RADAR LAMPUNG | Jumat, 3 Mei 2013

Page 1

JUMAT, 3 MEI 2013

28 HALAMAN/Rp3.000,-

Satu untuk Semua

Deposito Beraroma Kongkalikong SUKADANA – Kebijakan Pemkab Lampung Timur mendepositokan dana APBD 2013 sebesar Rp1,3 triliun demi mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) menuai kecaman karena tak prorakyat. Gerakan Masyarakat Independen (GMI) Lamtim mencurigai dana APBD 2013 sebesar

Demi PAD Korbankan Warga, Geliat Pembangunan Mandek Rp1,3 triliun yang didepositokan di dua bank merupakan akal-akalan pemkab meraup untung demi mementingkan ’’kantong pribadi’’.

’’DP2KA tidak menjelaskan kapan deposito uang itu dan kapan tempo deposito, apakah tahun ini atau tahun kemarin. Terus, bagaimana

dengan nasib DAK 2012 yang tidak ada rimbanya? Ini jelas ada kongkalikong antara bank dan pemerintah. Belum lagi fee atas deposito dari

bank untuk oknum pejabat di Pemkab Lamtim,’’ kata anggota GMI Lamtim Fauzi Ahmad kemarin. Karena itu, GMI mendesak DPRD Lamtim lebih kreatif mengawasi dana APBD tahun ini. ’’Masak bisa kecolongan. Ini kan sama saja Baca DEPOSITO Hal. 4

KASUS CENTURY

Korek Otoritas Sri Mulyani WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto membuka sedikit alasan pemeriksaan Sri Mulyani di kasus Century. Bambang mengatakan kalau pihaknya sedang mencari tahu apa peran dia dalam pemberian bailout yang lantas menjadi megaskandal itu. Apalagi, dia pernah menjabat sebagai menteri keuangan. ’’Sri Mulyani kan menteri (ketika kasus Century terjadi), punya otoritas. Bagaimana otoritas itu dalam konteks bailout?’’ kata pria yang akrab disapa BW itu. Pertanyaan itu, menurutnya, menjadi salah satu bekal utama bagi penyidik untuk memeriksa perempuan yang kini menjadi pejabat Bank Dunia tersebut. Baca KOREK Hal. 4

Pemutilasi Ibu dan Anak Divonis Mati FOTO AFP

JAKARTA – Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan vonis mati kepada terpidana Rahmat Awafi alias Drego (26), pelaku mutilasi ibu dan anak, Hertati (35) dan Er (6), asal Lampung Timur, yang terjadi pada 14 Oktober 2011 di Jakarta Utara.

Sebelumnya di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Jakut dan Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta, Rahmat yang juga asal Lampung itu hanya divonis 15 tahun penjara. Perkara kasasi yang teregistrasi dengan nomor 254 K/PID/2013 itu diputus

30 April 2013.

’’Majelis kasasi menyimpulkan perbuatan terpidana pantas dan layak dihukum mati. Dakwaannya kuat mengarah pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,’’ kata anggota

majelis kasasi Gayus Lumbuun kepada Radar Lampung di Jakarta kemarin. Hal yang memberatkan, kata Gayus, perbuatan terpidana sudah direncanakan Baca PEMUTILASI Hal. 4

PAMERAN SENI KONTEMPORER Seorang pria berpose di samping sebuah patung Anak Horizon karya seniman Tiongkok, Chen Wenling, yang dipajang tiga hari dalam Art Beijing Contemporary Fair di Beijing kemarin.

Investigasi UN Molor In

AKTA KELAHIRAN

Menteri Nuh Bertahan,, Anak Buah Diancam Pecat Me

Siapkan SE Cabut SEMA KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) dan Mahkamah Agung (MA) langsung merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memangkas peran pengadilan dalam pembuatan akta kelahiran. Masih butuh waktu untuk menyusun teknis barunya karena rawan pemalsuan. Staf Ahli Kemendagri Bidang Politik, Hukum, dan Hubungan Antarlembaga Reydonnyzar Moenek mengatakan, pihaknya menyambut putusan MK untuk segera menindaklanjuti. ’’Intinya, kita akan terbitkan surat edaran (SE) atau panduan,’’ ujarnya di Jakarta kemarin. Hanya, panduan bagi kepala Dinas Pencatatan Sipil untuk teknisnya di lapangan itu masih akan dirumuskan. Donny –sapaan akrab Reydonnyzar Moenek– berharap dalam waktu dekat Kemendagri sudah bisa merilis agar bisa segera digunakan. Baca SIAPKAN Hal. 4

Go Tol Sumatera Go! JAKARTA A – Impian I i Sumatera S untuk memiliki jalur tol akan segera terwujud. Ini terkait dengan kepastian rencana pembangunan jalur tol Trans–Sumatera itu. Menteri Koordinator Pereko-

nomian i Hatta H Rajasa R j mengatakan, k pemerintah bertekad untuk memulai pembangunan jalur tol Trans– Sumatera mulai tahun ini. ’’Iya, ground breaking (peletakan batu pertama, Red) tahun ini,’’ ujarnya

di Jakarta kemarin. J k k i Hatta mengakui, kini pemerintah memang masih berupaya menyelesaikan payung hukum pengerjaan Baca GO Hal. 4

JAKARTA – Alih-alih berbesar hati mempertanggungjawabkan kegagalan selama pelaksanaan ujian nasional (UN), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh justru mengisyaratkan memecat anak buahnya. Rencana pemberian sanksi ini sebagai tindak lanjut dari rekomendasi yang diberikan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait investigasi keterlambatan pencetakan naskah UN tingkat SMA 2013. Dalam rekomendasi itu, ada sanksi terberat

berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan tim investigasi Itjen. ’’Pak Irjen memang sudah laporkan hasil investigasi di titik pelaksana. Itu lebih terfokus pada internal Kemendikbud, meski ada pelaksana di provinsi maupun perguruan tinggi,’’ kata Nuh kemarin. Nuh juga mengaku belum bisa menyampaikan materi rekomendasi Itjen karena dirinya belum melaporkannya kepada presiden. ’’Begitu masuk dengan kaitan persoalan, kami menegaskan, Baca INVESTIGASI Hal. 4

SSB Queen, Satu-satunya Sekolah Sepak Bola Perempuan di Indonesia

Sebelum Main Pakai Sun Block, Akan ke Pesta Nyalon Dahulu Klub sepak bola putri di Indonesia cukup banyak. Tapi, untuk sekolah sepak bola (SSB) khusus perempuan, baru ada satu di Indonesia. Namanya SSB Queen Bandung. Sekolah itu pun menjadi satu-satunya harapan bagi pembibitan pemain nasional.

Laporan Nora Sampurna, BANDUNG SIANG itu (23/4), suasana kantor Pengurus Provinsi PSSI Jawa Barat di Jalan Lodaya, Bandung, tampak sepi dari luar. Meski begitu, di dalamnya ada empat perempuan berambut pendek yang sedang asyik berbincang santai. Salah seorang di antara mereka adalah Papat Yunisal. Perempuan berkacamata yang mengenakan kemeja merah bertulisan Queen Soccer Academy itu merupakan pemain

http://www.radarlampung.co.id

FOTO NORA SAMPURNA/JPNN

PEMAIN SEPAK BOLA WANITA: (Dari kiri) Papat Yunisal, Dian Mutiara, Ira Marlianti, dan Desy Amelia saat di kantor PSSI Jawa Barat, Bandung.

nasional sepak bola putri era 1980-an. Kini Papat menjadi kepala Sekolah Sepak Bola (SSB) Queen yang khusus untuk perempuan. Dia dibantu tiga perempuan lain yang bertindak sebagai pelatih. ”Anak-anak libur latihan setelah mengikuti kompetisi liga futsal perempuan seri keempat. Tadi saya dan tiga pelatih membicarakan materi latihan dan jadwal berikutnya,” kata Papat. Beberapa saat kemudian, datang seorang bapak berusia 40-an tahun menemui Papat. Dia bermaksud mendaftarkan anaknya yang duduk di kelas 7 SMP ke SSB Queen. Papat menyampaikan beberapa persyaratan masuk. Antara lain, nilai rata-rata rapor calon siswa minimal tujuh. Kemudian orang tua siswa harus benar-benar mendukung putrinya Baca SEBELUM Hal. 4

Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
RADAR LAMPUNG | Jumat, 3 Mei 2013 by Ayep Kancee - Issuu