JUMAT, 6 JULI 2012 JU
Satu Untuk Semua
32 HALAMAN/Rp3.000,-
Puaskan Fans BANDARLAMPUNG – Band modern hardcore Jerman, Lasting Traces, akhirnya sukses menjadi klimaks dalam gelaran promo album Old Hearts Break in Isolation yang dihelat di Center Stage Novotel Lampung tadi malam. Panggung utama sudah dijejali penggemar mereka kurang lebih dua jam sebelumnya. Penampilan band yang beranggotakan Daniel Pfeifer (gitar, vokal), Thomas Brenn (vokal), Fabian Weisser (bas), dan Andreas Maier (drum) di Lampung ini merupakan rangkaian tur Asia Tenggara yang dimulai pada 28 Juni 2012 di Bangkok, Thailand. Destinasi kedua ke Kuala Lumpur, Malaysia, dan berlanjut ke Indonesia dengan total sembilan daerah. Yaitu Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Bandung, Depok, Klaten, dan Semarang. ’’Tur itu sendiri akan ditutup di Singapura. Perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan memang, namun sangat sebanding rasanya dengan pengalaman dan hal baru yang akan mereka dapatkan. Mulai budaya, bahasa, hingga bertemu pribadi-pribadi menarik dari setiap tempat yang disinggahi,’’ terang Haikal, kepala promosi Clas Mild Lampung. Konser ini, sambung dia, disponsori Clas Mild dan didukung Center Stage Novotel, Ekspose, Oracle, serta Makson. Band yang terbentuk pada tahun 2008 di Jerman Selatan ini telah merilis satu album dan satu EP dalam bentuk 7-inch vinyl yang di-organize oleh B.N.A. Youth Booking. Album tersebut berisikan 9 track yang dirilis oleh Demons Run Amok. Lasting Traces sendiri merupakan band yang cukup giat di scene hardcore/punk Jerman dan Eropa. Mereka sempat mendukung beberapa show dan tour band hardcore/punk seperti Defeater, Carpathian, Ruiner, Killing The Dream, The Carrier, Dead Swans, dan More Than Life. (and/c1/ary)
FOTO WAHYU SYAIFULLAH
GARANG: Aksi panggung Lasting Traces di Center Stage Novotel Lampung tadi malam. Kekuatan utama grup band ini pada sisi melodi dan lirik mampu memukau penggemarnya.
Jamin Lampung Bersih Privilege HONORER
Pengangkatan tanpa Mutasi PENGANGKATAN tenaga honorer kategori 1 (K1) menjadi CPNS masih terganjal. Pemerintah belum bisa segera mengangkat mereka karena ketentuan petunjuk teknis (juknis) masih belum dituntaskan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Dalam pengangkatan ini, pemerintah menjamin tidak ada mutasi. Kepala Biro Humas dan Protokol BKN Aris Widiyanto di Jakarta kemarin (5/7) menuturkan, pembuatan juknis pengangkatan tenaga honorer K1 maupun K2 ada di tangan BKN. ’’Tetapi, kami tetap berkoordinasi dengan Kemenpan RB dan Kementerian Keuangan,” ucap dia. Aris menegaskan, tenaga honorer K1 atau yang digaji APBN/APBD tidak bisa serta-merta diangkat meski peraturan pemerintah (PP) tentang pengangkatan mereka sudah diteken presiden. Aturan teknis pengangkatan tenaga honorer yang jumlahnya sekitar 72 ribu ini tetap membutuhkan juknis. Baca PENGANGKATAN Hal. 2
FOTO TEGUH PRIHATNA/JPNN
Selangkah Lagi, BPIH Diputuskan BANDARLAMPUNG - Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung buka suara soal adanya oknum haji yang meminta kemudahan (privilege) sehingga memunculkan waiting list atau daftar tunggu. Humas Kanwil Kemenag Lampung Hj. Istutiningsih menyatakan, sepanjang pengetahuannya, tak pernah ada praktikpraktik pemberian kemudahan terhadap
calon haji tertentu. ’’Nggak pernah ada. Terlebih kan kita sudah ada sistem komputerisasi yang terpadu. Sehingga bisa terpantau siapa yang daftar,’’ jelasnya kemarin (5/7). Tuti –sapaan akrabnya– menyatakan, lewat sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat), traffic pendaftaran haji bisa terpantau dengan baik. Hingga sejauh
ini, berdasarkan data Kemenag Lampung, waiting list calon jamaah haji Lampung menembus angka 49.028. Sementara, porsi yang tersedia untuk tahun ini sebanyak 6.282. Dengan kondisi seperti itu, berarti pada kurun tujuh tahun dari sekarang, porsi CJH sudah terpenuhi. Terkait usulan penambahan kuota sebesar 30 ribu yang diajukan pemerintah pusat, Kemenang Lampung belum Baca JAMIN Hal. 2
Pengusaha Rugi Rp1,8 M Sehari Jakarta-Banten Macet, Bakauheni Kurang Kapal JAKARTA - Pengusaha angkutan dan logistik Sumatera-Jawa, termasuk Lampung, sangat dirugikan akibat kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Peristiwa yang kerap terjadi itu bisa mengakibatkan kerugian pengusaha angkutan hingga sekitar Rp1,8 miliar per hari. Ketua Umum DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena menghitung tahun lalu tiap hari Pelabuhan Merak melayani 3.300 truk yang menyeberangi Pulau Jawa dan Sumatera. Tahun ini, jumlahnya meningkat 10 persen. Namun, kapasitas kapal dan pelabuhan masih minim, yakni hanya menampung maksimal 2.100 truk per hari. Akibatnya, antrean di pelabuhan strategis tersebut kerap memanjang. Baca PENGUSAHA Hal. 2
FOTO ADENG BUSTOMI/JPNN
PADAT MERAYAP: Sejumlah kendaraan memadati Jalan Raya Serang–Cilegon. Akibat dialihkannya pintu tol Serang Barat ke ruas jalan protokol lantaran antrean truk yang hendak menyeberang menuju Bakauheni, Lampung Selatan, menimbulkan kemacetan.
Hamid Muhammad
Hanya Label RSBI yang Dihapus JAKARTA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan siap jika suatu saat Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sekolah RSBI (rintisan sekolah bertaraf internasional) harus dihapuskan berdasarkan hasil judicial review pasal 50 ayat 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Dirjen Pen di dikan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, kesiapan tersebut sebagai bentuk sikap kementerian dalam mematuhi keputusan MK. ’’Kalau RSBI terpaksa harus dihapuskan, ya harus dihapuskan. Kami akan selalu siap (hapus RSBI). Mau bagaimana lagi? Kami kan harus mengikuti putusan yang ada, jika memang harus dihapuskan,” ungkap Hamid di gedung Kemendikbud, Jakarta, kemarin (5/7). Menurutnya, jika sekolah berlabel RSBI tersebut dihapuskan, maka bukan berarti di Indonesia sudah tidak memiliki sekolah unggulan dan berkualitas. Meski label RSBI sudah dihapuskan, lanjut Hamid, kualitas pendidikan sekolah tersebut tetap akan bertahan. ’’Bukan berarti tak ada sekolah yang bagus kualitasnya walaupun label RSBI-nya tidak ada. Kualitasnya tetap unggulan,’’ tukas dia. Terkait banyaknya siswa-siswi berprestasi yang juga merupakan peserta Olimpiade Sains Internasional yang Baca HANYA Hal. 2
AWAL YANG BURUK Andik Vermansyah melewati pemain Australia dalam laga kualifikasi Piala Asia U-22 di Stadion Utama Riau tadi malam. Sayang, dalam laga itu Indonesia kalah 0-1 dari timnas Negeri Kanguru.
KALAH BANDING
Jalani 22 Tahun Bui GAYUS Halomoan Tambunan bakal semakin lama mendekam di penjara. Harapannya untuk mendapat keringanan hukuman atas kasus suap, gratifikasi, dan pencucian uang tidak kesampaian. Yang terjadi malah sebaliknya. Majelis Banding Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta menambah hukuman untuk Gayus dari enam tahun penjara menjadi Gayus delapan tahun. Juru Bicara PT DKI Jakarta Ahmad Sobari menjelaskan, keputusan majelis hakim bukan tanpa alasan. Menurutnya, putusan yang dibacakan 21 Juni lalu oleh ketua majelis hakim Yusran Thawab tersebut sependapat dengan hakim Pengadilan Tipikor Jakarta. Baca JALANI Hal. 2 http://www.radarlampung.co.id
Dominic Brian, si Pemegang Tiga Rekor Dunia Daya Ingat, Meluncurkan Buku
Metode Mengingat: Jadikan Angka sebagai Cerita Lewat bukunya, Dominic Brian ingin berpesan kepada para orang tua: jawablah semua pertanyaan anak Anda, tentang apa saja. Daya ingatnya super bukan karena dia genius, tetapi dilatih. Laporan Panji D.A., SURABAYA JIKA dibesarkan dengan celaan, anak akan belajar memaki. Namun sebaliknya, jika dibesarkan dengan ketenteraman, dia akan belajar berdamai dengan pikiran. Dominic Brian menenggak segelas air putih yang disajikan di meja di depannya. ’’Ini memang sudah menjadi semacam ritual. Sebelum menebak angka, saya harus minum air terlebih dahulu. Itu sedikit banyak bisa membuat saya lebih berkonsentrasi,” kata sulung di antara dua bersaudara tersebut setelah meminum segelas air. Senin lalu (2/7), saat berkunjung ke markas redaksi Jawa Pos (grup Radar Lampung)
FOTO PANJI ANGGARA/JPNN
KUNJUNGAN: Dominic Brian dan kedua orang tuanya saat berkunjung ke kantor Jawa Pos (grup Radar Lampung) di Surabaya, Senin (2/7).
di Graha Pena Surabaya, pemegang tiga rekor dunia dalam hal daya ingat tersebut memang akan diuji Jawa Pos. Empat puluh angka sudah ditulis secara acak di selembar kertas putih. Ternyata benar, kelar minum air, lalu menengok deret angka yang disusun Jawa Pos hanya dalam 20 detik (dihitung dengan stopwatch), Brian pun dengan lancar mampu menceritakan ulang deretan angka itu secara tepat. ’’03, 27, 63, 47, 21, 57, 05,” katanya dengan ekspresi dingin. ’’Di balik juga bisa. Saya ulang ya. 05, 57, 07, 24, 85, 27, 03,” imbuhnya, lagi-lagi dengan tepat dan tanpa salah sedikit pun. Angka-angka itu memang dikelompok kannya menjadi dua. Misalnya, rangkaian angka 03276347210896280686, dia pecah menjadi 03, 27, 63, 47, 21, 08, 96, 28, 06, 86. Baca METODE Hal. 2 Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327