JUMAT, 28 MARET 2014
32 HALAMAN/Rp3.000,-
Satu untuk Semua
Pamit, SBY Titip Presiden Baru BANDARLAMPUNG – DaMeski tak menjabat lagi, saya lam hitungan bulan, Presiden akan selalu mengabdi untuk Susilo Bambang Yubangsa dan negara,’’ dhoyono (SBY) pesan SBY dalam pertemuan terbatas akan meninggalkan tamdengan Radar Lampuk kepepung dan tujuh pemimpinanmimpin redaksi surat nya. Orang kabar lokal di Hotel nomor Sheraton, Bandarlamsatu di negeri pung, kemarin pagi ini pun curhat (27/3). SBY dan menitipkan SBY menegaskan, berbagai lini pembangunan kapasitasnya saat mengundang negeri ini. delapan pemimpin redaksi Ia berharap semua elekemarin adalah sebagai kepala men masyarakat, terutama negara dan kepala pemerinkalangan media, mendukung tahan. ’’Mohon dibedakan. Tidak pimpinan baru Indonesia ada conflict of interest di sini. yang akan dipilih pada Pemilu Sehari sebelumnya, saya adalah 9 Juli 2014. ketua umum partai. Tapi, pagi ’’Sepuluh tahun, saya meini (kemarin), saya adalah mimpin negeri ini. Saya akan kepala pemerintahan,’’ katanya. mengakhiri tugas saya. Saya Baca PAMIT Hal. 4 sangat mencintai rakyat saya.
Semua Cagub Disanksi Tak Laporkan Dana Kampanye BANDARLAMPUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung memberi sanksi administratif kepada empat pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub). Ini terkait belum dilaporkannya dana kampanye empat pasangan itu ke KPU. Sementara masa kampanye terbuka pilgub sudah dimulai sejak Senin (24/3). Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono meminta
Satono-Alay Tersangka Lagi
seluruh pasangan calon untuk segera melaporkan sumbangan dana kampanyenya. Laporan ini sedianya telah disampaikan oleh pasangan calon kepada KPU dalam waktu satu hari sebelum masa kampanye dimulai dan satu hari sesudah masa kampanye berakhir. Baca SEMUA Hal. 4
Bareskrim Jerat TPPU JAKARTA – Mantan Bupati Lampung Timur Satono dan bos Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tripanca Setiadana Sugiharto Wiharja alias Alay belum bisa bernapas lega. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri tengah mengusut tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Satono dan Alay. Bahkan, keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Satono dan Alay sebenarnya sudah berstatus narapidana sejak 2009.
FOTO AHMAD KHUSAINI/RADAR SURABAYA/JPNN
PAMERAN SENI VISUAL Pengunjung melihat beberapa koleksi pameran seni visual yang bertema Membaca Kota #1 Surabaya di Galeri House of Sampoerna kemarin (27/3). Pameran ini banyak menceritakan berbagai masalah yang menjadi sorotan publik di Surabaya, seperti kasus KBS dan rencana penutupan lokalisasi Dolly.
Baca SATONO Hal. 4
ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
DPR Siap Potong Gaji untuk Satinah
INFO HAJI
Tiga Bank Tampung Dana KEMENTERIAN Agama (Kemenag) nag) menetapkan k bahwa hanya bank syariah yangg boleh menjadi BPS (bank penerima setoran) an) biaya penyelenggaraan ibadah hajii (BPIH). Tapi, kini akses perbankan syariah belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Sehingga Kemenag menetapkan tiga bank konvensional sebagai bank transito. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, tiga bank yang ditunjuk menjadi bank transito pembayaran BPIH itu adalah Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). ’’Ketiganya bank konvensional. Tapi, masih boleh menerima dana haji,” katanya kemarin.
KOIN UNTUK SATINAH Para aktivis LSM, mahasiswa, dan tokoh perempuan di Bengkulu menggelar aksi solidaritas serta pengumpulan koin untuk Satinah.
Baca TIGA Hal. 4
JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Indra mengatakan bahwa penyelamatan Satinah, TKI asal Semarang, Jawa Tengah, yang terancam hukuman mati, harus diselesaikan dengan cepat. Sebab, Satinah merupakan TKI yang ke-256 terancam hukuman mati dan akan menjadi pertaruhan harga diri bangsa. ’’Ini harus ada penanganan cepat dan serius. Me-
malukan kalau kita tidak mampu. Karena ini merefleksikan buruknya m a n aj e m e n negara kita. Jangan menjadi keledai terjerumus di lubang yang sama,’’ kata Indra di Gedung DPR RI kemarin (27/3). Indra mengatakan, Satinah merupakan persoalan serius yang seharusnya bisa diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Termasuk menyediakan uang denda pengganti (diyat) Rp21 miliar untuk bisa menyelamatkannya. ’’Kita punya dana darurat. Saya yakin
BPK/KPK tidak ada masalah apabila dana itu digunakan asal tidak dikorupsi,’’ ujarnya. Indra juga yakin jika persoalan yang sudah berlangsung lama ini disampaikan ke publik, masyarakat juga bersedia membantu. Dia yakin dalam tiga hari uang diyat untuk Satinah bisa terkumpul dalam waktu tiga hari. Persoalan Satinah, kata Indra, terlepas benar atau salah, pemerintah harus memastikan setiap buruh migran mendapatkan perlindungan pemerintah. Seperti yang dilakukan Filipina yang total dalam memberi perlindungan terhadap buruh migrannya. Baca DPR Hal. 4
FOTO MASRIYADI/RAKYAT BENGKULU/JPNN
Menyusuri Kepingan Sejarah Perang Dunia II di Indonesia Timur
Benda-Benda Bersejarah Jadi Besi Rongsokan yang Murah Bukan hanya Morotai yang menyimpan jejak Perang Dunia (PD) II di Indonesia Timur. Beberapa kawasan di Papua juga pernah menjadi kawasan pertempuran sekutu versus Jepang. Salah satu yang terkenal adalah Battle of Biak. Di pulau itu, petilasanpetilasan Jepang masih tersisa dengan kondisi apa adanya. Laporan Gunawan Sutanto, BIAK RINTIK hujan yang mengguyur Biak sejak malam (20/3) membasahi area wisata Gua Jepang. Hari masih pagi, http://www.radarlampung.co.id
FOTO GUNAWAN SUTANTO/JPNN
EKSOTIS: Salah satu gua persembunyian Jepang di Sumberker, Biak Numfor, yang menawarkan pemandangan alam dan cerita sejarah menarik.
aroma tanah yang tersiram air hujan rasanya klop untuk tetap bermalasmalasan. Namun, dari kejauhan, saya melihat penjaga sekaligus pengelola tempat wisata bersejarah itu, Yusuf Rumaropen, sudah beraktivitas. Dia merawat dua anjingnya, lantas membersihkan ruangan yang difungsikan sebagai museum tempat memajang benda-benda peninggalan perang. Yusuf yang awalnya curiga dengan kedatangan saya, lalu curhat tentang tempat yang dikelolanya secara swadaya sejak 1985 itu. “Saya sudah banyak dibantu media memublikasikan tempat ini. Tapi, selama pemda seperti ini, diam saja, ya tempat ini tak akan berubah,” ujarnya. Baca BENDA Hal. 4 Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327