20 HALAMAN/Rp3.000,-
Satu untuk Semua
RABU, 28 FEBRUARI 2018
PARTAI POLITIK HANYA ’’DIRENTAL’’ BANDARLAMPUNG – Kultur pemilihan kepala daerah (pilkada) di Indonesia selama ini adalah memilih personal. Sedangkan partai politik (parpol) yang mengusung pasangan calon (paslon) dalam pilkada tidak terlalu berpengaruh bagi pemilih. Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) Toni Wijaya mengatakan, logika pilkada dan pemilihan presiden
(pilpres) adalah individu. Yakni dengan melihat ketokohan, track record, bahkan dari sisi finansial. ’’Calon dengan usungan satu parpol pun bisa terpilih. Memang hampir semua tim sukses mengelola individu paslon karena orang kan memang memilih gubernur A atau B, bukan parpol A atau B,” kata Toni kepada Radar Lampung, Selasa (27/2). Dia menjelaskan, ada dua posisi parpol dalam
Sebut PDIP Sama dengan PKI, Pengurus PAN Diamankan BANDARLAMPUNG – Tim Subdit II Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung mengamankan Sekretaris I DPD PAN Lampung Selatan (Lamsel) Budi Setiawan pada Selasa (27/2) dini hari. Dia diamankan atas laporan sejumlah kader dan satgas DPC PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Lamsel pada Senin (26/2) lantaran diduga menghina partai berlambang banteng tersebut dengan sebutan Partai Komunis Indonesia (PKI) melalui akun Facebook-nya.
pilkada. Yang pertama, parpol hanya menjadi kendaraan politik paslon sebagai syarat maju dalam pilkada. Persyaratan dimaksud yakni parpol atau gabungan parpol yang memperoleh paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu terakhir, dapat mencalonkan paslon. Baca PARTAI Hal. 4
Jadi posisi parpol adalah ”dirental” untuk kendaraan calon” Toni Wijaya AKADEMISI FISIP UNILA
Tiga Warga Hilang Ditemukan Tewas Total Tujuh Orang Meninggal akibat Banjir
Baca SEBUT Hal. 4
GUNUNGSUGIH – Tiga warga yang dikabarkan hilang akibat banjir yang terjadi pada Senin (26/2) di Lampung Tengah (Lamteng) akhirnya ditemukan kemarin (27/2). Semuanya dalam kondisi meninggal dunia. Sehingga, jumlah korban tewas akibat bencana banjir yang terjadi di Lamteng menjadi tujuh orang. Sebelumnya pada Senin (26/2), tiga penumpang mobil Toyota Kijang Kapsul BE 2331 GH tewas terseret arus Way Seputih saat melintas di jembatan yang ada di Dusun Bendosari, Kampung Komering Putih, Kecamatan Gunungsugih. Ketiganya adalah Supangat (65) dan Warsinem (65) serta cucunya Talita (5). Mereka terseret arus Way Seputih di jembatan Dusun Bendosari sekitar pukul 05.00 WIB. Sementara kemarin, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamteng dan Basarnas Lampung menemukan tiga korban hilang. Kali pertama yang ditemukan adalah dua korban hanyut di Kampung Sinarbanten, Kecamatan Bekri, Lamteng. Tadi malam ditemukan lagi satu korban lainnya yang dikabarkan hilang di Kelurahan Seputihjaya, Kecamatan Gunungsugih. Menurut Tossa, anggota Basarnas Lampung, korban atas nama Suratno (40), warga Kampung Gedungaji Lama, Kecamatan Penawaraji, Baca TIGA Hal. 4 MUSIBAH: Tiga korban banjir di Lamteng yang hilang ditemukan kemarin. Sementara, ratusan rumah warga masih terendam.
FOTO-FOTO IST/SYAIFUL/DWI P./RNN
Waykanan Merugi Rp44 Miliar
BENCANA banjir yang melanda Kabupaten Waykanan menyebabkan kerugian materi tidak sedikit. Hasil estimasi pemkab setempat, hingga kemarin (27/2) kerugian mencapai Rp44 miliar. Baca WAYKANAN Hal. 4
ILUSTRASI EDWIN/RADAR LAMPUNG
MUI: Jangan Tebang Pilih! Polisi Kejar Sembilan Grup yang Diduga Penyebar Hoaks SEKRETARIS Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku mendukung upaya polisi menindak pelaku yang menyebarkan kebencian
POLITIKA TAHUN POLITIK, ZULHASAN INGATKAN JAGA KERUKUNAN
dan hoaks. Tetapi, jangan sampai ada kesan polisi tebang pilih dalam penindakan hukum itu. ’’Saya setuju kalau penebar kebencian itu dihentikan tindakannya. Tetapi, jangan orang Islam saja yang ditangkap,” tegasnya kemarin (27/2). Baca MUI Hal. 4
BACA
KOMUNIKASI BISNIS
9
NEW YARIS TAMPIL BACA HALAMAN LEBIH SPORTY
HALAMAN
3
METROPOLIS BACA HALAMAN WOW, ADA ANGGARAN RP5 M UNTUK RUMDIS http://www.radarlampung.co.id
20
Si Cantik Lincah dari Harbin S AU DA R A S AYA R O B E R T L A I ( 6 )
Oleh: Dahlan Iskan DARI Robert Lai pula saya kenal Meiling. Nama lengkapnya Chang Meiling. Gadis (waktu itu) Tiongkok yang belum lama tinggal di Singapura. Waktu itu saya ingin meneruskan pelajaran bahasa Mandarin saya. Sudah kepalang tanggung. Saya sudah kursus di Surabaya selama tiga bulan. Saya sudah kursus di Jiangxi Chifan Daxue (semacam IKIP) selama sebulan penuh di Kota Nanchang, Tiongkok. Di sini, saya masuk asrama mahasiswa. Hidup bersama mahasiswa lokal. Saya belajar 16 jam sehari.
Di luar mata pelajaran di kampus, saya menambah pelajaran sendiri dengan cara mendatangkan guru ke kamar saya. Mereka tidak tahu siapa saya karena makan pun saya ikut tarif mahasiswa (waktu itu) Rp3.000/makan. Mereka baru heran ketika saya membeli selimut yang menurut mereka mahal. Waktu itu udara kian dingin. Saya terpaksa membeli selimut. Tahun berikutnya saya kursus lagi sebulan. Dengan cara yang sama. Hanya, kali ini di Beijing. Di Beijing Ren Ming Daxue. Baca SI CANTIK Hal. 4 Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544