OASIS FAJAR
Renungan Kristen untuk pribadi, keluarga dan kelompok
Renungan Kristen untuk pribadi, keluarga dan kelompok
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/5514ce16087d87904361787dcd1f993b.jpeg)
OASIS FAJAR
Renungan untuk pribadi, keluarga dan kelompok
Pendiri:WilliamBooth
Jenderal:LydonBuckingham
Pimpinan:
Komisioner Yusak Tampai
Penulis:
Mayor Sunarinto
Mayor Mien Pa peilohy
Mayor Imanuel Sabadi
Mayor Semsali Hohoy
Kapten Dewi Warani
Kapten Lestrina Harymuk
Mayor Bertha He a
Mayor Sri Ngkale
Mayor Esliana Marajani
Kapten Grace Ambitan
Kapten Wemprit Gerohi
Mayor Susanto
Kapten Marlienca Porosi
Letnan Ria Sri Yungriani
Letnan Agnes A. Pangalo
Mayor Sopani Laia
Mayor Achlius Uyau
Mayor Hotua Purba
Mayor Netha Supriyanto
Letnan Herman Adilang
Kapten Andreas Alipa
Kaptan Jatmiko Sugiarto
Kapten Rally Hadji
Mayor Sudarman
Kapten Ferdin
Mayor Ni Made Paridjono
Mayor R Saragih
Letnan Apriyan Y. Todjulo
Mayor Usia Ritujama
Mayor Yohana Sukarmin
Letnan Anton Sukaryo
Editor:
Let. kol. Marisa Mengela
Sekretaris:
Kapten Yanita Suprianto
Dewan Redaksi:
Let.Kol. H. Makagiantang
Let.kol Ezra Mangela
Let.kol Marisa Mangela
Let.Kol. Made S. Lempid
Let.Kol. R. Manurung
Let.Kol. E. Kape
Mayor Yudawan Lesbasa
Mayor M. Pohan
Kapten F. Ambitan
Kapten Y. Suprianto
Kapten J. Hohoy
Penerbit:
Jl.Jawa20,Bandung40117
Telp.(022)420702
BalaKeselamatanOnline: www.salva onarmy.or.id
Salam Dari Penulis
Diawali dengan tema: ”Lebih berbahagia memberi
dari pada menerima” merupakan untaian dari berbagai ragam judul renungan Kristen Oasis yang dapat memberka banyak orang. Semua yang kami sajikan untuk semua pembaca Oasis Fajar yang dikasihi Tuhan merupakan bagian yang dapat kami berikan dengan ha yang dikuasai oleh Roh. Bagaimana kita dapat saling berbagi dengan takaran yang lebih akan memberi sukacita bagikitayang dakmemperhitungkanmiskinataukayanya seseorang sehingga persembahan kita diindahkan Tuhan dan menjadi berkat bagi mereka yang menerimanya? Semua pertanyaan ini akan dapat terjawab ke ka kita dengan se a menyimak kata demi kata yang ada di RenunganKristenOasisFajarini.
Hal belajar memberi juga dapat kita lakukan ke ka didikan yang diterima adalah didikan yang berkualitas yang menanamkan nilai nilai rohani yang Alkitabiah sehingga membentuk karakter-karakter pribadi yang baik, seper : memiliki sikap yang bijaksana, hidup oleh karena percaya kepada Sang Pemberi Hidup, memiliki tujuan hidup yang mempermuliakan Tuhan, berhikmat, selalu berjaga-jaga, tahu membedakan mana yang baik maupun dak baik sebab Yesus sendiri telah memberi teladan sebagai Pendidik Agung yang membuat hidup kita menjadiberar bagiTuhandansesama.
Seper nya hal mempersiapkan diri dalam menan hari kema an menjadi renungan yang dak perlu kita takutkan atau kita anggap dak perlu, karena kita merasa bahwa hidup ini adalah milik-Nya. Ia tahu yang terbaik untuk kita masing masing. Tapi satu hal yang perlu kita pahami adalah bahwa Alkitab berbicara dalam Pengkhotbah 3:1 ” Untuk segala sesuatu ada masanya, untukapapundibawahlangitadawaktunya.”Sebabitukita pun dak tahu kapan Bandil Perhen an yang tenang menjadibagiankita.Olehkarenaitusadarilah,bertobatlah, tetaplah kerjakan keselamatanmu, dengan meningkatkan iman percaya yang sungguh kepada-Nya. Indikatornya adalahrajinberibadah,memilikikasihkepadasesamayang membutuhkan uluran tangan kita, bergaul karib dengan Allah, menjauhkan diri dari sikap dak terpuji, giat dalam pelayanan di Gereja, menghorma hidup pernikahan dan keluarga Semua hal tersebut diatas dapat terwujud apabila kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai penolong dalamhidupkita.
Let. Kolonel Marisa Mangela - EditorSeptember-Oktober2023
OASIS FAJAR
Renungan Kristen untuk pribadi, keluarga dan kelompok
Sumber:
AlkitabPerjanjianLamadanPerjanjianBaru,LAI
Singkatan
KBBI :KamusBesarBahasaIndonesia
BNGBK :BukuNyanyianGerejaBalaKeselamatan
BIS :AlkitabPerjanjianLamadanPerjanjianBaruBahasaIndonesiaSehari-hari
FAYH :FirmanAllahYangHidup
BalaKeselamatan
Publikasipertama1996
RahasiaKebahagiaan
Alkitab mencatat tentang satu kunci kebahagiaan yang juga merupakan satu jalan
bagi kita untuk menikma apa yang kita inginkan. Manusia memang memiliki banyak keinginan; baik keinginan untuk dikasihi, dihorma , disenangi; keinginan memiliki materi; juga keinginan memiliki 'kebisaan' dan banyak lainnya. Semua itu dimaksudkanagarhidupbahagiamenjadimilik-Nya.
Ya, selama hidup manusia memang penuh dengan keinginan. Mulai dari Balita, Remaja, Pemuda, Dewasa bahkan Lansia. Namun sayangnya, ada banyak juga keinginan yang bersifat nega f yang terjadi pada sebagian manusia yang bahkan merugikan orang lain, seper contoh berikut ini: ingin harta orang lain sehingga menjadi pencuri, ingin jabatan yang lebih nggi dengan melegalkan segala cara, keinginan yang dikuasai oleh nafsusehinggaterjadipenyelewengan,bahkansalingmenjatuhkan.
Keadaan seper di atas dak tertutup kemungkinannya terjadi juga di kalangan Orang Kristen, yang menjalani hidup dengan memiliki banyak keinginan untuk meraih bahagia.Bagaimanakahcarameraihnya?
Ingatbahwa dakse apkeinginandapatterwujud.
Seringkali kita mendapa orang yang menjadi kecewa, putus asa, kehilangan kebahagiaan, bahkan tak segan menghabisi nyawa akibat keinginan yang dak terwujud. Tapipernahkahkitamenyadaribahwasebuahjalan dakselalulurus,adabelok,adaturun naik,berbatu,berduribahkanterjal,dll.,untukmenujuketempattujuankita.Olehkarena itu, sebaiknya kita menyadari bahwa dak se ap keinginan pas terwujud sehingga kita dapatmenjalanihidupdengancaramenerimaapaadanyayangTuhanrancangkan.
Keinginandapatterlaksanakarenausaha
Walau ada seribu satu keinginan dalam benak kita, namun bila dak diwujudkan dalam ndakan yang benar dan baik, semua akan menjadi sia-sia dan membuat kita kehilangan kebahagiaan. Usaha itu perlu sebab Yesus sendiri memberi contoh bagaimana Ia mewujudkan Karya Keselamatan itu dengan mengusahakan agar se ap manusia yang berdosa dakbinasa,namunmemperolehhidupyangkekal,dan daklupaberdoa.
Keinginanterwujuddimulaidaridirikita
Firman Tuhan “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka…” (Ma us 7:12) Dengan kata lain, semuadimulaidaridirikitasendiri.Kita dakakanmungkinmendapatpenghormatanjika kita dakmemberipenghormatankepadaoranglain.Jugajanganberharapkitamendapat pengasihan sementara kita menjadi orang yang ber ndak kejam dan sulit untuk menerapkan ”lebih berbahagia memberi daripada menerima”, dan jangan berharap kebahagiaan menjadi milik kita bila kita jauh dari hidup sebagai orang yang percaya kepada-Nya.
Rahasia Kebahagiaan itu dapat kita raih dengan mengingat Mazmur 112:1
”Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya”.
Lebih berbahagia memberi daripada menerima
Jumat, 1 September 2023
Arti Lebih Berbahagia Memberi
Kisah Para Rasul 20:34-38
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/04e13b536d657dad3478b4d99ccfd5c8.jpeg)
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” (Ayat 35)
Dalam dunia sekuler, orang akan lebih cenderung untuk diberi daripada
memberi, sebab secara perhitungan pas akan mengalami kerugian.
Beberapa minggu yang lalu dalam ibadah Persekutuan Kaum Wanita, Ibu yang memimpin ibadah menyampaikan pertanyaan kepada ibu-ibu yang hadir, lebih memilih yang mana: dilayani atau melayani, memberi atau menerima, disayangiataumenyayangi.Pas lahsebuahpertanyaanyangsulituntukdijawab.
BagikitayangsudahhidupdalamTuhan,apalagikitasebagaiorang-orang yang percaya kepada-Nya, pas nya kita akan lebih memilih untuk melayani, lebih memilih untuk memberi, dan lebih memilih untuk menyayangi, sebab semakin banyak kita memberi justru kita akan semakin berbahagia. Berbahagia yang dimaksud adalah ke ka kita memberi dengan dak mengeluh, ke ka memberi yang didasari niat dan ha yang tulus, maka pemberian itu akan menjadi sebuah wujud kasih yang diberikan untuk dapat menyenangkan ha orang lain terutama menyenangkanha Tuhan.Namun,hendaknyakitapahamibahwajangansampai mo vasikitake kamemberiagarkitamendapatkanyanglebihbanyakataulebih besar sehingga kita menjadi pribadi yang salah mengar kan hal pemberian ini, sebab itu hal yang perlu kita pahami adalah bukan saja materi yang dapat kita berikan, ada banyak lainnya seper waktu, talenta, kemampuan, pelayanan dan hidupdapatkitaberikanuntukmembahagiakanbanyakorangdanterlebihTuhan Yesusyangadalahsumberkebahagiaanitudanjanganmengharapkanimbalan.
Penegasan: memberi dengan tulus dan berkorban dalam pekerjaan Tuhanserta dakmengharapkanimbalan,Tuhanpas akanmemberka kita.
DOA: Ya Bapa, kami mau hidup kami menjadi berkat bagi orang lain dan terutamamenyenangkanha -Mu.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa,Amin.
Sabtu, 2 September 2023
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/dce6918c6b81abcbe827ea3af3a0a4ff.jpeg)
Persembahan Yang Diindahkan Tuhan
Kejadian 4:1-5
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/f2d79383e265dbe016b294a6f9840fb5.jpeg)
“Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,” (Ayat 4)
Salah satu bentuk ucapan syukur manusia kepada Tuhan atas semua berkat
Tuhan adalah dengan memberikan persembahan. Ke ka manusia memberikanpersembahannyapas adasatuharapanbahwapersembahan tersebutberkenandandiindahkanolehTuhan.TetapimelaluipembacaanFirman
Tuhansaatini,kitabelajarbahwa daksemuapersembahankitaituberkenandan diindahkan oleh Tuhan. Mari kita lihat kisah Kain dan Habel, mereka adalah dua orang kakak beradik yang sama-sama memberikan persembahan kepada Tuhan, mereka sama-sama punya niat yang baik tetapi pada akhirnya Tuhan dak mengindahkan persembahan Kain dan lebih mengindahkan persembahan Habel.
Kisah Kain dan Habel memberi buk kepada kita bahwa Tuhan lebih melihat dan menilai kedalaman ha kita termasuk ke ka kita memberi persembahan kepadaNya. Maka persembahan yang diindahkan Tuhan adalah persembahan yang keluardariniatdanha yangtulusdanbenardihadapanTuhan.
Sampai saat ini masih ada orang percaya yang belum menyadari pen ngnya memberi persembahan yang benar. Persembahan yang benar adalah buk iman kita sebagai orang percaya kepada Tuhan. Tuhan dak melihat banyak atau sedikit, besar atau kecil, tetapi Tuhan melihat apakah yang telah kita persembahkan kepada-Nya adalah yang terbaik atau dak. Memasuki bulan sangkaldiriini,hendaknyaimanyangdiwujudnyatakandalamniatha yangtulus akanmenjadidasardalampersembahankita.
Penegasan: iman dan niat ha yang tulus akan menentukan apakah persembahankitaberkenankepada-Nyaataukah dak.
DOA: Tuhan, tolonglah kami agar kami mempunyai ha yang tulus dan iman yang benar ke ka memberi persembahan kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesuskamiberdoa,Amin.
Minggu, 3 September 2023
Miskin Bukan Berarti Tidak Memberi
2 Korintus 8:1-5
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/c4c3a91e6120d9deec0dc2c04d4fae3b.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/45a77bfc64aa8337eccd10c4eece0c0f.jpeg)
”Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.” (Ayat 2)
Berbicara mengenai hal memberi bukanlah hal yang gampang untuk
dilakukan. Dari pembacaan 2 Korintus 8:1-5 ini, kita melihat suatu contoh dari jemaat Makedonia dalam hal memberi. Jemaat Makedonia walaupun mereka dalam berbagai penderitaan bahkan dalam keadaan yang sangat miskin, tetapi mereka dapat memberi sehingga mereka disebut jemaat yang kaya dalam kemurahan.
Dua hal yang harus kita perha kan dalam hal memberi; Pertama, bahwa dalambanyaknyaujianpenderitaan,kesusahan,bebanhidup,penindasanbahkan dalam kemiskinan yang dialami oleh jemaat di Makedonia, namun bagi jemaat di Makedonia dak membatasi mereka untuk memberi. Kedua, bagi jemaat di Makedonia hal memberi adalah merupakan sukacita tersendiri bagi mereka, walaupun mereka di dalam pencobaan tetapi tetap memberi. Ada ketulusan dalammerekamemberi.
Dari perenungan firman Tuhan saat ini, kita sudah mendapat pelajaran yang sangat baik dari kehidupan jemaat di Makedonia. Dalam kehidupan mereka walaupun mereka mengalami berbagai penderitaan, kesusahan, tapi mereka masih bisa menunjukan kemurahan ha mereka kepada orang yang membutuhkan. Siapa pun kita, mari lakukan sebagaimana yang sudah dilakukan oleh jemaat di Makedonia walaupun mereka dalam penderitaan, kekurangan tapi merekamasihbisamemberikarenamemilikikemurahanha yangluarbiasa.
Penegasan: semua orang yang sudah mengalami kemurahan Tuhan dalamhidupnyahendaknyamemilikidoronganha yangkuatuntukmemberi.
DOA: Bapa di surga, tolonglah kami untuk memiliki kemurahan ha seper Engkauagarkamidisanggupkanuntukmemberiapapunkeadaanekonomi kami.DalamnamaYesuskamiberdoa,Amin.
Lebih berbahagia memberi daripada menerimaSenin, 4 September 2023
Tepung Terakhir Namun Tidak Habis
1 Raja-raja 17:7-12
“Perempuan itu menjawab:” Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” (Ayat 12)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/95cc6f3f33db259b1f61f67d996f8f99.jpeg)
Berbicara tentang kesulitan dalam hidup, kita semua pas pernah
mengalaminya terutama dalam hal kebutuhan pokok yaitu makanan. Itulah yang pernah dialami oleh janda di Sarfat dalam pembacaan 1 Rajaraja 17 ini, pada waktu itu dalam situasi yang sangat sulit, mengalami masa kekeringan, sehinga janda itu nggal memiliki tepung terakhir nggal segenggam dan sedikit minyak dalam buli-buli. Tapi mujizat terjadi bahwa tepung terakhir itu dakhabis.
Keyakinan akan kuasa dan mujizat Allah menyebabkan se ap orang yang mempercayai bahwa selalu ada cara Tuhan yang ajaib untuk menolong kita. Jadi kehadiran Allah dalam hidup kita memiliki ar yang khusus untuk menuntun kita sampai kepada keyakinan tentang Dia yang dak pernah kehilangan kemampuan untuk memberikan pertolongan bagi kita. Tetap bermurah ha di masa sukar, janda ini ke ka Nabi Elia meminta minum dan sepotong ro dia dak menolak, ia hanya menjelaskan keadannya, bahwa persediaan minyak dan tepung sudah sampai pada takaran terakhir. Dengan ketaatannya maka terjadi kuasa dan mujizat, ar nya bahwa satu langkah ketaatan percaya kepada Yesus berar awal terjadinyamujizat.
Penegasan:ketaatankepadafirmanAllahdankemurahanha yangtulus yang diwujudkan dalam ndakan iman akan menarik ha Allah untuk berbuat yangterbaikbagikita.JanganragukanDia!
DOA: Bapa surgawi, tolonglah kami untuk dak meragukan firman-Mu, biarlah kami selalu taat pada-Mu. Tolonglah kami untuk memiliki kemurahan ha untuk dapat memberi tanpa meragukan Engkau, Sang Pemelihara hidup kami. Di dalamnamaYesuskamiberdoa,Amin.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/30959937be6776ca18b7bfbd36cb8b33.jpeg)
Selasa, 5 September 2023
Memberi Dengan Sukacita
2 Korintus 9:6:9
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (Ayat 7)
Hal memberi memang dak mudah untuk dilakukan semua orang dalam
hal memberi sering dirasakan menjadi suatu beban. Memberi masih membuatmerekaberpikirdengankebutuh-kebutuhanhidupsehari-hari, apalagi dilakukan dengan sukacita, mereka masih akan banyak perhitungan. Memberi dengan sukacita harus disertai dengan sikap kerelaan ha dan dak denganpaksaan,dengandemikiankitaakanmendapatkankelimpahanyangAllah sediakan.
Dua kebenaran pen ng untuk memahami memberi dengan sukacita; Pertama, memberi menurut kerelaan ha nya (6a). Allah dalam kasih-Nya bagi manusia merelakan Anak-Nya yang tunggal ma di kayu salib untuk menebus hidup manusia dari dosa, supaya se ap manusia yang percaya kepada-Nya dak binasa. Inilah dasar pemberian kita, pengorbanan Kristus. Nilai pemberian kita bukan diukur dari seberapa besar atau kecil pemberian kita namun lebih kepada seberapa besar sukacita kita di dalam Yesus. Kedua, Allah mengasihi orang yang memberidengansukacita(6b).Allahmengasihikitabukankarenapemberiankita, tetapi ha yang penuh sukacita. Sukacita yang kita miliki karena menyadari kita sudah diselamatkan oleh karena kasih Allah. Sukacita terjadi karena ndakan Allah bagi kita, bukan apa yang kita lakukan. Dalam pemahaman inilah, Allah sanggupmelimpahkansegalakasihkarunia-Nyakepadamu(ayat5).
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/47b916032a12f5e82592fc33f71afa8b.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/a43ce6cb92b4f089c63fa85d36bedc12.jpeg)
Penegasan: Allah mengasihi kita bukan karena pemberian kita tetapi karenakitamemilikiha yangbersukacita.
DOA: Bapa di surga, tolonglah kami untuk selalu bersukacita dalam ha dan ndakan kami karena itulah yang Engkau kehendaki. Dalam nama Yesus, Amin.
Lebih berbahagia memberi daripada menerimaRabu, 6 September 2023
Takaran Yang Lebih
Lukas 6:38
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang akan tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
(Ayat
38)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/c92b8c406a5c3c6f33693ce2b23368d0.jpeg)
Dalam bagian ini Tuhan Yesus memberi penekanan bahwa takaran yang
kamu pakai akan menjadi tolok ukur dengan apa yang Allah akan berikan kepada kita. Itu sebabnya Allah menekankan hal takaran yang lebih, Alkitab menekankan bahwa takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncangkanakandipakaiAllahuntukmenjadiukurankepadakita.
Perlu kita pahami bahwa Lukas 6:38 ini di bawah judul perikop: Hal menghakimi. Yesus ingin mengajarkan kepada semua orang termasuk kita agar pemberian kita dak didasarkan kepada penghakiman kepada orang lain. Banyak orang memberi berdasarkan penghakiman, misalnya; dia pernah menyaki saya untuk apa memberi walau dia sangat membutuhkan, kalaupun saya beri maka saya asal memberi. Dia pernah dak menolong saat saya membutuhkan, untuk apa memberi padanya. Dia pernah pinjam uang namun sampai saat ini dia dak mengembalikan pinjamannya untuk memberi kepadanya walaupun ia memerlukannyakarenakebutuhanmendesak,dll.Ukuranyangkamupakaiuntuk mengukurmengar kantentanghalmenghakimike kakitaakanmemberi.Sebab itustopmenghakimisesamakita.
Berkatyangdialamiorangyang dakmelandasakanpemberiannyapada penghakiman adalah mengalami suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncangkan dan tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Dengan katalainiaakanmengalamikelimpahanberkat.
Penegasan: penghakiman jangan menjadi dasar pemberian kita kepada sesama,karenahalitu dakberkenankepadaAllah.
DOA: Tuhan, tolonglah kami untuk dak menghakimi, berilah kami ha yangselalumengasihiseper Engkau. DidalamnamaTuhanYesus,Amin.
Kamis, 7 September 2023
Saling Berbagi
Kisah Para Rasul 2:44-45![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/6714f70d95dc6197f1c5e9dac3ea0e53.jpeg)
“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.” (Ayat 44)
Berbagi bagi umat Tuhan bukanlah sesuatu yang sulit. Namun berbagi
materi dunia bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan di tengah kebutuhan masing-masing orang yang meningkat. Akan tetapi akan menjadi lebih mudah dilakukan oleh siapapun dan apapun latar belakangnya jika iatelahmengalamiperjumpaandenganTuhandanmerasakankasih-Nya.
Perenungan hari ini memberitahukan kepada kita bahwa jemaat mulamula adalah jemaat yang sungguh-sungguh saling mengasihi. Betapa saling mengasihinya orang-orang dalam persekutuan Kristen pertama sehingga orangorangpercayayangkayamenjualhartamilikmerekauntukmembantumemenuhi kebutuhan orang-orang percaya yang miskin. Kasih Kristen diwujudkan dalam suatu program sosial berupa dukungan keuangan bagi anggota yang miskin. Hidup saling berbagi ditengah kesulitan merupakan perbuatan yang hampir dak terlihat dalam kehidupan berjemaat, sehingga melalui kebenaran ini, mengajar dan mengajak kita untuk kembali membangkitkan semangat agar saling mengasihidengankasihyangtulussamaseper yangdilakukanolehjemaatmulamula.
Jemaat mula-mula tekun dan se a mengiku pemberitaan firman, tekun dalam pengajaran rasul-rasul, dan dak pernah mengingkari atau meninggalkan ajaran mereka. Mereka menjaga persekutuan orang-orang kudus. Mereka saling peduli, saling berbela rasa, dan dengan sepenuh ha mendukung kepen ngan satu sama lain. Mereka bersekutu dalam ibadah. Mereka bertemu dalam Bait Allah:disanalahtempatmerekabertemu.
Penegasan: jangan tunggu berkelebihan baru berbagi berkat tetapi berbagilah dengan berkat yang ada karena ada berkat lebih yang Tuhan beri bagi yangsenan asamauberbagi.
DOA:YaTuhan,berilahkamiha yangsenan asatulusdalamkasihuntuk berbagidengansesamakami.DalamNamaYesus,Amin.
Jumat, 8 September 2023
Yesus Pendidik Agung
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/d3960f0df615ddfdc0a20f2d3aef8744.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230904004434-7fc9517bfd3c7c98dd1b621dca120a7a/v1/43240d0d25e34206e906925f06210a86.jpeg)
Ma us 7:28-29
“Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, “ (Ayat 28)
Seorang pendidik akan terdidik dan dapat memberi pengaruh baik dalam
mendidik baik melalui perkataan ataupun perbuatan ke ka ia se a mengiku jenjang-jenjang pendidikan formal yang ada. Mengapa? Karena ditengah dunia yang mengalami kemajuan ini banyak pendidik terlihat handal bagi banyak orang namun dak sepenuhnya memberi pengaruh baik dalam ucapan dan perkataan bagi peserta didiknya. Pendidik yang berhasil dalam mendidik dak dak diukur dari kemampuannya melainkan diukur dari ke ka ia mampudipimpinolehSangPendidikAgungkitayaituYesus. Nats Alkitab yang menjadi renungan kita mengisahkan tentang bagaimana saat Yesus mengajar mendapat respons yang berbeda dari para pendengar karena kuasa dan wibawa-Nya dalam mengajar. Daridulu sampai kini