RADAR LAMPUNG | Sabtu, 14 September 2013

Page 1

SABTU, 14 SEPTEMBER 2013

28 HALAMAN/Rp3.000,-

Satu Untuk Semua

Meterai Kosong hingga Oktober

KEAJAIBAN DUNIA

Penobatan Dihadiri SBY SETELAH beberapa kali terjadi kontroversi, Pulau Komodo akhirnya ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menghadiri acara inaugurasi penobatan itu di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, kemarin. Setelah menempuh penerbangan lebih dari 2,5 jam dari Jakarta, presiden dan ibu negara tiba di Bandara Komodo, Labuanbajo, pukul 11.25 Wita atau 10.25 WIB. Dari Bandara Komodo, Presiden SBY dan Ibu Ani beserta rombongan langsung meninjau Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo menggunakan kapal milik TNI Angkatan Laut melalui Dermaga Labuanbajo. Dalam sambutannya, Presiden SBY menyampaikan terima kasih kepada Jusuf Kalla dan tim yang telah mengupayakan Pulau Komodo hingga ditetapkan sebagai salah satu keajaiban alam dunia. “Mari kita lanjutkan kerja sama kita dan mari kita jadikan Pulau Komodo tempat yang baru bagi keajaiban warisan alam dunia,” kata SBY.

MELAWAN BATAS Gunung Anak Krakatau (GAK) saat mengeluarkan material panasnya beberapa waktu silam. Pemprov Lampung mengusulkan GAK dikecilkan. Usulan yang sudah pasti sulit diterima nalar.

Baca PENOBATAN Hal. 4

JAKARTA – PT Pos Indonesia mengakui menghilangnya meterai Rp6.000 dan Rp3.000 di Lampung adalah tanggung jawab mereka. Meski begitu, PT Pos tidak bisa berbuat banyak. Alasannya, suplai masih menunggu dropping dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. ’’Kebutuhan meterai di Lampung memang sedang meningkat, salah satunya karena penerimaan CPNSD. Sementara stok terbatas karena menunggu dropping meterai dari Ditjen Pajak,’’ kata Public Relation Manager PT Pos Pusat Abu

FOTO RUMGAPRES

SAIL KOMODO Presiden SBY menyaksikan atraksi pemberian makan komodo usai meresmikan prasasti penetapan Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban alam dunia kemarin.

Baca METERAI Hal. 4

’’Saya Difitnah, Saya Dicopot’’

BAILOUT CENTURY

Bupati Berhentikan Kepala BKD Tuba

Sebut Ada Penyelewengan KPK terus mengorek informasi bos Bank Century Robert Tantular terkait pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). Robert pun kemarin mencurigai dana sebesar Rp6,7 triliun itu diselewengkan. Belakangan, penyidik KPK memang rajin memanggil Robert. Setidaknya, pria ini sudah empat kali dipanggil dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Robert Robert Tantular mengatakan, pemeriksaan terhadap dirinya memang berkaitan dengan pendalaman pemberian dana talangan itu. “Hari ini, saya diperiksa untuk pendalaman penemuan baru,” ujarnya. Penemuan baru yang dimaksud Robert ialah adanya dugaan penyalahgunaan dana bailout Rp6,7 triliun. Direktur utama PT Century Mega Investindo itu mengaku telah menjelaskan detail kronologi pencairan dana tersebut pada penyidik KPK kemarin. Pada wartawan yang mencegatnya, Robert menceritakan kronologis pemberian bailoutt itu. Menurut dia, sebelum pemberian FPJP, direksi Bank Century mengajukan permohonan fasilitas reko aset ke Bank Indonesia (BI) sebesar Rp1 triliun. Baca SEBUT Hal. 4

Sofyan kepada Radar Lampung di Jakarta kemarin. Tidak hanya itu. PT Pos menyatakan tidak bisa mendistribusikan meterai ke Lampung dalam waktu dekat. Sebab, jika dipaksakan akan membentur aturan dan mekanismenya. Pendistribusian tahap empat secara nasional baru bisa dilakukan pada Oktober. ’’Artinya, tidak menutup kemungkinan kekosongan meterai baru normal pada Oktober,’’ ungkapnya.

FOTO FOTO DOKUMEN DAILY MAIL/NET

Boleh Usul, Jangan Asal PEMPROV INGIN ”BONSAI” KRAKATAU

MENGGALA – Bupati Tulangbawang Ir. Hi. Hanan A. Rozak, M.S. mencopot jabatan Amri Alvis, M.H. sebagai kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tuba sejak Kamis (12/9). Pencopotan Amri tertuang dalam surat bernomor 800/759. III.03/TB/2013 tertanggal 12 September 2013 yang langsung

ditandatangani Hanan. Bupati Tuba memerintahkan Dra. Yeni Karmini Utari, M.H. sebagai pelaksana harian (Plh.) kepala BKD Tuba menggantikan Amri. Sejak kemarin, mantan sekretaris BP4K Tuba ini telah menjabat sebagai Plh. di satuan kerja itu. Baca SAYA Hal. 4

Dua CJH Lampura Meninggal

BANDARLAMPUNG – Entah bagaimana caranya, namun Pemprov Lampung tetap ngotot dengan usulan nyelenehnya. Yakni memperkecil ukuran Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda. Rencana itu diketahui ketika Kementerian Kehutanan meminta rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Dengan dalih mengurangi kerusakan akibat dampak material vulkanik yang diletuskan gunung api itu. Menanggapi rencana itu, tidak semua kalangan dapat serta-merta menerimanya.

Penghapusan Transit di Jeddah Rentan Masalah lah BANDARLAMPUNG – Dua calon jamaah haji (CJH) Lampung Utara meninggal dunia, yakni M. Piil, warga Kecamatan Tanjungraja, dan Azhari, warga Kecamatan Bukitkemuning. ’’Dengan begitu, jumlah

Baca BOLEH Hal. 4

kuota Lampura sebelumnya 490 menjadi 488 CJH,’’ ujar Kasi Pen nyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Lampura Hi. Makmur, M. Ag. kemarin. Sementara terkait penghapusan masa transit sekitar 24 jam di Jeddah Baca DUA Hal. 4

TEROR BELUM BERHENTI JAKARTA – Penembakan terhadap sejumlah anggota Polri dua bulan belakangan memantik perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mendikbud Mohammad Nuh memastikan bakal memberikan beasiswa bagi anak-anak polisi yang gugur dalam tugas. Beasiswa itu berupa pendidikan dasar maupun beasiswa kuliah. Kemarin, beasiswa itu diserahkan di Gedung Serbaguna Kompleks Asrama Polisi Cipinang, dekat kediaman Aipda (anumerta) Sukardi, anggota Provost Mabes Polri yang tewas ditembak di Jl. Rasuna Said. Nuh menyerahkan beasiswa itu langsung kepada putra-putri empat polisi yang menjadi korban penembakan dua bulan terakhir. Nuh mengatakan, usai penembakan polisi di Tangerang Selatan, dia menghubungi Kapolri dan Kapolda Metro Jaya. Baca TEROR Hal. 4 ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG

Dedikasi Radja Murnisal Nasution di Tengahh Keterbatasann

Meski Kaki Diamputasi, Bagi pencinta olahraga renang, nama Radja Murnisal Nasution sudah tidak asing. Dia adalah pencetak perenang andal Indonesia. Tapi, diabetes telah mengamputasi kaki kanannya. Hebatnya, dia tetap aktif membina atlet renang. Laporan Narendra Prasetya, JAKARTA

FOTO JPNN

PROFESOR TAMU DAHLAN ISKAN Menteri BUMN Dahlan Iskan saat menerima cenderamata dari Raja Muda Perlis yang juga Chancellor Universitas Malaysia Perlis Tuanku Syed Faizuddin (tengah). Dalam pidatonya, Syed mengaku nama Dahlan sudah tak asing di Indonesia dan Malaysia. Dahlan juga dinilai memiliki citra baik selama ini. http://www.radarlampung.co.id

“AYO, lebih cepat lagi renangnya, yang tidak bisa cepat harus bersiap-siap menerima hukuman lari keliling kolam renang 20 kali!” Suara yang bernada perintah itu seakan membelah keheningan kolam renang di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Senin pagi (9/9). Itulah suara lantang Radja Murnisal Nasution dari atas kursi roda di pinggir kolam renang. Hingga kini belum ada pelatih renang Indonesia sehebat dia dalam mencetak para juara. Di antaranya para perenang trah Nasution. Mulai Elfira Rosa Nasution, Elsa Manora Nasution, Maya Masita Nasution, hingga Kevin Rose Nasution

Fisik Fisik

Akan Melatih sampai Mati dan Muhammad Akbar Nasution. Selain putra-putrinya sendiri, banyak lagi perenang kaliber nasional yang lahir dari tangan dingin pria kelahiran Medan, 64 tahun silam itu. Misalnya, Desak Nyoman Rina, Sherly Yunita, dan Dwiki Anugerah. Mereka dibina Radja di klub yang didirikannya pada 1996, Pari Sakti. Meski kakinya harus diamputasi, Radja tidak mau berhenti untuk terus membina para perenang belia. Dia ingin terus menciptakan para perenang nomor satu. “Saya merasa masih punya utang. Karena itu, saya harus tetap melatih dalam kondisi apa pun. Apa jadinya anak-anak itu kalau saya tidak melatih,” ujar Radja saat ditemui Jawa Pos (grup Radar Lampung) di tempat latihan. Baca MESKI Hal. 4

KELUARGA PERENANG Radja Murnisal Nasution saat difoto di Stadion Renang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. FOTO JPNN

Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.