Satu untuk Semua
SABTU, 9 JUNI 2018
20 HALAMAN/Rp4.000
Mahasiswa Warning Paslonkada Bentuk Relawan, Pakai Kamera Dokumentasikan Dugaan Politik Uang
Panwas Dalami Temuan Sarung dan Uang
BANDARLAMPUNG - Kesadaran kolektif agar proses Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung tidak tercoreng politik uang terus disuarakan. Para mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan 20 ribu Mahasiswa Lampung Lawan Politik Uang juga membentuk relawan mahasiswa untuk mengawal jalannya pilgub. Koordinator Gerakan Mahasiswa Muhammad Fauzul Adzim mengatakan, upaya ini dilakukan untuk menjaga marwah demokrasi. Relawan mahasiswa yang terbentuk akan melakukan pengawasan di seluruh Lampung. Kemarin, lanjut dia, mahasiswa telah melakukan rapat pembahasan kinerja relawan. ’’Gerakan ini sudah ada relawannya. Hari ini (kemarin, Red) kami berkumpul untuk membahas kinerja relawan tersebut,” kata dia kepada wartawan.
Tim Arinal-Chusnunia Merasa Dijebak
Baca | MAHASISWA | Hal. 4
INDEKS POLITIKA
BACA
HALAMAN
LOGISTIK TPS SIAP, KECUALI SURAT SUARA
9
METROPOLIS JELANG LENGSER DARI PLT., INI PESAN YUSUF KOHAR!
BACA
HALAMAN
20
22 Ribu Pemudik Masuk Lampung
PANITIA Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pringsewu merespons laporan temuan sarung, uang pecahan Rp50 ribu, dan dua lembar uang Rp5 ribu. Anggota Panwaslu Pringsewu Arifin menjelaskan, laporan itu datang dari seseorang yang menunjukkan foto berupa sarung dan uang senilai Rp60 ribu. Dalam foto itu terlihat ada selebaran paslon nomor urut 3 ArinalChusnunia di dalam sarung. Temuan
GRAFIS EDWIN/RADAR LAMPUNG
ini diduga di Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu. Namun, menurut Arifin, pelapor resmi mengenai hal ini belum mendatangi kantor Panwaslu Pringsewu. ’’Iya, kami telah menerima dugaan pelanggaran itu, tetapi laporan belum cukup formal, masih harus dilengkapi dulu. Jadi yang tadi datang ke kantor itu bukan yang melaporkan. Tetapi mendampingi. Pelapor belum datang,” katanya saat dikonfirmasi kemarin. Baca | PANWAS | Hal. 4
ISTANA BELUM SIAPKAN PENGGANTI Yudi Latif Mundur dari Kepala BPIP JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Tak lama setelah polemik hak keuangan BPIP jadi bancakan publik, Yudi Latif mengumumkan permohonan mengundurkan diri dari jabatannya selaku kepala. Meski demikian, dia membantah jika kemundurannya terkait polemik hak keuangan. Sebagaimana yang disampaikan dalam keterangan resminya, Yudi beralasan, transformasi lembaga dari UKP-PIP menjadi BPIP membawa perubahan besar pada struktur organisasi, peran, dan fungsi lembaga. Sehingga, dia merasa diperlukan kepemimpinan yang mumpuni. Baca | ISTANA | Hal. 4
CILEGON - Arus mudik dari Pulau Jawa ke Sumatera mulai terlihat. PT ASDP Indonesia Ferry mencatat sebanyak 22.101 pemudik melintasi Selat Sunda menuju Bakauheni, Lampung Selatan. Diperkirakan, arus pemudik yang masuk ke Sumatera melalui Bakauheni terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, dari 22 ribu pemudik tersebut, 3.600 di antaranya merupakan penumpang pejalan kaki. Sisanya 18.501 orang merupakan penumpang dalam kendaraan. Sementara, pemudik yang menggunakan sepeda motor tercatat 543 unit dan kendaraan roda empat 2.212 unit yang terdiri dari kendaraan penumpang serta kendaraan barang. Baca | 22 RIBU | Hal. 4
Oleh Dahlan Iskan
Setengah Suni, Setengah Syiah
Presiden Harus Beri Penjelasan
AKHIRNYA saya sadar. Bahwa saya telah berada di dalam masjid Syiah. Bayangan saya pun flash back: ingat saat saya ke kota suci Qum, Iran. Enam tahun lalu. Ingat saat saya ke Iraq. Lima tahun lalu: ke makam Syeikh Abdul Qadir Jaelani di Baghdad. Dan ke masjid Sayidina Hussein di Karbala. Saya juga ingat masa kecil. Di Tegalarum, Magetan. Pada acara yang disebut Rebo Wekasan. Pada tiap tanggal 10 Muharam. Selalu ada gentong ditaruh di atas kursi. Di halaman masjid. Berisi penuh air. Di dalamnya ada kertas. Bertulisan Arab. Saya lupa bunyinya. Tulisannya Arab pegon. Arab gundul. Tidak ada tanda bacanya. Orang desa saya menyebut itu rajah. Atau jimat. Benda sakti. Setelah tengah hari, orang-orang bergilir ke gentong itu. Ambil airnya. Untuk diminum. Bapak saya bercerita: acara itu untuk mengenang meninggalnya Sayidina Hussein.
WAKIL Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengaku kaget dengan mundurnya Yudi Latif. Dia mempertanyakan alasan Yudi mundur dari jabatannya. Sebab, Yudi melepaskan jabatan ketika lembaga yang dipimpinnya menjadi sorotan sejumlah kalangan. ’’Soal gaji dan hak keuangan dewan pengarah BPIP sempat menjadi polemik dan perbincangan publik,” katanya. Isu itu sudah mereda dan pemerintah telah melakukan klasifikasi, tetapi kepala BPIP tiba-tiba mundur. ’’Ada apa di internal BPIP? Ini memberi kesan, selama ini baik-baik saja, tetapi ternyata ada permasalahan internal,” beber Taufik kemarin.
Baca | SETENGAH | Hal. 4 http://www.radarlampung.co.id
Baca | PRESIDEN | Hal. 4 GRAFIS EDWIN/RADAR LAMPUNG
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544