280118

Page 1

28 JANUARI 2018

20 HALAMAN /Rp3.000.-

Minggu

Diduga Dilakukan Oleh Oknum Pengasuh Ponpes di Lamtim

Nafsu Setan Pemuka Agama

Oknum Pendeta Diduga Cabuli Banyak Bocah

BANDARLAMPUNG – Belum hilang dari ingatan kasus dugaan pencabulan 14 santri salah satu pondok pesantren di wilayah Kecamatan Natar. Kini kasus serupa kembali terjadi. Kasus dugaan pele-

KASUS asusila yang melibatkan pemuka agama juga terjadi di Kota Nanga Bulik, Lamandau, Kalimantan Tengah. Seorang oknum pendeta, BS (68) diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Tak tanggung-tanggung, korban nafsu setan BS diperkirakan lebih dari tujuh orang. Baca NAFSU Hal. 4

cehan seksual ini terungkap dari laporan enam santriwati ke Polres Lampung Timur (Lamtim), kemarin. Mereka melaporkan oknum pengasuh salah satu pondok pesantren (Ponpes) di wilayah Lamtim dengan tuduhan pelecehan seksual.

Dari informasi yang dihimpun Radar Lampung, tiga dari enam santriwati masih tergolong anak di bawah umur. Mereka adalah UF (17), TR (16), IS (19), DW (19), NR (20), dan FR (18). Baca 6 SANTRIWATI Hal. 4

ILUSTRASI RADAR BOGOR

Metropolis BPBD Kota Bersiaga Halaman

Polisi Tidak Langsung Tilang

Penegakan Hukum Permenhub 108/2017 Tunggu Kesepakatan JAKARTA - Peraturan Menteri Perhubungan (Peremenhub) 108/2017 Tentang Angkutan Orang Kendaraan Bermotor Umum yang berlaku 1 Februari tidak lantas

langsung disertai penilangan. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memastikan penegakan hukum dalam permenhub tersebut dilakukan dengan prinsip adanya

kesepakatan bersama. Direktur Penegakan Hukum (Gakkum) Korlantas Polri Brigjen Baca POLISI Hal. 4

20

Berita Utama Biaya Kampanye Tembus Rp60 M

Aturan Bagus, Tapi Tidak Praktis Halaman

7

Olahraga

JAKARTA – Hampir semua setuju bahwa keberadaan angkutan berbasis daring (online) harus segera diatur. Itu karena sudah banyak kasus kekecewaan konsumen ke driver ataupun sebaliknya. Gesekan dengan punggawa angkutan konvensional pun sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Baca ATURAN Hal. 4

MANGKAL Sejumlah pengemudi ojek dan taksi online menunggu penumpang di ruas Jalan Sultan Agung, Wayhalim, Bandarlampung, kemarin (27/1).

FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG

Magis Di Tangan Alexis

Kisah Tim LHKPN KPK Mencatat Laporan Kekayaan Bakal Calon Kepala Daerah

Timses Calon Tidak Bisa Bikin Akun Email Sistem baru pelaporan harta kekayaan peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berbasis online membuat sebagian besar calon kebingungan. Bahkan, ada yang sampai mengurus syarat pencalonan itu hingga berhari-hari. Padahal, idealnya, hanya butuh waktu 15 menit saja.

Halaman

8

http://www.radarlampung.co.id

PONSEL pintar (smart phone) Rika Krisdianawati berdering. Terlihat notifikasi pesan masuk di layar gawai berukuran sekitar 5 inci itu. Bergegas, dia meraih ponsel dan membuka kiriman pesan tersebut. Sambil memicingkan

mata, pesan itu dibaca perlahan. Sedetik kemudian, dia menarik napas cukup dalam sambil mengernyitkan dahi. ”Silahkan baca SE (surat edaran, Red)!!,” perintah ketua tim pendaftaran LHKPN KPK

FOTO FEDRIK TARIGAN/JPG

SUDAH ONLINE: Suasana ruangan pelaporan LHKPN di gedung KPK. Di ruang inilah, para peserta Pilkada serentak 2018 melaporkan harta kekayaannya sesuai aturan yang ditetapkan KPU.

itu dalam teks balasan yang dikirim ke nomor pengirim pesan tersebut. Tidak lama kemudian, ponsel perempuan berjilbab itu kembali berdering. Lagilagi, bunyi pemberitahuan penanda pesan masuk. Dengan wajah yang masih sedikit kesal, dia membaca setiap kalimat dalam pesan itu. ”Kalau belum membaca SE, saya minta jangan tanya dulu,” ujarnya membacakan isi pesan balasan yang dia kirim ke nomor pengguna

layanan elektronik LHKPN (e-LHKPN) KPK tersebut saat ditemui Jawa Pos (Grup Radar Lampung), kemarin (27/1). Cerita itu merupakan pengalaman Rika selama melayani pendaftaran LHKPN calon kepala daerah. Sejak 8 sampai 20 Januari lalu atau selama 2 pekan, Rika bersama 29 orang anggota tim LHKPN KPK lainnya membuka layanan khusus itu bagi peserta pilkada. Baca TIMSES Hal. 4

Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.