RADAR LAMPUNG | Minggu, 23 November 2014

Page 1

Minggu

23 NOVEMBER 2014

Mendag Blusukan Ke Pabrik

2

28 HALAMAN/Rp4.000

VIETNAM

INDONESIA

Riedl Akui Beruntung Bisa Seri

Guna Mengatasi Masalah Serbuan Gula Rafinasi Impor TERUSANNUNYAI – Masalah serbuan gula rafinasi impor ke pasar tradisional benar-benar menjadi perhatian serius pemerintah. Ini dibuktikan dari kunjungan Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel ke pabrik gula rafinasi Sugar Laminta di Tanjungbintang, Lampung Selatan, dan perusahaan gula PT Gunung Madu Plantations (GMP) di Lampung Tengah kemarin (22/11). Rachmat mengaku, kunjungan singkat tersebut merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo untuk mengetahui lang-

2

HANOI – Dari statistik jumlah tembakan on target saja bisa dilihat mengapa pelatih Indonesia Alfred Riedl mengakui tim asuhannya beruntung bisa memetik hasil imbang 2-2 (1-1) dengan Vietnam tadi malam (22/11). Vietnam melepaskan total 12 tendangan dalam laga di Stadion My Dinh, Hanoi, tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Indonesia. Sedangkan Indonesia hanya dua tendangan yang on target dan dua-duanya berbuah gol. Kalah penguasaan bola dengan komparasi 40 persen dibandingkan 60 persen, Indonesia nyaris kalah dalam segala lini dengan Vietnam. Baik pressing, dribbling, fisik, kecepatan, determinasi, tembakan, maupun peluang tercipta. Kekurangtenangan barisan depan Vietnam dalam menyelesaikan peluang, kesigapan Kurnia Meiga di bawah mistar

sung permasalahan yang ada di lapangan. Pada kunjungan itu, menteri yang dikenal suka blusukan ini juga sempat berdialog langsung dengan puluhan petani tebu mitra PT GMP. Di hadapan manajemen PT GMP dan petani tebu, Rachmat menyatakan kunjungan itu untuk melihat langsung perindustrian gula nasional sekaligus mengetahui masalah yang ada. ’’Kita ingin melihat langsung bagaimana perindustrian gula,” ujarnya. Baca | MENDAG | Hal. 4

Baca | RIEDL | Hal. 4 BERITA TERKAIT HAL. 11

FOTO BANU/RNN

BLUSUKAN: Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (tengah) menyalami karyawan PT GMP Lampung Tengah yang menyambut kedatangannya kemarin (22/11).

Moratorium, Urgen atau Latah JAKARTA - Kabinet Kerja yang telah dilantik Presiden Joko Widodo seolah berlomba bekerja hingga menjadi sorotan media. Yang lagi ngetren dari kerja para menteri baru adalah kebijakan moratorium. Hampir di setiap kementerian menghentikan kebijakan lama yang dianggap tidak bagus. Yang paling awal meneriakkan moratorium atau penghentian kebijakan adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi. Politikus Hanura yang ditunjuk sebagai menteri yang membawahi abdi negara itu langsung menghentikan perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS)

dengan banyak alasan. Penghentian sementara atau moratorium penerimaan CPNS baru diberlakukan hingga lima tahun mendatang. Padahal, CPNS selama ini menjadi idaman masyarakat yang ingin mencari kerja dengan gaji besar, tapi tugas tidak terlalu berat. Tujuan utama Yuddy merencanakan moratorium penerimaan abdi negara baru itu adalah ingin menghitung ulang kebutuhan riil CPNS. ’’Kami ingin menghitung dengan benar, apakah sesungguhnya rasio PNS dengan jumlah penduduk sudah ideal atau belum,” jelas dia. Baca | MORATORIUM | Hal. 4

Ini Bentuk Sayang Publik! Lusa, Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Lampung JAKARTA - Banyaknya kritikan terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang jauh dari ekspektasi publik terutama mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan penunjukan politisi partisan menjadi Jaksa Agung sebaiknya disikapi sebagai bentuk sayang publik. Pandangan ini disampaikan Sekretaris Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi dalam menanggapi hasil

survei LSI Denny JA yang menyebutkan kepuasan publik terhadap Jokowi-JK merosot drastis, hingga di bawah 50 (lima puluh persen) ketika baru 32 hari saja memimpin negara ini. ’’Wajar saja, karena kebijakan tak populis dengan menaikkan BBM sejak awal tidak diikuti dengan membangun keyakinan publik

FOTO KHAM/REUTERS

Baca | INI | Hal. 4

PENYELAMAT: Penyerang Indonesia Samsul Arif Munip merayakan keberhasilannya mencetak gol ke gawang Vietnam pada laga perdana grup A Piala AFF 2014 di Stadion My Dinh, Hanoi, tadi malam.

Mengenal Abdul Manan, Presiden Pertama Suku Bajo Indonesia

Berontak dari Tradisi, Sekolah hingga Luar Negeri Suku Bajo kini tersebar di 21 provinsi di Indonesia. Jumlahnya puluhan ribu orang. Menariknya, pemimpin suku yang rumahnya di atas laut itu adalah seorang pakar lingkungan lulusan luar negeri.

Tomy C. Gutomo, WAKATOBI LANGIT di Kampung Mola, WangiWangi Selatan, Wakatobi, Selasa (18/11), begitu cerah. Ibu-ibu terlihat http://www.radarlampung.co.id

leyeh-leyeh di depan rumah panggung mereka yang berdiri di atas perairan Pulau Wangi-Wangi. Pipi mereka dihiasi barra, semacam bedak dingin yang terbuat dari japung-japung (sejenis kerang). Mirip perempuan di Myanmar yang rajin mengenakan tanaka untuk melindungi wajah dari sengatan matahari. Sementara itu, anak-anak mereka berlarian di jembatan yang menghubungkan antarrumah dan asyik berenang serta bermain sampan. Itulah suasana perkampungan suku Bajo di Mola. Ada 1.200 rumah panggung yang berdiri di kampung itu. Setiap sore, warga Wangi-Wangi datang ke Mola untuk membeli ikan.

FOTO JPNN

BERSAHAJA: Presiden Suku Bajo Indonesia Abdul Manan.

Banyak jenis ikan yang dijual di sana dan harganya sangat murah. Misalnya, ikan kerapu biru yang di Surabaya bisa mencapai Rp700 ribu per kilogram di Mola paling mahal Rp50 ribu. Di kampung itulah, Abdul Manan berasal. Pria kelahiran 19 Mei 1961 tersebut dipilih menjadi presiden Bajo sejak 2008. Dia dipilih dalam kongres pertama suku Bajo di Jakarta. Manan merupakan seorang di antara sedikit warga Bajo yang memiliki kesadaran tentang pendidikan. Setelah lulus SMP, dia bersikeras meninggalkan Mola. Tidak ada teman-teman sebayanya saat itu yang melanjutkan ke SMA. Bahkan,

tidak banyak anak Bajo yang menikmati bangku SMP. Mereka memilih membantu orang tua mencari ikan di laut. Dengan modal nekat, Manan melanjutkan SMA di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. ’’Saya saat itu kagum dengan orang yang pulang ke Wakatobi setelah merantau untuk kuliah. Mereka terlihat hebat di mata saya,’’ kata Manan di Patuno Resort, Pulau Wangi-Wangi. Lulus SMA di Bau-Bau, Manan mendapat beasiswa untuk kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (Unhalu), Kendari. Baca | BERONTAK | Hal. 4

Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
RADAR LAMPUNG | Minggu, 23 November 2014 by Ayep Kancee - Issuu