Backpackin Magazine

Page 1

BACKPACKIN’ B AC K PAC K I N ’ M AG A Z I N E . E D I S I V I . N OV E M B E R - D E S E M B E R 2 0 1 0

F U N I R E L A X I LOW B U D G E T

CATPER

Pulau MIANGAS SKRIPSI MIANGASKU

PANDU

MENUJU PULAU MIANGAS BULOK

MANAMI

UNTUK KEBERLANJUTAN HASIL LAUT

AKSESORIS : BANTAL UDARA I KOMUNITAS : SHARE TRAVELLER I INFO BI : INFO TRIP WWW.BACKPACKINMAGAZINE.COM


DAFTAR ISI

SALAM RANSEL

BACKPACKIN’

F

akta gilanya, Miangas yang masuk hitungan pulau paling Utara RI, kalau kita cari di Google Maps, dia dibilang masuk

NOVEMBER-DESEMBER 2010

KAMU DI SINI

3

1

15

MANAMI UNTUK KEBERLANJUTAN HASIL LAUT DALAM SETAHUN, ADA setengah tahun waktu haram bagi seluruh penduduk untuk menginjak pasir dan mengeksploitasi hasil laut dari separuh garis pantai.

23

GALERI PULAU MIANGAS Putihnya pantai, melimpahnya kekayaan alam, dan hangatnya masyarakat terangkum menjadi sebuah kombinasi nan elok

BACK PACKIN’

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Filipina. Memang, dari Miangas hanya butuh

11

PANDU : MENUJU MIANGAS TERSEDIA PESAWAT DARI Jakarta, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Bali, Sorong, Ternate, Jayapura, Singapura, dan Kuala Lumpur.

6 jam buat menuju Filipina, sedangkan untuk ke Manado butuh 3 hari, tapi secara legal formal Miangas masih masuk Indonesia. Miangas masih pakai rupiah dan masih mengibarkan merah putih.

21

LALUGA MENJADI INFERIOR HASIL LAUT MENJADI yang utama. Ikan sepanjang 1 meter hanya Rp50 ribu. Layaknya daerah pinggir pantai lain, Miangas memiliki hasil laut yang luar biasa berlimpah. Tiada hari tanpa tidak makan ikan.

25

MELIKU NUSA UNTUK MIANGAS INDONESIA AKAN SANGAT kecewa jika Miangas diambil Filipina, seperti ketika Ambalat diambil Malaysia.

Bagaimana dengan 10 tahun

KRU BACKPACKIN’ MAGAZINE

lagi? 100 tahun lagi? Siapa

PIMPINAN REDAKSI : Ambar Arum

bisa konsisten menjaga Mi-

KOMUNITAS : SHARE TRAVELLER JANGAN JADIKAN BIAYA sebagai halangan untuk menggapai impianmu menjelajahi keindahan alam ini! Prinsip ini menjadi anutan komunitas Share Traveller.

41

AKSESORIS : BANTAL UDARA TERKADANG DI TENGAH JALAN kita membutuhkan suatu barang yang harus diambil dari dalam tas atau carrier bag.

yang bisa jamin Indonesia angas dan Filipina tidak usil

EDITOR : Muhammad Iqbal

mengutak-atik aturan batas

TIM REDAKSI : Annisa M.F. Harahap

dengan informasi yang cu-

TIM ARTISTIK : Galih Permadi Odie Destrana

35

Namun, itu sekarang.

MARKETING : Jeremy Gemarista Putri Uloly

yang sudah ada?

kup, akan memancing wisatawan untuk menapak Miangas. Dengan banyaknya wisatawan, selain perekonomian penduduk Miangas akan terangkat dan wilayah itu berkurang risikonya untuk “dicuri” oleh negara tetangga, juga akan memancing kapal penumpang untuk seringsering merapat ke Miangas agar pasokan kebutuhan pokok lancar.

WEBMASTER : Kurniawan Aji Saputra WEBSITE : www.backpackinmagazine.com KONTAK REDAKSI /IKLAN: redaksiezinebi@yahoo.com

Backpackin’ berpikir,

Dalam edisi Miangas ini, Backpackin’

banyak mendapat pasokan bahan peta, tulisan dan foto dari Ferdi RZ, Eko, Ghamal, Devi, dan Tipa. Terima kasih rekan-rekan.

Redaksi.

BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

SKRIPSI MIANGASKU SETAHUN YANG LALU, pertengahan 2009, Aku diberi kesempatan oleh kampusku untuk berbakti kepada negara atau bahasa kerennya K2N, Kuliah Kerja Nyata. K2N tahun 2009 bukanlah K2N biasa karena kami diminta berbuat sesuatu untuk satu wilayah terpencil yang terletak di titik paling Utara Indonesia, Miangas.

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2


CATPER SKRIPSI MIANGASKU

SKRIPSI MIANGASKU

SKRIPSI MIANGASKU

3

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

OLEH : EKO BUDI WA SETAHUN YANG LALU, pertengahan 2009, Aku diberi kesempatan oleh kampusku untuk berbakti kepada negara atau bahasa kerennya K2N, Kuliah Kerja Nyata. K2N tahun 2009 bukanlah K2N biasa karena kami diminta berbuat sesuatu untuk satu wilayah terpencil yang terletak di titik paling Utara Indonesia, Miangas.

BACK PACKIN’

BACK PACKIN’

4


5

BACK PACKIN’

2010 Aku bisa berangkat. Banyak hal yang membuatku tertarik untuk meneliti Miangas. Aku yakin suatu saat nanti semua perhatian orang Indonesia akan tertuju ke Miangas seperti kisah Sipadan-Ligitan kemarin. Miangas adalah pulau Indonesia yang paling Utara, berbatasan langsung dengan Filipina. Akses ke wilayah negara Filipina berjarak 2,5 jam perjalanan kapal laut,

Foto : Ferdi Rosman F, Kelompok 6 CMT, K2N UI 2009, Eko Budi Wa

Saat itu, Aku adalah mahasiswa yang masih aktif kuliah. Pengalamanku di Miangas selama 1 bulan tersebut membuatku berani memaku cita-citaku untuk mengambil Miangas sebagai topik skripsiku. Pada awalnya, banyak yang menentang, terutama karena letaknya yang sangat jauh, tapi Aku tetap mencobanya. Namun, cuaca Januari belum berpihak padaku. Sampai akhirnya baru April

SKRIPSI MIANGASKU

sedangkan untuk menempuh pulau-pulau di sekitarnya yang masih merupakan bagian wilayah Indonesia, seperti Tahuna dan Melonguane, ditempuh sekitar 24 jam. Namun, akses untuk dapat mencapai wilayah terdekat itu dibatasi oleh pemerintah Indonesia karena kehawatiran Pulau Miangas akan dikuasai Filipina. Sengketa Indonesia dengan Filipina adalah menyangkut perairan

laut antara Pulau Miangas (Indonesia) dengan pantai Mindanao (Filipina) serta dasar laut antara Pulau Balut (Filipina) dengan pantai Laut Sulawesi yang jaraknya kurang dari 400 mil. Kepemilikan Pulau Miangas oleh Indonesia berdasarkan Keputusan Peradilan Arbitrage di Den Haag tahun 1928. Filipina masih menggunakan dalil bahwa Las Palmas (nama

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

SKRIPSI MIANGASKU

BACK PACKIN’

6


SKRIPSI MIANGASKU Miangas versi Filipina) masuk dalam posisi kotak berdasarkan Traktat Paris 1898 dan hal ini dikuatkan dengan ditemukannya Pardao (tugu peringatan) pendaratan Magelhaens di pulau pada tahun 1512. Itulah kenapa Filipina beberapa kali mengklaim Miangas dan mengajukan pulau itu ke komisi UNCLOS PBB se-

BACK PACKIN’

bagai bagian dari wilayah teritorialnya. Aku sangat tertarik menganalisis hal ini. Dari Jakarta, Aku terbang ke Manado. Harga standar pesawatnya sekitar Rp 700 ribu. Kalau pesan jauh-jauh hari bisa dapat harga Rp 500 ribu. Sampai di Manado, Aku langsung naik taksi gelap seharga Rp 120 ribu sampai Bitung. Taksi gelap itu kebanyakan adalah mobil sedan yang biasanya ngetem di depan bandara. Harga Rp 120 ribu adalah harga standar. Si supir akan menembak harga sampai Rp 150 ribu kalau melihat gelagat calon pasiennya sepeti orang yang baru pertama kali ke Manado. Tidak perlu khawatir dengan tingkat kriminalitas di sana, dijamin kota Manado aman untuk pendatang baru. Orang-orangya ramah. Perjalanan berlangsung sekitar 2-3 jam. Selama perjalanan ke Bitung, pemandangan yang khas adalah rumah makan yang menjual beraneka makanan seperti daging kelelawar, tikus, babi, dan anjing. Di kanan kiri jalan banyak sekali kebun kelapa. Dari Bitung, Aku naik kapal Meliku Nusa, duduk di dek, seperti penumpang lainnya. Sebetulnya ada kamar yang disewakan di kapal ini, tapi Aku memilih dek karena hanya membayar Rp 50 ribu. Perlu biaya ekstra untuk masuk kamar tersebut. Aku duduk terus mengamati laut dan orang-orang di sekitarku. Kalau bosan, Aku ajak penumpang lain untuk berbincang. Mereka menceritakan tentang gugusan kepulauan yang kami lewati. Indah sekali kepulauan itu. Mereka senang kalau orang luar yang melihat itu akan menyampaikannya ke orang banyak agar ceritanya tersebar. Bagiku, mereka cukup ramah dengan orang asing sepertiku.

Ada yang aneh di kapal ini. Tidak satupun orang berjualan makanan. Kupikir, kondisinya akan seperti kereta ekonomi lintas Jawa yang penuh dengan penjual makanan. Rupanya salah besar! Di atas dek memang ada yang berjualan makanan, tapi sangat rumit bagiku karena banyaknya barang bawaan yang kubawa. Aku lebih memilih untuk tetap duduk sambil menahan lapar. Satu kesalahan besar karena asumsi yang keliru. Satu hari Aku menahan lapar sampai kapal merapat di pulau Tahuna Aku langsung menyerbu turun mencari makanan. Tidak banyak pilihan dan harganya sangat mahal! Satu bungkus nasi yang berisi telur dan mie dihargai Rp 25 ribu! Argh, andai Aku membawa makanan dari Manado

atau Bitung, pasti akan jauh lebih murah. Segalanya mahal, termasuk air mineral. Tapi mau bagaimana lagi, Aku harus membelinya. Aku membeli lebih untuk bekal selanjutnya di kapal. Di hari ketiga, sampailah Aku di Miangas. Ketika turun dari kapal, sepertinya semua orang melihatku seakan berkata, “Eh, itu ada orang baru, ganteng deh.” Aku yakin, mereka jarang sekali kedatangan orang asing, dan memang selama dua bulan Aku di Miangas, tidak ada orang asing satupun. Pada saat turun dari kapal juga, Aku banyak sekali diinterogasi oleh polisi, ditanya ini dan itu. Maklumlah, Miangas adalah pulau terujung yang seringkali dijadikan lintasan teroris untuk masuk Filipina.

“Mereka senang kalau orang luar yang melihat itu akan menyampaikannya ke orang banyak agar ceritanya tersebar.

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

7

SKRIPSI MIANGASKU

BACK PACKIN’

8


Aku sudah lumayan hapal dengan Miangas karena setahun yang lalu Aku sudah menetap di sini selama satu bulan. Aku langsung menuju rumah Kepala Desa. Mereka menyambutku dengan hangat, seperti yang mereka lakukan pada orang asing lainnya. Selama dua bulan, Aku tinggal di rumah Kepala Desa, termasuk selalu makan di sana. Untuk keramahtamahan tersebut, mereka tidak mau menerima uang pemberianku. Biasanya Aku akali dengan memberikan uang tersebut pada anak-anak mereka. Bagi mereka, Aku sudah menyatu dengan masyarakat Miangas sehingga dianggap seperti keluarga sendiri, dan tidak ada istilah bayar-membayar untuk keluarga sendiri. Setiap hari, aktivitasku adalah mewawancarai masyarakat di sana terkait

9

BACK PACKIN’

SKRIPSI MIANGASKU

dengan konsep perbatasan yang dikaitkan dengan kekerabatan, ekonomi, dan pembangunan wilayah perbatasan di sana. Aku mengamati dan terlibat langsung beberapa aktivitas yang mereka lakukan. Aku tertarik meneliti masalah perbatasan di sini karena, pertama, di luar Indonesia dan Asia Tenggara, kajian tentang perbatasan telah berkembang, terutama di pusat-pusat ilmu sosial di Eropa Barat dan Amerika Utara, dan telah menjadi field of studies yang baru. Kedua, Aku adalah sejumlah kecil antropolog yang memberikan perhatian khusus pada studi perbatasan di kawasan Asia Tenggara. Dari kajian tentang perbatasan mengemukakan tentang semakin disadarinya perbatasan sebagai laboratorium perubahan sosial-budaya, khususnya di Asia Tenggara. Tulisanku akan mencoba mendiskusikan konsep yang koheren tentang batas, daerah perbatasan, dan daerah frontier, serta mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan penelitian dan agenda masa depan dari studi perbatasan Aku sangat suka dengan pantai Miangas yang punya ciri khas tidak kotor dan san-

gat jernih, tidak kalah dengan pantai yang Aku temui di Lombok dan Bali. Bukan hanya pemandangannya yang indah, masyarakatnya pun mempunyai nilai yang masih dipegang erat. Suatu sore, Aku nongkrong di pinggir pantai, melihat nelayan kembali dari laut. Waktu itu, sedikit sekali orang yang ada di pantai. Aku diminta untuk membantu nelayan tersebut mengangkut hasil tangkapan ikannya ke darat. Untuk itu, Aku diberi seekor ikan sebesar setengah lengan. Memang banyak kejutan di Miangas. Termasuk sarana telekomunikasinya. Hanya ada satu spot dengan radius 100 meter yang bisa mendapatkan sinyal. Jadi, penduduk dari satu pulau itu cuma bisa menelepon atau SMS di daerah itu. Uniknya lagi, hanya tujuh

orang yang bisa menggunakan HP nya untuk menelepon. Sisanya, ya tunggu sampai salah satu dari tujuh orang ini puas bicara, itupun kalau menang rebutannya. Kalau kalah ya tunggu lagi. Ada satu pengalaman yang menarik bagiku. Wanita-wanita asli Miangas seringkali menggodaku. Mereka senang jika Aku menanggapinya. Selama ini, Aku menanggapinya sedanya saja. Menahan godaan-godaan mereka itu lumayan berat bagiku karena semakin lama mereka terlihat semakin cantik. Berbagai upaya mereka lakukan agar Aku mau menikahinya. Syukurlah, sampai Aku pulang, Aku tidak tergoda. Boleh percaya, boleh tidak =p. *Seperti yang dituturkan kepada Muhammad Iqbal

BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

SKRIPSI MIANGASKU

10


PANDU MENUJU MIANGAS

MENUJU MIANGAS

o

JALUR KAPAL JALUR PESAWAT

DARI MALAYSIA/SINGAPURA

MANADO KE BITUNG

o jo

1. Menggunakan Jasa Taksi Gelap (Rp 120 ribu, 2-3 jam). Taksi gelap beroperasi terus sampai penerbangan terakhir (sekitar pukul 10 malam)

2. Angkot Manado-Pal 2 (Rp 3.000, 1 jam) dilanjutkan mini bis Pal 2-Bitung (sekitar Rp 2.500, 2 jam). Biasanya angkot ada dari pukul 5 pagi sampai pukul 9 malam, kalau minibus 24 jam eksis.

MENUJU MIANGAS DARI PAPUA

DARI BALI

MENUJU MANADO Tersedia pesawat dari Jakarta, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Bali, Sorong, Ternate, Jayapura, Singapura, dan Kuala Lumpur.

11 BACK PACKIN’

rute utamanya Bitung (B)-Pulau Tahuna (T)-Pulau Miangas (Mi)-Pulau Melongoane (Me). Dari Bitung ke Miangas itu 3 hari 2 malam (kalau cuaca bagus), Tiket Rp 50.000. Jadwal keberangkatan kapal 2 minggu sekali. Dari Bitung selalu pukul 8 malam, tapi harinya itu yang tidak teratur. Biasanya penumpang telepon langsung ke Chief Adry untuk info jadwal Meliku Nusa. Kapal ini punya rute total: B-T-MiMe (2)-Mi-T (3)-Mi-Me-B. Itu tujuan-tujuan utamanya, tapi biasanya kapal juga mampir ke Pulau Siau, Kawio, Tagulandang, Kawaluso, Mamatua, Marore, Karatung, dll (mampir-mampir ini yang disukai banyak wisatawan). Rute ini berputar 2 minggu sekali. Kapal menginap di Melongoane 2 hari dan di Tahuna 3 hari. BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

DARI SURABAYA/JAKARTA

1. Menggunakan Kapal Meliku Nusa

12


MENUJU MIANGAS

MENUJU MIANGAS WAKTU TERBAIK

7. Bawa peralatan olah raga seperti Voli dan Bola Sepak. 8. Jangan ke Dermaga malam-malam jika langit gelap. 9. Bawa Barito (bawang, rica/cabai rawit, tomat) masing-masing sekitar 1 kg dan bagikan di tempat menginap (Pos TNI-AD, Pos TNI-AL, Koramil Miangas, dll). 10. Pakai Telkomsel, karena cuma itu yang ada sinyalnya. 11. Untuk penerangan malam hari, kalau bisa bawa accu dan beli lampu DC. Stroom accu bisa di PLN, Pos TNI-AD, atau rumah Kepala Desa (Apitalau).

1. Hindari bulan Oktober-November karena ombak akan ganas. 2. Bulan Juni -Agustus adalah yang paling direkomendasikan karena biasanya dilakukan Manami.

AKTIVITAS PILIHAN

2. Menggunakan Daraki Nusa atau Berkat Takoda Tidak disarankan karena sangat lama, Bitung-Miangas 7 hari, itupun jadwal tidak pasti. Rute kapal ini adalah Bitung-Tahuna dan Bitung-Melongoane (setiap hari, Rp 150.000, 2 jam). Mahal, tapi cepat. Dari Bitung ke Tahuna/Melongoane berangkat sekitar pukul 8-11 pagi. Dari Tahuna dan Melongoane ke Bitung sekitar pukul 3 sore sampai 9 malam. Kapal Putih ini tidak menuju Miangas, tapi dari Tahuna/Melongoane bisa mengejar kapal Meliku Nusa. Ini alternatif kalau ketinggalan Meliku Nusa.

4. Penerbangan Perintis Dari Manado (Trigana Air) ke Melongoane (Senin, Selasa, Kamis; sekitar Rp 350.000). Dari Melongoane, lagi-lagi pakai Meliku Nusa.

13 BACK PACKIN’

8. Mancing di Dermaga. 9. Keliling pulau naik perahu karet TNI-AD (kalau masih ada), beri uang solar sekitar Rp 200 ribu. Atau naik speedboat TNI-AL.

TIPS 1. Hormati budaya lokal. 2. Selama perjalanan Bitung-Miangas dan selama di Miangas, sulit/mahal mendapatkan makanan dan minuman, lebih baik membelinya di Bitung atau Manado. 3. Ambil uang secukupnya di Manado atau Bitung karena di Miangas tidak ada ATM. 4. Sleeping bag akan membuat tidur lebih nyaman selama di kapal laut. 5. Air jarang sekali ada di kapal sehingga tissue basah akan sangat membantu untuk buang air. 6. Hati-hati dengan godaan wanita/pria Miangas.

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

3. Menggunakan Kapal Putih.

1. Tracking keliling pantai Miangas, sekitar2 jam (izin dulu ke Mangkubumi II dan minta diantar warga lokal). 2. Tracking ke Tanjung Wora (terhubung ke Miangas kalau surut). 3. Lompat dari Dermaga dan berenang. 4. Hunting oleh-oleh kerajinan tikar dan topi rajutan di rumah warga. 5. Naik ke mercusuar dan kibarkan Merah Putih, lanjut ke Makam Keramat. 6. Mencoba Laluga (semacam talas), Kepiting Ketam Kenari, Baboca (gurita), dan Saguer (fermentasi air kelapa). 7. Mencoba makan ikan mentah yang sudah diracik.

KONTAK 1. Chief Adry (Kapten kapal Meliku Nusa) 085240568118

2. Santini (Penduduk Melongoane) 081356406083 BACK PACKIN’

14


BULOK MANAMI

MANAMI, UNTUK KEBERLANJUTAN HASIL LAUT OLEH : MUHAMMAD IQBAL

DALAM SETAHUN, ADA setengah tahun waktu haram bagi seluruh penduduk untuk menginjak pasir dan mengeksploitasi hasil laut dari separuh garis pantai.

15 BACK PACKIN’

BACK PACKIN’

16


Raja Ampat, sebuah tempat snorkeling dan diving andalan Indonesia, mempunyai satu kearifan lokal yang disebut Sasi. Dalam acara tersebut, beberapa daerah pinggir pantai disterilkan dari kegiatan. Tidak boleh ada satupun warga yang boleh mengambil hasil laut dari bagian pantai tersebut. Hukum adat itu dipegang kuat oleh warga setempat dengan sangat kuat. Tidak ada yang berani melewati pantai itu sampai predikat pantai Sasi lepas. Miangas pun punya kearifan demikian. Masyarakat lokal biasa menyebutnya Manami. Pertama-tama, masyarakat akan menSasi sebagian pantai selama 3-6 bulan, biasanya bulan Januari sampai Juni. Mitosnya, kalau ada yang menginjak pantai saat Sasi, maka dia didenda Rp 500 ribu dan denda Tukit Tambor, yaitu berkeliling Miangas sambil memukul-mukul gendang dan bernyanyi dengan Bahasa Tanah (bahas asli Miangas) yang artinya kurang lebih: saya tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi. Selain itu, dia juga diwajibkan memberi makan satu kam-

17 BACK PACKIN’

MANAMI

pung di Miangas. Dulu, pernah ada seorang pendatang yang bermain selancar di pantai yang sedang di-Sasi. Ya tentu dia kena denda seperti di atas. Bahasa Tanah adalah sebutan untuk bahasa leluhur masyarakat Miangas. Konon, dari awal adanya penduduk Miangas, bahasa inilah yang dipakai. Kata-kata yang digunakan sangat berbeda dari bahasa Makasar atau manado. Hanya segelintir orang yang menguasai bahasa ini. Hanya pada upacara-

“Pertama-tama, masyarakat akan

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

MANAMI

men-Sasi sebagian pantai selama 3-6 bulan, biasanya bulan Januari sampai Juni.

BACK PACKIN’

18


19 BACK PACKIN’

kaian kegiatan Manami diinjak-injak. Cakalele Untuk tamu penting yang datang, penduduk Miangas punya upacara Cakalele untuk menyambutnya. Sebetulnya tarian Cakalele bukan hanya untuk tamu penting, tamu biasapun dulu mereka sambut dengan tarian yang sama. Karena semakin lama semakin banyak tamu yang datang, maka tarian hanya dibatasi untuk tamu penting, hanya sekedar seremonial penyambutan. Namun, bagi pendatang yang bukan tamu penting, bisa juga me-

pulkan lalu dibagi-bagi ke seluruh penduduk. Hari-hari setelahnya, pantai boleh diinjak dan ikan yang ada di pantai tersebut boleh ditangkap atau dipancing, sampai mulai Sasi berikutnya. Sayangnya, Manami sebagai kearifan lokal Miangas mulai meredup. Keadaan ini terlihat jelas pada saat ada pemecahan rekor MURI untuk pengibaran bendera terpanjang yang dilakukan di pinggir pantai Miangas. Saat itu, Manami sedang berlangsung.

Foto : Ferdi Rosman F, Kelompok 6 CMT, K2N UI 2009, Eko Budi Wa

upacara adat lah, bisa didengar Bahasa Tanah. Sampai di bulan Juni, ketika air laut surut dan bulan sedang purnama, maka itu menjadi tanda bahwa Sasi usai. Keesokan paginya, acara puncak dimulai. Sebuah rajutan janur panjang dibuat khusus untuk acara hari itu. Rajutan dibuat sedemikian rupa sehingga bisa menjerat ikan yang ada di pantai. Seluruh penduduk Miangas wajib hadir hari itu, termasuk kakek nenek dan anak kecil, tidak ada pengecualian. Bahkan, pendatang pun diwajibkan hadir. Jadi, seluruh aktivitas dihentikan dan seluruh warga dalam satu pulau Miangas berjajar di satu garis pantai. Setiap orang memegang rajutan janur. Anak-anak muda ditempatkan di bagian janur yang menyentuh pantai dalam sedangkan anak-anak kecil di bagian pantai dangkal. Sejak pukul 8 pagi mereka siap pada posisinya masing-masing. Anak-anak muda tersebut menggapai pantai berkedalaman sekitar 1,5 meter. Mereka bertahan sampai sekitar pukul 11 siang, ketika air mulai surut. Ikan-ikan yang ada di pantai dangkal tidak punya pilihan lain kecuali masuk dalam perangkap rajutan janur. Para pemuda tinggal menggiring ikan-ikan tersebut ke pinggir pantai, tidak perlu bersusah-susah memancing. Sebelum ikan ditangkap, ada prosesi adat terlebih dahulu. Ketua adat dipersilakan untuk menangkap ikan yang pertama kali. Kedua, pejabat-pejabat daerah tersebut. Pendatang atau tamu dipersilakan menangkap setelahnya. Hasil tangkapan akan dikum-

MANAMI

Artinya, tidak ada satupun orang yang boleh menginjak pantai di daerah yang telah ditentukan. Di sisi lain, pengibaran bendera harus dilakukan dengan menginjak-injak pantai tersebut. Dibuatlah suatu rapat kecil di antara para tetua adat. Pertanyaan besarnya, mempertahankan hukum adat atau hukum negara? Mereka mufakat mengutamakan hukum negara. Akhirnya, pengibaran bendera dijalankan dan pantai yang sedang dalam rang-

minta untuk disambut dengan Cakalele. Mitosnya, dalam tarian ini, masyarakat Miangas mendoakan tamu yang datang. Kalau tamu itu baik, mereka mendoakan agar tamu tersebut bisa memberikan kontribusi positif untuk Miangas, sedangkan jika tamu itu hatinya tidak baik, mereka mendoakan agar pendatang tersebut tidak akan lama di Miangas. Pada dasarnya, tarian Cakalele adalah tarian perang yang ingin mengusir orang-orang jahat untuk angkat kaki dari Miangas. Masing-masing penari memegang pedang tanda siap berperang. Total penari berkisar antara 6 dan 12 orang, ditambah 4-6 orang ibu-ibu sebagai pengiring musik. Dua belas orang tersebut adalah perwakilan dari dua belas roangan yang ada di Miangas. Roangan adalah semacam marga yang ada di Miangas. *Seperti yang dituturkan kepada Muhammad Iqbal

BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

MANAMI

20


PENGANAN LALUGA

LALUGA

LALUGA Menjadi Inferior

SAGUER Kebun kelapa yang melimpah membuat penduduk Miangas kreatif menyulap kelapa menjadi penganan unik. Mereka biasa mendiamkan air kelapa selama satu minggu. Fermentasi yang terjadi menjadikannya minuman seperti tuak yang menjadi favorit penduduk lokal, namanya Saguer. Ini cuma diminum oleh pria dewasa.

OLEH : MUHAMMAD IQBAL

“Baboca

21

pal ke Tempat Pelelangan Ikan. Harganya sangat murah. Satu ikan sepanjang lengan dihargai Rp 10 ribu, sedangkan yang sepanjang 1 meter hanya Rp 50 ribu. Pemerintah Indonesia dan pejabat yang berkunjung sering kali memberikan beras kepada penduduk Miangas. Awalnya, kebijakan itu diambil untuk membuat penduduk tidak perlu berplesir ke Filipina untuk mencari beras yang itu secara tidak langsung akan mendekatkan Miangas kepada Filipina.

Foto : Berbagai Sumber

HASIL LAUT MENJADI yang utama. Ikan sepanjang 1 meter hanya Rp50 ribu. Layaknya daerah pinggir pantai lain, Miangas memiliki hasil laut yang luar biasa berlimpah. Tiada hari tanpa tidak makan ikan. Sebegitu banyaknya nelayan yang mencari ikan tetap tidak mempengaruhi hasil laut untuk waktu-waktu berikutnya. Miangas tetap diberi anugerah ikan yang berlimpah. Bahkan, nelayan tidak segan untuk memberikan ikan sebesar setengah lengan bagi siapa saja yang membantunya membawa ikan dari kaBACK PACKIN’

LALUGA Namun, ada saat-saat ketika stok beras habis atau kapal ke Miangas tidak bisa melaut akibat ombak yang tinggi. Saat itulah makanan yang sesungguhnya menjadi ciri khas Miangas keluar, namanya laluga. Talas diparut lalu direbus. Hasilnya dicampur dengan ikan dan kuah hasil masakan ikan tersebut. Itulah laluga. Cabai adalah komponen makanan yang mutlak ada bagi warga Miangas padahal mereka bukanlah penghasil cabai. Biasanya, stok cabai mereka dapat dari Tahuna. Selera makan mereka mirip dengan orang-orang Manado.

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

adalah sebutan masyarakat Miangas untuk gurita (orang Manado menyebutnya Boboca).

BABOCA Baboca adalah sebutan masyarakat Miangas untuk gurita (orang Manado menyebutnya Boboca). Ukurannya biasa saja, seperti gurita-gurita yang dijual di pinggirpinggir pantai Jawa dan Sumatera pada umumnya. Bermacam masakan berbahan baku gurita ini. Satu lagi yang dahsyat, Kepiting Ketam Kenari. Ini ada di seluruh daratan Miangas. Ukurannya sebesar kepala orang. Butuh direbus lama sekali untuk mengolahnya jadi makanan siap hidang. Hati-hati kalau hunting sendiri, karena kalau jari dijepitnya, ya sudahlah.

BACK PACKIN’

22


GALERI

Eloknya Sang Pembatas

Putihnya pantai, melimpahnya kekayaan alam, dan hangatnya masyarakat terangkum menjadi sebuah kombinasi nan elok

BACKPACKIN’

Foto : Ferdi Rosman F & Kelompok 6 CMT, K2N UI 2009


ORDINAT MELIKU NUSA

MELIKU NUSA

MELIKU NUSA UNTUK MIANGAS OLEH : MUHAMMAD IQBAL

Sebetulnya ada kapal lain yang juga menuju ke Miangas, yaitu Daraki Nusa dan Berkat Takoda. Namun, keduanya jarang dipilih karena butuh waktu satu minggu untuk sampai Miangas karena mampir di banyak pulau, sedangkan dengan Meliku Nusa hanya butuh 3 hari. Selain itu, keduanya sering angin-anginan. Kadang berangkat kadang tidak. Kapal-kapal tersebut tidak segarang Meliku Nusa yang berani merapat sampai BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

INDONESIA AKAN SANGAT kecewa jika Miangas diambil Filipina, seperti ketika Ambalat diambil Malaysia. Lagu dengan lirik “Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau…” sudah familiar di telinga masyarakat Indonesia. tapi tidak dengan Miangas. Kalau Sabang dan Merauke adalah titik-titik terujung Barat dan Timur dari Indonesia, Miangas adalah titik paling Utara Indonesia. Letaknya di koordinat 05º 35’ LU - 126º 35’ BT, terdaftar dalam wilayah Desa Miangas, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Kapal Meliku Nusa adalah kapal utama yang digunakan untuk menuju Miangas dari Bitung (pelabuhan paling Utara dari Sulawesi). Jadwalnya memang 2 minggu sekali tapi tidak selalu tepat. Hanya nahkoda dan Tuhan yang tahu jadwal kapal. Seluruh penduduk pulau yang dilewati Meliku Nusa punya nomor HP nahkoda, Chief Adry (085240568118). Kalau nomor tersebut tidak bisa dihubungi, berarti Chief Adry sedang mengapung di laut. Jumlah waktunya di laut hampir sama dengan di darat. Kapal ini cukup ramah dengan orangorang baru dengan menghadirkan dua kamar di atas tempat kemudi. Tiap kamar bisa diisi oleh 3 orang. Fasilitas di dalamnya ada TV, WC, dan AC. Tentu ada biaya tambahan, yaitu Rp 150 ribu per kamar.

26


“Masyarakat

pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Pertanian dijadikan mata pencaharian kedua.

MELIKU NUSA Miangas. Ombak di Utara Sulawesi terkenal cukup menantang untuk melakukan hal tersebut. Bahkan, kapal perang Indonesia pun kesulitan bersandar di Miangas. Bagi mereka yang baru pertama kali datang ke Miangas, pertama kali yang harus dilakukan adalah berkunjung ke rumah Kepala Desa untuk menyampaikan tujuan, apakah penelitian, jalan-jalan, atau mencari jodoh =p. Masyarakat pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Pertanian dijadikan mata pencaharian kedua. Kebun kelapa menghiasi hampir setiap sudut Miangas. Mereka menyulapnya menjadi kopra yang bisa dijual ke Bitung atau daerah lain. Mereka hidup damai berdampingan. Saking damainya, pergeliatan ekonomi Miangas hampir dikatakan mati. Dulu, ketika nelayan kembali dari laut, ia akan membagi-bagikan hasil tangkapannya ke tetangga-tetangganya sampai ikan itu habis. Sekarang, mereka mulai menjualnya. Untuk mendapatkan makanan, agak sulit mendapatkan variasi pilihan. Hasil laut adalah sumber protein yang paling mudah mereka akses. Sesekali anjing dan babi menjadi sumber protein selingan. Sumber karbohidrat mereka dapat dari beras pemberian pemerintah atau dari laluga (semacam talas) yang tertanam di Mi-

Foto : Ferdi Rosman F, Kelompok 6 CMT, K2N UI 2009, Eko Budi Wa. Peta : Tipa

MELIKU NUSA

27 BACK PACKIN’

Kebun Campuran (Kelapa, Laluga, dll) Pemukiman

angas. Pemberian beras gratis ini adalah satu langkah konkret untuk menjaga keloyalan masyarakat Miangas terhadap Indonesia, sekaligus menghapuskan alasan penduduk Miangas untuk berlayar ke Filipina. Bagi pengunjung yang baru pertama kali ke Miangas, lebih baik menginap di salah satu rumah penduduk lalu meminta mereka membuat makanan untuk kita. Tidak ada patokan harga untuk makanan yang diberikan kepada kita, tapi sebagai gambaran, satu BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

Pantai dan Gosong (Karang)

28


Meliku nusa

29 BACK PACKIN’

kan satu tiket sinyal tersebut. Tidak ada wasit atau penengah yang memberikan urutan penggunaan sinyal. Semua bergantung pada kesigapan dan tentu saja, keberuntungan. Untuk MCK, Miangas cukup beruntung mempunyai sumber air tawar dari tanah. Hampir di setiap rumah terdapat satu bilik kamar mandi. Mereka harus menimba terlebih dahulu ke sumur untuk mendapatkan air. Letak sumber air itu terletak di tengah-tengah perkampungan. Mesin pompa belum begitu familiar di Miangas karena air yang dihasilkan

juga asin. Mereka lebih memilih membawa ember-ember dengan gerobak yang akan mengambil dari MCK. Ada juga tempat pemandian umum. Penduduk seringkali menggunakannya untuk mandi dan mencuci pakaian. Mereka mandi begitu saja tanpa melepas pakaian. Sumur untuk mandi dibedakan dengan sumur untuk sumber air minum. Tidak boleh ditukar walau sesekali. Tapi, walau sudah dibedakan begitu, tetap saja air sumur untuk minum, setelah dimasak, tetap berasa payau.

Air mineral banyak dijual di Miangas, dengan harga dua kali lipat dari biasanya. Pendidikan di Miangas berjalan cukup lancar. Gedung SD, SMP, dan SMK gagah berdiri. Kalau mau melanjutkan ke perguruan tinggi, kota paling dekat yang bisa diakses adalah Manado. Sebagian besar penduduk Miangas mengakhiri pendidikannya hanya di tingkat SMP/SMK. Jarang sekali ada yang melanjutkan ke bangku kuliah. Yang unik, karena penduduknya yang sangat sedikit, jadi satu angkatan muridnya itu-itu saja. Kawan sekolah dan kawan bermain ya itu-itu saja. Sekujur Miangas adalah pantai dengan pasir putih. Kalau mengharapkan ada spot snorkeling yang indah, itu sulit, karena tidak ada koloni karang di pantai yang dominannya pasir itu. Tapi di pantai, kita mudah sekali mendapat bintang laut berwarna biru. Ada banyak warna lain, tapi yang dominan berwarna biru. Banyak sekali. Gurita juga mudah sekali ditemukan di pantai. Airnya jernih betul, jadi dengan mudah menemukan mereka berkeliaran. Kalau air surut, kita bisa berjalan ke Tanjung Wora, sebuah pulau kecil yang sebetulnya tersambung ke Miangas. Kalau sedang pasang, sambungan itu tertutup. Di sana tidak ada penduduk. Warga lokal biasanya ke sana untuk berburu Kepiting Ketam Kenari atau memanen kelapa. Kita dengan mudah menemukan Kepiting Ketam Kenari yang japitnya aduhai itu berkeliaran. Miangas betul sangat unik. *Seperti yang dituturkan kepada Muhammad Iqbal BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

bungkus nasi dengan telur dan mie di pulau sekitar Miangas dihargai Rp 25 ribu. Komunikasi juga masih menjadi masalah di Miangas. Hanya ada satu wilayah khusus yang mendapatkan sinyal Telkomsel. Di wilayah berdiameter sekitar 7 meter ini, hanya 7 orang yang beruntung untuk bisa menelepon lewat HP nya dan hanya 20 SMS yang beruntung sampai ke penerimanya. Kalau malam, perebutan ini menjadi heboh. Ketika salah seorang mematikan hubungan teleponnya, yang lain berlomba mendapat-

Meliku Nusa

30


TOKOH FERDI ROSMAN F.

FERDI ROSMAN F.

FERDI ROSMAN F. Membangun Telekomunikasi Miangas

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

OLEH : MUHAMMAD IQBAL

EKSPLORASI TENTANG MIANGAS di dunia maya membawa Backpackin’ ke sebuah blog hebat www.miangas.multiply.com yang diasuh oleh Ferdi Rosman Feizal. Tulisan-tulisannya cukup seru menggambarkan aktivitas Miangas, terutama dalam hal pembangunan akses komunikasi di Miangas. Beruntung, kami bisa bertemu Karyawan Telkom Pekalongan ini di Facebook.

31 BACK PACKIN’

Tanggapannya begitu hangat waktu Backpackin’ memintanya untuk membantu mengisi foto dan teks edisi Miangas. Berikut beberapa pemikiran dan pengalamannya setelah tujuh kali bolak-balik Miangas. Separah apa sih kondisi telekomunikasi Miangas dibanding pulau-pulau terluar lain di Indonesia?

Fasilitas telekomunikasi (fastel) Miangas justru sangat baik. Di antara 14 pulau terluar, baru Miangas dan Marore yang sudah punya fastel. Ke depannya, atau yang in progress lah, telekomunikasi Miangas bakal dibuat gimana? Rencana dari Serikat Karyawan (SEKAR) Telkom, fastel di Miangas bakal membangun warnet, termasuk akses WiFi, bekerja sama dengan DIKNAS. Namun, karena tidak didukung oleh Telkom dan juga akan ada rencana pembangunan Internet Masuk Desa dari Depkominfo, maka fastel Miangas dibiarkan sampai di situ dulu. Beruntung, Telkom membangunan Pico Base Transceiver Station (BTS), sehingga masyarakat Miangas bisa menggunakan Handphone GSM produk-produk Telkomsel (Simpati, As, dll). Pico BTS yang dibangun di halaman belakang Pendopo Kampung Miangas itu berkapasitas 8 kanal: 7 kanal voice dan 1 kanal SMS dengan coverage 100 m, sehingga masyarakat yang akan bertelepon dan mengirim sms harus mendekati lokasi antena di langit-langit pendopo. Pernah punya pengalaman mematikan selama bersinggungan dengan Miangas? Waktu naik Kapal Cepat ‘Valentine’ dari Melonguane ke Manado saat musim badai (Juli 2008). Saat kapal tiba di Dermaga Lirung (seberang Melonguane), sebelum lanjut ke Manado, keadaan ombak malam itu sedang besar-besarnya. Bahkan ada satu kapal yang saya lihat kembali lagi ke Lirung karena dahsyatnya ombak. Valentine yang kami tumpangi nekat lanjut ke Manado. Kapal dihantam ombak besar sampai terdengar seperti akan pecah. Sekitar 3 jam kapal terus dihantam ombak. Naik, turun lagi. Tiba-tiba BACK PACKIN’

32


FERDI ROSMAN F.

FERDI ROSMAN F.

“Yang

bikin kangen Miangas itu perjalanan dan pemandangannya, terutama laut.

rani masuk Miangas. Provokasi juga dilakukan oleh beberapa wartawan dengan mengekspos informasi dari si oknum tersebut. Menurut informasi Intelijen Kodam VII/Wirabuana, beberapa wartawan ini persis sama perilakunya dengan wartawan yang memprovokasi/ membesar-besarkan berita Poso dll.

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

Beras yang selalu dikirim pemerintah secara gratis kelihatannya membuat penduduk Miangas manja sehingga membuat etos kerjanya berkurang? Beras gratis tidak selalu dikirim pemerintah. Biasanya pengiriman beras gratis dilakukan setelah musim badai atau ketika

ada suara “brak...!”. Saat itu saya hanya bisa berdoa. Banyak penumpang histeris. Ada juga yang berdoa keras-keras. Saking gelapnya saya tidak tahu di mana posisi saat itu. Yang saya tahu, hampir semua penumpang muntah. Setelah ombak reda, saya ke kamar kecil di ujung belakang kapal. Saya lihat bekas-bekas muntahan penumpang berserak. Bau sekali.

Budaya keseharian seperti apa yang paling menimbulkan decak kagum? Budayanya yang tetap terjaga seperti Manammi (tradisi menangkap ikan secara tradisional) yang dilakukan setahun sekali. Kedua, setiap ada tamu/pejabat yang datang ke Miangas, selalu dilakukan Upacara Penyambutan Tamu di dermaga atau di pantai tempat berlabuhnya kapal.

Hal apa yang paling bikin kangen dari Miangas? Kenapa? Yang bikin kangen Miangas itu perjalanan dan pemandangannya, terutama laut. Perjalanannya sangat mengasyikkan karena kita bisa singgah di beberapa pulau kecil.

Ada isu, Miangas rawan sekali dicaplok Filipina, betul gak sih? Itu isu bohong dari oknum-oknum yang tidak suka dengan pemerintah. Biasanya, provokasi seperti itu muncul saat musim badai yang pada saat itu tidak ada kapal yang be-

33 BACK PACKIN’

ada kunjungan Pejabat ke Miangas. Karena tiba-tiba Miangas jadi terkenal maka banyak pejabat yg berkunjung sambil menyerahkan bantuan beras. Soal etos kerja dan beras gratis, saya rasa tidak berhubungan, malahan saya menduga sebagian besar penduduk Miangas adalah PNS, mulai dari Pegawai Kantor Camat, Desa, Bea & Cukai, Dinas Perhubungan Laut (Syahbandar dan Navigasi), Puskesmas, Guru SMP, Guru SD, PLN, TNI-AD (Koramil dan Babinsa), TNI-AL, Polisi, dll. Hanya sebagian kecil masyarakat yang menjadi nelayan.

BACK PACKIN’

34


KOMUNITAS SHARE TRAVELLER

SHARE TRAVELLER

SHARE TRAVELLER Berbagi itu Indah OLEH : AMBAR ARUM

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

JANGAN JADIKAN BIAYA sebagai halangan untuk menggapai impianmu menjelajahi keindahan alam ini! Prinsip ini menjadi anutan komunitas Share Traveller. Sesuai dengan namanya, saling berbagi merupakan ikrar yang dipanuti oleh setiap orang dalam komunitas ini. Mulai dari berbagi pengeluaran trip, berbagi kesenangan, berbagi duka, berbagi rezeki, berbagi sial, berbagi segalanya. Share Traveller merupakan komunitas backpacker yang muncul tanpa disengaja. Berawal dari kebutuhan segelintir orang untuk jalan-jalan dengan biaya murah, maka diajaklah beberapa teman melakukan trip bersama agar biaya dapat ditekan. Ketagihan, trip demi trip kembali diadakan. Makin banyak orang yang terkumpul karena masing-masing anggota membawa teman baru di setiap perjalanan. BACK PACKIN’

36


SHARE TRAVELLER

SHARE TRAVELLER

37 BACK PACKIN’

“Share menjadi nilai yang paling utama dalam komunitas ini. Karena itu dalam setiap trip, para anggotanya saling berbagi baik itu biaya, ide, maupun semangat. iseng aja. Gak ada arti apa-apa kok.” Meski belum genap satu tahun berdiri, Share Traveller telah melakukan banyak perjalanan seperti pendakian ke Gunung Merbabu, Gunung Papandayan, Gunung Semeru, Gunung Gede – Pangrango, Gunung Argopuro, serta trip Ijen - Baluran - Papuma, trip Tangkahan (Sumatra), trip Pantai Drini (Gunung Kidul), trip Sumedang, trip Pulau Putri (Kepulauan Seribu), dan masih banyak lagi. Ke depannya Share Traveller juga masih memiliki serentetan agenda trip ke berbagai tempat di Indonesia, baik itu pantai, gunung, pulau, goa, curug, dan lain sebagainya. Tidak akan ada habisnya menjelajahi keindahan Indonesia, dan semua tempat menjadi mungkin kita singgahi dengan adanya Share Traveller yang akan menyiasati agar biaya dapat

ditekan seminim mungkin. Ditambah dengan rasa kekeluargaan yang biasanya terbentuk seiring adanya proses saling berbagi antar anggotanya, Share Traveller menjadi sebuah komunitas yang sangat direkomendasikan apabila kita ingin mencari teman untuk berkelana keliling Indonesia. Share Traveller bisa diikuti oleh siapapun yang memiliki semangat berbagi yang sama. Cukup cari kelompok ini di facebook, kemudian bergabunglah. Dari situ undangan-undangan trip akan terus bermunculan. Semua orang bisa bergabung tanpa ada batasan. Semangat berbagi dalam kelompok ini akan membuat siapa saja yang ikut di dalamnya jadi merasa betah dan nyaman, sekalipun masih baru bergabung. Jadi, tunggu apa lagi? BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

Dari situ, secara spontan muncul ide untuk membentuk kelompok. Maka atas dasar kebersamaan, pencarian nama kelompok hingga motto kelompok dilakukan secara mufakat. Semua anggota mengajukan usul dan idenya masing-masing. Kemudian melalui proses voting, terpilihlah nama Share Traveller dengan motto Share, Enjoy, Preserve. Palu diketuk pada tanggal 30 Maret 2010 kemarin di Plaza Semanggi, Jakarta, sekaligus sebagai tanda hari lahir komunitas ini. Share menjadi nilai yang paling utama dalam komunitas ini. Karena itu dalam setiap trip, para anggotanya saling berbagi baik itu biaya, ide, maupun semangat. Nilai penting lain adalah enjoy, yaitu menikmati keindahan alam selama perjalanan. Sedangkan preserve menunjukkan komitmen komunitas ini untuk menjaga lingkungan, adat istiadat serta budaya setempat agar tetap baik seperti apa adanya. Sebuah komitmen bijak yang masih sering terlupakan oleh kelompok pecinta alam lain. Komunitas ini percaya bahwa dengan berbagi, maka perjalanan menjadi lebih indah dan menyenangkan. Setiap trip dijalani dengan santai dan simpel. Karakter seperti ini juga muncul dalam diri para anggotanya. Pernah suatu ketika Backpackin’ mempertanyakan makna dari logo Share Traveller, yang menebalkan huruf h pada kata share dan l pada kata traveller. Logo bagi setiap kelompok seyogyanya memiliki makna yang dalam dan filosofis. Begitu pulalah yang ada dipikiran Backpackin’ saat itu. Namun sambil tertawa santai, Dwie Bayu, salah satu penggerak komunitas ini menjawab, “Ah itu mah

38


REVIEW EUROTRIP

CHEERS UK!

EUROTRIP, SAFE & FUN

CHEERS, UK!

Keliling Eropa Bersama Matatita

Hidup Hemat di London dan Sekitarnya

BAGI YANG PERNAH membaca Tales From The Road pasti tidak asing lagi dengan nama Matatita, seorang lulusan antropologi UGM yang menulis catatan etnografi perjalanan pertamanya di buku tersebut. Buku ini menceritakan kisah bagaimana ia seorang diri menyambangi berbagai daerah di Indonesia dan juga di luar negeri. Sekarang ia mengajak kita semua untuk mengikuti rentetan perjalanannya menelusuri 5 (lima) negara di Eropa selama 15 hari,

39 BACK PACKIN’

JUDUL BUKU :

JUDUL BUKU :

Eurotrip, Safe & Fun

Cheers, UK!

PENULIS :

PENULIS :

Matatita

Citra Dyah Prastuti

PENERBIT :

PENERBIT :

Bentang Pustaka

Gagasmedia

TEBAL BUKU :

TEBAL BUKU :

228 Halaman

350 Halaman

HARGA BUKU :

HARGA BUKU :

Rp. 38.500,00

Rp. 44.000,00

dimulai dari Paris dan diakhiri di Athena. Kita dapat mengetahui bagaimana sudut pandang dari Matatita selama petualangan melewati 9 (Sembilan) kota di Eropa tersebut. Matatita membuat buku ini lebih dari sekedar buku perjalanan biasa dengan beberapa catatan sejarah dari tempat-tempat yang ia kunjungi. Tak lupa dengan peta metro tiap kota, informasi mengenai akomodasi yang murah dan nyaman, juga beberapa tips aman bagi para backpacker wanita. Buku ini dapat menjadi panduan perjalanan ringkas bagi mereka yang juga bermimpi untuk melintasi dataran Eropa dan merasakan keindahan budaya dari Benua Biru tersebut.

CITRA DYAH PRASTUTI atau biasa dipanggil Citra ialah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan S2 di University of London melalui jalur beasiswa. Uang beasiswanya hanya 800 Pound per bulan yang separuhnya habis untuk membayar asrama. Tetapi ia berpendapat, walaupun uang terbatas, bukan berarti tidak bisa melakukan perjalanan di Negeri Ratu Elizabeth ini. Di buku ini, ia menceritakan caranya menyiasati

mahalnya biaya keseharian di London. Dari kehidupan yang serba hemat itulah Citra dapat pula merencanakan perjalanan yang serba hemat untuk berkeliling Inggris, mulai dari Manchester, Liverpool, Stonehenge, sampai menuju ke Skotlandia. Lengkap dengan kiat-kiat mengatur dana perjalanan termurah, tempattempat yang wajib dikunjungi, berikut catatan personal tentang tempat tersebut yang diceritakan dengan gaya seorang mahasiswi Indonesia yang ceria dan energik. BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

OLEH : JEREMY GEMARISTA

40


AKSESORIS

BANTAL UDARA Praktis dan Nyaman! OLEH : AMBAR ARUM

41 BACK PACKIN’

BANTAL UDARA

BEPERGIAN ALA BACKPACKER harus serba irit dan serba praktis. Namun, jangan lupakan faktor kenyamanan! Walaupun naik kereta ekonomi, tidur di bis atau stasiun, backpacker masih berhak bisa nyaman juga, loh. Salah satunya dengan membawa serta bantal udara (pillow air). Ini memang bukan barang baru, bukan pula alat yang canggih, tapi belum semua pelancong mengikutsertakannya dalam tiap perjalanan mereka. Bantal udara sangat

praktis, ringan, dan fleksibel sehingga tidak merepotkan kita saat membawanya. Cara menggunakannya pun mudah, cukup ditiup, maka bantal ukuran (30 x 48) cm yang tadinya kempis ini, dengan segera akan mengembang dan siap membuat tidur kita jadi lebih berkualitas. Selesai tidur nyenyak, kempiskan kembali bantal udara, selipkan ke dalam tas, dan perjalanan dapat kita lanjutkan. Praktis sekali, kan? Tidak butuh tenaga serta waktu dan ruang yang banyak untuk melakukannya. Sebenarnya bantal udara tidak seorang diri. Ada juga kasur udara dan guling udara yang memiliki fungsi dan cara pakai yang sama. Namun untuk para pelancong, kelihatannya akan lebih rumit kalau membawa semuanya. Sekarang bantal udara dengan mudah kita dapatkan terutama di forum-forum jual beli online seperti kaskus. Harga dan merek yang ditawarkan amat beragam. Satu buah bantal air dapat kita miliki dengan harga kisaran Rp25.000 hingga Rp145.000, tergantung merek. Selamat mencoba. BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

BANTAL UDARA

42


TIPS PACKING RINGKAS

PACKING RINGKAS

TIPS: Packing Ringkas

1. Pilah barang-barang menjadi beberapa bagian sesuai dengan tingkat frekuensi kebutuhannya. Mulai dari barang yang hanya sesekali kita gunakan seperti tenda, sleeping bag, atau baju. Kemudian barang yang cukup sering dipakai seperti kompor, nesting dan logistik. Hingga barang sangat sering kita gunakan seperti tissue, kamera, dan senter.

43 BACK PACKIN’

TERKADANG DI TENGAH JALAN kita membutuhkan suatu barang yang harus diambil dari dalam tas atau carrier bag. Packing yang tidak tepat akan menyulitkan mengambil barang dan merapikannya kembali, selain juga dapat membuat bawaan jadi terasa berat sehingga berpotensi membuat cedera pada pundak. Berikut ini tahapan-tahapan packing yang dapat kita lakukan:

3. Untuk barang-barang yang sering dipakai. Sebaiknya ditaruh di bagian atas atau di kantungkantung tas lain yang cukup mudah dijangkau.

4.Apabila memungkinkan, pakai tas selempang kecil. Untuk menyimpan barang-barang kecil yang cukup penting selama perjalanan jauh seperti makanan (cokelat, madu, roti), kamera, victorinox, dan uang sekedarnya.

Ini juga berlaku bagi pelancong yang tidak melakukan pendakian gunung. Pilah barang mulai dari yang paling jarang hingga paling sering dipakai, kemudian susun barang tersebut dalam tas dengan rapi, jangan sampai menyisakan ruang kosong. Lalu untuk barang yang sangat sering dipakai, letakkan di bagian lain tas yang mudah dijangkau atau pisahkan di tas kecil tersendiri. BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

OLEH : AMBAR ARUM

2. Mulai lakukan packing dengan terlebih dulu memasukkan barang yang hanya sesekali digunakan. Kemudian lanjutkan dengan barang yang cukup sering dipakai. Untuk sleeping bag, baju, dan barang-barang lain dari kain sedapat mungkin dikempiskan agar tidak terlalu banyak memakan tempat. Minimalisir ruang kosong.

44


INFOBI INFO TRIP

INFO TRIP

INFO TRIP 2010 OLEH : AMBAR ARUM

SELEPAS HARI LEBARAN, semangat berpetualangpun kembali mencuat! Sontak berbagai komunitas mengagendakan pendakian ke beberapa gunung seperti :

45

2. Gunung Semeru oleh tim SERGAP 3. Gunung Argopuro oleh Share Traveller., dan 4. Trip ke Pulau Sempu oleh Odong-Odong Traveller. BACK PACKIN’

Selama bulan suci ramadhan, banyak komunitas melakukan aktivitas bakti sosial ke berbagai tempat. Tim SERGAP berbagi bersama anak-anak jalanan, Kaskus Indonesian Traveller bersama Sanggar Anak Akar, serta Share Traveller bersama anak-anak panti asuhan.

Berikut ini adalah beberapa trip yang rencananya akan dilangsungkan selama bulan November dan Desember 2010. Redaksi Backpackin’ hanya mengumpulkan info-info trip dari berbagai komunitas. Backpackin’ bukan sebagai penyelenggara acara, informasi lebih lanjut dapat langsung menghubungi komunitas yang bersangkutan. Selamat berpetualang dan jangan lupa jaga keindahan alam kita!

2. Talaga Bodas Garut, Jawa Barat 6 – 7 November 2010 Diadakan oleh: Share Traveller Fb grup: Share Traveller 3. Pendakian Gunung Slamet Purbalingga, Jawa Tengah Diadakan oleh: Tim Sergap Indonesia Fb grup: TIM SERGAP INDONESIA www.sergapindonesia.com 4. Caving Goa Jomblang Gunung Kidul, DI Yogyakarta (tanggal belum ditentukan) Diadakan oleh: Share Traveller Fb grup: Share Traveller DESEMBER 1. Pendakian Gunung Lawu Jawa Tengah

(tanggal pasti belum ditentukan) Diadakan oleh: Tim Sergap Indonesia Fb grup: TIM SERGAP INDONESIA www.sergapindonesia.com 2. Eksplor Bengkulu 23 Desember – 27 Desember 2010 Diadakan oleh: Share Traveller Fb grup: Share Traveller 3. Pendakian Gunung Slamet via Blambangan Purbalingga, Jawa Tengah (tanggal belum ditentukan) Diadakan oleh: Share Traveller Fb grup: Share Traveller BACK PACKIN’

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

NOVEMBER-DESEMBER I 2010

1. Gunung Rinjani (plus explore Lombok) oleh komunitas Go to Summit dan Bali Backpacker,

Kegiatan Sosial

Foto : Maliq Kakaban Tour dan TIM Sergap

Petualangan Dimulai Kembali!

NOVEMBER 1. Pulau Biawak Indramayu, Jawa Barat 6 – 7 November 2010 Diadakan oleh: Tim Sergap Indonesia Fb grup: TIM SERGAP INDONESIA www.sergapindonesia.com

46


KAK, PANTAI BUKAN TEMPAT SAMPAH LHO!!

KENAL I NEGE R CINTA I NEGE IMU RIMU JAGA KELES TARIA NNYA

WWW.BACKPACKINMAGAZINE.COM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.