KAMIS, 30 OKTOBER 2014
32 HALAMAN/Rp4.000,-
Satu untukk Semua
Baku Tembak, Dua Tewas BANDARLAMPUNG - Unit Reskrim Polresta Bandarlampung terlibat baku tembak dengan dua begal di Jl. Palapa 10, Kedaton, pukul 14.30 WIB kemarin (29/10). Keterangan yang dihimpun Radar Lampung, dua begal tewas diterjang timah panas petugas. Keduanya adalah Hasan Basri (30) dan Riki Wijaya, warga Tanjungaji, Kecamatan Melinting, Lampung Timur. Selain menembak mati keduanya, polisi juga menyita barang bukti berupa sepucuk senjata api rakitan, kunci letter T berikut peralatan besi-besi kecil, dan dua badik. Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya menjelaskan, baku tembak itu berawal dari laporan pembegalan dengan korban Vn (20), warga Kelurahan Sepajangjaya, Kedaton, pukul 13.30 kemarin. Korban mengaku ditodong senjata api (senpi) oleh kedua tersangka di Jl. Ki Maja, Kedaton, pukul 12.30. Saat beraksi, keduanya menggunakan motor Yamaha Vixion. ’’Todongan senpi membuat korban tak berkutik. Dia pun merelakan motor Honda BeAT warna putih nopol BE 4323 AE dibawa tersangka,” ujar Dery. Baca BAKU Hal. 7
ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
Parah, Rektor Tak Dianggap BANDARLAMPUNG – Mencuatnya praktik perploncoan di Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung (AGT Faperta Unila) tanggal 23 Oktober lalu membuat Rektor Unila Sugeng P. Harianto angkat bicara. Dia mengatakan, kasus-kasus yang terjadi di fakultas menjadi ranah pihak
DILARANG, FAKULTAS TETAP GELAR MAKRAB dekanat untuk menyelesaikannya, bukan pihak rektorat. Yang jelas, lanjut Sugeng, dirinya sudah menerbitkan Surat Edaran Rektor Unila Nomor 7820/UN26/KM/2014 yang berisi
Ketika Pelayanan dan Fasilitas BPJS Jadi Objekan
Sanksi RSUS Setengah Hati BANDARLAMPUNG – Manajemen Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUS) Bandarlampung bereaksi dengan menjatuhkan sanksi tegas kepada setiap tim medisnya terhitung sejak kemarin (29/10). Sanksinya, setiap dokter yang menyalahi prosedur tidak lagi diperbolehkan menangani atau memeriksa pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Langkah ini diambil sebagai bukti RSUS responsif terhadap keluhan pasien, termasuk juga demi meningkatkan pelayanan kesehatan. Humas RSUS Slamet Sukarno mengatakan bahwa pihak RS sudah memberikan teguran lisan maupun tertulis untuk dokter tersebut dan memang belum disampaikan secara tertulis kepada BPJS. ’’Pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan prosedur kerja sama BPJS,” jelasnya. Baca SANKSI Hal. 7
Dua Pejabat Pesawaran Ditahan KALIANDA – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kalianda kemarin (29/10) menahan tiga orang yang diduga melakukan tindak pidana korupsi proyek lampu penerangan jalan umum (LPJU) Kabupaten Pesawaran tahun 2013. Mereka langsung dititipkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Kalianda, Lampung Selatan, sambil menunggu proses lebih lanjut. Ketiga tersangka yang ditahan yakni AS (50), warga Jl. Danau Poso, Bandarlampung, dan Ded (51), warga Jl. Hamzah, Tanjungkarang, Bandarlampung (keduanya pejabat di Pemkab Pesawaran), serta Mus (54), warga Jl. Cut Nyak Dien, Bandarlampung (pihak rekanan). Kepala Kejari Kalianda Yuni Daru Winarsih, S.H., M.H. mengatakan, ketiga tersangka seharusnya memenuhi panggilan kejari pada Senin (27/10) lalu. Karena ada salah satu yang berhalangan hadir, Baca DUA Hal. 7
larangan kegiatan apa pun setelah propti universitas ditutup pada 29 Agustus lalu. ’’Apabila terjadi pelanggaran di fakultas, maka akan diselesaikan oleh internal fakultas itu sendiri,” paparnya.
Meski tegas melarang, faktanya masih ada mahasiswa senior yang menyepelekan larangan rektor dengan melakukan
Kami sudah menerbitkan Surat Edaran Rektor Unila Nomor 7820/UN26/ KM/2014 yang berisi larangan kegiatan apa pun setelah propti universitas ditutup pada 29 Agustus lalu. Rektor Unila Sugeng P. Harianto
Baca PARAH Hal. 7
Laga Persahabatan
Pelukan Karyawati Gagalkan Perampokan
Renggut Nyawa Suporter Bentrok, 1 Tewas, Polres Amankan 10 Pelajar
PRINGSEWU – Yogi Afrianto (24), warga Dusun Sukorejo, Pekon Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, meregang nyawa akibat tikaman senjata tajam milik AF (16), warga Desa Pampangan, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran. Diduga insiden ini dipicu pertandingan futsal persahabatan antara pelajar SMK tim Gadingrejo dengan tim Desa Pampangan yang akhirnya kalah. Sofyan, kerabat korban, saat ditemui di RSUD Pringsewu mengaku belum mengetahui secara pasti peristiwa yang menewaskan keponakannya, Yogi, Selasa (28/10) pukul 21.24 WIB. ’’Saya dapat laporan, teman-temannya main futsal, dia (korban) menonton, dan saya tahu sudah ramai-ramai. Bahkan, korban dibawa ke Klinik Kosasih Gadingrejo sudah dalam keadaan meninggal,” terang Sofyan. Plt. Kapolres Tanggamus AKBP Dedi Supriyadi menuturkan, penyebab peristiwa itu diduga karena tim pelajar dari Pampangan tidak bisa menerima kekalahan. ’’Mereka tak mau membayar uang taruhan sebesar Rp250.000 yang disepakati sebelumnya,” jelas dia kemarin (29/10). Saat keributan terjadi, lanjut Dedi, seseorang menghubungi Yogi via pesan
METRO - Keberanian dan kenekatan Asih (34) melawan perampok patut diacungi jempol. Uang sebesar Rp53.701.000 yang akan disetorkan ke Bank Central Asia (BCA) cabang Metro pun aman. Tidak hanya itu, tersangka berhasil dibekuk warga dan aparat Polresta Metro pukul 11.30 WIB kemarin (29/10). Tersangka adalah Anjar (32), warga Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur. Berikut tersangka turut diamankan barang bukti berupa satu unit motor Yamaha Mio, satu pistol korek api, dan uang tunai Rp53.701.000. Peristiwa berawal ketika Asih dan Pegy (32) berniat menyetorkan uang Rp53.701.000 milik Toko Tetap Jaya yang menjual alat tulis kantor (ATK). Dua karyawati itu menuju Bank Central Asia Metro di Jl. Jenderal Sudirman via Jalan Cut Nyak Dien mengendarai motor Honda BeAT. Saat memasuki gang samping BCA, tiba-tiba muncul tersangka mengendarai motor serta mengenakan jaket hitam, helm, dan penutup wajah. Tersangka menodongkan senjata api jenis pistol sembari merampas tas berisi uang yang dibawa Pegy yang dibonceng Asih. Mengetahui tas direbut dari tangan Pegy, Asih langsung turun dari motor dan memeluk tersangka agar tidak kabur. Baca PELUKAN Hal. 7
Baca LAGA Hal. 7 ILUSTRASI HANDOKO/RADAR LAMPUNG
Aktivitas Hari-Hari Pertama Kerja Menteri Kabinet Jokowi
Minta Jam Kerja Dimajukan dan Pasang Peta Indonesia Menjadi satu-satunya menteri yang berijazah SMP di Kabinet Kerja Jokowi tidak membuat Susi Pudjiastuti minder. Dia malah ingin membuktikan bahwa bukan hanya orang berpendidikan tinggi yang bisa mengubah negeri ini menjadi lebih maju.
FOTO RNN
DIGIRING Dua dari tiga tersangka kasus dugaan korupsi proyek LPJU Kabupaten Pesawaran tahun 2013 saat digiring ke Lapas Kalianda dari ruang Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kalianda kemarin (29/10). http://www.radarlampung.co.id
Laporan Agus Wirawan, JAKARTA TEPAT pukul 07.30 WIB, sebuah sedan Toyota Crown Royal Saloon berpelat nomor RI 39 berhenti tepat di depan pintu utama gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gambir,
FOTO ASEP NURDIN R.A./RADAR TASIKMALAYA/JPNN
SAMBUT SUSI: Masyarakat Pangandaran membentuk kepanitian penyambutan Susi Pudjiastuti di rumah menteri perikanan dan kelautan itu di Jalan Merdeka, Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (29/10). Sementara di kantornya, Susi langsung melakukan gebrakan dengan memajukan jam kerja pegawai.
Jakarta. Belum banyak pegawai KKP yang sudah datang di kantor karena mereka biasa masuk pukul 08.00. Penumpang mobil mewah hitam tersebut adalah Susi Pudjiastuti yang sehari sebelumnya (27/10) dilantik Presiden Joko Widodo menjadi menteri kelautan dan perikanan. Mobil dinas menteri yang berlatar pengusaha di bidang perikanan dan penerbangan itu dikawal sebuah Toyota Alphard yang berisi asisten-asisten pribadi Susi. ’’Selamat pagi,” sapa Susi lantas tersenyum kepada para petugas satpam yang membukakan pintu kantornya. Pagi itu, Ibu Menteri mengenakan baju lengan panjang hitam bercorak kembang-kembang Baca MINTA Hal. 7
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan