat masyarakat masih memisahkan politik dari kehidupan, padahal 'politik' adalah pemikiran sekaligus aksi yang kita jalani sehari-hari, tetapi kemudian direduksi menjadi sekadar berpartisipasi dalam pemilihan umum. Karena kalangan yang katanya paling intelektual inipun juga tak pernah menyadari seberapa pentingnya peran politis mereka. Agaknya mahasiswa juga telanjur lupa ingatan bahwa selepas dari kampus dengan segera mereka akan bergabung bersama kelas-kelas yang tertindas: menjadi sekrup kapital, dimapankan lalu dikebiri. 18


PENGalaman pribados :

“DIONTROG DAN DIRIUNG OLEH FRONT PEMBELA ISLAM” Oleh : Azmy Rancu

P

engalaman ini adalah pengalaman yang paling mendebarkan sekaligus konyol yang pernah saya alami dalam hidup ini, mendebarkan karena ini pertama kalinya saya berhadapan langsung dengan sesuatu yang selama ini saya tentang dari belakang yaa saya berhadapan dengan 5 orang anggota FPI, Yaa FPI (Front Pembela Islam) Ormas Fasis dengan label Agama yang lebih cocok dibilang ormas preman-preman berjubah kiyai, yaa begitulah kenyataannya bagi saya yang pernah berhadapan langsung dengan mereka wkwkwk. Jadi ceritanya saya menuliskan opini reaktif di sosmed sekaligus protes saya terhadap FPI secara tersirat dan khususnya tersurat pada 2 orang anggota mereka yang terang-terangan membuat postingan di Facebook yang berisi ancaman pembunuhan dan penolakan kedatangan Bupati Purwakarta (Dedi Mulyadi) yang pada saat pertengahan bulan Juli akan datang ke daerah saya dan berita itu disorot banyak media nasional, Rancah Ciamis dan singkat cerita gara-gara tulisan itu saya “diontrog” atau didatangi ke rumah lalu diajak bicara baik-baik di Masjid Agung Rancah, awalnya saya menolak untuk mau tapi bapak saya berpikiran lain, beliau menyuruh saya untuk berani bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan dan tenanglah katanya nanti Bapak nyusul dengan Bissmillah pergilah saya ke Masjid pada saat itu kira2 pukul 18.25 WIB . Setelah sampai di Masjid saya disambut oleh riungan melingkar yang belum lengkap karena sudah disediakan tempat untuk saya duduk, dihadapan saya pada saat itu nampaklah 5 orang, denga 4 diantaranya sosok berpakaian jubah layaknya Kiyai yang salah satunya adalah orang yang mengancam mebunuh Bupati tadi layaknya orang tingkat keimanan angkasa saja dan satu diantara mereka berbaju biasa yang ternyata adalah kuasa hukum FPI, dan dialog pun dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan bertubi-tubi yang mereka lontarkan ke saya, kebanyakan dari pertanyaan itu sungguh konyol ditelinga saya seperti : “BENER ENTE YANG NULIS POSTINGAN INI ? ENTE DIBAYAR OLEH SIAPA ?!!!” Sungguh konyol mengingat tulisan saya dibuat atas dasar pandangan dan keinginan sendiri tanpa unsur apapun dari luar apalagi ada yang bayar saya jamin tidak akan ada yang sudi setidaknya belum wkwk dan sebenarnya pertanyaan itu harusnya saya lontarkan balik kepada mereka, “FPI dibayar oleh siapa ? dan ente dibayar oleh siapa nanya saya dibayar oleh siapa ?” yaa seandainya saya berani. “ENTE IKUTAN PAGUYUBAN PASUNDAN HAH ?!!!” Apa hubungannya sih ? kasihan Paguyuban Pasundan Ciamis dituduh terlibat karena saya yang samasekali tidak mengenal apalagi jadi anggotanya 19 :


Dan seterusnya salah satu dari mereka yang adalah pengancam Dedi Mulyadi melontarkan pernyataan-pernyataan yang sungguh konyol kepalang diantaranya : “KARENA POSTINGAN DAN TULISAN ENTE DI SOSMED ITU, ENTE BISA DIHUKUM DIJERAT OLEH PASAL IT DAN PERLAKUAN TIDAK MENYENANGKAN !” Oke-oke wait tulisan saya yang begituan saja bisa kena pasal lalu dihukum, nah kalau yang bikin postingan tulisan ancaman pembunuhan terhadap seseorang apalagi Bupati kaya kamu hey gimana yahh ? Heelloowww Hellloww hayooh mabok siah ! “YEUH ENTE TAU GA ? BAPAK SAYA ADALAH KETURUNAN RADEN KIAN SANTANG DAN IBU SAYA ADALAH KETURUNAN RARA SANTANG ? Walaupun notabene kedua nama tadi adalah tokoh ulama tapi keturunan siliwangi juga dan padahal di postingannya secara gamblang si kehed FPI ini menulis “WAHAI DEDI MULYADI SI RAJA MUSYRIK YANG MENGAKU-NGAKU KETURUNAN SILIWANGI DAN SUAMI DARI NYI RORO KIDUL ?” WTF ? Siapa yang sebenarnya mengaku-ngaku keturunan siapa haduhh ?!!! Dan akhirnya Adzan Isya’ berkumandang dialog berakhir dengan damai dan islah (padahal saya dendam asli) saya hanya bisa bersikap diam dan meng-iyakan apapun yang mereka katakan karena takut dengan ancaman Hukuman juga pasal-pasal tadi dan karena sikap saya itu pada saat pulang saya dimarahi Bapak karena katanya saya tidak bisa mempertahankan pendirian, maklumlah saya berani datang sendiri dan berahadapan dengan 5 orang saja sudah bagus kan ? saya bukan manusia super loh. Karena kasus ini teman saya mengenalkan saya dengan seorang temannya lagi di Ciamis yang temannya itu (aduh lieur) sebut saja Anggrek lah karena Mawar untuk perempuan, pernah juga mengalami kasus yang sama dengan saya tapi lebih parah karena Anggrek sampai pada tahap diancam akan dibunuh karena beliau menulis postingan tentang Anggota FPI Ciamis yang melakukan sweeping orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan padahal si kehed anggota FPI itu juga ada yang melihat tidak berpuasa juga bahkan konon katanya tanpa bukti yang jelas si anggota FPI yang melakukan sweeping itu sedang dalam keadaan mabuk “teler”, yasudahlah dan saya sempat berbincang dengan Anggrek menurut Anggrek ada banyak teori konspirasi tentang siapa pembentuk FPI sebenarnya, ada yang bilang FPI itu sayap Golkar ada juga yang lebih parah bahwa FPI itu bentukan Illuminati hahaha dan ada yang bilang juga FPI itu bentukan militer dll. Mungkin teman-teman bertanya (kalo engga juga gak apa sih) seperti apakah postingan/tulisan yang menyebabkan saya disered FPI daerah saya ? berikut tulisannya yang menurut banyak teman terlalu tendensius hahaha silahkan dibaca : Rancah adalah salah satu kecamatan di Utara Kabupaten Ciamis, tidak ada yang spesial dari daerah ini kecuali alamnya yang masih asri, suasana tenang, aman, tentram dan tentu masyaraktnya yang dikenal ramah juga religius menghasilkan corak kehidupan yang indah bersahaja dan mungkin hal-hal itulah yang membuat orang-orang yang datang ke Rancah senang tinggal berlama-lama atau bahkan menetap disini, maka tidak salah atau bahkan tepat sekali jika banyak yang menyanjung tanah kelahiran kedua Orang Tua Saya ini dengan slogan "Rancah Betah" yaa itulah kalimat sakral yang kerap diucapkan pejabat dan UlamaUlama setempat diselipkan di pidato dan ceramah-ceramahnya, bagai makanan sehari-hari. Rancah dalam seminggu terakhir ini agak sedikit dihebohkan dengan berita bahwa daerahnya akan kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Purwakarta ya siapa tidak kenal Bapak Dedi Mulyadi, pemimpin nyentrik dengan ciri khas pakaian pangsi dan iket yang selalu ia pakai kemana-mana dan yang paling penting adalah fanatismenya pada budaya khususnya budaya Sunda bisa dilihat dari programprogram yang sifatnya melestarikan budaya Sunda selama kepemimpinannya di Purwakarta hingga saat ini membuat Kang Dedi amat Populer di Indonesia khususnya Jawa Barat bahkan karenanya konon di Rancah ke-populerannya melampaui Bupati Ciamis itu sendiri, beliau diundang di acara pentas kebudayaan sunda yang diadakan masyarakat setempat tepatnya di Desa Dadiharja Kecamatan Rancah yang rencananya diadakan Sabtu malam, 16 Juli 2016. Masyarakat Kabupaten Ciamis patut bersenang hati khususnya Kecamatan Rancah bisa kedatangan orang populer semacam beliau terlepas dari sumbangsih atau dampak yang akan ditimbulkan nantinya saya yakin masyarakat Rancah akan menyambut dengan ke20 ramah-tamahannya


sehingga "Rancah Betah" itu bisa dirasakan oleh Bupati Purwakarta dan membawa cerita dan kesan bagus apalagi pasti akan banyak media nasional yang menyorot hal ini. Tapi ternyata semua itu telah jelas-jelas dinodai oleh ulah dua orang oknum ulama, padahal saya sendiri sebagai warga setempat baru tau loh dari banyak Alim Ulama setempat yang saya hormati ternyata ada beliau berdua yang mengaku ulama berpengaruh di Kecamatan Rancah katanya, tapi kok rasarasanya secuilpun saya tidak terkena "pengaruhnya" itu dan salah satu dari beliau berdua mengaku sebagai pimpinan sebuah padepokan yang namanya mengandung kode angka 212 identik dengan tulisan di dada dan kampak milik pendekar silat fiksi (Wiro Sableng), dengan ke"sableng"annya beliau berdua mengancam dengan terang-terangan lewat postingan di akun facebook masing-masing bahwa akan membunuh Pak Dedi Mulyadi jika bersikukuh menginjakan kakinya di Rancah, alasannya adalah Dedi Mulyadi dianggap sebagai sosok kelewat musyrik yang suka membangun patung di tiap perempatan di Purwakarta tapi yang saya heran kenapa di postingannya ulama ini tetap mencantumkan kata "Tanah Galuh" diambil dari nama kerajaan "Galuh" yang telah lama runtuh dan notebenenya adalah Kerajaan Hindu yang menyembah patung atau benda mati yang dalam Agama saya disebut "Musyrik" tapi ah sudahlah terlalu jauh ... inti dari tulisan saya ini adalah janganlah merusak nama baik Rancah yang akan ditimbulkan nantinya apalagi mengatasnamakan umat islam dengan ulah seperti itu dan sungguh amit-amit bila ancaman mereka benarbenar terjadi akan memalukan masyarakat Kabupaten Ciamis khususnya Rancah bahkan semua orang menjadi dipermalukan bahkan jika sadar dirinya sendiri pun dibikin malu begitu tidak mencerminkan alim ulama melainkan tukang teror murni alias teroris.

21


“ERA APA INI SEBENARNYA ?” | TINTA CHINA on Paper | by : KOKOMIXXX | TASIKMALAYA 2016

22


“Semakin heran ... Jika pergerakan yang bertujuan mencerdaskan saja dilarang dan dibubarkan secara paksa bahkan berujung kekerasan oleh aparat seperti yang dialami teman-teman “Perpustakaan Jalanan Bandung” Sabtu (20/08/2016). Dan jika kritik, saran, aspirasi saja dibungkam, dikecam,dibubarkan dan dituduh mencemarkan Nama baik seperti yang dialami teman-teman “Kontras” ... maka terlintas dibenak saya “ERA APA INI SEBENARNYA” sama seperti yang dikatakan teman-teman “KONTRAS”.” -KOKOMIXXX-

23


24


“TAHU KAU MENGAPA AKU SAYANGI KAU LEBIH DARI SIAPAPUN ? KARENA KAU MENULIS SUARAMU TAKKAN PADAM DITELAN ANGIN, AKAN ABADI, SAMPAI JAUH, JAUH DI KEMUDIAN HARI.” -Pramoedya Ananta Toer-

25


“MOTHER THE FIGHTER” | PEN on Paper | by : FAISAL RACHMAN A.K.A. CLUDHTHIRTEEN | BANJAR 2016

26


?

SURAT DARI HATI, BERBALAS HATI Oleh : Butuhspasi Tuan, perkenalkan nama saya hati. Saya ingin bercerita bahwa sudah 71 tahun bangsa ini dikelola kepala, bukan hati. Bagi pikiran, alasan datang lebih dulu. Hati sebaliknya, cinta datang lebih dahulu kemudian segala sesuatu menyusul. Tuan, tentu saja saya menyambut tuan dengan hangat. Karena kehangatan datang dari hati, bukan kepala. Sungguh, kepala selalu ingin mengambil lebih tapi hati selalu ingin memberi lebih. Itulah bedanya. Tuan, bangsa ini adalah keseluruhan kita. Jadi, kalau tuan menemukan di suatu tempat ada yang salah, disitu hati tak ada. Sudah terlalu banyak tempat untuk melatih kepala, tak ada tempat untuk melatih hati, apalagi dengan memakai konsep full day seperti saran tuan. Maka, jika setiap orang benar menggunakan hati, semua akan baik-baik saja. Terima kasih. Salam hormat. dari hati.

27


IDEOLOGI DI BALIK ROKOKKU ! Oleh : Mohamad Sobary

T

ulisan ini sebenarnya akan dipakai sebagai bagian dari pengantar buku; 'Merokok Itu Sehat'. Tulisan ini diperuntukkan hanya untuk kaum perokok. Yang bukan perokok mohon tak usah ikut membaca. Nanti dikira ajak-ajak. Biarkan kami kaum perokok meneguhkan keyakinan kami. Toh tulisan ini tidak mengeluarkan asap di fesbuk Anda. Kami sudah ikhlas dilarang merokok di mana-mana. Tapi mosok di fesbuk mau melarang-larang juga? Please deh dong, eh, dong deh! Seorang yang hingga umur 58 th tak pernah merokok, dan tiba-tiba merokok, jelas bukan karena salah pergaulan. Selama ini tak pernah ada yang salah dalam pergaulan saya. Para perokok berat di antara kenalan, teman dan sahabat, maupun anak buah di kantor, tetap menjadi perokok berat dan saya tak terpengaruh, kecuali merasa sumpek dan panas. Merokok tidak sehat. Merokok mempengaruhi kesehatan lingkungan. Merokok mencabikcabik ekonomi perokok dari keluarga miskin. Merokok menyebabkan kanker, impotensi, merusak janin, sudah saya baca dengan sebaik-baiknya dan pesan terselubung agar orang tak merokok, saya taati. Di sana dengan sendirinya mungkin ada kebenaran. Jadi saya tak pernah berusaha untuk merasa tak setuju dengan anggapan-anggapan itu. Tapi sesudah membaca tulisan Wanda Hamilton bahwa data yang diklaim sebagai kebenaran oleh para pejuang anti rokok dianggap tidak sahih, saya mulai terlibat dalam pemikiran tentang benar-salah di dalamnya. Dan ketika disebutkan bahwa yang terjadi di tengah gerakan anti rokok itu sebenarnya perang bisnis yang tidak adil, saya memperkukuh pemikiran mengenai ketidakadilan ini sebagai bagian dari kekuatan sosial-ekonomi yang patut diperhatikan lebih seksama. Sikap tidak adil tak bisa dibiarkan begitu saja. Kemudian ketika Bloomberg Inisiative mengumumkan bahwa lembaga itu menyeponsori ilmuwan, kaum profesional, lembaga penelitian, lembaga yang mengamati produk dan kenyamanan hidup masyarakat yang membelinya, juga, termasuk, menyeponsori lembaga keagamaan, agar membuat fatwa haram atas rokok, maka jelas bagi saya, bahwa ada sesuatu tingkah laku yang mencerminkan keserakahan global.

28


Banyak pihak dipengaruhi dengan duit. Para pejabat di Departemen, tingkat menteri, di bawah menteri, gubernur, bawahannya, bupati atau wali kota dan bawahan mereka, semua menjadi korban yang berbahagia, karena limpahan duit yang tak sedikit jumlahya untuk masing-masing pihak. Mereka menjadi korban kecil, karena harus membuat aturan dan sejumlah larangan merokok, yang mungkin tak sepenuhnya cocok dengan hati nurani. Tapi apa artinya hati nurani di jaman edan ini dibanding duit melimpah? Para pejabat itu rela membunuh hati nurani mereka sendiri demi duit. Dan sayapun makin marah. Kemarahan itu makin jelas dan makin jelas bentuk ideologinya. Dengan begitu apa yang pribadi, bisa dikesampingkan. Gerakan itu alur rasionya demi kesehatan lingkungan. Tapi tak tahukah mereka, bahwa di balik logika kesehatan itu ada keserakahan kaum kapitalis asing yang hendak menguasai bisnis global di bidang kretek? Kretek kita sangat khas. Dan di negeri orang bule, kretek kita menghantam telak perdagangan rokok putih mereka. Kretek unggul. Dan karena itu mereka berhitung bagaimana kretek bisa mereka caplok. Djie Sam Soe Sampoerna sudah dikuasai Phlilip Morris. Bentuk sudah dikuasai BAT, yang sejak puluhan tahun lalu hendak mencaplok kretek kita. Pada mulanya saya bergabung dengan asosiasi Petani Tembakau (APTI) Jawa Tengah, sebagai penasihat para pengurusnya. Saya wira-wiri ke daerah tiga gunung: Sumbing, Sindoro, Perahu. Sambil melakukan penelitian, saya juga melakukan advokasi, membela para petani tadi (red: industri kretek yang masih berada di tangan Indonesia adalah Djarum, Gudang Garam, Djeruk dari daerah Kudus, Wismilak). Tapi persoalan berkembang sangat cepat. DPR menyusun RUU. Pemerintah menyusun RPP. Intinya hendak membunuh kretek. Dan petani dipaksa melakukan alih fungsi lahan, untuk bercocok tanam lain selain tembakau. Ini sudah merupakan kekerasan dan pelanggaran hak hidup yang luar biasa, karena pengaruh para kapitalis asing makin besar. Bagi saya, mereka bukan lagi kapitalis, melainkan kapitalis yang serakah sekaligus kolonialis dan imperialis. Kapitalis silakan saja berebut lahan bisnis dan melakukan perang bisnis secara fair, terbuka, dengan semangat kompetisi bebas yang dibangggakan Amerika Serikat. Tapi bukan kompetisi bukan perang dagang yang terjadi. Semangat kaum penjajah seperti di zaman VOC dulu, lahir kembali dalam bentuk baru. Dengan memperalat —atau mungkin kerjasama— dengan pejabat, aktivis, kaum profesional, ilmuwan dan kaum rohaniwan yang bekerja di lembaga keagamaan —langkah mereka menjadi makin kukuh. Dan saya pun makin gigih melakukan perlawanan dengan tulisan. Sebagai warga negara Indonesia, yang hidup di sini, makin dan tenteram di sini, relakah saya membiarkan orang asing berjumpalitan membunuh bisnis bangsa kita sendiri? Saya tidak rela. Melihat kaum profesional, aktivis, ilmuwan, rohaniwan, teman-teman saya dijerumuskan ke jurang kehinaan macam itu, haruskah saya diam? Saya tidak rela. Tapi apakah dengan begitu saya tak sadar telah membela kapitalis? Saya membela kapitalis Indonesia yang membayar pajak untuk negeri kita, yang memberi lapangan kerja bagi bangsa kita, yang membayar banyak pungutan, dan hitunglah cukai yang enam puluh lima trilliun itu, semua untuk Indonesia. Kalau saya membela mereka, dan melawan kapitalis yang sekaligus kolonialis dan imperialis, apa yang salah?

29


Saya membela petani. Saya membela pabrik, dan semuanya demi melawan kolonialis dan imperialias yang kejam, dan menghancurkan kehidupan bangsa-bangsa Asia, Afrika dan Amerika Latin. Efek kolonialisasi dalam jiwa bangsa kita belum sembuh. Kita masih merasa minder pada bangsa Barat. Kita masih menganggap mereka suri teladan mulia. Tak ada kemuliaan bagi penjajah. Negeri kita hancur karena mereka. Kita diadu domba karena duit. Kita bertengkar karena alasan palsu. Keuntungan ada di kaum kolonialis. Dan saya waspada. Ideologi melawan kaum kolonialis dan imperialis menggumpal dalam diri saya. Lalu muncullah sebuah penelitian ilmiah Prof. Sutiman, ahli biologi, dari Universitas Brawijaya, Malang, yang mengembangkan penelitian bertahun-tahun sebelumnya, yang dilakukan Dr. Gretha Zahar. Ibu Gretha, ahli fisika yang gigih menolong para penderita kanker yang tak sembuh di rumah sakit. Di tangan beliau mereka sembuh. Juga isteri Prof. Sutiman yang menderita kanker payudara. Maka, sejak itu Prof. Sutiman, ahli biologi itu lalu melakukan penelitian laboratorium dengan temuan mengejutkan: bahwa kretek itu sehat. Ibu Gretha memproduksi kretek sehat itu buat penyembuhan para pasien. Kretek itu disebut Divine Kretek. Isinya protein, asam amino dan banyak zat bagus lainnya. Asam amino mengganti sel-sel tubuh yang mati. Membuat kita, yang sudah degeneratif, menjadi regeneratif lagi. Dan saya pun merokok pada usia 58 tahun lebih beberapa bulan. Saya merokok karena ideologi yang saya sebutkan di atas.

30


BONUS CD ALBUM E.P. :

RINDU SVASTIMUKHA SEMU “DEAD AS A DOORNAIL X (EXTRA TRACK) KOMPILASI TIDAK SELARAS AVALIABLE IN THIS EDITION !

31


“VOODOO IS STILL ALIVE” | PEN on Paper | by : WILLY “MORPHEGOAT ART” | CIAMIS 2016 32


TULISAN-TULISAN CURIAN PILIHAN

“MI AI ZINE TEH NAONSIH ?!”

B

anyak sekali teman-teman sudah puluhan bahkan ribuan (edan lebay) yang bertanya pada saya setelah membaca “Atur Frekuensi Zine”, mereka bertanya “Mi ai zine teh naonsih ?” , lalu saya jelaskan setau saya, namun banyak dari mereka yang masih tidak mengerti jenis majalah apa yang publikasinya terbatas dan rilisannya hasil fotokopian dengan konten dan isi yang dibuat bebas tak terikat apapun kecuali batas yang dibuat maker-nya sendiri haha lalu dengan jawaban penolong saya katakan pada mereka “Geus we searching sorangan loba ieuh penjelasanna di internet !!!”, tapi tetap saja kebanyakan dari mereka malas atau memang ga mau untuk sekedar searching. Nah pada kesempatan ini saya ingin membantu teman-teman karena merasa punya tanggung jawab sebagai zinemaker lokal baru di daerah saya dengan sedikit tulisan-tulisan curian pilihan dari internet (bebas dong katanya anti copyright wkwkwk) tentang apa itu zine terlepas dari benar atau tidaknya saya ga peduli yang penting sama-sama belajar dan kalimat “MI AI ZINE TEH NAONSIH ?!” tidak sering lagi saya dengar hehehe ... silahkan di read :) KOMUNIKE No.3 / JULI 2002 APA BAGUSNYA ZINE? Sebuah manifesto Kolektif Kontra Kultura mengenai zine Seorang penyair bernama Eduardo Galeano pernah menulis sesuatu tentang utopia . . . “Dia berada di horizon . . . saya berjalan dua langkah, dia bergerak dua langkah menjauh. Saya berjalan sepuluh langkah dan horizon berlari sepuluh langkah menjauh. Tak peduli berapa banyak langkah yang saya ambil, saya tak akan pernah bisa meraihnya. Apa bagusnya utopia kalau begitu? Itu dia: bagus untuk dijalani.” Ada beberapa hal yang harus diwujudkan, sesuatu yang ideal tentang bagaimana sesuatu dapat terjadi, kalau saja orang-orang memiliki keberanian menembus batas, melampaui batas-batas yang aman, menembus rutinitas dan artian-artian baku yang eksis saat ini. Tetapi, sebagaimana pengertian Galeano bahwa utopia adalah kebohongan—walaupun merupakan sesuatu yang penting.

33


Kebohongan ini membuat orang-orang untuk berjalan ke depan, untuk berimajinasi tentang sesuatu yang berbeda, walaupun kenyataan saat ini sama sekali tidak memberi ruang pada suatu alternatif. Utopia adalah sesuatu yang bagus untuk dijalani. Zine juga, adalah sesuatu yang juga bagus hanya saat dijalani. Di sebuah alur jalan dimana zine ternyata juga hanya merupakan sebuah kebohongan, dimana zine menjanjikan sebuah mimpi melawan alienasi; sesuatu yang ternyata tak dapat direalisasikan olehnya di luar batas konteks dan kerangka subkulturalnya, tapi tetap saja, zine memang bagus hanya untuk dijalani. Telah begitu lama saat para pembuat zine melakukan pencarian terhadap sesuatu yang tak pernah dapat mereka temukan—tak akan pernah dapat dalam masyarakat tontonan yang luas ini. Pencarian yang tak tampak untuk sesuatu yang otentik adalah sebuah proyek gagal. Tapi tanpa perjuangan yang seakan tak menghasilkan apapun seperti ini, mereka akan menyerah pada sesuatu yang lebih buruk—tirani saat ini. Zine dan subkultur-subkultur yang tak terlihat, memang sudah sejak awalnya tampil berupa kebohongan yang memberi arah dan makna, solidaritas serta sebuah sensasi kebebasan (kebebasan memang sebuah sensasi, dan itu kenyataannya). Dalam melawan dunia yang menekan kita untuk tetap stagnan, zine justru membantu kita untuk maju ke depan. Zine, dengan segala keterbatasannya dan kontradiksinya, menawarkan sesuatu yang penting pada orang-orang yang membuat dan menikmatinya: sebuah tempat untuk dijalani. Dalam bayang-bayang kultur dominan, zine dan subkultur yang tak terlihat ini telah menandai sebuah ruang bebas: sebuah ruang dimana imajinasi dan eksperimen, yang memiliki cara baru dan sangat idealistis dalam cara berpikir, berkomunikasi, bereaksi serta menjadi ada. Atau seperti yang oleh Hakim Bey, seorang teoris anarkis dan zinester, disebut sebagai sebuah strategi dari TAZ atau Zona Otonomi Temporer. Bey menerangkan bahwa: “kekuatan terbesarnya terletak pada ketidaktampakkannya—negara tak dapat menemukannya karena sejarah tidak memiliki definisi untuk hal ini”. Ideal dari subkultur yang tak terlihat ini—sebagai sesuatu yang otentik—menawarkan sebuah tantangan pada masyarakat modern. Dan subkultur ini menciptakan sebuah zona otonomi temporer untuk bereksperimen dengan bentuk-bentuk novel mengenai produksi dan organisasi sosial. Praksisnya, seperti sebuah kultur yang dapat menembus batas alienasi produksi serta memiliki jaringan komunitas ini, dapat menjadi indikator tentang arah mana yang akan diambil oleh masyarakat masa depan, atau tentang idealnya sebuah utopia sesuai dengan apa yang telah tergariskan. Tanpa parade kekuatan, partisipasi dalam subkultur zine bersifat menyenangkan. Ditanyakan tentang alasan mempublikasi zine, Karen Eliot dari zine “Senyum Palsu” mengatakan: “Untuk mengubah dunia. Mungkin memang nggak akan berhasil, tapi adalah suatu kesenangan saat mencobanya”. Zine, dalam isinya, bentuknya, dan pengorganisasiannya, mengkonstitusikan sebuah alternatif yang ideal tentang bagaimana hubungan antar manusia, kreasi dan produksinya dapat terorganisir dengan baik. Kritisnya, kekuatannya terletak bukan pada apa yang mereka katakan atau lakukan, tapi dalam keberadaan zine itu sendiri—the medium is the message. Zine adalah politik yang mengatakan sesuatu dengan memberi contoh. Walaupun dalam level politis makro hal ini seakan tak memberi efek apapun, dalam level mikro justru mendemonstrasikan pada siapapun yang mendapatkannya bahwa hal tersebut adalah sebuah resistansi. Setelah kejatuhan Komune Paris di tahun 1871, dan setahun sebelum kematiannya, anarkis Mikhail Bakunin mengutarakan bahwa revolusi telah gagal. “Ya, kamu benar,” tulisnya pada seorang kawannya, “revolusi untuk sementara waktu telah kembali ke tempat tidurnya, kita terjatuh kembali pada sebuah periode evolusi, yang dapat dikatakan bahwa salah satu revolusi bawah tanah, tidaklah mengesankan sama sekali”. Walaupun dalam pesimisme Bakunin, sebenarnya terletak optimisme. Saat gelombang besar revolusi terlihat stagnan, dia tetap menyimpan harapan bahwa semangat revolusinya tidak akan pernah padam. Zine memang bukan sebuah revolusi, tapi itulah yang disebut oleh Bakunin sebagai: “revolusi bawah tanah (yang) tidaklah mengesankan sama sekali,” dan dalam ketidak terlihatan ini terletak sebuah impian utopia dan sebuah harapan radikal. Seperti apa yang dikatakan oleh Tad Hirsch sebagai berikut: Pada intinya, zine adalah tentang ekspresi dan komunikasi. Dalam masyarakat dimana kedua hal tersebut tidak eksis, mendorong, membuat dan mempublikasikan zine telah merepresentasikan sebuah aksi revolusioner. Jam-jam panjang yang dihabiskan untuk menulis, menggambar, melay-out, dll. adalah jam-jam yang tak digunakan untuk sekedar dihabiskan di depan layar televisi, dihabiskan untuk konsumerisme, atau untuk berbagai hal lainnya yang sering digunakan untuk membunuh waktu luang oleh sebagian besaar masyarakat kita. Aksi yang mengusahakan pendistribusian zine, merepresentasikan sebuah hasrat untuk meraih individu lain, untuk berbagi ide dan mendapatkan tanggapan. Dengan kata lain, hal itu merupakan langkah pertama dalam memapankan interaksi manusia yang otentik, sebagai sebuah oposisi terhadap basabasi orang-orang di café, market atau saat berpapasan di jalanan. Saat zine dapat menjadi pelayanan bagi kepentingan pribadi, dan kadang tampak bodoh, zine juga dapat membuat berpikir keras, memainkan emosi dan mendorong respon. Zine dapat mendorong terbentuknya sebuah komunitas yang kreatif, terbuka dalam diskusi, tanpa intervensi institusi legal”.

34


Kami setuju dengan Ted pada keseluruhannya, tapi pada satu point: ocehannya adalah harapan dan janji tentang politik dari zine dan subkultur yang tak terlihat pada titiknya yang paling tinggi. Hal inilah yang membuat kita semua tetap menjalaninya. Terdapat sesuatu tentang materialisasi zine—kita dapat merasakannya, menyelipkannya di tas, membacanya di bis kota, memberikannya si even-even massa—apapun bentuknya. Hal itu juga tidak penting. Tak peduli apa media penyampaiannya, selama media massa masih eksis, maka begitu juga dengan komunitas mikro; selama pasar masih menentukan nilai-nilai hidup, maka begitu juga dengan komunikasi yang tak tak terlihat yang berlandaskan rasa cinta dan kemarahan; dan selama sistem ini tetap seperti ini, maka akan eksis teruslah catatan-catatan gelap dan anonimus dimana-mana. ***** Hal-hal tersebut di ataslah yang membuat kami secara kolektif mempublikasikan, mengkopi-ulang, mendistribusikan zine dalam berbagai bentuknya. Walau demikian, kami masih membutuhkan dan mencari zine-zine yang terlupakan, tersisihkan, membutuhkan distribusi, untuk memperkuat imajinasi kita, untuk membuat kita tetap menjalani jalan ini. Kami terbuka bagi komunikasi apapun, dan untuk mendapatkan katalog kami yang berisi lebih dari 100 judul zine, pamflet dan berbagai media tulisan lainnya, silakan kontak kami. Dan bagi yang ingin bantuan dalam distribusi, tangan kami selalu terbuka. Demi imajinasi kita, demi utopia yang kita dambakan bersama, berkomunikasilah . . . Kolektif Kontra Kultura Konspirasi Pengedar Zine Internasional Hosted by www.Geocities.ws “Jam-jam panjang yang dihabiskan untuk menulis, menggambar, melay-out, dan lain-lain. Adalah jam-jam yang tak digunakan untuk sekedar dihabiskan di depan layar televisi, dihabiskan untuk konsumerisme, atau untuk berbagai hal lainnya yang sering digunakan untuk membunuh waktu luang oleh sebagian besar masyarakat kita.� -TadHirschZine adalah salah satu bentuk publikasi yg diterbitkan dan dipublikasikan oleh pembuatnya, untuk cinta dan kemarahan. Tidak ada batasan dalam sebuah zine kecuali batasan yang dibuat oleh mereka yang membuatnya. Para pembuat zine dapat menentukan zine seperti apa yang akan mereka buat. Zine adalah sebuah publikasi yang otonom dan nonkomersial. Para pembuat zine menggunakan setiap kemungkinan yang dimiliki untuk memproduksi sebuah zine. Melupakan semua prasyarat baku tentang sebuah media yang hanya menghambat produktifitas dan kreatifitas. Sebuah zine dapat berupa hasil fotokopi atau dicetak dengan mesin cetak; hitam putih atau berwarna; ditulis tangan; diketik dengan mesin ketik; ataupun menggunakan komputer. Zine dapat berbentuk kecil atau besar; memuat gambar dan tulisan; atau cukup salah satunya; di layout menggunakan komputer; atau cukup menggunakan gunting, lem, pena dan kertas bekas; dikerjakan sendirian; atau bersama temanteman; berisi catatan-catatan; ide-ide; atau topik apapun yang diinginkan pembuatnya; cukup di distribusikan dengan teman-teman terdekat; didalam lingkar komunitas; ataupun didistribusikan secara luas; di bagikan secara gratis ; di barter; ataupun 'dijual'. Zine adalah sesuatu yang sederhana dan menyenangkan. Sesuatu yang dapat dikerjakan oleh semua orang. Sesuatu yang memberikan ruang bebas bagi setiap ekspresi dan imajinasi. Dalam zine pembuatnya dapat tampil menjadi sosok yang berbeda dari apa yang biasa orang kenal. Seorang laki-laki dapat tampil menjadi perempuan dengan membicarakan banyak hal tentang perempuan, menggunakan nama yang identik dengan nama perempuan. Atau juga dapat tampil menjadi seorang anak kecil, dengan semua keluguannya, dialek cedalnya, dan dunia anak-anaknya. Zine juga memberi jalan alternatif bagi kebuntuan dari komunikasi dan interaksi, melawan setiap aleniasi yang hadir dalam masyarakat tontonan saat ini. Zine akan menjadi nyata saat kita menjalaninya. Kita akan dapat merasakannya, membawanya kemana pun kita pergi, membacanya di tempat mana pun yang kita ingini, memberikannya di berbagai event yang kita kunjungi. Zine akan selalu ada selama media massa (mainstream) masih ada . Sebuah zine mati, ribuan zine lahir kembali. Ayo bikin zinemu!!!

35


HALAMAN INI KOSONG,

SILAHKAN ISI SENDIRI TULISAN ATAU GAMBAR TERSERAH ! Oleh : ________________________ (isi nama jelas beserta gelar)

__________________________________ | ___________________ on Paper | by : ________________________________ | _______________________ 2016 36


“ASTRONAUTRIP” | PEN on Paper | by : IQBAL TAWAKAL | BANDUNG 2016 37


“suara itu masuk ke dalam labirin membran telinga, asap asap jadi perjalanan mengitari orbit bumi ala gagarin dan sepertinya semua orang tidur sambil berjalan melalui keadaan sadar mereka, atau membangunkan berjalan melalui mimpi mereka� -Iqbal Tawakal-

38


BAND KEBANGGAN TEMAN-TEMAN RINDU SVASTIMUKHA SEMU Genre / Est : Alternative, noiserock/ 2013 Personil

:

Rifki Syarani ( Vox & Lead Guitar ) Hamdan ( Vox & Rhytm Guitar ) Rizki Fadlani ( Bass ) Ryan Tiro ( Drum ) Biografi : Komposisi band ini sedikit agak seram namun senantiasa lebay, aksi panggungnya yang selalu liar adalah ritual wajib dalam setiap penampilannya. Adegan paku" gitar, banting"an kerap dilakukan band dengan proposisi musik yang gak jelas. Dengan sound yang lebih kemayu dari beberapa band yg mengusung genre Alternative ataupun psychedelik grunge, noiserock ala ala seattlesound. Wajib untuk mendengarkan wave dari musiknya yang amburadul, menyemenye dan alay. Kabar terakhir band ini pula memiliki wacana akan mengusung pula hybrid art dalam aksi panggungnya. Maka daripada itu silahkan caci maki. Media Sosial : Facebook : Rindu Svastimukha Semu facebook.com/rindusvastimukhasemu Soundcloud : https://m.soundcloud.com/rindusvastimukhasemu

THINKING MOSH HARDCORE Berdiri :18 Desember 2013 Genre : Punk/Hardcore/street comedy Anggota Band : Yogaswara(voc) Reza mochamad(voc2) Alvin(drummer) Fachrizal(bassis) Masih mencari gitaris guys~ Kota Asal : Sweet City,Ciamis Label Rekaman : For morality Deskripsi Singkat : Cek on REVERBNATION.COM/THINKINGMOSH Hello guys~ This is Band from Sweetcity HC #young #strong and #always young :) :* CP : 0896332480789

39


MOVES SCARY Berdiri Genre Anggota Band

: 5 Mei 2011 : Melodic Punk, Pop Punk :

Hamdan K S [Vocalist] @hamdanwasyukron | Ryan T [Guitarist] @Ryantiro | Galih T P [Bassist] @wowgalih | Azhar F K [Drummer] @azayikc | Kota Asal : Ciamis, West Java, Indonesia Afiliasi : SCHC Crew, For Morality, Ciamis Pride, Atur Frekuensi Zine and blabla.. Deskripsi Singkat : Melodic Pop Punk from Sweet City Ciamis | CP : (yusuf) 769E5B8D | Follow us @MOVESSCARY on twitter | check our song at www.reverbnation.com/movesscary Kami terbentuk pada tahun 2011 dengan bealiran pop/punk, Melodic Punk, Punk . Personil Band ini masih berstatus pelajar dan kami mengutamakan pendidikan pokonya No.1

ESSENTIAL TO REMEMBER Didirikan : 21 Mei 2011 Genre : Pop/Punk Anggota Band : Legi - Vocals Rizky - Synth, Vocals Rifqi - Guitar Rainaldi - Guitar, Vocals Nofrizal - Bass Anggi - Drum Label Rekaman : Indie Deskripsi Singkat : We're not better than any of you. We're just 6 overexcited kids determined to catch our bullet-speed dreams. Essential To Remember, Ciamis city. http://www.reverbnation.com/essentialtoremember Contact Person : Legi (085793610217) Essential To Remember ataupun yang sering kali disebut ETR ini adalah sebuah band pop punk asal kota Ciamis yang resmi terbentuk pada tanggal 21 Mei 2011. Awalnya band ini merupakan salah satu project iseng-iseng sang vokalis (Legi) yang pada saat itu sedang duduk di bangku SMP,

40


KILLMEMOM Didirikan Genre

:17 Desember 2010 : Hardcore

Anggota Band : at Microphone as FAWSKY at Drum as CIBEY at 6 Strings as SANSAN at 4 Strings as LEGI (additional) Deskripsi Singkat : JANGAN JADI KACANG YANG LUPA KULITNYA : killmemom.mail@gmail.com http://www.reverbnation.com/killmemo cp: +6285691935798 PIN 752CCBBB http://killmemomxhc.tumblr.com/ Bermula dari kesamaan hoby bermusik dari anak-anak nongkrong yang memiliki inisiatif melakukan pergerakan nyata, melawan kemalasan dan berusaha melakukan sesuatu yang bermanfaat dengan berkarya. Sebagai salah satu pergerakan yang nyata KILLMEMOM merilis mini album yang bertajuk “LIFE FOR STRAIGHT” dengan daftar lagu: 1.Straight Edge warriors 2.Ready To Go 3. Life For Straight 4.Sweet City Hardcore Crew (SCHC) 5.Hardwork 6.Leave or Stay 7.Let's Move It Beginning in 2010 we started to come together to formed hardcore punk scene in this Sweet City, West Java Indonesia and after several personnel reshuffle in 2012 we put out 2 pieces of track demo

DEATH FOR REVENGE Didirikan : 10 Agustus 2010 Genre : DEATHCORE / METAL Anggota Band : Harry ( vocal ) Diez ( guitar ) Tri ( drum http://twitter.com/@DEATHFORREVENGE FOR BOOKING AND INFO 087826656976 / 089609775863 PIN : 328E58D8 KAMI BUKAN MENCARI POPULARITAS , KAMI SAMA DENGAN KALIAN . SEKUMPULAN PEMUDA YANG INGIN MENGEMBANGKAT BAKAT DALAM BERMUSIK BERMUSIK BUKAN BAGAIMANA CARA DIA MEMAINKAN NYA TAPI BERMUSIK BAGAIMANA DIA MEMAHAMI MUSIK TERSEBUT . WE ARE DEATHCORE FROM CIAMIS / JAWA BARAT / INDONESIA http://www.reverbnation.com/deathforrevenge https://soundcloud.com/death-for-revenge https://www.facebook.com/oroktitatarsunda?fref=ts

41


AL-QASSAM Band yg berdiri 2013 di utara kota jakarta ini dulu nya band project an seiring barjalan waktu sepakat ingin solid dan berjalan dengan jalur yg sama Dan menelurkan 6 single track Line up awal : Deni July Indra Bound

- tikam nurani - dendam 7 generasi - zina hati - tentara tuhan - surga di bawah kilatan pedang - rezim biadab ( syiria burning )

Yg bisa d download di fp resmi Setelah berjalan lama kini al qassam berevolusi dengan logo baru personil baru yg siap insyallah tahun ini dengan album pertama di tunggu aja kiprah kami... Nama al qassam di ambil dari pejuang mujahidin palestina tema lagu kami juga tentang anti zionisme yg menjajah bangsa palestina - gerilya magazine edisi 13 - illuminatus zine - repair records magazine edisi #2 Kompilasi -Bogor black distorsion 1 & 2 - war extreme metal 2 & 3 - satu teriakan - warriors black & darkness vol 1 - peteng the death vol #1 Magazine:

New line up : Setyawan ( drum ) ikbal ( guitar ) Elid ( vokaal ) iyung ( bass )

Cp: AL QASSAM Music, Lyrics, Songs, and ... www.reverbnation.com › alqassam Lihat AL QASSAM (metal) (@zebragila): https://twitter.com/zebragila?s=09 cp: setyawan ( 087787075024 ) pin bb ( 56D13D55

CIVIL BRIGADIL Berdiri : 2015 Genre : Thrash Hardcore Anggota Band : Fikri (cimol) vocal Tatan (tating) bass yosep (occe) fucking chord II Ilham (tunx) fucking chord I Eka (idot) drum Berasal dari Padaherang, Pangandaran Jawabarat yang tadinya masih Ciamis tapi memisahkan diri Bukan sekedar hobi atau gaya masakini ini soal nurani yang peduli akan keadaan tanah ini o@civilbrigadil(Twitter)

42


THE MOVEMENT & COMMUNITY STAND UP COMEDY CIAMIS (Stand Up Indo Ciamis) Stand Up Indo Ciamis merupakan salah satu bagian penting dari mahakarya yang berangkat dari getir nya kehidupan, resahnya pengalaman, dan gelisah nya pemikiran. Kehidupan , pengalaman dan pemikiran tertuang dalam naskah yang dibalut secara jenaka sehingga memberikan sisi lain dari informasi dan memberikan sudut pandang lain dari apa yang biasanya orang lihat dan orang dengarkan. Stand Up Indo Ciamis menawarkan kejenakaan, memberikan suasana yang penuh dengan canda tawa karena tujuan awalnya untuk mengkangkat isu isu menyampaikanaspirasi (Stand Up For What You Believe), menjembatani ide-ide dan menyuguhkan pemikiran sehari-hari yang dekat dalam kehidupan yang jarang diperhatikan menjadi patut untuk ditertawakan. Salah satu informasi yang disampaikan mengenai sudut pandang bermasyarakat, berprilaku sosial, dan bersikap di hapadan khalayak ramai. Seperti apakah penyampaian ide-ide tadi? Jawabannya hanya dengan menyaksikan Stand Up Indo Ciamis. Stand Up Indo Ciamis berdiri atas dasar kepedulian, pemikiran yang sama dan yang paling penting karena rasa cinta kebahagiaan masyarakat Ciamis, Stand Up Indo Ciamis sendiri di resmikan pada tanggal 26 Desember 2015. Adapun beberapa orang yang peduli akan hal itu, adalah orang-orang ini : Founder sekaligus Bupati : M.ichsan Maulana jumlah komika aktif ada 10 orang diantaranya : Aldy Setiaman, Wildan Firdaus, Azmy Rancu, Kurnia Saputra, Anwar Abdul, Bagja T.P, Arif, Rusydan Firdaus, dan Dimas Fitriana Muhamad Setiap malam sabtu kami rutin mengadakan open mic di Sin Coffe (Jl. Lembursitu No.9 depan Shine Studio Ciamis) silahkan kalo mau nonton gratis !!! jajan bayar !!! hahaha, More Info : CP : 081223594369 , Bbm : 59E2151F , IG : @standupindo_ciamis , Twitter : @standupindoCMS

LAPAK BACA RAKYAT (PERPUS MINI CIAMIS) Nur Huda biasa dipanggil Huda, ya itulah nama pemuda rantau asal Serang Banten, Mahasiswa Universitas Galuh Ciamis ini teman satu kostan Redaktur Atur Frekuensi Zine. Huda adalah orang yang konsisten dan berpikiran panjang sama seperti rambutnya yang tergerai centil hahaha, pergerakannya melayani Masyarakat Ciamis dengan cara membuka sejenis perpustakaan jalanan yang dia namai “Perpus Mini Ciamis a.k.a Unigal Membaca”, walau kesannya tidak nyambung dengan jurusan Kuliahnya di Fakultas Ekonomi Unigal tapi Huda tidak peduli dia tetap dengan konsistensinya berangkat selepas shubuh memanggul tas besar yang penuh dengan buku plus 2 buah kardus berisi buku juga dan kolor dagangannya, meminjam sepeda motor teman lalu berangkat ke Alun-alun Ciamis melapak dan pulang setelah adzan Dzuhur berkumandang begitulah kegiatannya di setiap hari minggu 6 bulan terakhir walaupun minat baca masyarakat Ciamis masih sangat rendah tapi tidak dengan semangat pemuda gondrong ini.melapak di pelataran Lab. Sejarah Unigal pergerakannya sama seperti di Alun-alun tapi dengan banner bekas yang belakangnya dia coret dengan spidol yang berbunyi “UNIGAL MEMBACA”

43 Hubungi : 083870003530

SETIAP MINGGU PAGI DI ALUN2 CIAMIS


ATUR FREKUENSI ZINE DIDUKUNG OLEH :

SIN COFFEE (Cafe & Resto)

DISTRO METAL GEAR JL. GALUH 1, ALUN-ALUN CIAMIS (SAMPING PERPUSTAKAAN DAERAH CIAMIS).

Bingung nyari tempat nongkrong baren temen, gebetan , atau pacar ? Ayo kunjungi SIN COFFEE di Jl. Lembursitu No. 9 Ciamis (depan shine studio ciamis) Open Hours : 15.00-24.00 C o n t a c t : Te x t : 0 8 1 2 2 3 5 9 4 3 6 9 , Bbm : 59E2151F, Twitter : @sincafe9, Path :

TEXT / CALL / WA / BBM : 089652268666/082320307666/5973B875 Avaliable Death Merchandise From 3Underground BULAN TERAKHIRBand !!! Haha Cek Katalog Lengkap : www.facebook.com/metalgear.deathmerch IG : @metalgearmerch

MAKARONI SEMELE Yang suka cemilan, yang suka pedas bisa coba makaroni semele dengan varian rasa daun jeruk, dan pedas manis, anda bisa dapatkan di kantin FE Unigal, warung Stikes dan SIN Coffe Lebsi atau bisa juga delivery untuk daerah Ciamis kota,

WWW.MUSIKBAWAHTANAH.ORG 44


ZINE ZINE ZINE !!! NAFAS KORAN & komposisi luka Rifki Syarani Fachry a.k.a. Aang sang seniman muda berbakat kebanggan Mamah dan Bapaknya hahaha, Mahasiswa semester akhir yang sedang dikejar-kejar Skripsi ini membuat 2 buah zine yang dia namai “Nafas Koran”,memuat Karya-karya Kolasenya yang prefect Hub Bbm : 59BA2B72 Nafas Koran Download di : https://drive.google.com/drive/folders/0B6N-a Komposisi Luka Download di : https://drive.google.com/drive/folders/0B6Nixpl0pGGSGwzUC1zVU4yVWc

METAL GEAR ZINE

METAL GEAR ZINE adalah salah satu zine lokal Ciamis, media lain yang dirilis METAL GEAR DISTRO yang memberikan informasi tentang peprgerakan komunitas bawah tanah (underground), media untuk promosi Band, review rilisan fisik CD/DVD/TAPE dari band2 cadas Indonesia album maupun E.P. , media yang memberikan informasi gigs lokal, artikel tentang musik cadas, subculture dan interview band. Zine yang terbit 2 bulan sekali ini tidak diperjualbelikan tapi dibagikan secara cuma-cuma dan bebas diperbanyak (fotocopy).

PLAYLIST YANG MENEMANIku BIKIN ZINE ! 1. RINDU SVASTIMUKHA SEMU - Im Creep 2. NIRAVANA - Territorial Pissings 3. NIRVANA - Montage Of Heck 4. FACELESS - Maafkan 5. MASTURBASI DISTORSI - Kami Ada 6. STRUGGLE BLOOD - Bad Atmosfer 7. ALICE - Konsorsium Humaniora 8. RADIOHEAD- Creep 9. COLDPLAY - Hymne For The Weekend 10. BLIND TO SEE - Sadar 12. MOVES SCARY - Melangkahlah

45


TERIMAKASIH BANYAK SUDAH SUDI MELUANGKAN WAKTU ANDA YANG BERHARGA UNTUK MEMBACA ATUR FREKUENSI ZINE SECARA TIDAK LANGSUNG SETELAH MEMBELI ATAU FOTOCOPY ZINE KEREN INI, ANDA TELAH MENDUKUNG PERGERAKAN SCENAN LOKAL BANTU KAMI DENGAN PUBLIKASI ATUR FREKUENSI ZINE DENGAN CARA APAPUN SEPERTI FOTO-FOTO DENGANNYA DENGAN MESRA LAGI BACA ATAU APAPUN LALU UPLOAD KE SOSMED, TERIMAKASIH TTD. AZMY RANCU

46


“Atur Frekuensi Zine” adalah sebuah media alternatif, atau majalah yang independen pertama di Ciamis, bukannya sombong tapi yagitu deh hehehe dan konten-kontennya ter-anti copyrightkan kami juga mencoba mendedikasikan diri bagi scenan lokal jadi silahkan kalo mau diperbanyak sesuka hati layaknya udara yang kau hirup di pagi hari :* menjadi media dari teman2 yang suka berkarya dan ingin dipublikasikan apapun itu selama bisa dicetak di lembaran-lembaran fisik kertas itulah karenanya dari awal terbit “Atur Frekuensi Zine” banyak diisi oleh tulisan2/artikel yang jauh dari kata layak jika dimuat di koran lokal, puisi2 yang memuakkan, kumpulan gambar/art yang ditolak masuk pameran, wawancara dengan band atau event yang tidak terkenal tapi layak diperbincangkan karena ke-anehannya wahh banyak pokonya dan lain-lain. Justru itu kami ingin mengangkat semua karena tidak ada yang lebih keren dari pergerakan bawah tanah dan sangat terbuka bisa memfasilitasinya hubungi aja redaksi , dengan cara yang kacida maksa banget buat terbit dan bikin hoream tapi In Shaa Allah”Atur Frekuensi Zine” biar jelek tapi dengan konsep konkrit akan konsisten terbit walau dengan waktu yang tidak pasti, COPYLEFT 2016.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.