Satu untuk Semua
KAMIS, 11 DESEMBER DESEM SEM SE EM E MBE BER BER ER 2014 2014 20 14
32 HALAMAN/Rp4.000
Menguak Harta Kekayaan Calon Kepala Daerah (10)
Nilai Aset Bertambah, Kendaraan Menyusut SUKADANA - Sebagaimana calon kepala SUKAD daerah (Kada) (K lainnya, Bupati Lampung Timur (Lamtim) (Lam Erwin Arifin menyatakan siap melaporkan mela harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Pe Korupsi (KPK). ”Untuk pencalonan tahun depan, saya akan melaporkan kembali ke KPK,” tegasnya kemarin. te
Menurut dia, hal ini telah ia buktikan pada saat mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lamtim 2010. Saat itu, ia melaporkan total harta kekayaannya berjumlah Rp400 juta lebih. ”Untuk tahun depan, pasti ada penambahan. Tapi, rinciannya belum saya hitung,” tukasnya. Penambahan harta, katanya, ada pada
perubahan nilai jual atas aset yang dimilikinya seperti rumah dan tanah. ”Sedangkan untuk aset bergerak seperti mobil dan sepeda motor diperkirakan justru mengalami penyusutan,” lanjutnya sebelum mengikuti rapat paripurna penyampaian nota pengantar RAPBD 2015 di Gedung DPRD Lamtim kemarin. Dalam laporan 2010, total harta Erwin
tercatat sebanyak Rp408,5 juta. Ini terdiri atas harta tidak bergerak Rp245 juta. Rinciannya, tanah dan bangunan di Kota Bandarlampung seluas 420, 100, 150, dan 36 meter persegi senilai Rp235 juta; serta tanah seluas 1.944 meter persegi di Lamtim senilai Rp10 juta. Baca NILAI Hal. 7
Erwin Arifin
ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
MELIHAT BISNIS OLI PALSU YANG MARAK DI LAMPUNG
Mobil Juga Palsu Dewasa ini, pertumbuhan kendaraan roda dua maupun empat di Lampung terus meningkat. Hal itu tentu ikut memicu maraknya peredaran spare part, termasuk pelumas kendaraan. Sayangnya, pihakpihak tertentu memanfaatkan situasi ini demi kepentingan pribadinya, mengeruk keuntungan dengan membuat oli-oli palsu.
Laporan EKA YULIANA, BANDARLAMPUNG PRAKTIK penjualan oli palsu diduga telah terjadi sejak lama. Bahkan tak hanya sepeda motor, pelumas untuk mobil pun ikut dipalsukan. Baca MOBIL Hal. 7
FOTO JPNN
KEPUNG JAKARTA: Aksi ribuan massa buruh yang kemarin mengepung Kota Jakarta.
Buruh Tuntut Upah Minimum Dihapus FOTO REUTERS
Jarang-jarang seorang sastrawan meraih hadiah nobel. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Patrick Modiano. Lahir di Boulogne-Billancourt, 30 Juli 1945, penulis asal Prancis itu kemarin WIB menerima nobel untuk karya sastra di Stockholm. Penghargaan ini ia raih untuk tulisannya yang dinilai membangkitkan seni memori yang berkaitan nasib dan kehidupan manusia.
nolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan kenaikan harga tarif listrik 2015 serta menuntut upah minimum dihapuskan. ”Juga menuntut pemerintah menjalankan jaminan pensiun dan jaminan Baca BURUH Hal. 7
Laksamana Masih Bela Mega
SKL BLBI
NOBEL SASTRA
JAKARTA - Ribuan massa buruh kemarin mengepung Jakarta. Mereka memusatkan aksi di Balai Kota DKI, Istana Negara, Bundaran Hotel Indonesia, dan kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Unjuk rasa ini dilakukan untuk me-
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, Laksamana Sukardi, menjawab pertanyaan awak media usai diperiksa KPK kemarin.
Diperiksa KPK 8 Jam Terkait SKL BLBI
JAKARTA - Ketenangan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri kembali terusik. Ini setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memulai lagi penyelidikan dugaan korupsi pada penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia (BLBI) yang terjadi pada masa pemerintahannya. Kemarin, selang sehari setelah hari peringatan antikorupsi sedunia, KPK memanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Laksamana Sukardi. Orang kepercayaan Megawati semasa jadi presiden itu dimintai keterangan selama sekitar delapan jam. Baca LAKSAMANA Hal. 7
FOTO JPNN
Dari Sengketa Masyarakat Sabah Balau Vs Pemprov Lampung
Mantap, Pusat Guyur Lampung Rp16,86 T!
Hukum Jalan Terakhir
Untuk 13 Kabupaten/Kota Selain Bandarlampung, Metro, dan Pesisir Barat
BANDARLAMPUNG - Ruwetnya penyelesaian sengketa tanah 6,2 hektare (ha) di Sabah Balau, Tanjungbintang, Lampung Selatan, agaknya harus diselesaikan secara hukum. Sebab, tidak ada titik temu antara Pemprov Lampung dan masyarakat yang saat ini menguasai aset daerah tersebut. Baca HUKUM Hal. 7
BANDARLAMPUNG - Hobi lobilobi Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo membuahkan hasil manis. Pemerintah pusat mengucurkan dana Rp16,86 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 untuk provinsi ini pada tahun depan. Jumlah itu melonjak dibanding 2014 yang hanya Rp7,119 triliun.
Dana yang besarnya mencapai empat kali lipat APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) 2015 yang tercatat Rp4,697 triliun itu dikucurkan dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2015. Namun dari 15 kabupaten/kota di Lampung, tiga daerah tidak mendapat duit segar tersebut. Yakni Kota Bandarlampung dan Metro serta Kabupaten
Pesisir Barat. ”Dana dibagi dalam beberapa sektor. Seperti untuk dana desa Rp282,6 miliar dan bantuan operasional sekolah (BOS) Rp1,014 triliun,” papar Kepala Biro Keuangan Lampung Wan Ruslan Abdul Ghani kepada wartawan kemarin. Disinggung alasan pusat tidak mengalokasikan dana untuk tiga daerah
tersebut, Wan –sapaan akrabnya— mengaku tidak tahu pasti. Dia menduga, Bandarlampung dan Metro tak mendapat alokasi lantaran tak memiliki desa. ”Untuk Pesisir Barat kemungkinan karena masih dianggap satu dengan Lampung Barat,” ujarnya. Baca MANTAP Hal. 7
Mulyana, Penjual Sayur Pencetak Rekor Dunia Renang Asian Paragames 2014
Ogah Jadi PNS, setiap Malam Tetap Berjualan di Atas Bak Pikap Menyiapkan hari tua bisa dilakukan dengan berbagai cara. Sebagai seorang atlet berkebutuhan khusus, Mulyana sudah melakukannya. Pencetak rekor dunia renang dalam Asian Paragames 2014 di Korsel, Oktober lalu, itu memilih dengan caranya sendiri. Yaitu menjadi pedagang sayuran.
Laporan NARENDRA PRASETYA/JPNN, BANDUNG TUBUHNYA yang tidak sempurna tidak membuat Mulyana tinggal diam. Dia tidak ingin hanya duduk berleha-leha di rumah menghabiskan waktu. Padahal, sebagai perenang yang beberapa kali mengharumkan nama bangsa di level Asia Tenggara atau bahkan Asia, dia ”berhak” mehttp://www.radarlampung.co.id
nikmati bonus dan privilege dari pemerintah. Tetapi, pemecah rekor dunia renang nomor 50 meter gaya kupukupu kelompok S4 di Asian Paragames 2014 tersebut tidak mau melakukannya. Dia tetap tidak mengubah style hidupnya yang ”keras” sebagai
FOTO JPNN
PEKERJA KERAS: Mulyana di kebun sayurnya yang terus bertambah luas. Berkat prestasi renangnya, dia mampu mengembangkan usahanya.
pedagang sayur. Ya, bagi Mulyana yang tak memiliki tangan dan kaki kanan itu, menjadi pedagang sayur bukanlah pekerjaan mudah. Dia mesti bersusah payah untuk berjalan dan menggunakan tangan kirinya untuk beraktivitas. Misalnya, yang terlihat saat berkunjung ke rumahnya di Kampung Cilangkap, Jatimekar, Kecamatan Cipendeuy, Bandung Barat, Selasa (9/12). Siang itu, Mulyana baru tiba dari melihat-lihat kebun sayurnya. Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi dia untuk bekerja keras layaknya orang normal. Lokasi kebun sayur milik Mulyana memang masih satu kampung. Namun, untuk menjangkau kebun itu,
orang mesti naik turun bukit dan melewati jalan yang tidak beraspal. Apalagi kebun Mulyana tidak hanya satu. Dia memiliki beberapa lahan dengan jenis sayuran yang berbedabeda. Bagi orang normal, perjalanan sejauh itu saja sudah cukup melelahkan. Tapi, Mulyana tidak menunjukkan rasa capek di wajah, meski untuk berjalan harus tertatih-tatih. Dari kebun sayur di perkebunan karet yang tidak jauh dari rumahnya itulah dia bisa menjual aneka komoditas sayuran. Mulai mentimun, cabai merah, terong, kacang panjang, hingga ubi-ubian. Dia menjualnya hingga ke Pasar Cibitung dan Pasar Kramat Jati, Jakarta. Baca OGAH Hal. 7
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan