KAMIS, 1 MARET 2018
20 HALAMAN /Rp3.000.-
Satu untuk Semua
Suara Hanura Terbelah BANDARLAMPUNG – Status tersangka dan penahanan calon gubernur (cagub) Lampung Mustafa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
akhirnya berujung penarikan dukungan dari pendukungnya. Suara Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) terbelah. Jika sebelumnya partai ini memang terbelah karena dualisme ketua umum di kepengurusan pusat, kini perpecahan suara tak dapat dielakkan. Buktinya, terbit surat keputusan (SK) tentang pengalihan dukungan cagubcawagub Lampung periode 2018– 2023. Baca SUARA Hal. 4
NasDem-PKS Merujuk SK Menkumham Demokrat Berterima terima Kasih
Tak Bisa Tarik Dukungan
Baca TAK Hal. 4
AR
AD
/R
IN
DW
IE
AS
TR
US
IL
PARTAI politik (parpol) tidak bisa menarik dukungan terhadap pasangan calon gubernur-wakil gubernur. Artinya, pengalihan dukungan Partai Hanura dari Mustafa-Ahmad Jajuli kepada M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri sebatas nonformal. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Nanang Trenggono mengatakan, hal ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) RI Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota. ’’Pasal 75 dalam PKPU 3/2017 tersebut menegaskan bahwa parpol atau gabungan parpol dilarang menarik pengajuan paslon dan/atau salah seorang calon dari paslon, setelah penetapan paslon,” kata Nanang. Kemudian dalam pasal 76 disebutkan bahwa parpol yang menarik dukungan, maka tidak dapat mengusulkan paslon pengganti.
LA
M
PU
NG
KOALISI Lampung KECe ECe yang mengusung calon gubernur-wakil gubernur MustafaAhmad Jajuli digawangii tiga partai politik (parpol). Yakni Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), S), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). anura). Terbelahnya suara Hanura ura pasca penahanan Mustafa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi upsi ik (KPK) pun memantik reaksi dari mitra koalisi, yakni NasDem dan PKS. Baca NASDEM Hal. 4
BKN Usul Kenaikan Gaji PNS di 2019 Terakhir Naik 6 Persen di 2015 JAKARTA – Kali terakhir ada kenaikan gaji pokok PNS dilakukan pada 2015. Itu pun hanya naik 6 persen. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengusulkan tahun depan ada kenaikan gaji pokok untuk PNS. Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan mengatakan, saat ini Direktorat Kompensasi ASN tengah menyusun Baca BKN Hal. 4
Komitmen Kinerja Harus Jelas PENGAMAT kebijakan publik asal Universitas Lampung Dr. Dedi Hermawan mengatakan, dukungan kesejahteraan kepada PNS memang perlu dilakukan. Namun, perlu diimbangi komitmen kinerja yang jelas. ’’Jadi memang perlu untuk menghindarkan dari tindakan yang menjurus pada penyimpangan anggaran. Bahkan sampai tindak KKN (korupsi, kolusi, nepotisme),” ujarnya kepada Radar Lampung kemarin (28/2). OMITMEN Hal. 4 Baca KOMITMEN
Mantan Kapolda Lampung Jadi Kepala BNN JAKARTA – Tampuk kepemimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) segera berganti menyusul pensiunnya Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Maret ini. Presiden Joko Widodo berupaya mencari sosok pengganti yang juga berani. Sumber Jawa Pos (grup Radar Lampung) di lingkaran http://www.radarlampung.co.id
istana, nama mantan Kapolda Lampung Irjen Heru Winarko disebut-sebut menjadi sosok yang dipilih presiden. Saat ini, jenderal bintang dua itu menjabat deputi penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kendati begitu, Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo tidak mau memas-
tikan. ’’Saya cek dulu ya,” ujarnya di kompleks Istana Negara, Jakarta, kemarin (28/2). Dia hanya mengatakan, presiden memiliki ukuran dalam menentukan kepala BNN. Yang mana, ukuran itu merupakan hasil masukan dari sejumlah pihak, salah satunya Kapolri Jenderal Tito
Karnavian. ’’Kriteria yang paling baiklah, yang profesional, integritasnya tinggi, bagus, berani, gitulah,” ujarnya. Johan menambahkan, penetapan kepala BNN tidak lama lagi. Bahkan, presiden sudah mengambil keputusan kemarin sore. ’’Sudah diteken keppres (keputusan presiden)
sore ini (kemarin),” ungkapnya saat dikonfirmasi tadi malam. Terpisah, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengatakan, di tengah situasi masuknya serbuan narkoba ke Indonesia memang dibutuhkan sosok kepala BNN yang betul-betul paham persoalan.
Budi Waseso misalnya, di balik sepak terjangnya yang lincah sebagai kepala BNN, ada pengalaman menjadi kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim). ’’Harus punya sepak terjang di bidang narkotika yang panjang,” ujarnya. Menurutnya, tantangan kepala BNN ke depan masih sangat besar. (jpg/c1/whk)
HERU WINARKO
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544