RADAR LAMPUNG | Sabtu, 9 Februari 2013

Page 1

SABTU, 9 FEBRUARI S UARI 2013

28 HALAMAN/Rp3.000,-

SBY Ambil Alih Kepemimpinan PD Pimpinan KPK Sepakat Anas Tersangka sangka JAKARTA - Terjawab sudah nasib Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum di partainya. Usai menggelar rapat terbatas bersama anggota majelis tinggi, para petinggi, dan menteri PD, Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memutuskan untuk mengambil alih sementara tugas-tugas kepemimpinan Anas. SBY meminta Anas untuk memfokuskan diri pada persoalan hukum yang tengah dihadapi. ’’Kepada Ketua Umum Partai Demokrat, saudara Anas Urbaningrum yang tetap menjadi wakil ketua majelis tinggi, sementara saya memimpin langsung gerakan penataan dan pembersihan partai ini. Saya berikan kesempatan untuk menghadapi masalah hukum dengan harapan keadilan benar-benar tegak dan tim hukum siap untuk memberikan bantuan hukum,” jelas SBY dalam konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, tadi malam (8/2). Ketua Majelis Tinggi PD itu juga menekankan kalau saat ini partainya akan mengutamakan upaya penataan dan pembersihan ketimbang memfokuskan pada Pemilu 2014. Sebagai salah satu upaya tersebut, SBY meminta dilakukan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh kader partai. Terutama dewan pembina, dewan kehormatan, dewan pimpinan pusat, dewan pimpinan daerah, dewan pimpinan cabang baik

MANADO – Harian Radar Lampung semakin menasbihkan diri menjadi media terbaik. Setelah memenangi The Best Brand Award 2012 lalu, tadi malam Radar Lampung mendapatkan penghargaan bergengsi seba-

gai The Best of Sumatera Newspaper 2013 atau koran dengan perwajahan terbaik se-Sumatera. Radar Lampung harus berbagi dengan Riau Pos (masih grup Radar Lampung) yang juga mendapatkan gold winner. Pada ajang bergengsi itu, Radar Lampung

berhasil menyisihkan 350 media seSumatera dalam ajang Indonesia Print Media Award (IPMA) 2013. Baca TERBAIK Hal. 4

Baca SBY Hal. 4

ANAS URBANINGRUM

Dari Lampung Rajai Sumatera DESAKAN pembaca agar Radar Lampung terus berbenah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dalam sehari, pesan singkat yang masuk ke redaksi pun tak bisa dibendung. Caci, maki, puji, sudah akrab diterima awak redaksi setiap hari. Marah? Tidak! Ra-

FOTO AFP

JADI KORBAN VANDALISME Sebuah gambar dokumentasi yang diambil il pada 3 ota Lens, Desember 2012 di Louvre-Lens Museum di Kota roix yang Prancis, menunjukkan lukisan d’Eugene Delacroix ukisan ini berjudul ’’La liberte guidant le people”. Lukisan dirusak oleh seorang wanita dengan menulis ’’AE911” mis (7/2). menggunakan spidol permanen hitam pada Kamis

dar Lampung justru berbangga. Segala caci, maki, dan puji itu merupakan bentuk reaksi kecintaan pembaca terhadap koran yang pada 2 Februari 2013 lalu genap berusia 13 tahun ini. Ya, usia yang tergolong belia. Di usia belia itu, Radar Lampung tetap menancapkan bendera sebagai media nomor satu di Lampung yang memberikan

pencerahan kepada publik dengan menyuguhkan informasi yang akurat, cepat, objektif, dan jujur. Kejujuran menyampaikan informasi inilah pakem baku redaksi yang terus terjaga. Baca DARI Hal. 4

Tiga Delik Korupsi Jerat Rusli Zainal

EKSPOSE: Juru Bicara KPK Johan Budi memberikan keterangan terkait perkembangan kasus yang tengah menjadi sorotan masyarakat kemarin. Antara lain penetapan status tersangka Rusli Zaenal dan Anas Urbaningrum.

KETUA DPP GOLKAR YANG TERSANGKA SUAP PON JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjerat Gubernur Riau Rusli Zainal dengan tiga delik korupsi dalam dua kasus berbeda. Ketua DPP Partai Golkar tersebut menjadi tersangka dalam kasus suap terkait revisi peraturan daerah (perda) PON serta kasus korupsi penerbitan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman (IUPHHK-HT) bagi 12 perusahaan di Pelalawan, Riau. Dalam kasus suap terkait revisi perda, Rusli disangka turut memberikan suap kepada dua anggota DPRD Riau, yakni M. Faisal Aswan

dan M. Dunir, sebesar Rp1,8 miliar. Di kasus suap itu, Rusli juga disangka menerima suap dari konsorsium (KSO) proyek pembangunan venue PON senilai Rp500 juta. Suap untuk Rusli diduga diserahkan melalui mantan Kadispora Riau Lukman Abbas. Sedangkan dalam kasus penerbitan IUPHHK-HT, Rusli disangka menyalahgunakan wewenang. ’’Jadi (di kasus suap PON), RZ (Rusli Zainal) ini diduga menerima dan di sisi lain melakukan pemberian. Dalam kasus di Pelalawan, saat itu dia berkapasitas sebagai gubernur Riau.

Karena itu, ada tiga sprindik (surat perintah dimulainya penyidikan),” kata Juru Bicara KPK Johan Budi S.P. di kantornya. Tiga sprindik untuk Rusli ditandatangani pimpinan KPK kemarin (8/2). Selaku pemberi suap, Rusli disangka melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke1 KUHP. Dalam dugaan sebagai penerima Baca TIGA Hal. 4

FOTO MUHAMAD ALI/JPNN

KONFLIK SEKKAB PESAWARAN

APBD Terancam Tak Berjalan PEMBANGUNAN di Kabupaten Pesawaran terancam mandek. Kondisi ini dipicu APBD Pesawaran 2013 terancam tidak bisa berjalan sebagai imbas konflik jabatan sekretaris kabupaten (Sekkab) setempat yang berujung ke ranah pengadilan tata usaha negara (PTUN). Diketahui, Kesuma Dewangsa yang diberhentikan sementara oleh Bupati Pesawaran Aries Sandi Darma Putra dari jabatannya selaku Sekkab Pesawaran secara diam-diam melayangkan gugatan ke PTUN Bandarlampung. Sidang perdana gugatan itu digelar Kamis (7/2). Ketua Komisi A DPRD Pesawaran Johny Corne mengatakan, dengan Zainal Arifin dimulainya persidangan PTUN terkait pemberhentian Sekkab Pesawaran dan pengangkatan pelaksana harian (Plh.) Sekkab, maka saat ini semua pihak baik penggugat maupun tergugat harus sama-sama menunggu hasil akhir dari PTUN. ’’Jadi nantinya keputusan PTUN itu yang dijalankan. Semua pihak harus taat itu! Kondisi tersebut menyebabkan keberadaan Sekkab sekarang dianggap tidak ada sampai Baca APBD Hal. 4 http://www.radarlampung.co.id

Arfan Hidayat, Programer IT Pendiri Museum Beatles Indonesia

Paling Mahal Gitar Bertanda Tangan John Lennon Demi kecintaannya pada grup musik legendaris The Beatles, profesi sebagai pegawai Bank Indonesia (BI) ditinggalkan. Arfan Hidayat lalu menggagas berdirinya Museum Beatles Indonesia. Dia juga mengekspor pernak-pernik aksesori grup musik asal Liverpool, Inggris, itu ke berbagai negara.

FOTO AGUS WIRAWAN/JPNN

The Beatles berjudul A Day in The Life terdengar cukup keras dari dalam rumah mengalahkan suara hujan rintik-rintik di luar. ’’Dari kecil, saya nggak bisa lepas dari The Beatles. Makan apa pun, musiknya The Beatles,” ujar Arfan mempelesetkan iklan sebuah merek minuman saat ditemui di rumahnya, Kamis (7/2). Rumah Arfan kini memang mirip sebuah museum. Museum The Beatles. Sebagian koleksi diletakkan di ruang tamu. Tetapi, sebagian besar disimpan di dalam rumah. Bahkan saking banyaknya sampai tidak muat untuk menampung ribuan pernak-pernik grup musik yang dimotori John Lennon itu. Pria kelahiran 8 Mei 1965 ini mengaku sudah mengumpulkan koleksi The Beatles sejak SMP hingga berusia 47 tahun saat ini. Dia mulai dikenalkan dengan alat musik gitar oleh orang tuanya saat masih TK. Orang tuanya memang gemar bermusik dan kolektor

PAMER KOLEKSI: Arfan Hidayat dan sebagian koleksinya di Museum Beatles Indonesia di Serpong Park, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (7/2).

Baca PALING Hal. 4

Laporan Agus Wirawan, JAKARTA RUMAH Arfan Hidayat di kompleks elite Serpong Park, Tangerang, tampak berbeda dengan rumah-rumah di kanan-kirinya. Teras dan carport rumah tidak dihiasi tanaman, tetapi disesaki lemari-lemari etalase kaca dan gambar-gambar poster The Beatles, grup musik kesayangan Arfan. Tumpukan DVD, CD, piringan hitam, miniatur gitar, drum, serta berbagai suvenir lain tentang Beatles tertata rapi di ruang tamu dan ruang keluarga. Lantunan lagu

Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
RADAR LAMPUNG | Sabtu, 9 Februari 2013 by Ayep Kancee - Issuu