Satu untuk Semua
SELASA, SELASA A, 2 27 7J JANU JANUARI ANU A AN NU A NU ARI AR RII 2015 R 2015 20
32 3 2 HALAMAN/Rp4.000 HA AL L LAM AM A MAN AN//R Rp4 4..00 0 0
PANGGUNG PELAMPIASAN LONDON - Chelsea sedangg terluka. Kekalahan menyesakkan 2-4 melawan Bradford, tim dari divisi ketiga alias League One, pada babak keempat Piala FA di Stamford Bridge (24/1), benar-benar memalukan. Sekarang, The Blues –julukan Chelsea– mencari pelampiasan. Yakni dengan merebut kemenangan saat menjamu Liverpool pada leg kedua semifinal Piala Liga Inggris alias Capital One Cup di Stamford Bridge dini hari nanti. Baca PANGGUNG Hal. 7
ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
Mendedah ’’Amunisi’’ Bakal Calon Kada (2)
Berani Menjual Gunung Proses pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015 di delapan kabupaten/kota di Lampung dimulai. Sejumlah bakal calon kepala daerah (balonkada) pun telah mendaftar ke partai politik (parpol). Lalu, apa saja persiapan mereka? Berikut laporan Radar Lampung.
FOTO-FOTO M. TEGAR/RADAR LAMPUNG
TIGA JAGOAN: Inilah gambar tiga bayi kembar yang kemarin lahir lewat bedah caesar di RS DKT.
Selamat Datang 3 Jagoan Kembar!
OKTA Novandra Jaya adalah salah satu balonkada yang serius maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Metro 2015. Pada 12 Desember 2014, ia mendaftar lewat perahu PDI Perjuangan Metro. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Metro ini pun siap jika harus mundur dari pegawai negeri sipil (PNS) guna merebut kursi BE 1 F. Kepada Radar Lampung, Okta sebelumnya enggan buka-bukaan berapa amunisi yang ia siapkan untuk bisa menggantikan Lukman Hakim di Bumi Sai Wawai tersebut.
KEMAS Abdul Roni (35), warga Jl. Turi Raya Gg. Kepalawarna,, Tanjungsenang, Bandarlampung, tengah berbahagia. Istrinya, a, Evi Dewi Kartika (38), kemarin melahirkan bayi kembar tiga ga laki-laki lewat bedah caesar di Rumah Sakit DKT Bandarlampung. ng. Masing-masing lahir hanya dengan jarak waktu satu menit. enit. Bayi pertama pukul 07.35 WIB. Ia memiliki berat badan (BB) B) 2
Baca BERANI Hal. 7
Baca SELAMAT Hal. al. 7
PENEMBAKAN PEMRED
FOTO ALAM ISLAM/RADAR LAMPUNG
SELAMAT JALAN..!: Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Pemimpin Redaksi Fokus Lampung Beni Faisal kemarin.
Lacak lewat CCTV SUASANA duka kemarin begitu terasa di rumah almarhum Beni Faisal (42), pemimpin redaksi (Pemred) tabloid Fokus Lampung yang tewas ditembak penjahat di rumahnya, Minggu (25/1). Saat Radar Lampung ke sana, ibu dan istrinya, Devia Kencana (65) dan Novita Sari (30), terlihat menangis. Di luar, ratusan orang silih berganti datang untuk bertakziah. ’’Begitu cepat Mas kejadian ini, seakan tak percaya bila anak saya sudah tidak ada lagi,” lirih Devia. Baca LACAK Hal. 7
Kriminalisasi Pimpinan KPK Terus Terjadi Menyusul BW dan Pandu, Samad dan Zulkarnaen Juga Dilaporkan JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tekanan agar jangan ada kriminalisasi dalam pengusutan kasus di KPK dan Polri, di Istana Merdeka, Minggu malam (25/1). Namun, penegasan dalam bentuk ucapan hingga tiga kali dalam pidato 2 menit 40 detik itu tak mampu membendung upaya kriminalisasi, khususnya terhadap pimpinan KPK. Berdasar pantauan, menyusul laporan kasus yang membidik pimpinan KPK Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja, kini giliran
Ketua KPK Abraham Samad yang dilaporkan Direktur Eksekutif KPK Watch M. Yusuf Sahide kemarin (26/1). Dalam laporan polisi bernomor LP/75/I/ 2015/Bareskrim itu disebutkan, Samad melanggar Undang-Undang (UU) KPK karena melakukan pertemuan dengan Hasto Kristiyanto. Laporan itu sebetulnya sudah diajukan pada 22 Januari lalu, namun baru kemarin diketahui media. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Rikwanto menjelaskan, saksi yag diajukan dalam laporan itu adalah Hasto Kristiyanto, Plt. Sekjen PDIP. Baca KRIMINALISASI Hal. 7
FOTO JPNN
MUNDUR: Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto melakukan jumpa pers di kantor KPK, Jakarta, terkait pengunduran dirinya kemarin.
Nonton dan Gowes Tour Down Under, Lomba Pembuka WorldTour 2015 (Habis)
Salut Lihat Anak Kecil Ngotot Taklukkan Tanjakan Tujuh hari bersepeda naik-turun di kawasan Adelaide bukanlah liburan santai. Namun seru karena banyak bertemu orang hebat dan merasakan atmosfer seperti lomba-lomba terbesar di Eropa.
Laporan Azrul Ananda/JPNN, ADELAIDE TIDAK terasa, tujuh hari bersepeda telah kami jalani di Australia Selatan, di kawasan perbukitan di sekeliling Adelaide. Setelah datanya dicek, angkanya lumayan menakjubkan untuk cyclist ’’casual”. Selama tujuh hari itu (18-24 Januari), Rapha –penyelenggara program Tour Down Under yang kami ikuti– telah ’’menyiksa” dengan total jarak http://www.radarlampung.co.id
hampir 600 km (tepatnya 597 km). Angka 597 km mungkin tidak spektakuler. Tetapi, angka total menanjaknya lumayan seru: 9.548 meter. Walau tidak ada gunung tinggi, perbukitan Adelaide tetap memberikan tantangan seru untuk cyclist yang senang menanjak. ’’Seumur hidup ini bersepeda terbanyak dengan menanjak terba-
FOTO JPNN
BERSAMA TOKOH SEPEDA: Dari kiri, Azrul Ananda, Simon Mottram (CEO Rapha), Darren Baum (pembuat sepeda paling kondang Australia), Edo Bawono, dan Karesna Kamdani.
nyak buat saya,” aku Karesna Kamdani, cyclist asal Jakarta. Angka-angka di atas itu dari data komputer sepeda saya. Edo Bawono dari Jakarta lebih tinggi lagi. Pasalnya pada satu hari, dia pernah turun sendiri dari hotel di puncak Mount Lofty, menuju Adelaide (untuk beli sepatu!), lalu naik lagi ke hotel. Janjian makan malam bareng, tak heran dia terlambat. Lha gimana tidak, wong untuk kembali ke hotel harus menanjak lagi! ’’Tunggu ya, ini lagi bonking,” pesannya lewat telepon saat kami tunggu di ruang makan. Bagi cyclist, bonking adalah yang paling ditakuti. Itu saat badan kita ’’kehabisan bensin”, gemetaran tanpa
tenaga. Dasar Edo gila, besoknya dia minta lagi tambahan kilometer setelah jadwal asli bersepeda selesai. Dalam hati (yang kemudian saya sampaikan ke Edo dan Karesna), saya bilang: ”Kasihan deh orang Jakarta. Di kota sendiri sulit bersepeda karena macet, ketika di sini minta nambah terus.” *** Hari terakhir kami bersepeda adalah hari mengasyikkan. Sabtu lalu (24/1) kami dijadwalkan bersepeda lebih dari 100 km, lalu ikut menjajal Willunga Hill, tanjakan penentu Tour Down Under 2015. Baca SALUT Hal. 7
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan