LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1
EKSPEDISI PENGEMBALIAN BERKAS REKAM
MEDIS MELALUI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI BALAI
KESEHATAN MATA MASYARAKAT CIKAMPEK
DISUSUN OLEH : RIZAL FAUZI NIP. 199210122022031002
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EKSPEDISI PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS MELALUI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI BALAI
KESEHATAN MATA MASYARAKAT CIKAMPEK
Nama : Rizal Fauzi
NDH 01
NIP 199210122022031002
Jabatan : Perekam Medis Terampil
Instansi : BKMM Cikampek
Karawang, Agustus 2022
Mengetahui,
Dr. Tarli Supriyatna. SE,. MM.
NIP. 196312311992031084
Menyetujui, Mentor
Dindin Rosidin, SST
NIP. 198405202010121002
i
LEMBAR PENGESAHAN
EKSPEDISI PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS MELALUI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKATA CIKAMPEK
Nama : Rizal Fauzi
NDH 01
NIP 199210122022031002
Jabatan : Perekam Medis Terampil
Instansi : BKMM Cikampek
Telah di seminarkan
Tanggal, 26 Agustus 2022 di Upelkes Jabar
Karawang, 26 Agustus 2022
Mengetahui, Coach
Dr. Tarli Supriyatna. SE,. MM.
NIP. 196312311992031084
Menyetujui, Mentor Dindin Rosidin, SST NIP. 198405202010121002
Penguji,
I Wayan Agus Suradi, SKM.,MPH. NIP. 196509301988031009
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa karena berkat
rahmat, hidayah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN Latihan Dasar CPNS Tahun2021 Golongan II Angkatan 1
tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi
Muhammad SAW,keluarga ,sahabat serta umatnya. Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, saran, dorangan dan bimbingan
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
dengan segala hormat pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.
2. Bapak I Wayan Agus Suradi, SKM, MPH selaku kepala UPTD Pelatihan Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan sebagai penguji seminar aktualisasi.
3. Ibu Verawaty Lenny, SKM, MKM selaku Ketua Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Balai Pelatihan KesehatanCikarang.
4. dr. Diana Dewi Anggraeni. M.Kes,selaku Kepala Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Tahun 2022.
5. Ibu Rina Rahmaniati,SKM Kepala Sub Bagian Administrasi Umum yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Tahun 2022.
6. Bapak Dr. Tarli Supriyatna. SE,. MM. selaku Coach yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun laporan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.
7. Bapak Dindin Rosidin, SST selaku Kepala Seksie Penunjang sekaligus sebagai mentor yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun laporan kegiatan aktualisasi ini.
8. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara serta seluruh panitia yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semua.
9. Seluruh pegawai Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek yang telah memberikan dukungan dan saran dalam menyusun laporan aktualisasi ini.
iii
10. Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan 1 Bapelkes
Cikarang yang saya banggakan.
11. Orang tua, keluarga dan sahabat atas segala do’a dan dukungannya
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih tedapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu ,penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan tidak menurup diri untuk mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang membangun.
Akhir kata penulis berhadarap Tuhan Yang Masa Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca.
Karawang, 26 Agustus 2022
Penulis Rizal Fauzi. A.Md.RMIK NIP .199210122022031002
i v
v DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................ii KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii-iv DAFTAR ISI..............................................................................................................v DAFTAR TABEL........................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR....................................................................................................vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1 1.2 Tujuan dan Manfaat 3 1.3 Ruang Lingkup...................................................................................... 4 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA 2.1. Profil Instansi 5 2.2. Profil Peserta..................................................................................... 8 2.3. RoleModel................................................................................. 9 2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK 12 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1. Deskripsi Isu....................................................................................16 3.2. Penetapan Core isu 19 3.3. Analisis Faktor Penyebab Core Isu ......................................................21 3.4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu................................................22 3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi...............................................................23 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)................26 3.7. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.....................................................26 BAB IV. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI 4.1. Realisasi...........................................................................................27 4.2. Deskripsi...........................................................................................27 4.3. Rencana Tindak Lanjut.......................................................................36 BAB V. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI 5.1. Kesimpulan.......................................................................................37 5.2. Saran 37 REFERENSI ........................................................................................................ 3 8 LAMPIRAN ..........................................................................................................39
vi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Isu Ke 1.................................................................................... 16 Tabel 3.2 Isu Ke 2 17 Tabel 3.3 Isu Ke 3.................................................................................... 18 Tabel 3.4 Parameter APKL ...................................................................... 20 Tabel 3.5 Analisis APKL isu 20 Tabel 3.6 Rancangan Aktualisasi............................................................. 23 Tabel 3.7 Tabel Kegiatan 24 Tabel 3.8 Rencana Habituasi Core Value ASN........................................ 26 Tabel 3.9 Rencana kegiatan Aktualisasi 26
vii
Gambar 2.1 Susunan Organisasi BKMM Cikampek 6 Gambar 2.2 Foto Profil Peserta....................................................................8 Gambar 2.3 Foto Profil Peserta 9 Gambar 3.1 Analisis Faktor Penyebab Core Isu Berdasarkan Fishbone....17 Gambar 4.1 Desain Template 29 Gambar 4.2 Konsul Dengan Mentor 30 Gambar 4.3 Konsul Dengan Pihak IT.........................................................30 Gambar 4.4 Fitur Baru SIMRS 31 Gambar 4.5 Implementasi Konsep Template Ekspedisi Pengembalian .....32 Gambar 4.6 Implementasi Konsep Template Ekspedisi Pengembalian 32 Gambar 4.7 Foto Sosialisasi Fitur Baru 33 Gambar 4.8 Foto Registrasi Pasien 33 Gambar 4.9 Foto Kegiatan Assembling......................................................35 Gambar 4.10 Foto Kegiatan Filling 35
DAFTAR GAMBAR
1.1. Latar Belakang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
memadukan antara pelatihan klasikan dengan nonklasikal; dan Kompetensi
Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang. (Peraturan LAN No.10 Tahun 2021)
Berdasasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara Pemerintah telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil Negara yang memiliki integritas, professional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan public yang berkualitas bagi masyarakat.
Menurut Pasal 11 ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas; mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia maka dari itu peranan ASN sangatlah penting demi keberlangsungan
pelayanan yang optimal dan prima kepada masyarakat termasuk pelayanan kesehatan, sebagai ASN yang berprofesi di bidang kesehatan sangat dituntut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan tugasnya. Salah satu ASN yang bertugas dalam pelayanan kesehatan yaitu sebagai perekam medis dan informasi kesehatan (PMIK).
Rekam medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.
1
BAB I PENDAHULUAN
269/MENKES/PER/III/2008 adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen meliputi identitas pasien, hasil pemeriksaan pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien. (PERMENKES 269,2008)
Sedangkan Perekam medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan
Rekam Medis dan Informasi kesehatan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Perekam medis sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara harus menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional, berintregitas, dan berkomitmen terhadap tugas dan fungsinya.
Buku ekspedisi rekam medis sendiri merupakan buku bukti adanya
transaksi/serah terima berkas rekam medis untuk keperluan pelayanan kesehatan pasien. Buku ekspedisi rekam medis memiliki fungsi utama yaitu sebagai bukti serah terima berkas rekam medis, meliputi serah terima dari filing ke poliklinik, dari filing ke unit RM, dan mengurangi resiko kehilangan berkas rekam medis karena keberadaan berkas rekam medis dapat terlacak dengan baik.
Berkas rekam medis yang keluar poliklinik akan dicatatkan di buku ekspedisi rekam medis. Petugas yang mendapatkan berkas rekam medis langsung akan di catat secara manual di buku ekspedisi dengan menuliskan no rekam medis, nama pasien, serta memilih poliklinik yang akan dituju dengan cara mencentang di buku tersebut.Masalahnya terkadang petugas tidak dapat dengan segera menyediakan berkas rekam medis yang dibutuhkan, dikarenakan mengalami beberapa kesulitan dalam menemukan rekam medis yang dibutuhkan, karena berkas rekam medis yang tidak ada di rak penyimpanan.
Berkas rekam medis yang tidak ada di rak penyimpanan tersebut salah satu penyebabnya adalah terlambatnya pengembalian berkas rekam medis dari poliklinik ke unit rekam medis. Berkas rekam medis yang tidak ada akan dilakukan pencarian keberadaan rekam medis oleh petugas secara manual, petugas akan mencari di buku ekspedisi manual dengan mengecek satu persatu tanggal keluar dan pengembalian berkas rekam medis apakah sudah dikembalikan oleh poliklinik atau belum. Kenyataanya petugas tidak melakukan pencatatan kembali berkas rekam medis yang dikembalikan dari poliklinik,sehingga ini menyulitkan petugas sendiri karena tidak ada catatan
2
pengembalian, kondisi tersebut berdampak pada pelayanan alur berkas rekam medis rawat jalan.
Pelayanan alur berkas rekam medis rawat jalan yang tidak maksimal akan mengakibatkan pasien menunggu lama. Agar pasien mendapatkan pelayanan yang maksimal dibuatlah konsep perancangan ekspedisi elektronik yang akan dapat membantu dalam keefektifan alur berkas rekam medis rawat jalan. Konsep ekspedisi elektronik ini berbasis komputerisasi, didalamnya ada sistem yang akan mengatur pengeluaran serta pengembalian berkas rekam medis dengan lebih efektif. Konsep tersebut akan memberikan manfaat dari segi kecepatan ketepatan pada saat pencarian berkas rekam medis. Berdasarkan uraian di atas perancangan aplikasi ekspedisi elektronik
dapat menjadi salah satu alternatif untuk keefektifan pelayanan alur berkas rekam medis rawat jalan, maka peneliti mengambil judul “EKSPEDISI PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS MELALUI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)”
2.1 Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan yang akan dicapai antara lain :
1. Meningkatkan sistem ekspedisi pengembalian berkas rekam medis di BKMM Cikampek.
2. Mengimplementasikan nilai – nilai BerAKHLAK dalam kegiatan
2. Manfaat Manfaat Aktualisasi nilai – nilai dasar PNS antara lain :
1. Bagi penulis
a. Penulis lebih bisa menjalankan dan mengimplementasikan perannya dalam lingkup kegiatan sehari – hari menggunakan nilai – nilai dasar PNS selama mengikuti diklat pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
b. Penulis mengaktualisasi nilai – nilai dasar PNS dalam tugas dan fungsi jabatannya di BKMM Cikampek.
2. Bagi Organisasi
Dapat memberikan manfaat kepada seluruh karyawan BKMM Cikampek khususnya unit Rekam Medis juga terwujudnya Pelayanan kesehatan mata yang bermutu.
3
3. Bagi Masyarakat
Tercapainya masyarakat Cikampek yang sehat secara optimal dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3.1 Ruang Lingkup
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
2 diselenggarakan dalam beberapa tahap yang terdiri atas :
1. Tanggal 25 April 2022 - 21 Mei 2022 : Pelatihan mandiri secara daring dengan menggunakan system pembelajaran Massive Open Online Course (MOOC).
2. Tanggal 07 Juni 2022–05 Juli 2022: Pembelajaran jarak jauh(Distance Learning)
3. Tanggal 06 Juli 2021 – 16 Agustus 2022: Aktualisasi diri ditempat kerja masing-masing (Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek).
4. Tanggal 21 Agustus 2022 – 27 Agustus 2022 : Pembelajaran klasikal diselenggarakan di UPELKES JABAR.
4
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1Profil Instansi
1. Sejarah BKMM Cikampek
Balai Kesehatan Mata Masyarakat yang selanjutnya dengan sebutan BKMM didirikan pada tahun 1957 dan mulai dipergunakan pada tahun 1958 dengan nama Balai Pengobatan Mata (BP Mata) dalam upaya pemberantasan penyakit trakhoma, yang operasionalnya dilaksanakan oleh beberapa tenaga dan di kepalai oleh seorang para medis terlatih dibidang kesehatan mata.
Pada tahun 1967 ditunjuk seorang dokter umum dari Dinas Kesehatan Karawang. Selanjutnya pada tahun 1973 masuk seorang dokter ahli mata sebagai dokter tamu yang ditunjuk oleh Dinkes Karawang.
Pada tahun 1983 ditunjuk dokter ahli mata yang menetap dari Kanwil
Depkes RI. Provinsi Jawa Barat. Secara bertahap mulai mengembangkan ada tindakan operasi dan menerima rujukan dari beberapa puskesmas kecamatan, sehingga dari tahun ke tahun kunjungan semakin meningkat.
Untuk mengembangkan pelayanan kesehatan mata, maka pemerintah
melalui Surat Keputusan Menkes RI No. 350a/Menkes/SK/VI/1991 tentang susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi pada Balai Kesehatan Mata
Masyarakat yang meliputi pelembagaan dari BP Umum Mata menjadi BKMM
yaitu di Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sumatra Selatan. Dengan adanya kegiatan UKM/PK dan PKKP yang merupakan program kegiatan penanggulangan kebutaan pelaksanaannya terintegrasi di Puskesmas dengan
BKMM Cikampek adalah untuk melayani kesehatan mata yang pada akhirnya mengurangi prevalensi kebutaan terutama katarak.
Dengan adanya perubahan struktur dan nomenklatur melalui Kep.Menkes
Nomor. 1277/Menkes/SK/VI/2001 tentang organisasi dan tatakerja Departemen
Kesehatan, maka terjadi perubahan kedudukan Balai Kesehatan Mata
Masyarakat yang diperkuat dengan adanya Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor. 556/Menkes/SK/VI/2002 tentang perubahan rumusan kedudukan Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen Kesehatan yang berada dibawah
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dan dipimpin oleh seorang
kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. Dalam melaksanakan tugas teknis, secarafungsional dibina oleh SubDirektorat Indera.
5
2. Struktur Organisasi BKMM Cikampek
Kepmenkes No : 1652/MENKES/PER/XII/2005
Gambar 2.1 Susunan organisasi BKMM Cikampek
Uraian Jabatan BKMM Cikampek:
1. Kepala BKMM Cikampek
Kepala BKMM Cikampek Sebagai pemimpin dan penentu kebijakan dalam ruang lingkup satker BKMM Cikampek.
2. Kepala Sub Bagian Administrasi Umum Subbagian administrasi umum mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan BKMM Cikampek.
3. Kelompok Jabatan Fungsional Di lingkungan BKMM Cikampek dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Visi Dan Misi
VISI
Menciptakan manusia yang sehat produktif,mandiri melalui program
pelayanan kesehatan mata.
6
MISI
1. Meningkatkan derajat kesehatan indera pengelihatan melalui pelayanan kesehatan mata yang prima, merata dan terjangkau .
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam kesehatan indera pengelihatan melalui promosi kesehatan, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
3. Menjadikan pusat pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan indera penglihatan masyarakat dan .
4. Menciptakan tata kelola administrasi yang transfaran, mandiri, akuntabel, responsibel dan wajar dengan berbasis Teknologi Informatik.
5. Kegiatan Balai Kesehatan Mata MasyarakatCikampek Sesuai dengan SK Menkes no.1982/Menkes/SK/XII/2010 tentang SPM BKMM.
1.Pelayanan kesehatan mata dalam Gedung
2.Pelayanan kesehatan mata luarGedung
3.Meningkatkan SDM tenagakesehatan
4.Meningkatkan kegiatankemitraan
5.Penelitian danpengembangan
6. Adapun tata nilai yang berlaku di BKMM Cikampek adalah “TERPIKAT”:
1. Terdepan dalam pelayanan
2. Profesional
3. Komitmen
4. Aman
5. Nyaman
6. Terpercaya
7. Motto /Branding Nyaman, Terjangkau, Berkualitas
7
Gambar 2.2
1. Identitas Peserta
Nama : Rizal Fauzi, A.Md.RMIK
NIP 199210122022031002
Pangkat/Golongan : Pengatur – II/C
Jabatan : Perekam MedisTerampil
UnitKerja : Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek
2. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan berdasarkan SKP
a. Mengidentifikasi kebutuhan SIM Rekam Medis manual (berbasis kertas): Kebutuhan Formulir
b. Pelaksanaan Rekam Medis di tempat Penerimaan Pasien Baru dan Rawat Jalan.
c. Pelaksanaan Rekam Medis pencatatan atau registrasi pasien Rawat Jalan.
d. Assembling rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada.
e. Menyusun Katalog Jenis formulir Rekam Medis Manual.
f. Sajian Hasil Evaluasi Audit Kode Penyakit dan tindakan. Data demografi pasien. Kode diagnose dan tindakan medis pasien rawat jalan dalam soft ware case mix.
g. Penyimpanan rekam medis
h. Pengolahan data statistik rekam medis
i. Menganalisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis manual
j. Penyusutan atau Retensi Rekam Medis.
8
2.2Profil Peserta
2.3 Role Model
Rekam Jejak Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D Sejak tahun 2019
sampai sekarang DKI jakarta mendapatkan banyak penghargaan.Pengahragaan yang didapatkan seperti Provinsi ter inovatif, Top digital award, Kota peduli HAM dan masih banyak prestasi yang lainnya. Dengan banyaknya penghargaan yang
didapatkan, hal ini tentunya mencerminkan integritas yang tinggi dari para pejabat dan ASN yang berada dilingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
senantiasa memberika pelayanan dan hasil yang memuaskan bagi publik. Tentunya
dengan segudang Prestasi yang didapatkan oleh Provinsi DKI Jakarta dari tahun
2019 hingga sekarang tidak pernah luput dari Kebijakan Gubernur DKI jakarta.
Beliau adalah Anies Baswedan. Rekam Jejak Anies Baswedan Awal karirnya Anies
baswedan yaitu sebagai rektor Universitas Paramadina di Jakarta, dengan rekor sebagai rektor termuda yang pernah dilantik di Indonesia, karena kala itu usianya baru lah 38 tahun. Prestasi yang teramat langka dalam dunia akademik Indonesia. Dalam kepemimpinannya, Universitas Paramadina mengalami lonjakan kualitas.
Program-program yang memiliki daya terobosan hebat mengalir dari gagasannya, dan menjadikan Universitas Paramadina menjadi kampus swasta yang diminati dan masuk jajaran kampus tujuan utama bagi banyak calon mahasiswa baru. Kiprahnya dalam dunia pendidikan tak hanya itu. Dia juga masyhur sebagai pendiri Gerakan Indonesia Mengajar, yang aktif mengajak para sarjana dengankemampuan unggulan untuk mengabdikan diri dengan mengajar selama satu tahun di pelosokpelosok negeri. Hebatnya, anak-anak muda dengan sederet prestasi dan kenyamanan masa depan yang sudah pasti, lebih memilih untuk terprovokasi ide
brilian nan bermanfaat yang digulirkan olehnya, untuk menjalani tiga ratus enam puluh hari di daerah tak hanya listrik yang tak ada, sinyal ponsel pun bahkan masih
mikir- mikir menjangkau daerah tersebut. Salah satu prestasi beliau yaitu mampu
9
Gambar 2.3 Role Model
menggerakkan ribuan anak muda terbaik negeri ini turun tangan memperbaiki kondisi negeri. Anies adalah tipikal pemimpin yang bisa menebar optimisme. Yang
bisa mengajak banyak orang untuk turun tangan. Yang bisa membuat banyak orang
rela mengajukan diri tanpa paksaan, untuk ikut membangun negeri ini. Yang
membuat orang-orang terinspirasi, lalu dengan sendirinya berbondong-bondong ikut
menyalakan lilin harapan dan bergotong royong memakin terangkan cahaya
harapan itu ke semua lini kehidupan kebangsaan. Beliaumerupakan Sosok nyata model pemimpin modern. Pemimpin yang memiliki integritas, dan mau untuk membagi kemampuannya itu kepada generasi muda Indonesia lainnya. Pemimpin
yang mau turun tangan berjuang, dan juga mau menghargai pejuang. Pemimpin yang peduli pendidikan, karena pendidikan adalah akar untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Kekayaan alam yang melimpah harus terimbangi dengan kualitas manusianya. Tanpa itu, Indonesia akan terus terjajah di lumbungnya sendiri.
Nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang dimiliki oleh Gubernur DKI Jakarta Sebagai
Gubernur DKI Jakarta serta pejabat publik antara lain:
1. Berorientasi pelayanan
Anies baswedan selalu mengutamakan rakyatnya. Ia tak jarang langsung turun ke lapangan untuk melihat apa yang terjadi. Anies selalu melakukan perbaikan di segala sector, salah satunya adalah keberhasilan anies baswedan dalam program pembangunan MRT dan juga program naturalisasi sungai. Proses pelayanan publik dilingkungan kerja pemrov DKI Jakarta, dimana para Pegawai
Negeri Sipil dan pegawai yang lainnya memiliki Komitmen pada kepuasan Customers atau masyarakat, memberikan pelayanan yang cepat , tepat dan ramah serta melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Hal ini tercerminkan dari figur gubernur DKI jakrata yaitu Anies Baswedan yang selalu memberikan pelayanan dengan sepenuh hati, memberikan perlindungan serta mengayomi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan seperti bencana alam banjir, bencana pandemi covid-19, beliau secara cepat dan tepat memberikan pelayanan yang terbaiak kepada masyarakat Penerapan sebagai PNS dari nilai berorientasi pelayanan dapat dilakukan dengan mengutamakan kualitas pelayanan, memberikan pelayanan yang maksimal sehingga memberikan kepuasan masyarakat.
2. Akuntabilitas Akuntabilitas kinerja Pemrov DKI jakarta dibawah pimpinan Anies Baswedan dapat dipertanggung jawabkan dengan adanya bukti dan hasil yang signifikan dari periode sebelumnya. seperti peningkatan integritas kinerja ASN,
10
mendapatkan banyak prestasi dan penghargaan, menjadi sosok pemimpin yang berintegritas, dapat dipercaya dan transparan sehingga memberikan dampak positif terhadap elemen pemprov DKI Jakarta. Penerapan sebagai PNS dari akuntabel ialah PNS harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, berintegritas dan tidak menyalahgunakan wewenang atau jabatan yang telah diberikan.
3. Loyal
Nasionalisme Secara nasionalisme tentunya harus berlandaskan ideologi bangsa indonesia, yaitu pancasila. Dalam kepemimpinannya terlihat bahwa dalam segi pengamalan sila ke-1 beliau dapat melaksanakannya dengan sebaik mungkin. Salah satu contohnya Toleransi antar umat beragama di DKI Jakarta, tidak ada konflik antar agama, melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Begitupun dengan pengamalan sila ke-2 beliau selalu menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana seperti banjir, pandemi covid-19 dan sebagainya , sehingga beliau memiliki rasa kemanuasiaan serta adab yang tinggi akan etika. Dalam pengamalan sila ke 3, beliau mencerminkan sikap kesatuan dan persatuan dengan cara tidak menjelekan orang yang mengkritiknya akan tetapi malah menjadikannya sebuah motivasi agar bisa lebih baik lagi. Begitu pun dengan sila ke 4 dan ke 5 beliau selalu memegang asas keterbukaan dengan cara bermusyawarah dalam mengambil tindakan dan keputusan agar terciptanya suatu keadilan sosial bagi masyarakat DKI Jakarta
Penerapan sebagai PNS dari loyal dapat dilakukan dengan sholat tepat waktu, selalu mengajak teman untuk sholat berjamaah dan bersikap toleransi antar
agama
4. Harmonis
Etika publik gubernur DKI Jakarta sangat mencerinkan sikap yang ramah dan beretika terhadap pegawai dan masyarakat. Dan dalam menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian, memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun. Beliau juga dapat Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik, serta dapat meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Sehingga Suasana harmonis antar pekerja dan masyarakat dalam pelayanan publik pun tercipta, dan kepuasan masyarakat akan pelayanan publik sangat tinggi. Dengan di implementasikannya nilai dasar harmonis publik diseluruh elemen pemerintahan, Pemprov DKI Jakarta
11
mendapat pengahargaan sebagai kota Peduli Hak Asasi Manusia.d. Komitmen
Mutu Pada nilai dasar komitmen mutu Gubernur DKI Jakarta memiliki komitmen
mutu yang baik. Penerapan sebagai PNS dari nilai harmonis dapat dilakukan
dengan menjaga pertemanan dan komunikasi sesama pegawai, serta menciptakan suasana kerja yang kondusif.
5. Kompeten
Dalam masa kepemimpinan anies baswedan pemerintahan DKI Jakarta selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat hal ini dibuktikan dengan diraihnya Predikat Kepatuhan Tinggi atau Zona Hijau dalam
Penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik yang dilakukan Ombudsman RI. Penerapan sebagai PNS dari nilai kompeten dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau seminar untuk meningkatkan kompetensi diri.
6. Adaptif
Anies baswedan adalah orang yang sangat adaptif misalnya Saat awal pandemi
Covid-19 masuk ke Indonesia, Presiden Joko Widodo memutuskan bahwa
pandemi Covid-19 diserahkan kepada Pemerintah Daerah masing-masing
dengan kebijakan yang berlaku. Dengan adanya keputusan tersebut Anies
Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta bertindak cepat dengan membatasi Bus
Trans Jakarta dan Moda Raya Terpadu (MRT). Tujuan dilakukannya pembatasan
ini tentunya memberikan efek kejut kepada masyarakat sehingga masyarakat
DKI Jakarta mulai membatasi untuk beraktivitas di luar rumah. Penerapan sebagai PNS dari nilai adaptif dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan.
7. Kolaboratif
Dalam menjalankan pemerintahan DKI Jakarta Anies Baswedan juga bekerja
sama dengan pihak lain, misalnya dalam proyek MRT Pemprov DKI Jakarta
bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA)
Penerapan sebagai PNS dari nilai kolaboratif dapat dilakukan dengan terbuka dalam kerjasama antar substansi maupun instansi lain untuk tercapainya tujuan (goal) dari kegiatan yang dilaksanakan.
2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Aparatur Sipil Negara (ASN) kini memiliki Nilai-Nilai Dasar (Core Values) untuk menjadi pendorong atau penyemangat bagi seluruh ASN baik di tingkat pusat hingga
daerah agar terus memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi dalam
12
memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas baik sebagai abdi negara, abdi pemerintah maupun sebagai abdi masyarakat.
Nilai-nilai dasar atau yang dikenal sebagai Core Values ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dan diluncurkan dengan tujuan menyeragamkan nilainilai dasar ASN di Indonesia.
Mampukah para Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar dimaksud dengan baik dan terarah untuk menunjang hadirnya produktivitas, disiplin, loyalitas, moral dan budaya kerja dalam lingkup organisasi birokrasi.
Ditengah berbagai perubahan yang pesat terjadi saat ini mendorong ASN maupun organisasi birokrasi dapat bergerak cepat guna mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Hadirnya nilai-nilai dasar ASN seperti yang disebutkan diatas akan mampu menjadi kekuatan atau inspirasi bagi seluruh ASN untuk tumbuh maju dan berkembang seirama dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Secara umum hal-hal penting yang menjadi akronim dari nilai-nilai dasar ASN tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut;
1. Berorientasi Pelayanan
Tentu kita sepakat bahwa nilai dasar “berorientasi pelayanan” diletakkan pada poin pertama. Mengingat bahwa ASN yang dulu dikenal sebagai abdi negara, saat ini bertransformasi menjadi pelayan publik.
Seorang ASN dituntut untuk dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selalu bersikap ramah kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat. Dapat diandalkan serta cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan publik, seorang aparatur sipil negara harus selalu melakukan perbaikan tiada henti, baik dari peningkatan kompetensi maupun cara pelayanan.
2. Akuntabel
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atau keadaan yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Merujuk dari pengertian tersebut, akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan, seorang ASN dituntut untuk menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien.
13
Lebih penting dari itu, seorang ASN tidak boleh menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah. Dan tidak pada satu sosok atau pihak tertentu.
ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara.
Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin tertinggal.
Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita.
14
Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.
Mengapa ASN memiliki posisi yang urgen dalam pencapaian misi Dompu Mashur. Bagaimanapun canggihnya dan majunya berbagai perangkat teknologi dalam lingkup organisasi tetap saja peran ASN penting atau urgen sebagai pengendali program dan kegiatan yang dilaksanakan organisasi.
Dalam organisasi ASN memiliki peran dan fungsi yang cukup penting yaitu sebagai perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan organisasi tidak mungkin terwujud atau diraih dengan baik dan terarah bila peran ASN lemah namun tujuan organisasi birokrasi menjadi mudah terwujud apabila peran ASN kuat, unggul, cerdas, inovatif, kreatif dan berdaya guna.
Sehubungan dengan tugas dan fungsinya yang strategis bagi kemajuan organisasi birokrasi core values atau nilai-nilai dasar ASN BERAKHLAK akan menjadi pilar bagi para ASN untuk berperilaku sesuai dengan harapan organisasi birokrasi.
Demikian mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua dan terus mendorong kita sebagai ASN untuk terus memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa dan daerah, lebih utama lagi dalam mewujudkan Dompu Mashur yang menjadi harapan bersama semua elemen daerah.
15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Isu
Dalam proses meningkatkan Mutu Pelayanan Rekam Medis di BKMM Cikampek
ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai Pelayanan Publik, Manajemen ASN,Smart ASN dan dalam rangka mewujudkan smart governance.
Sebagai pelayan publik isu-isu tersebut sangat mempengaruhi sehingga menjadi perlu untuk dianalisis penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya. Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.1.1 Isu Ke-1:
Kegiatan Tugas Jabatan Kondisi saat ini Dampak Tidak diselesaikan
Penyimpanan Rekam Medis Belum tersedianya Tracer/Outguide yang pada filling rawat jalan.
Dampak jika tidak diselesaikan terjadinya missfile berkas rekam medis dan petugas kesulitan mencari berkas rekam medis di rak penyimpanan sehingga berkas tidak ditemukan ketika akan digunakan kembali.
Tabel 3.1 Isu Ke 1
a) Belum tersedianya Tracer/Outguide yang pada filling rawat jalan. Menurut International Federation of Health Information Management Associations (IFHIMA, 2012), tracer (outguide) yaitu pengganti rekam medis yang akan dikeluarkan dari penyimpanan untuk tujuan apapun. Harus terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna. Ada berbagai jenis tracer yang tersedia. Beberapa termasuk kantong untuk menyimpan permintaan slip dan laporan. Menunjukkan di mana rekam medis ketika tidak ada dalam penyimpanan. Tracer juga meningkatkan efisiensi dan akurasi dengan menunjukkan dimana rekam medis disimpan saat kembali. Kondisi yang saat ini terjadi di instalasi rekam medis BKMM Cikampek berdasarkan pengamatan penulis di BKMM Cikampek terdapat masalah yang harus segera diselesaikan yaitu dalam pencarian berkas rekam medis masih sering terjadinya missfile dan susahnya mencari berkas rekam medis di rak penyimpanan sehingga berkas tidak ditemukan ketika akan digunakan kembali.
16
b) Dampak jika Belum tersedianya Tracer/Outguide yang pada filling rawat jalan Tidak diselesaikan.
Dampak jika belum tersedianya tracer/outguide berdasarkan pengamatan penulis di BKMM Cikampek terdapat masalah yang harus segera diselesaikan yaitu dalam pencarian berkas rekam medis masih sering terjadinya missfile dan susahnya mencari berkas rekam medis di rak penyimpanan sehingga berkas tidak ditemukan ketika akan digunakan kembali. Missfile merupakan kesalahan dalam menata serta menempatkan kembali berkas rekam medis di rak penyimpanan sesuai dengan urutannya. Selain kesalahan tempat juga disebabkan beberapa hal berikut antara lain, berkas rekam medis masih berada di ruang rawat karena petugas terlambat mencatat pelayanan pasien di Berkas Rekam Medis lebih dari 1x24 jam serta masih banyaknya peminjaman berkas tanpa adanya buku ekspedisi peminjaman. Didalam ruangan rekam medis sendiri ditemukan berkas masih menumpuk di meja belum di coding dan dimasukkan pada keesokan harinya ketika selesai pelayanan serta berkas rekam medis diletakkan di keranjang kecil.
3.1.2 Isu Ke-2:
Kegiatan Tugas Jabatan Kondisi saat ini Dampak Tidak diselesaikan
Pelayanan Admisi
Pendaftaran Rawat Jalan Kesalahan identifikasi pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalan.
Jika pada Identifikasi pasien sudah terdapat kesalahan maka pasien tidak akan mendapatkan standar pelayanan dan pengobatan yang benar dan tepat sesuai kebutuhan pasien dalam menerima layanan kesehatan.
Tabel 3.2 Isu Ke 2
a) Kesalahan identifikasi pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalan.
Keselamatan pasien di rumah sakit salah satunya dimulai dari ketepatan identifikasi pasien. Kesalahan identifikasi pasien diawal pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya.
Berdasarkan pengamatan penulis terdapat beberapa permasalahan dalam
17
penginputan data pasien melalui pendaftaran dari awal alur dari segi identitas pasien.
b) Dampak jika Kesalahan identifikasi pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalanTidakdiselesaikan.
Dampak jika tidak diselesaikan maka dari segi identifikasi pasien merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang harus dilakukan oleh seorang petugas kesehatan. Jika pada Identifikasi pasien sudah terdapat kesalahan maka pasien tidak akan mendapatkan standar pelayanan dan pengobatan yang benar dan tepat sesuai kebutuhan pasien dalam menerima layanan kesehatan, selain itu identifikasi pasien juga mampu menghindari terjadinya kesalahan pemberian layanan kesehatan atau hal yang tidak diharapkan yang dapat mengenai diri pasien.
3.1.3 Isu Ke-3:
Kegiatan Tugas Jabatan Kondisi saat ini Dampak Tidak diselesaikan
Pengembalian berkas rekam medis
Belum tersedianya ekspedisi pengembalian
berkas rekam medis
berbasis IT pada SIMRS
Dampak tidak diselesaikan ini menyulitkan petugas sendiri karena tidak ada catatan pengembalian, kondisi tersebut berdampak pada pelayanan alur berkas rekam medis rawat jalan.
Tabel 3.3 Isu Ke 3
a) Belum tersedianya ekspedisi pengembalian berkas rekam medis berbasis IT pada SIMRS
Berkas rekam medis yang tidak ada di rak penyimpanan tersebut salah satu penyebabnya adalah terlambatnya pengembalian berkas rekam medis dari
poliklinik ke unit rekam medis. Berkas rekam medis yang tidak ada akan
dilakukan pencarian keberadaan rekam medis oleh petugas secara manual, petugas akan mencari di buku ekspedisi manual dengan mengecek satu persatu tanggal keluar dan pengembalian berkas rekam medis apakah sudah
dikembalikan oleh poliklinik atau belum. Kenyataanya petugas tidak melakukan
pencatatan kembali berkas rekam medis yang dikembalikan dari
poliklinik,sehingga ini menyulitkan petugas sendiri karena tidak ada catatan pengembalian, kondisi tersebut berdampak pada pelayanan alur berkas rekam medis rawat jalan.
18
Pelayanan alur berkas rekam medis rawat jalan yang tidak maksimal akanmengakibatkan pasien menunggu lama. Agar pasien mendapatkan pelayanan yang maksimal dibuatlah konsep perancangan ekspedisi elektronik yang akan dapat membantu dalam keefektifan alur berkas rekam medis rawat jalan. Konsep ekspedisi elektronik ini berbasis komputerisasi, didalamnya ada sistem yang akan mengatur pengeluaran serta pengembalian berkas rekam medis dengan lebih efektif. Konsep tersebut akan memberikan manfaat dari segi kecepatan ketepatan pada saat pencarian berkas rekam medis.
b) Dampak jika Belum tersedianya ekspedisi pengembalian berkas rekam medis berbasis IT pada SIMRS Tidak diselesaikan.
Dampak jika tidak diselesaikan maka dari bagian pencarian berkas rekam medis yaitu bagian filling akan kesulitan mengontrol keadaan berkas pada saat pasien terakhir berkunjung, hal ini menyebabkan penurunan kualitas pelayanan dan mengakibatkan waktu tunggu pelayanan yang tidak sesuai dengan standar yang di tentukan.
3.2 Penetapan Core Isu
1. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
Laporan aktualisasi yang akan dilaksanaan menggunakan pendekatan
Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak) digunakan untuk menentukan kelayakan suatu isu sebagai berikut :
Tabel parameter APKL
1 Aktual (A)
Isu yang sedang terjadi atau dalam proses
kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
19
No Indikator Keterangan 1
2 3
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab
Tabel 3.4 Tabel Parameter
Berikut beberapa isu yang terdapat pada BKMM Cikampek yang ditetapkan menggunakan pendekatan APKL :
20
Analisis APKL isu No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS 1. Belum tersedianya Tracer/Outguide yang pada filling rawat jalan. 4 5 5 4 18 2 2. Kesalahan identifikasi pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalan 5 4 4 4 17 3 3. Belum tersedianya ekspedisi pengembalian berkas rekam medis berbasis IT pada SIMRS 5 4 5 5 19 1 Tabel 3.5 Analisis APKL isu
Spesifikasi perangkat
komputer yang
belum memadai
User yang belum
kompeten dan
mengetahui tentang
perkembangan SIMRS
Kekurangan
Sumber Daya
Manusia untuk instalasi IT
Belum adanya
sosialisasi masa
transisi dari
manual ke IT
Belum adanya SOP
Skills
tentang Ekspedisi
pengembalian
berkas RM secara
elektronik
Method
Belum tersedianya
ekspedisi pengembalian
berkas rekam medis
berbasis IT pada SIMRS
21
3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu
Gambar 3.1 Fishbone
Man power Machine
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbukan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut.
1. Sarana Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana atau memperbaharui spesifikasi komputer dan mengupdate aplikasi SIMRS sesuai dengan kebutuhan user.
2. Merancang SOP
Merancang kembali SOP tentang pengembalian berkas rekam medis.
3. Sosialisasi
Mensosialisasikan kepada para user mengenai pembaharuan sistem tentang ekspedisi melalui SIMRS.
4. Memperbaharui sistem
Mengajukan pembaharuan sistem mengenai penambahan ekspedisi kepada pihak instalasi IT intern untuk mengkoordinasikan kepada IT ekstern (Jasamedika).
Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut di atas, dengan merujuk pada penyebabnya adalah Mengajukan pembaharuan sistem mengenai penambahan ekspedisi secara elektronik kepada pihak instalasi IT intern untuk mengkoordinasikan kepada IT ekstern (Jasamedika).
22
Unit Kerja : Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Cikampek
Identifikasi Isu :
1. Belum tersedianya Tracer/Outguide yang pada filling rawat jalan.
2. Kesalahan identifikasi pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalan
3. Belum tersedianya ekspedisi pengembalian berkas rekam medis berbasis IT pada SIMRS.
Isu yang Diangkat : Belum tersedianya ekspedisi pengembalian berkas rekam medis berbasis IT pada SIMRSdi
BKMM Cikampek tahun 2022.
Gagasan PemecahanIsu : Pembaharuan sistem mengenai penambahan ekspedisi kepada pihak instalasi IT intern untuk mengkoordinasikan kepada IT ekstern (Jasamedika)
23
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.6 Rancangan Aktualisasi
Matriks Aktualisasi
No Kegiata n Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1 Melaksanakan konsul dengan mentor
1.1 Mempersiapkan bahan konsultasi Bahan Konsultasi Akuntabel bertanggung jawab dengan tugas yang dikerjakan
1.2 Membuat janji dengan Mentor Jadwal Pertemuan Loyal
Melakukan komunikasi
dengan sopan
Sesuai dengan Misi BKMM
Cikampek ke 4:
Menciptakan tata kelola administrasi yang
Komitmen
Terpercaya Profesional
2 Mengajukan rancangan ekspedisi elektronik sebagai
kontroling
pengembalian berkas
rekam medis saat
keluar dari rak filling
1.3 Melaksanakan Konsultasi dengan mentor Hasil konsultasi dengan mentor (Notulen, foto kegiatan, lembar konsultasi)
Kompeten
Datang tepat waktu dan transparan
1.1 Mencari implementasi dari internet Penambahan Optional pada aplikasi SIMRS Kolaboratif Berkoordinasi dengan rekan kantor Akuntabel
1.2 Berdiskusi dengan rekan kantor dan mentor Uji coba Aplikasi trial
1.3 Evaluasi Penggunaan Aplikasi Ekspedisi pengembalian bisa
dilakukan secara realtime
transfaran, mandiri, akuntabel, responsibel dan wajar dengan berbasis
Teknologi Informatik.
3 Melayani pasien
dengan melakukan
kegiatan pendaftaran
rawat jalan baik
pasien bpjs atau
pasien umum
3.1 Mendaftarkan pasien kepada sistem infomasi rumah sakit
3.2 Mengevaluasi hasil pasien yang di daftarkan dengan tepat
Pasien terlayani
dengan baik dan tepat waktu
Mengetahui jumlah
kunjungan pasien
yang berkunjung
Melakukan kegiatan secara
tanggung jawab
Adaptif
Memanfaatkan
perkembangan teknologi berbasis IT
Berorientasi pada pelayanan
Melayani pasien sesuai
dengan SOP
Sesusai dengan Misi BKMM
Cikampek ke 3:
Menjadikan pusat
pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
kesehatan indera
penglihatan masyarakat
dan .
Sesuai dengan Visi BKMM
cikampek:
Menciptakan manusia yang
sehat produktif,mandiri
melalui program pelayanan
kesehatan mata
Terpercaya Profesional
Terdepan dalam pelayanan Profesional
24
Mengassembling
berkas kembali ke
rekam medis
5 Membuat Laporan
Aktualisasi
4.1
Menyusun dan merapikan berkas
rekam medis yang
kembali dari kegiatan
pelayanan
Tersusunya secara
baik rekam medis
yang telah di gunakan oleh pelayanan
Berorientasi pada pelayanan
Melayani pasien sesuai dengan SOP
Akuntabel
Melakukan kegiatan secara
Sesuai dengan Misi BKMM
Cikampek ke 4:
Menciptakan tata kelola
administrasi yang
Terdepan dalam
pelayanan
Profesional
4.2
Menganalisa kelengkapan isi rekam medis
Lengkapnya berkas
rekam medis yang diisi oleh tiap unit
setelah pelayanan
tanggung jawab
Harmonis
Melakukan kegiatan dengan
rekan kerja secara baik.
transfaran, mandiri, akuntabel, responsibel dan
wajar dengan berbasis
Teknologi Informatik.
5.1
Mempersiapkan bahan laporan Laporan Aktualisasi Akuntabel
Melakukan kegiatan secara
Sesuai dengan Misi BKMM
Cikampek ke 4:
Profesional
Komitmen
5.2
Mengkompulir hasil laporan Laporan yang telah sah dan di tanda tangani.
tanggung jawab
Menciptakan tata kelola administrasi yang
transfaran, mandiri, akuntabel, responsibel dan wajar dengan berbasis
Teknologi Informatik.
Terpercaya
25 4
Tabel 3.7 Tabel Kegiatan
26
No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP Ke1 Ke-2 Ke3 Ke4 Ke-5 1. Berorientasi Pelayanan 2 2 4 2. Akuntabel 1 1 1 1 4 3. Kompeten 2 2 4. Harmonis 1 1 5. Loyal 1 1 6. Adaptif 2 2 7. Kolaboratif 2 2 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 4 5 2 4 1 32
3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.8 Matriks Rekapitulasi
3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan JULI AGUSTUS II III IV I II III
Kegiatan
Perencanaan
Kegiatan
Pengajuan Rancangan
Kegiatan
Melayani Pasien
Kegiatan
Mengasembling RM
Penyusunan
Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
1.
Ke-1
2.
Ke-2
3.
Ke-3
4.
Ke-4
5. Kegiatan Ke-5
laporan
akhir
aktualisasi
Tabel 3.9 Rencana kegiatan Aktualisasi
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN sebagai perekam medis terampil di BKMM Cikampek
dilaksanakan terhitung mulai tanggal Tanggal 25 April 2022 - 21 Mei 2022 : Pelatihan mandiri secara daring dengan menggunakan system pembelajaran Massive Open Online Course (MOOC), Tanggal 07 Juni 2022–05 Juli 2022: Pembelajaran jarak jauh(Distance Learning), Tanggal 06 Juli 2021 – 16 Agustus 2022: Aktualisasi diri ditempat kerja masing-masing (Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek). Tanggal 21 Agustus 2022 – 27 Agustus 2022 : Pembelajaran klasikal diselenggarakan di UPELKES JABAR.
Nilai-nilai BerAKHLAK tersebut telah diimplementasikan dalam menjalankan tugas dan fungsi pada unit kerja penulis, khususnya dalam menyelesaikan masalah sistem penyimpanan berkas rekam medis yang masih sering terjadinya missfile. Terdapat 5 kegiatan dalam aktualisasi ini, dan kegiatan yang direncanakan telah berjalan dengan baik.
4.1 REALISASI
Realisasi Kegiatan Aktualisasi adalah 5 kegiatan yang dilakukan pada tanggal 06 Juli sampai 20 Agustus 2022, kegiatan pertama adalah melaksanakan konsul dengan mentor.
Kegiatan kedua adalah merancang template ekspedisi pengembalian berkas rekam medis melalui SIMRS di BKMM Cikampek, kegiatan ketiga adalah melakukan kegiatan registrasi pasien dan mengevaluasi kunjungan harian pasien.
Kegiatan keempat adalah rekam medis, kegiatan kelima adalah mengcoding berkas yang telah selesai berobat dan langgsung memasukkan kedalam rak filling. Kegaitan keenam adalah membuat laporan aktualisasi.
4.2 DESKRIPSI KEGIATAN
Semua kegiatan yang direncanakan dalam Rancangan Aktualisasi oleh peserta dapat diimplementasikan semua. Realisasi dan capaian kegiatan aktualisasi yang dilakukan selama masa habituasi 30 hari di unit kerja dapat secara rinci seperti berikut:
27
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi Minggu ke-1
Capaian Kegiatan
Kegiatan 1 : Membuat template dan draft bentuk ekspedisi pengembalian rekam medis melalui SIMRS.
Tanggal : 10 – 15 Juli 2022
Tahapan Kegiatan : 1. Berkonsultasi dengan mentor mengenai realisasi gagasan pemecahan isu dan gagasan kreatif template yang akan dimasukan ke dalam SIMRS
2. Konsultasi dengan sesama Perekam medis dan pihak IT terkait untuk konsep dan implementasi.
3. Mendesain dan membentuk konsep template. Lampiran
: 1. Desain template pengajuan awal kepada pihakIT
2. Bukti Konsultasi template ekspedisi pengembalian rekam medis melalui SIMRS dengan mentor dan rekan sejawat/senior Rekam medis.
3. Desain template telah diajukan ke pihak IT
Uraian kegiatan :
1. Kegiatan : Konsultasi langsung dengan mentor mengenai konsep dan template ekspedisi pengembalian berkas rekam medis.
Catatan : a. Pengajuan template ditindak lanjuti oleh pihakIT
b. Konsulkan kepada rekan sejawat
Padasaat berdiskusi dengan mentor mengenai realisasi gagasan pemecahan isu dan template yang akan ditambahkan kedalam aplikasi SIMRS dengan koordinasi kepada pihak IT(Kolaboratif). Saya berkonsultasi dengan mentor yang merupakan atasandi tempat bekerja dengan menggunakan Bahasa yang baik dan sopan (Loyal) . Mentor mendukung penuh dalam kegiatan aktualisasi saya ini, dan memberikan masukan bahwa sistem ini dapat mengontrol keadaan berkas rekam medis untuk berkala.
2. Kegiatan : Mendesain template
Dalam membuat template dengan kreativitas dan inovatif (Adaptif). Desain template pada SIMRS dilakukan dengan teliti dan cermat (Akuntabel).
28
3. Kegiatan :
a. Konsultasi dengan mentor secara langsung dan meminta saran untuk template tersebut.
b. Konsultasi langsung dengan senior/rekan sejawat rekam medis terkait konsep, desain, dan template sudah dibuat.
Catatan : Aplikasi yang sudah direalisasikan oleh pihak IT masih trial dan sudah diajukan untuk pengembangan nya sesuai dengan kebutuhan USER.
c. Perbaikan desain template dan mengkonsulkan kembali kepada senior Setelah desain template dibuat kemudian konsultasi dengan mentor, senior/rekan sejawat Rekam medis(Kompeten) dengan sopan dan santun (Loyal). Menghormati dan menerima masukan (Harmonis) lalu melakukan perbaikan sesuai dengan arahan dan masukan dari mentor dan senior (Kolaboratif).
Kontribusi Terhadap Visi Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Membuat template desain ekspedisi pengembalian berkas rekam medis merupakan
kontribusi terhadap visi BKMM Cikampek Sesuai dengan Misi BKMM Cikampek ke 4:
Menciptakan tata kelola administrasi yang transfaran, mandiri, akuntabel, responsibel dan wajar dengan berbasis Teknologi Informatik.
LAMPIRAN
1. Desain Template
Gambar 4.1 Desain Template
29
2. Foto konsul dengan mentor terkait desain template pada aplikasiSIMRS
3.
Konsul kepada pihak IT tentang desain template ekspedisi pengembalian berkas rekam medis.
30
Gambar 4.2 Konsul Dengan Mentor
Foto
Gambar 4.3 Konsul dengan pihak IT tentang desain template
Kegiatan 2 : Mengimplementasikan desain template ekspedisi pengembalian berkas rekam medis yang telah ditetapkan dan disetujui oleh mentor maupun rekan sejawat dan senior pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Tanggal : 16 – 25 Juli 2022 (Minggu ke-2)
Tahapan Kegiatan : 1. Konsultasi dengan mentor mengenai konsep dan desain template ekspedisi pengembalian berkas rekam medis yang akan dimasukan pada SIMRS
2. Koordinasi dengan IT terkait pengajuan desain template ekspedisi pengembalian berkas rekam medis.
3. Membuat video edukasi berdasarkan materi sesuai dengan hasil diskusi.
Lampiran : 1. Bukti Implementasi Ekspedisi Pengembalian Berkas Rekam Medis
2. Penerapan Konsep kepada SIMRS
Uraian kegiatan (Minggu ke-2)
1. Kegiatan : Konsultasi dengan mentor mengenai konsep dan desain template
ekspedisi pengembalian berkas rekam medis melalui SIMRS.
Catatan : Mentor menyarankan untuk pemilahan untuk pengembalian berkas rekam medis harus menggunakan cheklist box.
Saatberkonsultasi dengan mentor tentangmateri edukasi dengan cara musyawarah, saya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan sopan hal ini saya menerapkan nilai dasar Akuntabel dan Loyal.
2. Kegiatan : Koordinasi dengan IT terkait pembuatan desain template ekspedisi pengembalian berkas rekam medis melalui SIMRS
Koordinasi dengan Profesi lain merupakan nilai penerapan Kolaboratif dengan
komunikasi yang sopan dan santun.
3. Kegiatan : Trial Running ekspedisi pengembalian berkas rekam medis.
Melakukan kegiatan pemilahan berkas rekam medis yang telah dikembalikan oleh
pelayanan untuk dilakukan penginputan pada ekspedisi pengembalian berkas rekam medis yang masih dalam masa penyempurnaan (sistem BETA).
31
Kontribusi Terhadap Visi Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Membuat Konsep template Ekspedisi pengembalian berkas rekam medis merupakan
kontribusi Visi BKMM Cikampek yaitu Pusat pelayanan kesehatan mata masyarakat yang berkualitas dan sesuai dengan misi BKMM Cikampek yaitu meningkatkan sarana dan prasarana dalam meningkatkan pelayanan kesehatan mata masyarakat sesuai standar dan mengoptimalkan sistem informasi manajeman kesehatan rumah sakit yang terintegrasi dan akuntabel. Serta sesuai dengan nilai terdepan dalam pelayanan, nyaman dan professional.
LAMPIRAN
1. Bukti Hasil Penambahan Optional Ekspedisi Pengembalian Berkas Rekam Medis oleh pihak IT
31
4.4 Fitur Baru Daftar Dokumen Rekam Medis
Medis Melalui
kebutuhan USER.
32
2. Hasil Pengimplementasian Konsep Template Ekspedisi Pengembalian Berkas Rekam
SIMRS sistem dalam pengembangan penyempurnaan sesuai dengan
4.5 Gambar Implementasi Konsep Template Ekspedisi Pengembalaian
4.6 Gambar Implementasi Konsep Template Ekspedisi Pengembalaian
Kegiatan 3 : Melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat (Rekam Medis) bahwa sudah ada fitur baru ekspedisi pengembalian rekam medis pada SIMRS.
Tanggal : 25 Juli – 05 Agustus (Minggu Ke 3)
Tahapan Kegiatan :
1. Mensosialisasikan fitur baru ekspedisi pengembalian rekam medis pada SIMRS
kepada rekan sejawat (Rekam Medis)
2. Menginput berkas rekam medis yang kembali pada fitur baru.
Lampiran :
1. Foto saat sosialisasi kepada rekan sejawat
2. Foto penginputan berkas
Uraian Kegiatan dengan Penerapan Nilai-Nilai BerAKHLAK
Sosialisasi dilaksanakan secara Intern oleh Perekam medis di ruang instalasi rekam medis kepada 3 orang user. Saat mensosialisasikan fitur baru pada SIMRS kepada rekan sejawat
dilakukan dengan sopan dan semangat kekeluargaan, persamaan persepsi dengan rekan kerja untuk melayani pasien, sesuai dengan nilai dasar Harmonis. Rekam medis melakukan pelayanan registrasi kepada pasien agar mempermudah akses
pelayanan sesuai dengan nilai Akuntabel. Penginputan berkas rekam medis mengandung nilai tanggung jawab dalam pemeliharaan barang milik BKMM sesuai dengan nilai Adaptif
Kontribusi Terhadap Visi Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan sosialisasi kepada rekan sejawat termasuk salah satu dari misi BKMM Cikampek yaitu memberikan pelayanan kesehatan mata yang termasuk promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara paripurna serta sesuai dengan nilai terdepan dalam pelayanan, komitmen, profesional, dan nyaman
33
LAMPIRAN
1. Foto saat sosialisasi kepada rekan sejawat.
2. Foto saat melakukan pelayanan registrasi kepada pasien yang akan berobat ke BKMM Cikampek
33
Gambar 4.7 Foto Sosialisasi Template baru
Gambar 4.8 Foto Regitrasi Pasien
Capain Kegiatan (Minggu ke-4)
Kegiatan 4 : Melakukan kegiatan Assembling dan filling berkas rekam medis untuk persiapan penginputan berkas kembali pada fitur ekspedisi pengembalian berkas rekam medis melalui SIMRS
Tanggal : 05 Agustus – 12 Agustus 2022 (Minggu ke-4)
Tahapan Kegiatan : 1. Melakukan assembling rekam medis
2. Melaksanakan filling sesuai dengan sistem penomoran rekam medis yaitu terminal digit
Lampiran : 1. Foto saat assembling dan filling.
Uraian kegiatan (Minggu ke-4)
1. Kegiatan : Melakukan penerimaan berkas rekam medis dengan baik dan tersusun secara rapi agar dapat memudahkan petugas filling untuk memasukan kembali ke Roll O pack sesuai dengan sistem penomoran yaitu terminal digit mencerminkan sikap disiplin dan dapat dipertanggung jawabkan berkaitan dengan nilai Akuntabel. Ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis sesuai dengan kontrak waktu yang ditetapkan merupakan bagian dari komitmen mutu.
2. Kegiatan : Melaksanakan kegiatan filling sesuai dengan SOP dan merapikan berkas rekam medis yang kembali setelah pelayanan Melaksanakan peran Perekam Medis sebagai penunjang medis menunjukkan nilai dasar Akuntabel, peduli terhadap sesama, memberi informasi dengan benar, berbicara dengan bahasa Indonesia dengan baik merupakan penerapkan nilai berorientasi pada pelayanan, ketika memberi pelayanan sesuai kebutuhan pasien berarti sedang melaksanakan nilai komitmen mutu.
3. Kegiatan : Melakukan evaluasi pemberian edukasi
Menilai kembali kemampuan keluarga menangkap informasi yang telah diberikan. Mendengar dengan sabar dan peduli merupakan penerapan dari nilai etika publik dan komitmen mutu.
34
Kontribusi Terhadap Visi Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Melakukan kegiatan assembling dan filling berkas rekam medis yang
kembali setelah pelayanan berkaitan pada visi BKMM yaitu menjadikan
pusat pelayanan kesehatan mata yang berkualitas dan Misi BKMM
Cikampek yaitu meningkatkan sarana dan prasarana dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan mata masyarakat sesuai standar dan mengoptimalkan sistem informasi manajeman kesehatan rumah sakit
yang terintegrasi dan akuntabel serta sesuai dengan nilai terdepan dalam
pelayanan, profesional, aman, nyaman, dan terpercaya.
LAMPIRAN
Foto saat melakukan kegiatan assembling dan filling berkas rekam medis yang kembali setelah pelayanan.
35
Gambar 4.9 Foto Kegiatan Assembling
Gambar 4.10 Foto Kegiatan Filling
4.3 RENCANA TINDAK LANJUT
Tabel 4.3 Rencana Tindak Lanjut
No. Kegiatan Output Lama Waktu Kegiatan
1. Pembuatan template ekspedisi pengembalian berkas rekam medis melalui SIMRS
2. Realisasi fitur terbaru dari tim IT Ekspedisi pengembalian berkas rekam medis melalui SIMRS
3. SPO ekspedisi pengembalian rekam medis melalui SIMRS dan Kerangka Acuan Kerja ekspedisi pengembalian berkas rekam medis melalui SIMRS
Pihak terlibat Sumber Biaya Keterangan
Leaflet 1 Minggu Mentor, Rekam Medis, IT, Kasubbag ADUM
Leflet 2 Minggu Mentor, Rekam Medis, IT, Kasubbag ADUM
-
Rekam Medis, Kepala BKMM, Kasubbag ADUM.
-
36
-
- -
-
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini dapat disimpulkan bahwa
peningkatan sistem penyimpanan berkas rekam medis di BKMM Cikampek berjalan dengan lancar disetiap tahapan nya. Namun sebesar 57.6% petugas
masih berfikir bahwa penggunaan fitur baru ekspedisi pengembalian berkas
rekam medis melalui SIMRS memakan waktu yang lama, padahal sebesar 100% petugas menyadari bahwa penggunaan fitur ini sangatlah efektif untuk
mempermudah penyimpanan dan pencarian berkas di BKMM Cikampek walaupun
dengan sedikit memakan waktu yang lebih lama diakarenakan harus menginput berkas Kembali tersebut.
Pentingnya penyimpanan berkas untuk mempermudah petugas saat berkas
akan digunakan kembali serta dengan menggunakan ekspedisi pengembalian
berkas rekam medis melalui SIMRS diharapkan lebih efektif untuk menelusur
keberadaan berkas berada. Adanya fitur ini diharapkan mempermudah pencarian
maupun pengembalian berkas rekam medis, mempermudah pencarian berkas dan mengurangi kehilangan (Missfile) berkas rekam medis didalam rak filling.
5.2 SARAN
Dalam pengembangan kegiatan aktualiasai dan habituasi ini adapun beberapa saran dari penulis :
1. Meminta persetujuan untuk pengembangan fitur-fitur pada SIMRS untuk menuju rekam medis elektronik.
2. Pendampingan terhadap USER sebaiknya dilakukan secara bertahap sehingga
USER benar-benar menginput pengembalian berkas rekam medis secara tepat agar memudahkan dalam pencarian berkas rekam medis pasien yang akan berobat ke BKMM Cikampek serta meningkatkan mutu pelayanan.
3. Penerapan Nilai – nilai BerAKHLAK dilakukan setiap saat didalam instansi maupun diluar untuk menjadi ASN yang berkarakter dan profesionalisme.
37
REFERENSI
Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
PermenpanRB No. 7 tahun 2019 tentang jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
PP No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Berorientasi
Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Akuntabel
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kompeten.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Harmonis.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Loyal
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Adaptif
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kolaboratif
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul SMART ASN
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
38
LAMPIRAN
39
41