SABTU, 1 NOVEMBER 2014
32 HALAMAN/Rp4.000,-
Satu untuk Semua
Jawab Enteng, Pakai Genset
Tarif Listrik Naik
GENERAL Manager PT PLN (Persero) Distribusi Lampung I Made Artha didampingi Deputi Manager Humas I Ketut Darpa membenarkan telah terjadi pemadaman secara total aliran listrik bagi pelanggan PLN di seluruh Lampung sejak Kamis malam hingga kemarin.
DI saat pelayanan PLN buruk, konsumen tetap harus membayar mahal. Jika tak ada aral melintang, PT PLN (Persero) kembali menaikkan tarif dasar listrik tahap III untuk konsumen berdaya 1.300 volt ampere (VA) ke atas per 1 November 2014. Baca TARIF Hal. 7
Baca JAWAB Hal. 7
PLN, Sakitnya Tuh di Sini! AIR BERSIH SULIT, USAHA MERUGI, RAMPOK BERAKSI, PUBLIK MENJERIT BANDARLAMPUNG – PLN sepertinya punya penangkal sumpah serapah. Lantaran terbiasa menerima caci maki konsumen, perusahaan pelat merah ini tetap saja menomorduakan pelayanan. Terbukti, hampir seluruh wilayah Lampung, bahkan Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), mengalami
pemadaman total sejak Jumat (31/10). Dalih PLN, sistem penyaluran listrik Sumbagsel mengalami kerusakan. Ini terjadi pada peralatan yang berfungsi sebagai pemecah batu bara (crusher). Karena selalu dirugikan, kecaman konsumen pun mengalir deras. Di antaranya di media sosial. ’’Pagi
mati, siang mati, malam mati, udah kayak minum obat, sakit galau tah PLN ini!!” tulis PM salah satu pengguna BlackBerry Messenger (BBM), Ranie Jesica, karyawan Axa Mandiri. Kejengkelan juga terlontar dari para pelaku usaha yang menjadikan listrik sebagai roda penggerak
usahanya. ’’Mati listrik ya mati cari duit. Kerjanya ya langsung berhenti, nggak produksi,” kata Desma, karyawan CV Putra Aneka yang berada di Jl. Teuku Umar No. 7, Bandarlampung. Senada, Andreas Fauzi, manajer Informa Lampung, juga mengaku cukup merasakan dampak merugi
akibat kembali seringnya terjadi pemadaman. ’’Kami kena impactnya langsung. Biaya operasional yang semakin bengkak karena daya penggantinya menggunakan genset,” katanya.
Baca PLN Hal. 7 FOTO ALAM ISLAM/RADAR LAMPUNG
BLACKOUT: Sejak pukul 02.00 WIB kemarin (31/10), pemadaman listrik terjadi di Lampung. Bahkan hingga tadi malam, sejumlah wilayah masih gelap gulita.
JAMAAH HAJI
Suspect MERS Membeludak JUMLAH jamaah haji yang diduga terserang Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS CoV) membeludak. Dalam seminggu terakhir, ada 33 jamaah haji yang diduga terserang penyakit yang sedang mewabah di Arab Saudi ini. Hal itu terungkap dari jumlah sampel mereka yang dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diperiksa lebih lanjut. Baca SUSPECT Hal. 7
Dua Bayi Terpanggang di Inkubator DPR DESAK USUT TUNTAS JAKARTA - Anggota DPR RI Aditya Anugrah Moha mendesak aparat mengusut tuntas kasus meninggalnya dua bayi karena terpanggang dalam inkubator di Rumah Sakit Catherin Both, Makassar. Kedua bayi tersebut adalah Fadlan Khairy Al Faiq dan Fayyadh
Zafram Al Faiq. Aditya mengategorikan kejadian itu sudah mengarah pada malapraktik. ’’Jadi, penanganan dugaan malapraktik harus dilakukan sepantasnya dan sepatutnya serta tepat waktu,” tandas Aditya di gedung DPR, Jakarta, Jumat (31/10). Politikus Partai Golkar ini bahkan mengupayakan agar masalah tersebut juga disikapi DPR,
SEDIH Fadli terlihat sangat sedih saat memeluk nisan anaknya, Fadlan, di Pemakaman Umum Sudiang kemarin (31/10). FOTO NURHADI/FAJAR MAKASSAR/JPNN
Baca DUA Hal. 7
Ditjen Dikti Warning Unila Patuhi Rektor Himatem Batalkan Makrab JAKARTA - Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dr. Illa Sailah mengecam tindakan perploncoan yang kembali terjadi di Universitas Lampung (Unila). ’’Kan sudah nggak diperbolehkan lagi adanya perploncoan di kampus. Apalagi, proptinya sudah selesai. Ini sudah menyalahi.
Lalu bagaimana fungsi pengawasan dosen di sana? Ingat, jangan main-main!’’ ujarnya saat dihubungi Radar Lampung via ponsel kemarin (31/10). Ia melanjutkan, Ditjen Dikti memang belum mampu memberikan sanksi tegas terhadap aksi perploncoan yang kerap terjadi Baca DITJEN Hal. 7
Harusnya, Jokowi Turun Tangan Gunakan Kewibawaan Tuntaskan Dualisme DPR FOTO AHMAD KHUSAINI/RADAR SURABAYA/JPNN
JAKARTA - Dualisme kepemimpinan di parlemen pasca munculnya DPR tandingan yang digalang fraksi-fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) belum ada tanda-tanda bakal segera terselesaikan. Atas hal
TARIAN INGGRIS Grup tari asal Inggris, James Cousins Company, menampilkan tarian kontemporer Without Stars yang terinspirasi dari novel Norwegian Wood di tur Asia Tenggara-nya yang digelar di Ciputra Hall Surabaya kemarin (31/10).
tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta turun tangan menyelesaikan krisis tersebut. Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menilai perlunya presiden turun tangan karena munculnya pimpinan DPR tandingan bukan hanya membuat kisruh di parlemen. Baca HARUSNYA Hal. 7
Aktivitas Hari-Hari Pertama Kerja Menteri-Menteri Kabinet Jokowi (3/Habis)
Anies Ganti HP, Yohana Kepikiran Nasib Mahasiswa Dua menteri baru ini punya keistimewaan masing-masing. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Menbuddikdasmen) Anies Baswedan dikenal karena gerakan Indonesia Mengajar rintisannya, sedangkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise karena menjadi menteri perempuan pertama dari Papua. Laporan M. Hilmi S.–Zalzilatul Hikmia, JAKARTA ADA pemandangan menarik di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jalan Sudirman, Senayan, Jakarta, Selasa http://www.radarlampung.co.id
FOTO JPNN
BENAHI PENDIDIKAN: Menbuddikdasmen Anies Baswedan disambut para pegawai saat tiba di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jalan Sudirman, Senayan, Jakarta.
(28/10) lalu. Mendikbud yang baru, Anies Baswedan, tampil tidak biasa. Untuk kali pertama, Anies mengenakan baju Korpri, seragam bagi para abdi negara. Memang, tetap terlihat necis seperti ’’trademark” penampilannya selama ini. Hanya, kelihatan berbeda dengan baju warna biru bercorak batik itu. Sebab, ’’seragam” Anies sehari-hari biasanya sama dengan baju kebesaran Presiden Joko Widodo (Jokowi): atasan putih bawahan hitam. Hari itu, Anies mesti memakai baju Korpri yang masih gres karena menjadi inspektur upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di kementerian yang dipimpinnya. Itulah hari pertama mantan rektor Universitas Paramadina tersebut bekerja sebagai Mendikbud. Baca ANIES Hal. 7 Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan