Satu untuk Semua
SELASA, 9 DESEMBER 2014
32 HALAMAN/Rp4.000 HAL LAM AMAN AN/R //R Rp4. 4 000
Menguak Harta Kekayaan Calon Kepala Daerah (8)
Hobi Batu Mulia, Harta Rp4,45 Miliar BANDARLAMPUNG - Siapa tak kenal Tobroni Harun, yang kini menjabat wakil wali Kota Bandarlampung. Pria yang kini tercatat sebagai ketua DPD PAN Bandarlampung itu kemarin ikut bicara soal laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke KPK.
Menurut dia, LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini merupakan suatu kewajiban bagi calon kepala daerah (Kada). Termasuk dirinya yang membidik kursi BE 1 A pada Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) 2015. Namun sayang, ketika ditanya berapa
nilai harta kekayaannya baik harta bergerak, tidak bergerak, giro, maupun lainnya yang sudah dilaporkan ke KPK, ketua Badan Narkotika Kota Bandarlampung ini mengaku lupa jumlah pastinya. ’’Silakan dilihat saja di website KPK. Kan itu sudah dipublikasikan untuk umum.
Terakhir saya a melaporkannya ke KPK waktu mengikuti kuti ajang Pilkada Bandarlampung pada da 2010. Tetapi, saya siap kapan pun n jika diminta kembali melaporkan harta arta kekayaan saya,” yakinnya. OBI Hal. 7 Baca HOBI
Tobroni Harun
DARI SENGKETA MASYARAKAT SABAH BALAU VS PEMPROV LAMPUNG (9)
RELOKASI ATAU PERANG! Warga Sabah Balau Tegas Tolak Tali Asih
BANDARLAMPUNG – Masalah sengketa lahan 6,2 hektare (ha) di Sabah Balau, Tanjungbintang, Lampung Selatan, antara Pemprov Lampung dengan masyarakat makin runyam.
FOTO RNN
EKSPOSE: Aparat Polres Lampung Selatan menggelar ekspose hasil tangkapan narkoba kemarin.
LAMSEL
Sita Narkoba Rp3,1 M
Warga menolak tali asih dan hanya memberi pilihan: tetap tinggal di sana atau relokasi. Menurut warga Dusun I Sabah Balau,
tali asih bukan meringankan, tetapi justru menambah berat beban mereka. Uang ganti rugi itu justru mereka nilai sebagai bentuk ketidakpedulian pemerintah daerah pada masyarakatnya. Slamet Riyadi, sekretaris Paguyuban Annisa 59 –perkumpulan warga Sabah Balau, menegaskan hal itu usai meng-
gelar pertemuan dengan pihak Pemprov Lampung kemarin. ’’Tali asih jelas menyengsarakan kami. Tolonglah, beri kami kehidupan yang layak,” tegasnya. Dia menandaskan, pilihan relokasi merupakan opsi yang paling masuk akal. Baca RELOKASI Hal. 7
Sehari, Oknum Guru di Lambar Cabuli 10 Murid SD Kenapa sih… Kamu buat aku nggak bisa tidur…? Apa aku jatuh cinta sama kamu…? Kalau iya... Balas ya....
BEGITULAH bunyi surat cinta AS (44), warga Pekon Mutaralam, Kecamatan Waytenong, Lampung Barat. Namun, rayuan itu bukan
untuk kekasihnya, melainkan muridnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD)! Ya, AS kini tengah diburu polisi.
Guru berstatus PNS di sebuah SD negeri di Waytenong itu dilaporkan ke aparat lantaran dugaan mencabuli Baca SEHARI Hal. 7
PELABUHAN Bakauheni masih menjadi ladang empuk bagi para mafia. Buktinya, petugas Seaport Interdiction (SI) dan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, Lampung Selatan, menggagalkan penyelundupan sabu-sabu dan ekstasi pada Sabtu dan Minggu (6-7/12). Barang haram itu senilai Rp3,1 miliar. Pada tangkapan pertama, sekitar pukul 12.30 WIB Sabtu (6/12), polisi mengamankan 1.505 butir ekstasi. Pil geleng itu dikemas dalam 15 bungkus plastik bening, lalu dimasukkan ke dalam kotak Baca SITA Hal. 7
FOTO JPNN
MATI TANPA GADING Zaman sekarang, tak ada lagi gajah mati yang meninggalkan gading. Sebagaimana nasib gajah betina yang ditemukan Petugas BBKSDA Riau Wilayah III Duri, kemarin. Binatang berbelalai panjang itu didapati di kebun sawit milik warga di Desa Tengganau, Kecamatan Pinggir.
RUSUH LAMTENG
ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
MELIHAT BISNIS OLI PALSU YANG MARAK DI LAMPUNG
Buru Para Provokator POLDA Lampung terus mengejar satu tersangka pembunuh dua warga Kecamatan Anaktuha, Lampung Tengah (Lamteng), dan 12 provokator yang memicu kerusuhan dengan memprovokasi massa. ’’Kasus kerusuhan Anaktuha tengah kami proses. Yang belum ditangkap, akan diburu sampai dapat,” tegas Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko kepada wartawan usai syukuran HUT Polair 2014 di Graha Patimura, Bandarlampung, kemarin.
Diler Tahu, tapi Tidak Berdaya Dewasa ini, pertumbuhan kendaraan roda dua maupun empat di Lampung terus meningkat. Hal itu tentu ikut memicu maraknya peredaran spare part, termasuk pelumas kendaraan. Sayangnya, pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi ini demi kepentingan pribadinya, mengeruk keuntungan dengan membuat oli-oli palsu.
Baca BURU Hal. 7
Laporan EKA YULIANA, BANDARLAMPUNG
SUPERVISOR Promosi PT Lautan Teduh –main dealer Yamaha Lampung– Yayan Fitri tak menutup mata terhadap maraknya peredaran oli palsu di Lampung. Karena itu, ia meminta konsumen berhati-hati dan hanya membeli pelumas ken-
daraan di diler resmi Yamaha. Namun jika ingin membeli di toko spare part, ia meminta konsumen memperhatikan tanda genuine part sebagai jaminan keaslian produk. Baca DILER Hal. 7
Achmad Nuril Mahyudin, Pencari Kepuasan Batin dengan Membantu Hidup si Miskin
Uang Selalu Habis Diamalkan, Harta Cuma Motor Butut Achmad Nuril Mahyudin (47) bukanlah orang kaya. Namun di tangannya, puluhan keluarga miskin dan anak telantar dari pelosok desa berhasil dientaskan. Modalnya hanya kepintaran berbisnis konfeksi dan bakat seni yang hasilnya tak habis-habis jika diamalkan.
Laporan Gunawan Sutanto/JPNN, JAKARTA HALAMAN depan rumah tipe 70 di Perumahan Pamulang Permai itu penuh dengan barang konfeksi. Berbagai bahan untuk pembuatan tas tertumpuk di sejumlah sudut. Ada kain kanvas, benang berbagai warna, sampai ritsleting. Di sekitar barang-barang tersebut juga ada http://www.radarlampung.co.id
sejumlah mesin jahit dan obras. Pemandangan di dalam rumah tak jauh berbeda. Barang konfeksi tergeletak di mana-mana. Kecuali televisi, tak tampak perabotan lain yang memperlihatkan rumah itu sebagai tempat tinggal. Yang mencolok di dalam rumah hanyalah
FOTO DOKUMENTASI PRIBADI
PUAS TAK TERHINGGA: Achmad Nuril Mahyudin menunjukkan karya workshop konfeksi miliknya yang banyak dipesan kampus di luar negeri.
sebuah pigura ukuran A4. Pigura tersebut bertulisan nama Achmad Nuril Mahyudin sebagai Pahlawan untuk Indonesia. Sebuah penghargaan yang diberikan salah satu televisi swasta nasional November lalu. Nuril merupakan pengontrak rumah itu. Dia menjadikan rumah tersebut arena workshop konfeksi pembuatan tas bermerek Amphibi dan Reptile. Meski skalanya home industry, tas yang diproduksi Nuril telah menembus pasar internasional. Nuril beberapa kali mendapatkan pesanan dari mahasiswa di University of Melbourne dan National Resource Management. Dia juga sempat menunjukkan tas yang dipesan The British International School Jakarta.
Menariknya, tas itu dikerjakan anak-anak kurang mampu yang dijaring Nuril dari berbagai daerah. ’’Sejak awal berdiri pada 1998, saya memang sengaja membuat usaha ini untuk memberdayakan anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujar pria yang masih melajang tersebut. Usaha konfeksi itu dibangun Nuril bersama sahabatnya, Zaki Zulkarnaen, yang baru saja tutup usia karena sakit kanker saraf sebulan lalu. Nuril dan Zaki awalnya merekrut anak muda di sekitar kontrakannya di Pamulang sebagai pekerja. ’’Saya tak anggap mereka sebagai pekerja, tetapi keluarga yang ingin saya didik untuk bisa mandiri,” tegasnya. Baca UANG Hal. 7
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan