RADAR LAMPUNG | Rabu, 8 Mei 2013

Page 1

32 HALAMAN/Rp3.000,32 HAL ALAM AMAN N/R Rp3 p3..000000,,--

RABU, RAB RA R AB A BU U,, 8 MEI MEI EI 2 201 20 2013 01 0 13

FOTO-FOTO JPNN

Anggota DPD RI Laode Ida melihat tempat perbudakan buruh, CV Cahaya Logam, di Kampung Bayuropak, Desa Lebakwangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, kemarin (7/5).

FOTO-FOTO JPNN

Mursan, Kades Lebakwangi, hampir dihakimi warga. Beruntung, ia berhasil diselamatkan anggota Polsek Sepatan kemarin.

SBY: Usut Perbudakan!

Mabes Jamin Beking Bos Zalim Dihukum

JAKARTA - Terbongkarnya perbudakan buruh di pabrik kuali Tangerang menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Orang nomor satu di negeri ini pun kecewa dan perihatin. Juru Bicara Kepresidenan Julian

Aldrin Pasha mengatakan, presiden telah menerima laporan tersebut. ’’Perbuatan itu tidak manusiawi dan melanggar hak asasi yang dilakukan sekelompok orang yang tak bertanggung jawab,” ujar Julian di kompleks Istana Kepresidenan kemarin (7/5). Dia menekankan, presiden langsung memerintahkan kepolisian agar segera mengusut dan menindak tegas pelaku yang bertanggung jawab sesuai hukum

dan aturan yang berlaku. ’’Presiden sudah meminta kepolisian melakukan proses hukum terhadap sekelompok orang atas tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya. Ketika ditanya kemungkinan keterlibatan kepala desa yang merupakan adik ipar pemilik pabrik, Julian mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan terkait hal itu. Namun, dia menegaskan, pihak kepolisian akan mengusut tuntas

pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus perbudakan tersebut. Selain itu, presiden juga mengimbau kepada masyarakat agar tanggap dengan lingkungan sekitar, sehingga kasus perbudakan di Tangerang tidak terulang. ’’Bapak Presiden mengingatkan masyarakat yang punya informasi sesuatu yang tidak lazim dan ganjil, segera melaporkan sebagaimana terjadi di Tangerang,” imbuh Julian.

Sedangkan Kapolri Timur Pradopo menyatakan, pihaknya telah melakukan pengusutan kasus perbudakan di Tangerang. ’’Kan sudah ditangani, bahkan ada yang sudah ditahan,” ujarnya ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan kemarin. Soal kemungkinan keterlibatan aparat penegak hukum dari polisi dan TNI, Timur menyatakan hal tersebut masih didalami. Dia mengakui jika kedua

MENUJU BE 1

BE 1

Baca SE PERTEGAS Hal. 4

DEPOSITO KASDA

Jadi Primadona Lamtim M MESKI masalah deposito menyeret mantan Bupati LamTimur (Lamtim) Satono hingga divonis 15 tahun, pemkab setempat tetap saja mengandalkannya. Pemkab Lamtim tetap tet saja menjadikan deposito sebagai primadona untuk meraup pendapatan asli daerah (PAD). Yang lebih mengejutkan, Pemkab Lamtim bahkan berencana menambah deposito. Karena target PAD dari deposito dan giro sebesar Rp12,2 miliar per tahun bakal sulit tercapai. Terhitung sejak Januari-April atau empat bulan terakhir, bunga yang dihasilkan baru sebesar Rp3,83 miliar. Artinya jika dikalkulasikan selama satu pernah pung

Baca JADI Hal. 4

FOTO AJI SAKTIYANTO

SERBALENGKAP: Para siswa SMP SGC tengah belajar di laboratorium komputer milik sekolah kemarin.

Melihat Fasilitas Pendidikan Kelas Internasional di Tengah Rimba Tebu PT SGC

Semua Serbagratis, Fasilitas Nomor Satu Langkah PT Sugar Group Companies (SGC) patut ditiru oleh perusahaan lain. Betapa tidak, dalam operasionalnya, perusahaan gula berskala nasional ini tidak hanya mementingkan penambahan laba. Masalah peningkatan kualitas sumber daya manusia pun menjadi fokus mereka dengan mendirikan sebuah sekolah berstandar internasional di tengah rimba tebu. Seperti apa? Laporan Aji Saktiyanto, SEPUTIHMATARAM DEBU tebal mengepul dari jalan tanah saat konvoi kendaraan Radar Lampung Group melintas di jalan masuk menuju perkantoran dan pusat pendidikan SGC pukul 09.45 WIB kemarin (7/5).

Selama perjalanan yang memakan waktu 30 menit ke kompleks perkantoran, pandangan mata hanya disuguhi tanaman tebu yang berjajar rapi. Namun, suasana berbeda langsung muncul ketika konvoi enam kendaraan memasuki kompleks areal pendidikan SGC. Jalan tanah berubah menjadi

paving block. Tidak ada lagi debu. Tidak ada lagi tanaman tebu. Yang terlihat hanya rimbun pepohonan dan bunga yang tertata asri. Tiba di pelataran kompleks perkantoran dan pendidikan, lapangan sepak bola dengan rumput terawat dihiasi satu unit climbing wall menjulang tinggi seolah menyambut. Seorang pria dengan senyum lebar langsung menyambut rombongan yang dipimpin langsung Direktur Radar Lampung Group Hi. Ardiansyah, S.H. Pria ini tidak lain Direktur Utama Baca SEMUA Hal. 4

KETAPANG - Sejumlah madrasah ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) kurang bergairah menyambut ujian nasional (UN) yang telah berlangsung sejak Senin (6/5). Hal ini dipicu terlambatnya pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari Kementerian Agama (Kemenag). Akibat lambatnya pencairan tersebut, seluruh pembiayaan sekolah seperti pembayaran gaji guru honorer, termasuk pemenuhan kebutuhan UN, terhambat. Bahkan untuk menjamin pelaksanaan UN lancar, sebagian MI terpaksa mencari utangan. ’’Kenapa sampai saat ini dana BOS untuk MI belum juga cair, sedangkan untuk sekolah dasar (SD) sudah. Apalagi sekarang sedang butuh-butuhnya dana buat melaksanakan UN,” keluh Tasdik, kepala MI Almuhajirin, Desa Pematangpasir, Kecamatan Ketapang, Lamsel, kepada wartawan kemarin. Ia mengaku terpaksa ke sana-sini untuk mencari utangan lantaran anggaran sekolah yang tidak mencukupi. ’’Kami terpaksa utang supaya pelaksanaan UN lancar. Bukan berarti kami mengabaikan desakan pegawai di sini yang belum menerima honor sejak empat bulan lalu,” ungkapnya seraya berharap dana BOS segera cair.

Siswi SMAN 5 Kota Madiun menampilkan tari Sureng pada pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) serta Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di GOR Kertajaya, Surabaya, kemarin (7/5). http://www.radarlampung.co.id

Baca DANA Hal. 4

Awalnya Dicibir, Bidan kok Berlagak Jadi Insinyur Laporan M. Hilmi Setiawan, JAKARTA

FOTO FRIZAL/JPNN

Dihubungi terpisah, Kepala Kantor Kemenag Lamsel Alamsyah mengaku belum mengetahui secara pasti kapan dana BOS khusus MI dicairkan. Menurut dia, teknis pencairan dana BOS MI langsung diterima pihak madrasah masing-masing melalui rekening. ’’Memang benar dana BOS untuk MI sampai saat ini belum cair. Kami juga belum tahu pasti kapan dana BOS MI bisa dicairkan,” kata dia. Disinggung besaran dana BOS untuk MI yang ada di Lamsel, Alamsyah mengaku tidak mengetahui secara pasti. Alasannya, dana BOS tersebut berdasarkan pengajuan pihak sekolah masing-masing dan pencairan melalui rekening sekolah. ’’Saya nggak tahu dengan jelas karena pengajuannya masing-masing sekolah ke Kemenag pusat dan pencairannya langsung melalui rekening sekolah,” ujar Alamsyah yang meminta pihak MI bersabar menunggu pencairan dana BOS dari pusat. Sementara itu, angka putus sekolah di Kabupaten Mesuji masih cukup tinggi. Dalam pelaksanaan UN tahun ini saja, tercatat 88 siswa SD yang mundur. Mereka lebih memilih putus sekolah dengan beragam alasan.

Listiyani Ritawati, Bidan Pelopor Pembuatan Sumur Bor di Gunungkidul

Banyak bidan berdedikasi tinggi di Indonesia. Salah satunya Listiyani Ritawati, bidan desa yang sekaligus pelopor pembuatan sumur bor di Gunungkidul, Jogjakarta.

UNJUK KEMAMPUAN

Baca SBY Hal. 4

Dana BOS Belum Cair, Cari Utangan untuk UN

SE Pertegas Payung Hukum SURAT edaran menteri dalam negeri (SE Mendagri) bisa dijadikan payung hukum untuk memajukan pilkada di 2013. Hal ini mengacu pada pernyataan kalangan DPR RI. ’’Itu sangat kuat (sebagai payung hukum). MENUJU Memang payung hukumnya bukan surat edaran tersebut. Surat itu hanya penegasan aturan. Payung hukumnya pasal 86 ayat 1 UndangUndang Pemda,” kata Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsah kepada Radar Lampung di Jakarta kemarin (7/5). Menurutnya, langkah menerbitkan surat edaran itu bukan tanpa alasan, mengingat masih terjadi pro-kontra aturan hukum penyelenggaraan pilkada bagi 43 daerah tersebut. Sementara,

aparat brimob tersebut berteman dengan sang pemilik pabrik kuali, Yuki Irawan. Namun, dia menegaskan, hingga saat ini belum ditemukan bukti keterlibatan kedua aparat dalam upaya membekingi sang pemilik pabrik. ’’Jadi begini, kan ada dua brimob. Itu dia berteman (dengan Yuki). Itu sedang kita dalami. Tetapi kalau kaitan

AWALNYA, Listiyani cukup casciscus menceritakan perjalanan hidupnya sebagai bidan di kawasan tandus, Gunungkidul. Tetapi, ketika ditanya alasannya menjadi bidan, bendungan air matanya jebol. ’’Saya jadi bidan karena amanah orang tua. Jangan lagi kasus kesulitan persalinan mengancam masyarakat,” katanya setelah menjadi narasumber dalam talkshow menyambut Hari Bidan Internasional yang diprakarsai Jhpiego di @america, Pacific Place Mall, Jakarta, Jumat

FOTO HILMI SETIAWAN/JPNN

TELADAN: Bidan Listiyani Ritawati setelah talkshow memperingati Hari Bidan Sedunia 2013.

(3/5). Bidan Lis, begitu dia akrab disapa, merupakan PNS (pegawai negeri sipil) di Puskesmas Ngawen II, Gunungkidul. Alumnus D3 Poltekes Surakarta itu menginjakkan kaki di Gunungkidul pada 2000. Dia mengawali karir dengan menjadi bidan praktik swasta (BPS) di Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Dia ditakdirkan hidup di daerah yang didominasi pegunungan karst (kapur) yang sering mengalami kekeringan itu, sehingga masyarakat kesulitan air bersih. ’’Tetapi, ini tantangan yang harus saya hadapi,” ujar Lis. Perempuan kelahiran Banjarnegara, 29 Juni 1974, tersebut mengungkapkan, air bersih bagi seorang bidan adalah mutlak untuk sarana standar persalinan. Baca AWALNYA Hal. 4 Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
RADAR LAMPUNG | Rabu, 8 Mei 2013 by Ayep Kancee - Issuu