SENIN, 21 APRIL 2014
32 HALAMAN/Rp3.000,-
Satu untuk Semua
SDA Didongkel, Ical Digoyang PG Lampung Tetap Pro ARB JAKARTA – Persoalan pencapresan akhirnya benar-benar menjadi pemicu pecahnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi dua kubu yang saling berhadapan. Terakhir, kubu penentang Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali bukan hanya merapatkan barisan Baca SDA Hal. 4
ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
Legislator Wajah Baru Susi Tur Andayani Raih 252 Suara BANDARLAMPUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandarlampung merampungkan hasil rekapitulasi
penghitungan DPRD Lampung dan Kota. Hitung-hitungan sementara, 11 nama bakal mengisi kursi
DPRD Lampung dari daerah pemilihan (dapil) 1 Bandarlampung. Yakni Fauzan Sibron (NasDem); Imer Darius dan Hartarto Lojaya (Demokrat); Hantoni Hasan (PKS); Eva Dwiana dan Apriliati (PDIP);
Andhika Wibawa S.R. (Gerindra); serta M.C. Iman Santoso dari PPP (selengkapnya lihat grafis). Dari data rekapitulasi itu, Fauzan meraih suara tertinggi yakni 24.197 suara. Sesuai
nama-nama itu, tercatat hanya Hantoni Hasan, Imer Darius, Hartarto, dan Azwar Yakub (Golkar) incumbent anggota DPRD provinsi periode 2004– 2009. Sisanya merupakan wajah baru.
Penghitungan itu didapat dengan membagi suara sah DPRD provinsi sejumlah 418.040 dengan jumlah kursi (11). Baca LEGISLATOR Hal. 4
PEMBERKASAN CPNS
Banyak ’’Siluman’’ Lulus KELULUSAN tenaga honorer kategori dua (K2) menjadi CPNS sudah ditetapkan beberapa waktu lalu. Tapi, hingga kini belum ada kejelasan terkait proses pemberkasan nomor induk pegawai (NIP) seratus ribu lebih honorer K2 yang lulus seleksi. Pemberkasan NIP untuk para CPNS dari kelompok tenaga honorer K2 ini sebelumnya sempat ditutup sementara karena adanya pemilu awal April 2014. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) menyebutkan, pemberkasan NIP langsung dibuka setelah pemilu rampung. Baca BANYAK Hal. 4
FOTO-FOTO EKSKLUSIF IST. FOR RADAR LAMPUNG
LHO, KATANYA SAKIT?: Riduan Winata, direktur PT Magnun Global Mandiri (MGM) yang penahanannya ditangguhkan karena izin sakit keras, terlihat jalanjalan di sebuah mal.
Mengaku Sekarat, Eh Shopping Terdakwa Korupsi Alkes Diskes Bandarlampung BANDARLAMPUNG – Terdakwa perkara korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung pada 2012 senilai Rp9,9 miliar, Riduan Winata, ditangguhkan penahanannya sejak 2 April silam.
Alasannya, direktur PT Magnun Global Mandiri (MGM) itu sakit keras dengan mengidap kanker stadium 4 dan hidupnya tidak lama lagi. Penangguhan ini dilakukan setelah tiga bulan dirawat di Rumah Sakit
(RS) Medistra, Jakarta. Namun, Radar Lampung kemarin mendapatkan foto-foto terdakwa sangat bugar. Baca MENGAKU Hal. 4
MANUFACTURING HOPE FOTO SUTANTA ADITYA/AFP
TERTEMBAK Staf Pusat Konservasi Kesehatan Orangutan Sumatera memeriksa orangutan jantan berusia 14 tahun untuk mengeluarkan peluru senapan angin pemburu di Sibolangit, Pulau Sumatera Utara.
Minum Spirulina, Menunggu Sidiq DUA anak muda ini gigihnya bukan main. Mahmud dan Sidiq. Mahmud baru lulus dari Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip) Semarang
dan Sidiq masih kuliah di Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang. Dua bulan lalu, ketika saya bermalam di satu desa di pinggir
hutan di pedalaman Wonogiri, Jawa Tengah, Mahmud nguber saya sampai ke desa itu. Senja amat mendung. Hujan renyairenyai tidak kunjung berhenti.
Di suasana senja yang dingin itu, Mahmud menyusul saya ke masjid desa. Baca MINUM Hal. 4
Oleh DAHLAN ISKAN Menteri BUMN
Kisah Ibu-Ibu Korban Konflik yang Kini Agen Perdamaian di Poso
Dulu Tak Berani Melintas, Kini Saling Menginap Perempuan biasanya menjadi korban dalam konflik horizontal, baik menjadi korban langsung maupun kehilangan suami, anak, atau terusir dari rumah. Namun, di Poso, Sulawesi Tengah, para perempuan justru menjadi penyemai perdamaian dua kelompok yang berseberangan. Laporan Gunawan Sutanto, POSO TIGA perempuan terlibat pembicaraan gayeng di pelataran toko kelontong di Desa Sayo, Kecamatan Poso Kota. Siang itu (Jumat, 11/4), Martince Baleona tengah bertamu ke ru mah milik sahabatnya, seorang muslim, Yanti Udin. Di rumah Yanti hadir juga Mariani Lena. Pembicaraan antarperemhttp://www.radarlampung.co.id
puan berbeda agama itu tak akan mungkin terlihat pada pertengahan 1990-an, ketika desa tersebut menjadi front kelompok muslim dan kristiani yang sama-sama menjadi korban hasutan kelompok pendukung calon kepala daerah. Konflik berlatar belakang agama secara formal memang telah berakhir. Namun, trauma
FOTO GUNAWAN SUTANTO/JPNN
AGEN PERDAMAIAN: Yanti Udin (35), Martince Baleona (44), dan Mariani Lena (43), tiga dari ratusan ibu-ibu yang menjadi agen perdamaian di Poso.
dan rasa curiga masih membalut kedua pihak. Trauma umumnya dipicu adanya kerabat yang menjadi korban dalam konflik gara-gara ulah provokator dari luar Poso itu. “Konflik terbuka memang sudah sepakat diakhiri saat Deklarasi Malino pada 2001. Tapi, dendam dan kecurigaan masih lekat bertahun-tahun kemudian,” ujar Martince. Dia mengaku butuh waktu bertahun-tahun untuk menghapus trauma karena kematian salah seorang keponakan perempuannya yang menjadi korban mutilasi salah satu kelompok yang bertikai. Perkenalannya dengan rekanrekan yang berbeda agama di
Sekolah Perempuan Mosintiwu membuatnya, juga ratusan perempuan korban konflik yang lain, mampu mengurangi trauma gara-gara konflik. Sekolah itu didirikan Lian Gogali, aktivis perdamaian dan alumnus Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta, yang tinggal di Tentana, desa di pinggir Danau Poso. Ketika sekolah itu didirikan pada 2006, luka memang seolah masih menganga. Desa-desa masih terpisah, desa muslim dan kristiani. Ketika itu tak ada seorang pun yang berbeda agama yang berani melintas di desa basis kelompok tertentu. Baca DULU Hal. 4
Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327