JUMAT, 9 JANUARI 2015
32 HALAMAN/Rp4.000
Ditahan, Bendahara Sembunyi di Pelukan BANDARLAMPUNG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandarlampung kemarin kembali menahan tersangka kasus korupsi dana kematian Dinas Sosial (Dissos) Bandarlampung 2012. Dia adalah Tineke yang berstatus bendahara dana kematian. Sebelum penahanan, penyidik memeriksanya selama lima jam sejak pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Perempuan berkerudung itu menyusul M. Sarkum, tenaga sukarela, yang lebih dahulu merasakan pengapnya penjara pada Jumat (12/12/2014). Tineke yang mengenakan baju lengan panjang bergaris-garis tampak begitu terpukul. Saat menuju mobil tahanan pidana khusus (pidsus) kejari, ia selalu menutupi wajahnya. Suaminya, Agus Setyawan, ikut melindunginya dari bidikan kamera wartawan. Sambil memeluk sang istri, Agus menelepon p keluarganya untuk memberitahukan masalah itu. Matanya memerah, berkaca-kaca, ra berusaha menahan agar air matanya tak jatuh. ’’Penyidik menahannya (Tineke). Saya bawa motor,” ujar b Agus di telepon. A Tineke dibawa ke Rumah Tahanan (RuR tan) Kelas I Bandarlampung yang terletak di Wayhui, Lampung Selatan, dengan pengawalan Kepala Seksi Tindak FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG
Baca | DITAHAN | Hal. 7
TERPUKUL: Bendahara Dana Kematian Dissos Bandarlampung Tineke mencoba menghindari kamera wartawan dengan berlindung pada suaminya.
MEMBEDAH ALIRAN YANG DIDUGA BERMASALAH
Bakorpakem Turun Badan Koordinasi Pengawasan Aliran dan Kepercayaan (Bakorpakem) mereaksi maraknya paham dan kepercayaan yang berkembang di Lampung. Apa saja langkahlangkahnya? BAKORPAKEM bertugas mengawasi dan mencegah aliran kepercayaan, penyalahgunaan, dan atau penodaan agama. Ini sesuai pasal 30 ayat 3 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan. ’’Ya, Bakorpakem memang di bawah kejaksaan, sesuai pasal 28 huruf E dan J serta pasal 29 ayat 1 UUD 1945,” terang Wakil Ketua Bakorpakem Lampung Agus Salim. Dasar lainnya, UU No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama. Menurut Agus, dirinya tengah berkoordinasi dengan anggota Bakorpakem lainnya seperti Polda Lampung, Korem 043/Gatam, Kementerian Agama Lampung, dan Kesbangpol Provinsi Lampung.
Ketua DPRD Lampura Buron BANDARLAMPUNG - Kejaksaan Negeri Kotabumi, Lampung Utara, kelimpungan. Tersangka korupsi pembangunan pelebaran dua jalur Jalan Jenderal Sudirman 2012 dengan anggaran senilai Rp6,7 miliar dikabarkan kabur. Tersangka adalah Rahmat Hartono,
yang juga ketua DPRD Lampura periode 2014-2019. Direktur CV Way Sabuk itu telah ditetapkan menjadi tersangka sejak Juli 2014. Saat itu, politisi dari PDIP tersebut belum menjadi legislator. Informasi yang diperoleh Radar Lampung, beberapa hari ini Bagian Intelijen dan Pidana Khusus Kejari
Kotabumi tengah sibuk melakukan pencarian intensif di seluruh Lampung, khususnya di Bandarlampung. Sempat dua hari lalu, mereka melihat mobil milik Rahmat terparkir di sekitaran daerah Pahoman, Bandarlampung. Namun yang mengemudikan ternyata bukan yang bersangkutan,
Prosesi itu langsung dikawal Kepala Subbagian Keperawatan Farida Ariani dan Kepala Bagian Ambulans Saut M. Farida menyatakan, sebelum ditempatkan di ruangan, Winda akan dibawa
SELAT KARIMATA - Upaya mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di sekitar Selat Karimata kemarin (8/1) belum berhasil dilakukan. Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang memimpin langsung evakuasi memutuskan pengangkatan penyelam karena arus bawah laut yang sangat kencang. Arus bawah laut mulai kencang menjelang siang. Kecepatan arus mencapai 3-5 knot. Visibility dasar laut juga antara 0-1 meter. Kondisi itu yang membuat penyelam gabungan TNI-AL kesulitan masuk lebih dalam. Bagian belakang pesawat yang terbelah akhirnya belum dipasang sabuk dan kantong udara. Sebab, para penyelam kesulitan sampai ke dasar laut. Para penyelam yang diterjunkan kemarin antara lain Letda Laut (KH) Edi Abdilah, Kopda Navigasi (Nav) Kiswanto, dan Kopda Telegram (Tlg) Anton Sudarmanu. Dua lainnya, Kelasi Listrik (Lis) Joko Santoso dan Kelasi Kepala Tata Graha (Ttg) Kristanto.
Baca | SIAPKAN | Hal. 7
Baca | ARUS | Hal. 7
FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG
AKHIRNYA...: Winda Sari, yang kemarin dijemput RSUDAM dari Klinik Rawat Inap Mitra Anda.
Siapkan Dokter Spesialis Bedah FOTO JPNN
Puluhan tempat sampah dengan berbagai gambar animasi menghiasi tempat wisata di Teluk Lalong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sehingga tempat sampah tidak dijauhi, namun didekati. Bukan memperjelek, malah mempercantik.
TOL TRANS-SUMATERA
Mulai Petakan Titik SEHARI setelah ditunjuk menjadi ketua pembebasan lahan untuk Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung Adeham berjanji gerak cepat. Sambil menunggu dokumen perubahan perencanaan yang masih dikoreksi pusat, pihaknya tengah mencari titik-titik lahan yang akan dibebaskan. Pihaknya baru bergerak sekitar dua pekan lagi, termasuk menunggu surat keputusan (SK) gubernur tentang penetapan tim pembebasan lahan diterbitkan. Kasi Pengaturan Tanah Subardi menerangkan, rapat terakhir mengenai JTTS dilakukan pada masa Gubernur Sjachroedin, persisnya 11 Februari 2013. ’’Biasanya ada proposal yang masuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai petunjuk pelaksanaan dan teknis. Setelah itu baru sosialisasi, pemetaan, dan sebagainya,” terang dia. Baca | MULAI | Hal. 7 http://www.radarlampung.co.id
Baca | KETUA | Hal. 7
Arus Bawah Laut Deras, Evakuasi Gagal
Baca | BAKORPAKEM | Hal. 7
TEMPAT SAMPAH YANG CANTIK
melainkan hanya salah satu anggota keluarganya. Sumber Radar Lampung menyebutkan, aparat kejaksaan yakin tersangka masih berada di Lampung. Rahmat telah menghilang sejak akhir tahun lalu.
RSUDAM Jemput Winda dengan Ambulans Terbaru BANDARLAMPUNG Winda Sari (25), pemulung yang sempat terusir dari Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Moeloek (RSUDAM), kemarin kembali ke RS pelat merah itu. Dia dibawa dengan ambulans terbaru milik RSUDAM nomor polisi BE 2340 BZ. Ambulans sudah menjemput Winda di Klinik Mitra Anda, tempat ia sebelumnya dirawat, sejak pukul 09.00 WIB.
Putri Mumpuni Kenalkan Masakan Indonesia di Berbagai Negara
Belajar dari William Wongso, Keliling Eropa, lalu ke Amerika Di usia yang masih muda, 23 tahun, Putri Mumpuni sudah mendunia. Hebatnya, prestasi itu dicapai berkat kemahirannya mengolah masakan. Bahkan sekarang, dia dipercaya sebagai dosen di Universitas Stratford, Virginia, Amerika Serikat.
Laporan Gunawan Sutanto/ JPNN, JAKARTA SEPTEMBER 2014 menjadi momen tak terlupakan bagi Putri Mumpuni. Dia merasa seperti sedang bermimpi ketika suatu hari memasuki kelas di Universitas Stratford. Di depan para mahasiswa jurusan kuliner, hari itu
FOTO JPNN
JAGO MASAK: Putri Mumpuni bersama para mahasiswa Jurusan Kuliner Universitas Stratford, Virginia, Amerika Serikat.
Putri mulai mengajarkan ikon-ikon masakan khas Indonesia. Wajar jika Putri merasa yang dialami saat itu seperti mimpi. Sebab, yang dia hadapi di kelas tersebut bukan murid-murid sekolah Indonesia. Melainkan para mahasiswa di negara adikuasa. Terlebih, dia mesti mengajarkan cara membuat masakan-masakan Indonesia, sesuatu yang ’’baru” baginya. ’’Yang saya pelajari di sekolah lebih banyak masakan Western (Barat). Begitu pula saat bekerja di hotel, saya dipercaya untuk memasak menu Western,” ujar lulusan SMKN 4 Jogjakarta itu ketika ditemui di sebuah private dining room di Jakarta Selatan, 20 Desember lalu. Saat itu, Putri baru empat hari pulang Baca | BELAJAR | Hal. 7
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan