SABTU, 5 JANUARI 2013 S
28 HALAMAN/Rp3.000,HALAMAN/R Rp3.000,-
Instalasi Kabel Kacau METRO – Buruknya instalasi listrik menjadi pemicu terjadinya serangkaian peristiwa kebakaran di kompleks Pasar Kota Metro dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Temuan ini dibeber Tim Forensik Polresta Metro saat menyelidiki 31 rumah toko di Pasar Kopindo, Jl. Agus Salim, pasca-kebakaran hebat pukul 19.00 WIB, Kamis (3/1). ’’Sudah saya sampaikan ke pemerintah kota, dalam hal ini wali kota, agar segera dibenahi dan ditindaklanjuti. Agar tidak terjadi lagi kemudian hari,’’ tegas Kapolresta Metro AKBP Agoes Soejadi Soepraptomo, S.I.K. kemarin. Ia menambahkan, buruknya jaringan listrik juga ditemukan di Pasar Shopping Center yang jaraknya hanya beberapa meter dari Pasar Kopindo dan Cendrawasih. Kondisi serupa juga dapat dilihat di kompleks pasar lainnya, seperti Pasar Sumurbandung. ’’Ini jelas membahayakan,’’ paparnya. Peristiwa yang terjadi di Pasar Kopindo, sambung Agoes, adalah contoh konkret ditemukan instalasi listrik yang kapasitasnya sudah menyalahi aturan. ’’900 watt daya yang terpasang. Sementara masih saja ada yang nekat menyambung dengan daya lebih. Ditambah lagi kabel-kabel yang usang kerap kali menjadi pemicu,’’ ujarnya. Untuk kepentingan penyelidikan, polres juga meminta keterangan empat orang satuan pengamanan (satpam) pasar dan tiga pemilik toko. Andi Wibowo, salah seorang satpam di pasar itu, mengaku melihat percikan api di lantai dua. Saat melihat percikan api, pihaknya langsung melaporkannya ke satlantas. Baca INSTALASI Hal. 4
DPO POSO
Pulsa Listrik Dibatasi FOTO JUMAIN SULAIMAN/JPNN
AUTOPSI: Diduga anggota jaringan teroris yang tewas tertembak di masjid Rumah Sakit Wahidin, kini diberangkatkan ke Jakarta guna diautopsi kemarin.
BANDARLAMPUNG – Tidak ingin kecolongan, PT PLN (Persero) Distribusi Lampung akhirnya membatasi pembelian pulsa listrik (token) untuk 250 ribu pelanggan. Kebijakan ini menyesuaikan kenaikan tarif dasar listrik
(TDL) yang naik sebesar 15 persen secara bertahap per tiga bulan. Sekaligus mencegah munculnya spekulan. ’’PT PLN Distribusi Lampung langsung membatasi pembelian pulsa listrik per 1 Januari 2013. Terlebih setiap hari jumlah pelanggan token di Lampung terus meningkat. Sampai saat ini sudah mencapai 250 ribu pelanggan,’’ beber Chaerudin, deputy manager (DM) administrasi niaga PT PLN (Persero) Distribusi
Lampung, via ponsel tadi malam. Namun, ditanya kebijakan pembatasan muncul karena ditemukan spekulan bermain, Chaerudin menolak mengomentari. ’’Ini kebijakan nasional. Kita hanya mengikuti dan melakukan pengawasan. Baca PULSA Hal. 4
Tembak Mati Dua Militan PERBURUAN jejaring terorisme di Poso bergeser ke Sulawesi Selatan. Kemarin, Satgas Densus 88 Polri menembak mati dua orang terduga teroris yang disebut sebagai ring dekat kelompok Santoso (pimpinan kelompok Poso). ’’Kami bawa ke Jakarta untuk kepentingan penyidikan. Ada data-data forensik yang perlu diklarifikasi,’’ ujar seorang petugas antiteror kepada Jawa Pos (grup Radar Lampung) kemarin. Data itu, lanjutnya, penting untuk mempercepat perburuan terhadap dalang utama penyerangan polisi di Poso, Santoso. Meski tak merinci data apa yang diinginkan polisi dari dua jenazah itu, perwira menengah tersebut mengisyaratkan terkait dengan bekas-bekas di tubuh para terduga. ’’Pokoknya kaitannya dengan autopsi,’’ katanya. Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar berdalih, polisi terpaksa menembak mati keduanya karena mendapat perlawanan. ’’Ini menyangkut nyawa anggota di lapangan,’’ katanya. Dua orang itu adalah Syamsudin H.G. alias Abu Uswah, lahir di Palopo, 31 Mei 1978. ’’Dia ini merupakan pimpinan dari kelompok Makassar yang juga memberi bantuan untuk terorisme di Poso,’’ kata Boy. Baca TEMBAK Hal. 4
Gaya Blusukan Rambah Istana JAKARTA - Blusukan kampung kini tidak lagi hanya milik Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Terbukti, Jumat (4/1), Presiden Susilo Bam bang Yudhoyono (SBY) mendadak turun ke bawah. Tidak seperti biasanya, rencana blusukan (masuk kampung) SBY kali ini sejak awal sudah dirahasiakan. Wartawan kepresidenan yang sejak Kamis (3/1) malam telah mendapatkan jadwal, hingga Jumat pagi masih belum diberi kepastian lokasi kunjungan presiden. Ternyata Presiden SBY mengunjungi tempat pelelangan ikan (TPI) di Tanjung Pasir, Tangerang. SBY juga ditemani oleh
Ibu Negara Ani Yudhoyono. Para menteri yang ikut serta juga dibatasi. Di antara yang ikut blusukan adalah Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Mendikbud M. Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C. Soetardjo, serta Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Agenda dadakan itu kontan saja membuat suasana TPI yang sehari-hari ramai oleh nelayan dan masyarakat menjadi berbeda. Ratusan masyarakat berusaha mendekat ke arah orang nomor satu di Indonesia itu. Presiden SBY pun berkeliling kampung nelayan dan melakukan dialog dengan Baca GAYA Hal. 4
FOTO ABROR RIZKI/RUMGAPRES
NAH GITU DONG, PAK!: Presiden SBY berbaur dengan warga tanpa protokoler saat meninjau pelelangan ikan.
Dari Silaturahmi Sjachroedin Z.P. di Radar Lampung
Mengaku Takut Staf, Emoh Tiru Jokowi Lugas, langsung menohok, namun disiplin. Karakter ini yang melekat pada sosok Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. Ini terbentuk selama merintis karir di kepolisian.
Laporan Widisandika FOTO ALAM ISLAM
CENDERAMATA: Direktur Radar Lampung Group Ardiansyah usai memberikan jam kepada Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. sebagai bentuk apresiasi terhadap kedisiplinan yang diterapkan orang nomor satu di Lampung ini.
PUNGLI NIKAH
Lurah-Camat Juga Ikut KEMENTERIAN Agama (Kemenag) tidak mau sendirian disalahkan terkait munculnya pungutan liar (pungli) nikah. Mereka juga menyebut pungli serupa muncul di kantor desa/ kelurahan hingga kecamatan. Kemenag siap menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menertibkannya. Temuan pungli di kantor desa, kelurahan, dan kecamatan ini hasil dari pemantauan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag di 227 kantor urusan agama (KUA). Irjen Kemenag Muhammad Jasin mengatakan jika pungutan di kantor desa, kelurahan, hingga kecamatan ini berkisar mulai dari Rp10 ribu hingga Rp500 ribu. M. Jasin Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan, pungli itu adalah fakta yang mereka temukan di lapangan. ’’Lantas, apakah biaya itu akan dibebankan ke APBN atau dana Kemenag? Saya kira tidak bisa,’’ ujarnya di Jakarta kemarin. Sebagai gantinya, Jasin sedang mengusulkan supaya Menag Suryadharma Ali menjajaki kerja sama dengan Mendagri. Baca LURAH Hal. 4
TIBA di Graha Pena Lampung tepat pukul 15.30 WIB, orang nomor satu di provinsi ini disambut Direktur Radar
Lampung Group Ardiansyah dan General Manager Radar Lampung Purna Wirawan. Berbalut kemeja batik cokelat berornamen khas Lampung, senyumnya mengembang. Tampak familier. Meski begitu, aura ketegasan dan disiplin tetap terasa. Seperti biasa, di mana pun pertemuan, gaya bertutur Sjachroedin Z.P. mampu mencairkan suasana. Dalam setiap kesempatan pidato, orang tua dari Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza itu selalu diselingi humor-humor dan sentilan segar.
Dalam perbincangan santai dengan segenap kru Radar Lampung Group kemarin, Oedin sapaan akrab Sjachroedin Z.P.– blak-blakan mengungkap sisi lainnya yang jarang diketahui publik. Mantan Deputi Operasional Polri ini mengaku lebih mementingkan program yang telah dirancang pemprov ketimbang harus kasak-kusuk hanya mencari simpati warga. Baca MENGAKU Hal. 4
Cara Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon Merevitalisasi italisasi Aset Kerajaan
Mulai Undang Ketua RW hingga Temui Presiden Dalam dua tahun pertama menjadi sultan Keraton Kasepuhan Cirebon, Arief Natadiningrat hanya berfokus pada kebersihan dan ketertiban lingkungan keraton. Namun, dari langkah sederhana itulah muncul titik terang bagi masa depan salah satu peninggalan sejarah tertua di Indonesia tersebut.
Laporan Sugeng Sulaksono, JAKARTA SEKILAS, tidak ada yang istimewa saat menjejakkan kaki di pintu gerbang Keraton Kasepuhan Cirebon. Pada tengah hari yang panas di pertengahan Desember 2012, Jawa Pos (grup Radar Lampung) yang datang bersama rombongan PT Toyota Astra Motor (TAM) hanya bisa merasakan nuansa hening seperti di kebanyakan
keraton yang masih bertahan di negeri ini. Namun, dalam keheningan itulah bisa disaksikan berbagai keistimewaan ’’istana’’ seluas 25 hektare yang berdiri sejak abad ke-14 tersebut. Itu dirasakan setelah secara runut dan perlahan Sultan Kasepuhan Cirebon Arief Natadiningrat dengan bangga bercerita tentang kerajaan warisan ayahnya, Hi. Maulana Pakuningrat, S.H., sejak tiga tahun lalu tersebut. Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan penerus Kerajaan Pajajaran. Seperti Kesultanan Demak yang meneruskan Kerajaan Majapahit. Demak dan Cirebon kemudian menjadi dua kerajaan Islam pertama yang kelak menjadi cikal bakal berdirinya negara RI. Bedanya, Kasepuhan Cirebon masih sanggup mempertahankan berbagai ori-
sinalitas di dalamnya. Termasuk menjaga silsilah keluarganya sampai sekarang. ’’Barangkali (Kasepuhan Cirebon) yang hingga kini paling terjaga orisinalitasnya, khususnya dari aspek fisik,’’ ujarnya. Baca MULAI Hal. 4
SULTAN: Arief Natadiningrat, S.E., sultan Kasepuhan Cirebon XIV di Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. FOTO JPNN
http://www.radarlampung.co.id
Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327