JUMAT, JUMAT T 1 JUN JU JUNII 2012 201
28 HALAMAN/Rp3.000,H
Satu Untuk Semua
Lampung Terkendala Anggaran
Damkar Terlambat, Gedung Eks DPRD Nyaris Ludes GUNUNGSUGIH – Jago merah beraksi lagi. Setelah Pasar Sarinongko, Pringsewu, giliran gedung eks DPRD Lampung Tengah (Lamteng) yang kini dihuni oleh tiga satker menjadi sasarannya. Api di gedung yang berada di belakang kantor sekretariat Pemkab Lamteng itu mulai diketahui pukul 04.30 WIB kemarin. Dugaan sementara, api berasal dari arus pendek di gedung tersebut. Sejatinya, kebakaran ini dapat segera dipadamkan jika mobil pemadam kebakaran (damkar) Pemkab Lamteng siaga. Sayang, karena kelalaian petugas damkar, dua unit mobil baru tiba beberapa jam kemudian. Saat itu dua satker, yaitu kantor bagian bina program dan kantor unit layanan pengadaan (ULP), sudah nyaris ludes. Saat mencoba memadamkan api yang mulai merembet ke kantor bagian tata pemerintahan (tapem), masalah kembali muncul. Water cannon
TRAGEDI SUKHOI
mobil damkar ngadat. Akibatnya, Pemkab Lamteng meminta bantuan mobil damkar dari Pemkot Metro dan PT Great Giant Pineapple (GGP). Setelah dua mobil bantuan tiba, api baru bisa dipadamkan. Insiden ini sempat membuat geger warga sekitar perkantoran. Mereka berbondong-bondong datang untuk menyaksikan langsung musibah tersebut. Mendapatkan kabar bahwa kantornya dilalap api, Kabag Tapem Imam Saputra langsung meluncur ke lokasi kejadian. Kedatangannya disusul Asisten I Pemkab Lamteng A. Azhar, Ketua DPD PDI Perjuangan Bambang Suryadi, S.E., Ketua DPD PAN Abdullah Surajaya, Camat Gunungsugih Rizal Effendi, S.I.P., Kapolsek Gunungsugih AKP Abas Hasan, dan Kasatpol PP Usman Nahrawi.
Gerakan Hemat Energi Diragukan
Sementara Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. secara lugas menyatakan, pihaknya setuju dengan kebijakan penggunaan BBM nonBANDARLAMPUNG – Kebijakan subsidi untuk randis. Namun, penggunaan bahan bakar minyak menurut dia, penerapannya juga harus memper(BBM) nonsubsidi hitungkan kekuatan bagi kendaraan dinas pembiayaan BBM oleh (randis) yang mulai APBD Lampung 2012. diberlakukan hari ini ’’Karena waktu (1/6) belum bisa diikuti disusun, APBD kan Pemprov Lampung. masih diasumsikan Pemprov menyatakan seperti itu (BBM kendala utama untuk bersubsidi, Red). Kamengikuti kebijakan lau naik, risikonya itu terletak pada maanggaran tidak akan salah anggaran. Pacukup. Artinya pada salnya, anggaran yang perubahan akan tersedia untuk BBM kita tambah lagi,” tidak akan mencukupi jelas Oedin –sapaan Sjachroedin Z.P. bila harus beralih ke akrabnya– di Balai BBM nonsubsidi. Kepala Dinas Pertambangan dan Keratun kemarin. Menurut mantan deputi opeEnergi Lampung Prihartono G.Z. menyatakan, hingga kemarin (31/5) rasional Polri itu, dirinya sudah menerima laporan terkait kondisi pihaknya masih belum menerima instruksi pemasangan stiker BBM BBM bersubsidi di Provinsi Lamnonsubsidi pada randis pemprov. pung. Berdasarkan laporan, ’’Belum ada rencana pemasangan sebanyak 30 persen BBM subsidi stiker. Belum ada perintah,” kata lari ke pengecer. Persoalan lain, menurut dia, dia saat dikonfirmasi via ponselnya Provinsi Lampung terletak pada kemarin. Dilanjutkan Prihartono, BBM jalur perlintasan. Nah, sebagai untuk randis bergantung anggaran provinsi yang menjadi jalur peryang disediakan Pemprov lintasan, konsumsi BBM sangat Lampung. Sehingga, menurut dia, mungkin juga untuk memenuhi untuk sementara randis pemprov kebutuhan kendaraan yang diperkirakan masih menggunakan melewati Lampung. BBM bersubsidi. ’’Masih (BBM subsidi, Red),” jawabnya. Baca LAMPUNG Hal. 4
Baca DAMKAR Hal. 4
Lambar Pertahankan WTP LIWA – Lampung Barat (Lambar) semakin mengukuhkan diri sebagai kabupaten dengan pengelolaan keuangan daerah terbaik di Provinsi Lampung. Betapa tidak, tahun ini Lambar berhasil mempertahankan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah (LHP-LKPD) yang diraih tahun lalu. LHPLKPD tahun 2011 ini disampaikan langsung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Lampung
di Bandarlampung kemarin (31/5). Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Lambar Burlianto Eka Putra mengatakan, penyerahan predikat opini WTP dilakukan langsung Ketua BPK RI perwakilan Lampung Novy G.A. Palenkahu kepada Bupati Lambar Drs. Hi. Mukhlis Basri, M.M. didampingi Ketua DPRD Dadang Sumpena, S.Sos. Baca LAMBAR Hal. 4
FOTO RAKA DENNY/JPNN
DITEMUKAN: Flight data recorder (FDR) pesawat Sukhoi Superjet 100 ditunjukkan ketika jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
PERTAHANKAN WTP
FDR Ditemukan
Bupati Lambar Mukhlis Basri menerima LHP-LKPD 2011 dari Ketua BPK RI perwakilan Lampung Novy G.A. Palenkahu kemarin.
TAK ada alasan bagi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk tidak menemukan penyebab utama kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 di Gunung Salak, Bogor, Rabu (9/5) lalu. Sebab barang yang paling dicari, yakni flight data recorder (FDR), sudah ditemukan kemarin. Setelah dibawa dari lokasi kecelakaan, FDR tersebut langsung ditunjukkan kepada para wartawan oleh Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya Daryatmo, Ketua KNKT Tatang Kurniadi, Konsultan Baca FDR Hal. 4
FOTO HUMAS PEMKAB LAMBAR
Sisi Lain Kunjungan Radar Lampung Group ke Times of India (2/3)
Aktor dan Artis Dianggap Dewa, Wakomut Jajal Bollywood Radar Lampung memberangkatkan dua karyawan, yakni General Manager Purna Wirawan dan Redaktur Pelaksana Ary Mistanto, ke Times of India, surat kabar harian terkemuka di dunia dengan oplah 4,5 juta eksemplar per hari. Namun, banyak cerita menarik di luar kunjungan itu. Simak laporan Ary Mistanto dari India berikut.
TRANSIT di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/5) dini hari, rombongan Radar Lampung Group terbang menuju Mumbai. Kota yang dahulu dikenal dengan sebutan Bombay ini memang masuk dalam salah satu agenda kunjungan Tour India. Dari Kuala Lumpur ke Mumbai butuh waktu empat jam. Di bayangan Radar Lampung, Mumbai yang berpenduduk 14 juta jiwa adalah kota yang sangat indah seperti di film-film Bollywood. Rumah-rumah mewah dan gadis-gadis cantik yang selalu menjadi ikon film India. Tetapi begitu Radar Lampung keluar dari Bandara Mumbai, bayangan tersebut ternyata salah. Di depan bandara, parkir taksi tak beraturan. Armada yang dipakai berupa sedan-sedan tua tahun ’80-an. Suasananya juga semrawut dan terkesan jorok. Banyak http://www.radarlampung.co.id
FOTO WIRAHADIKUSUMAH
MEMUKAU: Aksi defile Kota Bandarlampung dalam Pawai Budaya Nusantara yang menjadi rangkaian kegiatan Munas Apeksi IV di Kota Manado, Sulawesi Utara, kemarin (31/5).
Hanya Kendaraan Pribadi Dikenai Pajak Progresif BANDARLAMPUNG – Terjadi perubahan besar dalam penerapan Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Kabar terbaru, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Lampung bakal memberlakukan ketentuan anyar pasal pajak progresif yang ada dalam perda tersebut. Terhitung Senin (4/6), pajak progresif tidak berlaku bagi kendaraan milik lembaga berbadan hukum seperti perusahaan. ’’Pajak progresif hanya berlaku buat kendaraan pribadi terhitung mulai Senin pekan depan,” kata Kepala Dispenda Lampung Piterdono melalui sekretarisnya Firman saat dikonfirmasi kemarin (31/5). Menurut dia, pemberlakuan aturan baru itu akan dibarengi dengan persiapan teknologi informatika di setiap kantor Samsat.
’’Artinya semua lembaga berbadan hukum, apakah itu sosial ekonomi atau lembaga pemerintah, terbebas dari pajak progresif,” jelas dia. Keputusan besar itu diambil Dispenda Lampung berdasarkan hasil konsultasi mereka dengan pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menurutnya, pihak Kemendagri juga menyatakan pajak progresif hanya berlaku untuk kepemilikan kendaraan yang sifatnya pribadi. ’’Kita sudah konsul ke Kemendagri. Mereka menyatakan yang kena (pajak progresif) hanya orang pribadi. Jadi kita melangkah juga benar. Makanya, ini akan kita berlakukan mulai 4 Juni mendatang,” papar Firman. Baca HANYA Hal. 4
FOTO ARY MISTANTO
KUNJUNGI BOLLYWOOD: Kru menyaksikan salah satu adegan di Bollywood. Tampak Wakil Komisaris Utama Radar Lampung Suparno Wonokromo (baju putih) dan General Manager Radar Lampung Purna Wirawan (memegang handycam).
orang kencing di sembarang tempat sehingga aroma pesing menyengat di beberapa sudut bandara. Tidak hanya itu, ribuan burung gagak hitam ada di mana-mana. Di tiang listrik, di atas traffic light, di tengah
jalan, di atas rumah penduduk, bahkan di tumpukan tempat sampah. Mereka berbaur dengan masyarakat setempat. Baca AKTOR Hal. 4 Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327