RADAR LAMPUNG | Kamis, 1 Mei 2014

Page 1

28 HALAMAN/Rp3.000,-

KAMIS, 1 MEI 2014

Ini PR Presiden Baru Lagi, SBY Pamitan saat Musrenbangnas

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2014, kemarin (30/4). Dalam musrenbangnas yang diselenggarakan untuk menyusun rencana kerja pemerintah (RKP) 2015 tersebut, SBY memaparkan capaian selama menjabat. Di antaranya produk domestik bruto (PDB) yang meningkat, rasio utang luar negeri

yang menurun, hingga modernisasi TNI. SBY melanjutkan, tidak sedikit juga tantangan yang dihadapi. Mulai bencana tsunami, krisis harga minyak, krisis keuangan global, terorisme, sampai wabah flu burung. ’’Saya ucapkan terima kasih kepada semua. Di tengah-tengah tantangan dan permasalahan itu, banyak yang dapat kita capai. Meski tentu masih ada yang belum kita capai sepenuhnya. Inilah yang perlu kita selesaikan sebagai pekerjaan rumah (PR),” kata SBY. Untuk itu, lanjutnya, ada sejumlah PR yang harus diselesaikan presiden terpilih selanjutnya. SBY menyebutkan beberapa tantangan dan harapan bagi presiden baru. Yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi menuju emerging market dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang. Kemudian peningkatan kesejahteraan rakyat dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semakin tinggi, penegakan hukum serta pemberantasan korupsi, hingga pematangan demokrasi bagi rakyat. ’’Saya mendoakan pemerintahan setelah saya nanti. Sebagian besar saudara ada di situ. Makin maju, makin baik, serta makin banyak yang dihasilkan. Dan nanti mari kita dukung presiden baru kita, agar beliau lebih sukses,” ujarnya. Orang nomor satu di Indonesia ini menuturkan, jika pemilu berlangsung satu putaran, maka tanggal 9 Juli mendatang, Indonesia memiliki presiden baru. Namun jika dua putaran, maka presiden baru akan terpilih sekitar bulan Oktober. Baca INI Hal. 4

ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG

Saksi Mahkota Kabur Antara Takut atau Uang Mundur

BANDARLAMPUNG – Heri Agustiawan menghilang. Dia adalah saksi mahkota dugaan suap mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Lampung Tengah (KPU Lamteng) Hendra Fadillah. Diketahui, transaksi ilegal antara Hendra dan calon anggota legislatif (caleg) dilakukan

melalui rekening bank milik Heri. Menghilangnya Heri dibeberkan Koordinator Jaringan Pemberantas Korupsi (JPK) Ferry Hendi Jaya. Organisasi inilah yang kali pertama membongkar transaksi via rekening tersebut. Ferry pun jadi pusing dibuatnya. Sebab, ia terus ’’ditagih” pihak kepolisian untuk menghadirkan Heri dalam pemeriksaan.

’’Saya jadi pusing. Saksi ini rupanya ada yang ’pegang’. Nggak komitmen dengan kami. Saya nggak enak dengan polisi. Saya ingin ngobrol dengan Heri aja nggak bisa lagi. Sampai saat ini, komunikasi terputus. Apa disabotase atau dia down, saya nggak tahu,” kata Ferry kepada Radar Lampung kemarin. Ferry bahkan telah mendatangi pemuka

PENA 98 LAMPUNG

PENCALONAN Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dikecam mantan aktivis 1998. Mantan aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Nasional Aktivis 1998 (Pena 98) itu menyebut Prabowo sebagai jenderal penuh dosa. Perwakilan Pena 98 dari Sumatera Selatan (Sumsel) Rizky Octavian yang tiba di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta kemarin (30/4) mengatakan, Prabowo masih harus bertanggung jawab atas kasus penculikan dan penghilangan paksa sejumlah aktivis pada tahun 1997 hingga 1998. ’’Menurut rekomendasi Komnas HAM harus diadili di Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk dimintai pertanggungjawabannya,” kata Rizky. Selain itu, mantan Danjen Kopassus tersebut juga dianggap bertanggung jawab terhadap tragedi kerusuhan Mei 1998 silam.

UPS!

Baca SAKSI Hal. 4

Money Politics adalah Suap

Tolak Capres Prabowo

Baca TOLAK Hal. 4

agama untuk mendoakan Heri. ’’Saya sampai minta ustad doain supaya tergerak hatinya dan hatinya menjadi terang-benderang. Jangan kayak anak kecil, kabur. Dia kan tahu alamat kami. Saya beban moral, segala daya upaya sudah semaksimal mungkin,” ucapnya.

Seruan NU Jelang Pilpres

FOTO JPNN

HUKUM MATI: Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno menunjukkan barang bukti sabu di lokasi penggerebekan kemarin (30/4).

Sabu 90 Kilogram Lolos Senilai Rp180 M Lewati Lampung JAKARTA - Sebuah pertokoan di Jalan Biak No. 43, Cideng, Jakarta Pusat, terungkap sebagai gudang penyimpanan sabu-sabu senilai lebih dari Rp180 miliar. Dari lokasi tersebut, 90 kilogram

sabu-sabu yang diselundupkan dalam makanan kemasan diamankan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya kemarin (30/4). Dari lokasi penggerebekan yang berada di belakang pusat perbelanjaan Roxy Square itu, polisi juga meringkus satu tersangka warga negara asing (WNA) asal Hongkong berinisial LSC

yang bertugas menjaga gudang. Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno yang memimpin langsung penggerebekan itu mengungkapkan, barang haram bernilai ratusan miliar tersebut milik sindikat internasional asal Hongkong.

JAKARTA - Rapat gabungan Syuriah dan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) menghasilkan sejumlah seruan. Salah satunya terkait pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli nanti. Berkaca pada pemilihan legislatif (pileg) yang kini mulai masuk tahap rekapitulasi suara di tingkat KPU Pusat, PB NU meminta semua pihak untuk tidak lagi mengotori ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut dengan money politics atau politik uang. ’’Politik uang yang terbukti terjadi pada pemilu anggota legislatif tidak boleh terjadi di pilpres,” tegas Ketua Umum PB NU K.H. Said Aqil Siradj saat menyampaikan hasil rapat gabungan di kantornya, Jl. Kramat Raya, Jakarta, kemarin (30/4). Ia menambahkan, partisipasi dalam pilpres mendatang bisa jadi bernilai ibadah selama dilakukan dengan baik dan benar. Termasuk jika mengindahkan aturan agama dan moral. ’’Tetapi kalau menghalalkan segala cara, itu pendurhakaan terhadap Allah serta pengkhianatan terhadap bangsa dan negara,” tegasnya. Rapat tersebut diikuti Rais Am Syuriah PB NU K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus). Tampak pula Katib Am Syuriah Malik Madani bersama sejumlah jajaran syuriah lain. Di pihak tanfidziyah, selain Said Aqil, tampak hadir

Baca SABU Hal. 4

Baca MONEY Hal. 4

Nurmillaty Abadiah, Penulis Surat Terbuka UN untuk Mendikbud

Unggah di Facebook, Langsung Terima 900 Komentar Berawal dari ungkapan hati mengenai sulitnya ujian nasional (UN) yang di-posting di Facebook, Nurmillaty Abadiah kini menjadi buah bibir banyak orang. Apalagi, ’’surat terbuka” siswi SMA Khadijah Surabaya yang mengkritik pelaksanaan UN itu langsung ditujukan kepada Mendikbud M. Nuh. Laporan Dinda Lisna A., SURABAYA RABU, 17 April 2014, merupakan hari terakhir UN tingkat SMA. Sore itu, Nurmillaty Abadiah baru saja tiba di rumahnya di kawasan Karangrejo, Surabaya. Padahal, UN di sekolahnya sudah rampung http://www.radarlampung.co.id

pukul 12.30 WIB. Rupanya, sejak siang dia berada di sekolah. Bersama teman-temannya, Taty –panggilan remaja berjilbab itu– suntuk membahas soal-soal UN yang dinilai supersulit. Malamnya, Taty mencurahkan hasil diskusinya tersebut kepada orang tuanya, Imam Ahmad Mawardi dan Ida Rohmah Susiani.

FOTO FEDRIK TARIGAN/JPNN

GEGERKAN DUNIA PENDIDIKAN: Nurmillaty Abadiah saat ditemui di rumahnya, Karangrejo, Surabaya, Rabu (30/4).

Ikut nimbrung dalam obrolan itu kakak Taty, Nur Diny Abadiah. Intinya, Taty dan teman-teman kelasnya merasakan soal UN yang baru saja diikuti sangat sulit. Mereka khawatir dengan nilai yang didapat nanti dan nasib kelulusannya. Saat curhat itu, Taty sampai menangis, sesuatu yang jarang dilakukan. ’’Saya takut tidak lulus,” ujar Taty saat ditemui di rumahnya kemarin (30/4). Di antara enam mata pelajaran yang diujikan, kata dia, yang paling sulit adalah soal matematika. Bahkan, guru matematika Taty tidak bisa menjawab soal-soal UN tersebut. Padahal, matematika adalah pelajaran favorit anak kedua di antara lima bersaudara itu. Dia juga sering mengikuti kom-

petisi matematika hingga beberapa kali memenangi olimpiade bidang itu. Salah satunya, Taty menyabet medali perak dalam International Competition and Assessments for Schools 2012 yang diadakan Educational Assessment Australia (EAA). Dari 40 soal matematika, Taty mengaku bisa mengerjakan 33 soal. Tetapi, menurut gadis berkacamata itu, keadaan tersebut ’’mengkhawatirkan”. ’’Soalnya jauh dari materi tryout sebelumnya. Sangat sulit. Ibarat kejuaraan renang, yang diajarkan saat berlatih gaya punggung, tetapi saat lomba diminta maju dengan gaya dada,” paparnya. Baca UNGGAH Hal. 4 Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.