Satu untuk Semua
KAMIS, 30 AGUSTUS 2012 K
28 HALAMAN/Rp3.000,-
Kecewa, Lapor KPU-Bawaslu FRANS Agung Mula Putra mengaku kecewa terhadap putusan hakim tunggal PTUN Bandarlampung A.K.A. Setiyono. Sebagai tanda ketidakpuasannya, Frans dan tim kuasa hukumnya akan melapor ke KPU Pusat dan Bawaslu RI. ’’Saya meminta KPU Pusat turun ke Tulangbawang untuk memverifikasi surat dukungan partai politik untuk kami. Saya minta KPU Pusat segera turun karena yang dihadapi bukan
FOTO WAHYU SYAIFULLAH
lagi Frada (Frans-Darwis), tetapi masyarakat Tuba,’’ kata Frans saat menggelar konferensi pers di kediamannya, Jl. Cendana, Pahoman, Bandarlampung, kemarin. Baca KECEWA Hal. 4
FRANS AGUNG
TAK PUAS: Massa pendukung Frada mengekspresikan kekecewaannya terhadap putusan majelis hakim yang menolak gugatan Frada.
PTUN Kalahkan Frada Polisi Amankan Oknum Sipil Bawa Senjata Api BANDARLAMPUNG - Majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandarlampung menolak gugatan tim calon bupati dan wakil bupati Tulangbawang Frans Agung Mula Putra dan Darwis Fauzi (Frada) terhadap KPU setempat kemarin (29/8). Ketua majelis hakim A.K.A. Setiyono, S.H., M.H. memutuskan surat penetapan calon dan hasil verifikasi parpol peserta
pemilu yang tertuang dalam Surat KPU Tuba Nomor: 121/KPU-Kab.008.435585/ VII/2012 tanggal 30 Juli 2012 dan Keputusan KPU Tuba Nomor: 22/KPTS/KPUKab.008.435585/VII/2012 tanggal 2 Agustus 2012 sudah sesuai prosedur. Atas putusan tersebut, majelis hakim menolak gugatan tim Frada dan mengabulkan eksepsi tergugat (KPU). Majelis hakim juga menghukum penggugat membayar uang perkara sebesar Rp247 ribu. ’’Pihak tergugat tidak terbukti melanggar atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Sehingga kami
Gubernur, Wali Kota, Bupati Harus Mundur Apabila Masuk Struktur Parpol JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendukung jika nantinya kepala daerah di seluruh tanah air juga dilarang menjadi anggota partai politik seperti yang akan diterapkan di Daerah Istimewa Jogjakarta. Ketua DPR Marzuki Ali menilai, hal itu bisa saja berlaku di 33 provinsi, bahwa semua kepala daerah diharamkan menjadi bagian parpol. Menurutnya, langkah itu semata-mata agar gubernur, wali kota, dan bupati bisa fokus menjalankan tugasnya, tanpa harus memikirkan kepentingan partai. ’’Itu sah saja kalau kita inginkan (kepala daerah tidak berpartai, Red). Supaya tidak ada konflik kepentingan antara dia (kepala daerah) di partai dan dalam menjalankan roda pemerintahannya.
memenangkan tergugat untuk meneruskan proses pilkada di daerah Tulangbawang,’’ ungkap Setiyono saat membacakan amar putusan. Sedangkan terkait materi gugatan sah atau tidaknya kepengurusan partai politik tentang dualisme dukungan, Setiyono yang juga wakil ketua PTUN Bandarlampung ini menyatakan itu bukan ranah PTUN memutuskan. Melainkan kewenangan KPU yang menyelenggarakan pilkada. ’’Kami tidak berhak menyatakan kepengurusan parpol dan dukungan mana yang sah. PTUN hanya menguji apakah
proses itu sudah sesuai prosedur atau tidak. Dan kami menilai bahwa proses itu telah sesuai prosedur,’’ katanya. Sempat terjadi ketegangan di dalam ruang sidang. Pasalnya, salah satu massa pro-Frada berteriak mengekspresikan kekecewaannya terhadap putusan majelis hakim. ’’Pengadilan tidak berpihak pada kebenaran. Demokrasi itu milik rakyat, bukan penguasa. Saya tahu betul bagaimana proses keputusan yang dilakukan oleh KPU. Baca PTUN Hal. 4
Awas, Modus Penipuan!
KARAM ATAU DIKARAMKAN: Kapal cepat Tulangbawang Jaya milik Pemkab Tuba tenggelam di perairan Pulomerak kemarin (29/8).
DPRD Tuba Ikut Pantau Seleksi CPNS
FOTO ADENG BUSTOMI/JPNN
Baca GUBERNUR Hal. 4
SBY Tegur Bocah Tidur Peringatan HAN 2012 JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan teguran karena ada yang tidur saat dirinya berpidato bukan hanya sekali terjadi. Namun yang terjadi kemarin (29/8) berbeda dari sebelumnya. Sebab yang ditegurnya kali ini adalah anak-anak. Peristiwanya terjadi saat peringatan puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2012 yang dilangsungkan di Theater Imax Keong Emas Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sambutan SBY baru sampai menit kesepuluh saat tibatiba dia berhenti berbicara dan mengarahkan pandangannya ke anak-anak. ’’Tolong dibangunkan itu yang tidur. Ada satu-dua yang tidur,” kata SBY. Baca SBY Hal. 4
Kapal Cepat Tulangbawang Karam BANDARLAMPUNG - Riwayat kapal cepat Tulangbawang Jaya milik Pemerintah Kabupaten Tulangbawang berakhir tragis. Teronggok tak terawat di Pelabuhan Merak, Banten, kapal yang sempat digadang-gadang sebagai ikon transportasi air di Kabupaten Tuba itu karam di perairan Pulomerak kemarin siang. Saat tenggelam, kapal cepat Tulangbawang Jaya dipastikan tidak lagi melayani rute penyeberangan Merak-Bakauheni. Kepastian
itu disampaikan Administrator Pelabuhan Bakauheni Moh. Ali kepada Radar Lampung tadi malam. ’’Saya baru dengar nama kapal itu. Mungkin yang menangani Merak,” katanya. Ali menegaskan, rute pelayanan bagi kapal cepat di jalur penyeberangan Selat Sunda sudah ditiadakan sejak tahun lalu. Seluruh pelayanan pelayaran saat ini menggunakan angkutan kapal jenis roll on-roll off (ro-ro).
’’Tidak ada. Sudah dari angkutan Lebaran tahun lalu tak ada (rute pelayaran bagi kapal cepat, Red). Nama KM Tulangbawang juga saya baru dengar,” terang dia. Hal senada diungkapkan Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Heru Purwanto. Baca KAPAL Hal. 4
MENGGALA - Pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari pelamar umum semakin dekat. Seperti sudah ditetapkan, ujian digelar pada 8 September secara serentak. Peserta ujian diminta tidak tergiur jebakan penipu. Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Tasdik Kinanto menjelaskan, setiap mendekati tes ujian CPNS, praktik penipuan meningkat. ’’Modusnya banyak sekali,’’ kata dia saat dihubungi kemarin. Di antaranya berkedok menjual tes soalsoal CPNS di sekitar tempat ujian pada H-1 atau hari H ujian. Mereka memanfaatkan momentum calon peserta ujian yang ingin memastikan bangku ujiannya. Nah, dalam praktiknya, para penipu ini mulai mendekati calon peserta ujian. Pada intinya, mereka menebar janji bisa meloloskan tes. Mereka biasanya tidak langsung meminta uang. Tetapi, uang itu diminta jika si korban dinyatakan lulus. ’’Itu jelas tipuan. Kalaupun ada yang lulus tes, itu karena memang pintar dan kompeten,” papar Tasdik. Dengan mendekati banyak mangsa, tentu ada beberapa yang lolos. ’’Masak dari seratus orang misalnya, tidak ada yang diterima sama sekali,” tuturnya. Baca AWAS Hal. 4
Kejayaan Lan Fang, Republik Pertama di Indonesia, yang ’’Berlanjut’’ di Singapura
Nenek Lee Kuan Yew Orang Hakka dari Pontianak Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew termasuk keturunan Lan Fang. Sayang, restorasi jejak kebesaran republik pertama di nusantara tersebut justru lebih gencar dilakukan di Negeri Singa.
wilayah di mana Lan Fang berada, menolak untuk dikuasai Belanda. Akibatnya, wilayah yang saat ini dijuluki Kota Seribu Kelenteng itu diserang. Warga setempat pun kocarkacir setelah sempat bertahan selama empat atau lima tahun bertempur. Mereka melarikan diri ke Sumatera lantas ke Medan. Beberapa kemudian melanjutkan pelarian hingga Singapura dan meneruskan pembangunan. Dan tentu beranak pinak. Salah satunya mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew (LKY), sosok yang membuat negeri jiran Indonesia itu maju dan makmur seperti saat ini. ’’Chua Kim Teng (kakek LKY) lahir di Singapura pada 1865. Setelah istri pertama dan kedua meninggal, dia menikah dengan Neo Ah Soon, nenek saya,
Laporan Dhimas Ginanjar, PONTIANAK
FOTO ABROR RIZKI/RUMGAPRES
SEMPAT MARAH: Presiden SBY dan Ibu Ani menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Theater Imax Keong Emas, TMII, Jakarta Timur, kemarin. http://www.radarlampung.co.id
LAN Fang memang sudah hancur sejak 1884. Namun, ’’kelanjutan” republik kendati tak secara langsung yang didirikan oleh Lo Fang Pak di Kalimantan Barat itu bisa dilihat di Singapura sekarang ini. Setidaknya dalam bentuk banyaknya warga Negeri Singa itu yang merupakan keturunan dari warga republik pertama di tanah air tersebut dan menduduki posisi penting di sana. Alkisah, pada 1884, Singkawang, Kalbar,
FOTO HENDRA EKA/JPNN
SISA KEJAYAAN: Tjong Yu Fei, penjaga kelenteng Lo Fang Pak. Kelenteng ini merupakan sisa peninggalan dari era kejayaan Lo Fang Pak, pemimpin Republik Lan Fang di Kalimantan Barat.
Baca NENEK Hal. 4 Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327