RADAR LAMPUNG | Sabtu, 26 April 2014

Page 1

SABTU, 26 APRIL 2014

28 HALAMAN/Rp3.000,-

SSatu atu uuntuk ntuk Semua

Ketua KPU MENGHILANG Gaji Rp6,5 Juta, Punya Dua Mobil obil Mewah

BANDARLAMPUNG – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Tengah Hendra Fadillah menghilang setelah dikabarkan melakukan transaksi dengan calon anggota legislatif (caleg) melalui rekening bank milik mantan sopirnya, Heri Agustiawan. Ketidakhadiran Hendra ini juga menjadi perhatian komisioner KPU Lampung dalam rapat pleno terbuka penghitungan suara tingkat provinsi anggota legislatif Pemilu 2014 di Gedung Pusiban, Pemprov Lampung, kemarin (25/4). ’’Mana ketua (KPU)-nya?’’ tanya Komisioner KPU Lampung Edwin Hanibal kepada empat komisioner KPU Lamteng.

Kopassus Batal Gempur Penumpang Mabuk Bajak Virgin Air JAKARTA – Ulah Matt Christopher Lockley (28) yang mabuk di dalam pesawat Virgin Australia Airlines membuat pilot mengeluarkan sinyal hijack (pembajakan) kepada petugas air traffic controller (ATC) Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, kemarin (25/4). Akibatnya, pesawat itu terpaksa mendarat darurat di Bandara Ngurah Rai dan nyaris diserbu oleh pasukan dari kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ulah nekat Matt di udara itu juga nyaris membuat TNI turun tangan dengan menggempur pesawat yang ’’dibajak’’ tersebut. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan seabrek pasukan khusus dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81/Gultor), dan Detasemen Bravo 90 dari Paskhas. Baca KOPASSUS Hal. 4

Namun, Nam p komisioner tidak para dapat menjawab pertanyaan itu. Saat dikonfirmasi, Komisioner KPU Lamteng Mutmainah mengatakan, memang tidak mengetahui keberadaan Hendra. Seharian kemarin (25/4), Hendra sulit dihubungi melalui telepon genggam. Karena masih disibukkan dengan proses rekapitulasi suara, Baca KETUA Hal. 4

Air Mata Kemenangan A.A. Syofandi, Nizwar Affandi, dan M. Reza Pahlevi Dianulir BANDARLAMPUNG – Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Lampung Dedi Afrizal terharu. Matanya berkaca-kaca setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat membetulkan data perolehan suaranya tadi malam. ’’Itu ungkapan ekspresi kepuasan kerja keras saya selama ini. Itu adalah hak saya. Kalau saya perempuan, mungkin saya akan benar-benar menangis. Tapi, saya hanya berkacakaca saja,’’ kata Dedi kepada wartawan usai

pembetulan data dini hari tadi. Pelurusan data ini tentunya juga berakibat buruk bagi mantan Wakil Bupati Tulangbawang A.A. Syofandi. Sebab, ia gagal meraih kursi kedua PDIP dari daerah pemilihan (dapil) 6 meliputi Tuba, Tuba Barat, dan Mesuji untuk DPRD Lampung. Kursi pertama PDIP ditempati Kadek Suwartika (23.666 suara). Pembetulan dengan mencocokkan data dari Kecamatan Banjaragung, Tuba. Baca AIR Hal. 4

ILUSTRASI HANDOKO/ RADAR LAMPUNG

DEBAT CAPRES

’’Saya Nggak Akan Jadi Gembel’’

SBY Meeting Rahasia MENJELANG acara debat terakhir konvensi Partai Demokrat (PD), jajaran petinggi PD melakukan sejumlah persiapan matang. Kemarin (25/4), Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan para peserta konvensi di kediamannya, Puri Cikeas. Dalam pertemuan itu, SBY memberikan arahan kepada para peserta konvensi mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk acara debat tersebut. “Tidak ada sesuatu yang luar biasa. Tapi, intinya adalah supaya menyiapkan diri untuk pelaksanaan konvensi, Minggu (27/4). Di mana, 11-nya akan tampil bersama. Masing-masing dipesan bahwa siapkan diri baik-baik, berilah gambaran orang melihat siapa kamu. Kalau terpilih jadi peserta konvensi, masyarakat bisa melihat,” papar salah satu peserta, Pramono Edhie Wibowo, saat ditemui di kediaman pribadinya, kawasan Cikeas, kemarin. Baca SBY Hal. 4

BANDARLAMPUNG – Calon anggota DPR RI dari Partai Golkar (PG), M. Reza Pahlevi, menanggapi santai dugaan penggelembungan suara dirinya di Kabupaten Lampung Barat. Menang-kalah, keponakan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. ini menerima apa pun hasil kepu-

M. REZA PAHLEVI

Soal ’’Injeksi’’ Suara Pileg tusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat kelak. ’’Saya juga kalau tidak jadi anggota DPR nggak jadi gembel. Urusan saya banyak, bisnis saya banyak. Jelas suara saya berkurang, tapi saya terima aja,’’ kata Reza kepada wartawan melalui telepon genggamnya kemarin (25/4).

Ketua DPD I PG Lampung Selatan ini juga mempertanyakan perubahan suara dirinya di Lambar yang merupakan satu dari tujuh kabupaten/kota dalam daerah pemilihan (dapil) Lampung 1. Memang, ia mengakui tidak memiliki data pembanding karena tidak menurunkan saksi

Berkat Tandon Air Alami, Petani Panen Dua Kali Laporan M. Hilmi Setiawan, JAKARTA

FOTO REUTERS

Sepak bola mendapat kabar duka, khususnya untuk Barcelona. Eks pelatihnya, Tito Vilanova (45), meninggal dunia, Jumat (25/4) sore waktu Spanyol. Ia harus kalah dalam perjuangannya melawan tumor kelenjar parotisnya. http://www.radarlampung.co.id

Baca SAYA Hal. 4

Alkahfi Sutikno, Penggerak Program Kampung Iklim di Pedalaman

Bulan depan, Indonesia menghadapi gelombang el nino yang memicu cuaca ekstrem. Tapi, bagi Alkahfi Sutikno bersama masyarakat di Desa Muktijaya, Kecamatan Rimbamelintang, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, ancaman itu telah diantisipasi sejak dini. Alkahfi merupakan penggerak Program Kampung Iklim di desa itu.

TUMOR KALAHKAN TITO

atau tim di Lambar. ’’Saya kaget juga dan merasa dirugikan sebenernya. Tapi, ya saya ikut KPU sajalah. Saya nggak punya data-data begitu di Lambar. Saya hanya punya di Lamsel dan Bandarlampung,’’ kata Reza. Ia juga menampik tudingan bekerja sama dengan KPU Lambar untuk me-markup suaranya.

ALAM dan perubahan iklim sulit dilawan. Begitulah fakta yang dipercaya Alkahfi Sutikno. Tapi, tidak berarti alam tidak bisa diajak berkawan sehingga perubahan iklim yang ekstrem tidak bisa diantisipasi. Alam dapat diajak bersahabat. “Caranya, melakukan adaptasi dan mitigasi (pencegahan) terhadap gejala-gejala alam itu,” kata Alkahfi saat

menjadi pembicara seminar di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Jakarta, Selasa (22/4). Sejak 1994, Alkahfi membina 983 kepala keluarga atau 3.387 warga di Desa Muktijaya untuk menjalin persahabatan dengan alam melalui Program Kampung Iklim (ProKlim). Lokasi desa itu cukup jauh dari pusat Provinsi Riau, yakni sekitar 365 km.

ALKAHFI SUTIKNO

“Awalnya tantangannya memang berat. Sebab, menyatukan begitu banyak masyarakat

itu tidak mudah,” ujar bapak dua anak itu. Alkahfi yang tinggal di

kawasan eks transmigrasi dihadapkan pada kondisi lahan yang tidak bersahabat. Lokasinya di dataran tinggi sehingga suplai air tanah menjadi masalah. Padahal, kebanyakan warga Desa Muktijaya bermata pencaharian petani. Namun, lantaran minimnya suplai air, warga hanya bisa menanam padi sekali dalam setahun. Berbeda dengan petani di Jawa yang umumnya bisa bercocok tanam tiga kali setahun. Intensitas menanam padi yang hanya sekali setahun itu hanya merupakan salah satu problem yang dihadapi Alkahfi dan warga desa tersebut. Baca BERKAT Hal. 4

Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.