Satu untuk Semua
SELASA, 3 MARET 2015
28 HALAMAN/Rp4.000,-
Mengintip Pungli pada Jalan Lintas di Lampung
Waykanan Paling Subur Pungutan liar (pungli) di Lampung benar-benar merajalela. Pelakunya mulai preman sampai oknum aparat keamanan. Ini terbukti dari pantauan Radar Lampung sepanjang jalan lintas Sumatera (jalinsum) pada Jumat-Minggu (27/2–1/3).
PADA edisi kemarin, Radar Lampung telah melaporkan sejumlah titik pungli dari Bakauheni, Lampung Selatan, hingga Kabupaten Mesuji. Pemandangan sepanjang jalan memang membuat miris. Banyak preman sampai oknum aparat keamanan yang terangterangan memalak sopir. Kondisi inilah yang kemudian memancing
KEAGAMAAN
keingintahuan Radar Lampung untuk melihat daerah lainnya. Dan, wartawan koran ini pun mencoba menembus jalur Jembatan Lempuyangbandar, Lampung Tengah, yang saat ini putus. Tempat itu sebelumnya diketahui banyak pungli. Namun menurun setelah aparat kepolisian turun tangan.
Memasuki Jembatan Lempuyangbandar, kendaraan harus berjalan pelan-pelan. Sistemnya buka-tutup. Di sini, petugas yang mengenakan rompi hijau dan mengatur lalu lintas meminta sumbangan sekadarnya. Mereka menyodorkan kardus bekas air mineral. Sopir travel yang Radar
tumpangi pun merogoh Rp2 ribu. Sesampainya di Bandarjaya, tepatnya sekitar pukul 01.00 WIB Senin (2/3), Radar Lampung berpindah kendaraan. Kali ini dengan bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Di depan Terminal Betansubing, ada penarikan retribusi oleh Dinas Perhubungan. Kernet bus AKAP berinisial R memberikan Baca WAYKANAN Hal. 4
Terjebak Api, Andreas Susul Mendiang Istri
FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG
KEPUTUSAN AKHIR: Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. membuka pertemuan final pembahasan Ponpes Nur Ulum semalam.
Final, Ponpes Ditutup NASIB Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Ulum di Kemiling, Bandarlampung, diputuskan tadi malam. Dalam pertemuan di gedung Semergou pemkot, para pihak sepakat menutup ponpes yang difatwakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sesat itu. Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. menegaskan hal itu dalam pertemuan yang dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), Kementerian Agama kota, organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, OKP, dan DPRD setempat. Menurut Herman, atas keputusan ini, semua aktivitas di ponpes pimpinan Adie Suhandoyo alias Imam Al Ahdi Karramullah tersebut harus dihentikan. ’’Namun, pembinaan akan tetap dilakukan untuk para pengikutnya agar dapat paham pada ajaran yang benar,” tukas Herman.
TINGGAL PUING Dua siswa SD melihat puing bengkel Andreas Rumapea yang habis terbakar kemarin. FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG
BANDARLAMPUNG - Terjebak dalam kepungan api, Andreas Rumapea (41) tak mampu menyelamatkan diri. Lelaki itu tewas terpanggang dalam kios ukuran 5 x 6 meter miliknya pukul 11.00 WIB kemarin. Tahun lalu, tepatnya 24 Mei, api juga melalap kios sekaligus bengkel tambal ban dimaksud. Kejadian itu merenggut nyawa Novitu, istri Andreas. Siapa sangka, lelaki tanpa anak tersebut menyusul perempuan yang dicintainya itu dengan cara sama. Baca TERJEBAK Hal. 4
Baca FINAL Hal. 4
Berharap pada Next BE 51 Unila
Sugeng Cukup Baik, UKT Jadi Isu Seksi Tak ada yang salah jika mahasiswa Universitas Lampung (Unila) berharap banyak kepada rektor pengganti Sugeng P. Harianto yang jabatannya berakhir 21 November 2015. Ekspektasi itu untuk Unila yang lebih baik. Berikut hasil angket Radar Lampung pada 200 mahasiswa di kampus hijau tersebut.
TINGKAT kepuasan mahasiswa kepada Sugeng, rektor yang telah memimpin Unila selama delapan tahun, cukup besar, di angka 19,5 persen. Sementara yang tidak puas mencapai 55 persen dan sisanya tak memberikan penilaian. Sedangkan bila dituangkan dalam
skala angka, kinerja Sugeng dinilai cukup atau pada poin 6. Ditanya alasan tidak puasnya mereka kepada mantan dekan fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (FMIPA) itu, sebagian Baca SUGENG Hal. 4
FOTO JPNN
FESTIVAL 10 RIBU DURIAN Festival Durian Lolong 2015 di Pekalongan bakal menjadi surga bagi penggemar buah berduri itu. Dalam festival yang digelar Minggu (8/3) mendatang, panitia menyediakan 10 ribu durian dari berbagai varietas lokal. Siapa saja boleh mencicipinya sampai puas.
TRANS SUMATERA
Patok Dua Daerah Beres UPAYA percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terus dilakukan. Pejabat pembuat komitmen (PPK) tim II Edyson menjelaskan sudah sosialisasi di Kabupaten Pesawaran dan Lampung Tengah. Pemasangan center line pun sudah dilakukan sejak 26 Februari. ’’Benchmark di dua daerah itu telah rampung,” ujarnya usai rapat di ruang Asisten I Pemprov Lampung Adeham, yang juga sekaligus ketua tim pembebasan lahan, kemarin. Yang dia maksud dengan benchmark adalah pematokan jalan yang dilalui pembangunan tol. Saat ini, benchmark berjarak 2,5 kilometer (km) dan nantinya diperpendek menjadi 25 meter. Targetnya, pematokan rampung Juni 2015. Sementara, pendataan akhir Maret 2015. Ditanya di mana saja pematokan dilakukan, Edyson enggan menjelaskan rinci. Namun yang pasti, 80 persen melintasi daerah perkebunan dan pertanian. Baca PATOK Hal. 4
Usai Diperiksa, Syahrini Selfie JAKARTA - Kasus pemalsuan dokumen yang diduga melibatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Abraham Samad memasuki babak baru. Bareskrim Polri kemarin (2/3) memanggil penyanyi nyentrik Syahrini sebagai saksi atas kedekatannya dengan Feriyani Lim, pihak yang melaporkan perkara tersebut.
Syahrini tiba di halaman Bareskrim di Mabes Polri pukul 11.25 WIB. Dia datang bersama pengacaranya, Hotman Paris Hutapea, yang sebelumnya ditemui Syahrini di kantor Hotman yang terletak di gedung Summitmas 1, kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. Baca USAI Hal. 4
FOTO JPNN
SI CETAR MEMBAHANA: Syahrini usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim kemarin terkait Feriyani Lim yang mempolisikan Abraham Samad.
Upaya Abdul Kadir Bertahan Menjadi Petani di Jakarta
Banyak Godaan Menggiurkan, Terkenang Era Pak Harto Di antara gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, ternyata masih ada lahan pertanian yang menghasilkan. Segelintir warga masih bertahan dengan profesi petani sebagai mata pencaharian sehari-hari. Seorang di antaranya adalah Abdul Kadir, petani di Jakarta Utara.
Laporan BAYU PUTRA/JPNN, JAKARTA
Edyson http://www.radarlampung.co.id
LAHAN pertanian di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, itu kini merana. Tidak tampak FOTO JPNN hamparan tanaman padi di lahan seluas EKSIS: Abdul Kadir di tengah sisa sawah yang selamat dari hama tikus di kelurahan sekitar 400 hektare tersebut. Sejauh Rorotan, Jakarta.
mata memandang, hanya ada sawah berhias tanaman padi tanpa bulir. Hanya secuil yang tersisa dan hendak dipanen lebih dini. Selebihnya tidak terselamatkan karena hama tikus yang merajalela. Tak pelak, para petani di Rorotan berduka. Modal tidak kembali, mereka harus bersiap menanam lagi padi yang baru untuk mengganti tanaman yang rusak. Padahal, untuk menanam lagi butuh dana yang tidak sedikit. Untuk menanam satu hektare sawah, biayanya Rp800 ribu sampai Rp1 juta. Musim tanam kali ini terasa begitu berat bagi para petani. Wabah tikus telah meludeskan tanaman padi yang hampir panen. Baca BANYAK Hal. 4
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan