PRIA BIJAKSANA
Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus untuk kemurahan, berkat dan pertolongan-Nya, yang telah memberikan kemampuan kepada kita untuk melewati tahun 2023. Saya berdoa supaya di tahun 2024 Persekutuan Kaum Pria semakin diberkati, dapat menjangkau lebih banyak lagi kaum pria yang lain untuk beribadah melalui wadah yang kita cintai ini. Terima kasih kepada Badan Pengurus PKP untuk dedikasi, sumbangsih dan pengorbanannya dalam memajukan wadah PKP di tahun 2023. Sebagaimana biasanya, tahun ini Kantor Bidang Program kembali menyediakan buku pedoman khotbah yang dapat digunakan dalam ibadah Persekutuan Kaum Pria. Untuk tahun 2024, Kaum Pria diarahkan untuk merenungkan sebuah focus utama tentang “Pria Yang Bijaksana” . Fokus ini merupakan penjabaran dari tema Teritori tahun 2024 : “ Biarlah Apimu Tetap Menyala – Roma 12:11. Renungan firman Tuhan dalam buku pedoman ini ditulis oleh beberapa Opsir. Untuk itu sebagai wujud apresiasi, maka kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya bagi para hamba Tuhan ini, yang telah berkomitmen untuk menulis dan membantu kami menyelesaikan buku pedoman ini. Terima kasih kepada Mayor Gunawan Mantaeli, Mayor Tri Hartono,Kapten Jefri Manangsang, Kapten Supriono da Lopez, Kapten Faris Anyer, Letnan Ratno Harinei, Mayor Wilson Pengei, Kapten Kapten Virgo Sujono, Kapten Fajar Warsono Adi , Letnan Yonas Kartodarsono, Mayor Achilius Uyau, Kapten Yesaya Waliana, dan Letnan Romi Towinaloa. Doa kami, Tuhan memberkati hidup pribadi, keluarga dan pelayanan rekan-rekan sekalian. Doa dan harapan kami, kiranya buku pedoman ini dapat menolong rekan-rekan Opsir dan Persekutuan Kaum Pria dalam mempersiapkan diri dalam pelayanan firman Tuhan; dan kiranya saat firman diberitakan maka kaum pria memahami firman, dilawat oleh firman, bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Kristus; dan dengan demikian 1
PRIA BIJAKSANA
akan menjadi pria-pria yang Bijaksana, hidup takut akan Tuhan dan menjadi berkat bagi keluarga, rekan pekerjaan atau pelayanan, dan di mana saja Tuhan izinkan kita berada. Tuhan Yesus memberkati Persekutuan Kaum Pria. Atas nama Sekretaris Bidang Program Mauli Pohan Mayor Sekretaris PKP Teritorial
2
PRIA BIJAKSANA
JANUARI 2024 – MINGGU PERTAMA Melakukan Kehendak Bapa Matius 12:50 Diakui dan mengakui adalah dua kata yang kedengarannya sama, tetapi dalam praktiknya tidak dapat dilakukan secara bersama atau berimbang. Diakui adalah hal yang sangat diharapkan oleh kebanyakan orang, tetapi mengakui adalah hal yang sangat jarang diungkapkan oleh kebanyakan orang. Diakui menyangkut nilai dari diri pribadi kita, tetapi mengakui menyangkut nilai pribadi orang lain dari diri pribadi kita. Pernyataan diakui dan mengakui ini, tidak hanya berlaku untuk prestasi kerja yang kita capai dan status sosial; tetapi juga menyangkut keseluruhan aspek hidup kita, termaksud dalam ikatan kekeluargaan. Kalau status sosial kita ada pada menengah ke atas, biasanya banyak orang akan mengakui kita sebagai keluarga. Tetapi kalau status sosial kita ada di level menengah ke bawah, maka tidak semua orang akan mengakui kita sebagai keluarga. Matius 15 : 20, Sebab siapa pun yang melakukan kehendak BapaKu di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." ( ayat 50 ). Tuhan Yesus memberikan sebuah standar kepada kita untuk diakui sebagai dan menjadi keluarga kerajaan Allah yaitu; “Melakukan kehendak Bapa di sorga”. Lukas 6:46 "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Ayat ini memberikan gambaran yang sangat jelas kepada kita terkait keberadaan orang yang mengaku sebagai bagian dari Kerajaan Allah, tetapi Allah sendiri tidak mengakui keberadaan orang 3
PRIA BIJAKSANA
tersebut, karena tidak melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa di sorga. Yang menjadi pertanyaannya sekarang bagi kita adalah seperti apakah melakukan kehendak Bapa itu dalam kehidupan kita setiap hari: Dalam Injil Lukas 10:28-42 dikisahkan aktivitas yang berbeda dari dua bersaudara yaitu Maria dan Marta. Lukas 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, Lukas 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku. Lukas 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, Lukas 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Dari kisah di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa melakukan kehendak Bapa adalah: Duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya 1 Tesalonika 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Ada tiga aspek utama dalam diri kita yaitu : TUBUH, JIWA, ROH. 4
PRIA BIJAKSANA
1. Duduk dekat kaki Tuhan - Tubuh ✓ Berhubungan atau berkaitan dengan dunia materi atau lima panca indra. Penglihatan, peraba, pengecap, pendengaran, penciuman, ✓ 1 Tesalonika 5:22 Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan 2. Dan terus mendengarkan perkataan-Nya - Jiwa. ✓ Berhubungan dengan pikiran, perasaan, kehendak. 3. Memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil oleh siapa pun - Roh ✓ Roh berbicara tentang hati, roh berbicara tentang iman, dimensi supernatural, dan nafas hidup. Itulah sebabnya ketika kita percaya kepada Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan kita mengundang Yesus masuk, dan bertakhta dalam hati kita.
Ketiga bagian ini satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, bahkan ketiga bagian ini menjadi satu. 1. Tubuh adalah pintu terhadap jiwa kita. Itu sebabnya apa yang kau izinkan didengar oleh telingamu, apa yang kau izinkan dilihat oleh matamu itu akan mengisi jiwamu, itu mengisi pikiranmu, itu mengisi perasaanmu, sehingga akhirnya mendatangkan kehendakmu. Itu sebabnya hati-hati dengan apa yang kau isi. 2. Jika tubuh adalah pintu terhadap jiwa, maka jiwa kita adalah pintu terhadap roh. Suara siapa yang paling sering kita dengar maka itu yang akan mengisi roh kita. Jika pikiran terus menerus kita isi dengan Firman Tuhan, maka perasaan kita tidak lagi bimbang karena kita isi terus dengan Firman, tetapi sebaliknya 5
PRIA BIJAKSANA
jika pikiran kita atau jiwa kita isi dengan hal-hal yang menyakitkan maka keluarnya menyakitkan. 3. Jiwa ini adalah pintu masuk roh, ketika kita mengisi dia dengan Firman. Maka roh kita akan menjadi kuat dan ketika roh kita kuat, maka jiwa kita tidak lagi gampang bimbang masalah boleh datang, tetapi kita dapat berkata segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku. Tubuh adalah pintu kepada jiwa, jiwa pintu kepada roh, tetapi pada saat yang bersamaan ketika kita mengisi roh kita dengan Firman maka roh akan mengendalikan atau mempengaruhi jiwamu dan jiwamu akan mengendalikan atau mempengaruhi tubuhmu. Berikut kita akan melihat beberapa berkat Tuhan yang akan kita nikmati ketika kita melakukan kehendak Bapa: 1. Kita akan diakui sebagai saudara. Pengakuan Tuhan atas diri kita sebagai saudara laki-laki atau saudara perempuan, akan sangat berbeda dengan cara kita mengakui saudara kita atau saudara kita yang mengakui kita, pengakuan Allah atas diri kita itu berdasar pada kasih-Nya, dan bersifat kekal adanya. Sedangkan kita bisa jadi atas dasar kepentingan, dan bersifat hanya sementara. 2. Kita akan memiliki sesuatu yang tidak akan diambil oleh orang lain, yaitu sorga. Sebagai hasil dari ketaatan kita melakukan kehendak Bapa, maka Allah akan menempatkan kita di dalam kerajaan-Nya yang kekal. TUHAN MEMBERKATI
6
PRIA BIJAKSANA
JANUARI 2024 – MINGGU KEDUA (HUT PKP KE 43 – 10 JAN 2024) Miskin di Hadapan Allah. Matius 5:3 Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan tentang miskin: tidak berharta; serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah). Hampir di setiap sudut kota, provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa kita disuguhkan dengan pemandangan orang-orang yang kurang beruntung dalam arti miskin. Pada umumnya pandangan dan tanggapan orang terhadap orang miskin berbeda-beda, ada orang yang melihat orang miskin itu sebagai sampah masyarakat, pemalas, dan ada juga sebagian orang yang melihat orang miskin itu adalah sebagai satu pribadi yang diciptakan Allah dengan begitu sempurna dan harus mendapat perhatian khusus. Sebagai anggota Persekutuan Kaum Pria di mana pun kita berada, di mana kita meletakan pandangan kita, apakah kita menempatkannya pada pandangan yang pertama yang melihat orang miskin itu sebagai sampah masyarakat, orang yang malas atau kita melihatnya sebagai ciptaan Tuhan yang mulia, sempurna yang harus mendapat perhatian khusus dari pekerjaan iman kita. Orang miskin mendapat perhatian khusus di tiap-tiap negara, termasuk negara yang kita cintai ini ( Republik Indonesia ) dan perhatian pemerintah pada orang miskin telah diatur sesuai dengan Amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat (1) menyebutkan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.
Dalam kitab Perjanjian Lama orang miskin mendapat pemeliharaan istimewa di bawah tradisi Yahudi.
7
PRIA BIJAKSANA
Keluaran 23:6 Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin di antaramu dalam perkaranya. Imamat 19:9 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kau sabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. 19:10 Juga sisasisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu. Dan prinsip – prinsip yang sama ini diajarkan berulang-ulang dalam Kitab Perjanjian Baru misalnya: Lukas 14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Lukas 14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar." Kaya dan miskin selalu dihubungkan dengan keberadaan Allah yang dituliskan dalam Firman-Nya “1 Tawarik 4:10 Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpahlimpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. Ulangan 8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang 8
PRIA BIJAKSANA
diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Allah menghukum dan Allah membuat kaya dan miskin....” dan pandangan akan hal ini secara berkaitan di tunjukan dalam kitab Amsal 30:8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Amsal 30:9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. Miskin ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor: 1. Malas. Amsal 6:6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: 6:7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, 6:8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. 6:9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? 6:10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" -- 6:11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. 2. Karena tindakan Allah. Amsal 22:2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah Tuhan 1 Samuel 2:7 TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga. 3. Karena keadaan fisik.
9
PRIA BIJAKSANA
Lukas 14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Lukas 14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orangorang benar." 4. Karena disebabkan orang yang tidak bertanggung jawab. Lukas 10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Apa pun yang menyebabkan seseorang menjadi miskin, ayat mas perenungan kita mencatat bahwa: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan sorga”. Miskin yang berbahagia sebagaimana dimaksud dalam pembacaan kita adalah: 1. Mereka berbahagia karena oleh anugerah Tuhan mereka mendapat perhatian khusus dari negara. 2. Mereka berbahagia karena mereka mendapat perhatian khusus dari Tuhan.
10
PRIA BIJAKSANA
JANUARI 2024 – MINGGU KETIGA Lemah Lembut Memiliki Bumi Matius 5:5 Tema kita pada saat ini, memperlihatkan berkat Tuhan yang akan dialami ketika kita memiliki sifat atau pembawaan hidup yang lemah lembut. Sifat lemah lembut ini pada dasarnya identik dengan pembawaan seorang wanita. Karena kaum pria selalu diidentikkan dengan pembawaan yang keras, kasar dan lai-lain. Tapi di hadapan Allah tidak ada yang mustahil, selama kita punya iman yang sungguh kepada Tuhan. Kaum pria yang diberkati Tuhan, ayat ini dapat kita bagi dalam dua bagian: 1. Lemah lembut di hadapan Allah. Menurut Kamus bahasa Indonesia, lemah-lembut adalah tidak keras hati dan halus. Lingkungan dan dialek dari bahasa yang dipakai di daerah-daerah tertentu sangat mempengaruhi pembawaan seseorang sebagai suatu pribadi yang kasar atau sebagai pribadi yang lemah lembut, baik dari segi bahasa ataupun dari segi berperilaku. Misalnya; orang yang tinggal di pinggir sungai atau pantai maka dengan sendirinya mereka memiliki gaya bahasa yang sedikit keras dibanding dengan orang-orang yang tinggal jauh dari kebisingan. Akan tetapi survei membuktikan bahwa tidak semua orang yang berpembawaan lemah lembut dan berbahasa halus, pada dasarnya memang lemah lembut (tidak keras hati dan halus). Orang yang lemah lembut adalah orang yang memperlakukan orang lain dengan penuh perhatian dan dengan hati yang tulus, 11
PRIA BIJAKSANA
tidak dengan motivasi lainnya: untuk mencari keuntungan atau memuaskan keinginan dagingnya. Ia tidak menilai orang dari penampilan luarnya saja, dan tidak membeda-bedakan orang atas dasar apa pun, baik ras, agama, suku, dan lain-lain. Ia memandang orang lain sebagai manusia seutuhnya, yaitu sebagai manusia ciptaan Tuhan yang bermartabat. Seorang tokoh yang sangat terkenal di Indonesia, menyampaikan suatu pernyataan yang luar biasa di media sosial, pada hal tokoh ini memiliki rekam jejak yang menurut kebanyakan orang sudah banyak melakukan pelanggaran HAM. Adapun pernyataan tersebut adalah seribu kawan masih terlalu kurang bagiku, dan satu lawan itu pun masih terlalu banyak bagiku. Dari pernyataan ini kita dapat menarik satu kesimpulan bahwa orang yang kelihatannya begitu keras dan kasar, belum tentu pembawaannya kasar, namun sebaliknya ia bisa memiliki hati yang lemah lembut. 2. Memiliki bumi. Memiliki bumi di sini dapat kita artikan dalam dua aspek, yaitu sekarang dan yang akan datang. Aspek yang pertama adalah yang sekarang, dan aspek yang sekarang ini sangat mempengaruhi aspek yang akan datang. Dan ketika kita berbicara tentang Kerajaan sorga, maka kerajaan sorga yang kekal, itu sangat dipengaruhi oleh suasana sorga yang kita alami di bumi. Rasul Paulus mengatakan, Filipi 11:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Aspek yang kedua adalah kesempatan untuk mengalami kehidupan yang layak. Hal ini sangat berkaitan dengan dunia materi. Dan hal ini sesuai dengan peribahasa kuno yang 12
PRIA BIJAKSANA
mengatakan, “di mana bumi dipijak di situlah langit harus dijunjung.” Untuk kita diterima baik di suatu tempat di mana kita berada, maka hal baik yang harus kita kerjakan adalah mempraktikkan Firman. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi kepada kaum pria ketika kita berada di suatu daerah dan kita berlaku seenaknya, tentulah kita tidak di terima di daerah tersebut dan kita akan kehilangan kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan penduduk setempat dan mengalami berkat Tuhan dari kebaikan orang-orang yang ada di sekitar kita bahkan kita akan mengalami kesulitan untuk mengembangkan ekonomi rumah tangga kita. Demikian sebaliknya, ketika kita berada di suatu tempat dan kita sebagai kaum pria benar-benar mempraktikkan apa yang tertulis pada Matius 5:5, Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Maka kita akan mengalami pemberkatan Tuhan di tempat kita berada melalui orang-orang yang ada di sekitar kita dan dari usaha yang kita kerjakan. Ibrani 11:1-40 berbicara tentang Iman, dan sebagai kaum pria yang bertanggung jawab sebagai Imam dan Kepala keluarga dalam rumah tangga kita, maka milikilah hati yang lemah lembut, bukan saja sebagai bagian buah-buah roh, Galatia 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu” tetapi itu sudah menjadi bagian dari praktik hidup kita setiap hari. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Yang pertanyaannya sekarang adalah apa yang harus kita lakukan untuk kita bisa memiliki hati yang lemah lembut. Karena hanya
13
PRIA BIJAKSANA
dengan memiliki hati yang lemah lembutlah kita dapat memiliki bumi. 1. I Tesalonika 5:17 Tetaplah berdoa. 2. 15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 3. Ibrani 10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuanpertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
14
PRIA BIJAKSANA
FEBRUARI 2024 – Minggu Pertama “Lapar dan Haus, Dipuaskan” Matius 5:6 Setiap orang pernah merasakan yang namanya lapar dan haus. Orang yang lapar dan haus akan mencari apa pun yang bisa memuaskan rasa lapar dan hausnya. Bagaimana dengan pembacaan Alkitab hari ini? Apa yang dimaksud berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran? Karena mereka akan dipuaskan. Mari kita garis bawahi kata “kebenaran” sebab sangat penting mengerti apa yang dimaksud dengan kebenaran di ayat ini. Ada refrensi dalam Perjanjian Lama yang ditulis dalam kitab Amos 8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Kebenaran yang dimaksudkan pada pembacaan Alkitab ini, adalah “Firman Tuhan”. Matius 5:6 menuliskan “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan”. Alkitab versi (Bahasa Indonesia Masa Kini) menuliskan. “Berbahagialah orang yang rindu melakukan kehendak Allah; Allah akan memuaskan mereka” di sini Tuhan Yesus mau mengaja para kaum pria yang hadir dapat melakukan kehendak Bapa di sorga. Inilah yang dimaksudkan dengan “Lapar dan Haus, dipuaskan”. (Yohanes 4:34). Dari sini kaum pria mengerti bahwa yang dimaksud dengan lapar dan haus akan kebenaran bukan hanya keinginan yang kuat mendengar atau belajar Firman Tuhan tapi juga punya komitmen untuk melakukannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga memiliki keberadaan atau kondisi yang membuat dirinya berkenan kepada Allah Bapa di sorga. Kondisi dan keberadaan orang yang 15
PRIA BIJAKSANA
berkenan kepada Allah adalah orang yang melakukan kehendak Bapa di sorga. Tetapi sering kali rasa lapar dan haus akan kebenaran ini dilenyapkan oleh kekuatiran duniawi, tipu daya kekayaan (Matius 13:22), keinginan akan berbagai hal (Markus 4:19), dan juga kenikmatan hidup (Lukas 8:14). Hal-hal inilah yang terkadang membuat orang percaya/kaum pria tidak lagi mengalami rasa lapar dan haus akan kebenaran. Karena itu sangat penting bahwa orang percaya/kaum pria untuk peka terhadap pekerjaan Roh Kudus yang akan menginsyafkan kita akan hal-hal yang salah dalam diri kita (Yohanes 16:8-13, Roma 8:5-16). Sehingga dengan demikian rasa lapar dan haus akan kebenaran itu dapat terus terpelihara dalam hidup kita. Sebenarnya ketika rasa lapar dan haus akan kebenaran sudah tidak ada lagi dalam diri orang percaya, maka kita sedang mengalami kematian rohani. Rasa lapar dan haus akan Kebenaran Firman Allah harus terus dijaga dan diberi makan minum, karena saat kita kehilangan rasa lapar dan haus itu, pada saat itu sebetulnya kita sedang berhenti bertumbuh dalam kerohaniannya. Sadar atau tidak, roh para bapak-bapak sedang menjadi “sakit”. Oleh karena itu agar tidak semakin lemah dan mati kerohanian orang percaya, kita harus kembali menjalin hubungan yang erat setiap hari dengan Tuhan. Doa dan segala aktivitas rohani yang kaum pria lakukan pun tidak akan menjadi sebuah rutinitas agamawi ketika kita bersekutu dalam ibadah kaum pria. Roh Kudus akan menolong semua kaum bapak atau kaum pria menyelaraskan hidup pribadipribadi dengan kebenaran Firman Tuhan. Roh-Nya akan menolong kaum pria/kaum bapak untuk memiliki gaya hidup dengan standar yang semakin tinggi, yaitu sesuai dengan standar Alkitab. Dengan demikian ada buah-buah rohani yang kaum pria hasilkan dari hidup para pria yang mempermuliakan Nama Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus pasti memberkati. 16
PRIA BIJAKSANA
FEBRUARI 2024 – Minggu Kedua “Beroleh Kemurahan” Matius 5:7 Apa yang terjadi jikalau semua orang datang kepada orang yang suka meramal bintang kelahirannya (zodiak) dengan mengatakan mereka yang murah hati adalah orang yang memiliki zodiak Leo, Sagitaurus, Libra, Cancer. Atau mereka yang lahir pada bulan-bulan tertentu sesuai ramalan bintang. Zodiak bisa memberikan gambaran tentang sifat dan ciri kepribadian seseorang, kekuatan serta kelemahan diri. Apakah demikian? Bagaimana pendapat kaum pria yang diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus. Saya yakin, kemurahan hati tidak ditentukan oleh bulan lahir seseorang seperti kata ramalan bintang. Sifat murah hati tidak ada hubungan dengan hal itu. Saya lebih yakin, kemurahan hati tergantung hati seseorang, apakah dia mau murah hati atau tidak. Dan itu lebih kepada pilihan hidup seseorang. Pertanyaan sederhananya adalah: Apa itu “Murah Hati”?. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan murah hati sebagai: Suka (Mudah) memberi; tidak pelit; penyayang dan pengasih; suka menolong; baik hati. Bahasa inggris disebut merciful. Bahasa Yunani disebut eleēmones, artinya iba, murah hati, sangat merasa kasihan, mudah terharu. Demikian beberapa arti dari murah hati. Murah hati yang biasa juga disebut dengan “Kebajikan” itu tidak ada nilainya sampai itu berbentuk perbuatan yang penuh belas kasihan. Sikap murah hati muncul karena rasa syukur orang percaya yang telah menerima kasih karunia Tuhan. Sikap ini dilakukan dengan 17
PRIA BIJAKSANA
tulus, tanpa kepura-puraan atau mengharapkan timbal balik. Orang yang murah hati akan diberkati Tuhan dengan memperoleh kemurahan Allah, yang dapat dinyatakan dengan berbagai macam cara. Setidaknya ada tiga kata “Peduli” dalam unsur murah hati: Pertama. Peduli untuk melihat penderitaan orang lain dari sudut pandang orang. Sehingga bisa ikut merasakan penderitaannya. Kedua, Peduli dengan adanya rasa kasihan dan simpati pada orang yang menderita. Simpati artinya adalah merasa bersama-sama dengan orang yang menderita. Ketiga, Peduli dengan adanya tindakan menolong. Rasa kasihan yang langsung dilakukan atau dikerjakan dengan tindakan menolong, tanpa basa basi. (1 Yoh. 3:18). Pertanyaan bagi kaum pria/kaum bapak adalah bagaimana caranya agar kaum pria/kaum bapak bisa menjadi murah hati? Pertama, kaum pria/kaum bapak sudah mengalami kemurahan dari Allah terlebih dahulu. (Ef. 5:2). Yesus mengecam orang yang sudah mendapat kemurahan tetapi tidak mau bermurah hati. Kedua, kaum pria/kaum bapak sudah pernah mengalami penderitaan (2 Kor. 1:4-6). Tanpa ini kaum pria/kaum bapak tidak akan bisa mengerti penderitaan orang lain. Ketiga, kaum pria/kaum bapak sudah harus tahu, mengerti kebenaran dan Firman Tuhan. (Roma 10:16-17). Tanpa ini kaum pria/kaum bapak akan melakukan tindakan “murah hati” yang salah. Tentunya sebagai orang yang murah hati, Allah akan memberikan upahnya bagi mereka. Orang yang murah hati akan mendapat belas kasihan dari Allah, belas kasihan yang memenuhi kebutuhannya pada saat diperlukan (Amsal. 19:17), Tuhan akan melindungi dan memelihara hidup kita (Mazmur. 41:3). Sedangkan mereka yang tidak berbelas kasihan akan memperoleh penghakiman yang tidak mengenal rasa belas kasihan (yang hanya 18
PRIA BIJAKSANA
dapat di api neraka). Karena itu, marilah kita bermurah hati selalu agar kita memperoleh belas kasihan TUHAN. Tuhan Yesus pasti memberkati.
19
PRIA BIJAKSANA
FEBRUARI 2024 – Minggu Ketiga “Orang Yang Suci Hatinya” Matius 5:8 Ada begitu banyak cara yang dilakukan orang dunia untuk mendapatkan hati suci, bersih dan tidak bercacat dengan bermeditasi, berpuasa ketat dan hidup tanpa keramaian serta hirup pikuk keadaan dunia ini. Sebab menurut mereka, godaan yang terbesar yaitu “menuruti keinginan daging” dengan menikmati kesukaan dunia, bisa menikmati kemewahan, bisa berkeliling dunia untuk menikmati banyak hal, bahkan menikmati dosa yang hanya bisa dinikmati seketika saja. Tetapi apakah mereka betul-betul bisa disebut dengan “Orang Yang Suci Hatinya”? Bagi kita orang-orang yang beriman kepada Tuhan Yesus perlu mengerti apa itu “Orang Yang Suci Hatinya”. Ya, setiap orang yang suci hatinya adalah orang yang diberkati dengan kasih karunia-Nya. Mengapa demikian? Karena mereka akan melihat Allah. Tetapi, apakah mungkin seseorang bisa memiliki hati yang suci? Sedangkan dalam Alkitab yang tertulis di Roma 3:10 berkata bahwa tidak ada seorang pun yang benar di hadapan Allah. Manusia sudah jatuh dalam dosa (Rm. 3:23), dan kecenderungan hatinya adalah menjauh dari Allah. Bagaimana mungkin dapat memiliki hati yang suci? Pertanyaanpertanyaan ini biasanya menjadi pertanyaan dalam penelaan Alkitab yang kita lakukan dalam persekutuan orang percaya. Kalau dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak mungkin memiliki hati yang suci. Namun ada Roh Kudus yang akan menolong kita. Yang diperlukan adalah menyediakan hati kita untuk dibentuk oleh-Nya dan terus menjaga hati kaum pria, firman Tuhan menuliskan. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal. 4:23). Kita dapat 20
PRIA BIJAKSANA
menjaga hati kita dengan cara menjaga motivasi kita, belajar tulus, dan bersedia ditegur oleh Tuhan. Dengan demikian dalam kehidupan sehari-hari, kaum pria/kaum bapak dapat memiliki hati yang suci dengan tidak berpikir negatif tentang orang lain, menghargai prestasi sesama rekan sekerja, mendukung orang lain untuk maju. Ketika kita disakiti, kita melepaskan pengampunan. Ketika ada kesempatan untuk melakukan perbuatan baik, mari kita lakukan itu dengan memuliakan Tuhan Allah. Oleh karena itu jika kita mendalami teks ini, maka kaum pria akan menemukan beberapa hal yang menarik untuk disimak dalam diri orang beriman, seperti dibawa ini: 1.
Orang beriman bisa melihat Allah melalui Visi-Nya. Apapun yang dia kerjakan orang beriman/percaya selalu mencari kehendak Tuhan, jadi Tuhan yang menjadi yang utama dan terutama. 2. Orang beriman bisa melihat Allah melalui Imannya. Setiap tindakan yang dilakukan orang beriman melangkah dalam ketaatan kepada Tuhan dan terus bergantung, bersandar dan berharap kepada Tuhan Yesus Kristus. 3. Orang beriman bisa melihat Allah dalam kekekalan. Ketika kita sudah naik ke kemuliaan, semua orang percaya dikumpulkan di Sorga, di sinilah kita melihat Allah untuk selamanya dalam kekekalan/abadi. Ketika seseorang hatinya murni dan hanya tertuju kepada Tuhan tanpa diikuti motivasi yang tidak berkenan oleh Allah, maka hatinya akan terus tertuju kepada Tuhan dan kehendak-Nya. Dasarkanlah segala sesuatu yang kita lakukan dengan hati yang bersih dan tulus, suci dan murni agar kita bisa merasakan kebaikan Tuhan senantiasa menyertai kita. Karena akan sia-sia saja kita berbuat baik dan melayani apabila hati kita masih mengalami 21
PRIA BIJAKSANA
banyak hal-hal yang dikuasi oleh Iblis. Masih terus diingatkan oleh firman Tuhan buat kaum pria/kaum bapak. Yaitu: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (Ams. 4:23). Karena itu, teruslah sucikan hati para kaum pria melalui pikiran, motivasi, dan ketulusan hati agar kita memperoleh kebahagiaan menjadi orang yang suci hatinya. Tuhan Yesus pasti memberkati.
22
PRIA BIJAKSANA
FEBRUARI 2024 – Minggu Keempat “Orang Yang Membawa Damai” Matius 5:9 Pada saat Allah menciptakan manusia pada hari ke 6, (Kej 1:26). Ada tujuannya, yaitu supaya semuanya ada damai. Oleh karena itu gambaran tempatnya yaitu taman Eden menjadi gambaran indah tentang damai, dimana setiap relasi terbangun dengan sangat baik. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah; dimaksudkan agar manusia mempunyai kemampuan untuk menjadi wakil Tuhan dalam memelihara ciptaan. Damai tercipta ketika manusia diciptakan dalam relasi yang baik dengan Tuhan. Orang yang membawa damai adalah seorang yang mengerjakan dengan keahliannya yaitu orang yang bertindak aktif untuk menuntaskan masalah-masalah yang sedang dihadapi supaya persoalannya selesai. Orang yang membawa damai harus mampu mengambil resiko, bahkan terkadang usahanya tidak dihargai dan tidak berhasil. Orang yang membawa damai juga harus melakukan tindakan aktif dengan tidak mengorbankan pengajaran Firman Tuhan, tetapi dengan menerapkannya. Orang-orang yang membawa damai adalah orang-orang yang mau menghadapi, mengatasi dan menyelesaikan suatu persoalan secara tuntas sehingga kondisi damai tercipta. Seorang yang membawa damai juga adalah seseorang yang bisa membawa diri dengan baik, dan menciptakan suasana menyenangkan. Pertanyaan bagi kaum pria/kaum bapak, bagaimanakah cara kaum pria agar bisa menjadi Orang yang membawa damai dalam lingkungan di mana kaum pria tinggal? Pertama, Orang yang membawa damai perlunya menjaga sikap, perkataan dan tindakan. Dalam 1 Timotius 4:12 mengataskan 23
PRIA BIJAKSANA
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”. Sekalipun kaum pria masih usia muda, tetapi diperlukan sikap yang bijaksana di dalam menghadapi setiap orang dengan sifat dan karakter mereka masingmasing. Demikian pula di dalam menyingkapi suatu keadaan atau permasalahan, kita harus menjaga sikap agar suasana damai sejahtera tetap terpelihara. Marilah kaum pria saling menjaga, saling menghargai satu dengan yang lain, terutama dengan perkataan dan tindakan. Perkataan melalui lidah ini memang sangat sulit untuk dikekang. Kata-kata bisa meluncur keluar begitu saja, apalagi ketika seseorang dalam keadaan emosi. Selanjutnya, emosi yang tidak terkontrol akan melahirkan tindakan yang berakibat buruk. Mintalah agar Roh Kudus senantiasa menguasai seluruh kehidupan pribadi kita, sehingga yang selalu kita hasilkan melalui kehidupan kaum pria yaitu perkataan dan tindakan yang membawa damai. Kedua, Orang yang membawa damai perlunya mengupayakan penyelesaian masalah dan memberikan pengampunan. Roma 12:18 berkata “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” Banyak orang yang sengaja hidup dalam permusuhan atau tidak harmonis, sekalipun mereka tahu bahwa itu dosa. Jika kita merasa aman tinggal terus menerus dalam kondisi sedemikian itu, berhati-hatilah, mungkin hati nurani kita sudah “mati”. Kita sering terjebak dalam kesombongan dan ego yang terlalu besar, sehingga kita merasa berat untuk memberikan pengampunan, apalagi meminta maaf. Sungguh menyedihkan! Iblis akan mengambil kesempatan itu untuk menjatuhkan kita dalam dosa keegoisan. Upayakanlah penyelesaian dengan semua orang saat ada masalah. 24
PRIA BIJAKSANA
Ketiga, Orang yang membawa damai perlunya memberikan nasihat yang positif kepada sesama. Dalam firman Tuhan yang terdapat dalam Injil Yohanes 14:27 mengatakan “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”. Orang yang membawa damai harus meninggalkan damai sejahtera bersama sesamanya yang sedang bermusuhan, dengan cara memberikan nasihat positif dan bukan malah memprovokasi. Buang sikap masa bodoh, di mana ada pertikaian dan permusuhan, hadirlah sebagai penengah yang ikut ambil bagian demi lahirnya suasana damai. Ambil posisi yang netral dan jangan memihak kepada salah satu pihak. Kita wajib saling menasihati dan mendorong dalam melakukan apa yang baik dan benar. Dengan demikian, kehadiran kaum pria akan seperti lilin yang selalu memancarkan cahayanya. Karena itu, jadilah kaum pria yang membawa damai di tengah-tengah keluarga, lingkungan masyarakat dan dalam persekutuan di gereja di mana kita bersekutu. Tuhan Yesus pasti memberkati.
25
PRIA BIJAKSANA
MARET 2024 – Minggu Pertama Dianiaya Karena Kebenaran Mat 5:10 Saat mendalami unsur-unsur intrinsik dari khotbah Tuhan Yesus di bukit, maka secara gamblang kita akan menemukan ‘pertentangan’ pada beberapa bagian yang disampaikan. Mengapa demikian? Sebab memang dalam khotbah Tuhan Yesus ini, baik pendengar saat itu dan pembaca masa kini, diperhadapkan pada hal-hal yang kontradiksi dengan kehidupan nyata. Sebagai manusia normal, tentu kita akan memiliki pertanyaan logis terkait: bagaimana mungkin orang dapat berbahagia dalam kondisi miskin, lapar, berdukacita, dan lain sebagainya? Bukankah keadaan itu adalah kondisi yang sesungguhnya dapat merusak sukacita manusia? Itu sebabnya predikat Injil paradoks masih terus melekat, secara khusus ketika membaca khotbah Tuhan Yesus di bukit. Salah satu bagian yang paradoks namun menarik itu, yakni ayat penekanan kita hari ini. Tentunya dengan pertanyaan yang sama: bagaimana mungkin orang yang teraniaya dapat berbahagia? Sebelum kita membahas lebih jauh, maka ada baiknya kita bersama melihat 3 fokus dalam teks kita saat ini. a. Fokus pertama (latar). Teks Matius 5:10 ini menggambarkan 2 tempat yang berkorelasi erat. 2 tempat yang berbeda, namun linier. Secara tersirat keadaan ‘aniaya karena kebenaran’ adalah kondisi yang terjadi di dunia ini (sebab di surga tidak ada penganiayaan). Sedangkan, secara tersurat dengan jelas dituliskan ‘mereka empunya kerajaan sorga’ merupakan sebuah gambaran yang tidak lagi terjadi di dunia ini. Sampai di sini kita menyadari, bahwa teks ini sesungguhnya 26
PRIA BIJAKSANA
menggambarkan 2 tempat yang berbeda. Namun jelas bahwa apa yang terjadi (nanti) di surga berkaitan erat dengan apa yang terjadi (sekarang) di dunia. b. Fokus Kedua (sifat). Teks Matius 5:10 ini menyisipkan variabel-variabel penting. Secara pribadi saya melihat serius pada 3 kata yakni: Berbahagia; aniaya; dan Kebenaran. Kita akan melihat pengertian leterlek dari ketiga kata ini, untuk memperoleh pemahaman terhadap sifat mendasar dari setiap variabel dalam teks ini. Kata ‘berbahagia’ (Yun. Makarios) berasal dari kata ‘makar’, yang diartikan sebagai hidup yang dipenuhi berkat, dimana esensi ini tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan apapun. Ditinjau dari hal tersebut, maka berbahagia dalam teks ini bersifat kekal (sebab ‘dipenuhi berkat’ adalah substansi kehidupan orang percaya, baik di bumi maupun di surga). Kata ‘aniaya’ (Yun. dioko) diartikan sebagai: menyusahkan; mengejar; menekan; menganiaya. Tentu saja dalam konteks Matius 5:10 ini, ada pihak-pihak yang melakukan penganiayaan. Dalam hal ini, orang percaya bukan sebagai eksekutor, melainkan sebagai akseptor. Ditinjau dari pengertiannya maka ‘aniaya’ dalam teks ini, bersifat tidak kekal (sebab orang percaya sebagai akseptor penganiayaan, hanya terjadi di dunia dan tidak akan terjadi di surga). Kata ‘kebenaran’ (Yun. dikaiosune) dari kata ‘dikaios’ yang diartikan sebagai nilai moral yang setara dengan pengajaran Firman Tuhan. Ingatlah bahwa kebenaran yang mutlak hanya ada pada Allah, itu sebabnya Tuhan Yesus menggunakan kata ‘kebenaran’(Yun. aletheia) sebagai salah satu predikat-Nya. Maka jika diartikan secara harafiah, kata ‘kebenaran’ dalam teks Matius 27
PRIA BIJAKSANA
5:10 adalah sikap hidup yang mengarah kepada teladan Tuhan Yesus. Ditinjau dari pengertiannya dapat dipahami bahwa kebenaran itu bersifat kekal, sebab merujuk pada diri Kristus yang mutlak adalah standar kebenaran kekal. Berdasarkan penjelasan di atas, kita akan mendapatkan perbandingan 2:1 (2 fokus kekekalan dan 1 realita kefanaan). 2 fokus kekal itu (berbahagia & kebenaran) akan terus ada dari bumi sampai di surga, sedangkan 1 realita kefanaan (aniaya) hanya ada di bumi. Dengan memahami fokus ini, minimal kita mengerti bahwa orang percaya menjadi akseptor penganiayaan, hanya dalam rentang waktu singkat yang fana jika dibandingkan dengan rentang waktu dalam kehidupan kekal. c. Fokus ketiga (pengajaran) Kebahagiaan yang ditekankan dalam teks Mat.5:10 ini, bukanlah kebahagiaan seperti konsep duniawi. Poin penting yang diajarkan di sana, bahwa titik puncak kebahagiaan orang percaya, bukan terletak pada keadaan yang aman terkendali, melainkan ketika moralitas kita sepadan dengan teladan Kristus, dan tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan apa pun. Tidak ada definisi lain yang boleh menggantikan entitas kebahagiaan Kristen. Tuhan Yesus sama sekali tidak mendeskripsikan harta, kedudukan, relasi, asuransi, ketersediaan modal, dan standar-standar duniawi lainnya sebagai bukti kehidupan yang diberkati. Nampak sekali, Tuhan Yesus sangat paham semua hal fana tersebut adalah apa yang dunia butuhkan, dan bukankah Alkitab juga menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada potensi penganiayaan yang betul-betul murni di sana. Sebab dalam konteks akhir zaman, di mana manusia akan mencintai uang, maka pasti dunia tidak akan alergi dengan harta kita. Dalam realita kemunafikan, dunia akan menyanjung tinggi orang-orang yang punya kedudukan. Dalam tujuan mendapat keuntungan, orang 28
PRIA BIJAKSANA
akan melakukan apa saja untuk membangun kerja sama dengan mereka yang punya modal kuat. Satu-satunya potensi penganiayaan itu hanya ketika Anda dan saya hidup berbeda dengan dunia ini. Penerapan Penganiayaan merupakan kondisi pasti, namun sifatnya tidak mutlak. Bahwasanya dalam hidup yang berkiblat kepada Kristus, akan pasti ada potensi penolakan dari dunia ini. Penolakan tersebut akan dibuktikan melalui penganiayaan. Potensi terbesar dunia membenci kita adalah ketika kita hidup dalam kebenaran. Maka jangan terlalu kaget saat kita dianggap sok suci ketika kita menerapkan kejujuran seperti kejujuran-Nya Kristus di kantor. Jangan terkejut jika ada yang menjatuhkan kita ketika kita memberi upaya terbaik seperti upaya-Nya Kristus di hadapan pemimpin kita. Jangan patah semangat jika ada yang ‘menusuk kita’ dari belakang, padahal kita tidak pernah berbuat jahat. Jangan heran jika mendengar berita perusakan gereja, penutupan tempat ibadah Kristen, dan lain sebagainya. Jangan tercengang jika ada pihak yang dengan sengaja menyusahkan perjalanan maupun karir kita. Sebab pada intinya, ketika moralitas serupa Kristus kita terapkan dalam dunia ini, di situlah potensi terbesar orang percaya dianiaya. Namun coba perhatikan, terlepas dari semuanya itu, Tuhan Yesus merujuk kerajaan surga sebagai milik pasti dari orang-orang yang mampu menjadikan kehidupan yang serupa Kristus, sebagai bukti kebahagiaan kekal yang tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun juga. Ternyata jelas, hidup dengan moralitas seperti Kristus tidak akan strategis untuk mengeruk kekayaan; tidak akan strategis untuk menaikkan jabatan; tidak akan strategis untuk memperoleh keuntungan besar; namun sangat strategis dalam perjalanan menuju 29
PRIA BIJAKSANA
kehidupan kekal bersama dengan Kristus, Sang Kebenaran mutlak itu. Saya ingin menutup perenungan ini dengan sebuah kesimpulan refleksi: Kaum Pria, kita harus memahami hal penting ini bahwa: kebahagiaan orang percaya, tidak pernah bergantung pada situasi apa pun di dunia ini. Kebahagiaan orang percaya hanya terjadi ketika hidup ter-integrasi dengan sifat-sifat Kristus. Dengan kata lain, kita tidak dapat bahagia jika hidup kita tidak menyerupai Kristus. Selanjutnya, penganiayaan seperti apa pun tidak pernah benar-benar dapat mengubah makna esensial dari kekekalan itu. Sebab penganiayaan bukanlah realita surga, penganiayaan hanya terjadi dalam rentang waktu hidup yang fana. Ternyata Injil (kabar baik) dalam Matius 5:10 ini, bukan lagi sebuah paradoks, melainkan Injil fokus. Sebab Tuhan Yesus tidak menyangkali adanya penganiayaan bagi orang percaya, namun dengan perbandingan 2:1 (seperti yang telah dibahas dalam poin sebelumnya), kita tidak diarahkan untuk berfokus pada aniaya, tantangan atau pergumulan. Kita diarahkan untuk fokus membuktikan hidup yang diberkati melalui kehidupan yang sesuai dengan ajaran Kristus. Bahwa aniaya adalah kondisi yang ‘tidak lama’ dan tidak bisa mempengaruhi kehidupan kekal bagi para ahli waris kerajaan surga. Sikap terbaik ketika mengalami penganiayaan adalah memastikan karakter Kristus terlihat melalui kita. Maka kebahagiaan sejati dalam penganiayaan, adalah ketika dunia melihat ada kasih dan pengampunan Kristus melalui orang-orang percaya. Mari jadikan hidup dalam kebenaran Kristus sebagai kebahagiaan tersendiri. Tuhan Yesus berpesan: “kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Aniaya itu pemandangan yang biasa, yang tidak biasa adalah ketika akseptor 30
PRIA BIJAKSANA
mengasihi dan mendoakan eksekutor. Aniaya itu berita biasa, berita luar biasanya adalah: Anda dan saya pemilik pasti kerajaan surga. Berbahagialah !! Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.
31
PRIA BIJAKSANA
Maret 2024 – Minggu Kedua Murid Yang Ikut Menderita 1 Petrus 2 : 21 Para Kaum pria yang kekasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, Misi Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini adalah semata-mata hanya karena kasih-Nya yang besar bagi dunia ini, termasuk saya dan saudara. Sebab sifat Allah adalah kasih (Yohanes 3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Kaum pria yang diberkati Tuhan, tidak ada kasih yang seperti kasih Yesus yang rela mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia, Ia yang tidak berdosa menjadi berdosa, oleh karena pemberontakan kita. Tetapi Ia mau melakukannya bagi saya dan saudara. Para Kaum pria yang diberkati Tuhan, tidak seorang pun yang mau mengorbankan dirinya bagi orang lain. Dalam hidup sebagai kaum Pria, kita sering diperhadapkan dengan begitu banyak pilihanpilihan yang dapat membawa kita kaum PKP jatuh dalam dosa. Allah selalu memberikan nasehat kepada kita untuk tidak melakukan dosa. Namun terkadang kita justru tidak mau peduli dengan nasehat tersebut, kita lebih mengikuti apa kata hati kita dan ketika kita sebagai imam telah menerima akibatnya barulah kita sadar dan mulai menyalahkan Tuhan. Kita menjadikan Tuhan seakan-akan penyebab dari semua kegagalan kita. Para Kaum pria yang diberkati Tuhan, dalam kepengikutan kita kepada Tuhan Yesus, sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan, Allah menuntut penyerahan hidup PKP secara utuh, total kepada Allah oleh karena itu dalam mengikut Kristus kita sebagai imam harus membayar harga, kita harus rela melepaskan semua 32
PRIA BIJAKSANA
hal termasuk cara hidup kita yang lama, untuk kita mengenakan hidup baru yang telah mengalami pembaharuan yang dikerjakan oleh Allah bagi kita. Bagaimana respon kaum pria dalam mengikut Yesus? Kaum pria yang kekasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, setiap orang yang mau mengikut Yesus harus menyangkal diri, dan memikul salib. Itulah harga yang harus kita bayar ketika kita mau mengikut Tuhan, sering kita kaum pria mendengar istilah yang mengatakan membayar harga. Kaum PKP kata-kata ini mungkin dengan mudah kita ucapkan tetapi sesungguhnya sangat sulit untuk melakukannya dalam hidup kita. Tidak semua orang yang mau hidupnya menderita, tetapi justru sebaliknya kita menginginkan hidup kita dalam keluarga bahagia dan senang-senang saja. Saudara kehidupan orang Kristen adalah hidup yang harus menderita, sebagaimana Tuhan Yesus sendiri mengalaminya ketika Ia berada dalam dunia ini. Ada begitu banyak bentuk penderitaan yang harus dialami oleh Tuhan Yesus, sampai pada akhirnya harga itu diselesaikan di atas kayu salib. Setiap pengorbanan itu adalah respon-Nya terhadap Allah Bapa di sorga. Pertanyaannya bagi PKP mengapa PKP harus rela menderit? Karena ada bukti-bukti di dalam pembacaan 1 Petrus 2:21 1. Mengikut Yesus Harus rela menderita (1 Petrus 2:21) Mengikut Yesus bukanlah perkara yang mudah. Dalam mengikut Yesus, kita kaum pria (PKP) harus rela menderita penganiayaan yang akan diperhadapkan kepada kita sebagaimana dalam pembacaan kita pada ayat ke 21, Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu, supaya kamu mengikuti Jejak-Nya. Kaum pria dapat melihat bagaimana Tuhan Yesus telah menderita untuk kaum pria, Tuhan Yesus mengalami penolakan dari berbagai 33
PRIA BIJAKSANA
pihak yang tidak menerima pengajaran Tuhan Yesus. Untuk itu Kaum pria yang kekasih, jangan pernah merasa menyesal ketika saya dan saudara mengambil keputusan untuk mengikut Yesus, sebab Allah berjanji kepada mereka yang setia akan menerima mahkota mulia di Sorga, mahkota yang kita tidak dapat temukan dalam dunia ini dengan harta yang kita miliki. Mahkota tersebut kita terima sebagai upah dari kesetiaan iman kita kepada Allah. 2. mengikut Yesus adalah Kaum pria harus rela melepaskan dan meninggalkan semua hal duniawi (Ayat 21b), Supaya kamu mengikuti Jejak-Nya. PKP yang dikasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, seorang pemuda yang memiliki kerinduan untuk mengikut Yesus, dan ia sendiri yang datang kepada Yesus agar ia juga diberikan kesempatan untuk mengikut Yesus. Namun apa yang terjadi apa yang menjadi keinginan dari orang muda ini tidak menjadi kenyataan tetapi justru ia mendapat tantangan dari Tuhan Yesus, oleh karena dengan tegas Tuhan Yesus mengatakan bahwa ketika kita mau mengikut Dia kita harus rela melepaskan semua hal-hal duniawi yang mengikat kita. Sebagaimana pemuda yang datang kepada Yesus, para kaum pria yang diberkati Tuhan, Yesus mau kita melepaskan semua hal dan kita tidak memiliki keterikatan dengan apa pun juga termasuk dengan keluarga kita, dan pekerjaan kita. Allah ingin kita menyerahkan sepenuh waktu kita untuk melayani Tuhan (Lukas 9: 61). 3. Mengikut Yesus yaitu Allah menghendaki PKP Percaya dengan segenap hati ( Ayat 21, Yoh 14 : 6) Kaum pria yang diberkati Tuhan Yesus. Bagian ini adalah merupakan bagian terpenting yang harus kita sebagai kaum pria 34
PRIA BIJAKSANA
lakukan, ketika kita sebagai Imam mau merespon panggilan Tuhan atas hidup saya dan saudara dalam keluarga. Merespon panggilan Allah dibutuhkan kerendahan hati dan kesiapan mental, oleh karena ketika kita sebagai imam mau melayani Tuhan maka kita sebagai imam harus tinggalkan semua hal yang menyenangkan dan siap untuk menerima hal-hal yang tidak menyenangkan yaitu kita sebagai imam akan meninggalkan orang-orang yang kita kasihi termasuk orang mengasihi kita, kesenangan kita, Sebagaimana yang dituliskan pada (Lukas 9:62) Di mana Tuhan Yesus berkata “setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk kerajaan Allah”. Maksudnya adalah, bahwa Allah tidak menginginkan setiap orang yang mengikut dia masih memiliki keterikatan dengan dunia, sehingga hal tersebut akan menghambat pelayanan mereka ke depan. Allah ingin agar kita sebagai imam memberikan sepenuh waktu kita untuk melayani Tuhan. Sebab Allah mau memakai kaum pria dengan luar biasa, ketika kaum pria mau membuka diri dan memberikan sepenuh hidup kita sebagai imam untuk melakukan yang terbaik untuk Tuhan, melalui setiap potensi yang Ia berikan kepada kita Umat pilihan-Nya. Akhirnya Kaum pria yang diberkati Tuhan selamat menjadi bagian dalam penderitaan mengikut Yesus, ketika kaum pria merespon panggilan Tuhan atas kehidupan kaum pria. Hendaklah kita sungguh-sungguh menyerahkan hidup kita kepada Allah, dengan demikian Allah dengan leluasa berkarya dalam kehidupan kita. 1 Korintus 15:58 berkata: “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. AMIN 35
PRIA BIJAKSANA
Maret 2024 – Minggu Ketiga Motivasi Melayani Yohanes 14:21 Para kaum pria yang diberkati oleh Tuhan. Apa yang menjadi motivasi melayani Tuhan dalam gereja maupun dalam keluarga. Tentu kaum pria memiliki pandangan masing-masing dalam pelayanan, baik dari hal- hal kecil maupun dalam hal-hal besar. Firman Tuhan berkata dalam Lukas 16:10, Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barang siapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Kaum pria yang diberkati Tuhan. Ini adalah hal yang sangat penting dalam tindakan seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam berupa kesadaran yang muncul dari diri seseorang, ataupun dari luar karena dipicu oleh rasa takut akan ancaman ataupun keadaan tertentu. Tentu saja, motivasi terbaik adalah yang berasal dari dalam, yaitu yang lahir dari kesadaran diri sendiri oleh karena kasih kaum pria terhadap rasa berterima kasih atas kemurahan Tuhan dalam hidup kita sebagai orang percaya seperti firman dalam ayat 21b Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Dalam bagian yang kita baca, menekankan bahwa tindakan itu bukan sekadar didorong atau dimotivasi oleh kesadaran diri untuk melakukan sebuah kebaikan, namun lebih – tindakan itu adalah 36
PRIA BIJAKSANA
ekspresi kasih. Bagaimana Kaum pria dapat membuktikan kasih itu? Kita sebagai Imam dapat membuktikan kasih itu melalui (Yohanes 14: 21 ) hal ini merupakan wujud nyata kasih kaum pria kepada Tuhan. kasih Tuhan Yesus sempurna dan tanpa pamrih, sebab ’’Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa’’ (Roma 5: 8). Kasih-Nya disertai pengorbanan yang total sebab ’’Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Tuhan tidak lagi menyebut kita sebagai hamba, melainkan sebagai sahabat-Nya. Menjadi ‘sahabat; siap “...untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya. Bukti yang pertama, memegang perintah Tuhan. Hal ini mengacu kepada tindakan mengingat dan mengajarkan. Tuhan mengizinkan kaum pria untuk bisa berpartisipasi dengan-Nya dalam melaksanakan kehendak-Nya. Bagian kaum pria sebagai imam bukan hanya duduk dan hanya melihat Tuhan bekerja, tetapi mau taat mengikuti teladan Tuhan Yesus yang setia sampai mati di kayu salib, untuk memberikan keselamatan buat kita sebagai umat pilihan-Nya dan karena Tuhan tidak pernah salah dalam memberikan perintah, tidak ada kata rugi atau sia-sia untuk setiap ketaatan kepada Tuhan, sebab ’’dalam tiap jerih payah ada keuntungan’’ (Amsal 14:23). Para kaum pria yang diberkati Tuhan, janganlah kita melayani Tuhan memiliki ambisi ingin dihormati dan dihargai, tetapi kejarlah karakter seorang hamba yaitu rendah hati, tekun, setia dan taat, maka Tuhan menilai dan saatnya promosi dari Tuhan pasti akan datang dengan sendirinya,’’ sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim; direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikanNya yang lain’’ (Mazmur 75:7). 37
PRIA BIJAKSANA
Bukti yang Kedua adalah melakukan, artinya kita sebagai Imam dalam keluarga mempraktikkan perintah Tuhan. Ketaatan kepada Firman Tuhan adalah sebuah ekspresi atau wujud kita mengasihi Tuhan. Kasih kepada Tuhan menghasilkan ketaatan kepada perintah Tuhan, yang terwujud nyata melalui pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Kasih yang dinyatakan dalam ketaatan akan Firman Tuhan ini akan mengubahkan kaum pria dari hari ke hari sehingga kaum pria semakin serupa dengan gambaran Kristus. Inilah upah dari ketaatan yang didasari oleh kasih yang menyatakan bahwa kehadiran Tuhan akan semakin dinyatakan melalui kehidupan kita. Kasih adalah sebuah motivasi yang kuat. Misalkan dalam sebuah keluarga, kasih orang tua mendorong mereka untuk mau menjaga, merawat, menasihati, bekerja keras bahkan berkorban bagi anak-anak mereka , kasihlah yang menjadi alasan Tuhan menjadi manusia dan mengorbankan nyawa-Nya bagi kita (Yoh. 3:16). Tuhan tahu bahwa apa pun yang kaum pria PKP lakukan tidak akan bisa menggantikan atau membayar kembali kasih-Nya yang Kaum pria terima. Maka, marilah kaum pria semakin berkobar mengasihi Tuhan dan Firman-Nya dalam kehidupan kaum pria sehari-hari. Kesimpulan : Motivasi melayani Tuhan adalah ekspresi kasih. Namun kita juga harus berhati-hati dalam pelayanan, jangan sampai kita menyampaikan kebenaran injil dengan motivasi atau ambisi yang tidak benar,’’ sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani di hadapan Allah dan manusia’’ (Kis 24: 16). Dipercaya Tuhan untuk dapat melayani-Nya dalam anugerah, maka segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan saja.’’ ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil’’ (Yohanes 3 : 30). AMIN
38
PRIA BIJAKSANA
Maret 2024 – Minggu Keempat Ketaatan Penuh Kejadian 7:1-10 Hidup dalam ketaatan tidak mudah untuk dilakukan, sebaliknya hidup dalam ketidaktaatan adalah mudah, ketika kita mendapat perintah dari Tuhan untuk melakukan sesuatu. Sering kali yang terjadi adalah banyaknya pertimbangan untuk menaatinya, terlebih jika perintah Tuhan sepertinya terlalu sulit dan rumit untuk dilakukan. Tetapi firman Tuhan berkata dalam Lukas 16 :10 Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkaraperkara besar. Dan barang siapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Kisah Nuh sebagai Imam dalam keluarga adalah kisah yang sangat terkenal di mana Nuh memiliki ketaatannya yang luar biasa kepada perintah Tuhan. Kejadian 7:5 menyatakan hal ini, yang juga dinyatakan sebelumnya dalam Kejadian 6:22. Nuh sebagai Imam dalam keluarga sangat bertanggungjawab melakukan dengan tepat semua yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Itu berarti, Nuh sebagai Imam sejati dan tanpa alasan dan tanpa protes taat melakukan perintah Tuhan untuk menyiapkan sebuah bahtera dan isinya, termasuk keluarganya. Nuh sebagai Imam percaya akan apa yang Tuhan katakan, yaitu Tuhan akan menurunkan air bah dan hanya Nuh sebagai Imam beserta keluarganya dan yang ada di dalam bahtera, yang akan selamat. Padahal, jika kita melihat, tantangan dalam keluarga Nuh untuk percaya dan taat tidaklah mudah. Pertama, perintah Tuhan hampir di luar pemikiran manusia karena Nuh sebagai imam dalam keluarga harus membuat bahtera yang 39
PRIA BIJAKSANA
sangat besar, karena air bah akan datang. Apakah Iman sejalan dengan nalar? Tentu saja tidak, tetapi Iman sejati sejalan dengan nalar (Roma 10:17) Tentu saja, agar dapat bernalar dengan benar, maka kaum pria membutuhkan informasi yang akurat, yaitu bukan sikap asal percaya, melainkan sesuatu yang telah kaum pria pikirkan baik-baik dan menghasilkan kepercayaan akan Allah dan FirmanNya, yang sejalan dengan nalar. Mutu iman kaum pria akan sangat bergantung pada apa yang kaum pria dengar atau seberapa akurat informasi yang kaum pria masukkan ke dalam pikiran. Tepatlah kata-kata Firman Tuhan bahwa ’’Iman timbul karena hal-hal yang didengar, tetapi sebaliknya, dikatakan bahwa kaum pria sebagai imam dalam keluarga harus ’’memastikan segala sesuatu’’ atau menguji apa yang kaum pria dengar sebelum mempercayainya ( 1 Tes 5 : 21) Kedua, tidak ada yang percaya akan berita yang diterima keluarga Nuh dari Tuhan. Kaum pria yang diberkati Tuhan, tidak ada yang percaya akan berita yang diterima keluarga Nuh dari Tuhan, selain dari keluarga dekatnya sendiri. Sehingga Nuh dan keluarga merasa sendirian menjalani ketaatannya. Tetapi semuanya dilalui dengan ketaatan dan percaya kepada Tuhan, dan terbukti Tuhan tidak sedang berbohong dan tidak mengecewakannya. Di dalam dunia ini, kaum pria terkadang menghadapi tantangan seperti Nuh. Kaum pria ditantang untuk taat kepada Tuhan, tetapi nampaknya ketaatan itu begitu sulit dan masuk akal dalam hitunghitungan dan pemikiran kaum pria. Seakan-akan, ketaatan itu hanya menghasilkan kerugian semata. Apalagi jika kita sebagai imam melihat sekeliling kita yang tidak mendukung hal tersebut. Kaum pria merasa sendirian dan mulai ragu untuk taat dan percaya kepada Tuhan. Tetapi, teladan Nuh ini menjadi contoh bagi diri kita sebagai imam. Tuhan bukanlah ingin mencelakakan kaum pria dengan meminta kaum pria untuk taat kepada-Nya. Kadang, 40
PRIA BIJAKSANA
memang ketaatan bisa mendatangkan sesuatu yang menurut pandangan manusia adalah kerugian. Tetapi pada akhirnya, Tuhan menunjukkan bahwa perintah-Nya tidaklah mendatangkan celaka tetapi kebaikan, bagi kehidupan orang percaya. Demikian juga, kasih yang menjadi alasan Tuhan menjadi manusia dan mengorbankan nyawa-Nya bagi kita sebagai kaum pria (Yoh. 3:16). Tuhan tahu bahwa apa pun yang kaum pria lakukan tidak akan bisa menggantikan atau membayar kembali kasih-Nya yang kaum pria terima. Maka, marilah kita sebagai kaum pria semakin berkobar mengasihi Tuhan dan Firman-Nya dalam kehidupan kita seharihari. Ketiga, Ketaatan Nuh dan keluarga mendatangkan berkat. Janji pemeliharaan Tuhan juga bagi kaum pria yang hidup di akhir zaman ini, yaitu bagi mereka yang tetap mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati seperti Kaleb (Yosua 14:14). Tuhan Yesus berkata, ’’Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu’’ (Matius 6 :33). Karena itu tetaplah taat kepada perintah Tuhan dan firman-Nya yang tidak berubah itu, janji pemeliharaan Allah juga menjadi milik kaum pria sampai kaum pria tiba di tanah Kanaan sorgawi, yaitu sorga yang kekal. Saat kita berada di dalam situasi yang sulit, terkadang Tuhan memberikan jawaban doa yang berbeda dengan keinginan atau rencana kita. Belajarlah untuk lebih taat kepada apa yang Tuhan sampaikan. Manusia cenderung untuk melihat sesuatu dari satu sisi, tetapi Tuhan melihat secara utuh, ia ingin agar rencana-Nya yang besar dapat tergenapi secara menyeluruh dalam hidup kita. Kaum pria yang diberkati Tuhan, sebuah ketaatan menurut Rasul Yohanes dalam suratnya menegaskan; ‘’Barang siapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup’’ (1 Yohanes 2:6). Kehidupan keseharian kita harus 41
PRIA BIJAKSANA
meneladani Kristus. Hidup meneladani Kristus berarti: memiliki hati seperti hati-Nya yang dipenuhi belas kasihan; berpikir seperti Kristus, sebagaimana Rasul Paulus berkata, tetapi kami memiliki pikiran Kristus. Kita mempraktikkan kasih sama seperti Kristus mengasihi kaum pria dan keluarga, dan selama Tuhan mengizinkan kita hidup dan kuat gunakanlah kesempatan dan kepercayaan itu sebaiknya mungkin. Jangan pernah sia-siakan. Kesimpulan Ketaatan penuh adalah mendatangkan berkat. Nuh adalah salah satu kaum pria yang luar biasa, yang akan menjadi contoh baik dapat menolong kita saat ini, Nuh meninggalkan zona nyamannya dengarkan perintah Tuhan dan meski dirinya sendiri sedang dalam kesulitan. Tetapi Nuh tetap melangkah maju dalam menjalankan tugasnya, bahkan mampu membawa keluarga mendengarkan perintah Tuhan, dan pada akhirnya Nuh dan keluarga memperoleh keselamatan. Ketaatan adalah kunci untuk mengubah situasi buruk menjadi berkat! Tuhan Yesus memberkati!
42
PRIA BIJAKSANA
APRIL 2024 – Minggu Pertama ANAK DOMBA ALLAH Yohenes 1:29 Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan, pembacaan Firman Tuhan saat berbicara tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah. Mengapa Yesus disebut sebagai anak Domba Allah? Pembacaan kita Yohanes 1:29 memberi jawaban yang pasti bagi kita, Yesus disebut Anak Domba Allah karena Ia memberikan Diri-Nya sebagai korban penebusan dosa. Roma 3:23 berkata “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Karena Dosa itu Yesus mengorbankan dirinya di kayu salib sebab jika tidak demikian makan semua manusia yang berdosa menuju ke alam maut bukan kekehidupan kekal bersama Tuhan. Roma 6:23 berkata “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”. Oleh sebab itu bersyukurlah karena kita punya Tuhan Yesus sebagai anak domba Allah yang menghapus dosa dunia sehingga kita yang percaya menerima jaminan hidup kekal. ANAK DOMBA ALLAH. Apa yang harus kita lakukan saat kita percaya bahwa Yesus adalah anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia? BERSAKSI TENTANG YESUS ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA (29,36) Ayat 29 berkata “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan kalau memperhatikan dari ayat 19-28 di sana Yohanes memberi kesaksian kepada para iman dan 43
PRIA BIJAKSANA
orang-orang Lewi tentang dirinya bahwa dia bukan Mesias. Dalam hal ini kesaksian Yohanes itu benar. Menarik bahwa masuk pada Ayat 29 saat Yohanes melihat Yesus datang kepadanya ia mulai bersaksi kepada orang lain bahwa Yesus adalah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Istilah anak domba dalam Perjanjian Lama itu menjelaskan tentang seorang hamba yang menderita di gambarkan seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian. Yesaya 53:7 berkata “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.” Dalam ayat ini anak domba yang dimasutkan adalah gambaran pengobanan seorang hamba yang taat. Menarik bahwa dalam Perjanjian Baru injil Yohanes 1:29 juga menggunakan istilah Anak Domba Allah bagi Yesus. Hal ini mau menjelaskan saat Yesus disebut sebagai anak domba Allah ini berbicara tentang pengorbanan Tuhan Yesus yang digambarkan seperti anak domba di bawah ke pembantaian. Dan gambaran ini dinyatakan saat Tuhan Yesus mengorbankan dirinya dikayu salib untuk menghapus dosa dunia. Kata dunia dalam ayat ini menggunakan kata “Kosmos” dari bahasa Yunani yang berarti dunia, alam semesta atau juga bisa diartikan pendudk dunia. Jadi karya penebusan dosa yang dikerjakan Tuhan Yesus di kayu salib berluku untuk dunia secara khusus untuk setiap orang yang tinggal di dalam dunia, tanpa melihat latar belakan kehidupanya seperti apa, saat terima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat ada jaminan keselamat dari karya penebusan dosa itu. Yohanes 3:16 berkata “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” 44
PRIA BIJAKSANA
Itu sebabnya dalam ayat 29 ini saat Yohanes melihat Yesus ia bersaksi bahwa Yesus adalah anak domba Allah yang mengahapus dosa dunia. Dan menarik bahwa saat Yohanes Pembabtis bersaksi tentang Yesus anak domba Allah yang menghapus dosa dunia pada saat itu dalam ayat ini karya penebusan dosa itu belum terjadi tepi Yohanes sudah bersaksi bahwa Yesus yang datang kepadanya adalah anak domba Allah yang akan menghapus dosa dunia. Ini kesaksian yang luar biasa yang perluh kita lakukan bersama-sama, dan belajar dari Yohanes saat kita bersaksi tentang kebenaran bahwa Yesus adalah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia maka pastikan bahwa? Pertama “Kita mengenal Tuhan Yesus dengan benar saat bersaksi” Dalam ayat 31 berkata “Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." Dalam ayat ini Yohanes mengakui mula-mula tidak mengenal Dia, kata Dia yang dimasudkan dalam ayat ini adalah Tuhan Yesus. Tapi saat Yohanes mengenal bahwa Yesus yang datang kepadanya anak domba Allah yang menghapus dosa dunia ayat 36 Yohanes kembali bersaksi “Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah.!" Ini kesakisan Yohanes tentang Tuhan Yesus, dan kesaksian ini yang telah memberanikan dua orang muridnya mengambil keputusan untuk mengikut Yesus. Dalam ayat 37 disana dikatakan “Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.” Andai saja Yohanes Pembaptis berdiam diri tidak bersaksi tentang kebenaran yang ia ketahui dalam pengenalanya tentang Tuhan Yesus pada waktu itu, dua murid itu tidak akan mungkin mengetahui kebenaran dan mengambil kepusan untuk ikut Tuhan. Tapi Karena Yohanes berani 45
PRIA BIJAKSANA
bersaksi tentang kebenaran Yesus penebus dosa, Tuhan pakai kesaksianya untuk membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan Yesus. Hal ini mau mengajarkan kita bersama kaum pria yang dikasihi Tuhan saat kita tahu kebenaran Tentang Tuhan Yesus yang kita kenal sebagi penebus dosa kita, maka saksikanlah itu kepada orang lain, sebab Tuhan bisa pake kesakisan kita untuk membawah orang lain mengambil keputusan mengikut Tuhan Yesus. Itu bagian yang pertama saat kita bersaksi tentang Tuhan Yesus pastikan kita mengenal Tuhan Yesus dengan benar. tetapi bagian yang dua adalah saat kita menyanpaikan kesaksian maka pastikan? Kedua “Kita percaya kebenaran tentang Tuhan Yesus saat bersaksi” Kaum Pria yang dikasihi oleh Tuhan dalam konteks ayat ini Yohanes pembaptis percaya pada Tuhan Yesus, sebagai anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (ayat 29,36). Kepercayaan ini dibangun atas kebenaran Firman Tuhan, ayat 33 disana dikatakan “...tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." dalam ayat ini Yohanes telah melihat Yesus, Roh Kudus turun dan tinggal atas-Nya. Itu sebabnya Yohanes percaya bahwa Yesus adalah anak Allah atau juga disebut anak domba Allah yang menghapus dosa dunia karena kebanaran firman Allah sesuai seperti yang disampaikan kepadanya. Dalam pembacaan kita ini Yohanes tidak hanya percaya saja tetapi berani bersaksi tentang imannya kepada orang lain bahwa: - Yesus adalah anak domba Allah (29,36) - Yesus adalah anak Allah (34) - Yesus adalah Mesias (40-41) 46
PRIA BIJAKSANA
Dan semua kebenaran ini bersumber dari Firman Allah yang diimani. Itu sebanya kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan disaat kita percaya bahwa Yesus adalah anak domba Allah, Yesus adalah anak Allah, Yesus adalah Mesias, maka bersaksilah tentang imanmu kepada Tuhan Yesus bagi orang lain, mulai dari keluarga kita. Kaum pria yang dikasih oleh Tuhan Firman Tuhan saat ini mengingatkan kita bersama-sama saat kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, apa yang harus kita lakukan? BERSAKSI TENTANG YESUS ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA DUNIA sampaikan kebenaran yang kita ketahui dan imani ini kepada orang lain, mulailah di keluarga kita, Amin. Tuhan Yesus memberkati.
47
PRIA BIJAKSANA
April 2024 – Minggu Kedua CINTA NYAWA KEHILANGAN NYAWA Yohanes 12:25 Semua orang tentu mencintai nyawanya dibanding kehilangan nyawa, karena hidup adalah penting bagi manusia. Ada kalimat mengatakan: “Pilih harta atau nyawa?” Tentu setiap orang akan memilih nyawa dibandingkan harta. Karena harta masih dapat dicari, nyawa hanya satu dan tidak ada gantinya. Manusia pada umumnya takut untuk mati, sehingga orang sakit berusaha mencari obat untuk sembuh bukan cari obat untuk mati. Tetapi berbeda dengan firman Tuhan ini, Tuhan Yesus mengatakan: Barang siapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Yohanes 12:25. Melihat dari teks Firman ini, tema khotbah kita mengatakan: CINTA NYAWA, KEHILANGAN NYAWA. Mari kita belajar bersama-sama. Pernyataan Tuhan Yesus cinta mengajarkan kita bersama bahwa?
nyawa
kehilangan
nyawa
I. HIDUP INI SINGKAT (25) Dalam ayat 25 dikatakan “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya” dalam ayat ini Tuhan Yesus menegaskan bahwa hidup ini singkat sekalipun kita cinta nyawa kita tapi suatu saat pasti akan kehilangan nyawa. Itu sebabnya saat kita masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan harus gunakan kesempatan hidup ini dengan sebaik-baiknya untuk berani berkorban bagi Tuhan selama Tuhan masih memberi kesempatan hidup untuk kita. 48
PRIA BIJAKSANA
Berbicara tentang berkorban dan pengorbanan, kaum pria memiliki kemampuan untuk melakukannya. Kaum pria biasanya berkorban untuk orang yang dikasihinya bahkan untuk mendapatkan apa yang diingininya. Lalu bagaimana berkorban untuk Tuhan? Apa yang dapat dikorbankan untuk Tuhan? Berkorban dalam hal apa untuk Tuhan? Pemazmur mengatakan: Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Mazmur 121:2. Tuhan adalah pencipta dan itu berarti Tuhanlah yang punya segalanya. Bukan hanya langit dan bumi yang dijadikan-Nya tetapi manusia juga dijadikan-Nya. Satu tujuan penciptaan manusia adalah menyenangkan Tuhan. Sama halnya berkorban untuk seseorang yang dikasihi, demikian pun berkorban untuk Tuhan. Mengasihi Tuhan, berarti mampu berkorban untuk Tuhan. Kasih kepada Tuhan harus ada dalam diri, karena kasih itulah yang memampukan untuk berkorban. Kasih kepada Tuhan dapat terjadi jika seseorang telah percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Teks firman Tuhan dalam Yohanes 12:25: “Barang siapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya” memperhatikan teks ini, Tuhan Yesus sedang berbicara kepada kedua murid-Nya. Untuk menjadi pengikut Yesus, untuk menjadi murid Yesus, ada pengorbanan di dalamnya selama masih diberi kesempatan hidup. Jika mencintai nyawa maka berat untuk menjadi pengikut Yesus, karena mengikut Yesus nyawa/hidup di dunia ini bukan yang utama. Mengikut Yesus berarti mencintai-Nya lebih dari nyawa. Mengikut Yesus berarti rela mati untuk Kristus. Dan murid-murid Yesus, ketika Yesus terangkat ke sorga, mereka melayani sampai taruhan nyawa dalam pelayanan pemberitaan Injil yang mereka lakukan. Berkorban membuktikan iman kepada Tuhan bukan untuk mencari keselamatan. Pengorbanan bukti dari kasih kepada Tuhan.
49
PRIA BIJAKSANA
Kaum Pria yang diberkati Tuhan, setiap kita yang telah percaya kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan, sesungguhnya berkorban untuk Tuhan bukanlah hal yang sulit atau terlalu sukar untuk kita lakukan. Salah satu pengorbanan yang dapat kita lakukan sebagai bukti kasih kita kepada Tuhan adalah memberikan waktu buat Tuhan. Satu hari kita punya waktu untuk Tuhan, satu minggu kita punya waktu untuk datang beribadah kepada Tuhan. Setiap waktu kita dapat berbicara tentang kebaikan Tuhan bukan berbicara tentang keburukan orang. Itu salah satu yang dapat kita lakukan buat Tuhan. Apakah mencucurkan darah atau mengancam nyawa? Tidak sama sekali. Hanya kita perlu memiliki hati yang mau melakukannya. Hati yang mau melakukan pengorbanan itu adalah hati yang terdorong karena kasih kepada Tuhan. Ingatlah bahwa hidup ini singkat berani berkorban untuk Tuhan selagi Ia masih beri kesempatan hidup. Itu bagian yang pertama, cinta nyawa kehilangan nyawa mengajarkan kita bersama bahwa hidup ini singkat gunakan kesempatan hidupmu untuk berkorban bagi Tuhan. Tetapi bagian yang kedua pernyataan Tuhan cinta nyawa kehilangan nyawa mengajarkan kita bersama bahwa? II. HIDUP KEKAL ITU PASTI (25) Dalam ayat 25b di sana dikatakan “barang siapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.” Dalam ayat ini Tuhan Yesus menegaskan kepada mereka yang percaya sungguh-sungguh yang lebih mementingkan Tuhan dari pada kesenangan pribadi mereka akan memperoleh hidup kekal yang diberikan oleh Tuhan suatu saat nanti saat. Hidup kekal yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah hidup abadi bersamasama dengan Tuhan sang pemberi hidup kekal itu. 50
PRIA BIJAKSANA
Kaum pria yang dikasih Tuhan, ingatlah bahwa hidup manusia di dunia hanya sementara. Bahkan tidak ada satu manusia pun yang tahu sampai berapa lama umur hidupnya di dunia. Namun manusia begitu sulit membuka hati mencari dan menerima Tuhan sumber pemberi hidup dan penentu hidup manusia. Tetapi satu hal yang pasti bagi setiap orang yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, ada jaminan hidup yang kekal dari Tuhan. Mengetahui bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas hidup manusia dan manusia hidup hanya sementara di dunia, maka seharusnya tujuan hidup manusia adalah mencari Tuhan untuk hidup yang kekal bersama dengan Tuhan di surga. Kaum Pria yang diberkati Tuhan, kita sebagai umat-umat Tuhan yang percaya kepada-Nya, percaya bahwa hidup kita berasal dari Tuhan, dan percaya akan kehidupan kekal yang disediakan Allah bagi yang percaya kepada-Nya. Seperti tertulis dalam Yohanes 3:16: “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Mari bangun kehidupan rohani kita untuk senantiasa mengutamakan Tuhan. Memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, bukankah kita sedang memelihara nyawa kita di dalam Tuhan? Jika mencintai nyawa kita di dunia, kita akan mencari kesenangan di dunia untuk menyenangkan diri kita, namun menyenangkan Tuhan berlawanan dengan kesenangan yang ditawarkan dunia. Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan sering kali kita lebih cinta pada diri kita dari pada kepada Tuhan sang pemberi hidup, kita sering lalai membangun hubungan yang intim dengan Tuhan dalam ibadah kita, dalam pelayanan kita, dalam pengenalan kita secara pribadi dengan Tuhan, banyak yang lebih suka berjalan dalam kegelapan menolak kebenaran bahwa Yesus adalah terang yang menuntun setiap orang kepada ke kehidupan kekal (ayat 35-36). Tapi Firman
51
PRIA BIJAKSANA
Tuhan saat ini ingatkan kita bersama bahwa hidup kekal itu pasti didalam Kristus bagi setiap orang yang percaya. Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan cinta nyawa, kehilangan nyawa, pernyataan Tuhan Yesus ini mengajarkan kita dua hal: I. II.
Hidup ini singkat, oleh sebab itu jadi berkat berani berkorban untuk Tuhan Hidup kekal itu pasti, bagi kita yang percaya. Amin
Tuhan Yesus memberkati.
52
PRIA BIJAKSANA
April 2024 – Minggu Ketiga DISALIB DIANTARA PENJAHAT Lukas 23:33-43 Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan, memperhatikan konteks ayat ini berbicara tentang penyaliban Tuhan Yesus; ayat 33 di sana dikatakan Tuhan Yesus disalibkan diantar dua penjahat. Dan menarik bahwa pada saat ini kita yang berkumpul di tempat ini adalah orang-orang yang memilih percaya kepada Tuhan Yesus yang disalibkan diantar penjahat itu, ditengah-tengah banyaknya orang yang menolok iman kita. itu sebanya pada saat ini kita akan belajar bersama-sama tentang Tuhan kita Yesus Kristus yang disalibkan di antara penjahat, supaya kita semakin dikuatkan mengikut Tuhan ditengah-tengah perbedaan keyakinan. “DISALIBKAN DIANTAR PENJAHAT” Mengapa kita percaya pada Tuhan Yesus yang disalib diantar penjahat? I. KARENA TUHAN YESUS YANG MENGAMPUN DOSA KITA (34)
DISALIBKAN
ITU
Pada ayat 34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya” Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan dalam ayat ini Yesus meminta Kepada Bapa untuk mengampuni mereka yang telah menyalibkan Dia diantar penjahat, sehingga Yesus berkata “Bapa Ampunilah mereka” (34). Menarik dalam ayat ini kata ampunilah terucap dari Tuhan Yesus saat semuanya tidak sedang baik-baik saja, secara manusia Ia sedang merasakan sakit. Ayat alkitab menjelaskan Tuhan Yesus pada waktu itu: 53
PRIA BIJAKSANA
1. Diolok-olok (dipermainkan) dan dipukuli (Luk 22:63-64) 2. Dihujat dengan ucapan mereka (Luk 22:65) bahkan 3. Di salib (Luk 23:33) Ini merupakan rentetan peristiwa yg menyakitkan yang dialami oleh Tuhan Yesus, tapi menarik bahwa justru di saat rasa sakit itu masih ada Tuhan Yesus berkata “Bapa Ampunilah mereka. Kata ampunilah dari kata “Aphiemi” dalam bahasa Yunani yang bertarti “melepaskan, memaafkan, mengampuni” . Jadi dalam ayat ini bukan hanya sekedar memaafkan di bibir saja tetapi melepaskan semua kesalahan yang pernah dilakukan orang lain yang menyakitkan dan mengampuni mereka. Itu sebabnya saat Tuhan Yesus berkata ampunilah mereka ini benar-benar dilakukan oleh Tuhan Yesus melepaskan memberi pengampunan itu bagi mereka yang menyakiti Dia, dan itu dilakukan di saat Tuhan Yesus masih merasakan sakit di atas kayu salib, bahkan disaat pengampunan itu diberikan kepada mereka masih ada ejekan (ayat 35), masih ada olok-olokan (ayat 36-38). Tapi kata ampunilah mereka yang keluar dari ucapan Tuhan Yesus tidak berubah. Ia mengampuni : a. Orang banyak yang berteriak salibkan Dia (35) b. Pemimpin-pemimpin yg mengejek Dia (35) c. Prajurit-prajurit yang mengolok-olokkan Dia (36) Tuhan Yesus tetap mengampuni mereka. Hal ini juga mengajarkan kita bersama sering kali kita dipertemukan dengan orang-orang yang membuat kita saki hati, dengan perbuatan mereka, dengan perkataan mereka. Tapi Tuhan Yesus yang disalibkan diantar penjahat itu mengajarkan kita untuk saling mengampuni dalam kehidupan berkeluarga sering kali ada gesekan suami dengan istri, orang tua dengan anak, gesekan dengan tetangga, dikantor bahkan 54
PRIA BIJAKSANA
mungkin dengan teman sepelayanan. Tuhan Yesus ajarkan kita lepaskan kemarahan dari hidupmu, lepaskan kebencian itu dari hidupmu, ampunilah mereka. Itu bagian yang pertama kita percaya pada Tuhan Yesus yang disalibkan diantar penjahat itu, karena Ia mengampuni dosa kita. Tapi bagian yang kedua kita percaya kepada Tuhan Yesus yang disalibkan diantar penjahat itu? II. KARENA TUHAN YESUS YG DISALIKAN ITU MEMBERI KEPASTIAN KESELAMATAN (43) Kaum pria yang dikasihi Tuhan dalam ayat 43 Tuhan Yesus berkata kepada salah satu penjahat yang disalibkan itu "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersamasama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk 23:43 ITB) Pernyataan “hari ini engkau bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” adalah jaminan keselamatan yang deberikan kepada salah seorang penjahat yang disalibkan itu. Kita tahu bersama ada dua orang penjahat yang disalibkan bersama Tuhan Yesus waktu itu. Satu orang penjahat menghujat Dia ayat 39 berkata seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan Penjahat ini cara pandangnya seperti pemimpin-pemimpin Yahudi yang mengejek Dia, orang banyak yg berteriak salibkan Dia, dan prajurit-prajurik yg mengolok-olok Dia (ayat 35-36). Itu sebabnya satu orang penjahat yang lain yang bersama-sama terpaku dikayu salib itu menegor penjahat yang menghujat itu ayat 40-41 di sana tertulis “Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang 55
PRIA BIJAKSANA
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Menarik bahwa teguran yang disampaikan kepada penjahat yang menghujat Tuhan Yesus pada waktu itu didasari, Takut kepada Allah (40) dan sadar diri bahwa mereka layak disalib (41) Itu sebabnya seteh menegur penjahat yang menghujat Tuhan Yesus ia berkata “ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (42). Kaum pria yang dikasihi Tuhan ini adalah ungkapan iman. Penjahat ini percaya suatu saat Yesus akan datang sebagai Raja. Dan respon Tuhan Yesus melihat dan mendengar perkataan salah seorang penjahat itu: “..sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (43) Ini adalah jaminan keselamatan dari Tuhan Yesus untuk salah seorang penjahat yg disalib itu. Lalu apa yg dilakukan oleh penjahat itu sehingga Tuhan Yesus member jaminan keselamatan itu? Ayat Alkitab menjelaskan salah satu penjahat itu percaya Yesus sunggusungguh, hal itu dibuktikan salah satu penjalhat itu takut akan Allah, sadar diri ia berdosa layak untuk dihukum dan percaya bahwa Yesus akan datang sebagai Raja. Di saat? - Orang banyak berteriak salibkan Dia (23) - Pempin-pempin mengejek Dia (35) - Prajurit-prajurit mengolok-olok Dia (35) - Penjahat yg lain menghujat Dia (39) Penjahat ini memilih PERCAYA YESUS sungguh-sungguh didetikdetik ia mengahiri hidupnya dikayu salib. Itu sebabnya Tuhan Yesus member jaminan keselamatan engkau bersama-sama dengan Aku. 56
PRIA BIJAKSANA
Hal ini juga mengingatnkan kita bersama-sama kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan bahwa Tuhan Yesus juga beri jaminan keselamatan itu buat kita yang percaya Yesus sungguh-sungguh sampai akhir hidup kita. “Disalib diantara penjahat”. Mengapa kita harus percaya pada Tuhan Yesus yang disalib diantara penjahat? I. II.
Karena Tuhan Yesus Yang Disalikan Itu Mengampuni Dosa Kita Karena Tuhan Yesus Yang Disalikan Itu Memberi Kepastian Keselamatan
Amin. Tuhan Yesus Memberkati.
57
PRIA BIJAKSANA
April 2024 – Minggu Keempat YESUS SUDAH BANGKIT Matius 28:-10 Kaum Pria yang diberkati oleh Tuhan, pembacaan kita saat ini berbicara tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Injil Matius 28:1 di sana dijelaskan “Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok ke kubur Yesus.” Dan di saat yang sama Alkitab menjelaskan pada waktu itu terjadi gempa bumi yang hebat lalu seorang malaikat Tuhan turun dari langit menggulingkan batu itu, wajahnya bercahaya pakainya putih seperti salju. Itu sebabnya alkitab menjelaskan para tentara romawi yang menjaga kubur Yesus sangat ketakutan, bahkan perempuan-perempuan itu juga ketakutan. Tatapi yang menarik adalah malaikat Tuhan berkata kepada perempuan-perempuan itu jangan takut, sebab kabar yang disampaikan kepada mereka bukan lagi kabar dukacita tapi kabar kemanangan yang harus direspon dengan sukacita bahwa Yesus sudah bangkit. Itu sebabnya di hari peringatan kebangkitan Kristus ini mari bersukacita sebab Tuhan kita bangkit. YESUS SUDAH BANGKIT Mengapa Kita Bersukacita Di Peringatan Kebangkitan Tuhan Yesus Ini? I. KARENA KEBANGKITAN YESUS MEMBUKTIKAN ALLAH MENEPATI JANJINYA (ayat 6) Dalam ayat 6 dikatakan “Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring”
58
PRIA BIJAKSANA
Kaum pria yang dikasihi Tuhan, dalam ayat ini malaikat Tuhan pada waktu itu menjelaskan kepada Maria Makdalena dan maria yang lain (ayat 1) yang saat itu ke kubur Yesus, berkata bahwa Yesus yang kamu cari tidak ada di sini “Ia telah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya.” Kaum pria yang dikasihi Tuhan, kata “sama seperti yang telah dikatakan-Nya” jika direnungkan sejenak ini berarti bahwa sebelum peristiwa kebangkitan itu terjadi, sudah ada pesan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya tentang kebangkitan-Nya. Mari kita lihat sebelum peristiwa kebangkitan di injil Matius pasal 28 ini, rupanya Matius 20:18-19 Tuhan Yesus sudah berkata “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Dalam ayat ini Tuhan Yesus sudah menjelaskan kepada para muridNya, bahwa Ia akan dihukum mati dengan cara disalibkan tapi pada hari yang ketiga Ia akan bangkit. Itu sebabnya saat para wanita itu datang ke kubur Yesus malaikat Tuhan itu menjelaskan kembali bahwa Yesus yang mereka cari Sudah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya sebelum peristiwa salib itu terjadi. Jadi peristiwa kebangkitan adalah bagian dari rencana Allah yang sudah dijanjikan dan melalui peristiwa kebangkitan ini mau mengajarkan kepada kita semua bahwa “Kebangkitan Kristus adalah bukti Allah menepati janji-Nya” Peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus bukanlah peristiwa yang tiba-tiba terjadi tapi peristiwa ini adalah bagian dari rancangan Allah untuk karya Keselamatan. 59
PRIA BIJAKSANA
Paulus berkata “Andai kata Kristus tidak dibangkitkan sia-sialah kepercayaan kamu” (1 Kor.15:14) Jadi kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan, ingatlah bahwa kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Allah kita adalah Allah yang menepati janji-Nya sehingga iman kita kepada-Nya tidak menjadi sia-sia. Kalau kita sejenak mengingat peristiwa sebelum kebangkitan itu terjadi. Diawali dari nubuatan tentang kedatangan Kristus yang juga ditepati oleh Allah. Yesaya 7:14 berkata “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Janji Allah ini disampaikan jauh sebelum hal itu terjadi, seorang perempuan mudah akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki, ini Janji Allah yang dinubuatkan dan janji itu ditepati dalam Matius 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung (Maria) dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.” Bahkan sebelum peristiwa Tuhan Yesus lahir di Betlehem Mikah 5:2 sudah dinubuatkan tempat kelahiran-Nya di Betlehem. Semua janji dari nubuatan seorang perempuan muda yang mengandung, melahirkan sampai peristiwa kebangkitan digenapi oleh Allah. Itu sebabnya peristiwa kebangkitan ini mengingatkan kita bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang menepati janji-Nya. Manusia terkadang ingkar janji, tapi Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang menepati janji-Nya dan kebangkitan-Nya adalah bukti Allah kita menepati janji-Nya. Kau pria yang dikasihi Tuhan, di tengah keterbatasan kita mari tetap belajar menepati janji karena Allah kita memberi teladan menepati janji-Nya. 60
PRIA BIJAKSANA
Itu bagian yang pertama “Kebangkitan Yesus membuktikan Allah menepati janji-Nya”. Tapi bagian yang kedua mengapa kita bersukacita di peringatan kebangkitan Tuhan Yesus ini? II. KARENA KEBANGKITAN YESUS MEMBUKTIKAN ALLAH TIDAK MENOPLAK UMAT-NYA YANG PERNAH JATUH (Ayat 7 band. Markus 16:7) Kaum pria yang dikasihi Tuhan dalam Matius 28:7 berkata “Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." Dalam ayat ini para wanita itu diberi tugas untuk bersaksi tentang kebangkitan Kristus kepada murid-murid-Nya. Menjadi menarik kalau kita bandingkan ayat ini dengan Markus 16:7 di sana dituliskan “Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada muridmurid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu." Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan, yang menarik bahwa dalam injil Markus ini secara khusus nama Petrus itu disebut. Mengapa ? kalau kita merenungkan sejenak sebelum peristiwa kebangkitan itu Petrus pernah menyangkal Yesus tiga kali, dengan mengutuk dan bersumpah ia berkata aku tidak mengenal Dia (Mat. 26:74). Namun menarik di saat peristiwa Tuhan Yesus bangkit, Injil Markus menuliskan secara khusus nama Petrus, supaya kabar kebangkitan itu juga disampaikan kepadanya. Kalau Tuhan mau pesan itu tidak usah disampaikan kepada Petrus sebab dia sudah mengutuk dan bersumpah tidak mengenal Tuhan Yesus. Tapi Firman Tuhan itu berkata sampaikan juga kepada Petrus bahwa Tuhan Yesus bangkit. 61
PRIA BIJAKSANA
Kebenaran ini mau menjelaskan kepada kita bersama-sama bahwa Tuhan Yesus tidak menolak umannya yang pernah jatuh asalkan kita mau kembali kepada Tuhan. Petrus itu sudah mengutuk dan bersumpah tidak mengenal Tuhan tapi saat ia menyesal dan mau kembali, Tuhan terima dia. Apa yang membuktikan Petrus menyesal dan benar-benar kembali kepada Tuhan. Alkitab menuliskan, Ia menangis menyesali perbuatannya karena sudah menyangkal Tuhan tiga kali (Markus 14:72), kemudian ia berlari ke kubur Tuhan tanpa rasa takut lagi saat ia tahu Yesus sudah bangkit (Luk. 24:12), bahkan bukan itu saja saat Tuhan Yesus berkata kepadanya apakah engkau mengasihi Aku, Petrus merespon dengan menjawab aku mengasihi Engkau (Yoh. 21:15-19) bahkan sampai akhir hidupnya ia rela mati disalib karena imannya kepada Tuhan Yesus. Kaum pria yang dikasihi Tuhan, sekotor apa pun masa lalu kita, ingat dimata Tuhan kita punya kesempatan yang sama untuk kembali asalkan kita benar-benar bertobat. Percayalah di saat kita kembali manusia mungkin menolak kita karena kesalahan dimasa lalu, tapi Tuhan tidak akan menolak umatnya yang benar-benar bertobat, sebab kebangkitan-Nya membuktikan kepada kita bahwa Allah tidak menolak umat-Nya yang pernah jatuh. Kaum pria yang dikasihi Tuhan. Percayalah Yesus Sudah Bangkit. Itu sebabnya kita bersukacita karena peristiwa kebangkitan itu membuktikan kepada kita: I. II.
ALLAH MENEPATI JANJINYA ALLAH TIDAK MENOLAK UMATNYA YG PERNAH JATUH
Amin. Tuhan Yesus memberkati. 62
PRIA BIJAKSANA
Mei 2024 – Minggu Pertama Ujian Keluarga Ayub 1:1-22 Pelaksanaan ujian dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan seseorang atau peserta didik. Ujian juga dijadikan sebagai alat evaluasi untuk menilai berapa jauh pengetahuan sudah dikuasai dan ketrampilan yang sudah diperoleh. Ujian dapat mendorong seseorang dalam kegiatan pembelajaran baik itu secara wawasan ataupun pengetahuan lainnya. Yang pertanyaannya adalah apakah ujian berguna bagi kehidupan kita? Menurut hemat saya jika sebelum ujian ada pemberitahuan maka kita bisa tenang karena ada waktu untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian tersebut. Bagaimana dengan ujian tanpa pemberitahuan? Bukankah dalam hidup ini banyak ujian dadakan yang terkadang membuat kita kaget dan tidak tahu mau berbuat apa. Mari kita memperhatikan ujian mendadak yang Ayub alami. Isi Ayub adalah seorang manusia rohani yang mempercayai Tuhan. Dia adalah seorang pria yang penuh doa, yang menjaga ketujuh putra dan tiga putrinya dalam doa, memohon kepada Tuhan untuk kesejahteraan rohani mereka. Dia adalah orang bijak yang telah diberkati oleh Tuhan dalam banyak hal, dan dia adalah pilar kesalehan rohani di antara rekan-rekannya. Suatu hari Tuhan mengizinkan iblis menguji kesetiaan Ayub kepada Tuhan dan imannya kepada Penciptanya, yang ia layani dengan penuh rasa takut. 63
PRIA BIJAKSANA
Berbagai bencana menimpa pria yang tertimpa musibah ini, termasuk kematian sepuluh anaknya dan hilangnya seluruh harta bendanya. Harta miliknya yang banyak dan keturunan yang sangat disayanginya semuanya direnggut dari Ayub dalam satu hari namun orang saleh ini tidak mengutuk Tuhan, meskipun hatinya patah. Pria yang tertimpa musibah ini tidak mengutuk Tuhan seperti yang diramalkan oleh iblis. Ayub merobek bajunya karena kesedihan hatinya, mencukur kepalanya, sebagai tanda berkabung dan dilanda kekacauan batin. Dalam situasi itu Ayub berlutut ke tanah untuk menyembah Tuhan, dan berseru, berkata, "Dengan telanjang aku datang dari rahim ibuku, dengan telanjang aku akan kembali ke sana. Tuhan yang memberi, dan Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan." Iblis telah bertaruh bahwa Ayub akan mengutuk Tuhan ketika bencana hebat menimpanya, namun Ayub menyadari bahwa segala sesuatu yang dia miliki adalah anugerah dari Tuhan, dan mengakui bahwa Tuhan mempunyai hak untuk melimpahkan berkat dan menghapusnya. Ia mengakui bahwa Allah juga dibenarkan dalam membiarkan kejahatan menguasai hamba-hamba-Nya dan juga kebaikan. Pria yang berduka ini memahami bahwa semua yang dimilikinya adalah dari Tuhan, dan hilangnya harta benda serta anak-anak yang disayanginya tidak meniadakan kebaikan Tuhan. Ayub telah lama memahami bahwa kita dilahirkan ke dunia ini tanpa membawa apa-apa, dan ketika kita mati, kita juga meninggalkan dunia ini dengan tangan kosong. Dia telanjang ketika ibunya melahirkannya ke dunia, melalui banyak kesakitan dan penderitaan, dan ketika dia meninggal, dia juga akan telanjang – karena dari debu kita dijadikan dan menjadi debu kita semua akan kembali. Tanggapan Ayub terhadap kehilangannya yang tragis menunjukkan manusia yang sungguh luar biasa dengan iman yang 64
PRIA BIJAKSANA
sungguh luar biasa kepada Tuhan. Dia bereaksi terhadap kesengsaraannya dengan beribadah, dan terhadap kehilangannya yang menyedihkan dengan rasa hormat dan kerendahan hati. Ayub tidak mengutuk Tuhan, seperti prediksi iblis, dan meskipun menghadapi masalah dan kesakitan yang terus menerus, dia tetap beriman kepada Tuhan Allah.
Penutup Waktu keluarga kita menghadapi ujian, ingatlah kisah Ayub. Di sana kita menemukan kebenaran bahwa hidup suci, penyembahan yang saleh, dan rasa takut yang penuh hormat terhadap Tuhan bukanlah alat untuk mendapatkan berkat yang berlipat ganda, namun alat untuk menerima ujian melalui malam panjang yang penuh keraguan, kesedihan, dan kesengsaraan yang menyakitkan. Ujian dalam keluarga bertujuan supaya dalam kesulitan dalam kesakitan kita berpegang teguh pada Tuhan. Ujian dalam keluarga bertujuan supaya dalam kesusahan yang mendalam, kita semakin melekat erat pada Tuhan penyelamat kita. Kiranya sebagai kaum Pria kita siap mengulangi kata-kata yang keluar dari mulut Ayub ketika kita tidak mengetahui atau memahami mengapa ujian kesulitan dan bencana menerpa keluarga kita. Kiranya kaum Pria bisa menangis seperti Ayub, “dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke sana. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan.” Selamat menang dari ujian yang sedang dan akan kita hadapi. Keluarga menang gereja-Nya di pulihkan.
65
PRIA BIJAKSANA
Mei 2024 – Minggu Kedua IBADAH BAGI KELUARGA KRISTEN Yosua 24:14-15 Setiap hari ada pilihan, setiap hari kita harus memilih, memilih dengan tidak memberikan pilihan itu pun pilihan. Setiap hari, ketika kita bangun di pagi hari kita bisa memilih untuk berdoa dan berkata: Tuhan ini saya. Saya siapa menjalankan tugas-Mu hari ini. Saya hidup hari ini untuk melayani-Mu. Engkau adalah Tuhanku. Saya adalah pelayan-Mu. Pimpin aku, bimbing aku, arahkan aku sesuka hati-Mu.” Bayangkan apa yang terjadi jika semua pria berdoa seperti ini dipagi hari. Saya bisa melihat narkoba tidak akan terjual lagi, perceraian akan hilang, tidak akan ada lagi perkawinan kedua akibat perceraiaan, semua dimulai dari pilihan dipagi hari. Kita semua membuat pilihan setiap hari. Tuhan berdaulat atas pilihan-pilihan ini, namun kita tetap sangat bertanggung jawab atas pilihan-pilihan tersebut. Pilihan-pilihan lain mungkin juga jauh lebih dramatis seperti: apakah saya akan mengorbankan hari libur kerja saya untuk mempelajari firman Tuhan daripada menonton drama Korea, apakah saya bersedia melakukan perjalanan dan mungkin mati demi penyebaran Injil Kristus? Isi
Dan jika beribadah kepada TUHAN di matamu jahat, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah, apakah dewa-dewa yang disembah nenek moyangmu di daerah seberang sungai, atau dewa-dewa orang Amori yang negerinya kamu tinggal." Yosua sepertinya mengatakan ini dengan nada mengejek. Dia sudah bosan dengan ketidaktaatan mereka dan menyapa mereka dengan nada mengejek. Elia tampaknya memiliki nada 66
PRIA BIJAKSANA
yang sama dalam 1 Raja-raja 18:21, yang mengatakan, “'Dan Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata, “Berapa lama lagi kamu akan tertatih-tatih di antara dua pendapat yang berbeda? Jika Tuhan adalah Tuhan, ikutilah Dia; tetapi jika Baal, ikutilah dia.’ Dan orang-orang itu tidak menjawab sepatah kata pun.” Dia mulai dengan membahas bagaimana kita memutuskan kejahatan jika tidak berdasarkan Firman Tuhan? Saya dapat membayangkan salah satu orang Israel berpikir bahwa mengikuti Tuhan adalah kejahatan, tetapi bagaimana mereka sampai pada hal ini? Apakah mereka melihat bahwa tuhan-tuhan lain lebih hebat daripada Tuhan mereka sendiri? Perhatikan bahwa Yosua berjanji untuk melayani Tuhan sendiri sebelum dia berjanji untuk memimpin keluarganya. Tentu saja, Yosua tidak bisa memimpin keluarganya dalam melakukan apa yang benar kecuali dia sendiri yang melakukan apa yang benar. Ada prinsip penting bahwa untuk memimpin orang lain dengan benar, kita sendiri harus benar di hadapan Tuhan. Yosua di sini menunjukkan bahwa tanggung jawabnya yang paling penting mewakili kaum pria adalah menyelamatkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Penutup Kita menemukan prinsip itu di seluruh pengajaran Alkitab. Kepada para penatua di Efesus, Paulus menyatakan, “Perhatikanlah dirimu sendiri dan seluruh kawanan” lihat Kisah Para Rasul 20:28. “Perhatikan dirimu dan pengajarannya. Bertekunlah dalam hal ini, karena dengan berbuat demikian kamu akan menyelamatkan dirimu sendiri dan pendengarmu”, lihat 1 Timotius 4:16. Persekutuan Kaum Pria Bala Keselamatan di Indonesia saat ini kita semua diajak oleh Yosua untuk menjadi pemimpin terbaik bagi diri 67
PRIA BIJAKSANA
kita sebelum memimpin keluarga kita masing-masing. Kepemimpinan sejati dimulai dari keberhasilan memimpin diri sendiri, keberhasilan memimpin diri sendiri adalah jalan terbaik untuk membangun ibadah keluarga. Ketika hal itu terjadi barulah kita bisa berkata Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
68
PRIA BIJAKSANA
Mei 2024 – Minggu Ketiga KELUARGA YANG BERTEKUN 2 Raja-raja 4:1-7 Apa yang kita rasakan jika kita menghadapi penyakit yang rencana pengobatan sulit dan mahal sementara yang lain dengan mudah mendapatkan akses pengobatan? Apa yang kita rasakan jika kita diberhentikan dari pekerjaan sementara yang lain tetap bekerja? Yang menyebabkan rasa sakit bukan hanya penyakit dan hilangnya pekerjaan tetapi pertanyaan atas ketidakadilan hidup akan membawa kita dalam ruangan kesepian. Dalam 2 Raja-raja 4, kita membaca tentang seorang janda yang merasa kesepian dalam perjuangannya. Baginya, ini adalah masa ketidakpastian dan kelangkaan yang berbahaya. Dahulu kala, jika suami seorang perempuan meninggal, sering kali hal tersebut merupakan hukuman mati bagi sang janda. Rejeki dan penghasilannya mengering seiring meninggalnya suaminya. Berjuang karena kehilangan suami, terancam kehilangan penghasilan dan juga harapannya. Untuk bertahan hidup, kedua putranya yang masih hidup – satu-satunya sumber penghasilannya di masa depan – harus dijual sebagai budak untuk membayar hutang keluarganya! Namun, bahkan dalam “ketidakadaan” itu dia menemukan bahwa dia memiliki sesuatu. Elisa melakukan sesuatu yang sangat baik di sini. Dia mengambil tanggung jawab yang memberdayakan perempuan untuk juga mengambil tanggung jawab. Dia menanyakan dua pertanyaan padanya. Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Ini adalah dua pertanyaan penting untuk ditanyakan pada 69
PRIA BIJAKSANA
diri kita sendiri. Apa yang dapat saya lakukan untuk seseorang, dan apa yang dapat dilakukan orang tersebut untuk dirinya sendiri? Terlalu banyak orang yang hanya menanyakan pertanyaan pertama atau hanya menanyakan pertanyaan kedua. Jika kita hanya menanyakan pertanyaan pertama, kita sedang menciptakan ketergantungan. Jika kita hanya menanyakan pertanyaan kedua, artinya kita hanya berjalan berdasarkan kebutuhan sesama. Jadi, mari pertajam fokus dan lihat lebih dekat apa yang dapat diajarkan bagian ini kepada kita sebagai kaum pria Bala Keselamatan. Elisa selanjutnya menasihati janda meminta bantuan dari tetangganya, komunitas lokalnya. Keterlibatan komunitasnya sangat penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangannya. Itu adalah bahan utama. Saat ini kita cenderung memiliki pola kerja sendiri daripada bekerja sama dengan orang lain. Keluarga Kristen adalah bagian dari kerajaan-Nya dan Kerajaan itu hanya diwujudkan melalui kerja sama. Kemandirian pada akhirnya akan berakhir dengan kekurangan, sementara saling ketergantungan itu indah, sehat, dan melimpah. Tuhan memberi kita anugerah untuk saling menolong sehingga kita dapat berkolaborasi dan merasakan sukacita timbal balik dalam memberi dan menerima dalam tubuh Kristus. Kita membaca dalam teks bahwa tetangga dari janda dengan senang hati membantunya. Dikatakan bahwa anakanaknya terus membawakan wadahnya. Wanita ini diinstruksikan oleh pertanyaan Elisa untuk pergi dan memeriksa “KEKURANGAN” nya. Adalah mudah untuk melakukan memeriksa rumah ketika kita berkelimpahan. Rumah yang berkelimpahan membuat perasaan aman ketika kita melakukan pemeriksaan. Ketika kita miliki terlalu sedikit, memeriksa bisa menjadi hal yang menyakitkan. Kita menghindarinya dan menundanya. Kita tidak suka diingatkan akan kekurangan kita. 70
PRIA BIJAKSANA
Namun dalam Kerajaan Allah, hal ini akan memberikan kekuatan ketika kita melakukannya karena dengan menyadari “KEKURANGAN” kita – kita menemukan bahwa ada hal-hal yang kita miliki yang dapat kita manfaatkan. Walaupun kelihatannya terlalu sedikit, namun bisa bermanfaat. Kisah ini mengajarkan kita bahwa ketika kita menggunakan apa yang kita miliki, hal itu dapat memberdayakan kita dan melepaskan kita dari kecemasan. Inilah gambaran dari KELUARGA KRISTEN DALAM KERAJAAN ALLAH yang berkelimpahan.
Mei 2024 – Minggu Keempat (Doa & Kesaksian)
71
PRIA BIJAKSANA
Juni 2024 – Minggu Pertama HATI YANG SALING MENGASIHI Maleakhi 4:1-6 Dalam kalender Bala Keselamatan setiap bulan Juni minggu kedua, gereja Bala Keselamatan melaksanakan “Hari Bapak” dimana anakanak diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan, perhatian, kasih dan doa kepada ayah masing-masing dan kepada semua bapak pada umumnya. Momen “Hari Bapak” merupakan momen dimana anak-anak kembali menunjukan kasih mereka kepada sang bapak, memperbaharui komitmen untuk mengasihi, menghormati bapak serta meminta pengampunan atas semua kesalahan yang mereka telah lakukan terhadap bapak mereka. Tentu bukan hanya seorang anak saja memanfaatkan momen penting ini, seorang bapak pun memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya kepada anakanaknya. Bahkan seringkali momen ini menjadi ajang perdamaian antara bapak dan anak yang sudah sekian lama berselisih paham dan tidak tegur sapa satu dengan yang lainnya, demikian juga bagi pasangan suami istri yang sudah lama berselisih bahkan berpisah memanfaatkan momen ini untuk berdamai atau rujuk kembali sehingga terbangun kembali hubungan saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Kaum pria yang diberkati Tuhan, kita tahu bersama bahwa sepanjang sejarah kehidupan manusia paska kejatuhan manusia dalam dosa terjadilah kemerosotan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Hubungan manusia dengan Allah menjadi terpisah jauh, 72
PRIA BIJAKSANA
manusia tidak lagi mengasihi dan menghormati Allah, bahkan kecenderungan manusia adalah melawan Allah. Hubungan munusia dengan manusia yang lainnya pun sudah tidak harmonis lagi, kakak beradik sudah saling membunuh, orang tua dan anak pun sudah saling menghabisi jiwa satu dengan yang lainya, artinya karena dosa terjadilah kekacauan dimuka bumi, manusia tidak peduli lagi dengan kehidupan rohaninya. Tetapi walaupun Allah begitu murka terhadap dosa manusia, Allah tidak berubah kasih terhadap manusia artinya Allah tetap mengasihi manusia dan bukti kasih-Nya, Ia mengorbankan anak-Nya Yesus Kristus sebagai ganti manusia menerima murka-Nya. Jikalau Allah begitu mengasihi manusia, adakah alasan bagi manusia untuk tidak mengasihi Allah dan saling mengasihi satu dengan yang lainnya? Yohanes 13:34 berkata: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” Kaum pria yang diberkati Tuhan, fokus renungan kita pada saat ini adalah ayat 6 yang berkata: “Maka ia akan membuat hati bapabapa berbalik pada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapabapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” ayat ini memberikan informasi kepada kita bahwa tugas para nabi selanjutnya adalah memulihkan hubungan keluarga. Pemulihan hubungan antara manusia satu dan manusia yang lainnya dimulai dari pemulihan hubungan bapak dan anak. Sebab jika hubungan ini tidak dipulihkan, Maleakhi mengungkapkan bagaimana akibat hubungan yang tidak dipulihkan sampai pada “Hari Tuhan” sebagai hari yang mengerikan, tanpa pengharapan bagi orang fasik. Pemulihan hubungan keluarga merupakan gambaran yang sangat jelas tentang pemulihan hubungan Allah dengan manusia. Yesus Kristus telah memulihkan hubungan Allah dengan manusia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. 73
PRIA BIJAKSANA
Hubungan Allah dengan manusia yang percaya kepada Kristus telah dibereskan. Tugas kita sekarang dengan kekuatan kuasa Roh Kudus adalah memulihkan hubungan kita dengan sesama. Pemulihan hubungan ini kita harus memulainya dari pemulihan hubungan dalam keluarga. Dalam ayat renungan kita berbicara tentang pemulihan hubungan bapak dan anak-anaknya. Tentu hal ini merupakan hal yang sangat prinsip dalam kehidupan kita sebagai kaum pria dan sebagai ayah bahkan sebagai imam dalam keluarga, peran kita sangat strategis untuk membangun hubungan dalam keluarga kita untuk tetap dalam keadaan yang harmonis. Keharmonisan dalam keluarga Kristen sebagai keluarga Allah merupakan hal yang mutlak, sebab tidak akan ada berkat Allah atau hidup berlimpah dalam Roh Kudus yang akan kita nikamati jika dalam keluarga kita tidak tercipta hubungan yang baik, hati yang saling mengasihi satu sama lainnya. Tentu yang paling bertanggungjawab dalam hal ini adalah kita sebagai kaum pria, sebagai suami, sebagai ayah, sebagai imam dalam keluarga kita, kita yang bertanggung jawab menciptakan suasana surgawi dalam keluarga kita dengan menjadikan iman, kekuasaan, kasih dan kesetiaan kita sebagai pengikat yang kuat untuk keutuhan keluarga kita, sehingga hati yang saling mengasihi benar-benar terjadi dalam hubungan keluarga kita. Walau kitapun harus mengakui bahwa bukanlah hal yang mudah bagi kita untuk mencapai hal ini, tetapi jika hubungan kita dengan Tuhan baik, hidup kita dipenuhi Roh Kudus, sedetik pun Tuhan tidak akan meninggalkan kita, Ia akan membimbing kita, mengarahkan kita dan memampukan kita untuk menjalaninya. Jadi, hubungan kita dengan Tuhan merupakan syarat yang mutlak, sebab jika hubungan kita dengan Tuhan baik, kita akan terus menerus merasakan kebaikan dan kasih Tuhan dalam hidup kita dan kita semakin dalam mengasihi Tuhan. Konsep ini juga yang 74
PRIA BIJAKSANA
harus terjadi dalam keluarga kita, saat kita sebagai suami, sebagai ayah merasa memiliki keluarga kita, mengasihi mereka tanpa syarat, walaupun kadangkala mereka sering mengecewakan kita, menyakiti perasaan kita dan sebagainya, kita tetap mengasihi mereka, maka dapat dipastikan hubungan keluarga kita akan baikbaik saja dan akan terbangun hati yang saling mengasihi tanpa syarat satu sama lainya, suasana surgawi tercipta dalam keluarga kita dan “Hari Tuhan” yang megerikan itu tidak akan menimpa kita dan keluarga kita. Kaum pria yang diberkati Tuhan, teruslah membangun hubungan yang baik dengan Tuhan, arahkanlah generasi kita untuk selalu berada pada jalur Tuhan dan kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, maka engkau akan dimampukan membangun hati yang saling mengasihi dalam keluargamu. Jika hati yang saling mengasihi telah terbangun dalam keluarga kita, maka susana surgawipun secara otomatis tercipta dalam keluarga kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
75
PRIA BIJAKSANA
Juni 2024 – Minggu Kedua GIDEON DIPANGGIL ALLAH Hakim-hakim 6:23 Kaum pria yang diberkati Tuhan kita Yesus Kristus, salah satu kebutuhan utama manusia hidup di dalam dunia ini adalah rasa aman dan percaya diri. Apapun yang dimiliki oleh seseorang dalam hidupnya separti kekayaan, kehormatan, kedudukan, jabatan dan kemakmuran jika tidak mengalami rasa aman atau tidak ada damai serta tidak percaya diri dalam hidupnya, maka semua itu akan menjadi sia-sia, karena tidak dapat dinikmati. Mengatasi masalah ini begitu banyak upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapat rasa aman dan percaya diri dalam hidup mereka, bagi yang punya banyak uang untuk sebuah rasa aman dan percaya diri mereka tidak ragu-ragu mengeluarkan uang mereka menyewa bodyguard, tentara, polisi atau satpam untuk mengawal rumah mereka, mengawal mereka saat berpergian dan lain-lainnya. Ada juga untuk sebuah rasa aman dan percaya diri, memperlengkapi hidup mereka dengan benda-benda kramat, jimat atau ilmu hitam dari “orang pintar” seperti kris, batu akik dan lain-lainnya, agar terlihat sakti dan terlindungi dari bencana, acaman dan kesialan hidup serta percaya diri dalam situasi apapun. Tidak sedikit juga yang melengkapi diri dengan ilmu bela diri, dan ilmu supranutural lainnya dengan harapan mereka akan merasa aman dan percaya diri dalam hidup mereka. Apakah benar segala sesuatu yang diupayakan manusia untuk sebuah rasa aman dan percaya diri itu benar-benar menjamin secara sempurna? Faktanya adalah semua upaya tersebut terbatas adanya. Dalam pendangan iman kita, 76
PRIA BIJAKSANA
semua upaya tersebut adalah tipu muslihat Iblis semata supaya manusia menjauh dari Tuhan. Jangan pernah terkecoh! Satusatunya yang dapat menjamin rasa aman dan rasa percaya diri dalam hidup kita adalah tuntunan Tuhan. Tidak ada yang lain. Hakim-hakim pasal 6 mengisahkan tentang keadaan bangsa Israel yang mengalami rasa takut, tidak adanya rasa aman dan damai bahkan kehilangan kepercayaan diri karena mereka sedang dalam cengkraman bangsa Midian. Bangsa Midian beserta orang-orang Amalek yang datang dari sebelah timur, merampok atau menjarah orang Israel habis-habisan. Dalam situasi ini orang-orang Israel hanya bisa pasrah dan berusaha bersembunyi di tempat perlindungan dipegunungan untuk menyelamatkan nyawa mereka. Tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat bagi mereka mengalami situasi sulit atau penderitaan tersebut (1). Bangsa Israel mengalami situasi sulit bahkan melarat ini, bukan karena niat jahat dari orang Midian dan orang-orang Amalek, tetapi Tuhan yang menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian dan Amalek, karena mereka berbuat jahat dimata Tuhan (1). Karena keadaan semakin parah, maka orang Israel berseruh kepada Tuhan meminta pertolongan (6). Tetapi cara Tuhan begitu berbeda dengan harapan mereka, sebab Tuhan tidak langsung turun tangan membesakan mereka dari penderitaan itu, tetapi Tuhan mengirim atau mengutus seorang nabi kepada orang Israel untuk mengingatkan atau menyadarkan mereka tentang bagaimana Allah menuntun mereka step by step perjalanan hidup mereka sejak keluar dari tanah perbudakan yaitu Mesir. Kaum pria yang diberkati Tuhan, penderitaan yang dialami orang Israel melatarbelakangi panggilan Allah atas Gideon untuk menyelamatkan orang Israel dari penjajahan orang Midian dan Amalek. Tetapi dalam penderitaan yang dialami oleh orang Israel 77
PRIA BIJAKSANA
tersebut, tidak terkecuali Gideon juga takut terhadap orang Midian, ia juga ikut menyembunyikan diri baik terhadap orang Midian juga terhadap Tuhan karena ia menyadari bahwa penderitaan yang dialami bangsanya adalah hukuman Tuhan karena kejahatan mereka. Itu sebabnya, ketika malaikat Tuhan berbicara padanya menyampaikan bahwa Tuhan akan memakainya untuk membebaskan bangsanya dari cengkraman Midian, tidak serta merta diterima secara positif oleh Gidion karena ia menyadari keberadaanya yang tidak memenuhi syarat menjadi pahlawan bagi bangsanya (15). Tetapi dalam percakapan selanjutnya Gidion meminta tanda-tanda ajaib dan Tuhan menyatakannya, pada akhirnya Gidion menyadari bahwa Tuhan akan memakai hidupnya sebagai alat Tuhan untuk menyelamatkan bangsanya. Dari tandatanda yang diberikan Tuhan kepadanya menimbulkan rasa aman dan percaya diri baginya. Tuhan meneguhkan panggilannya dengan berkata dalam ayat 23 : ”...Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati”. Dalam ayat ini ada tiga kepastian yang Allah berikan kepada Gidion yaitu keselamatan, tidak akan takut, dan janji bahwa Gidion tidak akan mati. Janji-janji Tuhan tersebut sangat terbukti, Gidion bersama tiga ratus orang pilihan Tuhan, mereka meluluh lantahkan perkemahan dan orang-orang Midian dan Amalek, kemenangan berpihak kepada Gidion dan bangsanya (pasal 7). Kamu pria yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, Gideon seorang yang ragu dan takut, tetapi ia berusaha mengatasi keraguan dan ketakutannya dengan kepercayaan yang sungguh akan janji Allah. Dari kisah panggilan Gideon ini, kita melihat bahwa Tuhan memilih seseorang menjadi alat-Nya, bukanlah orang yang paling cakap atau merasa diri cakap, bukan juga orang yang paling baik, gaga perkasa, tetapi Tuhan sering kali memakai orang yang tidak dianggap hebat oleh orang lain bahkan dia sendiri menyadari 78
PRIA BIJAKSANA
bahwa dia tidak mempunyai kemampuan. Tentu tidak lain maksud Tuhan adalah agar manusia tetap melihat bahwa hanya Tuhanlah yang hebat dalam setiap pencapaian mereka (7:2). Cara pandang manusia berbeda dengan cara pandang Tuhan, Allah tidak mau memberikan kemenangan kepada umat-Nya, jika kemenangan itu membuat umat-Nya memegahkan dirinya sendiri dan melupakan Tuhan. Tuhan ingin agar umat-Nya memiliki iman dan ketergantungan pada-Nya. Panggilan Gideon juga memberikan bukti kepada kita, bahwa jika Tuhan yang mengutus kita, maka Tuhan menyertai. Kalau melihat dari latar belakang Gideon, kaumnya adalah yang terkecil dari suku Manasye, dia juga paling muda dari antara kaum keluarganya, maka sesungguhnya Gideon tidak ada artinya. Namun kemenangan Gideon bukan tentang siapa dan bagaimana Gideon, tetapi tentang Tuhan yang memakainya sebagai alat-Nya yang luar biasa. Kaum pria yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, apa pun keadaan kita, bagaimanapun latar belakang kita, Tuhan tidak mempertimbangkan hal itu, yang Ia mau adalah respon kita terhadap panggilan-Nya. Sebagai kaum pria panggilan kita adalah menyelamatkan atau membebaskan keluarga kita dari rasa takut, rasa cemas menjalani hidup ini dan dari cengkraman dunia ini agar keluarga kita tidak tersesat dan menjauh dari Allah. Melaksanakan panggilan ini tidaklah muda bagi kita, tetapi sebagaimana Gideon ketika ia merespon panggilan Allah dan mengikutinya, maka Allah sendiri yang mengatur strategi untuk meraih kemenangan yang dahsyat itu. Tuhan akan menolong kita untuk merespon setiap panggilan Tuhan dalam hidup kita, sehingga keluarga kita, orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita dibebaskan dari pergumulan mereka dan memperoleh kemenangan dalam hidup mereka. Allah 79
PRIA BIJAKSANA
mau kita semua menjadi pahlawan-Nya. Tuhan Yesus akan menolong dan memberkati kita. Amin.
80
PRIA BIJAKSANA
Juni 2024 – Minggu Ketiga TUHAN MENYERTAI YOSAFAT 2 Tawarikh 17:3-4 Kaum pria yang diberkati oleh Tuhan kita Yesus Kristus, kita tahu bersama bahwa dalam sejarah perjalanan bangsa Israel tidak terlepas dari adanya seorang pemimpin, dan ada dua model kepemimpinan yang sangat kontras terbangun dalam kepemimpinan bangsa Israel yaitu: pertama, pemimpin yang takut akan Tuhan serta melakukan perintah Tuhan. Kedua pemimpin yang jahat di mata Tuhan. Dari dua model atau tipe kepemimpinan ini sangat berdampak pada kesejahteraan umat Israel dalam segala aspek kehidupan mereka baik dibidang sosial, ekonomi dan politik juga kehidupan spiritual atau kerohanian mereka. Karena begitu jelas tertulis dalam Alkitab bahwa setiap pemimpin Israel yang takut akan Tuhan menuruti setiap perintah Tuhan akan disertai dan diberkati Tuhan dan mendatangkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi umat Israel, sebaliknya pemimpin yang jahat dimata Tuhan akan mengalami kegagalan demi kegagalan serta menimbulkan penderitaan bagi umat Israel. Pepatah lama berkata “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” merupakan peribahasa yang menggambarkan bahwa seorang anak tidak akan jauh berbeda dengan orang tuanya. Walau pun ada orang yang sangat berhasil, justru karena jauh dari “pohonnya” atau tidak mengikuti model orang tuanya. Yosafat adalah raja Yehuda yang menggantikan raja Asa yakni ayahnya sendiri. Antara anak dan ayah, Yosafat dan Asa memiliki model kepemimpinan yang hampir sama, tetapi raja Asa atau ayah Yosafat pada awal pemerintahannya terlihat begitu agresif 81
PRIA BIJAKSANA
melakukan reformasi agama, mengahancurkan berhala, memperbaiki mezbah bagi Tuhan bahkan memecat Maakha neneknya dari posisi ibu suri karena membuat patung Asyera yang keji. Ia memusnahkan praktek protitusi dan semua yang kafir serta membangun kembali Yehuda sesuai ketetapan Tuhan (1Raja-raja 15:9-13). Namun pada akhirnya disisa pemerintahannya, Asa seakan kehabisan tenaga untuk melakukan yang baik dimata Tuhan, ia berdali, sehingga seorang hamba Tuhan yang bernama Hanani, memperingatkannya, bahwa ia akan mengalami peperangan diakhir pemerintahannya karena ia tidak bergantung pada Tuhan. Tetapi karena kekesalannya atas peringatan hamba Tuhan itu, ia memenjarakan Hanani, sejak peristiwa itu Tuhan memberi Asa penyakit kaki yang ia derita sampai mati (2 Tawarikh 16:7-10). Tidak demikian Yosafat anaknya yang menggatikan dia menjadi pemimpin Israel. Tuhan menyertai Yosafat secara luar biasa dalam pemerintahannya. Kaum pria yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, dalam ayat perenungan yang telah kita baca tadi (2 Tawarikh 17:3-4), mengisahkan bagaimana penyertaan Tuhan begitu sempurna terhadap raja Yosafat dalam pemerintahannya. Apa sajakah yang dilakukan oleh raja Yosafat sehingga Tuhan menyertainya secara luar biasa? Ada bebrapa hal yang dilakukan oleh Yosafat yang bisa menjadi pelajaran rohani bagi kita. 1. Yosafat hidup menurut warisan iman Daud, bapa leluhurnya. (ayat 3a) Raja Daud disebutkan dalam ayat 3 sebagai leluhur raja Yosafat menjadi model kepemimpinannya sama dengan ayahnya pada awal pemerithannya. Daud adalah raja Israel yang sangat berhasil dalam kepemimpinannya, karena imannya yang kuat dan kokoh kepada Allah, Daud tidak pernah terpengaruh dan tertarik dengan 82
PRIA BIJAKSANA
penyebahan kepada Baal-baal, dia hanya fokus beriman kepada Allah yang hidup. Raja Yosafat mewarisi iman yang kuat dan kokoh ini dalam pemerintahannya sehingga Allah terus menyertainya, berpihak pedanya dan memberi kemenangan demi kemenangan kepadanya. Kita bersyukur karena kita mewarisi iman kepada Yesus Kristus, sebab iman kepada Yesus Kristus, tidak hanya mendantangkan penyertaan-Nya, kesejahteraan dan kemakmuran kepada kita, tetapi juga menjamin kehidupan yang kekal kepada kita. Tugas kita sebagai kaum pria wariskanlah iman kepada Tuhan Yesus Kristus bagi keturunan kita, warisan yang tidak akan pernah habis oleh apapun agar keturunan kita juga menerima dan merasakan berkat dari iman itu. 2. Yosafat tidak menyembah Ball-ball (ayat 3b) Dalam perjalanan hidup umat Israel kita tahu bersama bagaimana jatuh bangunnya kehidupan rohani mereka atau hubungan mereka dengan Tuhan. Diakhir pemerintahan raja Asa ayah Yosafat, terjadi juga pergeseran penyembahan, dimana raja Asa tidak lagi mengandalkan Tuhan dalam kesulitan-kesulitan yang ia hadapi sehingga mengakibatkan penderitaan bagi bangsanya dan dirinya sendiri. Ketika Yosafat menggatikan ayahnya sebagai raja, ia melakukan pembahruan. Selain pembaharuan ketahanan social, ekonomi dan politik, raja Yosafat juga melakukan pembaharuan religius atau penyembahan kepada Tuhan, ia menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan dan tiang berhala, umat Allah diarahkan untuk menyembah hanya kepada Allah dan mengandalkan Tuhan dalam setiap kesulitan yang mereka hadapi. Hasil dari pembaharuan penyembahan kepada Allah ini sangat jelas, yaitu kesejahteraan, kemakmuran, kedaulatan dan kemenangan dalam pemberitahan raja Yosafat. 83
PRIA BIJAKSANA
Sebagai kaum pria, dari Yosafat kita belajar bahwa ketika kita hanya menyembah Allah dan mengutamakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, kita akan mengalami berkat-berkat Tuhan. Namun janganlah penyembahan kita kepada Allah karena ada janji berkat Tuhan, tetapi benar-benar karena kita mengasihi Dia, sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. 3. Yosafat mentaati segala ketetapan Allah (ayat 4) Keseluruhan pemerintahan Yosafat terlihat begitu berhasil, sebab dalam segala keputusan dan karyanya ia selalu mengutamakan Tuhan dan mengikuti setiap ketetapan Allah. Yosafat teguh dalam jalan Tuhan. Ia tidak melayani para Baal bahkan menyingkirkan simbol-simbol penyembahan kepada Baal, ia mencari hadirat Tuhan dan berjalan menurut ketetapan-ketetapan Allah serta tidak menurut kebiasaan orang Israel. Walau pada akhirnya Yosafat berubah setia pada ketetapan Allah yang menyebabkan Allah murka padanya (19:2). Tetapi dari kisah pemerintahan Yosafat memberikan dua gambaran bahkan contoh yang jelas kepada kita yaitu ketika kita taat pada ketetapan Allah maka kita disertai serta diberkati oleh Tuhan dengan luar biasa, sebaliknya ketika kita tidak taat, Allah murka dan menghukum kita dengan cara-Nya sendiri. Kaum pria yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, rentetan kepemimpinan bangsa Israel sampai pada kerajaan Yehuda, sungguh kita menyaksikan bagaimana jatuh bangunnya pemerintahan mereka, walaupun pada umumnya mereka memulai hidup dan pemerintahannya dengan baik dimata Tuhan. Tetapi dari kepemimpinan Yosafat kita belajar bahwa setiap orang yang hidup bagi Tuhan, beriman hanya kepada Tuhan dan mengutamakan Tuhan serta bergantung hanya kepada Tuhan dalam setiap karya kerjanya akan menghasilkan penyertaan Tuhan 84
PRIA BIJAKSANA
dalam hidupnya. Kalau Tuhan yang menyertai kita, adakah yang kita perlu kuatirkan? Tentu kita tidak perlu kuatir sebab Tuhan adalah sumber segala kebutuhan hidup kita. Ia akan menjamin kehidupan kita. Tugas kita dalam menjalani hidup ini sebagai pemimpin dalam keluarga kita, masyarakat, organisasi dan lain-lain adalah hidup beriman hanya kepada Allah, mengutamakan Tuhan dan tidak menduakan-Nya serta mentaati setiap ketetapan Allah, maka penyertaan Tuhan bahkan berkat-berkatnya tercurah atas hidup kita. Teruslah hidup mengandalkan Tuhan dan percaya dengan sungguh akan penyertaan Tuhan yang begitu sempurna dalam hidup kita. Tuhan Yesus Memberkati. Amin
85
PRIA BIJAKSANA
Juni 2024 – Minggu Keempat NYANYIAN PUJIAN DAUD I Tawarikh 29:11 Kaum pria yang diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus, Daud, adalah raja Israel yang terkenal menyenangkan hati Tuhan, sehingga Daud benar-benar diberkati Tuhan dalam pemerinthannya. Pasti ada sesuatu di hati Daud dan sikap Daud yang membuat hati Tuhan tergerak untuk memberkati dirinya. Memang dilain sisi, Daud juga bukanlah manusia sempurna, Daud juga banyak kekurangan bahkan pelanggaran dihadapan Tuhan. Tetapi Tuhan Yesus sendiri bangga disebut anak Daud karena memang dalam kehidupan Daud mencerminkan banyak aspek, sifat, dan karakter Kristus. Kita juga melihat bagaimana Daud selalu berhasil dalam memimpin umat Israel sebagai Raja dan menyenangkan hati Tuhan. Daud tidak hanya berteriak meminta pertolongan Tuhan dalam kesesakan yang ia alami, tetapi ia juga senantiasa berteriak dengan senandung pujian kepada Allah dalam situasi hidup apapun yang dialaminya. Jangankan dalam situasi yang menyenangkan, mengalami kemenangan dalam pertempuran atau karya-karyanya berhasil dan diberkati Tuhan, dalam situasi yang mencekam, dalam pergumulan seakan tidak ada jalan keluar dan dalam situasi dikejar-kejar musuhpun Daud tetap memilih menaikkan nyanyian pujian kepada Allah. Dapat kita pastikan bahwa hal inilah yang membuat Daud begitu diberkati oleh Tuhan. Dalam Alkitab ada begitu banyak yang berbicara tentang pujian atau nyanyian. Pujian yang bersifat pribadi maupun kelompok. Nyanyian pujian yang lahir dari kesukacitaan, duka cita, harapan dan doa. Bahkan beberapa buku dalam Alkitab adalah merupakan kumpulan nyanyian. Mazmur adalah nyanyian doa dan pujian 86
PRIA BIJAKSANA
penyembahan/ibadah. Kidung Agung, adalah nyanyian pernikahan. Dan Ratapan, adalah nyanyian kesedihan. Perjanjian Baru juga mencatat hal-hal yang demikian. Nyanyian pujian merupakan bagian yang sangat penting dalam penyembahan umat-umat Allah baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam ayat perenungan kita pada saat ini 1 Tawarikh 29:11 merupakan nyanyian pujian Daud kepada Allah dihadapan seluruh umat Tuhan, yang dilatar belakangi oleh kesadaran Daud atas campur tangan Tuhan yang dasyat dan segala hal yang diberikan Tuhan dalam menyukseskan persiapan pembangunan Bait Suci. Kaum pria yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, ada beberapa hal penting dalam ayat perenungan kita, mengenai kedasyatan Tuhan yang mendasari nyanyian pujian Daud kepada Allah. 1. Allah berdaulat atas umat-Nya (11a). Tidak ada satu manusiapun yang dapat membuat setingan atau desain untuk masa depannya. Manusia hanya bisa merencanakan apapun untuk kehidupannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan jalan hidup manusia karena kedaulatan Allah atas hidup manusia mutlak. Daud tentu tidak pernah merencanakan bahkan berpikir bahwa satu saat nanti ia akan menjadi Raja atau pemimpin umat Allah yang luar biasa. Masa kecil sampai masa remajanya Daud hanya fokus pada tugas yang diberikan Isai ayahnya yaitu menjadi gembala ternak peliharaan yang dipercayakan ayahnya kepadanya. Sebagai orang percaya kepada Allah melalui iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus terlebih khusus sebagai kaum pria Kristen, tugas 87
PRIA BIJAKSANA
kita adalah bekerja, berusaha semaksimal mungkin dan berserah serta bergantung sepenuhnya pada kedaulatan Allah, maka Allah dalam Yesus Kristus Tuhan kita memberikan hasil terbaik bagi kita dan masa depan yang diberkati Tuhan. 2. Allah adalah sumber kemakmuran dan kesejahteraan umatNya (11a, b). Jika dinilai dari standar duniawi maka kemakmuran dan kesejahteraan merupakan standar tertinggi bagi seseorang untuk kenikmatan hidupnya, karena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara sederhana jika di simpulkan pengertian dari kemakmuran dan kesejahteraan adalah hidup secara ekonomi sudah terjamin dan hidup bahagia, selamat dan sentosapun sudah meliputi semua aspek kehidupan. Daud adalah raja yang sangat makmur dan sejahtera, tetapi Daud tidak pernah menganggap semua itu karena hasil kerja keras dan perjuangannya, ia memperjuakan semuanya dengan cara-cara yang dikehendaki Tuhan, sehingga dalam pengakuan imannya, Daud mengukapkan bahwa Allah adalah sumber kemakmuran dan kesejahteraan umat-Nya. Fakta kehidupan dewasa ini, demi sebuah kehidupan yang makmur dan sejahtera begitu banyak upaya yang dilakukan seseorang untuk menggapainya, dan tidak sedikit orang menghalalkan segala cara asalakan mengalami hidup makmur dan sejahtera. Tetapi sebagai kaum pria yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, Daud adalah teladan kita, kita harus berjuang meraih kemakmuran dan kesejahteraan dengan cara-cara yang berkenaan kepada Tuhan, hidup takut akan Tuhan, mengandalkan Tuhan dan berserah penuh 88
PRIA BIJAKSANA
kepada-Nya sebagai sumber kesejahteraan dan kemakmuran hidup kita umat-umat-Nya. 3. Allah adalah penguasa atas segala sesuatu (11c). Paham ateisme menyebutkan bahwa Tuhan tidak ada, benarkah Tuhan tidak ada? Tentu paham ateime tidak dapat kita terima karena dalam Alkitab begitu jelas baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menyebutkan bahwa segala sesuatu dalam dunia ini adalah ciptaan Tuhan sehingga dalam pengakuan iman Bala Keselamatan butir ke dua disebutkan “Kami percaya bahwa Allah itu Esa dan Maha sempurna- Pencipta, Pemelihara dan Pemerintah alam semesta – dan hanya kepada Dia sajalah patut manusia berbakti.” Daud menyebutkan bahwa Allah adalah penguasa segala sesuatu, tentu dari proses demi proses kepemimpinannya sebagai raja bagi umat Israel, sudah memiliki segudang pengalaman iman/rohani tentang kekuasaan Allah yang ia alami, sehingga Daud sampai pada pengakuan bahwa Allah adalah penguasa atas segala sesuatu. Kaum pria yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, apa pun kondisi hidup yang kita alami baik itu yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, marilah kita menyingkapinya dengan pengakuan iman bahwa Allah adalah penguasa segala sesuatu dalam alam semesta ini, Dia ada dalam setiap situasi hidup kita. Nyanyian pujian raja Daud kepada Allah didasari oleh keajaibankeajaiban Allah itu sendiri yang dirasakannya dalam setiap situasi hidup yang ia alami dan diresponinya dengan pengakuan iman melalui nyanyian pujian bahwa Allah berdaulat atas umat-Nya, Allah adalah sumber kemakmuran dan kesejahteraan bagi umat89
PRIA BIJAKSANA
Nya dan Allah adalah penguasa atas segala sesuatu dalam alam semesta ini. Kaum pria yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, Daud menjadi teladan kita dalam meresponi semua keajaiban dan karya-karya Tuhan dengan menyanyikan nyanyian pujian kepada Allah. Sebagai orang percaya, nyanyian pujian terbesar kita adalah karya penebusan Tuhan Yesus Kristus yang telah membuka pintu surga yang mulia bagi kita. Tuhan akan menolong kita untuk terus menaikkan nyanyian pujian kepada Allah dalam setiap keadaan dan situasi apapun yang kita alami dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.
90
PRIA BIJAKSANA
Juni 2024 - Minggu Kelima REFORMASI YOSIA 2 Tawarikh 34:32 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan reformasi adalah perubahan secara drastis baik dibidang social, politik atau agama dalam suatu masyarakat atau negara. Setiap gerakan reformasi yang terjadi, pasti ada penyimpangan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, beragama ataupun bernegara. Contoh nyata dari sebuah reformasi terjadi pada tahun 1998 dalam bangsa dan negara kita dimasa kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada saat itu keadaan ekonomi mengalami kemerosotan, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme terjadi disetiap institusi pemerintahan dan hukum tajam kebawah, tumpul keatas, pemerintah tidak lagi berpihak pada masyarakat. Hal tersebut menyebabkan kepercayaan masyarakat berkurang kepada pemerintah, sehingga terjadilah gerakan reformasi walaupun harus menelan banyak korban material maupun njawa manusia. Dalam perikop kitab 2 Tawarikh 34 mengisahkan tentang reformasi yang dilakukan oleh raja Yosia. Yosia menjadi raja pada usia yang sangat belia yaitu berumur delapan tahun. Dalam ayat 2 dituliskan, bahwa diusianya yang masih sangat muda itu, ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, ia hidup menyenangkan hati Tuhan dan perilaku hidup benar dimata Tuhan dan dorongan kerohanian yang kuat dalam hidup Yosia, menggerakannya melakukan reformasi pada usia enam belas tahun. Reformasi apa yang dilakukan oleh Yosia? Raja Manasye dan Amon anaknya, mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, mereka dan segenap rakyat yang mereka 91
PRIA BIJAKSANA
pimpin meyembah pada patung-patung berhala buatan tangan mereka. Ketika Yosia diangkat menjadi raja menggantikan Amon ayahnya, ia berusaha mematahkan dosa warisan pendahulunya yang telah menguasai rakyat yaitu penyembahan berhala. Yosia mengerahkan rakyat untuk merenovasi bait Allah, agar umat Tuhan dapat beribadah dengan baik. Pada saat renovasi inilah kitab Taurat ditemukan. Penemuan kitab Taurat tersebut dimana isinya dibacakan kepada Yosia, menjadi dasar bagi gerakan reformasi Yosia yaitu pembaharuan rohani berskala nasional. Kitab Taurat yang tersimpan begitu lama itu, menjadi sebuah harta karun yang terpendam dan ketika ditemukan menjadi suatu hal yang sangat luar biasa berguna dan menghasilkan gerakan pertobatan bagi umat pilihan Tuhan. Kaum pria yang diberkati oleh Tuhan kita Yesus Kristus, hal rohani apa sajakah yang dapat kita pelajari dari kisah reformasi Yosia? Dari ayat 32, ada dua hal penting yang dapat kita pelajari untuk mereformasi kehidupan rohani: 1. Firman Tuhan menjadi dasar reformasi rohani (32a). Para perumus Pengakuan Iman Bala Keselamatan menempatkan Alkitab di bagian pertama, “Kami percaya, bahwa Alkitab, yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Baru ditulis dengan Ilham Allah; dan bahwa kedua-duanya itu sajalah merupakan peraturan Ilahi mengenai iman dan praktik kehidupan Kristen”. Artinya warga Bala Keselamatan didorong untuk mereformasi kehidupan rohani harus berdasar pada pengajaran Firman Tuhan sehingga pembaharuan (kelahiran kembali) dan pertumbuhan rohani memiliki dasar yang kuat dan mengantar sampai pada kehidupan yang kekal. Tentu saja ada cara-cara lain yang ditawarkan dunia ini menjadi dasar untuk mereformasi kehidupan rohani kita, tetapi 92
PRIA BIJAKSANA
dasar itu tentu tidak berkenan kepada Tuhan dan tidak akan membawa kita sampai pada kehidupan yang kekal. Reformasi Rohani yang dilakukan Yosia terhadap umat Allah yang dipimpinya, terjadi setelah Kitab Taurat ditemukan dan bacakan kepadanya. Jadi, sebagai kaum pria, kita harus rajin membaca firman Tuhan, sehingga firman Tuhan akan terus mereformasi atau memperbaharui kehidupan rohani kita hari demi hari dan akan menjadi dasar pengajaran kita untuk mereformasi kehidupan rohani keluarga kita bahkan orang-orang yang ada disekitar kita. 2. Firman Tuhan menjadi senjata gerakan reformasi rohani (32b). Menjalani kehidupan yang telah mengalami reformasi atau pembaharuan rohani, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena Iblis tidak akan diam dan membiarkan orang-orang percaya menjalani hidupnya dengan baik. Begitu banyak strategi yang dilakukan olah Iblis untuk menjatuhkan orang-orang percaya. Itulah sebabnya Rasul Paulus menuliskan surat kepada jemaat di Efesus, mengingatkan mereka bahwa ada kuasa-kuasa yang tidak kelihatan yang akan merusak kesatuan mereka. Paulus menasihati jemaat agar mempergunakan seluruh perlengkapan senjata rohani yaitu firman Tuhan. Demikianlah Yosia dalam gerakan reformasi yang ia lakukan, mengajak umat Allah untuk menurut pada perjanjian Allah, perjanjian Allah tersebut adalah firman Tuhan yang telah disampaikan oleh Allah sejak nenek moyang mereka. Maka sampai akhir hidup Yosia umat Israel tidak menyimpang dalam mengikut Tuhan dan beribadah hanya kepada Tuhan, Allah mereka. Jadi, pergunakanlah perlengkapan senjata rohani yaitu firman Tuhan dalam gerekan reformasi rohani kita.
93
PRIA BIJAKSANA
Kaum pria yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, untuk menjalani reformasi rohani kita, kita harus selalu siap sedia dengan perlengkapan rohani yaitu firman Tuhan, senantiasa merenungkan firman Tuhan siang dan malam, bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dalam doa, sehingga Iblis tidak mendapat kesempatan untuk menjatuhkan kita. Sebagai kaum pria, imam dalam keluarga kita, kita juga harus berani melakukan gerekan reformasi rohani dalam keluarga kita, orang-orang yang ada disekeliling kita dan menjadikan firman Tuhan sebagai dasar dan senjata dalam gerakan reformasi yang kita lakukan, agar mereka juga dapat mengalami damai sejahtera dalam menjalani hidup ini serta tidak tergoyahkan oleh serangan Iblis. Dasar dan kekuatan kita dalam melakukan gerakan reformasi rohani adalah membaca firman Tuhan, merenungkannya siang dan malam serta bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dalam doa kita dan hidup benar dihadapan Tuhan, sekalipun disekeliling kita tidak berlaku benar. Dengan demikian, baik kita, keluarga kita dan orangorang disekitar kita tetap kuat dalam melawan tipu muslihat Iblis dan tetap kuat dalam iman percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.
94
PRIA BIJAKSANA
Juli 2024 – Minggu Pertama TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN Mazmur 11:1-7 Rekan-rekan Kaum Pria yang dikasihi TUHAN, sebuah pertanyaan mengawali renungan kita saat ini: “Adakah tempat yang aman di dunia ini sehingga kita dapat terlindung dari segala bahaya?” Tentu agak sulit untuk menjawab pertanyaan ini dengan baik karena harus memerlukan bukti-bukti atau fakta penunjang. Itu sebabnya Kita tidak asing dengan yang namanya CCTV, Security, Bodyguard, Aparat Keamanan, Kawat duri, Tembok tinggi, bahkan Bunker, serta sederet alat-alat canggih Pendeteksi dini potensi bencana. Karena pada kenyataannya, dibelahan bumi mana pun tidak ada tempat yang benar-benar aman dan menjamin Kita dapat terhindar dari kejahatan ataupun musibah dan bencana alam. Di mana-mana selalu ada potensi bahaya yang bisa saja mengancam Kita, dan hampir tiap hari, pemberitaan di Media Masa ataupun Media Sosial menyampaikan hal tersebut. Karena memang dunia ini bukanlah tempat yang aman, makanya semua orang memerlukan perlindungan. Termasuk Para Kepala Negara, yang kalau Kita lihat kemanapun mereka pergi dan berada selalu mendapatkan pengawalan yang ketat dari Aparat Keamanan bahkan Pengawal Khusus Kepresidenan, meskipun sebagai manusia penjagaan dan perlindungan mereka juga sangat terbatas. Demikian juga dalam pembacaan Kita tadi, sebagai seorang Raja atas Israel tentunya Daud memiliki banyak pengawal yang berjagajaga disekitarnya, namun ia tidak menggantungkan keselamatan hidupnya pada penjagaan manusia. Daud hanya ingin dijaga oleh TUHAN dan berlindung hanya kepada TUHAN semata-mata. 95
PRIA BIJAKSANA
Ada 3 hal penting yang mendasari Kesadaran Daud tersebut: 1. Hanya TUHANlah satu-satunya tempat perlindungan yang Kekal. Dalam Mazmur 121:4 Daud berkata: “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.” Daud sangat percaya bahwa tidak sedetik pun TUHAN lengah menjaga dirinya, bahkan TUHAN menjaga dia bagaikan biji mata-Nya sendiri. “Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu” (Mazmur 17:8). Perlindungan yang kekal bukan hanya berbicara tentang masa yang akan datang, tetapi berbicara tentang saat ini, esok dan masa yang akan datang. Kekal juga menjelaskan bahwa tidak ada tandingannya dan tidak ada duanya. Kekal mengungkapkan tentang Kuasa dan Kesanggupan-Nya. Perlindungan manusia dan tempat perlindungan yang dibuat oleh tangan manusia semua ada batas dan kelemahannya, tetapi Perlindungan TUHAN tidak akan goyah selama-lamanya. 2. Hanya TUHANlah satu-satunya Keamanan dan Keselamatan Kita.
yang
dapat
menjamin
Dalam Mazmur 20:8-9 Daud berkata: “Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak.” Apa yang Kita miliki tidak akan pernah bisa menjamin Keamanan dan Keselamatan jiwa Kita. Banyak orang didunia ini yang lebih menggantungkan hidupnya pada harta kekayaan, pangkat, jabatan, kekuasaan, kehebatan dan kegagahan manusia yang tidak dapat menyelamatkannya. Sehingga pada akhirnya mereka menjadi kecewa dan putus asa ketika Realita tak sesuai dengan Ekspektasi mereka. Kebanyakan orang baru sadar ketika apa yang mereka 96
PRIA BIJAKSANA
harapkan dan banggakan pada akhirnya tidak dapat membantu mereka ketika bahaya, sakit penyakit bahkan maut ada didepan mata mereka. Hanya TUHANlah satu-satunya yang dapat menjamin Keamanan dan Keselamatan Jiwa Kita. 3. Hanya TUHANlah satu-satunya yang dapat Meluputkan Kita dari bahaya maut. Dalam Mazmur 56:14 Daud berkata: “Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.” Seringkali dalam kehidupan ini kita diperhadapkan dengan orangorang yang tidak senang dan ingin menjatuhkan Kita, bahkan seringkali bahaya maut mengancam kehidupan Kita. Tapi TUHAN dengan kebesaran Kuasa-Nya sanggup menghindarkan dan meluputkan Kita dari semua itu. Bahkan sebagai seorang Rajapun Daud pernah mengalami hal tersebut, Ia berkata: “Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.” (Mazmur 18:4-7) Rekan-rekan Kaum Pria yang dikasihi TUHAN.. Situasi apapun yang sedang engkau hadapi hari-hari ini, jangan pernah ragu, Berserulah kepada TUHAN, sebab hanya Dialah satu97
PRIA BIJAKSANA
satunya tempat Perlindungan yang Kekal, Hanya Dialah satusatunya yang dapat menjamin Keamanan dan Keselamatan Kita, dan hanya Dialah satu-satunya yang dapat Meluputkan Kita dari bahaya maut, Amin. TUHAN YESUS Melindungi dan Meneguhkan kita masing-masing.
98
PRIA BIJAKSANA
Juli 2024 – Minggu Kedua Pengharapan di Tengah Kesulitan Mazmur 41:1-14 Rekan-rekan Kaum Pria yang dikasihi TUHAN, adakah diantara kita yang tidak pernah mengalami kesulitan atau penderitaan dalam kehidupan? Semua manusia yang lahir di muka bumi ini pasti pernah mengalami yang namanya kesulitan ataupun penderitaan dalam hidupnya. Mungkin diantaranya bisa saja menjadi frustasi, strees, dan bahkan depresi. Apalagi kondisi saat ini, keadaan dunia yang tidak menentu, kondisi alam dan cuasa yang ekstrim, harga-harga barang kebutuhan pokok semakin naik, biaya sekolah mahal, moral manusia menurun, kejahatan semakin merajalela, PHK, sakit penyakit, dan lain sebagainya. Tentu saja semua itu menjadi faktor pemicu semakin meningkatnya kesulitan dan penderitaan dalam hidup manusia. Dalam Mazmur 41:1-14 yang kita baca tadi, Raja Daud mengungkapkan sakit hati dan pergumulannya saat ia sedang terbaring sakit (ayat 4), dan lebih menyedihkan lagi ketika ia mengetahui bahwa ada orang-orang tertentu yang membenci dan merancangkan perbuatan jahat dan bahkan menginginkan kematiannya (ayat 6-10) Tetapi hal luar biasa yang patut kita teladani dari Daud yaitu bagaimana dia menemukan pengharapan di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan dalam hidupnya. Ada 3 hal penting yang mendasari pengharapan Daud di tengahtengah kesulitan dan penderitaan yang dialaminya: 99
PRIA BIJAKSANA
1. Daud Percaya bahwa TUHAN Sanggup Menyembuhkannya. Pada ayat 3 & 4 Daud berkata: “TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.” Daud percaya bahwa TUHAN yang ia sembah adalah Allah yang Maha Kuasa, yang sanggup memulihkan bahkan menyembuhkannya. Sehingga seberat apapun kesulitan dan penderitaan yang ia alami, tidak akan pernah menggagalkan kuasa TUHAN dalam hidupnya. Daud sangat yakin, meski dia dalam keadaan terjepit dan sedang sakit, namun jika dia berharap kepada TUHAN maka dia akan luput dari segala tindakan jahat dan sembuh dari sakit penyakitnya. Sebagai orang-orang percaya, kitapun pasti akan mengalami tantangan, kesulitan bahkan penderitaan dalam hidup kita, tetapi kalau kita terus berharap dan percaya kepada TUHAN, maka Dia sendirilah yang akan bertindak memulihkan keadaan Kita. 2. Daud Percaya bahwa TUHAN Sanggup Menolongnya. Pada ayat 11 & 12 Daud berkata: “Tetapi Engkau, ya TUHAN, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka. Dengan demikian aku tahu, bahwa Engkau berkenan kepadaku, apabila musuhku tidak bersorak-sorai karena aku.” Daud sangat yakin, bahwa jika ia bersama dengan TUHAN, dibela oleh TUHAN, maka tidak ada satupun masalah dalam hidupnya yang tidak dapat diselesaikan. Itu sebabnya Daud berseru kepada 100
PRIA BIJAKSANA
TUHAN dan memohon pertolongan dan pembelaan-Nya. Jangan goyah dengan kesulitan dan penderitaan yang kita alami, selama TUHAN beserta dengan kita, tidak ada sesuatu pun yang dapat menjatuhkan kita. Selama kita berseru kepada TUHAN dalam kasih dan kesetiaan kita kepada-Nya, maka pertolongan-Nya akan dinyatakan dengan ajaib bagi orang-orang yang berharap kepada-Nya. Yesaya 59:1 berkata: “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar,” 3. Daud Percaya bahwa TUHAN Sanggup Memulihkan Keadaannya. Pada ayat 13 Daud berkata: “Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya”. Penderitaan karena sakit penyakit dan penghianatan orang terdekat merupakan dua penderitaan yang tidak mudah dijalani. Dan Daud mengalami keduanya pada waktu yang bersamaan. Tapi sungguhpun demikian, Daud percaya bahwa TUHAN Sanggup memulihkan hidupnya, TUHAN sanggup memulihkan Keadaannya. Sehingga dengan Iman dia berseru: “Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya” (ayat 13b). TUHAN Allah yang Maha Kuasa itulah yang menjadi tempat Daud menyandarkan pengharapannya, sehingga meskipun berat kesulitan dan Penderitaan yang Daud alami, TUHAN Menyembuhkan dia dan dan TUHAN Pulihkan kembali Situasi dan Kondisi dalam Pemerintahannya. 101
PRIA BIJAKSANA
Rekan-rekan Kaum Pria yang dikasihi TUHAN, tantangan, pergumulan, kesulitan dan penderitaan apa yang sedang kita hadapi hari-hari ini, percayalah bahwa TUHAN sanggup menolongmu. Seperti Daud tadi, mari kitapun menaruh pengharapan kita kepada pribadi yang tepat, sehingga kuasa dan pertolongan-Nya akan dinyatakan bagi Kita tepat pada waktunya, Amin!
102
PRIA BIJAKSANA
Juli 2024 – Minggu Ketiga SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA Pengkhotbah 3:1-11 ALLAH menciptakan segala sesuatu dalam keteraturan waktu yang baik. Oleh karena itu, semuanya terikat oleh waktu. Ada masa lalu, masa kini, dan masa akan datang yang dialami manusia dan seluruh ciptaan lainnya. Karena terikat oleh waktu, manusia dan ciptaan lainnya di sebut makhluk temporer, yaitu makhluk yang keberadaannya bersifat sementara. Seluruh pengalaman manusia bahkan hidupnya dibatasi oleh waktu. Ada nenek moyang kita yang pernah hidup di masa lalu, kita hidup di masa kini, dan besoklusa ada generasi anak cucu Kita yang hidup. Pengalaman kita pun variatif: kadang senang, kadang sedih. Kadang optimis, kadang pesimis. Kadang berpengharapan, kadang putus asa. Sehingga Pengkhotbah meringkas pengalaman kehidupan manusia tersebut dalam sebuah pernyataan: “Untuk segala sesuatu ada waktunya.” ALLAH pun menciptakan makhluk hidup berpasang-pasangan, ada jantan dan betina, laki-laki dan perempuan. Demikian juga dengan keadaan yang kita alami, ada pasang-surutnya, ada susahsenangnya, ada sehat-sakitnya, ada bahagia-sedihnya, ada tawatangisnya, bahkan ada lahir-matinya. Seperti sebuah ungkapan yang berkata: Pasang-surut romantika samudera, untung-rugi romantika dagang, Susah-senang romantika kehidupan, dan pahit-manis adalah romantika percintaan. Kehidupan ini terkadang memperhadapkan kita pada sebuah Kenyataan yang tidak bisa kita hindari. Itu sebabnya, Raja Salomo, Penulis Kitab Amsal ini, dengan hikmat bijaksana yang TUHAN berikan mengungkapkan fakta-fakta realistis tentang kehidupan yang tertulis pada ayat 2-8. Dan pada ayat 11 b Salomo 103
PRIA BIJAKSANA
menyatakan: “Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” Melalui ayat ini, Salomo mengingatkan manusia yang serba terbatas oleh waktu, untuk mempergunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya: 1. Pergunakan Waktu Sebaik-baiknya untuk TUHAN. Ada dua konsep mengenai Waktu dalam Alkitab, yaitu Kronos dan Kairos. Kronos adalah waktu yang dapat diukur dengan jam, hari, tanggal, bulan, tahun dan sebagainya; yang Kita pergunakan untuk bekerja, berusaha, beraktifitas, menempuh pendidikan, berolah raga, Rekreasi, dan lain sebagainya. Sedangkan Kairos, berbicara tentang waktu yang Kita pergunakan khusus untuk Persekutuan Kita dengan TUHAN, mendekatkan hidup Kita kepada TUHAN, mencari Hadirat TUHAN dan Beribadah kepada TUHAN. Seringkali karena kesibukan, jadwal kerja yang padat, perjalanan yang macet, takut terlambat dan lain sebagainya, kita mengabaikan Kairos kita bagi TUHAN. Terkadang kita lebih takut kepada manusia daripada TUHAN, sehingga waktu yang seharusnya kita pakai untuk berdoa, bersekutu dengan TUHAN, mengawali hari kita bersama dengan TUHAN, akhirnya kita abaikan demi alasanalasan tertentu. Bahkan terkadang hari minggu yang seharusnya menjadi harinya TUHAN bagi kita untuk beribadah, kita malah pergunakan untuk urusan-urusan pribadi Kita, dan ketika Kita menghadapi masalah dan persoalan, baru kita menyadari bahwa seringkali kita mengabaikan TUHAN yang adalah sumber kekuatan kesehatan, sumber perlindungan, dan sumber dari segala berkat. Ingat, lebih baik 100 langkah bersama dengan TUHAN, daripada 1000 langkah tanpa penyertaan TUHAN. Matius 6:33 berkata: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” 104
PRIA BIJAKSANA
2. Pergunakan Waktu Sebaik-baiknya untuk Berkarya. Pepatah Cina kuno berkata: Satu menit waktu sama nilainya dengan satu inci emas, tetapi satu inci emas tidak dapat menggantikan satu menit waktu… Dari ungkapan tersebut kita dapat mengambil hikmahnya bahwa waktu begitu berharga, oleh sebab itu jangan tunda-tunda pekerjaan dan jangan sia-siakan kesempatan, karena waktu tidak akan terulang kembali. Semua orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari dan 168 jam dalam seminggu. Banyak orang yang berusaha memaksimalkan waktunya untuk hal-hal yang positif dengan bekerja, berusaha, dan berkarya, tapi tidak sedikit orang yang menggunakan waktunya dengan hal-hal yang sia-sia dan tidak membangun dan malah justru merugikan diri sendiri. Winston Churchill seorang tokoh Militer dan Politikus juga seorang Penulis dari Britania Raya mengatakan: "Waktu tidak berpihak pada siapa pun, tapi waktu dapat menjadi sahabat bagi mereka yang memegang dan memperlakukannya dengan baik." Mari pergunakan waktu sebaik mungkin dan jangan pernah menyianyiakannya! Kalau kita menyia-nyiakan waktu berarti kita sedang menyia-nyiakan hidup. Sebaliknya, jika kita berhasil memanfaatkan waktu dengan baik, berarti kita berhasil mengisi hidup ini dengan baik. Orang sukses bukanlah mereka yang memiliki banyak waktu, tetapi mereka yang memanfaatkan waktu. Karena itu: "Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau keduaduanya sama baik." (Peng. 11:6).
105
PRIA BIJAKSANA
3. Pergunakan Waktu Sebaik-baiknya untuk jadi Berkat. Seorang pengusaha sukses dan yang disebut sebagai pelopor TV Kabel pertama didunia, Bob Bufford, dalam sebuah wawancara ia berkata: “Kalau nanti saya meninggal, tolong tuliskan di batu nisan motto hidup saya: ‘100 X’, yang artinya ia ingin hidup lebih banyak lagi berbuah bagi TUHAN dan sesama. Hari-hari ini banyak orang yang hidup hanya untuk kepentingannya sendiri tanpa mau peduli dengan keadaan orang lain disekitarnya. TUHAN memanggil kita anak-anak-Nya bukan hanya untuk mengasihi Dia melainkan juga untuk menjadi berkat bagi sesama. Reff dari lagu “Hidup ini adalah Kesempatan” yang diciptakan oleh Hamba TUHAN, Pendeta Wilhelmus Latumahina berkata demikian: “Oh TUHAN pakailah Hidupku, Selagi aku masih kuat, Bila saatnya nanti, ku tak berdaya lagi, hidup ini sudah jadi berkat.” Amsal 22:9 (BIMK) berkata: “Orang yang baik hati diberkati TUHAN, karena ia membagi rezekinya dengan orang yang berkekurangan”. Menyadari bahwa: “Segala sesuatu ada waktunya”, maka: pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk TUHAN, pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk berkarya, dan pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk menjadi berkat. TUHAN YESUS Memampukan kita agar dapat mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya bagi TUHAN, bagi kita dan bagi sesama, Amin!
106
PRIA BIJAKSANA
Juli 2024 – Minggu Keempat DATANG DAN KEMBALI KEPADA ALLAH Yesaya 55:6 Pada awal penciptaan, Kitab Kejadian menjelaskan tentang bagaimana ALLAH menciptakan segala sesuatu dengan FirmanNya, ALLAH berfirman, maka terjadilah sesuai dengan perkataan Firman itu. Namun ketika ALLAH hendak menciptakan manusia, ALLAH menciptakannya sesuai dengan gambar dan rupa ALLAH, Imago Dei. Dalam bahasa Latin Imago berarti ‘Gambar’ dan Dei adalah “ALLAH” (kejadian 1:26a). Dan dalam Kejadian 2:7 dijelaskan prosesnya: “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Jelas dikatakan bahwa manusia berasal dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu seperti semula, dan ‘roh manusia’ yang diberikan khusus oleh ALLAH kepada manusia, akan kembali kepada ALLAH yang mengaruniakannya. Ayat inipun menegaskan bahwa hanya roh lah yang akan kembali kepada ALLAH di surga. Seperti kata pengkotbah 12:7: “dan debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh (yaitu nafas hidup manusia) kembali kepada ALLAH yang mengaruniakannya. Dari bagian Firman TUHAN yang Kita baca ini, mari Kita menyadari 3 hal penting: 1. Bahwa Kita (manusia) hanyalah Debu Tanah. (Kejadian 2:7)
107
PRIA BIJAKSANA
Banyak orang merasa bisa hidup tanpa TUHAN. Apalagi bila kehidupan sedang berjalan dengan lancar, semua dalam keadaan baik-baik saja. Pada kondisi seperti itu, biasanya orang mulai melupakan TUHAN, berjalan sendiri dan merasa hebat. Manusia lupa bahwa tanpa TUHAN, dia hanyalah debu tanah. Firman Tuhan dalam Kejadian 2:7 tadi mengingatkan kita bahwa manusia diciptakan dari debu tanah. Berbeda dengan bunga yang melambangkan keindahan, kesemarakan bahkan kemuliaan. Debu justru melambangkan suatu yang hina dan tak berguna. Dalam kebudayaan Yahudi kuno, ketika seseorang melemparkan debu pada orang lain, itu merupakan perlambang bahwa si pelempar tidak suka atau sedang menghina orang tersebut. Rasul Paulus pernah mengalami hal tersebut, seperti yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 22:22-23 “Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya: "Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!" Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara” Orang-orang yang tidak suka kepada Paulus melemparkan debu keudara dihadapan Paulus sebagai lambang penghinaan. Ya, itulah debu! Sesuatu yang dianggap hina dan tak berguna. Namun, Alkitab justru mengatakan bahwa dari debu tanah itulah kita diciptakan. Itulah fakta kehidupan kita sebelum TUHAN menghembuskan nafas hidup kepada kita. Tanpa Kasih, Anugerah dan perkenanan TUHAN sesungguhnya kita hanyalah debu yang sama sekali tidak berarti, yang hanya layak diinjak dan tak diindahkan. Karena Kasih dan Anugerah TUHAN sajalah kita diberi kesempatan untuk bisa hidup. TUHAN menghembuskan roh / nafas hidup 108
PRIA BIJAKSANA
kedalam diri manusia, maka kita menjadi mahluk hidup yang mulia. Bukankah ini Anugerah yang istimewa dari segala yang di ciptakan TUHAN? 2. Mari kita menyadari bahwa semua yang ada pada Kita (manusia) hanyalah sementara. Firman TUHAN dalam 1 Timotius 6:7 berkata: “Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.” Kita manusia harus menyadari bahwa semua yang kita miliki dalam kehidupan kita di dunia ini hanyalah sementara. Tidak ada yang abadi dan tidak ada yang dapat kita bawa dalam keabadian. Begitu banyak manusia yang karena mengejar harta kekayaan, pangkat, jabatan dan kedudukan sampai-sampai menjadi lupa diri dan bahkan lupa kepada TUHAN yang telah menganugerahkan nafas hidup kepadanya. Itu sebabnya Firman TUHAN dalam Matius 16:26 mengingatkan kita: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” Ingat, semua yang ada dalam dunia ini hanyalah sementara, harta kekayaan, usaha dan pekerjaan, pangkat, jabatan, kedudukan, dan lain sebagainya termasuk hidup kita manusia pun hanyalah sementara. Tak ada yang dapat kita banggakan apalagi sombongkan. 3. Mari Kita menyadari: Bahwa kita (manusia) diciptakan ALLAH untuk bersekutu dengan Dia. Firman TUHAN dalam Efesus 2:10 berkata: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk 109
PRIA BIJAKSANA
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Kita harus benar-benar menyadari bahwa ALLAH menciptakan kita manusia segambar dan serupa dengan Dia supaya kita hidup di dalam TUHAN, bersekutu dengan TUHAN dan beribadah kepadaNya. Mengapa realita kehidupan nyatanya banyak manusia yang tidak mau bahkan tidak peduli untuk hidup di dalam TUHAN dan beribadah kepada TUHAN? Apakah hal ini berarti bahwa ALLAH gagal menggapai tujuan-Nya dalam menciptakan manusia? Jawaban yang tepat adalah: Bahwa bukan ALLAH yang gagal dalam mencapai atau mewujudkan tujuan-Nya, tetapi manusialah yang gagal dalam memahami maksud dan tujuan ALLAH dalam hidupnya! Itu sebabnya tatanan kehidupan manusia menjadi kacau balau, degradasi moral, kasih dan kepedulian semakin memprihatinkan, kejahatan dan keserakahan semakin merajalela, karena manusia gagal dalam memahami maksud dan tujuan ALLAH dalam kehidupannya. Marilah kita bangun kembali relasi/hubungan yang baik dan intim dengan TUHAN. Jika selama ini kita merasa mulai jauh dari TUHAN, mari datang kembali dan mendekat kepada TUHAN. Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat! (Yesaya 55:6). Tidak selalu ada kesempatan bagi kita untuk dekat dengan TUHAN, hidup didalam TUHAN, dan beribadah kepada TUHAN. Kata “Selama” dalam ayat ini berbicara tentang: keterbatasan waktu dan keterbatasan kesempatan. Tidak selalu ada waktu dan tidak selalu ada kesempatan bagi kita. Oleh 110
PRIA BIJAKSANA
sebab itu, selama ada waktu dan selama ada kesempatan, mari kita pergunakan dengan baik untuk datang kepada TUHAN. Kita harus menyadari bahwa kita manusia diciptakan ALLAH dari debu tanah, Semua yang ada pada Kita hanyalah sementara, dan kita manusia diciptakan ALLAH untuk hidup bersekutu dengan Dia. Oleh sebab itu, carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; dan berserulah kepada-Nya selama Ia dekat ! Amin, TUHAN YESUS Memberkati Kita semua.
111
PRIA BIJAKSANA
Agustus 2024 – Minggu Pertama SUNGGUH-SUNGGUH MERDEKA Galatia 5:1-15 Bulan Agustus adalah bulan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Mengapa tidak? Karena di bulan ini bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dirangkaikan dengan hari Kemerdekaan, baik diperkotaan maupun di desa-desa. Banyak orang bersukacita atau bergembira karena hari kemerdekaan ini. Merdeka berarti bebas, sedangkan memerdekan berarti menjadikan merdeka. Di dalam kekristenan, kita bersukacita karena kita sungguh-sungguh merdeka didalam Kristus Yesus. Kristus sungguh-sungguh sudah memerdekakan kita dari perhambaan dosa. Sebuah pertanyaan dan perenungan bagi kita adalah: “Bagaimanakah caranya kita tidak lagi diperhamba oleh dosa” 1. TETAP TEGUH/KUAT DI DALAM KRISTUS Ayat 1b: “Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” Sang proklamator, Ir. Soekarno pernah berkata: “Bangsa Indonesia sudah bebas merdeka dari penjajah, sudah memproklamirkan kemerdekaannya akan tetapi kemudian hari musuh yang berat, musuh yang akan menjajah yang sulit untuk diberantas adalah bangsa sendiri, artinya adalah sesama warga negara.” 112
PRIA BIJAKSANA
Begitu pula sebagai orang percaya. Kita adalah orang yang telah dimerdekakan oleh Yesus Krstus di atas kayu salib. Tidak ada dosa, tidak ada lagi kuk perhambaan. Dosa atau kuk perhambaan membuat orang menjadi “terhisap” atau selalu mengikuti keinginan untuk berbuat dosa. Oleh karena itu, firman Tuhan berkata: Berdirilah teguh berarti tegap atau tegak mempunyai arti tidak goyah atau gampang diombang-ambingkan atau kokoh. Dan, inilah yang seharusnya dimiliki oleh orang percaya. Orang yang sudah dimerdekakan adalah orang yang sudah dapat mengendalikan dirinya sendiri, sudah berkuasa atas dirinya, sudah dapat mematikan emosi dan egonya serta hidupnya dipimpin oleh firman Allah. 2. TETAP FOKUS PADA KEBENARAN INJIL Ayat 8: “Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu.” Ayat ini tidak terlepas dari ayat sebelumnya yang berbicara tentang suatu kebenaran. Kebenaran yang bagaimana dan tentang apakah? Yaitu tentang kemerdekaan, tentang kebebasan, tetang keselamatan yang datang dari Allah. Ini adalah merupakan kasih karunia Allah bagi kehidupan manusia. Kebenaran tetap kebenaran! Tidak ada yang dapat menggantikan kebenaran itu dengan yang lainnya. Dan, kebenarannya ini tidak terlepas dari iman kita. Iman inilah yang harus kita pegang teguh dan tetap percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menebus kita walau pun kita tidak melihat secara kasat mata peristiwa penyaliban Yesus Kristus tersebut. Ayat ke-8 ini mengingatkan kita tentang sebuah janji, akan sebuah kepastian keselamatan dari Allah dan sebuah kesetiaan dari setiap orang yang beriman kepada-Nya. Sebuah kesetiaan harus 113
PRIA BIJAKSANA
diwujudnyatakan didalam kehidupan sehari-hari karena didalam kesetiaan itu mengandung arti tentang kepastian keselamatan. Iblis menawarkan hal-hal duniawi yang membuat supaya iman kita jauh dari pada-Nya dengan pelbagai cara termasuk kita malas beribadah, tidak betah di rumah, sering tidak akur dengan pasangan/anak/orang tua atau tetangga, mabuk-mabukan, hiburan, pesta pora, sibuk dengan pekerjaan dan melalaikan keluarga serta lain sebagainya. Itulah dunia dengan pelbagai tawaranya yang digunakan Iblis supaya kita jauh dari kebenaran Injil. 3. TETAP SEIRAMA DENGAN ROH KUDUS Ayat 13b: “Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain dengan kasih.” Ayat ini berbicara tentang kebebasan tetapi kebebasan yang bertanggungjawab, kebebasan yang sesuai dengan kebenaran Injil, Kebebasan yang dipengaruhi dan dipimpin serta sejalan dengan Roh Kudus. Intinya pada ayat ini adalah untuk menjaga kesalehan dan kekudusan hidup. Kaum Pria yang diberkati oleh Tuhan, kita dipanggil untuk merdeka dan tetap merdeka didalam Kristus, kita dipanggil untuk menikmati kemerdekaan yang sejati dengan penuh kewaspadaan dan tanggungjawab jangan sampai kita mempergunakan kemerdekaan itu sebagai suatu kesempatan untuk kehidupan didalam dosa. Menjaga keinginan jangan sampai kita menuruti keinginan hati dalam kesenangan-kesenangan dunia ini yang justu membawa kepada kebinasaan yang kekal. Memang kita masih ada didunia ini, dan tidak dipungkiri lagi bahwa tawaran-tawaran atau godaan-godaan terus saja datang dan 114
PRIA BIJAKSANA
menghampiri kita. Sebagai manusia, kita tidak sanggup karena sifat manusiawi kita. Adalah suatu kewajiban dan kepentingan kita didalam pergumulan ini adalah berpihak kepada sisi yang lebih baik, berpihak kepada anugerah kita melawan hawa-hawa nafsu kita. Akan tetapi firman Tuhan mengajarkan kepada kita bagaimana Roh Kudus harus tetap tinggal didalam kehidupan kita, bagaimana kehidupan kita harus sejalan atau seirama dengan Roh Kudus sehingga pikiran kita, perbuatan kita, cara pandang kita, kehidupan kita adalah untuk kemuliaan nama Tuhan. Itulah kemerdekaan yang sejati, seperti didalam 2 Korintus 3:17 tertulis: “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Sebuah perenungan dan ajakan bagi kita adalah: Anugerah keselamatan itu diberikan oleh Allah kepada kita oleh karena karya salib Kristus Yesus bagi manusia. Dan, Roh Kudus diutusnya agar supaya kita dapat merendahkan diri kita dihadapan Allah. Roh Kudus itu pula yang akan berdiam disetiap hati pribadipribadi orang percaya yang telah Dia perbaharui dan ubahkan serta dikuduskannya, untuk membimbing dan menolong kita didalam melakukan tugas dan tanggungjawab kita yang telah diselamatkan oleh-Nya. Dan akirnya, 1 Korintus 8:9 menekankan kepada kita supaya kebebasan kita ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah; melainkan kasihilah sesamau manusia seperi dirimu sendiri (Gal. 5:14)
115
PRIA BIJAKSANA
Agustus 2024 - Minggu Kedua SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA 1 Petrus 1:18-19 Masih ingatkan lagu kebangsaan tujuh belas Agustus tahun empat puluh lima? Ya, itu adalah lagu yang sering kita nyanyikan dan bahkan diperdengarkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada acara atau memperingati hari kemerdekaan Bangsa Indonesia setiap tahunnya. Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momen bersejarah yang penuh makna bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai hari ulang tahun kemerdekaan, salah satu elemen penting dalam perayaan ini adalah lagu Hari Merdeka karangan Husein Mutahar. Terdapat makna yang sangat mendalam di setiap syair lagu ini, terlebih dengan judul perenungan kita diatas: “Sekali merdeka tetap merdeka.” "Sekali merdeka tetap merdeka, selama hayat masih di kandung badan" Mari serukan tekad kita, sekali merdeka tetap merdeka! Itu berarti kita semua telah mengucapkan janji bahwa Indonesia akan selalu kita bela. Atau, ungkapan ini juga menyiratkan semangat dan tekad yang kuat untuk tetap merdeka sepanjang hidup. Ini mengandung pesan bahwa setelah mencapai kemerdekaan, bangsa atau individu harus terus berjuang dan berusaha untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan tersebut. Nah, begitu pula dengan kehidupan kekristenan kita. Kita harus dapat mengatakan, menyerukan bahwa: Sekali merdeka tetap merdekan! Sekali diselamatkan tetap menjaga keselamatan. 116
PRIA BIJAKSANA
Keselamatan didalam kekristenan lebih erat dikenal dengan ditebus atau telah ditebus. Di dalam Perjanjian Lama, setiap oranag bangsa Israel yang melakukan pelanggaran atau kesalahan maka harus melakukan yang namanya pengorbanan sebagai tanda penebusan, harus ada hewan domba yang tidak bercacat untuk disembelih dan dikorban oleh Imam, dan harus ada darah yang tercurah. Kaum Pria yang diberkati oleh Tuhan. Sekarang kita hidup di zaman kasih karunia atau zaman anugerah, yang mana Allah telah memberikan Putera-Nya, Yesus Kristus untuk menebus dosa isi dunia, termasuk saudara dan saya melalui karya salib di atas gunung Golgota. Karya salib atau karya penebusan ini adalah sekali untuk selamanya. Tidak ada untuk kali kedua Yesus Kristus disalibkan. Dia, adalah Anak Domba Allah yang tak bercacat yang dipersembahan untuk menebus dan menguduskan umat-Nya (Ibr. 13:12); kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar oleh Kristus Yesus, karena itu muliakanlah Allah dengan tubuh dan kehidupan kita (1 Kor. 6:20). Kaum Pria yang dikasihi Allah. Terdapat suatu perenungan dan pertanyaan bagi kita: apakah yang harus kita lakukan di dalam kehidupan kita untuk tetap merdeka atau orang yang telah ditebus oleh-Nya? Yang dapat dan harus kita lakukan adalah: 1. Menjaga kekudusan (ayat 18) Kekudusan atau kesucian adalah milik dari Allah semata. Manusia, tidak dapat menilai dirinya suci atau kudus. Tidaklah mudah kita untuk menjaga kekudusan apalagi selagi kita masih ada didalam dunia ini. Ayat yang delapan belas ini mengingatkan kita tentang kehidupan yang telah ditebus oleh Allah melalui karya salib, kehidupan yang lama, kehidupan yang sia-sia, kehidupan yang 117
PRIA BIJAKSANA
dulunya belum percaya kepada Yesus Kristus, kehidupan yang masih melekat dan terpikat didalam cara dan pola pikir dunia, kehidupan yang memikirkan diri sendiri atau egois, kehidupan yang memandang rendah orang lain, kehidupan yang tidak percaya kepada pasangan hidup dan anak-anak atau keluarga. Kaum Pria yang diberkati, itulah sebabnya kenapa Petrus mengatakan tentang kehidupan yang sia-sia, kehidupan yang telah ditebus oleh Kristus Yesus sehingga kita dibebaskan dari kesia-siaan. Dan itulah mengapa kita harus menjaga tentang kekudusan. Bagaimakah kita dapat hidup dengan Allah jikalau kita masih hidup didalam kesia-siaan? Jadi, jagalah kekudusan karena itu adalah anugera Allah didalam karya salib Kristus. 2. Menghargai Pengorbanan Kristus (ayat 19) Menurut KBBI, menghargai berasal atau kata turunan dari kata harga. Harga adalah nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang; harga adalah kehormatan. Sehingga menghargai adalah memberi harga atau menghormati dan mengindahkan. Rekan-rekan kaum pria yang diberkati dan dikasihi oleh Allah, sangat menarik arti dari kata menghargai ini. kita tentunya mau dihargai, dihormati tetapi satu pertanyaan yang nyata adalah apakah kita sanggup untuk dapat menghargai dan menghormati orang lain? Terdapat beberapa orang yang hanya mau dihargai dan dihormati tetapi ia tidak mau menghargai dan menghormati. Sikap atau tindakan menghargai atau menghormati adalah merupakan salah satu sikap merendahkan diri dan menilai atau melihat orang lain lebih dari padanya, sedangkan orang yang tidak tahu menghargai da menghormai adalah merupakan ciri khas dari pada orang yang sombong dan congkak. 118
PRIA BIJAKSANA
Kalau kita kembali memperhatikan pada point yang pertama atau ayat yang ke-18, terdapat satu perenungan yang harus kita lakukan, yaitu mengapa kita harus menghargai dan menghormati pengorbanan Kristus? Sudahlah sangat jelas bahwa manusia itu telah ditebus, telah diangkat dari lumpur dosa. Ini adalah merupakan anugerah dan karunia yang ‘tak terhingga karena kita telah disucikan oleh darah Kristus diatas kayu salib. Disucikan menekankan tentang segi kekudusan yang merupakan hasil dari suatu tindakan. Dengan kata lain, orang yang telah disucikan adalah orang yang “telah menyerahkan dirinya secara utuh dan totalitas kepada kehendak Allah” dan ini diperlukan yang namanya sikap hati. Penebusan Kristus bukan milik siapa-siapa selain orang-orang yang sungguh-sungguh percaya Untuk direnungkan & sebuah ajakan: Allah mengharapkan agar semua orang percaya hidup sesuai dengan apa yang ia ketahui dan karena itu kita sangat perlu diingatkan akan apa yang sudah kita ketahui. Bukan dengan perak dan emas, bukan pula dengan barang yang fana didunia ini yang dapat menebus jiwa manusia melainkan darah Yesus Kristus yang adalah satu-satunya harga penebusan bagi manusia. Kita telah dibeli dengan harga dan harga itu sepadan dengan pembeliannya yaitu darah Anak Domba Allah yang tak bercacat dan bernoda. Selamat menikmati anugerah pembebasan dan keselamatan didalam darah Anak Domba Allah, Yesus Kristus melalui karya salib yang telah Dia kerjakan sekali untuk selamanya. Tidak ada karya salib yang kedua kalinya. Amin Tuhan Yesus Kristus memberkati.
119
PRIA BIJAKSANA
Agustus 2024 – Minggu Ketiga JANGAN TAKUT ADA TUHAN Yesaya 41:10 Yesaya adalah yang teragung dari para nabi dan seorang ahli bahasa yang hebat. Yesaya adalah pewahyuan terlengkap tentang Kristus dalam Perjanjian Lama. Ayat-ayat kenabian dari kitab Yesaya yang mengacu secara jelas kepada Kristus adalah sejumlah ayat yang terkaya dan paling menakjubkan dari kitab suci, khususnya ketika kita menyadarai bahwa Yesaya menuliskan perkataan tersebut 700 tahun sebelum Yesus dilahirkan. Nubuat-nubuat Yesaya yang sungguh mengejutkan dan telah digenapi dalam kehidupan Yesus, Sang Mesias, memberikan bukti bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diinspirasikan secara ilahi. Yesaya 41, adalah merupakan bagian kedua dari Kitab ini yang berbicara tentang keselamatan untuk bangsa yang didalam pembuangan, nubuat tentang kabar baik, nubuat tentang penyelamatan Allah, khususnya tentang hamba Allah, Mesias dan pemulihan Israel. Nabi Yesaya diutus untuk mengajak orang Israel bertobat dari ketidakadilan. Yesaya menyadarkan mereka agar percaya kepada Allah. Yesaya juga mendorong para pemimpin untuk hidup menurut ajaran Allah dan berlaku adil. Yesaya juga mengingatkan bahwa umat Allah akan binasa/celaka apabila tidak mendengarkan Allah. Secara singkat, Yesaya 41:10 mengandung pesan mengenai rasa/perasaan takut. Untuk menjadi perenungan bersama pada saat ini adalah “mengapa Tuhan memberikan rasa takut kepada kita?” 120
PRIA BIJAKSANA
Pelajaran yang akan kita dapati melalui ayat ini adalah: 1. Bahwa Dia bersama kita (ayat 10a) Pada dasarnya, semua yang kita miliki adalah milik Tuhan. Harta kekayaan, kecerdasan, perasaan, adalah pemberian Tuhan termasuk semua rasa yang bisa kita rasakan baik secara fisik maupun emosional apalagi rasa takut. Rasa takut akan membawa kita pada suatu perlindungan. Menurut KBBI, takut adalah merasa gentar atau ngeri menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana; dapat pula dikatakan bahwa takut adalah gelisah atau khawatir. Ketakutan adalah perihal takut, rasa takut, keadaan takut atau kekhawatiran, kegelisahan, atau berada dalam keadaan takut, menderita tkut. Dan ini menyangkut atau melibatkan perasaan manusia. Tuhan memberikan rasa takut itu kepada kita agar rasa takut itu memberikan perlindungan bagi setiap dari kita, dan harus diingat bahwa Tuhan “tidak pernah” merancang kita berada diposisi rasa ketakutan. Takut didalam pembacaan ini berasal dari bahasa Ibrani yang disebut “yare” yang mempunyai arti adalah “jangan” memposisikan atau menempatkan diri dikuasai oleh ketakutan sampai kita gemetar oleh ketakutan. Tujuan dari ayat ini adalah untuk meredan ketakutan dan untuk mendorong iman dari orangorang percaya yang sedang mengalami kesesakan. Saat ketakutan menguasai diri kita jangan sampai ketakutan menguasai diri kita sampai kita gemetar oleh ketakutan tersebut. Itu berarti kita salah. Intimidasi dari rasa takut tersebut akan menjadikan kita lemah, menjadikan kita putus asa atau hilang harapan. Untuk itulah ayat ini merupakan penyataan Tuhan bahwa Dia akan ada bersamasama dengan setiap orang-orang percaya dan bersandar pada-Nya. 121
PRIA BIJAKSANA
Dia bersama dengan kita, bahwa Dia hadir bagi kita. Ini adalah bentuk kepedulian dan perhatian Tuhan serta sekaligus meyakinkan bagi umat-Nya, sebab Aku ini Allahmu. 2. Bahwa Dia adalah Penolong (10b) Menurut KBBI, meneguhkan berasal dari kata teguh, yang artinya adalah kukuh kuat, erat kuat; atau kuat berpegang; atau tetap tidak berubah. Sedangkan meneguhkan adalah menguatkan, memperkuat, mengukuhkan. Menolong berasal dari kata tolong yang artinya, bantu. Jadi menolong adalah membantu untuk meringankan beban, penderitaan kesukaran; membantu untuk dapat melakukan sesuatu; melepaskan diri dari bahaya, bencana; dapat meringankan atau menyembuhkan. Kenyataan objektif menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri. Tidak ada seorang pun yang dapat hidup tanpa pertolongan orang lain, bahkan sejak lahir pun sang bayi membutuhkan pertolongan dan kasih sayang oleh ibunya. Begitu pula ketika seseorang sudah tidak berdaya atau meninggal, tetap membutuhkan pertolongan orang lain untuk menguburkannya. Kaum Pria yang dikasihi-Nya. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, ada begitu banyak tantangan dan ujian iman selama hidup didunia ini. tentu saja tidaklah mudah kita menghadapi kehidupan ini. Dalam surat Ibrani 13:6a “Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku, aku tidak akan takut.” Oleh karena itu, marilah dengan yakin dan percaya bahwa kita dapat berkata: Tuhanlah Penolongku! Bahwa Tuhan berkuasa menolongku! Bahwa Dia adalah satu-satunya Penolongku! Dan karena-Nya kita tidak akan goyang, kita tidak akan kuatir, kita tidak akan takut. Berbahagialah kita yang merindukan Tuhan menjadi penolong kita selama-lamanya 122
PRIA BIJAKSANA
3. Bahwa Dia akan membawa kemenangan (10c) Kemenangan berasal dari kata menang, yaitu dapat mengalahkan (misalnya: musuh, lawan, saingan); dapat juga berarti telah meraih atau mendapat hasil atau telah memperoleh karena dapat mengalahkan lawan atau saingan. Jadi, kemenangan adalah hal tentang menang yang diperolehnya dengan perjuangan berat dan susah. Alkitab menyatakan bahwa kemenangan adalah milik Allah. Di tangan Tuhan-lah pertempuran (baca: 1 Sam. 17:47). Yesaya menegaskan bahwa hanya Allah yang berdaulat di muka bumi. Pada bagian ini Allah mengeluarkan pernyataan indah, yaitu Ia akan memberi kemenangan bagi umat-Nya. Kemenangan adalah cara lain untuk mengatakan bahwa pemerintahan dunia terletak didalam tangan Allah yang kudus. Allah melakukan ini hal ini karena ikatan perjanjian-Nya dengan bangsa Israel, umat kesayangan-Nya, dan Allah tidak pernah ingkar janji. Israel dipanggil untuk tidak takut terhadap semua musuhnya. Kaum Pria yang dikasihi dan diberkati-Nya. Untuk menjadi perenungan kita bersama adalah bahwa masalah, pergumulan, ujian iman, tantangan pasti akan datang silih berganti didalam kehidupan kita, baik didalam rumah tangga, pasangan hidup, profesi, pelayanan, dan lain sebagainya, ingatlah bahwa Allah telah berjanji dan Ia tidak mengingkarinya untuk memberikan kita sebuah kepastian kemenangan bagi umat-Nya. Selamat menikmati janji penyertaan Allah atas hidup kita. Amin
123
PRIA BIJAKSANA
Agustus 2024 – Minggu Keempat MELAWAN KETIDAKADILAN Amos 5:7 Pesan dari kitab Amos adalah “Allah yang tidak pilih kasih”. Pesan ini bukan saja ditujukan kepada zaman Perjanjian Lama, namun pesan itu pula masih relevan hingga pada saat ini. Pesan Amos sangatlah praktis, dan pesan tersebut yang membedakannya dari pesan para nabi kecil lainnya. Amos, memberitahu bahwa Allah tidak pilih kasih, Dia tidak memberikan perhatian kepada orangorang tertentu saja. Setiap orang, yang bersedia memenuhi persyaratan janji-janji Allah, akan mendapatkan berkat Allah dicurahkan dalam kehidupannya, tanpa memandang status, posisi, jenis kelamin rasa tau etniknya. Di dalam kitab Amos, seperti di seluruh Kitab Suci lainnya, dapat ditemukan bukti yang berlimpah bahwa jalan Allah bukanlah jalan kita. Baik kita kaya atau miskin, apakah kita berkuasa atau tidak berkuasa di bumi ini, pesan Amos sangat menyayat nadi pengharapan kita dan menghadapkan kita dengan fakta bahwa dalam pandangan Allah, tidak ada seorang pun lebih tinggi atau lebih rendah dari pada yang lainnya. Sungguh suatu penguatan bagi mereka yang bergumul dengan perasaan tidak layak, rendah hati, dan tidak berdaya! Gambaran Amos memperlihatkan bahwa tugas pelayanan tidak hanya tergantung pada pendidikan atau latihan akademis, tetapi pada karunia Allah. Amos memang bukanlah seorang nabi atau murid sorang nabi sejak kecil. Kita menerima kesan bahwa Amos 124
PRIA BIJAKSANA
dipanggil secara tiba-tiba di antara kawanan dombanya. Tuhanlah yang berfirman kepadanya, lalu nabi taat kepada panggilan itu dan pergi ke negeri Israel Utara. Kedatangan nabi Amos di Israel mendatangkan amarah dari Amaziah, imam di Betel, oleh karen itu Amaziah mengecam Amos dan menyuruhnya untuk kembali ke negeri asalnya Yehuda untuk mencari makanan dan bernubuat di sana. Amazia beranggapan bahwa Amos adalah seorang nabi yang profesional, yang suka mencari keuntungan dengan memakai jabatan sebagai seorang nabi. Penghinaan semacam ini tidaklah diterima oleh Amos, sehingga Amos menjawab: “Aku ini bukan nabi dan aku tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhan mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umatKu Israel. Oleh karena itu Kitab Amos adalah kitab yang menyuarakan seruan kenabian untuk keadilan dan kebenaran berdasarkan sifat Allah. Suatu pertanyaan bagi kita adalah pelajaran apakah yang dapat kita petik dari pembacaan kita saat ini (Amos 5:7)? Pelajaran yang dapat kita petik adalah: 1. Tidak sembarangan dengan Keadilan (7a) Keadilan, berasal dari kata adil yaitu sama berat, tidak berat sebelah atau tidak memihak; berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran atau dapat juga mempunya arti sepatutnya atau selayaknya. Sehingga, keadilan adalah perbuatan atau perlakuan yang adil.
125
PRIA BIJAKSANA
Adil adalah salah satu sifat Allah. Untuk itulah Amos berbicara tentang keadilan yang tidak berpihak. Pada ayat ini juga Amos menuliskan tentang mengubah keadilan menjadi ipuh. Arti Kata ipuh adalah pohon yang getahnya beracun, contoh: Antiaris toxicatia; 2 upas, racun dari getah pohon ipuh; ber·i·puh beracun: anak panah. Inilah yang ditentang Allah melalui suara kenabian dari Amos. Keadilan sudah dijadikan ipuh, keadilan sudah ditukar balikkan, keadilan sudah tidak ada lagi dampaknya, keadilan sudah diinjakinjak. Kita dapat melihatnya di sekitar lingkungan kita atau pun melalui media-media komunikasi. Mereka menindas dan merampas hak milik orang lemah. Mereka benci kepada pembuat keputusan di pintu gerbang. Mereka berkata keji kepada yang tulus ikhlas. Mereka menjadikan orang benar terjepit. Mereka menerima suap dan mengabaikan orang miskin yang membutuhkan keadilan dalam perkara–perkara di pintu gerbang. Orang Israel giat beribadah tapi mereka memperjualbelikan keadilan demi kemewahan dan kemapanan hidup. Amos menegaskan bahwa Israel tidak akan sejahtera dan damai di rumah–rumah mewah mereka dan kebun anggur mereka yang diperoleh karena memperjualbelikan keadilan. Allah menolak Israel dan perbuatan Israel yang jahat adalah perbuatan melawan Allah dan merusak kemanusiaan. Amos terbeban dengan kebobrokan sosial dan moral di Israel. Amos menubuatkan penghukuman Tuhan atas Israel karena ada praktek ketidakadilan, tidak benaran yang dilakukan oleh para pemimpin bangsa dan pemimpin agama di Israel terhadap kaum miskin dan rakyat kecil. Amos menyampaikan bahwa malapetaka 126
PRIA BIJAKSANA
bagi Israel sudah pasti, tapi masih ada harapan bagi “sisa–sisa Israel” yang mau bertobat dan melakukan kehendak Allah. 2. Mengempaskan kebenaran (7b) Mengempaskan berasal dari kata empas, yaitu banting. Sedangkan banting adalah lempar keras-keras. Jadi, mengempaskan adalah membantingkan kuat-kuat, dan ini adalah merupakan kata kerja. Kerohanian sejati tidak ada jikalau tidak disertai keinginan akan kebenaran. Kita semua harus menaruh perhatian sungguh-sungguh akan kebenaran di dalam hidup kita dan masyarakat di mana pun kita berada. Kebenaran diungkapkan dengan mengikuti pimpinan Roh Kudus dengan jalan membenci kejahatan dan mengasihi kebaikan. Dalam konteks pengetahuan manusia ada banyak hal yang dianggap benar. Sering kita dibuat bingung dalam menentukan pilihan yang akan kita ikuti atau percayai. Kadang, dua hal yang berseberangan sama-sama dianggap benar. ‘Tak heran jika sebagian orang berpendapat bahwa kebenaran adalah sesuatu yang tidak mutlak. Bersifat nisbi atau relatif, sementara dan subjektif. Hanya kebenaran yang ada dalam firman Allah yang dapat memerdekakan kita dari dosa, penghancuran dan kekuasaan Iblis. Kebenaran yang menyelamatkan hanya dinyatakan oleh Allah melalui Roh-Nya, bukan dari hikmat manusia. Untuk direnungkan bersama: Amos menegaskan perbuatan Allah atas Israel. Allah tidak tinggal diam. Allah tidak menutup mata. Allah menyatakan Kemahkuasaan-Nya. Allah pencipta semesta, Allah yang menjadikan siang dan malam. Allah yang mampu membinasakan atau menghancurkan tempat yang berkubu. Allah berpihak kepada 127
PRIA BIJAKSANA
mereka yang terpinggirkan dan yang menjadi korban ketidakadilan. Allah dengan kemaha-kuasaan-NYA, bangkit melawan pemimpin umat di Israel. Firman Tuhan memberi pesan bagi kita untuk mensyukuri anugerah kehidupan dan memaknai kemerdekaan. Konsekuensi hidup bersekutu dengan Allah adalah hidup menurut jalan dan kehendak Allah. Jalan Allah adalah keadilan dan kebenaran. Oleh sebab itu barang siapa yang mengenal Allah dan hidup di dalam Allah harus melakukan kebenaran dan keadilan dan kejujuran. Iman kepada Allah harus tampak dalam kehidupan sehari–hari terutama dalam prilaku hidup kepada sesama.
Carilah hal yang baik (dan jangan mencari hal-hal yang jahat). Bencilah hal yang jahat. Cintailah hal yang baik. Tegakkanlah keadilan dan janganlah mengempaskan kebenaran itu ke tanah.
128
PRIA BIJAKSANA
September 2024 – Minggu Pertama Sungai Bait Suci Yehezkiel 47:1-12 Yehezkiel pasal 47 merupakan bagian dari tulisan-tulisan akhir mengenai penglihatan Nabi Yehezkiel. Pembacaan kita dari kitab Yehezkiel memberikan suatu gambaran yang sangat jelas mengenai sebuah sungai yang keluar dari bait Allah. Jikalau kita membaca bagian-bagian kitab Yehezkiel ini maka kita akan menyaksikan beberapa peristiwa yang berhubungan langsung dengan Bait Allah. Dalam pasal 10 diperlihatkan bahwa ada saat di mana Roh Tuhan, kemuliaan-Nya meninggalkan Bait Allah. Keadaan ini sangat mengerikan karena yang terjadi pada saat itu adalah penyelewengan di bait suci. Bait suci bukan menjadi tempat penyembahan kepada Allah, justru menjadi tempat penyembahan berhala. Pada pasal 43 diperlihatkan mengenai Tuhan kembali dalam kemuliaannya ke bait Allah. Jadi tempat yang sebelumnya Tuhan telah tinggalkan, kini Tuhan kembali lagi dalam kemuliaan-Nya, dan hal ini sangat menentramkan hati. Dan bukan itu saja, dalam pasal 47 diperlihatkan bahwa suatu sungai keluar dari bait Allah. Ini sebuah penglihatan tentang kenyataan yang terjadi pada masa yang akan datang. Entah dari mana air itu, namun mata air itu terus bertambah-terus bertambah dan akhirnya menjadi sungai yang mengalir dengan derasnya. Inilah fungsi gereja. Gereja harus 129
PRIA BIJAKSANA
mengalirkan airnya keluar, ke tengah dunia agar memberi dampak. Gereja bukan sebagai gedung, akan tetapi sebagai pribadi-pribadi yang percaya kepada Kristus. Gereja memiliki nilai lebih bukan karena arsitekturnya modern. Bukan karena dibangun dengan konstruksi yang paling mutahir. Bukan karena bangunannya luas dan fasilitasnya lengkap. Tetapi gereja memiliki nilai lebih ketika kemuliaan Allah nyata di dalamnya dan mampu memberikan pengaruh bagi dunia. Gereja: membangun hubungan dengan Allah Allah memerintahkan Musa untuk mendirikan Bait Allah sebagai tempat kehadiran-Nya (Keluaran 25:8). Maka bagi orang Israel, bait suci adalah tempat untuk terus terhubung dengan Allah. Aliran sungai yang keluar dari Bait Allah mengingatkan kita sebagai kaum pria (sebagai kepala keluarga, suami, ayah, pemimpin) agar kita memiliki hubungan yang konsisten dengan Tuhan. Seperti sungai yang terus mengalir dari Bait Suci, maka hubungan kita sebagai orang percaya dengan Tuhan harus tetap terjaga. Konsistensi itu bisa kita dapatkan dengan bersekutu dalam ibadah, perenungan firman Tuhan dan komunikasi kita dengan Tuhan lewat syafaat kita. Maka adalah baik bagi setiap kaum pria untuk memiliki rasa cinta terhadap hadirat Allah. Baik bagi kaum pria untuk memiliki kesadaran bahwa semangat ibadah kita di dalam gereja harus selaras dengan semangat kita untuk menjadi berkat di tengah dunia. Mari kita belajar bersama, apa makna dari sungai itu? 1. Pertumbuhan rohani yang terus menerus (Ayat 3-5) Pada jarak seribu hasta, sungai itu mencapai mata kaki. Pada jarak seribu hasta lagi, sungai itu mencapai pinggang. Pada jarak seribu hasta lagi, sungai itu menjadi sungai yang tidak dapat dilalui karena kedalamannya. Sungai itu terus bertambah tingginya. Hubungan 130
PRIA BIJAKSANA
yang baik dengan Tuhan akan membuat pertumbuhan rohani kita semakin meningkat dalam kualitas. Sungguh menarik bahwa sungai itu tidak meninggi dalam waktu yang singkat namun bertahap. Pertumbuhan rohani pun demikian. Sesuatu yang melewati sebuah proses, hasilnya akan luar biasa. Dari hal atau persoalan yang kecil jika kita jalani dengan setia dan dengan penuh penyerahan diri kepada Tuhan, maka kita akan semakin mengerti kehendak Tuhan di dalam hidup kita. Bertumbuh di dalam Tuhan adalah perjalanan spiritual yang tak berkesudahan bagi setiap orang percaya. Itu adalah proses yang terus menerus, penuh dengan tantangan, pengalaman, dan pembaharuan hati. Sekian lama menjadi orang Kristen, membaca firman Tuhan, berdoa dan beribadah, maka hidup orang percaya harus menunjukkan sebuah pertumbuhan. Untuk dapat bertumbuh, maka terlebih dahulu kita harus berakar di dalam Tuhan Yesus Kristus 2. Transformasi/perubahan hidup (ayat 8-9) Air sungai yang keluar dari bait Allah tersebut mengalir dan bermuara di Laut Asin dan mengubah air di laut tersebut menjadi tawar. Dan bukan itu saja, air itu memberi kehidupan bagi semua makhluk yang dialiri air sungai tersebut. Tanggung-jawab kita sebagai orang percaya dengan cara menunjukkan sebuah perubahan hidup. Sekian tahun menjadi orang Kristen, sekian lama terlibat dalam pelayanan, seharusnya semakin hari harus semakin menunjukkan sebuah perubahan. Perubahan itu baik mulai dari cara berpikir, bijak dalam berkata-kata dan berperilaku. Kekeliruan kita sebagai orang percaya sering kali kita menuntut orang lain atau situasi di sekitar kita berubah menurut keinginan kita, namun kita lupa bahwa perubahan itu harus dimulai dari dalam diri kita terlebih dahulu. Perubahan hidup yang sesungguhnya bukanlah bersifat sementara, tetapi terus menerus. 131
PRIA BIJAKSANA
Perubahan yang terus menerus hanya akan terjadi jika hidup kita dikuasai dan dipimpin oleh Kristus, Pribadi yang mengalirkan sungai itu. Allah lebih menghargai perubahan hidup seseorang dari pada prestasi hidup. Banyak orang hidup dengan prestasi gemilang, harta melimpah, jabatan tinggi tetapi jika tidak disertai dengan perubahan hidup sesuai yang dikehendaki Allah, maka semua menjadi sia-sia. Di era modern ini manusia cenderung berharap meraih semua secara instan dan banyak orang berhasil meraihnya dan hal itu sah-sah saja sepanjang tidak melanggar Firman Tuhan, tetapi perubahan karakter menuju karakter Kristus yang menghasilkan buah Roh tidak bersifat instan selalu membutuhkan keputusan, tindakan nyata dan komitmen. 3. Kehidupan yang memberi dampak Sebagai kaum pria yang selalu merindukan hadirat Allah, maka kita harus memberi bukti berupa dampak yang positif ketika kita berada di dalam dunia, di tengah keluarga dan masyarakat. Dampak itu harus dimulai dari diri sendiri yang mengalami perubahan hidup sehingga diri kitalah yang akan memberi pengaruh di lingkungan di mana kita berada. Posisi, jabatan, kekayaan, lingkungan atau situasi yang buruk sekalipun tidak akan mempengaruhi kita untuk tetap berada di dalam kehendak Tuhan. Sebagai sebuah komunitas, gereja harus memberi dampak bagi semua orang. Gereja tidak boleh hanya hidup untuk diri sendiri, namun harus menjadi berkat bagi masyarakat. Sebagai pribadi, kita harus menunjukkan kehidupan yang bercermin kepada kebenaran Kristus lewat Firman Tuhan. Melakukan firman Tuhan akan membuat kita berdampak dan dampak yang kita berikan adalah dampak yang baik karena kita sudah menjadi orang benar. Kalau kita menjadi orang benar, maka pastilah kita memberikan dampak 132
PRIA BIJAKSANA
yang baik, memberikan jalan keluar bagi mereka yang bermasalah, menjadi teladan dalam berkehidupan di masyarakat.
Kesimpulan Sebagai kaum pria, adalah penting bagi kita untuk memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan lewat persekutuan yang ada di dalam komunitas iman kita dan kecintaan kita kepada Tuhan harus sejalan dengan apa yang kita tunjukkan lewat kehidupan kita sehari-hari. Seperti sungai yang keluar dari Bait Suci, maka orangorang yang bersekutu di dalam gereja harus keluar dengan memberi dampak positif yang besar kepada orang lain. Tuhan memberkati kita.
133
PRIA BIJAKSANA
September 2024 – Minggu Kedua Pelajaran Dari Sejarah Amos 2:6-16 Saat kita melihat kembali ke masa lalu, terdapat banyak peristiwa dan kejadian yang bisa menjadi sumber inspirasi dan pengajaran bagi kita saat ini. Ir. Soekarno pernah mengatakan satu pernyataan yang terkenal: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya!” Dari pernyataan ini muncul satu istilah: JASMERAH (Jangan Sekali-kali Melupakan sejaRAH). Pesan Bung Karno tersebut memberikan semangat kepada generasi Indonesia di tahun-tahun berikutnya hingga saat ini untuk tetap mengingat perjuangan di masa lalu yang telah membawa kemerdekaan bangsa Indonesia. Sejarah memberikan gambaran peristiwa yang terjadi atau perbuatan seseorang di masa yang lalu dan mewariskan pelajaran yang penting bagi kita di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dalam kitab Amos pasal 2, Allah berbicara kepada bangsa Israel tentang konsekuensi dari dosa-dosa mereka. Kita dapat mengambil pelajaran berharga dari bagian ini. Di zaman Amos, bangsa Israel telah terlibat dalam dosa-dosa yang serius. Mereka telah menolak untuk hidup sesuai dengan perintah dan kehendak Allah. Di bawah kepemimpinan Raja Yerobeam, Israel menjadi bangsa yang kaya dan makmur. Namun mereka telah mengabaikan keadilan, merampas hak-hak orang lemah, dan berpaling dari perjanjian 134
PRIA BIJAKSANA
Allah. Bangsa Israel telah melupakan sejarah di mana Allah telah membawa mereka ke tanah perjanjian. Mereka kehilangan satu cerita di mana Allah mengeluarkan mereka dari tanah Mesir, menuntun menyeberangi Laut Teberau dan di padang gurun sampai masuk tanah Kanaan. Dalam konteks ini, Allah melalui Amos mengingatkan mereka akan sejarah dan pengalaman mereka. Mari kita melihat beberapa pelajaran penting dari peringatan Allah kepada bangsa Israel, apa yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. 1. Hidup di dalam ketaatan (Ay. 6-7) Kesedihan Allah kepada bangsa Israel adalah karena mereka melanggar apa yang menjadi ketetapan Tuhan. Allah memerintahkan kepada bangsa Israel untuk berlaku adil kepada sesama (Ulangan 10:17-19; Mazmur 82:3-4), memperhatikan kebutuhan orang miskin, membela hak anak yatim dan orangorang yang membutuhkan. Namun ternyata hal ini tidak mereka lakukan justru mereka melakukan yang sebaliknya: menindas orang lemah, mengambil hak orang miskin, korupsi bahkan membiarkan dosa amoral terjadi. Hal ini membuat Tuhan begitu kecewa dan marah. Israel menjadi bangsa yang tidak taat dan melanggar batas kekudusan Tuhan. Kegagalan kita sebagai orang percaya adalah ketika kita mulai tidak taat terhadap perintah Allah. Ketaatan bukanlah suatu momentum atau tindakan sesaat melainkan sebuah kewajiban bagi kita sebagai orang-orang percaya. Ketaatan bukanlah pilihan tetapi merupakan suatu tugas dan tanggung jawab. Ketika kita berbicara tentang ketaatan, kita membicarakan tentang keputusan yang berulang-ulang untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran dan kehendak Tuhan. Ini tidak hanya tentang satu momen atau perbuatan, tetapi sebuah pola hidup yang terus-menerus. Ketaatan membangun hubungan yang kuat dengan 135
PRIA BIJAKSANA
Tuhan. Hubungan ini memberi kita kekuatan dan arah dalam hidup. Tetap tekun dalam ketaatan membuat kita menjadi contoh teladan bagi orang lain. Ini menginspirasi orang lain untuk mengikuti jalan kebenaran dan ketaatan kepada Tuhan. 2. Tetap mengingat perbuatan Tuhan (Ay 9 - Padahal Akulah…) Pelajaran pertama yang bisa kita ambil adalah akibat buruk dari kebanggaan akan diri sendiri. Bangsa Israel pada saat itu merasa kuat dan mengandalkan kekayaan serta kekuasaan mereka sendiri. Mereka melupakan apa yang telah dilakukan Tuhan kepada mereka di masa silam. Dalam kaidah Bahasa Indonesia, kata “padahal” ini menunjukkan suatu pertentangan di dalam satu peristiwa atau rangkaian kalimat. Allah melihat kesombongan umat Israel ini akibat kebanggaan akan diri mereka sendiri. Hal ini membuat mereka melupakan bahwa semua yang mereka miliki berasal dari Allah. Mereka lupa bahwa Tuhan Allah telah membebaskan nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir, menyeberangi Laut Teberau, menyingkirkan musuh-musuh mereka. Kebanggaan dan kesombongan menghalangi mereka untuk hidup dengan rendah hati dan ketaatan. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa semua yang kita miliki (kemampuan, bakat, kekayaan, potensi, kekuasaan) itu adalah dari Tuhan. Maka pusat kehidupan kita yang sesungguhnya adalah Tuhan. Selama kita hidup, tidak dipungkiri bahwa kita menemui begitu banyak masalah dan pergumulan. Namun ingatlah bahwa Tuhan telah menolong kita menghadapi masalah di masa lampau maka Ia pun sanggup menolong kita di saat ini. Peringatan Allah kepada bangsa Israel mengingatkan kita bahwa Tuhan berdaulat dalam segala waktu dan memiliki rancangan yang baik di dalam kehidupan kita. Namun, dalam renungan ini, kita juga perlu mengenang bahwa tidak selalu mudah untuk memahami maksud Tuhan di balik setiap peristiwa. Ada saat136
PRIA BIJAKSANA
saat ketika manusia menghadapi cobaan, kesulitan, atau penderitaan yang sulit dipahami. Tetapi dalam saat-saat ini, mengingat perbuatan Tuhan bisa memberi kita kekuatan untuk tetap percaya bahwa di balik segala sesuatu, ada niat yang baik dan rencana yang lebih besar yang Tuhan sediakan bagi kita. Dengan mengingat Tuhan juga menyadarkan kita akan keterbatasan kita sebagai manusia. Kita hanya bagian kecil dari ciptaan-Nya yang begitu luas. Ini adalah momen untuk merenungkan betapa pentingnya rasa syukur dan penghargaan atas segala yang telah Dia berikan kepada kita. Kita bisa merasakan pertolongan tangan-Nya dalam setiap kebaikan yang kita alami. 3. Peka Terhadap Suara Tuhan (Ay. 11) Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjadi peka terhadap suara Tuhan yang terus-menerus memanggil dan berbicara kepada kita. Tuhan dengan kemurahan-Nya telah memilih nabi dan nazir dari kalangan bangsa Israel untuk menyampaikan pesanpesan-Nya. Nabi adalah orang yang Tuhan utus untuk memberitakan suara Tuhan sedangkan nazir adalah orang yang mengkhususkan diri (bernazar) untuk melayani Tuhan. Di jaman ketika Amos berbicara, hal yang terjadi adalah bangsa Israel justru menistakan nabi dan nazir yang Tuhan utus dengan cara memaksa para nazir meminum anggur dan membungkam mulut para nabi (Ayat 12). Sikap bangsa Israel tersebut merupakan kekejian bagi Tuhan. Hal ini mengingatkan kita bahwa Tuhan senantiasa ingin berbicara kepada umat-Nya melalui berbagai cara, termasuk melalui orangorang yang Ia pilih secara khusus. Ini juga menunjukkan bahwa setiap orang memiliki peran yang unik dalam membawa pesan Tuhan ke dunia. Pemberian nabi-nabi muda menegaskan bahwa Tuhan berbicara kepada setiap generasi. Pesan-Nya relevan dan 137
PRIA BIJAKSANA
penting bagi semua orang, termasuk anak-anak dan orang-orang muda. Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehkan atau mengabaikan suara Tuhan yang datang kepada kita dalam berbagai bentuk. Penting bagi kita memiliki hati yang rendah hati dan terbuka untuk menerima suara Tuhan, terutama jika itu datang melalui orang-orang yang mungkin tidak kita duga. Kadangkadang, kita mungkin cenderung meremehkan suara Tuhan karena berasal dari sumber yang tidak kita anggap penting. Ayat ini mengajak kita untuk merenung tentang sejauh mana kita telah menjadi peka terhadap suara Tuhan dalam kehidupan kita seharihari. Apakah kita lebih cenderung mendengarkan pandangan manusia atau suara dunia, daripada memperhatikan apa yang Tuhan ingin katakan kepada kita? Kesimpulan Dengan melihat pesan Tuhan kepada bangsa Israel, kita perlu belajar bahwa kita harus hidup di dalam ketaatan. Tuhan memberikan perintah bagi kita begitu jelas di dalam Alkitab dan kita perlu menghidupinya. Kedua, kita harus mengakui bahwa segala yang kita miliki berasal dari Allah, dan kita harus hidup dengan rendah hati. Pengakuan kita akan Allah akan mempengaruhi bagaimana kita bersikap di dalam hidup. Ketiga, kita harus memiliki hati yang peka terhadap suara Tuhan. Suara Tuhan tidak hanya memberi tahu kita, tetapi juga memanggil kita untuk bertindak dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kaum pria yang diberkati Tuhan, renungan hari ini mengingatkan kita akan pentingnya mengambil pelajaran dari sejarah. Kita tidak boleh melupakan akar-akar kita dan bagaimana Allah telah bekerja dalam sejarah. Kita memiliki satu sejarah yang tak akan pernah hilang dan menjadi meterai bagi kehidupan kita sebagai orang percaya: pengorbanan Yesus di atas kayu salib untuk menebus jiwa 138
PRIA BIJAKSANA
kita dari dosa. Inilah sejarah yang kekal dan memberikan kita kemenangan. JASMERAH! Jangan melupakan sejarah! September 2024 – Minggu Ketiga Daniel Di Goa Singa: Perlidungan Tuhan Yang Ajaib Daniel 6:11 Kisah Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa adalah salah satu narasi paling terkenal dalam Alkitab, terjadi dalam kitab Daniel pasal 6. Latar belakang kisah ini adalah konflik antara kepatuhan Daniel kepada Allah dan hukum yang dikeluarkan oleh Raja Darius. Setelah Raja Belsyazar tewas dan Kerajaan Babel jatuh ke tangan Darius orang Media, Darius menjadi raja atas kerajaan itu. Pemahkotaannya merupakan pemberian kuasa yang baru. Darius membagi kerajaannya menjadi 120 pejabat tinggi dan tiga pengawas yang bertanggung jawab atas pekerjaan para pejabat ini. Daniel diangkat sebagai salah satu dari tiga pengawas. Namun, segera terlihat bahwa Daniel memiliki semacam semangat yang melebihi para pejabat lainnya dan Darius memikirkan untuk menjadikannya penguasa di seluruh kerajaan. Para pejabat lain iri dan bermaksud mencari kesalahan pada Daniel. Mereka merancang rencana yang licik. Mereka meyakinkan Raja Darius untuk mengeluarkan dekrit yang mengharamkan berdoa kepada siapa pun selain kepada raja selama 30 hari, dengan ancaman hukuman lempar ke dalam gua singa jika melanggar perintah ini. Meskipun ancaman hukuman kematian, Daniel tidak membiarkan dirinya terpengaruh oleh hukum yang tidak adil ini. Ia tetap setia dalam doa kepada Allah tiga kali sehari seperti biasa. Para pejabat yang iri segera menemukan Daniel sedang berdoa kepada Allah. 139
PRIA BIJAKSANA
Mereka menghadap Raja Darius dan mengungkapkan bahwa Daniel telah melanggar dekrit raja. Meskipun Darius sangat ingin menyelamatkan Daniel, namun hukum yang telah diumumkan tidak bisa diubah. Dengan berat hati, Raja Darius memerintahkan agar Daniel dimasukkan ke dalam gua singa sesuai dengan hukum yang telah dikeluarkan. Namun, Darius berharap Allah yang disembah oleh Daniel akan menyelamatkannya. Allah memelihara Daniel di dalam gua singa. Keesokan harinya, Darius dengan cemas pergi ke gua dan menemukan Daniel masih hidup, tanpa luka sedikit pun. Allah telah mengirim malaikat-Nya untuk menutup mulut singa-singa tersebut. Allah berkenan untuk melindungi Daniel karena Daniel mengandalkan Tuhan. Apa saja yang Daniel lakukan sehingga dia mampu mengandalkan Tuhan? Kita akan menemukan beberapa jawaban di dalam ayat yang ke-11: 1. Mengambil waktu bersama Tuhan (Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya…) Hal yang pertama, ketika kita menghadapi tantangan yang berat, ambillah waktu bersama dengan Tuhan. Ketika menghadapi masalah, ada beberapa orang yang berusaha playing victim dengan melemparkan kesalahan kepada orang lain, menyalahkan keadaan bahkan sampai menyalahkan Tuhan. Orang yang percaya Tuhan, ia akan menyiapkan waktu untuk berjumpa dengan Tuhan. Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh dengan tuntutan, seringkali kita merasa sulit untuk menemukan waktu yang tenang untuk merenung dan berdiam diri di hadapan Tuhan. Namun, mengambil waktu bersama Tuhan adalah suatu hal yang esensial dalam perjalanan rohani kita. Ini adalah momen-momen di mana kita bisa menenangkan pikiran kita, mendengarkan suara-Nya, dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita hidup dalam 140
PRIA BIJAKSANA
dunia yang penuh dengan kebisingan: deru pekerjaan, hiruk-pikuk teknologi, serta distraksi yang terus menerus mengalir ke dalam hidup kita. Namun, seperti yang diajarkan dalam Alkitab, ketika Yesus hidup di bumi, Ia seringkali pergi ke tempat yang sunyi untuk berbicara dengan Bapa-Nya. Dalam Markus 1:35, tertulis, "Pada waktu masih gelap, pada keesokan harinya, bangunlah Yesus, lalu pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." Ketika Yesus akan menjalani peristiwa salib, Ia mengambil kesempatan untuk menyendiri dan berdoa kepada Bapa di Taman Getsemani (Lukas 22:42). Mengambil waktu bersama Tuhan bukanlah sekadar rutinitas keagamaan, tetapi merupakan bentuk kerinduan kita untuk berkomunikasi dengan Allah. Ini adalah waktu untuk berbicara dengan-Nya tentang sukacita dan penderitaan kita, impian dan ketakutan kita, serta memohon hikmat dan panduan-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Dalam waktu inipun kita membuka hati kita dan memberikan diri kita sepenuhnya kepada-Nya atas persoalan yang sedang kita hadapi. Ketika kita menyediakan waktu bersama Tuhan, kita juga dapat menelusuri Firman-Nya. Kitab Suci adalah jendela yang mengungkapkan karakter, kehendak, dan janjijanji Allah bagi umat-Nya. 2. Berdoa dengan merendahkan diri (…tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya…) Dalam dunia yang sering mendorong kita untuk mencari pengakuan, keberhasilan, dan popularitas, konsep merendahkan diri dalam berdoa mungkin terasa sulit dilakukan. Namun, Alkitab mengajarkan kepada kita tentang pentingnya merendahkan diri di hadapan Tuhan. Berdoa dengan merendahkan diri adalah tindakan yang melibatkan pengakuan akan ketergantungan kita kepada-Nya, serta pengakuan akan keagungan dan kuasa-Nya yang jauh 141
PRIA BIJAKSANA
melebihi segala yang kita miliki. Inilah yang dilakukan oleh Daniel. Sekalipun ia memiliki jabatan penting di kerajaan, namun ia menyadari bahwa semua itu ia dapatkan oleh karena Tuhan. Ketika kita berdoa dengan merendahkan diri, kita melepaskan ego dan kedirian kita. Ini adalah pernyataan bahwa kita mengakui bahwa tanpa campur tangan dan anugerah Allah, kita tidak mampu apaapa. Merendahkan diri dalam doa bukanlah mengesampingkan identitas atau nilai diri kita, tetapi mengakui bahwa segala hal yang kita punyai dan capai adalah hasil dari kasih dan kebaikan-Nya. Contoh yang baik tentang berdoa dengan merendahkan diri dapat ditemukan dalam perumpamaan Yesus tentang dua orang yang pergi ke Bait Allah untuk berdoa (Lukas 18:9-14). Seorang farisi datang dengan sikap sombong, memuji dirinya sendiri dan merendahkan orang lain. Sementara itu, seorang pemungut cukai datang dengan hati yang penuh penyesalan dan merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Yesus mengajarkan bahwa pemungut cukai itulah yang pulang dengan hati yang dibenarkan oleh Allah karena rendah hati dan pengakuan dosa yang tulus. Merendahkan diri dalam doa juga mengingatkan kita tentang kasih karunia Allah yang tak terbatas. Ketika kita merendahkan diri, kita membuka pintu bagi Tuhan untuk bekerja dalam hidup kita. Kita mengakui bahwa kita membutuhkan pertolongan-Nya, bukan hanya dalam hal-hal yang kita minta dalam doa, tetapi juga dalam menjalani hidup seharihari dengan bijaksana. 3. Membangun kebiasaan yang baik (seperti yang biasa dilakukannya…) Daniel memiliki kebiasaan untuk berdoa sudah sejak lama. Kualifikasi Daniel sebagai orang terpandang meskipun dia dari bangsa musuh, terbangun dari kebiasaan baik yang dia bangun sejak ia muda (Daniel 1:3-4). Kebiasaan ini juga yang membentuk Daniel 142
PRIA BIJAKSANA
di dalam kehidupan doanya. Kehidupan kita terbentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang kita pilih untuk diri sendiri. Kebiasaan yang kita lakukan tidak hanya memengaruhi hari ini, tetapi juga membentuk arah kehidupan kita sebagai kaum pria juga akan menular ke keluarga kita. Alkitab mengajarkan prinsip penting tentang kebiasaan. Dalam 1 Korintus 6:121, tertulis, "Segala sesuatu diperbolehkan bagiku, tetapi tidak semuanya berguna." Ini mengingatkan kita bahwa kebebasan kita dalam memilih harus disertai pertimbangan akan dampaknya. Apakah kebiasaan yang kita bangun membawa kita lebih dekat kepada Tuhan, memperbaiki hubungan dengan sesama, atau memajukan diri kita dalam hal-hal yang positif? Membangun kebiasaan yang baik membutuhkan kedisiplinan. Seorang filsuf Yunani terkenal, Aristoteles pernah mengatakan "Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Keunggulan bukanlah hasil tindakan, tetapi kebiasaan." Kebiasaan baik adalah fondasi dari keunggulan dalam hidup. Jika kita ingin berhasil, kita harus berkomitmen untuk mengulangi tindakan-tindakan yang mendukung tujuan kita seperti doa Daniel. Saat kita membangun kebiasaan yang baik, kita juga perlu berserah diri kepada Tuhan. Seperti Daniel yang membangun kebiasaan membangun hubungan dengan Tuhan maka ia tidak takut menghadapi tantangan apapun. Kesimpulan Kita tidak perlu kuatir menghadapi situasi apapun ketika kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Kisah Daniel ini juga mengingatkan kita akan pentingnya memiliki keberanian dalam ketaatan kepada Allah, bahkan dalam menghadapi ancaman dan hukuman. Ketaatan kita kepada prinsip-prinsip Allah dan firman1
Alkitab Terjemahan Baru 2 (2023).
143
PRIA BIJAKSANA
Nya akan membawa perlindungan-Nya yang luar biasa dalam hidup kita. Seperti Daniel, mari kita tetap teguh dalam iman dan komitmen kita, dan bersandar pada Allah sebagai kunci perlindungan kita. Kita hidup dalam dunia yang penuh tantangan, tetapi jika kita memegang kunci perlindungan Allah, kita dapat menghadapi segala sesuatu dengan ketenangan dan keyakinan bahwa Dia adalah Pemelihara dan Penjaga kita yang setia. Amin.
144
PRIA BIJAKSANA
September 2024 – Minggu Keempat Keangkuhan Israel Hosea 12:9 Flexing. Istilah yang belakangan ini sering kita dengar. Secara hurufiah, flexing artinya suka pamer. Lebih jelasnya lagi, istilah ini bisa menggambarkan seseorang yang senang memamerkan kemewahan dan kekayaan. Jadi, flexing adalah istilah untuk mendeskripsikan seseorang yang sering memamerkan kekayaan mereka. Akibat medsos, istilah ini semakin terkenal di kalangan masyarakat. Jika pada awalnya pamer kekayaan dianggap sebagai hal yang tidak umum, kini pamer kekayaan di platform online, seperti Instagram menjadi hal yang wajar-wajar saja untuk dilakukan. Ada saja yang kerap kali dipamerkan public figure tanah air, seperti pakaian mahal, koleksi sepatu dan tas, saldo ATM, liburan ke berbagai belahan dunia, hingga tumpukan uang tunai. Tidak sedikit orang menilai flexing merupakan bagian dari keangkuhan manusia modern. Keangkuhan adalah racun di dalam kehidupan rohani orang percaya. Keangkuhan adalah sebuah sikap tentang bagaimana sifat manusia bisa terjebak dalam perilaku yang merusak akibat ketidakseimbangan antara rasa kebanggaan dan rendah hati. Inilah yang terjadi di dalam bangsa Israel. Allah telah menuntun bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan dengan pemeliharaan-Nya bahkan dengan cara-cara yang ajaib namun dibalas oleh Bangsa Israel dengan hidup jauh dari kehendak Tuhan, menyembah berhala Kanaan dan menyombongkan diri dengan apa yang mereka miliki dan lakukan. 145
PRIA BIJAKSANA
Kita harus waspada dengan sikap ini. Sering baik sadar atau tidak, kita bersikap angkuh dan merasa kita bisa melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain bahkan Tuhan. Kita perlu ingat bahwa, meskipun memiliki kemampuan dan prestasi luar biasa, kita tetaplah manusia dengan keterbatasan dan kerentanan. Kegagalan dan kesalahan adalah bagian alami dari kehidupan, dan mengakui ini membantu kita menjaga keseimbangan dalam pandangan kita tentang diri kita sendiri. Mari kita belajar dari bangsa Israel, apa yang harus kita lakukan agar kita tidak menjadi angkuh atau sombong? 1. Landasi hidup dengan kasih (Hosea 12:7; 1 Korintus 13:4) Landasan hidup yang paling kokoh dan berkesinambungan adalah kasih. Kasih adalah nilai inti yang memberikan makna, arah, dan kedalaman pada setiap aspek kehidupan kita. Orang yang memiliki kasih akan mengetahui keterbatasan karena ia membutuhkan orang lain. Kasih bangsa Israel dituangkan di tempat yang salah. Mereka hidup di dalam penyembahan berhala dan perzinaan antar sesama mereka. Mereka sangat berbangga dengan hal itu dan membuat mereka menjadi angkuh. Tuhan Allah ingin agar mereka berbalik kepada Allah dan menyatakan kasih mereka di tempat yang tepat (Hosea 12:7). Kasih yang sejati adalah kekuatan yang lembut dan rendah hati. Ia tidak membesarkan diri atau mencari pengakuan. Ketika kita mencintai dengan tulus, kita tidak merasa perlu untuk membuktikan superioritas atau keunggulan kita kepada orang lain. Keangkuhan adalah duri yang merusak kemurnian kasih. Ia membatasi koneksi sejati dan mencegah kita untuk benar-benar mendekati dan memahami orang lain. Rendah hati dalam kasih membuka pintu untuk pemahaman yang lebih mendalam. Ini memberi kita kesempatan untuk melihat dunia dari perspektif orang lain, tanpa membiarkan ego kita menghalangi pandangan 146
PRIA BIJAKSANA
kita. Dalam hal ini, ketika kita melihat orang lain dengan penuh kasih, kita melihat manusia yang sama seperti kita dengan impian, ketakutan, dan harapan yang serupa. Dengan kasih, kita akan menyadari bahwa kita bukanlah pusat alam semesta, tetapi bagian yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Kita mampu memberikan dukungan dan bantuan kepada orang lain tanpa mengharapkan penghargaan atau pujian. Ketika kita rendah hati, kita tidak lagi mencari pengakuan untuk tindakan baik kita, karena memangkas ego kita dari akar-akarnya. 2. Menyadari keterbatasan diri (Hosea 13:7; 2 Korintus 12:9) Kunci yang kedua agar kita tidak menjadi seorang Kristen yang angkuh adalah memahami keterbatasan diri. Bangsa Israel begitu angkuh sampai mereka lupa bahwa mereka hanyalah sekumpulan manusia yang memiliki begitu banyak keterbatasan dan kelemahan. Dengan kemegahan mereka membangun patung baal dan mengabaikan perintah Tuhan. Padahal di mata Tuhan, mereka hanyalah seperti embun yang cepat menghilang dan seperti debu jerami yang mudah ditiup angin (Hosea 13:7). Ini yang tidak mereka sadari. Keangkuhan membuat kita melupakan bahwa kita ini manusia terbatas yang sewaktu-waktu bisa jatuh. Kita harus mengakui bahwa sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan. Kita terbatas dalam kemampuan fisik, emosional, dan bahkan hidup rohani kita. Kita memiliki keterbatasan dalam kemampuan kita mengatasi tantangan dan hambatan yang menghadang kita. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat Korintus, berbicara tentang pengalaman pribadinya. Ia menghadapi "duri dalam daging," sebuah ujian yang mengganggu dan mengingatkannya akan kelemahan manusia. Namun, dalam kesadaran akan keterbatasannya, Paulus menemukan suatu kebenaran yang luar biasa: kasih karunia Allah yang cukup. Allah berkata kepada Paulus, "Kasih karunia-Ku kepadamu cukup." Ini adalah anugerah Allah 147
PRIA BIJAKSANA
kepada kita dalam kelemahan kita. Allah tidak meminta kita untuk mengatasi segala sesuatu dengan kekuatan kita sendiri. Sebaliknya, Dia mengundang kita untuk menyerahkan kelemahan kita kepadaNya, sehingga kuasa-Nya dapat menjadi sempurna dalam hidup kita. Kita juga sering kali merasa tidak mampu dan lemah. Namun, Allah tidak hanya menerima kita apa adanya, tetapi Dia juga memberi kita kekuatan yang melebihi apa yang dapat kita bayangkan. Allah tidak mengukur nilai kita berdasarkan kemampuan kita, tetapi berdasarkan seberapa besar kita mempercayai dan mengandalkan-Nya. Kita sering kali merasa tergoda untuk menyembunyikan kelemahan kita, merasa malu dan takut ditolak. Namun, ayat ini mengajarkan kita untuk memiliki sikap berbeda. Paulus berkata, "dengan sukacita aku lebih rela bermegah dalam kelemahanku." Ini adalah panggilan untuk memiliki pandangan yang berbeda tentang kelemahan kita. Kita tidak perlu merasa malu, tetapi kita dapat berbicara dengan sukacita tentang bagaimana Allah bekerja dalam hidup kita melalui kelemahan kita. 3. Menjadikan Tuhan sebagai fokus utama (Hosea 6:3; Ibrani 12:2) Bangsa Israel dalam waktu yang lama telah berbalik dari Tuhan dan terjerumus dalam dosa dan penyembahan berhala. Hosea menyadari bahwa mereka harus kembali kepada Tuhan dengan segenap hati mereka. Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada Hosea 6:1-2, bangsa Israel diingatkan tentang perlunya pertobatan dan kembali kepada Tuhan. Kemudian, mereka diajak untuk berusaha mengenal Tuhan lebih dalam. Ini adalah panggilan untuk memiliki hubungan yang lebih intim dan mendalam dengan Allah. Kata-kata "berusaha sungguh-sungguh mengenal Dia" menunjukkan bahwa bangsa Israel diharapkan untuk sungguh-sungguh mencari 148
PRIA BIJAKSANA
dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ajakan Nabi Hosea kepada bangsa Israel begitu mulia: marilah kita mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh. Dalam hidup yang penuh dengan kesibukan, tantangan, dan perubahan, sering kali kita terjebak dalam kesibukan dunia ini. Kita dapat dengan mudah terganggu oleh hal-hal sehari-hari yang mengalihkan perhatian kita dari apa yang sebenarnya penting. Namun, Firman Tuhan mengingatkan kita untuk memiliki fokus utama yang kokoh dan tidak bergoyah: fokus kepada Tuhan kita sendiri, Yesus Kristus. Ketika kita mampu fokus kepada Tuhan, itu akan mengikis habis keangkuhan kita. Penulis Ibrani mengajarkan bahwa Yesus adalah awal dan akhir dari iman kita. Dia adalah sumber kehidupan iman kita dan Dia adalah tujuan akhir dari perjalanan iman kita. Mengapa kita harus melihat ke tempat lain ketika kita memiliki Tuhan yang menjadi pusat iman kita? Fokus utama kita harus selalu diarahkan pada Dia. Ketika kita mampu fokus kepada Tuhan, maka kita akan memandang segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan dan kita akan memperoleh penilaian yang tepat dan benar. Kesimpulan Adalah sebuah kegagalan sebagai orang percaya, terlebih kita sebagai kaum pria, jika kita hidup dalam keangkuhan. Keangkuhan membuat kita tidak bisa melihat Allah dan karya-Nya dalam hidup kita. Maka, marilah kita hidup berkenan di hadapan-Nya. Kita telah belajar dari sikap bangsa Israel yang ditulis oleh Nabi Hosea. Dengan demikian, marilah kita mengisi kehidupan ini dengan cara melandasi hidup kita dengan kasih, menyadari keterbatasan diri dan yang terpenting adalah menjadikan Tuhan sebagai fokus utama. Dengan demikian kita akan terus hidup dalam kebergantungan kepada Tuhan dan bukan kepada kekuatan sendiri. Tuhan memberkati kita! 149
PRIA BIJAKSANA
September 2024 – Minggu Kelima Ajakan Juru Selamat Matius 11:25-30 Dalam menjalani hidup, kita sering kali merasa letih lesu dan dibebani oleh berbagai beban yang sulit diatasi. Tidak jarang, kita merasa seperti berjalan di tengah kegelapan yang mencekam. Kadang kita kehilangan arah dan tujuan hidup. Tidak ada jaminan sebagai kaum pria, kita adalah orang yang kuat, baik kita yang sudah menikah maupun belum. Kita memiliki beban dan masalah sendiri dan sering kali kita ingin melepasnya dengan cara kita. Beban yang kita pikul mungkin berasal dari tekanan pekerjaan, masalah keluarga, kegagalan, atau bahkan rasa sendirian. Namun, dalam semua situasi ini, Yesus mengundang kita untuk mengarahkan pandangan kita kepada-Nya. Ia adalah Juru Selamat kita yang penuh pengertian dan belas kasih. Ketika kita merasa letih dan berbeban berat, kita diingatkan bahwa kita tidak perlu mencari jawaban atau solusi semuanya sendiri. Di dalam ayat 28, Yesus memberikan jaminan kepada orang yang letih lesu dan berbeban berat. Dalam tafsiran Matthew Henry, ini adalah perkataan yang tepat untuk orang yang sudah kepayahan (Yesaya 50:4). Orang-orang yang mengeluh akan beban hukum Taurat yang penuh dengan tata upacara, yang merupakan kuk yang tidak tertahankan, dan yang semakin dibuat lebih berat lagi dengan tradisi-tradisi nenek moyang (Lukas 11:46). Ia datang untuk membebaskan gereja-Nya dari kuk ini, untuk menghapus beban berbagai aturan duniawi itu, dan untuk memperkenalkan cara 150
PRIA BIJAKSANA
menyembah yang lebih murni dan lebih rohani. Namun demikian, kata-kata Kristus ini lebih merujuk kepada beban dosa, baik itu rasa bersalah yang diakibatkan oleh dosa itu maupun kuasa yang ada dalamnya. Yang diundang untuk beristirahat di dalam Kristus adalah mereka yang merasakan dosa sebagai beban dan yang merintih karenanya. Letih lesu dalam bahasa asli Alkitab, mengandung arti seseorang yang kehabisan energi sampai titik habis oleh karena tekanan pekerjaan yang menguras baik fisik maupun mental. Yesus mengajak kita untuk datang kepada-Nya dalam doa dan ketergantungan. Dia mengerti setiap beban yang kita bawa dan ingin memberi kita ketenangan sejati. Ketika kita membawa bebanbeban kita kepada-Nya, Ia akan mengangkatnya dari pundak kita dan memberi kita ketenangan. Apa yang Tuhan Yesus inginkan bagi kita yang berbeban berat? 1. Datang kepada Yesus (Marilah kepadaKu…) Tahap yang pertama agar kita mendapatkan kelegaan dari Tuhan adalah datang kepada-Nya. Ini membutuhkan sebuah respons aktif dari kita sebagai kaum pria untuk melihat Tuhan di tempat pertama di dalam hidup kita. Mengapa? Karena banyak orang tidak datang kepada Tuhan ketika mereka berbeban berat. Mereka seringkali menggunakan kekuasaan, uang, cara-cara kotor bahkan kuasa kegelapan untuk menyelesaikan persoalan mereka. Ketika kita merasa kelelahan dan terbebani, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Yesus adalah sumber kelegaan sejati. Dia adalah Sang Pencipta yang mengerti dengan sangat mendalam tentang beban-beban yang kita pikul. Ia tidak hanya mengamati dari jauh, tetapi Dia sendiri telah 151
PRIA BIJAKSANA
merasakan setiap penderitaan dan keterbatasan yang mungkin kita alami. Ketika Dia hidup di bumi ini, Ia juga merasakan letih lesu dan berbeban berat. Oleh karena itu, Dia adalah Bapa yang penuh kasih dan pengertian yang mengundang kita untuk meletakkan beban kita kepada-Nya. Saat kita datang kepada Yesus, kita bukan hanya datang kepada seseorang yang berkuasa, tetapi kepada Sahabat dan Penolong yang penuh belas kasih. Dia tidak menjanjikan bahwa hidup ini akan bebas dari tantangan atau beban, tetapi Dia menjanjikan kelegaan dan ketenangan dalam setiap situasi. Ketika kita melepaskan beban kita kepada-Nya, Ia memberikan kekuatan dan damai yang melampaui pemahaman manusia. Kita tidak perlu merangkak sendirian di bawah beban yang terasa begitu berat. Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan iman, meletakkan segala kekhawatiran dan keterbatasan kita di hadapanNya. Di dalam persekutuan dengan-Nya, kita akan menemukan istirahat sejati dan kelegaan yang hanya dapat ditemukan dalam kasih-Nya yang tak terbatas. 2. Berproses di dalam Yesus (..belajarlah pada-Ku…) Yesus menghendaki agar kita belajar kepada-Nya. Belajar adalah sebuah usaha untuk meraih tingkat yang lebih tinggi lagi di dalam kehidupan. Untuk naik kelas, seorang siswa harus melewati yang namanya ujian yang sering kali sulit. Demikian juga dengan kita. Dalam belajar, ada proses yang harus kita jalani. Proses adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup. Kita sering kali menjalani berbagai tahapan, menghadapi tantangan, dan mengalami pertumbuhan. Namun, kita tidak perlu melalui proses ini sendirian. Yesus mengajak kita untuk berproses di dalam-Nya, karena Ia tahu bagaimana membentuk kita menjadi lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. 152
PRIA BIJAKSANA
Seringkali, proses ini melibatkan situasi yang penuh tantangan, kesulitan, dan perubahan. Proses ini mungkin tidak selalu nyaman, tetapi Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Ia bekerja dengan tangan-Nya yang penuh kasih untuk membentuk karakter kita. Ketika kita memberikan hidup kita kepada-Nya, Ia mulai bekerja di dalam kita. Ketika kita mampu melaluinya, maka kita akan mengalami pertumbuhan. Kita akan semakin mengerti kehendak Tuhan. Proses ini juga mengajarkan kita tentang kesabaran dan ketergantungan kepada Tuhan. Seringkali, kita ingin hasil instan, tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk menyerahkan waktu dan hasil pekerjaan-Nya kepada-Nya. Proses ini adalah perjalanan yang membutuhkan iman yang kokoh dan kepercayaan bahwa Dia yang memulai pekerjaan ini akan menyelesaikannya dengan baik. Mengapa dalam Yesus? Karena Ia lemah lembut dan rendah hati. 3. Menanggung beban bersama Yesus (pikullah kuk yang Kupasang…) Kuk adalah kerangka kayu untuk mata bajak yang ditarik oleh biasanya dua kerbau. Kuk ini dikalungkan di leher masing-masing kerbau. Lalu kedua kerbau itu akan membajak sawah atau ladang dengan saling menopang. Ketika Tuhan mengatakan "pikullah kuk yang Kupasang" maka sesungguhnya Yesus telah memasang kuk terlebih dahulu. Sehingga ajakn tersebut adalah panggilan Yesus kepada kita untuk berbagi beban kita dengan-Nya. Kuk adalah alat yang digunakan untuk memuat beban, dan Yesus mengajak kita untuk "pikul kuk" ini. Namun, apa yang membuat panggilan ini begitu istimewa adalah fakta bahwa Yesus sudah memasangnya. Dia adalah sahabat yang setia, guru yang bijaksana, dan Tuhan yang penuh kuasa. Dia tidak hanya memahami beban kita, tetapi Ia juga mampu membantu kita mengatasinya. 153
PRIA BIJAKSANA
Ketika kita berbeban berat dan merasa letih, Yesus memberikan satu perspektif baru di dalam memandang persoalan tersebut: Yesus ingin merasakan bersama apa yang kita alami dan Ia tidak meninggalkan kita sendirian. Hal yang lebih menarik lagi, Yesus mengatakan “kuk yang Kupasang itu ringan”. Di dalam Alkitab Terjemahan Baru 2, dikatakan “kuk yang Kupasang itu menyenangkan”. Ini hal yang luar biasa. Ketika kita merasakan bahwa beban kita terlalu berat sampai hampir kehabisan energi untuk mengangkatnya, bagi Yesus itu adalah persoalan yang ringan. Maka tepatlah ketika kita membawa masalah kita kepada Yesus. Ketika kita mengambil pikul yang sudah Yesus pasang, kita tidak menghadapi beban kita sendirian. Yesus berjalan bersama kita, memberikan kekuatan-Nya yang tak terbatas untuk mengangkat beban tersebut. Dia adalah sahabat yang setia yang siap mendengarkan keluh kesah kita dan memberikan dukungan-Nya. Meskipun beban mungkin tetap ada, tetapi kita merasakan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa kita. Ini karena kita tahu bahwa tidak ada beban yang terlalu berat bagi-Nya, dan Ia selalu siap membantu kita melewatinya. Kesimpulan Rekan PKP yang diberkati oleh Tuhan, kita bersyukur karena kita memiliki Yesus yang menjadi Sahabat bagi kita. Saat kita berhadapan dengan beban yang berat, mari kita ingat janji-janji yang terkandung dalam ajakan-Nya. Kita tidak perlu merangkak sendirian di dalam keletihan kita. Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan iman, meletakkan segala kekhawatiran dan keterbatasan kita di hadapan-Nya. Di dalam persekutuan dengan-Nya, kita akan menemukan istirahat sejati dan kelegaan yang hanya dapat ditemukan dalam kasih-Nya yang tak terbatas.
154
PRIA BIJAKSANA
Oktober 2024 – Minggu Pertama SURAT KEPADA JEMAAT DI EFESUS (Menjaga Kasih Mula-Mula) Wahyu 2 :1-7 Jika kita tidak dapat melihat hal yang penting dalam kehidupan kita, maka banyak hal akan menjadi sia-sia. Sama seperti seorang sopir sedang membawa majikannya pulang dari kantor menuju rumah, di tengah perjalanan sang majikan ingin ke toilet lalu mereka singga di sebuah SPBU, sementara sang majikan pergi ke toilet, sang sopir mengisi bensin mobil di SPBU, dan setelah di isi, maka sang sopir segera masuk mobil dan melaju menuju rumah majikan, di perjalanan betapa terkejutnya sang sopir, bahwa ternya ia melupakan majikannya yang masih tertinggal di SPBU, maka tidak ada jalan lain, harus berbalik, memutar arah, untuk menjemput kembali majikannya yang tertinggal di SPBU. Gereja di Efesus didirikan oleh Paulus, yang bersama-sama dengan Priskila dan Akwila yang singgah di sana dalam perjalanan misionarisnya yang ke 2, pada sekitar tahun 52 M (Kis 18:19). Paulus lalu meninggalkan Efesus, sedangkan Priskila dan Akwila tetap di Efesus (Kis 18:20-21). Lalu dalam perjalanan misionarisnya yang ketiga, Paulus kembali singgah di Efesus lagi dan melayani gereja ini selama kira-kira 3 tahun (bdk. Kis 19:1-8,10,22 Kis 20:31). Menetahui hal ini menjadi penting, mengapa karena Gereja Efesus di mulai oleh orang-orang besar dan hebat. Tetapi ternyata hal itu tidak menjamin mereka hidup dalam perkenanan Tuhan. Sekalipun ada banyak hal-hal yang sangat baik dalam diri gereja Efesus ini, 155
PRIA BIJAKSANA
seperti sikap orthodoxi, menjaga kemurnian doktrin dari pengajaran sesat, mereka bekerja keras, tidak menjadi lelah / bosan, mereka membenci kejahatan dan sebagainya, tetapi mereka tetap dicela karena meninggalkan kasih yang semula yang seharusnya mereka jaga. Mengapa Tuhan mencela Jemaat di Efesus yang meninggalkan, kasih yang mula-mula, mengapa kasih adalah hal yang penting dalam kehidupan orang percaya ? 1. Kasih Adalah Perintah Tuhan yang utama Sekalipun jemaat Efesus berpegang pada pengajaran doktrin yang kuat, tapi jika tidak mempunyai kasih, tidak ada artinya, mereka setia melayani, tidak mengenal lelah, tabah, tetapi ternyata hal itu tidak dilakukan di dalam kasih Tuhan, tidak ada gunanya. Karena itu Firman Tuhan berkata dalam 1 Korintus 13:1-3, sekalipun bisa berbicara dalam berbagai bahasa, tanpa kasih seperti gong berkumandang dan canang bergemerincing, sekalipun memiliki begitu banyak karunia, bernubuat, iman yang sempurna, mengetahui bermacam rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan, namun tanpa kasih sama sekali tidak berguna, bahkan sekalipun suka membagi bagikan apa yang ada pada kita, bahkan melakukan pengorbanan besar, tetapi tanpa kasih tidak ada faedahnya. Kasih adalah hal utama, sebab siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah karena Allah adalah Kasih (1 Yohanes 4:8), kemurnian dokrin yang kita pahami tidak bisa menggantikan kasih, kebencian terhadap dosa dan kejahatan tidak dapat menggantikan kasih, bahkan pelayanan yang giat bagaimanapun giatnya, tidak dapat menggantikan kasih.
156
PRIA BIJAKSANA
Pada waktu Paulus menulis surat Efesus, gereja Efesus masih berkobar-kobar dalam kasihnya kepada Allah. Ini ditunjukkan secara jelas oleh Ef 6:24, dan ini juga diwujudkan dengan kasih kepada sesama orang kudus - Ef 1:15. Tetapi sekarang gereja Efesus telah meninggalkan kasih yang semula, mereka tidak dikatakan ‘kehilangan, tetapi ‘meninggalkan’ kasih yang semula. Sebagai kaum Pria, betapa penting kita membawa keluarga kita untuk hidup didalam kasih, Kasih kepada Allah, dan kasih kepada sesama, sehingga denga demikian keluarga kita menjadi keluarga yang di kenan Tuhan dan menjadi alat kemuliaan Tuhan. 2. Meninggalkan Kasih adalah sebuah kejatuhan. Ay 5: “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat”. Tuhan mengingatkan Jemaat di Efesus untuk menyadari betapa dalamnya mereka telah jatuh, dan Tuhan ingin mereka segera bertobat. Kesadaran akan kasih ini penting, sebab jika tidak menyadarinya, maka banyak hal dalam keluarga bahkan pelayanan menjadi hambar karena semua yang kita lakukan menjadi sia sia, karena tidak ada kasih didalamnya. Jadi, untuk orang yang meninggalkan kasih yang semula, hal pertama yang harus dilakukan adalah melihat untuk mengingat-ingat di mana/kapan ia meninggalkan kasih yang semula itu, dan apa yang menyebabkan hal itu terjadi, dan, setelah kita tahu tindakan apa yang menyebabkan kita meninggalkan kasih pertama itu, maka kita harus bertobat (mengaku dosa dan membuang dosa). Setelah itu kita harus kembali melakukan ‘pekerjaan pertama’, yaitu pekerjaan 157
PRIA BIJAKSANA
yang kita lakukan pada waktu kita masih mempunyai ‘kasih yang pertama’. ‘Pekerjaan-pekerjaan pertama’ berarti ‘buah-buah dari kasih pertamamu’ Ayat 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Untuk senantiasa di dalam kasih, maka pandanglah Yesus dalam hidup kita, Yesus itu penuh kasih karunia dan kebenaran. Pernahkah kita berpikir kalau semakin kita benar-benar kenal dengan seseorang maka semakin kita kenal kebenaran tentang orang itu yaitu baiknya dan buruknya, dan semakin kita kenal kebenaran tentang orang tersebut maka biasanya semakin susah bagi kita untuk memberikan kasih kepada orang tersebut. Tetapi akan sangat mudah untuk baik dengan teman baru karena kita belum kena batunya atau kenal belangnya. Akan sangat susah untuk menyalurkan kasih kepada orang yang kita sudah kenal kejahatannya, kelicikannya dan kebohongannya, apalagi kita sudah pernah dikhianati dan dikecewakan maka akan susah untuk memberikan anugerah kalau kita sudah kenal lama kemudian kita dimusuhi. Yesus penuh dengan kasih karunia dan kebenaran. Yesus tahu secara penuh dan kenal benar kebobrokan, kebejatan dan keberdosaan kita. Tetapi itu tidak menghentikan-Nya untuk mencurahkan kasih karunia-Nya kepada kita. Dan bukan itu saja, Dia yang tidak mengenal dosa mau menjadi dosa serta mencurahkan darah-Nya. Waktu di taman Getsemani maka Dia sempat bergumul “ kalau bisa cawan ini engkau lewatkan tetapi bukan kehendak-Ku tetapi kehendak-Mu yang jadi. Tuhan pun bergumul namun Dia memutuskan untuk tetap melakukan-Nya untuk kita yaitu supaya 158
PRIA BIJAKSANA
kita menerima anugerah kasih karunia-Nya. Kalau kasih kita masih penuh dengan kemunafikan itu karena kita lupa bahwa kita adalah penerima anugerah. Tuhan tahu betapa bobroknya kita dan Dia penuh dengan kebenaran. Dia tahu apa yang ada dalam hati kita namun Dia juga penuh dengan kasih karunia. Biarlah kita memandang dari lensa itu. Mari kita berhenti saat Injil mengingatkan kita tentang kasih yang kita tinggalkan, berbalik dan bertobatlah, pandang Kristus dan Injilnya, maka kita akan bertumbuh dalam kasih-Nya.
159
PRIA BIJAKSANA
Oktober 2024 – Minggu Kedua SURAT KEPADA JEMAAT SMIRNA (Menjaga Kesetiaan) Wahyu 2:8-11 Smirna (Izmir modern) adalah kota terbesar kedua dan dikatakan orang sebagai kota terindah di provinsi Asia, dan satu-satunya kota dari tujuh kota yang tetap ada pada hari ini, Smirna menyekutukan dirinya dengan Roma pada masa yang sangat awal dari penaklukan Romawi, dan akibatnya ia menikmati kemakmuran yang hampir tak ada putusnya. Sebagai pernyataan dari kesetiaannya kepada Roma, kota ini mendirikan kuil bagi Roma, dewi Romawi, pada tahun 195 S.M; dan di bawah pemerintahan Tiberius (14-37 M.) Smirna dipilih sebagai tempat untuk kuil bagi Tiberius. Dan karena itulah maka terjadi berbagai macam penderitaan yang dialami oleh Jemaat Smirna. Ayat 9 Firman Tuhan berkata “aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu. Tuhan tahu kemiskinan, kata kemiskinan atau miskin di ambila dari kata Yunani Ptocheian. PTOCHEIA menggambarkan keadaan seseorang yang sama sekali tidak mempunyai apa-apa, Kemiskinan yang hebat yang dimaksudkan. Orang-orang ini sering dikeluarkan dari pekerjaan sebagai akibat dari pertobatan mereka. Tuhan tahu penderitaan mereka yang dimasukan ke dalam penjara karena iman mereka kepada Kristus (ayat 10), Tuhan tahu akan 160
PRIA BIJAKSANA
segala keadaan yang di alami oleh umat-Nya di Smirna, oleh karena itu Tuhan menghendaki mereka tetap setia. Panggilan kesetiaan ini penting, bukankah banyak orang menjadi tidak setia, karena kecewa, terluka, teraniaya, bukankah banyak orang menjadi tidak setia saat harapan tidak sesuai fakta hidupnya, banyak rumah tangga menjadi hilang setia ketika pasangan tidak dapat menerima satu dengan yang lain apa adanya. Masihkah kita tetap setia saat kita dikeluarkan dari pekerjaan karena iman kita? Tuhan memanggil umat-Nya untuk tetap setia, karena 1. Penderitaan didalam Kristus dan Karena Kristus adalah Kasih karunia 1 Petrus 2:19-21, 19Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. 20Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. 21Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Rasul Petrus mengatakan bahwa mengalami penderitaan itu adalah kasih karunia. Tetapi banyak yang menyalah artikan kasih karunia di sini adalah berbicara tentang mendapatkan berkat besar, dapat rumah atau sembuh dari sakit. Namun kasih karunia yang dimaksudkan di sini adalah yaitu ketika kita menanggung penderitaan karena Kristus sebab untuk itulah kita dipanggil. Yohanes 15:18-19, 18 Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. 19Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu 161
PRIA BIJAKSANA
sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu Akhir-akhir ini banyak gereja yang berusaha seperti dunia supaya disukai oleh dunia. Namun Yesus mengingatkan bahwa janganlah kaget kalau dunia tidak menyukai kita sebab kalau dunia menyukai kita itu menunjukkan bahwa kita bukan berasal dari Tuhan. Namun karena kita bukan berasal dari dunia maka dunia membenci kita. Mungkin kita berpikir bahwa Kristus menderita untuk kita dan Kristus menggantikan penderitaan kita supaya kita tidak menderita. Pernyataan yang pertama memang benar yaitu Kristus menderita untuk kita. Sebab akibat dosa yang adalah maut dan itu adalah konsekuensi dan hukuman dosa kita, namun itu sudah ditanggung dan sudah diselesaikan oleh Kristus sehingga di dalam Kristus kita dibenarkan di hadapan Tuhan. Tetapi Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa kekristenan itu tanpa penderitaan tetapi justru Tuhan memakai penderitaan itu untuk membentuk umat-Nya bagi kemuliaan-Nya. 2 Korintus 1:3-4, 3Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, 4yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Dalam penderitaan kita maka ada penghiburan Allah. Tetapi penghiburan Allah untuk penderitaan kita bukan hanya untuk kita saja namun juga untuk orang lain yang mengalami berbagai penderitaan. Itu sebabnya mengapa penderitaan adalah wujud kasih karunia Tuhan karena di situlah ada penghiburan Tuhan. Dan 162
PRIA BIJAKSANA
waktu Tuhan menghibur kita maka penghiburan yang kita terima itu juga untuk orang lain yang sedang mengalami penderitaan. Kristus mengalam penderitaan yang melebihi penderitaan kita dan Dia juga menang atas penderitaan itu. Itulah sebabnya Allah adalah sumber penghiburan kita karena Dia bukan hanya menghibur dari atas tetapi Dia menghibur karena telah mengalami apa yang kita alami. Yesus mengingatkan Jemaat di Smirna untuk tetap setia, karena Yesus tahu apa yang mereka alami, dan dalam kematahuan-Nya, Tuhan pasti memberi kekuatan untuk dapat menghadapi segala perkara. 2. Penderitaan Memaksa kita mengandalkan Tuhan D A Carson dalam bukunya mengatakan “di dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa, justru kejahatan dan penderitaan dapat menjadi cara Allah untuk berbicara kepada seseorang atau suatu bangsa, untuk mendapatkan perhatian kita dari kehidupan yang berpusat pada diri sendiri yaitu kehidupan yang menyangkali keberadaan Tuhan.” Mengapa Tuhan meminta kita untuk tetap setia dalam segala penderitaan? Karena melalui penderitaan maka kita menjadi mengingat apa yang penting dan apa yang paling bermakna dalam hidup. Kalau kita ingat kapan kita bertobat maka itu bukan waktu kita lagi berjaya atau waktu kita lagi bersenang-senang tetapi tetapi waktu kita mengalami penderitaan dan waktu kita lagi menangis. Penderitaan diijinkan Tuhan untuk menyadarkan kita bahwa kita manusia yang rentan, terbatas dan bahwa kita membutuhkan Tuhan 2 Korintus 1:8b-9, Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga 163
PRIA BIJAKSANA
akan hidup kami. 9Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. Paulus bicara hal yang sama di mana beban yang ditanggungkan atas dia begitu besar dan begitu berat sehingga dia telah putus asa juga akan hidupnya. Namun melalui penderitaan itu akhirnya memaksa dia untuk hanya mengandalkan Tuhan karena sudah tidak punya pilihan untuk mengandalkan yang lain. Bagaimana Kita Bisa Menghadapi Penderitaan? 2 Korintus 1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. Penderitaan menyadarkan kita bahwa kita manusia yang rentan, terbatas dan kita tidak bisa memegang kendali. Dan justru di situlah kita dapat melihat salib Kristus, janji Tuhan, penghiburan Tuhan dan semua yang sudah Tuhan sediakan yaitu bukan sekedar mujizat, terobosan atau pemulihan sebab semua itu sifatnya adalah fana. Tetapi ada yang tidak dapat diambil oleh siapa pun yaitu Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Saat kita lemah dan memandang salib Kristus maka kita akan dikuatkan. Kita kuat bukan karena kita, kita mampu bukan karena kita tetapi Kristus di dalam kitalah yang sudah menjadi semua penggenapan janji Allah yang memampukan kita untuk mengalami penghiburan dalam Kristus. Kepada jemaat di Smirna Yesus meminta mereka setia sampai mati, dan Ia akan mengaruniakan kepada mereka Mahkota Kehidupan, panggilan dan janji ini juga atas kita sekalian. 2 Kor 12:9b-10 Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 10Karena 164
PRIA BIJAKSANA
itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. Kasih karunia dan kuasa Tuhan menjadi sempurna ketika kita tidak mampu lagi. Di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan maka kita akan menjadi kuat sebab Kristus yang menguatkan kita. Banyak orang ingin mengalami Tuhan dan justru melalui penderitaanlah maka kita mengalami keindahan Tuhan. Sinar kasih karunia Tuhan akan bersinar terang pada saat kita mengalami kegelapan yang pekat. Sebab itu kalau kita mengalami penderitaan maka pandanglah Kristus sebab dalam Kristus kita akan dikuatkan, dimampukan dan dipulihkan. Dalam Kristus tidak ada penderitaan yang sia-sia. Semuanya diijinkan untuk kebaikan kita dan untuk kemuliaan Tuhan. Yohanes 16:33(TSI) Semuanya ini Kukatakan supaya kalian mendapat sejahtera karena bersatu dengan Aku. Di dunia kalian akan menderita. Tapi tabahkan hatimu! Aku sudah mengalahkan dunia!” Jadi apapun keadaan kita, tetaplah setia.
165
PRIA BIJAKSANA
Oktober 2024 – Minggu Ketiga SURAT KEPADA JEMAAT PERGAMUS Menjaga Pengajaran Wahyu 2:12-17 PKP yang dikasihi oleh Tuhan, salah satu peran kaum pria dalam keluarga, mengajar, mendidik keluarga untuk hidup di dalam kebenaran Tuhan, tugas ini tampaknya sederhana, tetapi dalam praktiknya bukanlah hal yang mudah, sebagai contoh, kita mengajar keluarga untuk setia, rajin beribadah, tetapi dalam praktiknya kita sendiri tidak setia, maka apa yang kita sampaikan itu tidak memilik arti apa-apa, atau kita mendapati anggota keluarga kita yang terus melakukan hal yang salah, tetapi kita diamkan, karena takut tersinggung jika ditegur. Maka Dampak pembiaran itu akan menghasilkan keluarga yang bebas, tanpa disiplin atau aturan, karena lemahnya fungsi pengajaran di dalam keluarga. Ibarat sebuah keluarga, maka Pergamus adalah sebuah keluarga yang maju dan besar, Pergamus adalah kota yang memiliki perpustakaan terbesar, dan juga dengan begitu banyak paham pengajaran, di kota Pergamuslah pertama tama didirikan kuil penyembahan bagi kaisar Agustus. Karena Pergamus adalah ibukota Asia, maka Pergamus merupakan pusat penyembahan terhadap kaisar. Di kota ini orang-orang, termasuk orang kristen diperintahkan untuk mempersembahkan dupa / kemenyan Kepada patung kaisar sambil mengatakan ‘Kaisar adalah Tuhan’. Selain kuil 166
PRIA BIJAKSANA
untuk kaisar juga ada banyak kuil lain, seperti kuli dewa Zeus, juga kuil dewa ular Asclepus. Pergamus, sekalipun tidak sepenting Efesus dan Smirna sebagai kota perdagangan, tetapi lebih penting sebagai pusat politik dan agama. Karena Pergamus merupakan kubu dari kepercayaan kepada dewadewa dan penyembahan kaisar sehingga memberikan lingkungan yang tidak mudah dalam kehidupan orang percaya pada saat itu, ada sebuah kekuatan politik dan kekuasaan dan kebudayaan yang mendorong mereka untuk mudah kompromi, dan mengikuti pola penyembahan dan budaya di kota Pergamus tersebut. Firman Tuhan berkata, awasilah kehidupanmu, awasilah ajaranmu, mengapa penting kita menjaga kemurnian Pengajaran iman kita. 1. Kita dipanggil untuk menjadi terang Ay 13: “Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam”. Tuhan tahu umat-Nya yang tinggal di Pergamus, Tuhan melihat keberadaan mereka, Tuhan tahu mereka tidak menyangkal imannya. Tuhan mengetahui mereka ada di tempat kegelapan yang digambarkan dengan takhta iblis, tapi tidak meminta mereka pergi dari sana, karena orang percaya adalah terang, dan panggilan orang percaya adalah menerangi kegelapan. Makin gelap suatu tempat makin jelas terang yang menerangi, sekecil apa pun terang itu. Berjalan dalam Fiman itu penting, karena hal itu akan membuat hidup dan jalan kita terus diterangi, di tengah kegelapan, Mazmur 119:105 “Firman-Mu pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku” 167
PRIA BIJAKSANA
Matius 5:14 Kamu adalah terang dunia. Efesus 5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. 2. Supaya kita tidak mudah di ombang-ambingkan dalam kesesatan Kalau jemaat Efesus adalah jemaat yang bertekun di dalam doktrin yang sehat, ketat dalam disiplin gereja dan sabar dalam penderitaan maka jemaat di Pergamus adalah kebalikannya apa yang terjadi di Pergamus adalah mereka mengasihi semua orang dan menerima semua orang dan itu bagus serta dipuji oleh Yesus di mana itu menunjukkan kasih. Tetapi mereka tidak mau menyatakan kebenaran dan menegur atau mengingatkan orang saat ada sesuatu yang salah. Ini bukan kasih yang sesungguhnya dan ini adalah kemunafikan. Wahyu 2:14-16, 14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. 15Demikian juga ada padamu orangorang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. 16Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. Di Pergamus ada penganut ajaran Bileam dan pengikut Nikolaus. Kita tidak tahu apa ajarannya tetapi kita dapat melihat efek dari ajarannya yaitu mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah namun ada pembiaran. Kalau kita membaca baik dalam Perjanjian Lama atau 168
PRIA BIJAKSANA
Perjanjian Baru maka penyembahan berhala selalu disandingkan dengan zinah sebab sebenarnya kalau kita menyembah berhala maka kita sedang berzinah secara rohani. Dan inilah yang menunjukkan bahwa mereka mengasihi namun tanpa kebenaran. Timothy Keller berkata “ Tidak ada kebenaran tanpa kasih karena Kebenaran Injil selalu menghasilkan Kasih. Dan tidak ada Kasih yang sejati tanpa kebenaran karena kasih yang sejati selalu menginginkan kebenaran bagi orang yang Anda cintai.” Dari sini kita bisa belajar bahwa kebenaran tanpa kasih dan kasih tanpa kebenaran adalah dua cara kita kehilangan esensi dari Injil yang sebenarnya. Sebab itu kita perlu mengubah cara pandang, mengkalibrasi dan menata ulang hati kita. Melalui kedua surat Yesus kepada jemaat Pergamus maka Yesus sedang memperingatkan kepada kita gerejanya di jaman modern ini supaya berhati-hati untuk tidak kehilangan inti dari esensi Injil Kristus yang sesungguhnya sehingga tidak mudah tersesat dalam rupa pengajaran. Jaga Keluarga kita, istri, anak-anak kita, seisi rumah kita dengan pengajaran Firman setiap waktu, sebab di luar sana ada begitu banyak yang mendorong kita dan keluarga untuk condong dan menjauh dari kebenaran yang Tuhan berkenan. Kristus adalah Sang Firman yang menjadi manusia, Dialah terang sejati yang sesungguhnya, Dia datang ke dalam dunia, mencari manusia yang terhilang dalam kegelapan, Dia rela mati di atas kayu salib untuk menebus kita dari kegelapan dosa, sehingga kita kembali mengalami terang kehidupan yang membawa keselamatan.
169
PRIA BIJAKSANA
Oktober 2024 – Minggu Keempat SURAT KEPADA JEMAAT TIATIRA Menjaga Komitmen Wahyu 2:18-29 PKP yang di kasihi oleh Tuhan, komitmen adalah suatu bentuk kewajiban yang mengikat diri kita sendiri atau pada orang lain mengenai hal tertentu atau tindakan tertentu. Melaksanakan komitmen merupakan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain di dalam sebuah hubungan. Hal ini akan mempengaruhi secara langsung kualitas sebuah hubungan. Karena itu menjaga komitmen merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga sebuah hubungan tetap bertahan. Seperti hubungan pernikahan, maka ada komitmen yang telah kita buat dan harus kita jaga, baik itu tentang bersama sampai maut memisahkan, tentang kesetiaan, tentang saling memiliki dalam segala keadaan susah, atau senang, sehat atau sakit, ada begitu banyak orang yang tidak lagi mempertahankan komitmen nikahnya, sehingga banyak persoalan yang berakhir dengan perpisahan karena hilangnya komitmen yang di ikrarkan bersama. Kota Tiatira adalah kota perdagangan, dan di kota ini ada banyak serikat kerja. Ada serikat kerja untuk pekerja wol, ada serikat kerja untuk pekerja kain, Tiatira terkenal karena pewarnaan kain. Bandingkan ini dengan Lidia, petobat pertama di kota Filipi (Kis 16:14-15), yang adalah ‘seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira’. Kain ungu yang ia jual adalah produksi utama kota Tiatira. Ada serikat kerja untuk pekerja kulit, dan sebagainya. Dan setiap serikat kerja ini mempunyai dewa pelindung/penjaganya sendirisendiri, dan karena itu setiap serikat kerja berhubungan dengan 170
PRIA BIJAKSANA
penyembahan terhadap dewa pelindung/penjaga tersebut. Ini menjadi problem bagi orang Kristen di Tiatira. Sehingga situasinya adalah: jika engkau ingin maju di dunia ini, engkau harus termasuk dalam suatu serikat kerja; jika engkau termasuk dalam suatu serikat kerja, maka keanggotaanmu itu sendiri secara tidak langsung menunjukkan bahwa engkau menyembah dewa dari serikat kerja itu. Engkau akan diharapkan untuk menghadiri pesta / perayaan dari serikat kerja itu dan makan makanan yang merupakan bagian dari apa yang dipersembahkan kepada dewa pelindung, dan yang engkau terima di mejamu sebagai suatu pemberian dari dewa itu. Dan lalu, pada saat pesta/ perayaan berakhir, dan kesenangan yang sebenarnya, yang sangat tidak bermoral, dimulai, janganlah engkau meninggalkan tempat itu kecuali engkau ingin menjadi obyek dari ejekan dan penganiayaan. Sehingga, dalam segala tantangan yang demikian, kita melihat betapa sukarnya menjaga komitmen Iman mereka kepada Tuhan. Dan Tuhan memuji mereka karena mereka terus bertahan dalam kasih, Iman, Pelayanan dan bahkan dalam ketekunan. Tetapi kemudian tiba-tiba Tuhan menyampaikan keberatannya Ay 20: “Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala”. Jika pada awalnya Tuhan memuji namun selanjutnya Tuhan mencela karena Tuhan melihat ada sebuah kompromi terhadap dosa karena mereka mulai berpaling dan tidak sepenuh hati lagi kepada Tuhan. Di dalam hidup kita, tidak jarang dengan mudah kita kompromi dan mendua hati ketika berhadapan dengan hal hal yang 171
PRIA BIJAKSANA
kelihatannya benar, tetapi distorsinya sesungguhnya menjauhkan kita dari kebenaran Injil. Kita harus menjaga Komitmen kita, karena: 1. Penyesatan sering kali memakai kebutuhan Budaya Romawi adalah masyarakat politeistis di mana segala sesuatu ada dewanya sendiri-sendiri. Orang-orang harus menghormati para dewa tempat mereka bertemu. Sedangkan Tiatira adalah kota pusat perdagangan sehingga banyak transaksi dan jual beli. Kalau terjadi transaksi dengan seseorang maka biasanya orang itu juga punya dewa baik di toko atau tempat usahanya. Dan untuk menghormati para dewa di tempat kita bertemu atau berjual beli maka harus mempersembahkan korban, membakar dupa dan menyembah dewa-dewa tersebut juga untuk menghormati tuan rumah. Itulah yang terjadi di Tiatira sehingga bagi orang Kristen maka sangat susah sekali untuk mengikuti caracara itu sebab itu sama dengan melakukan penyembahan berhala. Selain itu juga ada pesta-pesta dan perayaan-perayaan penyembahan berhala dan biasanya di situ ada transaksi dan dealdeal yang dilakukan di mana kalau mau mendapatkan pekerjaan maka mereka harus memberikan persembahan, membakar dupa serta menyembah dewa-dewa tersebut juga untuk menghormati tuan rumah. Maka dengan fakta demikian tantangannya adalah kalau mereka mau berkerja, mau mendapat penghasilan, mau mudah dalam aktivitas hidup sehari hari, ikuti pola dunia, hidup dalam penyembahan berhala, kompromi dengan cara dosa, itu bukan hal mudah! Karena hal itu Tuhan mendapati ada pengajaran oleh seorang Nabiah Izebel yang mengajarkan Kompromi terhadap dosa tetapi tetap percaya kepada Tuhan. 172
PRIA BIJAKSANA
Penyesatan sering kali sangat dekat dengan kebutuhan, banyak anak-anak Tuhan yang kompromi dengan dosa dalam pekerjaan, kompromi dengan dosa demi sebuah relasi, kompromi dengan dosa demi sesuap nasi, bahkan ada banyak pengajaran teologi yang menyimpang, seperti teologi kemakmuran, atau New Propesrty Gospel, yang kelihatannya baik, oke, tetapi sesungguhnya pengajarannya penuh kepada pemenuhan kebutuhan diri, kesenangan diri dan self centris. Dalam dunia modern ini memang sudah makin jarang orang masih menyembah berhala tetapi cara dunia yang berdosa dan praktik yang menentang Firman Tuhan ada di mana-mana. Suap menyuap, korupsi, melakukan hal-hal yang illegal dan hal-hal yang berbau abu-abu sehingga kita semua dipaksa dalam hidup kita sehari-hari dan cara kita mencari nafkah untuk mengikuti cara dunia serta tunduk pada ilah-ilah jaman ini, serta untuk mengikuti budaya dunia. Banyak yang berpikir bahwa semua orang juga melakukannya. Bukankah Tuhan juga ampuni dan tetap terima kita apa adanya? Tetapi gereja tidak berani menegur orang-orang seperti ini dan membiarkannya sehingga mungkin mereka bisa beribadah pada hari Minggu tetapi dari Senin sampai Sabtu mereka berkompromi dan menjadi sama dengan dunia. Kalau kita perhatikan maka begitu banyak orang kecewa dengan orang Kristen karena etik kerjanya, suka menipu, main kotor dan mengkhianati bisnis partnernya, sama dengan yang dilakukan oleh jemaat di Tiatira. Sebagai kaum pria, kita perlu menjaga komitmen kita kepada Tuhan, karena penyesatan sangat dekat dengan kebutuhan.
173
PRIA BIJAKSANA
2. Kesetiaan pengorbanan Kristus memanggil kita untuk setia Ayat 25: “Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang”. Apa yang ada pada kita, yang harus kita pegang erat, Yaitu kesetiaan di dalam Pengorbanan Kristus bagi kita. Ibrani 12:1b-2 marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Saat kita melihat kesetiaan Yesus dalam menghadapi penganiayaan, saat itulah kita juga dimampukan untuk bisa berdiri teguh bukan dengan kekuatan kita tetapi karena Dia sudah melakukan lebih dahulu. Saat melakukan pelayanan-Nya di bumi, Yesus bisa saja menghindari penganiayaan dan penderitaan, tetapi Ia memilih untuk tetap menjalaninya. Dia tidak harus melakukannya, tetapi dengan kerelaan dan kerendahan hati Yesus tetap menjalani penderitaan salib. Kristus melakukannya untuk kita karena mengasihi kita. Ketika kita melihat Yesus sabar menanggung penderitaan bagi kita, akan menghibur/menghilangkan rasa takut kita serta memampukan kita untuk menghadapi semua pergumulan, penderitaan dan penganiayaan. Adam tahu bahwa dia harus taat dahulu untuk hidup dan tidak mati tetapi Adam gagal sehingga mati rohani. Yesus tahu saat Dia taat kepada Bapa tetapi justru hukuman Bapa dan penolakan Bapa ditimpakan atas Dia dan Yesus dengan setia menjalani itu semua. 174
PRIA BIJAKSANA
Adam gagal tetapi Yesus memastikan bahwa apa yang Adam tidak bisa lakukan dan selesaikan maka Yesus yang menyelesaikan. Waktu kita memandang salib maka kita akan melihat bahwa: • Kristus ditolak supaya kita diterima • Kristus dihukum supaya kita diampuni • Kristus mengalami maut supaya kita menerima hidup • Kristus menjadi hina supaya kita menjadi berharga • Kristus dikutuk supaya kita diberkati Allah Bapa memperlakukan Anak-Nya seperti pendosa besar, agar kita, pendosa besar yang sesungguhnya, dapat diperlakukan sebagai anak-anak Allah. Waktu kita sadar akan hal itu maka penderitaan, penganiayaan dan penolakan yang membuat kita berkompromi dan membuat kita menarik diri serta semua kesulitan-kesulitan yang tadinya kelihatan besar maka semuanya menjadi kecil. Dan waktu kita melihat kasih-Nya yang besar maka ketakutan kita menjadi sirna.
175
PRIA BIJAKSANA
November 2024 – Minggu Pertama Surat Kepada Jemaat di Sardis Wahyu 3: 1-6 Persekutuan kaum pria yang dikasihi Tuhan. Penilaian kita terhadap sesuatu hal, tidak pernah sempurna, bila di bandingkan dengan penilaian Tuhan. Sebab manusia tergoda untuk melihat apa yang nampak. Tetapi Allah melihat apa yang tidak nampak! Demikian juga, penilaian orang terhadap jemaat Sardis. Orang memuji kerohanian jemaat Sardis, hanya karena mereka terlihat rajin, dalam mengikuti berbagai kegiatan ibadah. Melihat itu, kebanyakan orang menyebut jemaat Sardis adalah jemaat yang hidup. Namun berbeda dengan penilaian Tuhan, kepada jemaat Sardis Tuhan berkata: “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati” Di sini, Tuhan memperkenalkan diriNya sebagai yang “ Maha Tahu” Engkau hidup padahal engkau mati. Apa yang hidup dan apa yang mati? Tentu, yang hidup itu adalah kegiatan ibadahnya. Tapi yang mati itu adalah hidup rohaninya. Itulah sebabnya Yesus melalui Firman-Nya memberikan beberapa nasihat kepada jemaat Sardis agar mereka melakukan beberapa langka, yang bertujuan untuk merestorasi atau memulihkan keadaan rohani mereka yang terlihat “hidup tapi mati itu” Persekutuan kaum pria yang dikasih Tuhan, apa yang dinasihati Tuhan? 1. Bangunlah Dan Bertobatlah Dari Cara Hidupmu Yang Sia-Sia (Ayat 2 & 3a) 176
PRIA BIJAKSANA
Persekutuan Kaum Pria Yang Di berkati Tuhan. Mengapa Tuhan Yesus meminta jemaat Sardis untuk bertobat? Sebab Tuhan menilai bahwa tidak ada satu pun dari pekerjaan mereka yang didapati sempurna. “....Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah” Artinya pertobatan itu, harus diawali dengan sebuah kesadaran. Kesadaran akan keadaan rohani kita yang terlihat hidup tapi mati. Lalu kita bangun dan berjuang untuk memperbaiki apa yang masih kurang dari kehidupan rohani kita. Sebab Apa? Sebab kata Tuhan. “Tak satu pun pekerjaanmu yang kudapati SEMPURNA” Karena itu bertobatlah!. Bertobat dari cara hidup mereka yang sia-sia. Terutama bertobat dari praktik penyembahan berhala, perzinaan, dan percabulan yang masih menjadi gaya hidup mereka. Sehingga perilaku hidup yang tercemar itu, telah mencemari kekudusan hidup beberapa jemaat Sardis. Namun Tuhan memperhatikan bahwa di jemaat Sardis ada beberapa orang yang tidak membiarkan pakai kekudusan mereka di cemarkan. (Ayat 4). Inilah yang Tuhan inginkan agar jemaat Sardis insaf dan sadar, lalu sadar dan bangun untuk menyelamatkan keadaan rohani mereka yang masih tersisa. Dengan cara mereka bertobat. Kembali pada keadaan rohani mula-mula, sesuai dengan ajaran para Rasul. Karena itu, sebagai kaum pria, kita di ingatkan bahwa Tuhan menginginkan kesempurnaan dari pelayanan, pekerjaan dan ibadah kita. Artinya kita boleh rajin beribadah . tetapi kita juga harus berkelakuan baik. Keduanya harus benar-benar terlihat dalam diri setiap kaum pria. Jangan sampai kita terlihat rajin beribadah. Padahal rohani kita mati. 177
PRIA BIJAKSANA
2. Berjaga-jagalah Sebab Tuhanmu Akan Datang (Ayat 3) Persekutuan Kaum Pria yang di berkati Tuhan, yang menarik di sini adalah sesudah bertobat, jemaat Sardis dinasihati untuk tetap dalam keadaan berjaga-jaga. Mengapa perlunya berjaga-jaga? “..........Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.” Dengan demikian kita tidak hanya berjaga-jaga untuk menghadapi musuh, tetapi juga berjaga-jaga, dalam menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali. Mengapa perlunya berjaga-jaga? Sebab dalam sejarahnya Kota Sardis pernah tiga kali jatuh ke tangan musuh. Tuhan ingin jemaat Sardis belajar dari pengalaman sejarah kejatuhan kota itu. Agar sesudah bertobat, mereka tidak jatuh lagi. Sebab sesudah bertobat godaan atas iman kita, akan datang. Bila kita tidak waspada, kita akan jatuh lagi pada kebiasaan dosa masa lalu kita. Kita jatuh bukan karena kita kurang berdoa, tetapi karena kita tidak berjaga-jaga. Itulah sebabnya, sebagai kaum pria, ingat bahwa sesudah bertobat perlunya kita selalu dalam keadaan berjaga-jaga, sambil berdoa. Apa sebab? Sebab musuh akan mengintai kita, si penggoda dan si penyesat akan mencari cela, dan titik lemah kita. Tujuannya untuk menjatuhkan kita. Namun bila kita menghidupi pola hidup yang berdoa dan berjaga. Percayalah! Tak mungkin kita jatuh lagi. 3. Berjuanglah Untuk Menang Dalam Perlombaan iman ( Ayat 5) Persekutuan Kaum Pria yang dikasihi Tuhan, sesudah bertobat, kita di ingatkan untuk berjuang untuk menang dalam setiap perlombaan iman yang diwajibkan kepada kita. Sebab barang siapa yang menang. Upah telah tersedia. Demikan yang tertulis dalam ayatnya yang ke 5,“Barangsiapa menang, ia akan dikenakan 178
PRIA BIJAKSANA
pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya” Hal ini mengingatkan kita bahwa keputusan mengikuti Yesus adalah sebuah perlombaan iman. Dan Tuhan berjanji, barang siapa yang menang akan di kenakan pakaian putih. Lambang dari pengudusan dan kelayakan yang di berikan kepada setiap orang percaya , sebagai kostum/pakaian untuk masuk ke dalam kerajaan sorga. Bahkan nama-nama kita, telah dicatat dalam buku “kehidupan” Adalah sebuah upah dari ketekunan, dan kesetiaan dalam mengikuti Tuhan. Kesimpulan : Persekutuan Kaum Pria Yang Di kasih Tuhan,- Kebanyakan; keadaan rohani kaum pria pada zaman sekarang ini sedang merosot. Bahkan hanyut terbawa arus kematian rohani. Bahkan sekalipun di antara kita, terlihat begitu rajin beribadah dan setia mengikuti berbagai kegiatan Kaum pria. Namun keadaan perilaku hidup kita belum mencerminkan diri kita sebagai anak-anak Tuhan. Karena itu, sebagai kaum pria kita harus: bangun dan sadarlah dan bertobatlah. Berdoalah dan berjagalah. Dan berjuanglah untuk menang dalam setiap perlombaan iman, yang diwajibkan bagi kita. Sebab di mana ada kehidupan. Di situ ada pertumbuhan iman. Jangan sampai kita terlihat hidup padahal kita mati.”.. ---AMIN-
179
PRIA BIJAKSANA
November 2024 – Minggu Kedua Surat Kepada Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13 Persekutuan Kaum Pria Yang Di Berkati Tuhan, berbeda dengan jemaat Sardis, jemaat Filadelfia adalah jemaat yang di puji Tuhan. Mengapa jemaat Filadelfia di puji Tuhan, karena sekalipun kekuatan mereka tidak seberapa. Tetapi jemaat ini sangat taat melakukan Firman Tuhan, tetapi juga tidak menyangkal nama Tuhan. Seperti yang tertulis di ayat 8b.” Padahal jemaat Filadelfia bukan gereja yang besar. Melainkan gereja yang kecil. Hanya terdiri dari beberapa orang saja. Artinya dari segi jumlah kekuatan mereka tidak seberapa. Sehingga dari aspek kuantitatif mereka kalah jumlah. Namun dari aspek rohani mereka menang. Sebab mereka adalah orang-orang yang taat melakukan,---Firman Tuhan. Bahkan saat berbicara soal bukti kesetiaan, dalam banyak hal mereka mampu menyaksikan Yesus itu Tuhan. Sekalipun ancaman atas iman mereka sungguh nyata. Bahkan dalam penderitaan dan penganiayaan yang mereka hadapi. Dalam ke semuanya itu, mereka tak pernah malu untuk mengatakan mereka adalah pengikut Kristus. Atas iman mereka itulah Wahyu 3:7-13. Berisi janji berkat Allah, atas keberanian mereka menyaksikan nama Kristus. Tetapi juga upah atas ketaatan mereka melakukan Firman Tuhan. 1. Tuhan Berjanji Akan Membuka Pintu Kepada Mereka (8a) Persekutuan Kaum Pria Yang Di Berkati Tuhan, atas kesetiaan jemaat Filadelfia dalam menjalankan Firman Tuhan. Maka Tuhan 180
PRIA BIJAKSANA
berjanji akan membuka pintu bagi mereka. Tuhan berkata: “Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun” Menarik bahwa Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai pemegang kunci. Apabila Ia membuka tak seorang pun bisa menutup. Apabila Ia menutup tak seorang pun dapat membuka. Dan otoritas pemegang kunci itu adalah Yesus. Dan pintu yang di maksudkan di sini adalah “Pintu Sorga” Lihat Yoh 14:6. Kata Yesus: “Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tak seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” Di sini Yesus menegaskan bahwa hanya Dia satu-satunya jalan menuju pintu sorga itu. Sebuah penghiburan bagi mereka yang taat melakukan Firman-Nya dan percaya bahwa di dalam nama Yesus ada keselamatan. Jadi teranglah bahwa sebagai kaum pria bila kita taat menjalankan Firman Tuhan maka percayalah pintu sorga akan terbuka bagi kita. Pintu di sini juga berarti “pintu berkat“. Sebab Tuhan Yesus berkata: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7). Berarti dapat dikatakan bahwa setiap orang yang melakukan Firman Tuhan, apa pun yang di mintanya akan dikabulkan. Asal ia memintanya di dalam nama Yesus! Pintu di sini juga, bisa berarti pintu penginjilan akan di perluas bagi mereka yang taat melakukan Firman-Nya. Saudara! Lihatlah betapa kaya dan limpahnya, bila kita menjadi orang yang taat melakukan Firman Tuhan. Demikian kata Yesus: Berbahagialah orang yang mendengar Firman-Nya dan melakukan dalam hidupnya dari hari lepas hari. Kata berbahagia disini mengandung nilai berkat, sebagai upah dari ketaatan kita. Bahwa 181
PRIA BIJAKSANA
Tuhan berjanji akan membuka segala pintu berkat bagi kaum pria yang taat melakukan Firman-Nya. 2. Tuhan Berjanji Akan Melindungi Mereka Pada Hari Pencobaan (10) Persekutuan Kaum Pria Yang di berkati Tuhan, hal kedua yang Tuhan janjikan bagi jemaat Filadelfia adalah Tuhan akan melindungi mereka pada hari pencobaan. Demikian yang tertulis dalam ayatnya yang ke10: “Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.” Ingatlah bahwa dalam mengikuti Tuhan, ada banyak derita, sakit penyakit, kesusahan, dan pencobaan yang kita hadapi. Namun bagi mereka yang taat melakukan Firman Tuhan. Tuhan berjanji akan melindungi mereka dari setiap bahaya yang mengancam kehidupan mereka. Luar biasa. Haleluya! Sikap Tuhan yang melindungi jemaat Filadelfia adalah bentuk kasih Allah kepada mereka. Demikian yang ditulis di ayat ke 9. Hal ini menunjukkan bahwa kasih Allah sangat dekat dengan orang yang taat melakukan firman-Nya. Bahkan Tuhan berjanji akan melindungi mereka dari kesukaran besar yang menimpa bumi ini. Entah itu, badai, gempa bumi, bencana alam ataupun kedahsyatan apa pun yang menimpa bumi ini. Tuhan berjanji akan menjaga dan melindungi mereka dari kesukaran maupun maut yang bisa saja menimpa mereka. Luar biasa! Imanilah janji Tuhan ini. Demikianlah Tuhan akan melindungi kaum pria yang saleh di masa kesukaran. 182
PRIA BIJAKSANA
3. Tuhan Berjanji Kelak Akan Menjemput Mereka (11) Kaum pria yang di berkati Tuhan,----Janji Tuhan yang ketiga bagi orang-orang yang taat melakukan firman-Nya adalah Tuhan berjanji kelak akan kembali menjemput mereka! Demikian kata Tuhan! “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu” Bahwa makhota hidup kekal adalah upah yang di berikan kepada setiap orang yang setia dan taat melakukan Firman-Nya. Bahkan yang menang dalam perlombaan iman! Tuhan berjanji, -akan menjadikan mereka “Sokoguru di dalam Bait suci Allah” Artinya mereka akan memasuki hari perhentian kekal bersama Bapa di sorga. Jadi makhota yang kita peroleh, bergantung pada kesetiaan kita mengikuti Kristus dan taat melakukan Firman-Nya. Kesimpulan Persekutuan Kaum Pria yang di berkati Tuhan, mungkin saudara bukan orang penting atau yang berpengaruh di dalam dunia ini. Mungkin saudara miskin, dan tak memiliki kedudukan penting dalam dunia ini. Tetapi ingatlah bahwa apabila saudara sungguhsungguh mengikuti Tuhan dan taat melakukan Firman-Nya, maka pada suatu hari nanti saudara akan mendapat tempat yang terhormat dalam kerajaan sorga. Kuncinya hanya kalau saudara taat dan setia. Semoga Tuhan Yesus Memberkati semua kaum pria dalam menikmati janji-janji berkat-Nya. Sebagai upah atas kesetiaan dan ketaatan saudara melakukan firman-Nya. “Oh Filadelfia engkau yang di berkati” Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus! AMIN
183
PRIA BIJAKSANA
November 2024 – Minggu Ketiga Surat Kepada Jemaat Laodikia Wahyu 3:14-22 Persekutuan kaum Pria yang di berkati Tuhan. Surat Kristus kepada jemaat Laodikia adalah surat ke tujuh terakhir. Di bandingkan dengan surat-surat terdahulu, surat ini lebih bernuansa perasaan dukacita. Sebab jemaat Laodikia adalah jemaat yang tidak mendapatkan pujian apa pun, selain di cela atas keadaan rohani mereka “..... yang suam-suam kuku. Tidak dingin tetapi juga tidak panas. Kadang setia, kadang tidak setia. Kadang rajin beribadah, kadang malas. Biasa aktif biasa tidak. Kadang percaya kadang ragu. Sikap suam-suam kuku semacam inilah yang membuat mereka tidak dingin juga tidak panas. Itulah sebabnya Tuhan Yesus meminta agar mereka memilih di antara “dingin atau panas” dengan kata lain menjadi orang harus punya prinsip, punya sikap. Itu berarti kedaan suam-suam kuku adalah prilaku hidup yang paling tidak disukai Tuhan. Kehidupan yang suam-suam kuku inilah, yang membuat mereka tidak bersemangat dalam mengikuti Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mencela kehidupan kekristenan mereka, yang suam-suam kuku itu. Akibatnya mereka sulit mengalami pertumbuhan. Kerohanian mereka hanya berjalan di tempat. Tidak ada kegairahan dan tidak ada usaha untuk meningkatkan kualitas pertumbuan iman mereka.
184
PRIA BIJAKSANA
Di sisi lain memang harus diakui bahwa jemaat Laodikia, telah diperhamba oleh harta dunia membuat kasih mereka kepada Tuhan, menjadi hambar dan tawar. Kehidupan semacam inilah yang sedang terlihat pada zaman kita. Banyak orang Kristen di zaman ini sedang mengalami keadaan suam-suam kuku, tidak panas atau tidak dingin, dalam mengikuti Tuhan. Padahal orang Kristen yang 'panas' adalah orang Kristen yang memiliki roh yang bernyala-nyala dalam melayani Tuhan. Sedangkan orang Kristen yang 'kurang gairah’ dalam mengikuti Tuhan. Adalah gambaran dan keadaan rohani yang suam-suam kuku. Agar supaya mereka tidak menjadi tawar dan suam-suam kuku, dalam mengikuti Tuhan. Maka berdasarkan pembacaan kita tadi, ada beberapa nasihat yang Tuhan Yesus minta agar mereka lakukan. Pertama: Tuhan Meminta Mereka Membeli Emas Murni KepadaNya. (18a) Persekutuan kaum pria yang di berkati Tuhan. Kita tahu bahwa Emas tulen itu, hanya dapat di murnikan melalui nyala api. Supaya karat dan kotor menjadi cair. Lalu yang nampak adalah Emas tulen. Demikian bila kita di murnikan maka segala kotoran dosa yang melekat pada tubuh kita, akan di bersihkan. Emas di sini juga melambangkan kemurnian iman. Iman yang murni adalah iman yang bernilai tahan uji. Murni, jauh dari kepalsuan. Iman yang mampu bercahaya di tengah kegelapan. Karena itu bila kita masih suam-suam kuku dalam mengikuti Tuhan. Maka kita masih perlu di lebur ke dalam api, bagaikan emas yang dimurnikan. Dengan demikian kerajinan kita mengikuti Tuhan tidak kendor, selalu hangat, dan rajin dalam mengikuti Tuhan. Sekalipun banyak 185
PRIA BIJAKSANA
kesusahan yang kita hadapi. Tidak membuat kita dingin. Tetapi tetap hangat, dan bergairah dalam mengikuti Tuhan. Kedua: Tuhan Meminta Agar Mereka Membeli Pakaian Putih Dari Pada-Nya. (18b) Persekutuan kaum pria yang di berkati Tuhan, bahwa sekalipun mereka merasa punya pakaian. Tetapi Tuhan melihat mereka malang dan telanjang. Malang lebih pada keadaan rohani yang menyedihkan. Yang patut dikasihani. Telanjang dalam arti kehidupan mereka penuh dengan aib dan dosa. Sehingga sekalipun mereka berpakaian, di mata Tuhan mereka miskin dan telanjang. Karena hidup mereka telah dicemari oleh dosa. Dalam kasih-Nya Yesus menawarkan pakaian putih kepada mereka. Pakaian putih melambangkan kekudusan dan kesucian hidup yang akan di berikan Yesus melalui penebusan oleh darah-Nya, yang tercurah di kayu salib. Karena itu, jangan sampai kehidupan kita terlihat malang dan telanjang, karena dosa perzinaan, dan perselingkuhan yang kita lakukan. Itulah bukti ketelanjangan kita. Maka sebagai Kaum Pria yang sudah ditebus dan dibasuh oleh darah-Kristus, hiduplah dalam kekudusan. Jangan lagi pakaian kekudusan kita di cemari oleh perbuatan-perbuatan dosa yang kita lakukan. Ketiga : Tuhan Yesus Meminta Agar Mereka Membeli Minyak Pelumas Mata Dari Pada-Nya(18c) Persekutuan kaum pria yang di kasih Tuhan. Perlu diketahui bahwa kota Laodikia adalah kota medis. Di mana obat pelumas mata mereka sangat terkenal kasiat-Nya sangat menyembuhkan mata orang yang buta. Namun sekalipun mereka bisa melihat tetapi Tuhan Yesus mengatakan mereka masih buta. Karena itu, Yesus 186
PRIA BIJAKSANA
meminta agar mereka membeli obat pelumas mata dari pada-Nya. Agar supaya mata rohani mereka, di sembukan. Mengapa demikian? Sebab mata rohani mereka telah buta, menyebabkan mereka tidak dapat melihat keadaan diri mereka yang suam-suam kuku itu. Demikian juga, bila ada kaum pria yang tidak mampu melihat keadaan rohaninya yang buta. Maka marilah kita datang kepada Yesus, membeli pelumas mata dari-Nya. Agar supaya mata rohani kita dicelikkan. Sebab Dialah terang dunia. Barang siapa berjalan bersama-Nya. Ia tidak berjalan dalam kegelapan. Kesimpulan 1. Sebagai Kaum Pria, marilah kita mengoreksi keadaan rohani kita, apakah kita masih memiliki kerinduan dan hasrat untuk bersekutu dengan Tuhan? atau malah sebaliknya, kita tidak merasakan apa-apa. sehingga ibadah yang kita lakukan hanyalah rutinitas saja. Jika demikian kita harus meminta ampun kepada Tuhan. Dan mohon agar kerohanian kita dipulihkan. Sebab jika tidak. Seperti jemaat Laodikia kita akan dimuntahkan oleh Tuhan. 2. Sebagai Kaum Pria dalam kepengikutan kita, janganlah kita memilih di antara “dingin atau panas” yakni; suam-suam kuku dalam mengikuti Tuhan. Sebab sikap suam-suam kuku, dalam mengikuti Tuhan adalah sikap hidup yang paling tidak disukai Tuhan. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua kaum pria, agar tetap hangat, dan terus bergairah dalam mengikuti Tuhan. AMIN.
187
PRIA BIJAKSANA
November 2024 – Minggu Keempat Nubuatan Mengenai Imanuel YESAYA 7:10-25 Persekutuan Kaum Pria yang di berkati Tuhan. Kebanyakan orang beranggapan bahwa seorang Raja tak pernah takut. Apalag kerajaan Yehuda dilengkapi dengan peralatan perang dan prajurit yang siap untuk berperang. Namun nyatanya raja Ahas menjadi takut. Ketakutan itu terjadi saat raja Aram dan Pekah bin Remalya raja Israel, (kerajaan Isarel Utara) mendengar bahwa kualisi ini sedang maju mengepung kota Yerusalem dan mengalahkannya. Mendengar musuh-musuh telah berkemah di wilayah Efraim, maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohonpohon hutan bergoyang ditiup angin (Yes. 7.1-2). Keadaan itu, kemudian mencemaskan Ahas, selain tidak ingin, dirinya dikorbankan, tetapi juga Ahas tidak ingin kehilangan jabatannya sebagai Raja. Ketakutan Ahas menandakan imannya pada Tuhan Allah Israel sangat lemah. Itulah sebabnya Tuhan mengutus nabi Yesaya untuk menasihatinya, agar raja Ahas tidak takut menghadapi perang yang besar itu. 1. Tinggalah Tenang! Jangan Takut (3a& 4) “Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut” Persekutuan Kaum Pria Yang Dikasihi Tuhan. Nabi Yesaya sendiri hidup dalam suatu periode yang genting dalam sejarah bangsanya. 188
PRIA BIJAKSANA
Pada masa pemerintahan Raja Yotam. Kerajaan Israel selatan mengalami keadaan jaya, makmur dan damai. Namun pada masa pemerintahan raja Ahas, bangsa Asyur mulai menyerang bangsabangsa di sebelah Baratnya. Oleh karena itu kerajaan Yehuda mendapat tekanan dari kerajaan Israel utara dan sekutunya bangsa Siria untuk masuk dalam satu koalisi melawan Asyur. Tugas Yesaya pada waktu itu adalah menasehati Raja Ahas, agar percaya saja pada petolongan Tuhan, dan jangan bersandar pada pertolongan bangsa lain. Nabi Yesaya kemudian menguatkan hati Ahas dan mengatakan:” Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut” Persekutuan kaum pria yang dikasih Tuhan. Inilah yang disampaikan nabi Yesaya kepada Ahas. Jadilah tenang dan jangan takut. Jadi obat dari ketakutan kita adalah jadilah tenang. Mengapa ketenangan penting dalam kita menghadapi masalah? Sebab dengan tenang kita dapat berdoa dan berpikir jerrnih. Bukan saja itu, Nabi Yesaya meminta agar Ahas menguatkan hatinya yang kian lemah. Hati yang lemah adalah hati yang ragu, dan bimbang. Hati seperti ini perlu dikuatkan. Disini dibutuhkan keberanian. Hanya keberanian yang mengalahkan ketakutan. Keberanian untuk percaya bahwa Allah yang kita imani adalah Allah yang tak pernah membiarkan seorangpun menyakiti kita. Sebab Dialah penjaga kita yang tak pernah tertidur. 2. Meminta Tanda Kepada Tuhan (11) "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas” 189
PRIA BIJAKSANA
Persekutuan Kaum Pria yang di berkati Tuhan, hal kedua yang dilakukan nabi Yesaya adalah menasihati raja Ahas untuk meminta suatu pertanda dari Tuhan! Meminta Tanda apakah itu? Tanda bahwa Tuhan akan menolong, Tuhan akan memulihkan keadaan mereka. Akan tetapi Ahas tidak mau hanya karena ia tidak ingin “mencobai Tuhan”. Perhatikan alasan Ahas bahwa ia tidak ingin mencobaai Tuhan, padahal di dalam hati kecilnya ia menolak meminta tanda kepada Tuhan. Sebab Ahas telah berniat untuk tidak melibatkan Tuhan, dalam perkara yang dihadapinya. Justru Ahas berkeinginan untuk berkualisi dengan kekuatan Asyur. Dan bukan kepada Tuhan. Itu berarti Ahas menjadi hamba Asyur. Dan bukan hamba Allah. Dengan demikian Ahas lebih percaya pada kekuatan Asyur. Ketimbang kekuatan Tuhan. Persekutuan Kaum Pria yang di berkati Tuhan. Sikap Ahas seperti ini, adakalanya terjadi juga di antara kita. Saat kita terguncang karena pergumulan yang berat. Kita mulai takut, dan khawatir. Lalu ada ajakan untuk kita mendekatkan diri pada Tuhan. Tetapi kita enggan untuk melakukannya. Itulah manusia kita, terkadang kita meragukan pertolongan Tuhan. Akibatnya kita tidak lagi meminta pertolongan kepada Tuhan tetapi meminta pertolongan kepada alah-alah lain. Memang benar bahwa Allah yang saya dan saudara imani, adalah Allah yang tidak kelihatan. Namun dalam pengalaman iman kita, pertolongan Tuhan sungguh nyata. Sebab Dialah Allah Imanuel Allah yang beserta kita.
190
PRIA BIJAKSANA
3. Nabi Yesaya Menubuatkan Kelahiran Sang Imanuel (14) “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Persekutuan Kaum Pria yang di berkati Tuhan! Hal ketiga yang kita renungkan adalah Sekalipun Ahas menololak meminta tanda kepada Tuhan. Tetapi Nabi Yesaya mengatakan bahwa Allah sendiri yang akan memberikan suatu pertanda. Tanda itu, adalah seorang anak akan dilahirkan dan akan di namai Imanuel. Ungkapan perempuan muda disini dalam bahasa aslinya di sebut (almah) yang berarti “perawan” atau “wanita muda yang belum menikah”. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggenapan nubuat firman ini, telah di genapi, tatkalah Maria seorang perawan yang masih bertunangan dengan Yusuf, mengandung dari Roh Kudus. Dan Anak itu, dinamakan “Imanuel” artinya Allah beserta kita. Arti dari nama Anak itu membuktikan bahwa Allah tidak akan pernah membiarkan umatnya berada dalam keadaan terpuruk. Imanuel berarti “Allah menyertai kita”. Jika Allah yang sebelumnya di anggap jauh dan tak terhampiri. Kini Allah itu ada dan bersama – sama dengan kita. Itulah arti dari Imanuel itu. Bahwa janji kedatangan Imanuel itu, akan membuat keadaan Isarel menjadi pulih kembali seperti sedia kala. Tidak ada lagi ketakutan, kecemasan, kekhawatiran karena Allah ada, bersama – sama, dan menyertai umat-Nya dalam segala keadaan. Itulah sebabnya kehadiran Allah Imanuel itu, sering di nubuatkan. Khususnya pada Minggu- Minggu Adventus. Artinya Allah Imanuel itu akan lahir. Sebagai kabar sukacita bagi semua orang. 191
PRIA BIJAKSANA
Kesimpulan: a) Sebagai Kaum Pria hendaklah kita meyakini janji Tuhan ini, janji kehadirann-Nya merupakan jawaban atas pergumulan hidup yang kita hadapi. Artinya dengan percaya pada janji kehadiranNya kita di singkirkan dari segala kecemasan dan ketakutan, di gantikan dengan sukacita yang melimpah di dalam Tuhan. b) Sebagai Kaum Pria. Janji kehadiran Allah yang beserta kita; akan memberikan harapan kepada kita bahwa Allah akan selalu hadir dalam pergumulan hidup kita, dan memberikan harapan baru setiap hari bagi kita. Sebab kasih-Nya tak pernah berkesudahan. c) Sebagai Kaum Pria kita diyakinkan bahwa dalam pergumulan ataupun ketakutan apapun yang kita alami, percayalah Tuhan Allah selalu beserta kita. Percayalah bahwa Allah sungguhsungguh hadir dan peduli kepada kita. Kehadiran-Nya sebagai Imanuel adalah jawaban atas semua pergumulan kita. Percayalah bahwa Allah akan selalu bersama kita. hari ini, hari esok dan sampai selama-lamanya. Sebab Dialah Imanuel, Allah yang beserta dengan kita –Amin-
192
PRIA BIJAKSANA
Desember 2024 – Minggu Pertama Pemberitahuan Yang Membawa Sukacita Lukas 1:26-38 Kaum PKP yang di berkati Tuhan. Kata pemberitahuan adalah sebuah kata yang sudah sering kita dengar, kita baca, dan tentunya tidak asing lagi di telinga kita, karena kata ini sangat populer di dunia sekuler. Ada banyak pemberitahuan-pemberitahuan yang kita dengar, kita baca, baik dari pemerintah, dari pimpinan kita, dari tempat kita bekerja dan lain sebagainya. Waktu kita mendengar ataupun membaca pemberitahuan, maka tentunya kita akan mempersiapkan diri atau mempersiapkan segalah sesuatu yang berkaitan dengan pemberitahuan yang di sampaikan. Tetapi berbeda dengan pemberitahuan tentang kelahiran Yesus, pemberitahuan ini bukan di sampaikan oleh presiden,oleh bupati ataupun sebuah partai atau organisasi,tetapi Allah sendiri yang menyuruh malaikat Gabriel untuk pergi langsung bertemu dengan seorang perawan yang bernama Maria di Nazaret.Tentu ini sangat menarik perhatian semua orang, termasuk orang percaya,sebab beribu-ribu tahun Allah dengan perantaraan malaikatNya tidak menampakan diri kepada manusia,tetapi karena Rencana Allah untuk misi keselamatan bagi manusia maka Allah kembali berkumunikasi dengan manusia melalui malaikatNya. PKP yang di berkati Tuhan. Tentunya di dalam kita merespon pemberitahuan tentang kelahiran Yesus, ada persiapan, bukan persiapan secara materi tetapi persiapan hati kita untuk Yesus hadir, Yesus lahir sebagai Raja atas kehidupan kita. 193
PRIA BIJAKSANA
Setiap orang percaya yang telah mendengar berita kelahiran Yesus kristus pasti akan mengalami sukacita dan damai sejaterah. Pertanyaannya bagaimana sikap kita sebagai orang percaya dalam mempersiapkan diri menyambut kelahiran Yesus agar supaya sukacita dan damai sejaterah itu kita miliki? Kita akan belajar dari seorang perawan yang bernama Maria yang di Nazaret. I. MENJAGA DAN MEMPERTAHANKAN KESUCIAN HIDUP ( Ayat 26-28 ) Kaum PKP yang di berkati Tuhan. Mengapa ayat ini di awali dengan kalimat seorang Perawan, mengapa bukan kepada seorang Maria, karena kemungkinan ada banyak wanita yang bernama maria pada saat itu, tetapi kemungkinan Maria-Maria itu tidak perawan lagi, sehingga Allah menyuruh malaikat Gabriel untuk pergi kepada seorang perawan, seorang yang mampu menjaga dan mempertahankan kesucian hidupnya yaitu Maria di kota nazaret. Menjaga dan mempertahankan kesucian hidup itu berarti tidak kompromi dengan dosa, mencintai apa yang dicintai oleh Tuhan dan membenci apa di benci oleh Tuhan. Orang yang mampu menjaga dan mempertahankan kesucian hidupnya, kepadanya TUHAN akan memberikan kasih karunia (ayat 28b). Kasih karunia adalah sesuatu yang sebenarnya kita tidak dapatkan tetapi Tuhan berikan yaitu sukacita dan damai sejaterah. Jadi kalau hari ini kita sedang melewati padang gurun, kita sedang melewati kerikil-kerikil kehidupan, kita ada dalam pergumulan, dengan berbagai macam persoalan yang terjadi, waktu kita mampu menjaga dan mempertahankan kesucian hidup, maka percayalah Tuhan akan memberikan kasih karunia-Nya, dan apa yang Tuhan berikan kepada kita itu tidak seperti yang dunia berikan. Waktu 194
PRIA BIJAKSANA
Tuhan sudah memberikan kasih karunia-Nya kepada kita yaitu sukacita dan damai sejaterah tak ada sesuatu pun yang mampu merebutnya dari kehidupan kita. Sebab waktu kita mampu menjaga dan mempertahankan kesucian hidup bukan hanya kasih karunia di berikan Tuhan tetapi Tuhan juga akan selalu menyertai hidup kita (ayat 28b). Artinya di manapun kita ada Tuhan ada, dalam situasi apapun, dalam setiap musim hidup kita Tuhan selalu ada. Tuhan tidak pernah salah memilih Maria, karena Tuhan tau hidup Maria, demikian juga hidup saudara, kalau kita dipilih Tuhan untuk dikuduskan, maka kita harus menjaga dan mempertahankan kesucian hidup kita, jangan kita hidup di dalam kepalsuan, hidup di dalam kepura-puraan, hidup di dalam kemunafikan. Tetapi di dalam kita mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran Yesus di dalam hati dan kehidupan kita, marilah kita sebagai kaum pria untuk terus menjaga dan mempertahankan kesucian hidup agar benar-benar sukacita dan damai sejaterah menjadi bahagian dalam kehidupan kita. II.
MENJAGA HUBUNGAN BAIK DENGAN Tuhan (Ayat 3435) Kaum PKP yang di berkati Tuhan. Menjaga hubungan baik dengan Tuhan adalah salah satu respon untuk mempersiapkan diri kita dalam menyambut kelahiran Yesus. Salah satu cara kita untuk tetap menjaga hubungan baik dengan Tuhan dengan cara membangun komunikasi yang intim dengan Tuhan. Maria tidak akan pernah tahu apa yang sedang terjadi di dalam hidupnya, dia tidak akan pernah tahu bahwa dia sedang mengandung seorang bayi yang kudus, kalau Maria tidak 195
PRIA BIJAKSANA
berkomunikasi dengan Malaikat Tuhan. Waktu Maria berkomunikasi dengan Tuhan maka dia tahu apa yang harus dia perbuat. Saudaraku, dalam kita mempersiapkan diri menyambut kelahiran Yesus, tidak menutup kemungkinan kita akan menghadapi badai hidup, dan seakan-akan jalan keluar sudah tidak ada lagi, dan akhirnya kita kehilangan sukacita dan damai sejaterah. Untuk itu waktu kita menghadapi semua itu, bertanyalah kepada Tuhan, berkomunikasilah setiap saat dengan Tuhan, maka Tuhan akan menujukan kepada kita jalan keluar, sehingga hati kita tetap tenang dan terjaga saat kita menyambut sang Raja di atas segala Raja. Sebab orang yang selalu berkomunikasi dengan Tuhan maka Roh Kudus akan selalu turun atas hidupnya dan kuasa Allah akan selalu menaunginya (ayat 35). Secara manusia Maria akan dilempari dengan batu, karena hamil di luar nikah, tetapi ketika Roh Kudus dan kuasa Allah menaungi dia, Alkitab mencatat Maria tetap hidup sampai Tuhan Yesus mati dan terangkat ke sorga. PKP yang di berkati Tuhan, iblis bisa saja mengirimkan persoalan yang akan menghancurkan suasana hati kita dalam menyambut kelahiran Yesus, tetapi waktu kita menjaga hubungan baik dengan Tuhan, memiliki komunikasi yang intim dengan Tuhan, Allah kita adalah Allah yang dasyat, mampu mengubah kesedihan menjadi tari-tarian, mengubah persoalan menjadi berkat, sehingga jiwa kita, hati kita, emosi kita tetap terjaga dan stabil dalam menyambut kelahiran sang raja Damai. III. MENJAGA HIDUP SEBAGAI HAMBA ALLAH (Ayat 38) PKP yang di berkati Tuhan. Maria sangat menyadari dia adalah hamba Allah sehingga dia berkata jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Hamba Allah itu berarti hidup kita bukan lagi 196
PRIA BIJAKSANA
milik kita tetapi milik Allah, hidup kita bukan lagi kita yang mengatur bukan lagi kita yang mengendalikan tetapi Allah yang akan mengatur dan Allah yang akan mengendalikan. Sebab orangorang yang menjaga hidup sebagai hamba Allah, akan berkata hidupku bukannya aku lagi tetapi kristus yang ada di dalamku. PKP yang di berkati Tuhan, di dalam kita menyambut kelahiran sang Juru Selamat, marilah kita terus menjaga hidup sebagai hamba Allah, yaitu hidup yang terus di pimpin oleh Roh Tuhan, hidup yang di atur oleh Tuhan, hidup yang dikendalikan oleh Tuhan.Sebab waktu kita menjaga hidup sebagai hamba Allah maka percayalah kristus akan lahir di dalam hati dan di dalam kehidupan kita sehingga sukacita dan damai sejaterah Kristus menjadi milik kita. Kesimpulan Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus kristus adalah pemberitahuan yang membawa sukacita dan damai sejaterah sebab, dengan kelahiran Yesus kristus, dosa kita di tebus dan kita menerima anugerah keselamatan. Oleh sebab itu sebagai orang percaya marilah kita mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran sang Juru Selamat dengan menjaga kesucian hidup, Menjaga hubungan baik dengan Tuhan, serta menjaga hidup sebagai hamba Allah. Tuhan Yesus memberkati. Amin
197
PRIA BIJAKSANA
Desember 2024 – Minggu Kedua Teladan Para Gembala Lukas 2:8-20 Natal memang sebuah peristiwa yang sangat penting sekali bagi dunia ini karena Allah mengutus anak-Nya datang ke dunia ini, menjadi Juru Selamat satu-satunya bagi manusia. Tanpa natal maka tidak ada harapan untuk diselamatkan tetapi dengan natal maka ada harapan untuk diselamatkan. Pada Natal yang pertama, pada saat Allah mengutus anak-Nya ke dunia ini, Ia tidak melakukan pengumuman besar-besaran, Ia tidak membuat suatu kampanye besar-besaran untuk semua orang menyambut kelahiran anak-Nya ke dalam dunia ini, tetapi Allah hanya memilih beberapa orang kecil, untuk disampaikan berita natal itu. Dan para malaikat menyampaikan berita sukacita itu kepada para gembala. Para gembala adalah orang-orang sederhana, mereka bukan orang terpandang di masyarakat, hari-harinya hanya berurusan dengan binatang-binatang piaraan, bahkan mungkin saja mereka adalah kalangan yang miskin, tetapi yang menarik adalah bahwa berita tentang kelahiran Yesus kristus disampaikan kepada mereka. Adalah menarik memang mereka adalah penjaga domba. Ketika anak domba Allah pertama kali hadir ke dalam dunia ini, berita itu di sampaikan kepada gembala-gembala domba. Yang terpenting dari kita bagaimana sikap para gembala setelah mendengar berita Natal itu? Ada banyak kita mendapatkan berita natal itu, khotbahkhotbah Natal di beritakan kepada kita tetapi sering kali kita gagal bersikap tentang natal.
198
PRIA BIJAKSANA
Sikap manusia dalam menyambut berita Natal akan menentukan tindakan manusia selanjutnya. Bagaimana kita harus bersikap dalam menyambut Natal Yesus Kristus? Teladan dari para gembala ini penting bagi kita untuk kita ikuti. I.PERCAYA PADA BERITA NATAL Setelah malaikat-malaikat utu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain, marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita (ayat 15). Sangat jelas para gembala ini sangat percaya. Kalau mereka tidak percaya mereka tidak akan pergi ke Betlehem, kalau mereka tidak percaya, mereka akan bersikap acuh tak acuh akan berita yang di sampaikan kepada mereka, kalau mereka tidak percaya mereka akan sibuk dengan urusan-urusan mereka dan tidak peduli dengan pemberitaan itu, tetapi kenyataannya mereka percaya dan itu membuat mereka mengambil keputusan mencari tempat Yesus di lahirkan. Sebagai orang percaya seharusnya kita memiliki sikap yang sama dengan para gembala dalam mendengarkan berita Natal itu yaitu percaya kepada berita natal itu. Berita Natal itu intinya adalah Allah menyediakan Juru Selamat bagi dunia ini yaitu Yesus kristus. Kalau kita sungguh-sungguh percaya kepada berita Natal itu maka kita harus mau menyambut Yesus sebagai Juru Selamat dan kebangkitan secara pribadi.
199
PRIA BIJAKSANA
Saudaraku, sudah berapa banyak kita merayakan Natal, sudah berapa banyak kali kita merayakan Natal, pertanyaan adalah sudah kita percaya berita natal itu, melalui penerimaan kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat dunia dan di dalam kehidupan kita secara pribadi. Ataukah kita memiliki sikap acuh tak acuh dalam mendengar berita Natal itu, sehingga berita Natal hanya sebuah peristiwa atau keadaan yang setiap tahun di rayakan kemudian berlalu begitu saja. Untuk itu di dalam kita mendengarkan berita sukacita, berita Natal, mari kita mempersiapkan diri dengan benar-benar percaya akan berita natal itu, karena Allah mengutus anak-Nya sebagai Juru Selamat bagi seluruh dunia ini, termasuk saudara dan saya. II.MERASAKAN BERITA NATAL Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah di katakan kepada mereka. PKP yang di berkati Tuhan, arti kata merasakan yaitu menikmati, mengalami. Waktu para gembala mendengar berita Natal, kemudian mereka melihat, itu berarti berita yang mereka dengar, bukan hanya sebatas pendengaran tetapi mereka benar-benar berjumpa, melihat dan mengalami peristiwa natal itu. PKP yang di berkati Tuhan, ada dua respon yang di tunjukan oleh para gembala saat mereka mengalami peristwa natal tersebuat. Pertama: Mereka memuji Allah, dan Kedua: Mereka memuliakan Allah
200
PRIA BIJAKSANA
Tentunya kedua tindakan ataupun respon ini memiliki arti yang berbeda. Kata memuji Allah dalam bahasa Yunani aineo artinya mengungkapkan rasa kagum kepada Allah. Sedangkan memuliakan Allah dalam bahasa aslinya doxazo artinya penghormatan. Ada pengakuan dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas segalanya. Artinya apa? Setiap orang percaya yang telah mengalami Natal di dalam kehidupannya seharusnya respon para gembala ini, juga menjadi respon kita, yaitu berita Natal yang kita dengar akan menjadikan kehidupan kita, yaitu kehidupan yang memuji Allah, kehidupan yang memuliakan Allah. Kalau kita mau jujur, ada banyak kehidupan orang percaya yang ketika mendengar berita Natal, justru hidupnya terbeban, pikirannya terbeban, perasaannya terbeban, Mengapa? Karena yang ada dalam pikiran kita untuk merespon berita natal, harus ada baju baru, kue dan makanan enak, memang sebagai kepala rumah tangga hal tersebut perlu kita pikirkan, tetapi ada yang paling penting yaitu menyiapkan hati kita untuk memuji dan memuliakan Allah, karena berita Natal, berita kelahiran Yesus adalah berita sukacita yang sangat besar, karena dengan kelahiran Yesus saudara dan saya di selamatkan, ditebus dari budak dosa dan kita menjadi milik kepunyaan Allah. Saat ini kita kembali diajak untuk mengikuti teladan,sikap yang di miliki oleh para gembala saat mendengar berita Natal, yaitu sikap yang selalu memuji dan memuliakan Allah. Waktu kita memuji Allah, memuliakan Allah maka segala yang kita butuhkan, segala apa yang kita kuatirkan maka Tuhan akan mencukupkan menurut kasih setia Tuhan.Amin.
201
PRIA BIJAKSANA
III.MEMBERITAKAN BERITA NATAL Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah di katakan kepada mereka tentang anak itu (ayat 17) dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang di katakan gembala-gembal itu kepada mereka (ayat 18) Para gembala itu mendaptkan berita Natal, setelah mereka menyaksikan sendiri dengan mata mereka, mereka tidak menahan untuk diri mereka. Itu adalah kabar sukacita kata malaikat, kabar sukacita bagi seluruh bangsa, karena itu kabar sukacita bagi seluruh bangsa, maka kabar itu tidak boleh di tahan untuk diri sendiri, kabar itu harus di sampaikan kepada begitu banyak orang bahkan kalau perlu seluruh bangsa harus mendengar berita itu. Yaitu Yesus satusatunya Juru Selamat, kalau tidak percaya kepada-Nya semua orang akan menuju ke neraka, tidak ada yang dapat di selamatkan, kalau kita mau mengasihi orang lain, mengasihi orang tua kita, mengasihi kakak, adik, istri dan anak-anak kita, maka kita juga harus mau menyampaikan berita natal bahwa Allah menyediakan keselamatan di dalam Juru Selamat kita, Yesus kristus. Kalau kita sudah percaya dan telah di selamatkan melalui iman kita kepada Yesus kristus, jangan biarkan itu hanya untuk diri kita sendiri. Ingat setiap hari ada banyak orang sedang hanyut ke neraka, mereka butuh Juru Selamat, butuh penebus dosa dan Yesus satu-satunya, untuk itu sebagai orang percaya yang merayakan Natal, yang telah mendengar berita sukacita itu, kita mempunyai tanggung jawab yang sangat besar, kita memiliki beban untuk menyampaikan ceritera tentang Tuhan Yesus. Kesimpulan Apakah dengan merayakan natal kali ini, benar-benar sudah percaya berita natal yang di sampaikan dan percaya kepada Yesus? 202
PRIA BIJAKSANA
Kalau ya, apakah kita mau memberitakan Yesus kepada orang lain? Seperti para gembala itu, renungkan ini, biarlah Natal tahun ini boleh mempunyai makna tersendiri bagi kita masing-masing . TUHAN YESUS MEMBERKATI
203
PRIA BIJAKSANA
Desember 2024 – Minggu Ketiga PERJUMPAAN YANG MEMBAWA TRANSFORMASI MATIUS 2:1-12 PKP yang di berkati Tuhan. Kalau dikatakan dalam ayat ini, maka pulanglah mereka; berarti mereka sudah sampai kepada tujuan mereka, lalu pulang, kalau mereka tidak sampai ke tujuan, ayat ini tidak akan berkata maka pulanglah mereka ke negerinya. Ini menarik saudara untuk kita pelajari, sebenarnya apa yang terjadi dengan kehidupan mereka, waktu mereka sampai di kota Betlehem, kemudian waktu mereka kembali ke negerinya mereka kembali melalui jalan yang lain. Artinya apa? pada waktu mereka datang arahnya itu dari timur, mungkin mereka melewati jalan yang terdekat dan tidak penuh bahaya, tetapi sekarang ketika mereka kembali, bukan lagi jalan mereka tadi tetapi ada jalan yang lain yang sudah Tuhan sediakan atau tunjukan. Perjumpaan dengan Tuhan dapat mengubah arah hidup orang percaya, kepada kehendak Tuhan. Pertanyaannya perubahan arah hidup seperti apa yang di alami orang-orang yang telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi. Melalui teks ini kita akan mengetahui perubahan arah hidup orangorang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan. I.
HIDUPNYA DI PIMPIN OLEH ROH KUDUS
PKP yang di berkati Tuhan. Ini berarti orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh kudus, maka dia akan berjalan dengan Roh kudus, yaitu hidup yang seirama dengan Roh kudus. 204
PRIA BIJAKSANA
Mengapa mereka tidak kembali lagi kepada Herodes? Mengapa mereka pulang ke negerinya melalui jalan yang lain? Karena mereka peka terhadap peringatan Tuhan. Yang Tuhan mau katakan bahwa orang yang telah berjumpa dengan Tuhan, hidupnya pasti di pimpin oleh Roh Kudus, maka hidupnya akan seirama, sejalan dengan Roh Kudus. ketika hidupnya sudah sejalan dengan Roh kudus maka dia akan menjadi tenang, dia akan lebih tenang untuk menghadapi persoalan hidup karena dia tahu, bahwa bukan dia sendiri lagi yang berjalan tetapi Tuhanlah yang berjalan di depannya. Kapan Tuhan memberi peringatan kepada orang Majus, pada waktu mereka tidur. Bukan pada waktu mereka beraktivitas, bukan pada waktu mereka sibuk dengan kekayaan mereka, tetapi pada waktu mereka beristirahat dan tidur. PKP yang di berkati Tuhan, ini yang luar biasa, pada waktu mereka belum berjumpa dengan Yesus, mereka tidak tenang, mereka bertanya-tanya, tetapi waktu mereka telah berjumpa dengan Yesus maka tertidurlah mereka. Salah satu yang paling enak dalam hidup ini adalah tidur, karena pada waktu tidur kita akan menjadi tenang pada waktu tidur kita melupakan persoalan hidup kita, otak kita pun berhenti. Orang kalau tidurnya sampai bermimpi, sudah di pastikan tidurnya itu tenang, aman, tidak ada yang ganggu. Artinya Tuhan mau berbicara kepada orang-orang yang memiliki ketenangan dalam hidupnya. PKP yang di berkati Tuhan, pada waktu kita menjadi tenang, saat itu Tuhan akan berbicara, dan kita pasti akan peka terhadap suara Tuhan. Pertanyaannya bagaimana kita tahu Tuhan sedang berbicara kepada kita, yaitu lewat firman-Nya, lewat doa ( jadilah 205
PRIA BIJAKSANA
tenang agar engkau dapat berdoa ), lewat orang-orang yang ada di sekitar kita, yang memberi nasehat yang membangun iman kita, karakter kita, dan tentunya hidup kita . Makanya pada waktu kapal murid-murid Tuhan Yesus, di ombangambing oleh gelombang, mereka menjadi kacau, Yesus katakan apa? Tenanglah, jangan takut Aku ini. Makanya karena ketidak-tenangan mereka saat itu, mereka tidak mengenal Yesus, mereka pikir bahwa Yesus adalah hantu. Yesus katakan kamu harus tenang, tenang dulu, kalau kamu tidak tenang kamu tidak akan kenal siapa Saya. Mengapa banyak kaum PKP salah mengambil keputusan yang besar dalam hidupnya, karena tidak ada ketenangan dalam hidupnya. Dengar baik-baik, perubahan arah hidup orang percaya yang sudah berjumpa dengan Yesus secara pribadi, hidupnya sudah di pimpin oleh Roh Kudus, dan tujuannya untuk menghindarkan kita dari bahaya. Herodes adalah orang berbahaya, makanya Tuhan menyuruh mereka jangan lagi ke Herodes. PKP yang di berkati Tuhan, saat ini Tuhan mau katakan milikilah perjumpaan dengan Yesus dalam hidupmu, maka engkau akan di pimpin oleh Roh kudus, seirama atau sejalan dengan Roh Kudus, maka hidupmu akan menjadi tenang untuk menghadapi setiap situasi yang terjadi dalam hidupmu, karena pada saat engkau tenang saat itulah engkau akan peka terhadap peringatan Tuhan, karena peringatan Tuhan untuk menghindarkan kita dari bahaya. Amin II.
HIDUP DI DALAM KERENDAHAN HATI
206
PRIA BIJAKSANA
Orang Majus ini adalah orang pintar, berpendidikan, ahli bintang. Tetapi Waktu mereka berjumpa dengan Yesus, mereka sujud menyembah dan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. o Emas melambangkan raja di atas segala logam o Kemenyan lambang seorang imam, mereka mengakui bahwa Yesus adalah imam yang agung o Mur ini selalu di berikan untuk orang yang akan mati, mereka mengakui bahwa Yesus datang untuk manusia dan mati untuk manusia. Ketika mereka sujud menyembah, dan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur, ini bukti bahwa perjumpaan dengan Yesus membawa perubahan di dalam hati mereka. Hati mereka di ubahkan dan mereka memiliki kerendahan hati. Orang yang rendah hati adalah orang yang selalu menaruh harapannya dalam rencana Tuhan yang baik. Kalau hati mereka tidak di ubahkan, sudah pasti mereka tidak akan balik ke negerinya melalui jalan lain. PKP yang di berkati Tuhan. Orang pintar banyak, orang berpendidikan banyak, orang memiliki keahlian banyak, tetapi orang yang memiliki kerendahan hati itu sulit ditemui. Jadi kalau hari ini kita katakan saya sudah berjumpa Tuhan secara pribadi, tetapi hari ini engkau belum memiliki kerendahan hati, hatimu belum diubahkan, engkau masih menjadi pemberontak, kita masih menjadi batu sandungan, kita belum berjumpa dengan Tuhan secara pribadi. Bagaimana kita bisa berjumpa dengan Tuhan secara pribadi, yaitu di dalam doamu, makanya kita harus perbanyak waktu doa, kita harus perbanyak saat teduh, dengan demikian kita akan mengalami 207
PRIA BIJAKSANA
Tuhan dalam hidup kita, dan kita akan menemui yang namanya kerendahan hati. Sebab kerendahan hati mengarahkan kita untuk menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa, kalau kita bisa hidup sampai saat ini itu karena Tuhan, pencapaian-pencapaian serta kesuksesan yang kita alami semua karena Tuhan, artinya ada pengakuan bahwa Tuhan yang mengatur hidupku. III.
HIDUP DALAM KETAATAN
Hidup dalam ketaatan artinya mengikuti jalan-jalan Tuhan. Hidupku bukan aku lagi tetapi kristus di dalamku. Bukan jalanku yang ku ikut tetapi jalan Tuhan, bukan kemauanku yang ku ikut tetapi kemauan Tuhan, walaupun terkadang Tuhan membawa kita berjalan di padang gurun yang kering, yang luas, penuh bahaya, menguras tenaga, tetapi kita sangat meyakini bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejaterah bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan hari depan yang penuh harapan. Kalau Tuhan tidak mengetahui apa yang akan terjadi kepada orang Majus, bahaya apa yang akan mereka hadapi kalau mereka kembali kepada Herodes, maka Tuhan tidak akan berkata, kamu harus kembali ke negerimu melalui jalan yang lain. PKP yang di berkati Tuhan, perjumpaan dengan Yesus itu akan mengubah hati kita, akan mengubah hidup kita, akan mengubah karakter kita untuk hidup di dalam ketaatan. Jadi kalau kita katakan saya sudah berjumpa dengan Yesus tetapi hidup kita belum taat kita belum mengalami perjumpaan dengan Yesus, itu berati kita sedang kembali ke jalan hidup kita yang lama. Hidup di dalam tidak-taatan, hidup mengikuti keinginan duniawi, terus dan terus kembali kepada dosa. 208
PRIA BIJAKSANA
Mengapa orang pulang gereja, selesai pelayanan, pulang ke rumah, kembali kepada kehidupan lamanya, yang mencuri kembali mencuri, yang tipu-tipu istri, kembali tipu-tipu istri, yang cabul kembali cabul, yang judi kembali judi, yang mabuk kembali mabuk, karena tidak memiliki perjumpaan dengan Tuhan. Tetapi hari ini Tuhan memperingatkan kita, untuk tidak kembali ke jalan hidupmu yang lama, hidup di dalam duniawi; tetapi kembalilah di jalan yang Tuhan telah tunjukan. Di jalan Tuhan, mungkin ada tantangan, di jalan Tuhan, mungkin ada bahaya, tetapi ujungnya sebuah kemenangan, siapa yang bertahan sampai pada kesudahannya maka dia akan memperoleh mahkota. PKP yang di berkati Tuhan, kalau kita mau melihat rumah tangga kita berhasil, usaha pekerjaan kita berhasil, anak-anak kita berhasil hiduplah dalam ketaatan, taat kepada Tuhan, waktu engkau taat kepada Tuhan, maka engkau akan mencintai keluargamu, pekerjaanmu, dan pastinya engkau akan mencintai Tuhan. Dengan demikian rancangan Tuhan yang akan memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan, itu engkau akan alami dalam hidupmu. Kesimpulan Jika kita sudah berjumpa dengan Yesus hari ini, seharusnya hidup kita, Hidup yang di pimpin oleh roh kudus, Hidup dalam kerendahan hati, Hidup dalam ketaatan. TUHAN YESUS MEMBERKATI.
209
PRIA BIJAKSANA
Desember 2024 – Minggu Keempat Yang Tidak Bernilai Menjadi Bernilai Matius 1:1-17 Adakah firman Tuhan ditulis dengan kesalahan? Tidak! Adakah firman Tuhan ditulis dengan kelalaian? Tidak! Adakah firman Tuhan ditulis kebetulan? Tidak! Adakah firman Tuhan ditulis tidak sengaja? Tidak! Adakah firman Tuhan ditulis dengan usil? Tidak! Yakinkah kita pasal satu ini firman Tuhan yang pasti mengandung kebenaran? Tidak ada Firman Tuhan yang tidak mengandung kekekalan dan ini penting. Dalam konteks budaya tertentu biasanya nilai seseorang dilihat dari garis keturunannya. Dan biasanya nama-nama garis keturunan itu di tulis laki-laki karena pada budaya tertentu laki-laki lebih penting dari pada wanita, ini bukan berbicara kebenaran tetapi bicara budaya. Di dalam kalangan orang Yahudi terkenal anaknya Yakub ada dua belas padahal tiga belas, ada satu wanita namanya Dina, tetapi tidak di anggap dan tidak tercatat adanya suku Dina. Tetapi anehnya dalam keturunan Yesus ada namanya kaum wanita di tulis. Ada lima wanita yang tercatat di dalam silsilah Yesus. Tamar, Rahab, Rut, istri uria, Maria. Apakah ini kebutulan? Tidak! Kenapa tidak di tulis Abrham memperanak Ishak dari Sara, padahal Sara termasuk orang di hormati. Apakah ada kekelalaian di pihak Matius? Apakah dia usil menulisnya? Tidak! Semua ini untuk kita dapat mengerti apa arti pemulihan yang sebanarnya, wanitawanita ini tanpa pengharapan, mereka semua cocok di hukum mati dalam kalangan orang Yahudi ,dan ini gambaran kehidupan kita yang sebenarnya hidup tanpa pengharapan untuk pengampunan. 210
PRIA BIJAKSANA
Kristus menjadikan manusia yang tidak bernilai menjadi bernilai. Pertanyaannya, apa bukti Yesus mengubah manusia yang tidak bernilai menjadi bernilai? Dari pembacaan ini kita akan belajar bukti kristus mengubah manusia yang tidak bernialai menjadi bernilai. I.
SEBAB YESUS MEMBAWA SUKACITA BAGI ORANG YANG BERDOSA Yesus membawa sukacita bagi orang yang berdosa melalui peristiwa Natal, dan kabar sukacita itu membawa pengharapan untuk pengampunan bagi semua orang. Tanpa Kristus maka tidak akan ada pengharapan bagi manusia terluput dari hukuman akibat dosa. Tetapi dengan adanya Kristus maka manusia ditebus dan di bayar dengan lunas, sehingga hukuman yang seharusnya akan kita tanggung tetapi Yesus sudah selesaikan di kayu salib. Catatan Matius dalam silsila Yesus dengan mencatat nama-nama wanita-wanita yang memiliki latar belakang yang buruk yang berdosa dan di anggap tidak layak, ini membuktikan bahwa kelahiran Yesus benar-benar untuk membawa kabar sukacita, sehingga yang berdosa, di selamatkan, yang tidak layak menjadi layak, yang kotor dibersihkan, yang putus pengharapan diberi pengharapan baru. Hari ini seberapa banyak dari kita yang sedang terintimidasi oleh iblis, yang terus membisikan kata kita tidak layak, kita tidak bernilai, hidup kita sudah hancur, keluarga kita sedang berantakan dan tidak ada pengharapan lagi. Mungkin orang-orang di sekitar kita sedang mencela kita, memandang kita bukan siapa-siapa, dan itu membuat kita merasa kecil, putus pengharapan, dan membuat kita menyerah. 211
PRIA BIJAKSANA
Untuk itu dengar baik pesan firman Tuhan, bahwa Kristus membawa sukacita bagi semua orang termasuk saudara dan saya untuk mengubahkan kita dari yang tidak bernilai menjadi bernilai di hadapan Tuhan. Untuk itu, pada hari ini, jangan menunda sukacita bersama Yesus! Memohon rahmat pada setiap hasrat dan keterbatasan diri, membuka dan menyambut Tuhan Yesus yang hadir di dalam keluarga (rumah) agar keluarga menjadi tempat kediaman kasih Allah untuk menyebarkan “sukacita” dan “keselamatan. II.
SEBAB YESUS MEMBAWA KASIH ALLAH KEPADA MANUSIA Kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia ini adalah perintah yang paling utama yang harus dilakukan oleh setiap manusia, karena Allah adalah kasih dan kasih itu Dia tunjukan lewat peristiwa Natal, agar supaya manusia di dunia ini saling mengasihi, karena Allah terlebih dahulu telah mengasihi kita. Catatan silsilah kelahiran Yesus yang di catat oleh Matius, sesungguhnya Matius mau menginformasikan bahwa Yesus membawa kasih Allah kepada manusia, dan di dalam kasih itu ada pengampunan dosa. Mungkin semua orang menganggap wanita-wanita yang tercatat dalam silsilah Yesus adalah wanita-wanita yang kotor, yang tidak layak di ampuni tetapi Matius punya pandangan yang berbeda karena dia sangat tau bahwa di dalam Yesus Kristus sang Guru Agung itu pasti ada pengampunan dengan satu tujuan, agar manusia yang tidak bernilai diubahkan menjadi sangat berharga. Banyak dari kita hari ini menyuarakan kasih, mengkampayekan kasih, tetapi kita tidak memiliki pengampunan. Berapa banyak dari kita seorang Bapak yang tidak bisa mengampuni kesalahan seorang istri, seorang anak, saudara bahkan orang tua kita. Terkadang kita melihat orang-orang yang mungkin pernah berbuat salah, dan kita 212
PRIA BIJAKSANA
mulai katakan mereka tidak layak di kasihi, mereka sudah tidak punyai nilai di mata kita, mereka tidak layak diampuni. Dan mereka tidak ada di dalam catatan orang-orang yang harus dikasihi. Sering kali, kita memakai sudut padang orang-orang dunia, bahwa kejahatan harus dibalas dengan kejahatan, caci maki harus dibalas dengan caci maki, tanpa kita sadari bahwa Natal membawa kasih kepada semua orang. Saat ini mari kita memakai sudut pandang dari Matius bahwa orang yang di anggap oleh orang lain tidak layak di kasihi, tidak memiliki nilai, tidak layak diampuni, justru karena mereka Yesus itu ada, yaitu membawa kasih Allah bagi mereka yang tidak di anggap untuk diberikan kasih. Kalau kita sudah berharga di mata Tuhan, sudah diubahkan menjadi sesuatu yang bernilai, biarlah melalui peristiwa Natal ini, mengingatkan kepada kita Allah telah mengasihi kita, dan untuk itu kitapun harus mengasihi sesama manusia, bahkan orang-orang yang tidak layak untuk dikasihi, itu ada dalam catatan orang-orang yang harus kita berikan kasih itu, sebab Yesus sudah mengubah hidup kita menjadi berharga. III.
SEBAB YESUS MEMAKAI ORANG-ORANG YANG DI KEHENDAKINYA Ada ungkapan bahwa tidak ada orang kecil di mata Allah. Siapapun bisa dipakai Allah untuk menggenapi rencana dan karya-Nya. Dalam silsilah ini kita bisa menemukan nama-nama besar seperti Abraham, Ishak, Yakub, Daud, Salomo, Yosafat, Yosia dan lain-lain. Tetapi ada beberapa nama yang mungkin asing di telinga kita seperti Azor, Eliud, Matan. Tidak diketahui peranan dan jabatan apa yang mereka pernah capai. Walaupun mereka bukan orang 213
PRIA BIJAKSANA
yang besar dan terkenal tetapi Tuhan memakai mereka dan mencatat nama mereka di daftar silsilah Kristus. Tidak masalah orang tidak mengenal kita atau kedudukan kita amat kecil dan tidak terpandang oleh manusia tapi Allah bisa memakai kita asal kita setia dan melakukan pekerjaan-Nya. Bukankah ini suatu keistimewaan dan kehormatan bila kita bisa melayani dan mengerjakan pekerjaan Allah. Untuk itu kita yang telah Tuhan pakai untuk melayani dan mengerjakan pekerjaan Allah, lakukanlah dengan setia dan penuh ketaatan. Jangan ada kesombongan, karena sesungguhnya kita bukan siapa-siapa, tetapi Kristus membuat kita menjadi sesuatu yang berarti dan bernilai. Biarlah nilai yang Yesus telah berikan kepada kita orang yang sesungguhnya tidak memiliki nilai, sebagai pengingat bahwa Yesus kristus bisa memakai orang-orang yang di kehendaki-Nya, agar semua manusia tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat yang memiliki kehendak di dalam segala perkara. Kesimpulan Ayat ini diawali dengan inilah silsilah Yesus, dan ditutup dengan satu nama yaitu Yesus, dan nama-nama yang tercatat dalam silsilah ini menjadi harum karena dikurung dengan nama Yesus kristus. Jadi yang membuat kita bernilai hanya satu nama Yesus kristus. Bukan harta kita, bukan jabatan kita, bukan kegantengan kita, yang membuat kita bernilai satu nama Yesus kristus. Jadi kita bernilai karena kasih karunia Tuhan Yesus.Amin Tuhan Yesus memberkati
214
PRIA BIJAKSANA
Desember 2024 – Minggu Kelima Eben Haezer 1 Samuel 7:12 Saudaraku, menjadi suatu kebiasaan di masa Perjanjian Lama bahwa ketika ada suatu peristiwa khusus yang terjadi maka orangorang akan mendirikan suatu tugu dari batu, untuk menjadi sebuah tanda peringatan. Tugu yang mereka buat itu adalah suatu tanda peringatan akan Tuhan, maka mereka akan kembali mengingat apa yang Tuhan sudah lakukan saat mereka melihat tugu batu itu. Tetapi tugu batu itu tidak untuk disembah, dan tidak untuk dipuja. Kebiasaan membuat tugu batu ini juga dilakukan sampai abad modern saat ini, orang membuat suatu peringatan dengan membuat tugu batu, diukir untuk mengingat seseorang atau mengingat suatu peristiwa yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu. Seperti kejadian likuifaksi yang terjadi akibat gempa bumi tahun 2018 di Palu dan tempat dimana likuifaksi terjadi maka didirikan sebuah tugu batu sebagai tanda dari peristiwa gempa yang telah terjadi. Di sini kita membaca bahwa Samuel mengambil sebuah batu. mendirikan dan menamainya Eben Haezer, yang artinya sampai disini Tuhan menolong kita. Ketika itu Samuel dan bangsa Israel berhasil mengalahkan pasukan tentara Filistin karena pertolongan Tuhan, mereka terlepas dari tekanan bangsa Filistin dan kembali merebut kota-kota mereka yang diambil oleh orang filistin dengan pertolongan kuasah Tuhan. Eben Haezer mempunyai makna yang khusus buat kita, sebagai mana bangsa Israel yang ketika itu mengalami pertolongan Tuhan, maka kita juga hari ini juga mengalami pertolongan-Nya. Dan kita 215
PRIA BIJAKSANA
bisa dapat mengucapkan hal yang yang sama yang diucapkan nabi Samuel bahwa Eben Haezer sampai di sini Tuhan menolong kita. Kalau bangsa israel telah di tolong Tuhan sehingga mengalami kemenangan, kitapun pasti akan di tolong oleh Tuhan. Pertanyaannya apa makna Eben Haezer bagi kita orang percaya? Dari kalimat yang sederhana ini, di singkat dengan Eben Haezer, kita dapat memahami setidaknya ada tiga makna Eben haezer yang luar biasa bagi kita semua. I.
MENGINGAT MOMEN-MOMEN KEBAIKAN TUHAN ATAS HIDUP KITA Sebagaimana tugu yang didirikan oleh Samuel untuk mengingat setiap peristiwa yang mereka alami semuanya karena Tuhan begitu baik, teramat baik dalam perjalanan mereka keluar dari tekanan bangsa Filistin, seharusnya sebagai orang percaya kitapun harus mengingat setiap momen kebaikan Tuhan atas hidup kita, agar kita dapat bersyukur dan bermegah di dalam Tuhan. Terkadang di dalam hidup kita, tanpa kita sadari, kita selalu bermegah di dalam diri kita sendiri, kita merasa bahwa apa yang kita capai saat ini semua karena kerja keras kita, karena keuletan kita, dan itu membuat kita mejadi pribadi yang sombong. Tetapi melalui peristiwa yang di alami oleh bangsa israel, bahwa kemenangan yang mereka raih semua karena campur tangan Tuhan, akan kembali menyadarkan kita bahwa Setiap keberhasilan, kemenangan apapun yang baik, merupakan campur tangan Tuhan, kita perlu menyadari hal ini, agar terhindar dari sikap menyombongkan diri sendiri. Kita harus sadar bahwa semua pencapaian kita, karir, harta, kekuatan dan kesehatan, semua 216
PRIA BIJAKSANA
karena campur tangan Tuhan, karena pertongan Tuhan. Kita perlu mengingat momen-momen kebaikan Tuhan untuk kita boleh bermegah di dalam Tuhan. 1 Korintus 1:31, Barang siapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan. Sebagai anak Tuhan kita perlu memilki kepakaan untuk mengetahui momen yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Dengan mengingat momen tersebut maka kita bisa bersyukur karena pertolongan Tuhan nyata atas hidup kita, kita sering meletakan batu Eben Haezer. II.
SETIAP PERISTIWA YANG TERJADI DALAM KEHIDUPAN KITA, TIDAK LUPUT DARI PERHATIAN TUHAN. Kita mungkin mengalami pergumulan dan penderitaan yang menekan dengan berat, seperti halnya yang terjadi kepada bangsa israel waktu itu. Tetapi dalam semuanya itu Tuhan tidak membiarkan tetapi Tuhan memperhatikan bahkan Tuhan meberikan jalan keluar. Tanpa kita sadari ada banyak peristiwa yang sudah terjadi dan yang sudah kita lalui sepanjang tahun ini, dan semuanya bisa kita lalui bukan sebuah kebetulan dan kita boleh ada sampai saat ini, tetapi setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita tidak luput dari perhatian Tuhan dan Tuhan yang telah menolong kita melewati waktu demi waktu sehingga kita masih tetap menikmati kehidupan sampai hari ini. Dalam 1 Korintus 10:13b tertulis, pada waktu kamu di cobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya. Jadi, tidak ada sedikitpun waktu yang kita lalui terluput dari perhatian Tuhan, tetapi kita selalu ada dalam pantauan Tuhan, karena kita semua adalah kawanan domba gembalaan-Nya,dan Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri, tetapi Tuhan selalu berjalan di depan kita. Jangan kita pernah berpikir waktu kita mengalami hal-hal buruk bahwa Tuhan tidak memperhatikan kita, Tuhan lepas tangan. 217
PRIA BIJAKSANA
Tuhan memperhatikan kita, dia sedang memantau kita, dan Dia sedang merancangkan sesuatu yang baik buat saudara dan saya. III.
PERTOLONGAN TUHAN SUDAH DI MULAI DAN AKAN BERLANJUT TERUS. Eben Haezer yang berarti bahwa sampai di sini Tuhan menolong kita, bukan berbicara tentang pertolongan Tuhan yang telah selesai, tidak bermakna bahwa pertongan Tuhan hanya sampai di situ, namun ini mempunyai makna bahwa pertolongan Tuhan sudah di mulai dan akan berlanjut terus, Tuhan akan tetap menyertai kita, tetap akan menolong kita. Penyertaan Tuhan memastikan bahwa pertolongan-Nya akan selalu tersedia kini dan sepanjang segala masa. Terkadang dalam hidup masalah sangat berat, kita menangis, kita merenung, berdiam di kamar sendiri, tetapi masalah tak kunjung selesai, terkadang kita mau bilang kepada Tuhan, Tuhan aku menyerah. Di waktu seperti itulah Tuhan turun tangan, waktu kita merasa sudah tidak kuat lagi tangan Tuhan turun dan menolong kita, sebab firman Tuhan katakan pada saat kita lemah, justru kita akan menjadi kuat karena kuasa Tuhan sempurna atas hidup kita. Untuk itu, hari ini jika jiwa kita tertekan, jiwa kita gelisa oleh keadaan yang ada di sekitar kita, belajarlah untuk berdiam, menunggu, menanti pertolongan Tuhan, sebab pertolongan Tuhan itu datang, tidak pernah terlambat, tidak juga terlalu cepat, tetapi tepat pada saat yang kita butuhkan. Amin. Kesimpulan Kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan selalu baik sangat baik, sampai di sini,sampai hari ini dan sampai seterusnya Tuhan akan senantiasa menolong saudara dan saya. Tuhan Yesus memberkati. 218