RADAR LAMPUNG | Rabu, 11 Februari 2015

Page 1

Satu untuk Semua

RABU, 11 FEBRUARI 2015

32 HALAMAN/Rp4.000 HA AL LA AM MAN AN//R Rp p4 4..0 000 0

MEMBIDIK KURSI PANAS BE 51 UNIVERSITAS LAMPUNG UNG (3)

’’Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?” Tersisa kurang dari enam bulan, Universitas Lampung (Unila) akan menggelar pemilihan rektor (pilrek) untuk periode 2015-2019. Sejumlah nama pun mulai bermunculan. Mereka digadang-gadang bakal ikut memanaskan suksesi ini. Siapa saja?

SELAIN Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk menduduki kursi rektor Unila, Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. juga bakal

menjadi rival berat Satria dan empat kandidat lainnya. Di mata Guru Besar Konservasi Tanah dan Air Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S. misalnya. Sosok Wan Abbas Zakaria sangat layak menjadi BE 51 periode men-

datang. ’’Bang Abbas (Wan Abbas Zakaria, Red) adalah salah satu putra terbaik Unila yang memiliki cukup kompetensi dan kemampuan manajerial yang tidak perlu diragukan lagi serta layak untuk Baca KALAU Hal. 7 Wan Abbas Zakaria FOTO DOKUMEN PRIBADI

Hendro Sebut Bunuh Diri Massal

Korban Talangsari Murka, Polisi Periksa Jurnalis AS JAKARTA - Korban tragedi Talangsari, Lampung, pada 1989, terus menuntut keadilan. Kemarin, polisi memeriksa jurnalis Amerika Serikat (AS) Allan Nairn. Sebagai terlapor adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono. Penyidik Subdit Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metro Jaya meminta keterangan Nairn sejak pukul 11.00-16.00 WIB di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum. Wartawan investigasi itu dijejali hingga 40 pertanyaan. Usai pemeriksaan, Nairn menjelaskan, Hendropriyono kepada dirinya menyebutkan jika korban Talangsari melakukan aksi bunuh diri massal. Nah, inilah yang kemudian diperkarakan oleh Azwar, keluarga salah satu korban. ’’Dan memang itu tidak benar, karena Komnas HAM banyak kesaksian, banyak bukti. Saya cari beberapa hari lalu di Talangsari. Saya jumpa korban-korban bicara banyak di sana, termasuk tentara dan polisi. Jelasnya itu pembantaian massal oleh Jenderal Hendropriyono,” bebernya. Dalam wawancaranya, Hendro menyebutkan beberapa poin kepada Nairn terkait peristiwa Talangsari itu. Hendro bercerita ada sekitar seratus atau dua ratus lebih korban, Baca HENDRO Hal. 7

FOTO M. TEGAR/RADAR LAMPUNG

TENANG: Suasana Ponpes Nur Ulum kemarin. Pemkot Bandarlampung menutup sementara ponpes ini karena ajarannya dicurigai sesat.

Hari Ini, Nasib Ponpes Diputuskan PIHAK NUR ULUM BANTAH ANUT AJARAN SESAT BANDARLAMPUNG - Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Ulum di RT 16 Gang Melati, Kelurahan Sumberrejo Sejahtera, Kemiling, Bandarlampung, membantah ajarannya sesat. Mereka meyakinkan sesuai Alquran dan hadis. Atas dasar itulah, aktivitas di ponpes kemarin tetap berlangsung seperti biasa. Santri-

santri yang berjumlah 12 kepala keluarga (KK) tetap beribadah. Bedanya tidak ada pengajian karena Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menutupnya untuk sementara. Wakil Ketua Pengurus Ponpes Turidi Syahputra mengatakan, apa yang dituduhkan terhadap Ponpes Nur Ulum itu tidak benar, terutama mengenai masalah aliran sesat.

Pada prinsipnya, ponpes ini mengajarkan rahmatan lil alamin. Dia yakin masalah ini sebagai cobaan bagi ponpes itu. Ada pihakpihak yang tidak menyukai hingga akhirnya menjatuhkan citra ponpes. Namun, dia ikhlas. ’’Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam Baca HARI Hal. 7

FOTO JPNN

RUGI RP1,5 T PER HARI Ketika pusat bisnis digenangi air, kantong pengusaha pun terkuras. Itulah yang terjadi dalam dua hari ini di Jakarta. Akibat banjir di jalur-jalur utama seperti Jl. S. Parman ini, mereka rugi Rp1,5 triliun per hari.

BURSA KAPOLRI

Ajukan Enam Calon

Ratusan Massa Halangi Penahanan Legislator Tersangka Penggelapan Ganti Rugi PT HIM Rp1,7 M BANDARLAMPUNG – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung menahan anggota DPRD Tulangbawang Barat Salmani (41) sekitar pukul 14.15 WIB kemarin (10/2). Anggota Fraksi Partai Golkar itu dituduh menggelapkan uang

ganti rugi dari PT Huma Indah Mekar (HIM) sebesar Rp1,7 miliar. Menurut Kasi Orang dan Harta Benda Kejati Lampung Parman didampingi Kasipenkum Yadi Rachmat, pi haknya menerima pelimpahan tahap dua atas tersangka Salmani dari penyidik Polda Lampung sekitar pukul 13.30. Baca RATUSAN Hal. 7

FOTO YUSUF A.S./RADAR LAMPUNG

HUNI RUTAN: Salmani (ketiga dari kanan) di Kejari Menggala sebelum dibawa ke Rutan Bawanglatak semalam.

PRESIDEN Joko Widodo masih saja mengulur-ulur waktu dalam mengambil keputusan soal Kapolri baru. Hingga sehari setelah pulang dari lawatan ke tiga negara, presiden belum kunjung memastikan pembatalan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri. Padahal saat diundang khusus oleh presiden ke istana, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) M. Naseer sudah menyiapkan enam nama calon Kapolri baru. Nama-nama itu siap diserahkan ke presiden, jika memang diminta. ’’Iya sudah bawa. Tetapi, ini sebenarnya kita menunggu Pak Jokowi nanya dan minta kami menyerahkan,” kata Baca AJUKAN Hal. 7

Kasus Sodomi Akhiri Karir Politik Anwar Ibrahim

Banding Kandas, Penjara Lima Tahun Menanti Kalangan oposisi Malaysia menghadapi masa depan suram. Sebab, pemimpin mereka, Anwar Ibrahim, terancam tersingkir dari percaturan politik karena harus kembali masuk bui selama lima tahun. Hal itu menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) Malaysia yang menolak kasasi sang mantan perdana menteri (PM). HAKIM Arifin Zakaria yang memimpin persidangan memutuskan bahwa Anwar bersalah dalam kasus sodomi. MA mengaku memiliki bukti-bukti kuat tentang kasus sodomi yang dilaporkan oleh mantan ajudan Anwar, Mohamad Saiful Bukhari Azlan, pada 2008. Setelah melewati drama yang cukup panjang, akhirnya Anwar harus menyerah pada kehttp://www.radarlampung.co.id

putusan final MA. Dengan masa hukuman lima tahun, Anwar dipastikan tidak dapat mengikuti pertarungan politik pada Pemilu 2018 mendatang. ’’Kami punya bukti yang tidak terbantahkan lagi bahwa (Saiful) telah disodomi,” ujar Arifin. Dalam sidang vonis yang dihadiri oleh para pejabat pemerintahan,

FOTO REUTERS

SENYUM SEBELUM SIDANG: Anwar Ibrahim sempat melempar senyum ke pendukungnya sebelum memasuki ruangan sidang.

tokoh-tokoh oposisi, serta keluarga besar Anwar itu, Arifin menyebut Saiful sebagai sosok yang bisa dipercaya. Meski di sela rangkaian sidang 2008 lalu, Saiful sempat melangsungkan pertemuan rahasia dengan PM Najib Razak. Perjalanan kasus sodomi Anwar memang cukup panjang. Sejak 2008 sampai sekarang, publik Malaysia dan masyarakat internasional dibuat gemas dengan rangkaian persidangan yang panjang dan menguras emosi. Persidangan yang sarat muatan politik dan melibatkan segelintir pejabat pemerintah itu juga mengundang perhatian lembaga-lembaga internasional, termasuk PBB. Kemarin, setelah Arifin mem-

bacakan vonis Anwar, kekecewaan dan amarah langsung melingkupi ruang sidang. Para pendukung tokoh berkacamata itu tampak meneteskan air mata. Dalam diam, orang-orang terdekat Anwar menangis. Mereka tidak menyangka MA bakal mengukuhkan keputusan pengadilan di bawahnya yang oleh masyarakat internasional dianggap cacat hukum tersebut. Tetapi, Anwar tidak menyerah. Meski dia tak bisa lagi mengajukan banding dan harus menjalani hukuman, bapak enam anak itu tetap melawan. Dia bersikukuh menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah. Sebaliknya, dia ganti menuding Baca BANDING Hal. 7

Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.