RADAR LAMPUNG | Jumat, 25 April 2014

Page 1

JUMAT, 25 APRIL 2014

32 HALAMAN/Rp3.000,-

Satu untuk Semua

Transaksi Ketua KPU Dibongkar Rekening Setoran Caleg Catut Nama Eks Sopir BANDARLAMPUNG – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Tengah Hendra Fadillah dituding melakukan transaksi keuangan dengan sejumlah calon anggota legislatif (caleg). Ter bongkarnya transaksi ilegal ini justru diungkap mantan

sopirnya, Heri Agustiawan. Dia tidak terima namanya dicatut untuk membuat rekening Bank Mandiri sebagai media ’’bertransaksi’’ pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Pengakuan Heri disampaikan dalam surat laporan tertulis di atas meterai Rp6 ribu. Isinya, Heri akan melaporkan Hendra karena telah menggunakan namanya untuk membuka re kening Bank

Mandiri KCP Bandarjaya, Lamteng. ’’Laporan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Bersama ini, saya lampirkan buku tabungan atas nama saya dan printout namanama yang mengirimkan ke rekening atas nama saya itu,’’ kata Heri dalam surat pernyataannya yang diekspos Koordinator Jaringan Pemberantasan Korupsi (JPK) Ferry Hendy Jaya ketika konferensi pers di Bandarlampung kemarin. Heri memang meminta perlindungan dan advokasi kepada JPK. Sebab, ia mengaku merasa ketakutan karena namanya dilibatkan dalam transaksi untuk

meloloskan caleg tertentu. Ferry menduga, bisa saja rekening ini digunakan untuk praktik money politics atau suap untuk meloloskan caleg dalam pemilu. ’’Modus operandinya, kami menduga dia menggunakan rekening orang lain yang kira-kira orang terdekatnya. Yaitu yang selama ini menjadi sopirnya yang ke mana-mana mengantarnya. Tapi, Heri sekarang sudah nggak (menjadi sopir, Red) lagi,’’ kata Ferry. Ia mengatakan, Heri kecewa dan merasa dirugikan secara moral atas penggunaan rekening itu. Sekarang ini, kata dia,

Heri merasa ketakutan. Itulah sebabnya dalam konferensi pers kemarin tidak menghadirkan Heri. Ia hanya membuat surat pernyataan dan meminta perlindungan dari JPK, Rabu (23/4) malam. ’’Dia ini saksi mahkota, saksi kunci. Menurut testimoni dia, selain di rekening, ada lagi transaksi secara langsung yang ia ketahui. Sebab, ia pernah dititipkan uang yang berada dalam koper,’’ katanya. Dalam printout yang dibeberkan kemarin, rincian transaksi melibatkan sejumlah nama caleg. Yaitu caleg DPR RI dari Partai

Hanura F.X. Karamoy dan caleg DPRD Bandarlampung dari Partai Golkar Yuhadi. F.X. Karamoy yang merupakan caleg nomor 4 dari daerah pemilihan (dapil) Lampung II mengirimkan uang dua kali melalui transfer ATM. Yaitu pada 4 April 2014 Rp50 juta dan pada 6 April 2014 Rp25 juta. Caleg lain yang tersangkut, Yuhadi, dalam printout itu menerima Baca TRANSAKSI Hal. 4

Caleg Golkar Panas Kecurangan Terkuak, ke Senayan Terganjal BANDARLAMPUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung menjalankan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan melakukan pembetulan data tentang selisih perolehan suara. Pembetulan dilakukan melalui pengecekan atau rekapitulasi ulang data untuk Lampung Barat dan Tulangbawang. Hingga pukul 01.00 WIB tadi, penghitungan untuk mencocokkan suara Partai Golkar (PG) di 24 kecamatan se-Lambar, minus

Ngambur, Pulaupisang, dan Suoh, masih berlangsung. Pencocokan karena ada laporan dugaan pelanggaran penggelembungan suara dari calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari PG Dwie Aroem Hadiatie ke Bawaslu. Berdasarkan laporan No. 020/LP/Pileg/ IV/2014, dugaan pelanggaran dilakukan Baca CALEG Hal. 4

ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG

JAWA POS TERBAIK

Se-Asia Pasifik Lagi JAWA POS (grup Radar Lampung) kembali meraih penghargaan internasional bergengsi. Dalam ajang Asian Media Awards 2014 di Hongkong tadi malam, Jawa Pos meraih Gold Award untuk kategori News Photography. Jawa Pos juga mendapat Silver Award dalam kompetisi Best Newspaper Front Page Design. Untuk kategori News Azrul Ananda Photography, karya pewarta foto Jawa Pos Dipta Wahyu unggul atas Post Media, Thailand, yang meraih perak dan Kompas yang mendapat perunggu. Baca SE-ASIA Hal. 4

Ups! Kadissos Takut, Bendahara Melawan BANDARLAMPUNG – Pasca penetapan tersangka dana kematian Bandarlampung senilai Rp2,5 miliar, Kepala Dinas Sosial (Dissos) Akuan Effendi (AE), Bendahara Pengeluaran Tineke (TI), dan seorang tenaga sukarela, M. Sakum (MS), berbeda sikap. AE dan MS pasrah menyerahkan proses pada kuasa hukum serta penyidik kejaksaan. AE malah ketakutan salah bicara. ’’Kalau salah omong, banyak yang salah paham. Saya tak mau banyak komentar terkait status tersangka saya,’’ ujarnya.

Yang pasti, kata AE, dirinya hanya berharap semoga hukum bisa ditegakkan secara adil dan benar. Sebab, dirinya merasa memang tak pernah menyelewengkan dana kematian sepeser pun. Didesak siapa pihak yang akan salah paham apabila dia berkomentar, AE sontak berkelit. ’’Ya sudah, minta doanya saja agar ada jalan terbaik bagi saya. Waktu yang akan menunjukkan benar atau salah,’’ yakinnya. Tersangka lain, MS selaku koordinator penyerahan dana, justru kaget mendengar dirinya ditetapkan

tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandarlampung. Sebab, dalam proses pemberian dana itu, pihaknya mengaku sudah melalui prosedur yang jelas. ’’Saya juga baru tahu kalau saya ditetapkan tersangka sama kejaksaan. Saya saja tahunya dari koran. Padahal semua prosedur persyaratan yang saya lakukan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku,’’ ungkap MS kemarin (24/4). Seperti apa prosedurnya? MS menjelaskan bahwa untuk mendapatkan dana kematian, setiap warga

harus mencantumkan kartu keluarga (KK) dan surat pemberitahuan yang diketahui oleh ketua RT (rukun tetangga) yang menyatakan bahwa ada salah satu keluarganya yang meninggal dunia. ’’Awalnya kan saya mendapatkan SMS (short message service) dari ketua RT. Nah, pemberitahuan dari ketua RT itu saya tindak lanjuti dengan menyambangi keluarga yang sedang berduka dan ketua RT-nya. Setelah persyaratannya terpenuhi, saya minta Baca UPS! Hal. 4

Datok Sri Tahir, Orang Terkaya Ke-12 Indonesia yang Jadi Filantropi

Sumbangkan Rp1 Triliun Gara-Gara Salah Sebut Terlahir dari keluarga miskin hingga sekarang menjadi orang terkaya ke-12 di Indonesia membuat owner Mayapada Group Datok Sri Tahir terpanggil untuk mendermakan sebagian kekayaan pribadi. Dia sudah menyisihkan triliunan rupiah untuk pemenuhan akses kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat tidak mampu. Laporan Restu Distia, SURABAYA DATOK Sri Tahir tidak memiliki banyak alasan dan kepentingan mengapa dirinya getol mendermakan harta. Semua bermuara pada kehidupan masa kecil Tahir yang berasal dari keluarga tidak mampu. “Sebenarnya simpel. Saya lahir dari keluarga miskin. Saat memiliki tabungan, maka wajar http://www.radarlampung.co.id

kalau saya mesti melihat ke belakang dan banyak orang yang tidak seberuntung saya. Saya dibesarkan di negeri ini, minum air dan menghirup udara di sini, maka suatu hal yang wajar pula bila saya kembalikan ke negeri ini,” kata Tahir setelah menjadi pembicara dalam acara konvensi

FOTO BEKY SUBECHI/JPNN

PEMBICARA: Datok Sri Tahir menjadi pembicara pada konvensi bisnis keluarga di Surabaya kemarin.

bisnis keluarga yang digelar Drs. J. Tanzil & Associates di Grand City Convention Centre, Surabaya, kemarin (24/4). Sumbangannya yang fenomenal terjadi ketika pria kelahiran Surabaya, 26 Maret 1952, itu mendonasikan USD100 juta atau sekitar Rp1,1 triliun (USD1 = Rp11.500) untuk Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan amal milik Bill Gates. Sumbangan yang diserahkan pada 2013 tersebut merupakan bagian dari program match plan yang ditawarkan orang terkaya di dunia itu. Gates akan melipatgandakan setiap sumbangan yang masuk ke yayasannya. Karena itu, sumbangan Tahir

pun menjadi berlipat, yakni USD200 juta. Menurut Tahir, awalnya dirinya didatangi staf Bill & Melinda Gates Foundation. Orang itu mengatakan bahwa Bill Gates ingin mencari partner untuk program match plan. Singkat cerita, Tahir tertarik untuk bergabung di proyek itu. Namun, ketika Tahir menyebutkan nominal sumbangan yang akan diberikan, “kecelakaan” terjadi. “Bahasa Inggris saya kan kurang bagus. Seharusnya saya bilang USD1 juta, keliru USD100 juta,” tuturnya, lantas terkekeh. Baca SUMBANGKAN Hal. 4

Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.