isi s Ed usu Kh
SENIN, NIN 22 D DESEMBER 2014
40 HALAMAN/Rp4.000,-
Satu untuk Semua
TAK BELAJAR DARI ACEH JAKARTA – Sepuluh tahun peringatan tsunami Aceh tidak cukup kuat menjadi cambuk pemerintah melakukan mitigasi tsunami di Indonesia. Banyak kebutuhan infrastruktur untuk kesiapan bencana tsunami yang masih belum terpenuhi hingga kini. Utamanya daerah-daerah yang berada di pinggir laut. Termasuk Lampung. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho secara dramatis mendetailkannya. Pertama, terkait sistem peringatan dini tsunami Indonesia (Ina TEWS). Baca TAK Hal. 7
FOTO-FOTO DOKUMENTASI
Premium Bakal Dihapus Celah Masuknya Mafia Migas
JAKARTA - Sebagai satu-satunya pengimpor bahan bakar minyak (BBM) RON
88, Indonesia menjadi sasaran empuk mafia minyak dan gas (migas). Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) menyampaikan rekomendasi penentuan
harga BBM bersubsidi yang sudah diberikan ke Menteri ESDM Sudirman Said kemarin. Salah satu poin pentingnya adalah menghentikan impor RON 88 atau premium.
Ketua Tim RTKM Faisal Basri memaparkan temuan timnya selama ini. Semuanya berawal dari keterbatasan produksi BBM dari kilang domestik yang usianya sudah tua. Kemampuannya
hanya 800 ribu barel per hari, padahal kebutuhan nasional mencapai 1,5 juta barel per hari.
PERAMPOKAN
Menguak Harta Calon Kepala Daerah (21)
Tersangka Dikenal Pendiam
Baca TERSANGKA Hal. 7
KPK SUMATERA
Incar PNS Korup PUSAT Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendukung langkah KPK membuka perwakilan di daerah. Salah satunya di Sumatera. Pasalnya, lembaga ini memiliki kajian pegawai negeri sipil (PNS) daerah koruptif. Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan, dari kajian instansinya yang dilakukan pada 2005, 2009, dan 2012 menunjukkan nilai kecenderungan koruptif PNS di daerah lebih dari PNS di pusat. ’’Nah, riset itu juga mengonfirmasi kecenderungan perilaku koruptif kepala daerah,” terangnya. PPATK juga memiliki data bahwa calon kepala daerah yang pernah masuk dalam daftar laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) juga cenderung berperilaku koruptif. Baca INCAR Hal. 7
Kaya berkat Warisan
ILUSTRASI HANDOKO/RADARLAMPUNG
POLSEK Kalianda beserta Polres Lampung Selatan belum berhasil menangkap tersangka perampok Bank Mega Finance sebesar Rp70 juta. ’’Kami masih mengejarnya,” kata Kapolsek Kalianda AKP Marwan Kholid kemarin (21/12). Ia meyakini tersangka segera tertangkap. Apalagi, identitasnya telah diketahui. ’’Tersangka sudah keburu kabur. Kami belum tahu apakah masih berada di Lampung atau sudah kabur ke daerah. Karena saat kabur, pelaku menuju daerah Bakauheni,” katanya. Marwan mengimbau tersangka segera menyerahkan diri. ’’Kalau tidak, kita akan ambil langkah tegas (tembak mati, Red),” ucapnya. Sementara Kepala Desa Tetaan, Penengahan, Lampung Selatan, Baheramsyah membenarkan EY tinggal di daerahnya.
Baca PREMIUM Hal. 7
Ketika Kawasan Hutan Register Diperjualbelikan (1)
Lho, Tanah Larangan Bersertifikat! Berbagai perusahaan swasta berlomba-lomba menawarkan tanah kavelingan dengan iming-iming jarak yang dekat dengan Kota Baru. Sayangnya, tanah yang diperjualbelikan berstatus abu-abu. Sesuai titik lokasi, tanah masuk dalam kawasan hutan produksi milik negara.
KAWASAN hutan di Provinsi Lampungg sejak zaman kolonial Belanda ditetapkan sebagai kawasan register. Salah satunya Register 40 Gedong Wani, Lampung g Selatan, yang berada di sekitar lokasi pembangunan Kota Baru.
Laporan Eka Yuliana, BANDARLAMPUNG
Baca LHO Hal. 7
BANDARLAMPUNG – Pertarungan Pilwakot (Pemilihan Wali Kota) Metro 2015 bakal seru. Birokrat asal Pemkot Bandarlampung, yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Loekman Djoyosoemarto, dipastikan ambil bagian merebut kursi BE 1 F. Berapa harta Loekman? Ditanya soal hartanya, Loekman yang dikenal terbuka dengan kalangan pers ini tertawa. Menurut dia, hartanya sebenarnya tak perlu dipublikasikan. Meskipun, dia rutin melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ’’Ya, saya rutin lapor kok ke KPK. Salah satunya pelaporanpada pelaporan pada 2010 saat menjadi kepala Kesbangpol Linmas Lampung Tengah,” buka Loekman saat dihubungi Radar Lampungg kemarin. Menurut pria yang mengawali karir di Pemkab Lamteng ini, Baca KAYA Hal. 7
Loekman Djoyosoemarto ILUSTRASI HANDOKO/ RADARLAMPUNG
Kisah Nuraini, Ibu Asuh Anak Korban Tsunami Aceh di SOS Children’s Villages
Paling Sulit Bikin Anak Mau Panggil Ibu tsunami Aceh. Iklan yang berdurasi beberapa menit itu begitu menyita perhatian Nuraini. Hati kecilnya berbisik, inilah saatnya berbuat untuk sesama. ’’Pikiran saya saat itu langsung teringat tsunami yang telah menewaskan banyak anggota keluarga saya,” kata Nuraini ketika hadir dalam peringatan 10 tahun tsunami Aceh di Jakarta kemarin (21/12). Bencana mahadahsyat pada 26 Desember 2004 itu selalu ada dalam benak Nuraini karena banyak anggota keluarganya yang tewas. Lebih dari 40 sanak keluarganya meninggal saat tsunami yang menyertai gempa 9,3 skala richter tersebut menghancurkan Aceh. Sore itu juga, Nuraini meneguhkan hatinya untuk segera mencari SOS Children’s Villages.
Setahun setelah tsunami menerjang Aceh pada 26 Desember 2004, Nuraini mendapat keluarga baru. Menjadi ibu asuh di SOS Children’s Villages yang menampung anak korban tsunami, perempuan berusia 36 tahun itu kini sudah memiliki ’’cucu”. Laporan Gunawan Sutanto, JAKARTA
FOTO CECEP MULYANA/BATAM POS/JPNN
MEMUKAU Para talent berjalan menampilkan kostum karnaval pada acara Batam Internasional Karnaval di Dataran Engku Putri Batam Centre, Minggu (21/12). http://www.radarlampung.co.id
SATU sore pada pengujung 2005, di rumahnya di Aceh Tengah, Nuraini menikmati alunan musik melalui radio sambil menyapu lantai. Keasyikannya menikmati lagu kemudian terganggu oleh satu iklan yang diselipkan dalam siaran itu. Iklan tersebut adalah lowongan bekerja di lembaga sosial untuk membantu korban
BERDEDIKASI Nuraini (kanan) bersama Mistahul Jannah di sela-sela konferensi pers SOS Children’s Villages kemarin (21/12). FOTO GUNAWAN SUTANTO/JPNN
Baca PALING Hal. 7
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan