SELASA, 13 MEI 2014
28 HALAMAN/Rp3.000,-
Satu untuk Semua
Bawaslu Ada tanpa Daya
KPK
Nazarudin Hendak dak Menangis di DKPPP BANDARLAMPUNG UNG – Koalisi Rakyat Lampung Lampun pun pung ng untuk Pemilu Bersih ih merespons pemberitaan an n terkait laporan mereka reka ke Dewan Kehorma Kehormatan atan an n Penyelenggara Pemilu ilu (DKPP). Laporan perihal ketidaknetralan etidaknetralan Badan Pengawas Pengawa aw awa awas was wa Pemilu (Bawaslu) Lampung ampung dan pengabaian at aatas taass maraknya pelanggaran. ran. Rakhmat Husein yang ang mengadukan masalah masal a ah al h ini mengatakan, respons ons tersebut bukan unt untuk nttuk u reaksioner terhadap media massa. Tetapi, i ia i, merasa laporan yang diadukan sudah cuk cukup kup u bukti dan tuduhan terhadap erhadap Bawaslu tida tidak da dak da mengada-ada. Ia juga mengatakan,, justru dalam persidangan n di DKPP, Selasa (6/5) pekan ekan lalu, ada yang hendakk menangis. Ada juga pengakuan ngakuan bahwa pelanggaran n memang masif terjadi dalam Pemilihan Gubernur ur (Pilgub) Lampung 9 April lalu. ’’Untuk menjawab itu, kami membagikan CD D (compact disc) rekaman an persidangan di DKPP P yang berlangsung 6 Mei ei lalu kepada para tokoh, akademisi, aktivis, dan an kawan-kawan jurnalis
Kolega g Berhar Berharap Samad Tolak Cawapre Cawapres Jokowi JAKARTA A - Rumor majunya Ketua K etua Komisi Pemberantasan Korupsi K orupsi (KPK) Abraham Samad ssebagai seb agai calon wakil presiden ((cawapres) cawapres) mendampingi Joko Widodo W Wid odo (Jokowi) mendapat rrespons res pons internal KPK. Wakil Ketua KPK Zulkarnaen
tera terang-terangan tidak sepakat dengan langkah Samad untuk den meninggalkan kursi ketua me lembaga antirasuah. lem Saat ditemui di Pengadilan Tipikor Jakarta kemarin (12/5), Tip Baca KPK Hal. 4
Baca BAWASLU Hal. 4
TOL SUMATERA
Negara Rugi Rp3 T PEMERINTAH masih tarik-ulur mengenai penunjukan BUMN (Badan Badan Usaha Milik Negara) PT Hutama Karya sebagai pelaksana proyek Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS). Jika proyek tol sepanjang 2.700 kilometer yang membentang dari Lampung menuju Aceh itu kembali molor, negara bakal rugi hingga Rp3 triliun per tahun. ’’Kalau pemerintah bertahan tidak segeraa menjalankan proyek-proyek MP3EI (Masterplan n Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi nomi Indonesia) seperti JTTS, maka potensi kerugian rugian negara Rp3 triliun per tahun. Ini bahaya untukk keuangan k d dan daya d saing negara,” ujar pengamat pembangunan nasional Syahrial Loetan kemarin (12/5). Angka itu diolah dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengasumsikan terjadinya kenaikan total 10-12 persen atas biaya konstruksi dan pembebasan lahan.
FOTO TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG
STOK S TOK BERKURANG: Berkurangnya stok sto semen Baturaja di tingkat pedagang Lampung mengakibatkan harganya p ped agang bahan bangunan di Lampun cenderung diambil di salah satu distributor c cen derung bertahan tinggi. Foto diam dii Bandarlampung. d
Hatta Tinggalkan Besan Yudhoyono Main Dua Kaki, PAN-PPP Gabung Gerindra JAKARTA - Tanda tanya koalisi antara PAN dan Partai Gerindra akhirnya terjawab. Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menyatakan, partainya telah menjalin koalisi dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. ’’Yang jelas, kami memang sudah ber-
koalisi dengan Gerindra. Nanti kita lihat bagaimana komposisinya,” kata Hatta kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin (12/5). Menurut dia, koalisi dengan Partai Gerindra Baca HATTA Hal. 4
Baca NEGARA Hal. 4
ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
Dinas D inas Tebar Warning Desak PT SB Tuntas Tuntaskan Persoalan BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung bereaksi atas persoalan pajak dan penghentian operasional di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Lampung. Pemprov via Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperin-
dag Ofrial mendesak PT Semen dag) Baturaja (SB) lebih responsif. ’’PT Semen Baturaja harusnya cepat tanggap. Permasalahan seperti ini sangat rentan dan dapat menimbulkan keresahan di masyarakat,” tandas Ofrial. Baca DINAS Hal. 4
Willy dan Doddy Raup Untung dari Bisnis Titip Barang Luar Negeri
Pernah Dititipi Bayi dan Uang Jutaan Dolar Pada era sekarang, titip barang saja bisa dibisniskan. Misalnya yang dilakoni Willy Ekasalim dan Doddy Lukito. Lewat website-nya www. bistip.com, keduanya mengelola usaha titip barang oleh-oleh dari luar negeri yang selama ini biasa dilakukan orang Indonesia. Laporan Sekaring Ratri A., JAKARTA HAMPIR 10 tahun Willy Ekasalim menetap di Australia. Dia menimba ilmu di Jurusan Information Technology (IT) University of New South http://www.radarlampung.co.id
Wales. Setelah lulus, dia bekerja di perusahaan IT, bahkan pernah mengabdi di International Business Machines Corporation (IBM). Selama tinggal di Negeri Kanguru (2002-2010), dia selalu menyempatkan pulang setiap tahun. Nah saat pulang itulah, keluarga maupun kolega di Indonesia ’’memanfaatkan” Willy untuk titip dibelikan atau dibawakan oleh-oleh dari Australia. Awalnya hanya dari kalangan saudara atau teman dekat. Namun, lamakelamaan yang titip barang meluas hingga orang yang tidak dikenal secara langsung oleh Willy. Barang yang dipesan mulai majalah atau buku, kaus, suvenir, kosmetik, sampai gadget.
FOTO IST FOR RADAR LAMPUNG
PELUANG BISNIS: Doddy Lukito (kiri) dan Willy Ekasalim di kantornya. Usaha uniknya bawa untung lumayan.
’’Lebih dari sembilan tahun tinggal di luar negeri, tiap pulang ke Indonesia selalu bawa titipan orangorang,” kata Willy saat ditemui Jawa Pos (grup Radar Lampung) di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (8/5). Pengalaman Doddy Lukito tidak jauh berbeda. Pria asli Surabaya itu pernah tinggal dan bekerja di Amerika Serikat selama enam tahun (19982003). Di Negeri Paman Sam tersebut, Doddy menempuh program master di bidang software engineering di Carnegie Mellon University (CMU), Pittsburg. Setelah lulus, dia sempat bekerja sebagai IT consultant di JP Morgan Chase, New York.
Namun, meski memiliki karir yang cemerlang di negeri orang, Doddy merasa hidupnya monoton. Pria yang enggan menyebutkan usianya itu pun akhirnya memilih pulang ke tanah air pada 2003. Di Indonesia, dia membangun perusahaan IT. Dari situlah dia mengenal Willy. ’’Saat masih kuliah di Australia, Willy mengontak perusahaan saya untuk magang selama tiga bulan. Dari situ, saya kenal dia,” ungkap Doddy ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (9/5). Seperti Doddy, Willy juga tidak betah tinggal di Australia. Baca PERNAH Hal. 4
Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327