28 HALAMAN/Rp3.000,28 HA AL LAM MAN AN//R Rp3 p3.000000,p3.0 ,-
ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
JUMAT, 27 SEPTEMBER 2013
Peras Ayin, Hakim ’’Golf’’ Promosi BANDARLAMPUNG – Aneh, Mahkamah Agung (MA) menjilat ludahnya sendiri. Berdasarkan rapat pimpinan MA pada Rabu (25/9), Chaidir, wakil ketua (Waka) Pengadilan Tinggi (PT) Bandaaceh, diberikan jabatan baru sebagai Waka PT Tanjungkarang. Padahal, Chaidir adalah hakim yang memalak uang sebesar Rp50 juta kepada Artalyta Suryani alias Ayin pada 1 Maret 2008 untuk bermain golf. Ketika itu, Chaidir menjabat sebagai ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat dan Ayin merupakan terpidana korupsi kasus suap jaksa Urip Tri Gunawan.
Sebelum menjabat ketua PN Jakbar, Chaidir sempat menjabat ketua PN Tanjungkarang. Menurut Humas PT Tanjungkarang Guntur Purwanto, pihaknya mengetahui kabar ini dari berita yang ada di website MA. ’’Belum ada pemberitahuan resmi. Kami melihat dari website saja. Berdasarkan rapat pimpinan, ketua PT Tanjungkarang akan dijabat oleh Hariyanto yang sebelumnya menjabat ketua PT Gorontalo. Ketua PT kami yang lama kan pensiun. Lalu, Pak Sudarmaji, Waka PT Tanjungkarang, akan dipromosikan menjadi ketua
PT Ambon. Nah, Pak Chaidir ini akan menggantikan posisi Pak Su d a r maj i ,’’ urainya kemarin. Ia mengatakan, pihaknya tak mempermasalahkan kehadiran Chaidir di PT Tanjungkarang, baik hanya sebagai hakim tinggi ataupun
menjadi orang nomor dua di PT. ’’Menurut saya, kalau pimpinan memberikan jabatan kepada beliau sebagai Waka PT, artinya memang beliau tidak ada masalah. Kita tidak ada kekhawatiran apa pun kepada yang bersangkutan. Kita lihat saja kinerja beliau di sini ke depannya,’’ katanya. Terkait masa lalunya, menurut Guntur, yang bersangkutan sudah dinilai oleh badan pengawas. Kemudian sudah menerima sanksi.
’’Jika sekarang diberi kepercayaan sebagai Waka PT Tanjungkarang, berarti sudah tidak ada masalah di kinerjanya. Kalau bermasalah, pastinya kan tidak diberi kepercayaan,’’ tegasnya. Guntur menambahkan, PT Tanjungkarang menyikapi positif mutasi ini. ’’Siapa tahu dia bisa memberikan perubahan signifikan terhadap PT Tanjungkarang,’’ ungkapnya. Diketahui sebelumnya, Chaidir sempat dijatuhi hukuman kode etik karena meminta uang ke Artalyta Baca PERAS Hal. 4
CPNS
Kloter 22 Langsung Umrah
Bidan Paling Favorit
Jamaah Lamteng Meninggal
HINGGA batas waktu pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 pada Rabu (25/9), Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung masih terus menerima kiriman berkas lamaran dari Kantor Pos. Diprediksi, hingga tiga hari ke depan berkas tetap masuk ke BKD. Pasalnya, batas waktu Baca BIDAN Hal. 4 FOTO WAHYU SYAIFULLAH
IRWASDA BARU: Kombespol Budi Susanto lambaikan tangan kepada awak media kemarin.
MENUJU BE 1
Pergi! Ini Area Steril!
Pilgub Tetap Mbulet! SINYALEMEN Pilgub Lampung digelar pada 2014 mulai menguat. Pertemuan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dengan Dirjen Otda Kemendagri Djohermansyah Johan menyepakati dua poin. Baca PILGUB Hal. 4
BANDARLAMPUNG - Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko dikenal dekat dengan media. Ya, itu dulu ketika kali pertama tiba di Lampung dan bersilaturahmi dengan awak media di Hotel Sheraton, Bandarlampung, 23 November 2012.
SERTIJAB IRWASDA ’’Perlu sinergitas yang dibangun antara Polri dan insan pers. Sehingga tugas dan peran masingmasing bisa berjalan. Jangan sungkan hubungi saya untuk berkoor-
dinasi,’’ ungkapnya kala itu di hadapan para pemimpin media di gazebo Hotel Sheraton. Janji itu kemarin pudar. Ketika serah terima jabatan (sertijab) Baca PERGI Hal. 4
Eddy Army, Hakim Agung asal Pengadilan Tinggi Tanjungkarang
Baru Enam Bulan di PT, Belum Sempat Tangani Korupsi Menjadi hakim agung merupakan dambaan seluruh hakim di Indonesia. Posisi itu merupakan puncak karir seorang hakim. Salah satu yang berhasil lolos adalah Eddy Army (59), hakim tinggi Pengadilan Tinggi (PT) Tanjungkarang.
Laporan Eka Yuliana, BANDARLAMPUNG PADA Kamis (26/9) siang kemarin, Radar Lampung mendatangi Humas PT Tanjungkarang Guntur Purwanto untuk mewawancarai. Siapa nyana, dalam perbincangan panjang, Guntur menginformasikan bahwa PT Tanjung-
karang baru saja mengukir prestasi. Salah satu hakim tingginya lolos menjadi hakim agung MA. Wartawan koran ini pun langsung meminta agar Guntur bisa mempertemukannya dengan Eddy Army. Sayangnya, yang bersangkutan berada di Jakarta mengurus administrasi di MA. Akhirnya, usai wawancara, Radar Lampung pamit pulang. Namun, baru saja Radar Lampung sampai di tempat parkir, handphone
wartawan koran ini berdering. ’’Mbak, Pak Eddy Army baru ada sekarang,’’ demikian bunyi pesan BlackBerry Messenger dari Guntur. Tak mau berlamalama, wartawan koran ini bergegas kembali ke lantai dua gedung PT Tanjungkarang. Guntur pun kemudian mengantarkan Radar Lampung ke ruangan Eddy. ’’Itu yang namanya Pak Eddy,” kata Guntur sembari menunjuk ke seorang pria berEDDY ARMY kacamata berbatik
cokelat. Dengan ramah, Eddy pun menyambut kedatangan Radar Lampung. Ia tengah duduk sembari berbincang hangat dengan teman-temannya sesama hakim tinggi. ’’Senang sekali tentunya. Artinya, ini merupakan suratan hidup saya. Tinggal kita jalani saja,” ungkap pria kelahiran Padang ini mengawali pembicaraan. Menurutnya, menjadi hakim agung merupakan karir puncak yang dicitacitakan para hakim. Namun, jumlah hakim agung itu kan yang dibutuhkan sedikit. Jadi seluruh hakim harus bersaing ketat untuk mendapatkan posisi itu. Baca BARU Hal. 4
MAKKAH Kabar Seraden. duka datang dari tanah Secara nasional, Sistem suci Arab Saudi. Jamaah Komputerisasi Haji TerpaLampung Tengah, Wahdu (Siskohat) pada Rabu yuni Dyah Ernawati binti (25/9) merilis data, sampai Soesilo Hadhi yang ter16 hari pelaksanaan haji gabung dalam kelompok di Arab Saudi, tercatat 10 terbang (kloter) 11, mecalon haji Indonesia wafat ninggal di Madinah. karena sakit. Sepuluh caKepala Bidang Haji, lon haji itu terbagi enam NERIJON Zakat, dan Wakaf Kantor Kontributor Radar Lampung jamaah wafat di Madinah, Wilayah Kementerian tiga di Makkah, dan satu DARI MAKKAH Agama (Kemenag) Lamdi Jeddah. pung Seraden Nihan menerangkan, Empat dari mereka berasal dari jamaah dengan nomor paspor embarkasi Solo (SOC), yaitu Nasir A.5320718 mengidap kanker paru bin Sagrib (SOC/3), Amin bin Dolah stadium empat. Sebelum mengemNduri (SOC/06), Abdurrahman buskan napas terakhir, almarhumah bin Marhad (SOC/2), dan Kimin bin Ahmad Sujak (SOC/15). Dua sempat dirawat di RSAS King Fahd, yang pertama wafat di Madinah, Madinah. ’’Sekarang sedang dalam penanganan petugas dalam penyelesaian administrasinya,’’ ungkap Baca JAMAAH Hal. 4