Satu untuk Semua
SABTU, 7 MARET 2015
28 HALAMAN/Rp4.000
Ini Alasan Tol Lambat!
Tim Minta Target Mundur Oktober BANDARLAMPUNG - Target groundbreaking Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)
Bakauheni-Terbanggibesar pada April 2015 sulit terwujud. Pasalnya, waktu semakin mepet. Sementara, tim dari Pemprov Lampung baru sampai tahapan sosialisasi dan pemasangan centerline. Karenanya, tim persiapan JTTS Lampung meminta target groudbreaking mundur jadi awal Oktober 2015. ’’Tahapannya sosialisasi,
centerline, dan pendataan. Setelah itu, uji publik dan proses ganti rugi. Sulit Mei selesai,” ujar Ketua Tim II Persiapan Pembebasan Lahan JTTS Tauhidi kemarin. Disinggung daerah lain yang sudah menyelesaikan tahapan-tahapan tersebut, Tauhidi beralasan mereka telah menerima dokumen perencanaan JTTS sejak 2014.
Sementara, Provinsi Lampung baru pada Februari tahun ini. Padahal, terus dia, dokumen itu menjadi acuan atau dasar melakukan pengerjaan, termasuk persiapan pembebasan lahan. ’’Ini mengapa daerah lain cepat action. Terlebih di Sumatera Selatan, misalnya, tol banyak melintasi rawa, bukan lahan pe-
mukiman seperti kita,” paparnya. Namun demikian, mantan kepala Dinas Pendidikan Lampung ini berjanji semaksimal mungkin memenuhi target pusat. ’’Kami akan berupaya untuk kejar target. Kerja ekstra! Tetapi kalau memang tidak bisa di April, meleset sedikit kan tidak apa-apa,” tukasnya. Baca INI Hal. 4
BEGAL
Menanti Maut Terpidana Mati Antiklimaks, Pemerintah Didesak Segera Tetapkan Tanggal
FOTO OZY/RADAR KOTABUMI/RNN
BASMI HABIS: Wakapolres Lampura Kompol Deden Heksaputra menunjukkan barang bukti berikut dua tersangka.
JAKARTA - Rencana eksekusi mati akhirnya mencapai antiklimaks dengan penundaan yang tak jelas dari pemerintah. Hal tersebut diakui bisa menjadi sisi lemah Indonesia. Sebenarnya, pemerintah Indonesia telah menunjukkan ketegasannya dengan menyanggah semua penawaran Australia. Namun dengan
ketidakjelasan ini, publik akan semakin berpihak kepada duo Bali Nine. Menteri Luar Negeri (Menlu)
RI Retno L.P. Marsudi terus menegaskan pihaknya sudah menolak tawaran Menlu Australia Julie Bishop untuk barter tahanan. Kemarin (6/3), dia
menjelaskan garis besar pembicaraan yang dilakukan pada Selasa (3/3) lalu. Dalam pembicaraan itu, Bishop sempat menawarkan pilihan tersebut. Baca MENANTI Hal. 4
Lagi, Dua Ditembak TINDAKAN tegas aparat kepolisian kepada para begal terus dibuktikan. Pukul 03.00 WIB kemarin, dua tersangka pencurian dengan kekerasan (curas) itu harus merasakan timah panas. Mereka adalah Iwan (23) dan Heriyanto (22), warga Desa Negeri Ujungkarang, Muarasungkai, Lampung Utara. Keduanya digerebek saat berada di jalan lingkar Desa Mulyorejo. Nyali tersangka cukup besar. Meski dikepung, mereka melawan dengan senjata api (senpi). Dua tembakan peringatan tak diindahkan. Akibatnya, peluru berikutnya bersarang di kaki keduanya. Dari tangan mereka, polisi mengamankan dua pucuk senjata api (senpi) jenis FN dan revolver berikut puluhan amunisi aktif. Selain itu, satu unit motor Honda Revo warna hitam nopol BE 4988 EC milik tersangka. Baca LAGI Hal. 4
FOTO REUTERS
FESTIVAL WARNA Jangan anggap warga di dekat kuil Bankey Bihari di Vrindavan, India Utara, ini iseng. Tetapi, aksi melempar cat itu menjadi bagian dari Festival of Colours yang kemarin diperingati serentak di India.
KORUPSI
Mandra Akhirnya Ditahan KESIALAN yang kerap didapatkan Mandra saat berperan dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan (Si DAS) ternyata juga terjadi di luar panggung. Dia kini harus meringkuk di tahanan Kejaksaan Agung karena tersandung perkara korupsi pengadaan acara siap siar di TVRI. Sebelum ditahan kemarin (6/3), Mandra sempat menjalani pemeriksaan sekitar tujuh jam. Dia di diperiksa bersama dua tersangka lainnya, yaitu Iwan Chermawan (direktur PT Media Art Image) dan Yulkasmir (pejabat pembuat komitmen). Baca MANDRA Hal. 4
Berharap Mukjizat PK Terkabul
Rela Dieksekusi asal Narkoba Habiss KEMATIAN yang direncanakan untuk Raheem Abagje (41) ternyata tidak membuatnya gentar. Dia bahkan rela mati jika bena nar-benar bisa menghentikan peredaran narkoba k di Indonesia. Namun, pria asal Nigeria yang tertangkap Na menggunakan paspor palsu Spanyol itu men yakin eksekusi tidak akan berdampak besar. Ini ji jika pengedar kelas kakap dibiarkan berkeliaran k dan merekrut kurir baru. Kemarin (6/3), wartawan koran ini berhasil Ke mew wawancarai Raheem di Lapas Pasir Besi.
Dalam sebuah pos penjagaan, dia tampak begitu tegar menghadapi ujian yang bagi hampir semua orang pasti keder, eksekusi mati. Berikut petikan wawancaranya:
CILACAP - Menjelang eksekusi mati gelombang kedua, jumlah kunjungan ke Nusakambangan semakin meningkat. Kemarin (6/3), sejumlah kuasa hukum dan keluarga terpidana mati terus berdatangan. Tak hanya itu, Konsulat Jenderal Australia di Bali, Majell Hind, juga terlihat di Dermaga Wijaya Pura.
Bagaimana kabarmu? Sangat baik, sepertinya enak di sini (Lapas Besi). Apakah tidak merasa takut di tempat yang baru? Baca RELA Hal. 4
Baca BERHARAP Hal. 4
Tiga Jam Bersama Duo Bali Nine
Makan Bersama, Andrew dan Myuran Lahap Makan Tempe Ma Situasi Nusakambangan makin tidak menentu akibat tarik-ulur jadwal eksekusi. Sejumlah kuasa hukum e terpidana mati juga cemas. Sempat ter dipingpong Kejaksaan Negeri (Kejari) d dip in Cilacap dan petugas Lapas Nusakambangan, akhirnya mereka N mampu m am menembus Pulau Penjara itu.
Laporan L ap Ilham Wancoko/JPNN, NUSAKAMBANGAN
FOTO JPNN
ISTRI TERPIDANA: Salah satu istri terpidana mati yang kemarin menemui suaminya di Nusakambangan.
KUASA hukum Bali Nine Leonard serta Utomo Karim dkk. yang menjadi pengacara Raheem Abagje tampak lega. Akhirnya, mereka berhasil masuk Lapas Nusakambangan. Bersama salah satu kuasa hukum terpidana mati itu kemarin (6/3), wartawan koran ini masuk ke pulau dengan tujuh kompleks penjara tersebut. Tepatnya di Lapas Besi, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Lapas di mana Andrew, Myuran, dan Raheem diisolasi. Baca MAKAN Hal. 4
Mandra ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
http://www.radarlampung.co.id
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan